Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No.

2, Mei 2021, Hal 1-13 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

PROSES KOTA DENPASAR MENUJU SMART CITY

I Made Satya Graha


Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta, Indonesia
satyabersatu@gmail.com
Diterima: Oktober 2019; Disetujui: April 2020

Abstract. Cities in Indonesia are currently developing smart cities. Denpasar City can be
the best practice of developing a smart city in Indonesia. This study aims to determine the
processes and factors that influence the process of Denpasar City in achieving the first
rank of the smart city. This research uses a qualitative inductive approach with a case
study strategy. The results of this study reveal that there are three stages by the City of
Denpasar in achieving the first rank of smart city, namely stage I of ICT development,
phase II of community development and the presence of PRO Denpasar, stage III of the
innovation-oriented smart city. This study also found that Denpasar City developed two
new dimensions, namely smart philosophy and smart creativity. The two new dimensions
are not found in the theory or development of smart cities in other cities.
Keywords: Process, Factors, Smart City, City of Denpasar
Abstraksi. Kota-kota di Indonesia saat ini sedang mengembangkan smart city. Kota
Denpasar dapat menjadi best pratice pengembangan smart city di Indonesia. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui proses dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses Kota
Denpasar dalam meraih peringkat pertama smart city. Penelitian ini menggunakan
pendekatan induktif kualitatif dengan strategi studi kasus. Hasil penelitian ini
mengungkapkan bahwa terdapat tiga tahapan yang dilakukan Kota Denpasar dalam
meraih peringkat pertama smart city, yakni tahap I pengembangan TIK, tahap II
pembangunan masyarakat dan hadirnya PRO Denpasar, tahap III inovasi berorientasi
smart city. Penelitian ini juga menemukan bahwa Kota Denpasar mengembangkan dua
dimensi baru, yakni smart philosophy, dan smart creativity. Dua dimensi baru tersebut
tidak terdapat pada teori atau pengembangan smart city di kota lainnya.
Kata kunci: Proses, Faktor-faktor, Smart City, Kota Denpasar

PENDAHULUAN cerdas IKCI 2018 memiliki keunikan


Kota Denpasar merupakan juara pertama tersendiri, sehingga menarik untuk
kota cerdas pada ketegori kota besar, dilakukan penelitian mengenai proses dan
berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi Kota
Kompas dengan tajuk Indeks Kota Cerdas Denpasar menuju smart city.
Indonesia (IKCI) 2018. Setiap kota Penelitian yang dilakukan dengan
tentunya ingin mendapatkan juara pertama mengambil lokus di Kota Denpasar ini
kota cerdas. Fenomena di lapangan dapat menjadi best pratice atau bahan
menunjukan sudah banyaknya kota-kota di kanjian bagi kota-kota lainnya di Indonesia
Indonesia yang mulai menerapkan kota dalam mengembangkan kota cerdas.
cerdas (smart city), namun kenyataannya Pemerintah kota lainnya di Indonesia dapat
banyak yang belum dapat meraih peringkat melakukan kombinasi dan kreasi dalam
pertama kota cerdas. Kota Denpasar sebagai mengembangkan kota cerdas, mengingat
kota yang meraih peringkat pertama kota istilah kota cerdas masih baru di Indonesia,

Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.125 1


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 1-13 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

dan pemerintah kota masih awam dalam dapat bermanfaat dalam pengembangan
penerapannya. keilmuan dan penerapan smart city di
Penelitian ini menggunakan metode studi Indonesia. Mengingat smart city merupakan
kasus dikarenakan keunikan Kota Denpasar kajian keilmuaan yang masih baru, namun
yang meraih peringkat pertama IKCI 2018. banyak yang sudah tidak sabar menantinya.
Dikarenakan penilaian yang dilakukan oleh
IKCI 2018 menggunakan indikator dari METODE PENELITIAN
Smart City Wheel, sehingga untuk Pendekatan yang digunakan dalam
mengetahui proses yang dilakukan Kota penelitian ini adalah induktif kualitatif
Denpasar dalam mencapai peringkat dengan strategi studi kasus. Strategi
pertama kota cerdas IKCI 2018 tersebut digunakan karena penelitian ini
menggunakan indikator dari Smart City berfokus pada proses dan faktor-faktor yang
Wheel yang dicetuskan oleh Boyd Cohen. mempengaruhi proses yang dilakukan Kota
Penelitian yang pernah dilakukan selama Denpasar dalam mencapai peringkat
ini belum ada yang membahas mengenai pertama smart city IKCI 2018. Cresswell
proses Kota Denpasar menuju smart city. (2017) menyampaikan bahwa penelitian
Namun, penelitian serupa yang pernah studi kasus menyelidiki secara cermat suatu
dilakukan sebelumnya yakni di Kota program, peristiwa, aktivitas, proses, atau
Surabaya yang merupakan kategori kota sekelompok individu. proses yang
metropolit (Widyaningsih, 2013), kemudian dilakukan pemerintah Kota Denpasar dalam
mengenai infrastruktur cerdas (Widowati, mencapai peringkat pertama smart city
2017). diselidiki dengan pertanyaan bagaimana
Penelitian ini akan memberikan (how) dan faktor-faktor yang
wawasan mengenai proses yang dilakukan mempengaruhi proses tersebut diselidiki
oleh Kota Denpasar dalam mencapai dengan pertanyaan mengapa (why).
peringkat pertama smart city, sehingga

Tabel 1.
Proposisi Penelitian

No Dimensi Sub-dimensi
1 Lingkungan Bangunan Manajemen Perencanaan
cerdas suberdaya berkelanjutan
2 Mobilitas Transportasi Akses multi Infrastruktur
yang efisien moda teknologi
3 Pemerintah Layanan Infrastruktur Keterbukaan data
daring pendukung pemerintah
sistem
4 Ekonomi Kewirausahaan Produktivitas Jaringan bisnis
dan inovasi dalam dan luar
negeri
5 Masyarakat Inklusivitas Pendidikan Kreativitas
sosial
6 Kualitas Budaya dan Keamanaan Kesehatan
Hidup kesejahteraan
Sumber: Kompas, 2019

2 Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.125


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 1-13 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

Instrumen utama dalam penelitian ini teoritis sebelumnya. Yin (1996)


adalah peneliti sendiri. Menurut (Barnawi menyampaikan terdapat dua strategi umum
& Darojat, 2018; Cresswell, 2017); dalam alisis studi kasus, yakni mendasarkan
Rahardjo (2017) peneliti sendiri merupakan pada proposisi teoritis dan dengan
instrumen kunci, sehingga peneliti sendiri pendekatan deskriptif terhadap kasus.
yang dapat mengukur ketepatan dan Penelitian ini mendasarkan pada proposisi
ketercukupan data serta kapan teoritis dikarenakan sudah terdapat
pengumpulan data harus berakhir. Namun proposisi teoritis sebelumnya, namun
tetap digunakan instrumen seperti lembar proposisi teoritis tersebut hanya sebagai
wawancara, alat perekam, dan kamera kisi-kisi di lapangan, tidak untuk diuji.
untuk membantu peneliti dalam mengambil Setelah keseluruhan data dianalisis
data di lapangan. Data di lapangan kemudian dilakukan pembahasan banding
dikumpulkan dengan pencatatan dokumen, terhadap Kota Surabaya yang memiliki
observasi, dan wawancara mendalam kasus serupa. Pembahasan mengenai
berdasarkan proposisi dari indikator yang tahapan Kota Surabaya didasarkan pada
digunakan oleh IKCI 2018. Proposisi yang penelitian yang dilakukan oleh penulis
digunakan dalam penelitian ini terdapat lainnya. Hal tersebut dikarenakan tidak
pada Tabel 1. memungkinnya penulis untuk melakukan
Data yang telah terkumpul kemudian penelitian di Kota Surabaya. Terakhir
dianalisis secara kualitatif. Keseluruhan dilakukan pembahasan terhadap kasus di
data yang terkumpul kemudian dipilah dan Kota Denpasar.
disusun berdasarkan deret waktu (time line)
HASIL DAN PEMBAHASAN
terjadinya peristiwa. Deret waktu
Proses dan Faktor-Faktor Yang
digunakan untuk melihat deretan waktu
Mempengaruhi Kota Denpasar Menuju
setiap peristiwa yang dianggap
Smart City
berkontribusi dalam pencapaian peringkat
Kota Denpasar pada awalnya tidak
pertama smart city, sehingga dapat
berfokus pada pengembangan smart city,
diketahui proses yang dilakukan pemerintah
namun hanya berupaya untuk memberikan
Kota Denpasar dalam mencapai peringkat
pelayanan yang mudah dan efisien kepada
pertama smart city.
masyarakat. Sekitaran tahun 2016
Data yang didapatkan kemudian dianalis
berkembanglah istilah smart city di
dengan menggunakan teknik proses
Indonesia. Perkembangan tersebut
hubungan dan deret waktu secara deskriptif.
kemudian membuat Kota Denpasar
Hasil analisis tersebut kemudian di cross-
berinisiatif mengembangkan Denpasar
check dengan fase proses lainnya.
Smart City. Kota Denpasar mulai
Kemudian setiap data dilakukan triangulasi
mengembangkan smart city pada tahun
dengan sumber bukti lainnya.
2017 dengan didirikannya ruangan
Kemudian dari deret waktu tersebut akan
Damamaya Denpasar Cyber Monitor
dianalisis untuk melihat hubungan,
(DCM). Walaupun Kota Denpasar mulai
keterkaitan, dan bagaimana hubungannya.
mengaku mengembangkan smart city pada
Hasi analisis tersebut akan memunculkan
tahun 2017, namun sebenarnya telah
faktor-faktor yang menyebabkan terjadi
terdapat program yang mengarah pada
pencapaian peringkat pertama smart city
smart city yang dilakukan sebelumnya.
dengan berbekal kisi-kisi dari proposisi

Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.125 3


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 1-13 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

Berdasarkan hasil penelitian terdapat tiga bersifat top-down yakni pembangunan yang
tahapan yang dilakukan Kota Denpasar dilakukan oleh Pemerintah Kota Denpasar.
menuju Denpasar Smart City, yakni tahapan Sedangkan pembangunan yang bersifat
pemanfaatan TIK, tahapan pembangunan bottom-up yakni pembangunan yang
masyarakat dan hadirnya PRO Denpasar, diinisasi dari masyarakat langsung.
serta tahapan inovasi berorientasi smart Pembangunan yang bersifat top-down
city. Lebih jelasnya tergambarkan pada diantaranya Pusat Pelayanan Autis (PLA)
Gambar 1. Kota Denpasar, yang didirikan atas inisiatif
Ketua PKK Kota Denpasar. Kemudian
Rumah Pintar Denpasar, yang didirikan atas
instruksi dari Ibu Negara. Kemudian
revitalisasi pasar tradisional, pendirian
Denpasar Design Center (DDC), bus
sekolah gratis, dan denpasar mantap
pelayanan kesehatan (Damakesmas).
Pembangunan yang bersifat top-down
Gambar 1. Tahapan Kota Denpasar Menuju
Smart City tersebut tidak terlepas dari faktor
Sumber: Analisis, 2019 kepemimpinan, kerja sama, inspirasi
eksternal, dan inovasi serta komitmen
Kota Denpasar pada awalnya Pemerintah Kota Denpasar.
membangun jaringan topologi bintang Kemudian pembangunan yang bersifat
untuk mengembangkan cyber school. Studi bottom-up diantaranya, Komunitas Tukad
banding dilakukan terlebih dahulu ke Bindu yang telah melakukan revitalisasi di
Rumah Pintar Yogyakarta dan kemudian bantaran Sungai Tukad Bindu menjadi
membangun jaringan topologi bintang ruang publik yang indah dan nyaman, dan
bersama mahasiswa yang magang atau PKL komunitas Badan Kreatif Pemuda (BEDA)
di Dinas Pendidikan dan Kepemudaan Kota Denpasar yang menginisiasi adanya Youth
Denpasar. Park Denpasar.
Kemudian tahun 2007 Kota Denpasar Pembangunan Komunitas Tukad Bindu
membangun call center safe community dan BEDA Denpasar memiliki proses yang
dengan nomor panggilan 223333. Pada cukup berbeda. Komunitas Tukad Bindu
tahun 2014 kepala UPT Pusdalop yang baru berdiri karena adanya seorang tokoh
membuat akun facebook pusdalop bernama A.A. Rai Temaja yang merupakan
Denpasar, yang kemudian menyebabkan Kepala Lingkungan Banjar Ujung (tempat
terjadinya peningkatan partisipasi beradanya revitalisasi tukad bindu) yang
masyarakat dalam pemanfaatan call center menginisiasi berdirinya komunitas tersebut.
tersebut. Sedangkan BEDA Denpasar awalnya
Setelah melakukan pembangunan diinisasi oleh I Putu Hendika Pernama
jaringan berbasis TIK, Pemerintah Kota bersama rekan-rekannya yang mengusulkan
Denpasar kemudian melakukan untuk dibuatkan taman pemuda kepada
pembangunan masyarakat. Hal yang Wali Kota Denpasar, dan saat ini
menarik dari pembangunan masyarakat terbentuklah Yout Park di Taman Kota
yang terjadi di Kota Denpasar bersifat top- Denpasar.
down dan bottom-up. Pembangunan yang

4 Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.125


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 1-13 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

Perkembangan selanjutnya dari PRO


Denpasar tidak hanya melayani pengaduan
saja, namun telah terdapat berbagai
informasi dan data-data yang dibutuhkan
oleh masyarakat. Aplikasi PRO Denpasar
pun berubah nama menjadi PRO Denpasar+
Gambar 1. Tukad Bindu (kiri) dan Youth dengan tambahan berbagai fitur. PRO
Park (kanan) Denpasar+ memiliki konsep “Demi
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018.
Denpasar-Denpasar Satu”, yakni
Partisipasi masyarakat yang dilakukan menyatukan seluruh aplikasi mobile yang
oleh Komunitas Tukad Bindu merupakan dimiliki oleh Pemerintah Kota Denpasar,
bentuk partisipasi nyata yang dilakukan sehingga dapat diakses dalam satu
secara mandiri. Hal ini nampaknya sesuai genggaman.
dengan pernyataan yang dikemukakan oleh
Firdaus (2018) bahwa pada tahapan terakhir
dari partisipasi masyarakat adalah
partisipasi dengan karakter mandiri.
Sedangkan Komunitas BEDA Denpasar
merupakan bentuk dari adanya good
governance di Kota Denpasar, karena
adanya respon yang baik dari Wali Kota
Denpasar terhadap kalangan pemuda.
Nampaknya apa yang disebut sebagai
sustainable urban democracy telah
terimplementasi dengan baik (Yunus,
2015).
Pada tahun 2013 Pemerintah Kota
Denpasar mengeluarkan Peraturan Wali
Kota Nomor 45 Tahun 2013 Tentang
Penanganan Pengaduan. Perwali tersebut
kemudian menjadi dasar dari dibuatnya
aplikasi pengaduan rakyat online (PRO) Gambar 2. Tampilan PRO Denpasar+
Denpasar. Aplikasi ini dapat dikatakan awal Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018.
dari mulai terlihatnya Smart City Denpasar.
Karena fokus dari Smart City Denpasar Keseriusan Kota Denpasar dalam
adalah penangan pengaduan masyarakat. mengembangkan smart city dengan
[…] nah mangkin (sekarang) per 2013 berfokus pada pengaduan masyarakat
kita konsepkan, pertama melalui terlihat dari dibangunanya Damamaya
sistem. Sistemnya yang kita bangun Denpasar Cyber Monitor (DCM).
dumun (duluan), artinya secara Damamaya DCM yang diresmikan pada
mobile, secara Web. […] itu yang kita tahun 2017 tersebut memiliki fungsi untuk
konsep 2013” (Bapak Dewa Rama, melakukan berbagai aktifitas terkait dengan
koordinator Damamaya DCM) PRO Denpasar+. Damamaya DCM terdiri
dari tiga ruangan, yakni monitor room,

Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.125 5


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 1-13 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

command room, dan squad news kaku, artinya dapat dimodifikasi dan
production. Damamaya DCM dapat dikembangkan sendiri sesuai dengan
dikatakan sebagai salah satu bentuk kebutuhan dan karakter kota.
keseriusan Kota Denpasar dalam
mengembangkan smart city.

Gambar 3. Monitor Room (kiri), Command


Room (tengah), DCM Squad News
Production (kanan). Gambar 3. Dimensi smart city pada
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018. umumnya (kiri) dan dimensi Denpasar
Smart City (kanan)
Secara umum program-program yang Sumber: Giffinger, 2007 (kiri) dan Road
dilakukan Kota Denpasar menuju smart city Map Denpasar Smart City, 2016 (kanan)
terdapat pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2, Pembahasan Banding Dengan Kota
terlihat bahwa tidak semua indikator dari Surabaya Dalam Konteks Smart City
IKCI 2018 diakomodir oleh program- Kota Surbaya merupakan peraih
program yang dimiliki oleh Kota Denpasar. peringkat pertama smart city IKCI 2018
Namun, tidak semua dimensi dari IKCI pada kategori kota metropolitan.
2018 terpenuhi. Hal ini mengartikan bahwa Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
program-program yang dimiliki oleh Kota Widyaningsih (2013) terdapat empat fase
Denpasar sudah mengakomodir beberapa yang dilakukan Kota Surabaya menuju
indikator. Bila dibandingkan dengan smart city. Fase tersebut yakni, fase I
indikator IKCI 2018, dimensi masyarakat pembenahan internal pemerintahan, fase II
yang dipenuhi terlebih dahulu oleh Kota penguatan modal sosial, fase III
Denpasar. Kemudian berlanjut pada pengembangan layanan eksternal
pemenuhan dimensi kualitas hidup, pemerintahan, fase IV pengembangan
ekonomi, pemerintahan, lalu dimensi layanan kota berbasis teknologi tinggi.
mobilitas. Kota Surabaya mulai fokus untuk
Menurut Giffinger (2007) terdapat enam mengembangkan smart city pada tahun
dimensi smart city, yakni smart economy, 2011 setelah mendapatkan penghargaan
smart mobility, smart environment, smart Smart City Award 2011, walaupun
people, smart living, dan smart governace. berdasarkan hasil penelitian Widyaningsih
Pada umum kota-kota di seluruh dunia (2013) menujukan sebenarnya Kota
memang hanya mengembangkan enam Surabaya mulai terlihat mengembangkan
dimensi saja, namun Kota Denpasar smart city sejak tahun 2003. Sedangkan
mengembangkan dua dimensi lagi, yakni Kota Denpasar mulai fokus
smart philosophy dan smart creativity. mengembangkan smart city pada tahun
Pengembangan dua dimensi baru yang 2017 dikarenakan adanya moment smart
dilakukan Kota Denpasar merupakan city sekitaran tahun 2017 dan dengan
cerminan bahwa smart city tidak bersifat didirikannya Damamaya DCM. Walaupun

6 Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.125


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 1-13 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

sebenarnya Kota Denpasar telah berfokus pada satu dimensi saja. Sedangkan
memulainya sejak tahun 2006. Kota Denpasar lebih berfokus pelayanan
Kota Denpasar dan Kota Surabaya sama- pengaduan masyarakat, melalui PRO
sama mengembangkan infrastruktur Denpasar. Kota Denpasar juga meraih
berbasis TIK dan pembangunan predikat kota layak huni dengan indeks
masyarakat. Pemimpin yang sama-sama yang terus meningkat. Berdasarkan
berkomitmen dalam mengembangkan smart penelitian yang dilakukan oleh Graha
city, nampaknya menjadi faktor yang utama (2019), menunjukan bahwa aplikasi PRO
untuk memulai smart city. Denpasar dapat menjembati masyarakat
Kota Surabaya menggunakan dengan pemerintah dalam pemenuhan
pendekatan yang holistik dalam kebutuhan kota layak huni.
mengembangkan smart city, sehingga tidak

Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.125 7


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 1-13 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

Tabel 2.
Program-program Menuju Denpasar Smart City

TAHUN

Dimensi Smart City Wheel

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Bus Sekolah Gratis Transportasi yang efisien

Akses multi moda Mobilitas

Infrastruktur teknologi

Layanan daring

Infrastruktur pendukung sistem


Perwali No. 45 Tahun
2013 Tentang Pemerintah
Damamaya DCM
Penanganan
Pengaduan Keterbukaan data pemerintah
Kota Denpasar Satu
PRO Denpasar Genggaman PRO
Denpasar+
Instruksi Wali Kota
Denpasar No. 1
Tahun 2011
Tentang
Pemberhentian
Sementara Izin Kewirausahaan dan inovasi
Pendirian Mini
Market Ekonomi
Denpasar
Revitalisasi Pasar Bali Creative
Design
Tradisional Industry Center
Center
Produktivitas
Jaringan bisnis dalam dan luar
negeri
Pusat Layanan
Inklusivitas sosial
Autis
Cyber
Rumah Pintar Pendidikan Masyarakat
School
Komunitas BEDA
Komunitas Tukad Bindu Kreativitas
Denpasar
Denpasar Festival Dokar Gratis Budaya dan kesejahteraan
Call Center Safe Kualitas
Go Police Keamanaan
Community Hidup
DAMAKESMAS Kesehatan

Sumber: Analisis Penulis, 2019

8 Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.125


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 1-11 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

Pembahasan Teoritik leader pelaksana Denpasar Smart City.


Denpasar Smart City terlihat hanya Kota-kota yang menerapkan smart city di
berlangsung secara teknis, seperti adanya Indonesia pada umumnya memang memilih
PRO Denpasar, Damamaya DCM, dan yang Diskominfo atau Bappeda sebagai leader
lainnya. Pada hal sebenarnya ada proses pelaksana smart city. Tetapi sebaiknya
secara politis yang berlangsung. Tidak memilih Bappeda sebagai leader
mungkin suatu program dapat berjalan pelaksananya, karena smart city bersifat
lancar tanpa adanya proses politis yang menyeluruh pada berbagai aspek. Walau
berlangsung, mengingat setiap demikian, Kota Denpasar melaksanakan
pembangunan kota terdapat berbagai berbagai dimensi smart city-nya secara
kepentingan. Tidak jarang ada benturan menyeluruh pada berbagai dinas-dinas atau
antar kepentingan-kepentingan tersebut. OPD-nya masing-masing.
Chapin dalam (Sutriadi, 2018) Masalah yang sering dihadapi kota-kota
mengungkapkan bahwa terdapat proses di Indonesia dalam pelaksanaan smart city-
perencanaan secara teknis dan secara politis nya adalah dana penganggaran. Smart city
dalam mewujudkan smart city. baru popular dan dikembangkan pada
Berhasilnya pembangunan kota beberapa dekade ini, sedangkan dokumen
merupakan cerminan atas terakomodirnya perencanaan jangka menengah (RPJM) dan
berbagai kebutuhan penghuni kota. dokumen perencanaan jangka panjang
Kepentingan tersebut yakni kepentingan (RPJMP) sudah terlanjur ditetapkan.
politik, bisnis (kapitalis), dan pemenuhan Mungkin kita dapat belajar dari Kota
kebutuhan masyarakat. Pemerintah, Denpasar. Program-program yang
pengusaha, dan masyarakat harus memiliki menunjang smart city dibuat dengan
kekuatan yang sama dan berimbang dalam mengacu pada RPJM dan RJMP yang
membangun kota. Ketika salah satu lebih sudah ditetapkan sebelumnya. Sehingga
mendominasi, maka apa yang pernah dapat dikatakan program-program smart
diungkapkan oleh Peter Ambrose dapat city tersebut terimplementasi dengan ikut
menjadi kenyataan. Jika pemerintah lebih bergandeng dengan RPJM dan RPJMP
mendominasi maka akan menjadi yang telah ada.
konservatif, jika pebisnis lebih Pengembangan dimensi baru yang
mendominsi maka akan menjadi kapitalis, dikembangkan oleh Kota Denpasar, yakni
jika masyarakat lebih mendominasi maka smart philosophy dan smart creativity,
akan menjadi radikal (Ambrose, 2003) merupakan hal yang baru. Smart
Kota Denpasar memilih Dinas philosophy merupakan dimensi yang
Komunikasi Informasi dan Statistik sebagai

Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.125 9


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 1-11 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

memayungi dimensi-dimensi Denpasar Tattwan Asi, Asah Asih Asuh, dan yang
Smart City lainnya. lainnya. Konsep-Konsep tersebut tertuang
dalam Monumen Maya Kota Denpasar.
”Smart Philosphy ini yang
memayungi secara keseluruhan dari Monumen Maya Kota Denpasar
enam dimensi tersebut termasuk merupakan penanda kesadaran yang
juga Smart Creativity” (Anindya membuat manusia selalu bergerak meraih
Putra, ketua pusat studi kualitas hidup yang lebih baik (Mantra,
pembangunan perkotaan dan 2014). Monumen Maya Kota Denpasar di
wilayah universitas hindu dasari oleh Swadharma, kemudian di
Indonesia) tunjang oleh lima pilar yakni kreativitas,
kemandirian (jengah), ketekunan,
keteguhan (satya), dan solidaritas
(penyamabrayan), kemudian dipayungi
oleh ketulusan dan cinta kasih. Gambaran
mengenai Monumen Maya Kota Denpasar
terdapat pada Gambar 4.
Swadarma merupakan passion yang
menuntun orang untuk memilih peran dan
mengimaninya. Passion itu akan menjadi
mesin utama dari gerak kehidupan dan
ketika setiap orang menyadari Swadharma-
nya kehidupan akan bergerak harmonis.
Kreativitas akan mendorong seseorang
untuk selalu menjadikan kehidupan hari ini
Gambar 4. Visualisasi Monumen Maya akan lebih baik dari sebelumnya, beranjak
Kota Denpasar. dari kebaikan yang satu ke kebaikan yang
Sumber: Digambar ulang dari Mantra
lebih tinggi. Saat kreativitas tersebut
(2014)
diimani akan melahiran Taksu (inner
Smart Philosphy merupakan sikap cerdas power) yang memberikan keindahan dan
dan bijak Pemerintah Kota Denpasar dalam mujizat. Kemandirian (jengah) menjadikan
meletakan dasar segala gerak langkah gerak manusia-manusia kreatif tidak
pembangunan Kota Denpasar berwawasan bergantung dan memberati manusia
Budaya Bali yang dijiwai secara konkret lainnya. Kemandirian tersebut akan menjadi
dengan pengejewantahan Konsep Tri Hita dasar perlawanan terhadap segala bentuk
Karana, Sewaka Dharma, Rwa Bhineda, pemanfaatan.

10 Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.125


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 1-11 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

Ketekunan menjadi penyangga utama dengan perlengkapan TIK. Teknologi yang


dalam mewujudkan gagasan kreatif. canggih sebenarnya bukan priyoritas, tetapi
Ketekunan akan memungkinkan hal-hal bagaimana mensejahterakan penghuni kota
yang semula kecil menjadi inspirasi yang secara berkelanjutan. Itu yang menjadi
lebih besar. Keteguhan hati (satya) tujuan smart city yang sesungguhnya.
membuat setiap orang berani dan sanggup Membangun kota secara bersama
menghadapi setiap kendala untuk merupakan kunci mewujudkan itu semua.
mejalankan Swadharma. Solidaritas
SIMPULAN
(penyamabrayan) merupakan kebersamaan
Kota Denpasar mengalami tiga tahapan
dan kerjasama baik individu dengan
dalam mengembangkan smart city, yakni
individu, individu dengan kelompok,
tahap I pengembangan TIK, tahap II
ataupun kelompok dengan kelompok.
pembangunan masyarakat dan hadirnya
Ketulusan dan Cinta Kasih yang
PRO Denpasar, tahap III inovasi
memayungi Monumen Maya Kota
berorientasi smart city. Berlangsungnya
Denpasar merupakan hal menjiwai gerak
setiap tahapan tersebut disebabkan oleh
manusia untuk memuliakan manusia lain,
faktor kepemimpinan, kerja sama dengan
makhluk lain, dan alam sekitarnya, serta
pihak lain, inspirasi eksternal, dan inovasi
selalu menautkan diri untuk mendapat
serta komitmen Pemerintah Kota Denpasar.
bimbingan dari Tuhan.
Kota Surabaya melalui empat fase dalam
Smart Philosphy merupakan kearifan
mengembangkan smart city, yakni fase I
lokal yang dimiliki Kota Denpasar yang
pembenahan internal pemerintahan, fase II
memiliki peran dalam meningkatkan indeks
penguatan modal sosial, fase III
kota layak huni. Hal ini sesuai dengan yang
pengembangan layanan eksternal
diungkapkan oleh Gandarum (2016) bahwa
pemerintahan, fase IV pengembangan
pengetahuan lokal (kearifan lokal)
layanan kota berbasis teknologi tinggi.
memainkan peranan penting dalam
Sedangkan Kota Denpasar melalui tiga
menciptakan ruang kota layak huni yang
tahapan. Kota Surbaya menggunakan
berpusat pada manusianya. Karena
pendekatan yang holistik dalam
menjadikan kota menjadi layak huni
pengembangan smart city, sehingga tidak
merupakan salah satu wujud pembangunan
berfokus pada satu dimensi. Sedangkan,
berkelanjutan yang juga merupakan tujuan
Kota Denpasar lebih berfokus pada
dari smart city.
penangan pengaduan masyarakat, melalui
Banyak kota-kota di dunia bahkan di
PRO Denpasar. Kota Surabaya
Indonesia masih menganggap bahwa smart
mengembangkan enam dimensi, seperti
city berarti kota yang berteknologi canggih
kota-kota lain pada umumnya. Sedangkan

Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.125 11


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 1-11 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

Kota Denpasar mengembangkan dua takutnya justru akan menjadi “boomerang”


dimensi baru, yakni smart philosophy dan bagi kota tersebut.
smart creativity. Setiap kota di Indonesia yang ingin
Smart city menjadi tren pengembangan mengembangkan smart city, sebaiknya
kota di seluruh dunia, termasuk di memperkuat pembangunan masyarakat
Indonesia. Nampak terlihat pula banyak terlebih dahulu. Mengingat apa yang
kota-kota di Indonesia yang tidak sabar dan dilakukan oleh Kota Denpasar dan Kota
terasa tergesa-gesa dalam mengembangkan Surabaya lebih pada pembangunan
smart city. Smart city terlihat seperti sebuah masyarakat. Smart city harus didukung
gengsi, yang terkesan jika kota tidak masyarakat yang cerdas, kota yang cerdas
“smart” maka tidak modern. Hal ini bisa adalah kota yang berhasil mencerdaskan
menjadi sebuah hal baik dalam masyarakatnya. Setiap kota bebas dalam
pengembangan kota kedepannya, namun mengembangkan dimensi smart city, sesuai
jika hanya mencari “gengsi” semata, dengan kebutuhan dan “jiwa” kotanya.

DAFTAR PUSTAKA

Ambrose, P. (2003). Urban Process And Power New york: Routledge


Barnawi, & Darojat, J. (2018). Penelitian Fenomenologi Pendidikan Teori Dan Praktik.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Cresswell, J. W. (2017). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed
(A. Fawaid, Trans.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Firdaus. (2018). Pekanbaru Madani Dari Metropolitan Menjadi Smart City Menuju
Masyarakat Madani. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Gandarum, D. N. (2016). Inquiry Paradigm For Understanding Livable Urban Space In
Local Knowledge Framework. Prosiding Seminar Kota Layak Huni / Livable
Space(2016: Applying Local Knowledge for Livable Space).
Giffinger, R. (2007). Smart cities Ranking of European medium-sized cities [Press
release]. Retrieved from http://www.smart-
cities.eu/download/smart_cities_final_report.pdf
Graha, I. M. S. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Indeks Kota
Layak Huni Di Kota Denpasar Tahun 2006-2017. (Master), Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta (Tesis Tidak Diterbitkan).
Kompas. Kota Cerdas Hadirkan Solusi Masalah Warga. Senin, 14 Januari 2019. Hal. 1

12 Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.125


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 1-11 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

Mantra, I. B. R. D. (2014). Membangun Monumen Maya Menggerakan Partisipasi Menuju


Denpasar Sejahtera. Paper presented at the Seminar Nasional HUT Kota Denpasar
Ke-226 Representasi Sinergi Budaya, Kreativitas, dan Pendidikan Menuju
Kesejahteraan Berkelanjutan, Kota Denpasar.
Rahardjo, M. (2017). Studi Kasus Dalam Penelitian Kualitatif: Konsep Dan Prosedurnya
Malang: Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Sutriadi, R. (2018). 10 Langkah Mencerdaskan Kota. Bandung: Penerbit ITB.
Widowati, I. R. (2017). Smart Infrastruktur (Infrastruktur Cerdas) Untuk Mewujudkan
Perkotaan Layak Huni dan Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Inovasi
Dalam Pengembangan SmartCity, 1(1 ).
Widyaningsih, D. (2013). Kota Surabaya Menuju Smart City. (Master), Universitas Gadjah
Mada, Tesis Tidak Diterbitkan.
Yin, R. K. (1996). Studi Kasus Desain Dan Metode (M. D. Mudzakir, Trans.). Jakarta:
Raja Grafindo Prasada.
Yunus, H. S. (2015). Manajemen Kota Perspektif Spasial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.125 13

Anda mungkin juga menyukai