Anda di halaman 1dari 10

Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara

e-ISSN 2614-2945 Volume 8 Nomor 3, Bulan Desember Tahun 2021

MEKANISME PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN


DESA DI WILAYAH KABUPATEN KONAWE

Oleh :
Kristian Tandabioh1, Sitti Rahmatyah2
1,2
Universitas Lakidende Unaaha

E-mail :tandabiohcristian@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini untuk memberikan gambaran maupun petunjuk tentang mekanisme


penyusunan dokumen rencana pembangunan desa dan strategi yang harus dilakukan
dalam rangka keberhasilan pembangunan melalui proses penyusunan dokumen
rencana pembangunan desa berdasarkan pola buttum up selain itu juga akan
memberikan rekomendasi bagi Pemerintah Daerah dalam memberikan panduan
tentang perencanaan pembangunan desa. Proses perencanaan yang baik, dan diikuti
dengan tata kelola program yang baik pula. Pembangunan (pedesaan) yang efektif tidak
hanya karena adanya kesempatan melainkan hasil dari penentuan pilihan-pilihan
prioritas kegiatan, sebagai akibat perencanaan yang baik. Proses perencanaan yang
baik akan melahirkan pelaksanaan program yang baik, dan pada gilirannya akan
menumbuhkan partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan desa. Proses
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sendiri kegiatan pembangunan desa
merupakan wujud nyata dari kewenangan mengatur dan mengurus pembangunan desa
yang berskala lokal desa. Mekanisme penyusunan perencanaan pembangunan desa
sebagaimana pada uraian tersebut di atas. Sehingga output atau yang menjadi hakikat
dari pembangunan desa tidak berjalan secara efektif dikarenakan tidak terserapnya
aspirasi dari yang menjadi harapan atau kehendak masyarakat desa umumnya. Atas
dasar fenomena tersebut inilah diindikasikan akan mengakibatkan pelaksanaan
pembangunan desa tidak berjalan berdasarkan kehendak masyarakat tetapi hanya akan
mengakomodir kepentingan para elit pemerintah desa. Dalam penelitian ini, juga
menggunakan penelitian survey guna memperoleh data primer mengenai penyusunan
perencanaan pembangunan desa di wilayah Kabupaten Konawe. berdasarkan data
yang ada, penulis berupaya mengetahui, mendiskripsikan, serta menganalisis secara
sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar
fenomena yang ada.

Kata Kunci : Mekanisme Perencanaan, Pembangunan Desa.

A. PENDAHULUAN atau dikenal dengan istilah Desa


Indonesia dalam perkembanganya membangun - Membangun Desa. Untuk
senantiasa melakukan perencanaan dan menindaklanjuti dari otonomi desa,
pengembangan kearah yang lebih baik. maka tentunya pemerintah desa memiliki
Berbagai inovasi dan strategi dilakukan kewenangan, perencanaan, implementasi
untuk mewujudkan cita-cita dan arah sampai pada tahap evaluasi dari segala
bangsa yang lebih baik. Salah satunya sesuatu yang telah diproyeksikan oleh
adalah pembangunan yang berasal dari desa pemerintah desa itu secara mandiri.

526
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 8 Nomor 3, Bulan Desember Tahun 2021

Sebagaimana diketahui bahwa hakikat dari berdasarkan keadaan tipologi desa atau
desa membangun merupakan bukan berdasarkan skala prioritas
pengimplementasian pembangunan oleh pembangunan desa selain itu tidak
pemerintah kabupaten berdasarkan serapan terlibatnya masyarakat dalam penyusunan
dari usulan dari bawah keatas (bottom up). dokumen rencana kerja pemerintah desa
Desa yang membangun harus menyebabkan output atau yang menjadi
dimulai dari proses perencanaan yang baik, hakikat dari pembangunan desa tidak
dan diikuti dengan tata kelola program berjalan secara efektif dikarenakan tidak
yang baik pula. Pembangunan (pedesaan) terserapnya aspirasi dari yang menjadi
yang efektif tidak hanya karena adanya harapan atau kehendak masyarakat desa
kesempatan melainkan hasil dari penentuan umumnya. Kondisi seperti itu menjadi
pilihan- pilihan prioritas kegiatan, sebagai masalah dan hambatan, karena suatu
akibat perencanaan yang baik. Proses kegiatan yang tidak melalui mekanisme
perencanaan yang baik akan melahirkan perencanaan pembangunan maka hasil
pelaksanaan program yang baik, dan pada akhir dari program pembangunanpun tidak
gilirannya akan menumbuhkan partisipasi sesuai dengan kondisi skala prioritas
masyarakat untuk terlibat dalam kebutuhan dari masyarakat tersebut.
pembangunan desa. Proses merencanakan, Berdasarkan fenomena tersebut di atas,
melaksanakan, dan mengevaluasi sendiri perlu menganalisis lebih dalam terkait
kegiatan pembangunan desa merupakan Mekanisme Penyusunan Perencanaan
wujud nyata dari kewenangan mengatur dan Pembangunan Desa diwilayah Kabupaten
mengurus pembangunan desa yang berskala Konawe.
lokal desa. Adapun permasalahan dalam
Selanjutnya Perencanaan penelitian ini adalah untuk menganalisis
pembangunan diarus bawah seyogyanya dan mendeskrpsikan mekanisme
disalurkan melalui pertemuan kelompok perencanaan pembangunan desa melalui
atau permusyawaratan pada lembaga pola bottom up diwilayah Kabupaten
yang terbawah, secara formal maupun Konawe, serta faktor-faktor yang
informal. Masyarakat luas yang mempengaruhi kegagalan pelaksanaan
berpartisispasi dalam proses pembangunan, pembangunan yang disebabkan pola
baik dalam bentuk pemberian input (ide, perencanaan yang tidak sesuai dengan
biaya, tenaga, dan lain sebagainya), mekanisme yang seharusnya. Sehingga
pelaksanakan kegiatan, pemantauan, dan pemerintah daerah dapat merumuskan
pengawasan serta pemanfaatan hasil-hasil kebijakan baru dalam penyusunan
pembangunan. Pada kenyataannya, perencanaan pembangunan desa.
pelaksana kegiatan pembangunan justru
hanya terdiri dari kelompok tertentu yang B. KAJIAN PUSTAKA
hanya berfungsi menerjemahkan Pengertian perencanaan memiliki
perencanaan pembangunan sekaligus banyak makna sesuai dengan pandangan
mengorganisir parisipasi masyarakat. masing-masing ahli dan belum terdapat
Berdasarkan pengamatan awal batasanyang dapat diterima secara umum.
penulis bahwa penyusunan dokumen Menurut Khairuddin(2012) menyatakan
perencanaan pembangunan desa belum bahwa perencanaan adalah suatu proses
dapat secara benar ditulis ataupun disusun mempersiapkan secara sistematis kegiatan-
527
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 8 Nomor 3, Bulan Desember Tahun 2021

kegiatan yang dilakukan untuk mencapai informasi sehingga pembuat kebijakan bisa
suatu tujuan tertentu. Perencanaan membuat kebijakan lebih baik (Winarno,
sebagai keseluruhan proses pemikiran 2007).
dan penentuan secara matang hal-hal yang Dengan pelibatan tersebut maka
akan dikerjakan dimasa yang akan datang perencanaan menjadi semakin baik, aspirasi
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah masyarakat semakin tertampung sehingga
ditentukan. Sedangkan Aristo (2014) tujuan dan langkah langkah yang diambil
mengatakan perencanaan sebagai analisis oleh pemerintah desa semakin baik dan
kebijakan,merupakan tradisi yang diilhami sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
oleh logika- logika berpikir ilmu Perencanaan pembangunan desa adalah
manajemen maupun dalam administrasi proses tahapan kegiatan yang
publik. diselenggarakan oleh pemerintah Desa
Beberapa pengertian tersebut di atas, dengan melibatkan Badan
maka diuraikan beberapa komponen dari Permusyawaratan Desa dan unsure
sebuah perencanaan yakni tujuan apa yang masyarakat secara partisipatif guna
hendak dicapai, kegiatan untuk pemanfaatan dan pengalokasian sumber
merealisasikan tujuan, dan waktu (kapan daya desa dalam rangka mencapai tujuan
kegiatan tersebut hendak dilakukan). pembangunan desa.
Sesuatu tentang apa yang direncanakan Pembangunan merupakan sebuah
tentunya saja merupakan tindakan-tindakan proses kegiatan yang sebelumya tidak ada
yang akan dilakukan untuk masa depan. menjadi ada, atau yang sebelumnya sudah
Dalam pelaksanaan pembangunan ada dan dikembangkan menjadi lebih baik,
perencanaan merupakan proses penting pembangunan adalah sebagai pergerakan ke
untuk mecapai hasil yang diinginkan, atas dari seluruh sistem sosial. Artinya
perencanaan pembangunan desa merupakan bahwa pembangunan bukan melulu
hal penting yang harus dilakukan oleh pembangunan ekonomi, melainkan
pemerintahan desa. Perencanaan pembangunan seutuhnya yaitu semua
pembangunan desa merupakan wujud dari bidang kehidupan dimasyarakat (Mudrajad,
visi misi kepala desa terpilih yang 2013). Tujuan pembangunan desa,
dituangkan dalam rencana pembangunan sebagaimana dituangkan di dalam UU
jangka menengah desa. Dalam pelaksanaan Desa, adalah meningkatkan kesejahteraan
proses perencanaan tersebut kepala desa hidup manusia serta penanggulangan
harus melibatkan masyarakat sebagai kemiskinan melalui penyediaan
subyek pembangunan, proses yang pemenuhan kebutuhan dasar,
melibatkan masyarakat ini, mencakup pembangunan sarana dan prasarana desa,
dengar pendapat terbuka secara eksstensif pengembangan potensi ekonomi lokal dan
dengan sejumalah besar warganegara yang pemanfaatan sumber daya alam dan
mempunyai kepedulian, dimana dengar lingkungan secara berkelanjutan.
pendapat ini disusun dalam suatu cata untuk Pembangunan desa dilaksanakan dengan
mempercepat para individu, kelompok mengedepankan semangat kebersamaan,
kelompok kepentingan dan para pejabat kekeluargaan, dan gotongroyong guna
agensi memberikan kontribusi mereka mewujudkan pengarusutamaan perdamaian
kepada pembuatan desain dan redesain serta keadilan sosial.
kebijakan dengan tujuan mengumpulkan
528
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 8 Nomor 3, Bulan Desember Tahun 2021

Pengertian perencanaan Daerah Tertinggal dan transmigrasi oleh


pembangunan. bahwa teori perencanaan Wahyuddin Kessa (2015), bahwa
yang ideal adalah yang tidak hanya mampu penyelenggarakan penyusunan rencana
mengakomodasi kepentingan dan pembangunan desa dengan
kebutuhan masyarakat tetapi juga mampu mengikutsertakan unsur masyarakat Desa.
memadukan berbagai kepentingan yang Penyusunan perencanaan Desa
terlibat. Perencanaan menurut Lembaga dilaksanakan dengan mempertimbangkan
Administrasi Negara (dalam Riyadi dan kondisi objektif Desa dan prioritas program
Bratakusumah, 2014) bahwa perencanaan dan kegiatan kabupaten/kota. Penyusunan
merupakan memilih prioritas dan cara atau perencanaan pembangunan Desa Menurut
alternatif untuk mencapai tujuan, (Winarso, 2007), adalah sebagai beriikut :
pengalokasian sumber daya, bertujuan 1. Pembentukan tim penyusun
mencapai tujuan, berhubungan dengan rencana pembangunan desa;
masa depan, serta kegiatan yang terus 2. Penyelarasan arah kebijakan
menerus. Pendapat ini sejalan bahwa perencanaan pembangunan;
planning atau perencanaan adalah sebagai: 3. Pengkajian keadaan Desa;
“suatu proses yang terus menerus yang 4. Penyusunan rancangan rencana
melibatkan keputusan-keputusan, pembangunan desa melalui
alternatif-alternatif atau pilihan, mengenai musyawarah desa; dan
cara-cara alternatif penggunaan sumber- 5. Penetapan rencana
sumber daya, dengan tujuan menghasilkan pembangunan Desa melalui
sasaran-sasaran spesifik untuk waktu yang musyawarah Desa;
akan datang”. Sebagai tahapan awal, maka
Membangun kemandirian desa perencanaan pembangunan merupakan
dalam kerangka Desa Membangun harus dasar bagi pelaksanaan kegiatan
dimulai dari proses perencanaan desa yang pembangunan. Karena itu perencanaan
baik, dan diikuti dengan tatakelola program pembangunan hendaknya bersifat
yang baik pula. Pembangunan (pedesaan) implementatif (dapat melaksanakan) dan
yang efektif bukanlah se- mata-mata karena aplikatif (dapat diterapkan), serta perlu
adanya kesempatan melainkan merupa- kan disusun dalam suatu perencanaan strategis
hasil dari penentuan pilihan-pilihan dalam arti tidak terlalu mengatur, penting,
prioritas kegiatan, bukan hasil coba-coba, mendesak dan mampu menyentuh
tetapi akibat perencanaan yang baik. kehidupan masyarakat luas, sekaligus
Berangkat dari hal tersebut, maka mampu mengantisipasi tuntutan perubahan
buku panduan perencanaan, pelaksanaan baik internal maupun eksternal, serta
dan monitoring dan evaluasi ini menjadi disusun berdasarkan fakta riil di lapangan.
penting, karena hanya dengan memahami Untuk mendapatkan hasil perencanaan
dinamika masyarakat dan pemerintah desa, pembangunan daerah yang baik, tepat
seorang pendamping dapat menfasilitasi waktu, tepat sasaran, berdaya guna dan
proses pembangunan dan pemberdayaan berhasil guna, dibutuhkan keterlibatan
masyarakat kearah yang lebih baik langlah- masyarakat dalam perencanaan
langkah penyusunan rencana pembangunan, karena masyarakat sebagai
pembangunan desa yang diterbitkan salah satu unsur dalam pembangunan.
kementrianrian Desa, Pembangunan Tentunya mereka dapat mengetahui
529
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 8 Nomor 3, Bulan Desember Tahun 2021

sekaligus memahami apa yang ada di kualitatif penelitian ini akan dilakukan
wilayahnya, disamping itu dengan dengan mengikuti model yang
melibatkan masyarakat dalam proses dikembangkan oleh Saldana, 2014 yaitu
perencanaan pembangunan, pemerintah data colletion, data display, data
telah memberikan kepercayaan kepada condensation, and conclusions.
masyarakatnya. Sehingga mereka dapat
merasa ikut bertanggung jawab dan merasa D. HASIL DAN PEMBAHASAN
memiliki program-program pembangunan Penyusunan perencanaan Desa
yang jelas akan sangat menguntungkan dimulai dari proses pembangunan sejak
bagi pelaksanaannya. Berdasarkan uraian awal mulai dari tahap perencanaan,
tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan, dan evaluasi harus melibatkan
perencanaan pembangunan adalah sebagai masyarakat, sehingga melahirkan sebuah
alat merencanakan untuk masa yang akan pembangunan yang adil, merata dan
datang, untuk melakukan perubahan yang demokratis. Pembangunan yang demokratis
lebih baik dengan adanya keterlibatan menawarkan dan menjunjung tinggi
masyarakat dalam pelaksaan perencanaan pentingnya keterbukaan dan keterlibatan
tersebut. masyarakat dalam menentukan arah
kebijakan pembangunan. Melalui cara
C. METODE PENELITIAN partisipatif seperti itu, maka akan
Metode yang digunakan dalam melahirkan suatu keputusan bersama yang
penelitian ini ialah metode penelitian adil dari pemerintah untuk rakyatnya,
deskriftif kualitatif dengan desain sehingga akan mendorong munculnya
penelitisn studi kasus. Adapun Lokasi kepercayaan publik (masyarakat) terhadap
penelitian ini adalah Kabupaten pemerintahan yang sedang berjalan.
Konawe yang terdiri dari 22 Kecamatan Keputusan pemerintah yang mencerminkan
dan 291 Desa. Untuk membatasi lingkup keputusan rakyat yang akan mendorong
penelitian telah ditetapkan desa sampel terjadinya suatu sinergi antara masyarakat
secara purposive yaitu dengan sengaja pada dan pemerintah. langlah-langkah
desa sangat tertinggal, tertinggal dan penyusunan rencana pembangunan desa
berkembang. Adapun kriteria penetapan yang diterbitkan kementrianrian Desa,
daerah tersebut sesuai Perpres Pasal 2 yaitu Pembangunan Daerah Tertinggal dan
perekonomian masyarakat, SDM, Sarana transmigrasi oleh Wahyuddin Kessa (2015),
dan Prasarana, Kemampuan Keuangan bahwa penyelenggarakan penyusunan
Daerah, aksesibilitas dan karakteristik rencana pembangunan desa dengan
daerah. Sebagai sumber data serta untuk mengikutsertakan unsur masyarakat Desa.
penggalian data, maka unit analisis Penyusunan perencanaan pembangunan
penelitian berada pada tingkat organisasi Desa, dilakukan dengan kegiatan yang
dan individu, yaitu para stake holders yang meliputi, Pembentukan tim penyusun
biasa terlibat dalam proses pembuatan rencana pembangunan desa, Penyelarasan
kebijakan dan masyarakat yang bekerja arah kebijakan perencanaan pembangunan,
atau terlibat sebagai pelaksana kebijakan Pengkajian keadaan desa, Penyusunan
ditingkat desa, teknik pengumpulan data, rencana pembangunan desa melalui
yaitu Observasi, Wawancara dan Studi musyawarah desa, Penyusunan rancangan
Dokumen adapun Proses analisis data
530
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 8 Nomor 3, Bulan Desember Tahun 2021

rencana pembangunan desa dan Penetapan pembangunan Kabupaten, pengkajian


Rencana Pembangunan desa. keadaan Desa, penyusunan rancangan
1. Pembentukan Tim Penyusun RPJM Desa dan penyempurnaan rancangan
Rencana Pembangunan Desa. RPJM Desa.
Tahapan perencanaan pembangunan Uraian tersebut diatas memberikan
desa yang diawali dengan diharuskannnya penjelasan bahwa pemerintah desa telah
suatu desa untuk membentuk suatu melaksanakan tugas dengan baik
kelompok yang berasal dari unsur berdasarkan tugas dan tanggungjawabnya
pemerintah desa, lembaga masyarakat desa akan tetapi kurangnya partisipasi ataupun
serta masyarakat yang bekerja sebagai tim antusias masyarakat desa dalam setiap
perumus ataupun tim penyusun rencana kegiatan yang diselenggarakan oleh
pembangunan desa mempunyai tugas pemerintah desa menjadi salah satu
penting yang diberikan oleh pemerintah permasalahan tersendiri yang samapi saat
berdasarkan amanah Undang-Undang serta ini masih belum bisa terselesaikan hal
harapan dari masyarakat desa sebagai tim tersebut dikarenakan kepentingan dan
perumus yang mampu mengakomodir keinginan masyarakat yang berbeda-beda
seluruh kepentingan masyarakat desa. menyebabkan kegagalan dalam suatu
Berdasarkan hasil penelitian dapat organisasi dalam hal ini pemerintah desa
diketahui bahwa pembentukan tim secara menyeluruh. Pengetahuan serta
penyusun atau tim perumus perencanaan pemahaman dari masyarakat yang masih
pembangunan desa sudah dilakukan dengan tergolong kurang bahkan mendekati kata
baik oleh pemerintah desa ,, hal tersebut tidak paham tentang perencanaan
sesuai dengan petunjuk ataupun ketetapan pembangunan desa juga ikut berpengaruh,
dalam Permendagri No. 114/2014, Bab II, selain itu perlunya dukungan dari lembaga-
Bagian Kedua, Paragraf 2, Pasal 8 yang lembaga yang ada di masyarakat desa baik
menjelasakan tentang mekanisme itu Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
pembentukan tim penyusun yaitu Kepala maupun Lembaga Pemberdayaan
Desa membentuk tim penyusun RPJM Masyarakat (LPM) untuk dapat
Desa, yang terdiri dari, kepala Desa selaku bekerjasama dengan pemerintah desa
pembina; sekretaris Desa selaku mensosialisasikan program pemerintah
ketua,ketua lembaga pemberdayaan seperti dalam hal ini pembentukan tim
masyarakat selaku sekretaris, dan anggota penyusun atau tim perumus pembangunan
yang berasal dari perangkat Desa, lembaga desa merupakan hal penting yang
pemberdayaan masyarakat, kader menentukan keberhasilan agenda
pemberdayaan masyarakat Desa, dan unsur pembangun yang ada di Desa.
masyarakat lainnya. Jumlah anggota tim 2. Penyelarasan arah kebijakan
penyusun RPJM Des, paling sedikit 7 perencanaan pembangunan
(tujuh) orang dan paling banyak 11 Kegiatan penyelarasan, dilakukan
(sebelas) orang. Tim penyusun RPJMDes, dengan cara mendata dan memilah rencana
harus mengikutsertakan keterwakilan program dan kegiatan pembangunan
perempuan. Tim penyusun RPJM Desa Kabupaten/Kota yang akan masuk ke Desa
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Rencana program dan kegiatan,
Tim penyusun RPJM Desa melaksanakan dikelompokkan menjadi bidang
kegiatan penyelarasan arah kebijakan penyelenggaraan pemerintahan Desa,
531
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 8 Nomor 3, Bulan Desember Tahun 2021

pembangunan Desa, pembinaan Pengkajian keadaan Desa, meliputi


kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan kegiatan penyelarasan data Desa,
masyarakat Desa Hasil pendataan dan penggalian gagasan masyarakat dan
pemilahan, dituangkan dalam format data penyusunan laporan hasil pengkajian
rencana program dan kegiatan keadaan Desa. Laporan hasil pengkajian
pembangunan yang akan masuk ke keadaan desa menjadi bahan masukan
Desa.Data rencana program dan kegiatan, dalam musyawarah Desa dalam rangka
menjadi lampiran hasil pengkajian keadaan penyusunan perencanaan pembangunan
Desa. Desa.
Sebagaimana dapat diketahui bahwa Berdasarkan hasil penelitian dapat
kegiatan penyelarasan kebijakan diketahui bahwa pengkajian desa masih
pembangunan Penyelarasan arah kebijakan belum dipahami dan disadari secara
pembangunan kabupaten dapat dilakukan mendalam oleh aparat dan masyarakat desa
dengan mengikuti sosialisasi dan/atau pada umumnya. Sangat penting untuk dapat
mendapatkan informasi tentang arah diketahui bahwa Penggalian gagasan
kebijakan pembangunan kabupaten dari masyarakat dilakukan untuk menemukenali
beberapa instansi terkait. Informasi potensi dan peluang pendayagunaan
program pembangunan tersebut sangat sumber daya Desa, dan masalah yang
penting dikarenakankan untuk menghindari dihadapi Desa. Hasil penggalian gagasan,
terjadinya tumpang tindih kegiatan menjadi dasar bagi masyarakat dalam
pembangunan yang ada di desa, misalnya merumuskan usulan rencana kegiatan.
pembangunan yang masuk kedesa dan Pada dasarnya penggalian gagasan,
sudah dibiayai oleh pemerintah daerah tidak dilakukan secara partisipatif dengan
perlu lagi dibiayai oleh pemerintah desa melibatkan seluruh unsur masyarakat Desa
melalui sumber dana yang berbeda dengan sebagai sumber data dan informasi.
satu jenis kegiatan yang sama. Pelibatan masyarakat Desa, dapat dilakukan
Informasi yang diterima tentang arah melalui musyawarah dusun dan/atau
kebijakan pembangunan kabupaten musyawarah khusus unsur masyarakat,
sekurang-kurangnya meliputi, rencana seperti antara lain: tokoh adat; tokoh
pembangunan jangka menengah daerah agama; tokoh masyarakat; tokoh
kabupaten, rencana strategis satuan kerja pendidikan; kelompok tani; kelompok
perangkat daerah, rencana umum tata ruang nelayan; kelompok perajin; kelompok
wilayah kabupaten, rencana rinci tata ruang perempuan; kelompok pemerhati dan
wilayah kabupaten dan rencana pelindungan anak; kelompok masyarakat
pembangunan kawasan perdesaan. Dengan miskin; dan kelompok-kelompok
adanya informasi-informasi tersebut dapat masyarakat lain sesuai dengan kondisi
memudahkan pemerintah desa dalam hal ini sosial budaya masyarakat Desa. Tim
tim penyusun atau tim perumus untuk penyusun melakukan pendampingan
menetapkan kegiatan pembangunan yang terhadap musyawarah dusun dan/atau
akan dilaksanakan di tingkat desa. musyawarah khusus unsur masyarakat.
3. Pengkajian Keadaan Desa (PKD) Selanjutnya akan dilakukakan
Tim penyusun melakukan Analisa Data dan Pelaporan Tim penyusun
pengkajian keadaan Desa dalam rangka perencanaan Desa melakukan rekapitulasi
mempertimbangkan kondisi objektif Desa. usulan rencana kegiatan pembangunan
532
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 8 Nomor 3, Bulan Desember Tahun 2021

Desa berdasarkan usulan rencana kegiatan ditentukan hal tersebut dapat pula diketahui
dituangkan dalam format usulan rencana bahwa tidak ada komunikasi yang lebih
kegiatan.Rekapitulasi usulan rencana baik terkait tugas pokok dan fungsi masing-
kegiatan, menjadi lampiran laporan hasil masing lembaga-lembaga yang ada di desa
pengkajian keadaan Desa. Tim penyusun sehingga menyebabkan perencanaan yang
perencanaan pembangunan Desa menyusun instan pula dan perencanaan yang instan
laporan hasil pengkajian keadaan desa yang tersebut tidak dapat menghasilkan suatu
dituangkan dalam berita acara, yang kesepakatan yang lebih baik. Seharusnya
dilampiri dokumen data Desa yang sudah Tim penyusun rancanagn pembangunan
diselaraskan, data rencana program Desa menyusun rancangan pembangunan
pembangunan kabupaten yang akan masuk desa yang kemudian diserahkan kepada
ke Desa, data rencana program Badan Permusyawaratan Desa untuk
pembangunan kawasan perdesaan; dan dievaluasi dan dikoreksi jika dalam usulan
rekapitulasi usulan rencana kegiatan tersebut terdapat program kegiatan yang
pembangunan Desa dari dusun dan/atau tidak sesuai dengan kebutuhan skala
kelompok masyarakat. prioritas desa maupun tidak seuai dengan
Tim penyusun perencanaan pembangunan kondisi desa , maka akan dilakukan
Desa melaporkan kepada kepala Desa perbaikan sebelum dibahas dalam
hasil pengkajian keadaan Desa. Kepala musyawawarah perencanaan pembangunan
Desa menyampaikan laporan kepada Badan desa yang seharusnya diselenggarakan oleh
Permusyawaratan Desa setelah menerima Badan permusywaratan Desa. Rancangan
laporan dalam rangka penyusunan rencana perencanaan pembangunan Desa tersebut,
pembangunan Desa melalui musyawarah dituangkan dalam format rancangan
Desa. Dengan demikian Penggalian rencana pembangunan, serta Tim penyusun
gagasan, yang dilakukan secara sungguh- membuat berita acara tentang hasil
sungguh berdasarkan prosedur yang telah penyusunan rancangan rencana
ditetapkan akan menghasilkan suatu pembangunan Desa yang dilampiri
perencanaan yang tepat sasaran terhadap dokumen rancangan rencana pembangunan
setiap kebutuhan masyarakat. Desa. Berita acara rancangan rencana
4. Penyusunan rancangan rencana pembangunan, disampaikan oleh tim
pembangunan melalui penyusun kepada kepala Desa. Kepala Desa
musyawarah desa memeriksa dokumen rancangan rencana
Menindaklanjuti semua proses pembangunan Desa yang telah disusun oleh
perencanaan yang telah dilakukan oleh tim Tim Penyusun. Tim penyusun melakukan
penyusun perencanaan pembangunan desa perbaikan berdasarkan arahan kepala Desa
maka selanjutnya diserahkan kepada Badan dalam hal kepala Desa belum menyetujui
Permusyawaratan Desa (BPD) Desa, rancangan rencana pembangunan. Dalam
menyelenggarakan musyawarah Desa hal rancangan rencana pembangunan telah
berdasarkan laporan hasil pengkajian disetujui oleh kepala Desa, maka langsung
keadaan desa. Berdasarkan hasil penelitian dilaksanakan musyawarah perencanaan
dapat diketahui bahwa mekasnime yang pembangunan Desa atau yang disebut
sebenarnya dalam hal penyusunan dengan musrembang desa.
perencanaan pembangunan desa belum
dapat terlaksana sesuai format yang
533
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 8 Nomor 3, Bulan Desember Tahun 2021

5. Penetapan rencana pembangunan Badan Permusyawaratan Desa, dan unsur


desa melalui musyawarah desa masyarakat.
Musyawarah Rencana Pembangunan Berdasarkan beberapa hasil
(Musrenbang) Desa adalah forum wawancara tersebut diatas dapat diketahui
musyawarah tahunan para pemangku bahwa mekanisme perencanaan
kepentingan (stakeholders) desa untuk pembangunan samapai pada tingkat
menyepakati Rencana Kerja Pembangunan musyawarah perencanaan pembangunan
Desa (RKP Desa) tahun anggaran yang desa (Musrembangdes) sudah dilaksanakan
direncanakan. Musrenbang Desa dilakukan oleh pemerintah desa. Akan tetapi,
setiap tahunnya dengan mengacu pada berdasarkan hasil analisis penulis
dokumen Rencana Pembangunan Jangka bahwasanya proses perencanaan yang
Menengah Desa (RPJM Desa). Setiap desa dilaksanakan masih belum sesuai dengan
diamanatkan untuk menyusun dokumen prosedur yang telah ditetapkan hal tersebut
rencana 5 tahunan yaitu RPJM Desa dan dilakukan oleh pemerintah desa terkesan
dokumen rencana tahunan yaitu RKP Desa. mempersingkat proses perencanaan. Dalam
Musrenbang adalah forum perencanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
(program) yang diselenggarakan oleh 114 Tahun 2015 tentang perencanaan
lembaga publik, yaitu pemerintah desa, pembangunan desa sudah jelas termuat
bekerjasama dengan warga dan para bahwa tujuan perencanaan desa adalah
pemangku kepentingan lainnya. memberikan otonomi seluas-luasnya
Musrenbang yang bermakna akan mampu kepada pemerintah desa secara mandiri
membangun kesepahaman tentang untuk melaksanakan perumusan
kepentingan dan kemajuan desa, dengan perencanaan, pelaksanan pembangunan
cara memotret potendi dan sumber- desa, pengawasan, evaluasi serta
sumber pembangunan yang tersedia baik pertanggungjawaban kegiatan
dari dalam maupun luar desa. pembangunan desa. Pemerintah desa
Pembangunan tidak dapat berjalan seharusnya mampu menemukan cara
maju apabila salah satu dari tiga komponen ataupun tindakan alternatif untuk mengatasi
tata pemerintahan (pemerintah, masyarakat permasalahan yang ada di desa misalnya
dan swasta) tidak berperan atau berfungsi, kurangnya antusias serta partisipasi
karena itu Musrenbang juga merupakan masyarakat dalam pembangunan
forum pendidikan warga agar menjadi hendaknya mampu ditanggapi dengan baik
bagian aktif dari tata pemerintahan dan dengan mencari tahu apa yang sebenarnya
pembangunan (Buku Panduan menyebabkan masyarakat kurang terlibat
Penyelenggaraan Musyawarah dalam perencanan pembangunan sehingga
Perencanaan Pembangunan Desa) Kepala dengan menemukan permaslahan yang
Desa menyelenggarakan musyawarah mendasar dalam masyarakat, pemerintah
perencanaan pembangunan Desa yang desa mampu mencari solusi serta jalan
diadakan untuk membahas dan keluar dari setiap permasalahan yang ada
menyepakati rancangan rencana ditingkat desa. Dengan demikian seluruh
pembangunan. Musyawarah perencanaan kegiatan masyarakat dapat berjalan sesuai
pembangunan Desa yang diselenggarakan hasil yang diinginkan.
oleh Pemerintah Desa, dan diikuti oleh

534
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 8 Nomor 3, Bulan Desember Tahun 2021

E. KESIMPULAN Khairuddin. 2012. Pembangunan


Mekanisme perencanaan Masyarakat. Tinjauan
pembangunan desa yang dilaksanakan di Aspek;Sosiologi, Ekonomi,dan
Desa, Kecamatan Abuki secara keseluruhan Perencanaan. Yogyakarta: Liberty.
belum dapat dikatakan berhasil, hal tersebut Mudrajad, Kuncoro. 2013. Mudah
dapat diketahui dari hasil penelitian yang Memahami dan Menganalisis
dilakukan oleh penulis bahwa dalam Indikator Ekonomi. Yogyakarta:
perencanaan pembangunan yang ada di UPP STIM YKPN.
tingkat desa, yang memiliki peran paling Supeno, Wahjudin. 2011.Perencanaan Desa
besar yaitu tim perumus atau tim penyusun Terpadu.Edisi Revisi. Perencanaan
perencanaan pembangunan desa yang Pembangunan Wilayah.
terdiri dari 7 sampai 11 orang (Permendagri Jakarta:Bumi Aksara.
nomor 114 tahun 2015). Tim tersebut belum Wahyuddin Kessa, 2015. Perencanaan
mampu melaksanakan tugasnya dengan Pembangunan Desa, Jakarta,
sebaik-baiknya misalnya dengan tidak Kementerian Desa, Pembangunan
melaksanakan perencanaan secara dan Daerah Transmigrasi RI.
prosedural dan terkesan mempersingkat Winarno, Budi. 2017. Kebijakan
serta belum melibatkan masyarakat secara Publik:Teori dan Proses.
menyeluruh hal tersebut yang Yogyakarta:Med. Press.
menyebabkan kegagalan dalam Dokumen-Dokumen
perencanaan pembangunan desa. Buku Pelengkap Tahun 2015 Tentang
Pemerintah desa serta seluruh lembaga- Sistem Pembangunan Desa. Jakarta:
lembaga yang ada di desa belum mampu Kementerian Desa, Pembangunan
bekerjasama dengan baik, hal tersebut Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
ditandai dengan tingkat pemahaman yang Republik Indonesia. Undang-
berbeda-beda terhadap prosedur Undang Nomor 6 Tahun 2014
mekanisme perencanaan pembangunan Tentang Desa.
desa berdasarkan peraturan yang telah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
ditetapkan. tentang system perencanaan
pembangunan nasional, Permendagri
DAFTAR PUSTAKA Nomor 66 Tahun 2014 tentang
perencanaan desa.
Agusta, Ivanovich. 2015. Pemerintah Permendagri Nomor 114 Tahun 2014
Daerah dan Desa. Kompas, 12 Tentang Pedoman Pembangunan
Oktober 2015. Desa.
Arif, Syaiful. 2016. Reformasi Birokrasi
dan Demokratisasi Kebijakan.
Malang: Averroes Press.

535

Anda mungkin juga menyukai