1. Latar belakang :
1. Pembangunan Kesehatan pada hakikatnya adalah upaya
yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia
yang produktif secara social dan ekonomis. Pusat Kesehatan
Masyarakat ( Puskesmas ) adalah organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
menyeluruh, terpadu, merata serta dapat diterima dan
terjangkau oleh masyarakat. Upaya kesehatan tersebut
diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan
untuk masyarakat luas tanpa mengabaikan mutu pelayanan
kepada perorangan. Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
melalui pembiayaan yang bersumber dari Dana Alokasi
Khusus (DAK) Fisik Afirmasi – Sub Bidang Kesehatan Tahun
Anggaran 2018, akan melaksanakan Pembangunan baru
Puskesmas, , yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten
Manggarai.
Manggarai.
2. Maksud dan Tujuan : 1. Supaya pelaksanaan Pembangunan Baru Puskesmas Reo dapat
berlangsung sesuai dengan Dokumen rencana teknis dan dapat
dihasilkan konstruksi fisik yang andal sesuai spesifikasi teknis.
4. Lokasi Pekerjaan : Lokasi pekerjaan supervisi ini berada di Puskesmas Reok kecamatan
Reok Kabupaten Manggarai
5. Sumber Pendanaan : Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD Kabupaten
Manggarai Tahun Anggaran 2018 yang bersumber dari Dana
Alokasi Khusus (DAK) Afirmasi – Sub Bidang Kesehatan Tahun
Anggaran 2018
6. Nama dan Organisasi : Nama Pejabat Pembuat Komitmen : PPK (Pejabat Pembuat
Pejabat Pembuat Komitmen) Pengadaan, Peningkatan Dan Perbaikan Sarana Dan
Komitmen Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu Dan Jaringannya, Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai
Data Penunjang
Ruang Lingkup
a) Pekerjaan persiapan
1) Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan
konsepsi/metodologi pelaksanaan pekerjaan supervisi
2) Memeriksa time schedule, bar chart, s-curve dan net
work planning yang diajukan oleh
rekanan/kontraktor pelaksana selanjutnya diteruskan
kepada pengelola kegiatan untuk mendapatkan
persetujuan
3) Melakukan MC-0 bersama – sama dengan kontraktor
pelaksana pekerjaan dan didampingi oleh pemilik
pekerjaan/direksi lapangan.
c) Konsultasi
1.) Melakukan Konsultasi bersama PPK / PPTK
Konstruksi dan PPK /PPTK Konsultan untuk
membahas segala masalah dan persoalan yang
timbul selama pelaksanaan pembangunan.
2.) Mengadakan rapat lapangan secara berkala dengan
PPK/ PPTK Konstruksi dan PPKK / PPTK Konsultan,
sedikitnya dua kali dalam sebulan, dengan tujuan
untuk membicarakan masalah dan persoalan yang
timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian
membuat risalah rapat dan mengirimkannya kepada
semua pihak yang bersangkutan, serta sudah
diterima paling lambat 1 minggu kemudian.
3.) Mengadakan rapat dalam jadwal maupun diluar
jadwal rutin apabila dianggap mendesak.
d) Laporan
e) Dokumen
1) Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan
dengan penyelesaian pekerjaan dilapangan serta
untuk keperluan pembayaran angsuran.
2) Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai
pekerjaan, serta penambahan atau pengurangan
pekerjaan guna keperluan pembayaran
3) Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan
dan bulanan, Berita Acara kemajuan pekerjaan,
penyerahan pertama seta formulir-formulir lainnya
yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen
pembangunan.
12. Peralatan, Material, : Pemberi tugas akan memberikan semua data dan informasi yang
Personil dan Fasilitas dibutuhkan untuk kegiatan pengawasan ini.
dari Pejabat Pembuat
Komitmen
13. Peralatan dan : Pada prinsipnya segala peralatan dan material yang diperlukan
Material dari untuk kegiatan ini harus disediakan oleh rekanan jasa konsultan
Penyedia Jasa terpilih, baik peralatan dan material yang sudah dimiliki sendiri
Konsultansi maupun secara sewa (dengan kondisi baik atau baru) yang
keseluruhannya diperhitungkan menjadi beban biaya kegiatan ini
atas kesepakatan dengan Pejabat Pembuat Komitmen (yang
bertindak untuk dan atas nama Pemberi Tugas) sesuai spesifikasi dan
atau besaran biaya yang tercantum dalam kontrak.
14. Tanggung Jawab : A. Konsultan pengawas bertanggung jawab secara professional atas
Pengawas jasa pengawasan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan
kode tata laku profesi yang berlaku
15. Kriteria : Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan pengawas pada
Kerangka Acuan Kerja ini harus memperhatikan persyaratan sebagai
berikut :
2. PERSYARATAN OBYEKTIF
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang
obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut
macam, kualitas, dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan
sesuai sandar hasil kerja pengawasan yang berlaku
3. PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan
dengan professional yang tinggi. Sebagai konsultan pengawas
yang secara fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja
kegiatan.
4. PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan
dilapangan harus dilaksanakan sesuai prosedur dan peraturan
yang berlaku.
16. Lingkup Kewenangan : Kewenangan yang didelegasikan dari Pejabat Pembuat Komitmen
Penyedia Jasa (PPK) kepada Konsultan Supervisi adalah Kewenangan dalam
mengawasi, mengarahkan pelaksanaan agar dapat tercapainya
penyelesaian pekerjaan sesuai persyaratan pekerjaan yang ada
dalam Dokumen Kontrak. Penyedia jasa juga mempunyai wewenang
untuk menolak ketenuan – ketentuan yang tidak tercantum dalam
kontrak
17. Jangka Waktu : Konsultan pengawas harus menyelesaikan seluruh pekerjaan yang
Penyelesaian ditugaskan dalam waktu 180 (seratus delapan puluh) hari kalender
Pekerjaan
1. Site Engineer
Site Engineer adalah Pemimpin Tim Konsultan atau Wakil
Direksi Pekerjaan yang bertanggung jawab langsung pada
Pelaksanan Kegiatan dimana timnya ditugaskan untuk
melaksanakan Jasa. Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah S1
Sarjana Teknik Sipil/Teknik Arsitektur, lulusan
Universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah terakreditasi dan memiliki SKA,
pengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam bidangnya dan
pernah melaksanakan pekerjaan pengawasan Bangunan
Gedung, Memiliki SKA.
telah ditentukan.
2. Pengertian yang benar tentang spesifikasi teknis
3. Metode pelaksanaan untuk tiap jenis pekerjaan yang
disesuaikan dengan kondisi lapangan
4. Mengukur volume pekerjaan yang benar dan sesuai
dengan pasal – pasal dalam dokumen kontrak tentang
cara pengukuran dan pembayaran.
5. Rincian teknis yang diperlukan apabila terjadi
perubahan lingkup pekerjaan dalam kontrak
pelaksanaan fisik
Tenaga Pendukung :
19. Jadwal Tahapan : Konsultan pengawas harus membuat uraian kegiatan pengawasan
Pelaksanaan secara terinci yang sesuai dengan setiap bagian pekerjaan
Pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi dilapangan yang secara
garis besar adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi
pekerjaan pengawasan.
b. Memeriksa Time Schedule/bar Chart, S – curve, dan Net
Work Planning yang diajukan kontraktor pelaksana untuk
selanjutnya diteruskan kepada Pengelola Kegiatan untuk
mendapat persetujuan
3. Konsultasi
4. Laporan
a. Memberi laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis
teknologis kepada pemberi tugas, mengenai volume,
prosentase dan nilai bobot bagian – bagian pekerjaan yang
akan dilaksanakan oleh pemborong
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan,
dan dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui
c. Melaporkan bahan – bahan bangunan yang dipakai, jumlah
tenaga kerja dan alat yang diguanakan
d. Memeriksa gambar – gambar kerja tambahan yang dibuat
oleh pemborong terutama yang mengakibatkan tambah dan
berkurangnya pekerjaan dan juga perhitungan serta gambar
konstruksi yang dibuat oleh pemborong (shop drawing)
5. Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan berita acara sehubungan dengan
penyelesaiaan pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan
pembayaran angsuran
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai
pekerjaan di lapangan serta penambahan atau pengurangan
pekerjaan guna keperluan pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan
bulanan, berita acara kemajuan pekerjaan, penyerahan
pertama dan kedua serta formulir – formulir lainnya yang
diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan.
Hal-Hal Lain
24. Produksi dalam : Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
Negeri (KAK) ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik
Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
25. Persyaratan : Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
Kerjasama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka harus dengan
persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen.
.
Martinus Tanja, S. KM
NIP. 19690207 199303 1 011