Anda di halaman 1dari 8

Jurnal of Science and social Research ISSN 2615-4307(Print)

Oktober 2022, V (5): 201-209 ISSN 2615-3262(Online)


Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

EFEKTIVITAS PENYUSUNAN PERENCANAAN


PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN
MANDAILING NATAL
Indah Sri Wahyuli Lubis
Mahasiswa Ilmu Administrasi Publik, Program Studi Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara
E-mail: indahsriwahyuli12@gmail.com

Tunggul Sihombing
Dosen Ilmu Administrasi Publik, Program Studi Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara
E-mail: tlumbantoruan@yahoo.co.id

ABSTRACT ABSTRAK
This study aims to see how effective Penelitian ini bertujuan untuk
Bappeda Mandailing Natal Regency is in melihat seberapa efektif Bappeda
preparing regional development plans in Kabupaten Mandailing Natal dalam
Mandailing Natal Regency. The data were penyusunan perencanaan pembangunan
then analyzed qualitatively using the theory daerah di Kabupaten Mandailing Natal.
of Quinn and Rorhbaugh. The research Data kemudian dianalisis secara kualitatif
method used is a qualitative research dengan menggunakan teori Quinn dan
method with a descriptive approach. From Rorhbaugh. Metode penelitian yang
the research results, it can be seen that the digunakan adalah metode penelitian
Regional Development Planning Agency kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
(BAPPEDA) of Mandailing Natal Regency Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
has been effective. This can be seen from Penyusunan Perencanaan Pembangunan
the rational goals in the preparation of Daerah Pada Badan Perencanaan
regional development planning in Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
accordance with operational standards, Kabupaten Mandailing Natal sudah efektif.
effective human relations in development Hal ini terlihat dari tujuan yang rasional
within the organization, where in the dalam penyusunan perencanaan
preparation of regional planning at pembangunan daerah sesuai dengan standar
Bappeda Mandailing Natal, subordinates operasional, hubungan manusia yang efektif
and superiors always work together, work dalam organisasi, dimana dalam
is also direct superior by superiors and penyusunan perencanaan pembangunan
subordinates. the head of the service, an daerah di Bappeda Mandailing Natal,
open system that can be seen from bawahan dan atasan selalu bekerja sama,
community participation is directly pekerjaan juga diawasi langsung oleh
involved in the preparation of regional atasan dan kepala dinas, sistem terbuka
development plans through the terlihat dari partisipasi masyarakat
musrenbang, and the internal process dilibatkan secara langsung dalam
model has been running effectively for the penyusunan rencana pembangunan daerah
exchange of information and melalui musrenbang, dan model proses
communication in the Bappeda of internal sudah berjalan efektif untuk
Mandailing Natal Regency. pertukaran informasi dan komunikasi di
Bappeda Kabupaten Mandailing Natal.
Keywords: Effectiveness, Regional
Development, Planning Kata Kunci: Efektivitas, Pembangunan
Daerah, Perencanaan
Jurnal of Science and social Research ISSN 2615-4307(Print)
Oktober 2022, V (5): 201-209 ISSN 2615-3262(Online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

PENDAHULUAN mengevaluasi pelaksanaannya. Ini adalah


Otonomi daerah dapat dipahami peran yang sangat penting dalam setiap
sebagai semangat mewujudkan rencana pembangunan daerah. Selain itu,
pemerintahan daerah yang lebih mandiri, tugas pokok dan fungsi Bappeda paska
baik secara politik maupun finansial. perubahan Undang-Undang Nomor 32
Pemberdayaan ini akan mampu Tahun 2004 menjadi Undang-Undang
meningkatkan kapasitas pemerintah daerah Nomor 23 Tahun 2014 dan terbitnya
untuk meningkatkan pembangunan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
daerahnya dan berdaya saing tinggi dengan tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
daerah lain dalam rangka pembangunan Nasional meliputi koordinasi dan
daerah. Muluk (2009:62) mengungkapkan sinkronisasi perencanaan pembangunan
bahwa otonomi daerah adalah hak untuk kabupaten/kota khususnya pada tingkat
menyelenggarakan urusan pemerintahan lintas batas untuk mencapai keselarasan
daerah atas prakarsa sendiri berdasarkan pembangunan daerah yang sejalan dengan
aspirasi masyarakat setempat. Pendapat tujuan Rencana Pembangunan Jangka
tersebut dapat dipahami bahwa otonomi Panjang Daerah (RPJPD), Rencana
daerah merupakan alat untuk mencapai Pembangunan Jangka Menengah Daerah
kesejahteraan masyarakat daerah dengan (RPJMD) dan Rencana Pembangunan
mengoptimalkan pengelolaan potensi Daerah (RKPD) atau rencana pembangunan
sumber daya yang dimiliki daerah. tahunan.
Keberhasilan pelaksanaan Proses penyusunan perencanaan
pembangunan daerah sangat bergantung pembangunan daerah Kabupaten
pada peran pemerintah dan masyarakat. Mandailing Natal didasarkan pada hasil
Keduanya harus mampu menciptakan evaluasi kinerja pembangunan daerah pada
sinergi. Tanpa keterlibatan masyarakat, tahun sebelumnya dan hasil kajian aspirasi
pemerintah tidak akan mampu mencapai masyarakat melalui forum musyawarah
hasil pembangunan yang optimal. rencana pembangunan yang disusun setiap
Pembangunan hanya akan menciptakan tahun (Musrenbang). Dimulai dari
produk baru yang kurang berarti bagi musrenbang tingkat desa/kelurahan,
masyarakat, tidak sesuai dengan kebutuhan kemudian dilanjut ke tingkat kecamatan dan
masyarakat. Sebaliknya, tanpa peran terakhir tingkat kabupaten. Musrenbang
pemerintah yang optimal, pembangunan berfungsi sebagai wadah untuk
akan berlangsung tidak teratur dan tanpa menciptakan prioritas pembangunan dan
arah, yang pada akhirnya akan kesepakatan antar pelaku pembangunan
menimbulkan masalah baru yang mengenai RKPD, dengan fokus pada
berdampak pada kehidupan sosial ekonomi sinkronisasi tujuan, arah kebijakan,
yang menurun tajam di masyarakat. Selain program, dan tujuan kegiatan OPD serta
membutuhkan partisipasi masyarakat, kebutuhan nyata masyarakat untuk
pembangunan juga membutuhkan strategi mencapai tujuan pembangunan Kabupaten
yang tepat agar lebih hemat biaya dan Mandailing Natal.
efektif dari segi hasil. Pemilihan strategi Dalam proses perencanaan
pembangunan ini sangat penting karena pembangunan daerah kabupaten
akan menentukan apa peran pemerintah dan Mandailing Natal masih banyak keluhan
apa peran masyarakat, sehingga kedua dari masyarakat tentang alokasi dana yang
belah pihak dapat berperan secara optimal dianggap masyarakat tidak sesuai dengan
dan sinergis. skala prioritas serta usulan yang
Badan yang sangat penting dalam disampaikan masyarakat seringkali tidak
perencanaan pembangunan daerah adalah direalisasikan.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Berdasarkan latar belakang yang
(BAPPEDA) yang akan membantu telah dikemukakan di atas, maka dapat
pimpinan daerah dalam menetapkan dirumuskan masalah yang akan dibahas
kebijakan di bidang perencanaan dalam penelitian ini adalah bagaimana
pembangunan, mengembangkan daerah dan Efektivitas Penyusunan Perencanaan
Jurnal of Science and social Research ISSN 2615-4307(Print)
Oktober 2022, V (5): 201-209 ISSN 2615-3262(Online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

Pembangunan Daerah Pada Badan atas akan memudahkan penulis untuk


Perencanaan Pembangunan Daerah menganalisis data yang sistematis sehungga
(Bappeda) Kabupaten Mandailing Natal. hasil penelitian ini akan dideskripsikan
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah dengan jelas. Kemudian teknik keabsahan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan data yang digunakan dalam penelitian ini
efektivitas penyusunan perencanaan adalah penulis menggunakan bentuk
pembangunan daerah pada badan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
perencanaan pembangunan daerah Triangulasi sumber dilakukan untuk
(Bappeda) Kabupaten Mandailing Natal. membandingkan hasil wawancara dengan
observasi dan membandingkan hasil
METODOLOGI PENELITIAN wawancara dengan literatur yang ada.
Bentuk penelitian yang digunakan Peneliti juga menggunakan triangulasi
dalam penelitian ini adalah metode metode yang melibatkan penggunaan lebih
penelitian deskriptif dengan pendekatan dari satu teknik pengumpulan data terkait
kualitatif. Menurut Mayer dan Greenwood dengan pendekatan yang diusulkan oleh
(dalam Silalahi, 2009:27), deskripsi Quinn dan Rorhbaugh (dalam Azhar Kasim
kualitatif secara sederhana adalah 1993:9) dengan kategori Tujuan yang
pengidentifikasian ciri-ciri atau Rasional, Hubungan Manusia dalam
karakteristik yang khas dari sekelompok Organisasi, Model Sistem Terbuka dan
orang, objek, atau peristiwa. Model Proses Internal (Informasi dan
Lokasi penelitian terletak di Komunikasi).
Bappeda Kabupaten Mandailing Natal
Kecamatan Panyabungan Kabupaten HASIL DAN PEMBAHASAN
Mandailing Natal. Kemudian dalam 1. Tujuan yang Rasional
menetapkan informan penulis Dalam efektifitas organisasi untuk
menggunakan teknik purposive sampling, mencapai tujuan tersebut diperlukan aturan,
yaitu teknik mengidentifikasi sampel prosedur dan aparatur administrasi, dengan
penelitian dengan pertimbangan tertentu. memperhatikan keahlian (expertise) setiap
Penggunaan teknik purposive sampling ini orang untuk melaksanakan tugasnya sesuai
adalah untuk memilih informan yang benar- dengan proses, pekerjaan, dalam lingkup
benar mengetahui informasi tersebut dan kewenangan dan dengan keduanya.
dapat menjadi sumber data yang tepat. tanggung jawab fungsional dan struktural. .
Peneliti juga menggunakan teknik snowball Dengan menekankan aspek rasionalitas
sampling. Menurut Nurdiani (dalam Fitrah dalam mencapai tujuan, model ini
dan Luthfiah 2017:162), snowball sampling menekankan pada rumusan tujuan,
adalah suatu metode untuk menggambarkan kegiatan. Organisasi
mengidentifikasi, memilih, dan mengambil publik membutuhkan aturan atau dasar
sampel dari suatu jaringan atau rangkaian politik untuk memandu kegiatan mereka
hubungan yang berkesinambungan. Dengan dan membentuk dasar pengambilan
teknik ini peneliti mendapatkan informasi keputusan mereka. Berdasarkan kebijakan
dari informan yang satu ke informan yang tersebut, organisasi dapat menilai apakah
lain, sehingga data yang diperoleh lebih kegiatannya telah dilaksanakan tanpa
lengkap dan teliti. Ini memberi peneliti menyimpang dari tujuan yang telah
lebih banyak dan lebih banyak informasi ditetapkan.
yang mereka butuhkan untuk mendapatkan Seperti yang disampaikan oleh Bapak
data yang lebih akurat. Syarifuddin Lubis, S.AP Kepala Sub
Teknik pengumpulan data yang Bidang Perencanaan dan Pendanaan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah mengatakan bahwa: “Dalam penyusunan
teknik wawancara, teknik observasi, dan perencanaan pembangunan daerah pasti
dokumentasi. Lalu teknik analisis data yang ada SOP nya, karna tanpa SOP pekerjaan
digunakan dalam penelitian ini adalah kita tidak akan terarah, dalam penyusunan
reduksi data, penyajian data, dan penarikan perencanaan pembangunan daerah perlu
kesimpulan. Dengan teknik analisis data di berpedoman pada Undang-Undang Nomor
Jurnal of Science and social Research ISSN 2615-4307(Print)
Oktober 2022, V (5): 201-209 ISSN 2615-3262(Online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

25 Tahun 2004 tentang Sistem kualitas secara akademis namun harus telah
Perencanaan Pembangunan Nasional, siap bekerja melayani masyarakat.
Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 Berdasarkan hasil observasi peneliti
tentang Tata Cara Perencanaan, tentang perspektif model tujuan rasional
Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan dalam perumusan tujuan di Bappeda
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Kabupaten Mandailing Natal, peneliti
Peraturan Daerah Terkait Rencana induk melihat secara langsung bahwa dalam
pembangunan jangka panjang dan rencana penyusunan perencanaan pembangunan
daerah. Tahun 2019 tentang Klasifikasi, daerah sudah mempunyai SOP dan pegawai
Pengkodean dan Nomenklatur Keuangan Bappeda sudah menjalankan tugasnya
dan Perencanaan Pembangunan Daerah, sesuai dengan SOP yang ada.
serta Perubahannya pada Departemen Berdasarkan hasil wawancara,
Dalam Negeri 10050370". observasi dan dokumen peneliti di atas,
Dalam menjalankan tugas dan dapat diketahui bahwa efektivitas
fungsinya Bappeda Mandailing Natal penyusunan perencanaan pembangunan
mempunyai fasilitas pendukung kinerja daerah pada Badan Perencanaan
yang tersedia dalam hal menyusun rencana Pembangunan Daerah Kabupaten
kerja pemerintah daerah. Dalam hal tersebut Mandailing Natal terkait dengan model
agar fasilitas yang tersedia dapat dijalankan tujuan yang rasional yang menekankan
dengan baik agar tercapainya tujuan kinerja pada perumusan tujuan dan standar
yang efektif dan efisien. Dinyatakan oleh kebijakan, dan landasan kebijakan yang
Bapak Akhmad Rizal, SH.I Analisis Data diatur secara jelas dalam undangundang dan
dan Informasi: “Untuk menjaga dan dilaksanakan sesuai dengan SOP. Untuk
mendukung kelancaran tugas dan fungsinya mencapai tujuan sarana dan prasarana
terdapat sarana prasarana pendukung yang tersebut, sarana dan prasarana yang ada di
digunakan berupa ruang kerja, komputer, Bappeda Kabupaten Mandailing Natal
monitor LCD, Hand-held camcorder, sudah memadai. Untuk itu model tujuan
kamera digital, server dan lain-lain." rasional dapat dianggap efektif dalam
mencapai tujuan Bappeda Kabupaten
Gambar 1. Ruang Kerja Pegawai Mandailing Natal.
Bappeda Mandailing Natal
2. Model Hubungan Manusia
Model ini berfokus pada moralitas
karyawan, kepemimpinan, pengembangan
sumber daya manusia dan aspek peran
informasi perilaku organisasi. Manusia
adalah sumber daya penting dalam
organisasi selain organisasi yang efektif
organisasi yang sangat ditentukan oleh
manajemen manusia. Untuk alasan ini,
Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2021 model hubungan manusia menjadi referensi
di lembaga pemerintah jika kegiatan
Gambar di atas merupakan ruang kerja layanan diberikan kepada masyarakat
pegawai Bappeda Mandailing Natal yang secara efektif. Hubungan yang baik antara
dilengkapi dengan fasilitas berupa karyawan di satu area dengan daerah lain
komputer, printer, infocus, lemari dan harus mencapai tujuan terorganisir secara
lainnya. Sarana dan prasarana untuk efektif. Bapak Syarifuddin Lubis, S.AP
pegawai di Bappeda Kabupaten Mandailing Kepala Sub Bidang Perencanaan dan
Natal di atas dapat menjadi alat bantu agar Pendanaan mengatakan bahwa: “Kita
memudahkan pekerjaan, selain sarana dan bekerjasama dengan baik, misalnya ada
prasarana yang mendukung, Bappeda kerjasama antar bidang. Kita punya grup
Mandailing Natal juga diperlukan sumber Whatsapp yang kalau ada masalah
daya manusia yang tidak hanya memenuhi biasanya bisa langsung koordinasi lewat
Jurnal of Science and social Research ISSN 2615-4307(Print)
Oktober 2022, V (5): 201-209 ISSN 2615-3262(Online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

grup WhatsApp atau terkait langsung ke dapat diketahui bahwa Efektivitas


pekerjaan dan ini sudah ditentukan dalam penyusunan perencanaan pembangunan
tupoksi masing-masing.” daerah pada Badan Perencanaan
Kerjasama antar seluruh staf di Pembangunan Daerah Kabupeten
Bappeda Kabupaten Mandailing Natal tidak Mandailing Natal terkait Model hubungan
dapat dipisahkan. Dapat ditunjukkan bahwa manusia dalam penyusunan perencanaan
kerja Bappeda Mandailing Natal sejalan pembangunan daerah sudah efektif. Daya
dengan standar kinerja pelayanan dimana tanggap pegawai Bappeda Mandailing
dalam menyusun rencana pembangunan Natal dalam penyusunan perencanaan
daerah, staf berkoordinasi antar bidang, pembangunan daerah Bappeda Mandailing
sehingga kerjasama antar bidang dan antar Natal sudah mengerjakan tugasnya dengan
departemen berjalan dengan baik. Selain baik dan tepat waktu. Penyusunan
itu, di setiap bidang terdapat grup chat perencanaan pembangunan daerah tidak
WhatsApp yang dapat mengkonfirmasi terlepas dari kerjasama di antara seluruh
masalah terkait pekerjaan dan dapat staf di lingkungan Bappeda Kabupaten
dikoordinasikan secara langsung. Mandailing Natal. Hal itu dapat dibuktikan
Bapak Wira Okriadi Lubis, SP, M.Si bahwa pekerjaan Bappeda Mandailing
Kabid Perencanaan, Pengendalian dan Natal telah sesuai dengan standar
Evaluasi mengungkapkan: “Komunikasi operasional pelayanan dimana dalam
antara pimpinan dan bawahan berjalan penyusunan perencanan pembangunan
dengan sangat baik. Dalam mempersiapkan daerah, pegawai saling berkoordinasi antar
rencana pembangunan daerah, kita harus bidang, kerjasama antar bidang dan antar
bekerja saling berkoordinasi, sehingga seksi petugas berjalan dengan baik.
komunikasi dan koordinasi kita di Bappeda
harus tepat. berjalan dengan baik.” 3. Model Sistem Terbuka
Model sistem terbuka mengasumsikan
Gambar 2. Koordinasi antara bawahan dan bahwa sebuah organisasi, swasta atau
atasan di kantor Bappeda Kabupaten publik, tidak dapat lepas dari lingkungan.
Mandailing Natal Bahkan sebuah organisasi dikatakan efektif
jika sangat fleksibel, mudah beradaptasi,
dan siap untuk mengatasi struktur
lingkungan yang selalu berubah.
Penggunaan model sistem ini menekankan
pentingnya interaksi organisasi dengan
lingkungan karena suatu organisasi hanya
dapat dikatakan mencapai efektivitas
keseluruhan jika mampu beradaptasi
dengan lingkungannya, baik internal
Sumber: Dokumentasi Peneliti 2021
maupun eksternal. Kemampuan beradaptasi
ini akan mempengaruhi seberapa optimal
Seperti yang dapat dilihat pada
tujuan organisasi tercapai. Di ungkapkan
gambar di atas, bawahan dan atasan saling
oleh Bapak Syarifuddin Lubis, S.AP Kepala
berkoordinasi dalam menjalankan tugasnya.
Subbidang Perencanaan dan Pendanaan
Peneliti melihat hubungan antara pimpinan
Bappeda Mandailing Natal: “Proses
dan bawahan di Bappeda Mandailing Natal
penyusunannya dimulai dari musrenbang di
terjalin dengan baik, adanya komunikasi
tingkat desa, di mana mereka
dan koordinasi antara sesama pegawai
memprioritaskan pembangunan mana yang
maupun antara atasan dan bawahan. Dalam
harus dilakukan terlebih dahulu, kemudian
pelaksanaan penyusunan perencanaan
di tingkat kabupaten, di mana proposal
pembangunan daerah diawasi langsung
program pembangunan desa/kel ditelaah
kepala bidang.
dan diprioritaskan, kemudian dilanjutkan di
Berdasarkan hasil wawancara,
tingkat kabupaten, sebelum implementasi di
observasi dan dokumentasi peneliti di atas
tingkat kabupaten sangat diperlukan.
Jurnal of Science and social Research ISSN 2615-4307(Print)
Oktober 2022, V (5): 201-209 ISSN 2615-3262(Online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

adanya forum OPD, yaitu usulan musrebang peneliti melihat dari sikap dan
subbagian diselaraskan dengan agenda pandangan masyarakat Mandailing Natal
kerja pembangunan yang ditetapkan oleh terlihat bersikap pesimis, tidak percaya
OPD.” terhadap musrenbang dan masyarakat
Peneliti juga melakukan wawancara menganggap bahwa musrenbang tidak perlu
dengan masyarakat, Bapak Amri Lubis: dilakukan. Selanjutnya hasil observasi,
“Usulan masyarakat masih belum peneliti melihat dalam mengikuti
memenuhi kebutuhan masyarakat atau musyawarah perencanaan pembangunan
masih mencerminkan rencana hanya dalam daerah presentase kehadiran masyarakat
bentuk yang diinginkan oleh beberapa masih rendah dikarenakan pelaksanaan
pihak saja, masih banyak proyek yang program yang diusulkan sangat berbeda
belum sepenuhnya diakui masyarakat.” dengan masyarakat di musrenbang, pada
Informan Masyarakat lain akhirnya masyarakat malas dan lebih
mengungkapkan, Ibu Diana Sari: “Usulan memilih untuk mencari uang untuk
masyarakat seringkali tidak bisa keluarga daripada terlibat dalam mengikuti
direalisasikan sedangkan pembangunan di musyawarah perencanaan pembangunan
Mandailing Natal banyak yang gak terlalu daerah.
penting seperti pembangunan tempat Dari hasil wawancara, observasi
wisata yang terlalu banyak yang ujung- dan dokumentasi dapat diketahui bahwa
ujungnya rusak dan tidak layak untuk efektivitas penyusunan perencanaan
dikunjungi.” pembangunan daerah pada Bappeda
Dari wawancara diatas dapat diketahui Kabupaten Mandailing Natal dikaitkan
bahwa partisipasi masyarakat dalam dengan model sistem terbuka dikatakan
perencanaan pembangunan melalui forum belum efektif. Keterlibatan masyarakat
Musrenbang cukup tinggi, namun usulan dalam pelaksanaan musrenbang tidak
masyarakat sering tidak bisa diakomodir berjalan dengan baik karena data yang
dan dilaksanakan di lapangan. Hal ini dibutuhkan untuk musrenbang tidak murni
membuat masyarakat enggan dan acuh berasal dari usulan masyarakat, hal ini
terhadap proses penyusunan rencana dikarenakan masyarakat tidak mempercayai
pembangunan ke masa berikutnya, pentingnya data yang disarankan dalam
masyarakat juga menganggap bahwa pelaksanaan musrenbang, masyarakat pada
keikutsertaan masyarakat dalam akhirnya lebih memilih mencari uang untuk
perencanaan pembangunan daerah hanya keluarga daripada mengikuti musrenbang.
sebatas formalitas.
4. Model Proses Internal
Gambar 3. Musrenbang Tingkat Desa Model proses internal mengasumsikan
bahwa dalam suatu organisasi terdapat dua
faktor penentu utama tercapainya tujuan,
yaitu informasi dan komunikasi. Oleh
karena itu, model proses internal
menempatkan manajemen informasi,
komunikasi, partisipasi dalam pengambilan
keputusan dan perencanaan, dan
pemantauan kinerja tugas sebagai kegiatan
Sumber: Dokumntasi Peneliti,2021 sentral dalam organisasi untuk mencapai
tujuannya. Manajemen informasi yang lebih
Dari gambar di atas dapat dilihat baik, mulai dari pengumpulan data,
hanya beberapa masyarakat yang pemrosesan data, pemutakhiran data
menghadiri musyawarah perencanaan (updating), penyimpanan, pengambilan dan
pembangunan daerah, padahal partisipasi penggunaan data, serta komunikasinya
masyarakat dalam penyusunan perencanaan dengan pemangku kepentingan misi internal
pembangunan daerah sangatlah dibutuhkan. dan eksternal lainnya, semakin baik
Sedikitnya masyarakat mengikuti organisasi akan mencapai tujuan tertentu,
Jurnal of Science and social Research ISSN 2615-4307(Print)
Oktober 2022, V (5): 201-209 ISSN 2615-3262(Online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

baik di formal (kelembagaan) dan daerah dalam hal penjadwalan telah sampai
operasional. Secara umum, ada tiga model desa. Setiap desa mengumpulkan semua
komunikasi formal dalam suatu organisasi, usulan-usulan masyarakat dan memilah
yaitu komunikasi top-down, komunikasi mana yang paling penting karena usulan
bottom-up, dan komunikasi side to side. masyarakat desa terbatas, setelah
Semakin baik pengelolaan informasi dan melakukan musrenbang tingkat desa akan
komunikasi dalam suatu organisasi publik, dilanjut ke tingkat kecamatan dan memilah-
semakin efektif pula pelayanan yang milah kembali usulan masyarakat yang
diberikan. masuk, lalu ketingkat kabupaten.
Diungkapkan oleh Bapak Wira Berdasarkan hasil observasi penulis dalam
Okriadi Lubis, SP,M.Si Kepala Bidang penyusunan perencanaan pembangunan
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi: daerah sudah sesuai dengan yang
“Penyusunan perencanaan pembangunan dijadwalkan. Kegiatan penyusunan
daerah dilakukan sekali setahun, diakhir perencanaan pembangunan daerah dimulai
tahun selalu ada kegiatan perencanaan dari Musrenbang. Musrenbang dimulai di
untuk di tahun berikutnya jadi saat tahun tingkat desa/kelurahan. Berbagai usulan
ini berjalan kita merencanakan untuk tahun yang muncul dalam Musrenbang diurutkan
berikutnya, misalkan Desember 2020 kita berdasarkan skala prioritas berdasarkan
sudah mulai menyusun rancangan untuk seberapa urgensi masyarakat
tahun 2021, ada tahapantahapan, membutuhkannya. Kemudian dilanjut
penjadwalannya, dan SOP yang dituangkan ketingkat kecamatan. Setelah melalui
dalam Peraturan Bupati Mandailing Natal Musrenbang Kecamatan, dilanjutkan
Nomor 8 Tahun 2017.” dengan musyawarah Forum SKPD.
Perencanaan pembangunan daerah Kemudian dilanjut ke tingkat Kabupaten
di Bappeda Kabupaten Mandailing Natal yang merupakan Penyusunan Rancangan
dilaksanakan secara berkala setahun sekali RKPD, lalu Perumusan Rancangan Akhir
melalui beberapa tahapan, tahap pertama RKPD, kemudian Penetapan RKPD.
penyusunan rancangan awal yang dilakukan Berdasarkan hasil wawancara,
oleh Bappeda. Dilanjutkan dengan observasi dan dokumentasi peneliti di atas,
pelaksanan musrenbang tigkat dapat diketahui bahwa efektivitas
desa/kelurahan, berbagai usulan yang penyusunan perencanaan pembangunan
muncul dalam Musrenbang diurutkan daerah di Kabupaten Mandailing Natal
berdasarkan skala prioritas berdasarkan terkait dengan model proses internal dalam
seberapa urgensi masyarakat pengelolaan informasi dan pengambilan
membutuhkannya, kemudian dilanjutkan ke keputusan dalam organisasi sudah efektif.
tingkat kecamatan. Setelah melewati Hal ini dapat ditunjukkan dengan
Musrenbang Kecamatan, dilanjutkan pelaksanaan rencana pembangunan daerah
dengan pembahasan Forum SKPD. oleh Bappeda Kabupaten Mandailing Natal
Kemudian dilanjutkan ke tingkat bupati sudah sesuai dengan Standar Kinerja
yaitu penyusunan naskah RKPD, Pelayanan dimana Bappeda Kabupaten
dilanjutkan dengan penyusunan naskah Mandailing berkoordinasi berkoordinasi
final RKPD, dan kemudian identifikasi dengan Desa dalam hal penjadwalan
RKPD. penyusunan perencanaan pembangunan
Peneliti juga melakukan wawancara daerah.
dengan masyarakat, yaitu Ibu Diana Sari:
“Kita biasanya melakukan musrenbang KESIMPULAN
desa di awal januari, setau saya emang Penyusunan perencanaan
sudah ada penjadwalannya dari pembangunan daerah tidak terlepas dari
Kabupaten.” kerjasama di antara seluruh staf di
Dari pernyataan informan di atas lingkungan Bappeda Kabupaten Mandailing
dapat dinyatakan bahwa dalam perencanaan Natal. Hal itu dapat dibuktikan bahwa
pembangunan daerah untuk informasi pekerjaan Bappeda Mandailing Natal telah
penyusunan perencanaan pembangunan sesuai dengan standar operasional
Jurnal of Science and social Research ISSN 2615-4307(Print)
Oktober 2022, V (5): 201-209 ISSN 2615-3262(Online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

pelayanan dimana dalam penyusunan


perencanan pembangunan daerah, pegawai
saling berkoordinasi antar bidang,
kerjasama antar bidang dan antar seksi
petugas berjalan dengan baik. Sarana dan
prasarana yang ada di Bappeda Kabupaten
Mandailing Natal juga sudah memadai.
Partisipasi masyarakat dalam hal
pelaksanaan musrenbang belum berjalan
dengan baik karena data yang dibutuhkan
untuk musrenbang tidak murni berasal dari
usulan masyarakat, hal ini dikarenakan
masyarakat tidak mempercayai pentingnya
data yang disarankan dalam pelaksanaan
musrenbang, masyarakat pada akhirnya
lebih memilih mencari uang untuk keluarga
daripada mengikuti musrenbang.
Pelaksanaan perencanaan
pembangunan daerah Bappeda oleh
Kabupaten Mandailing Natal sesuai dengan
standar operasional pelayanan dimana
Bappeda Kabupaten Mandailing
berkoordinasi berkoordinasi dengan Desa
dalam hal penjadwalan penyusunan
perencanaan pembangunan daerah.

DAFTAR PUSTAKA
Firdaus dan Fakhry Zamzam. 2018.
Aplikasi
Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
Deepublish.
Fitrah, Muh dan Luthfiyah. 2017.
Metodologi Penelitian: Penelitian
Kualitatif, Tindakan Kelas & Studi
Kasus. Jawa Barat: CV. Jejak.
Kasim, Azhar.1993. Pengukuran Efektivitas
Dalam Organisasi. Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Muluk, Khairul. 2009. Desentralisasi
Pemerintah dan Daerah. Malang:
Bayumedia Publishing
Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian
Sosial. Bandung: PT. Refika
Aditama.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai