Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RELOKASI PUSKESMAS MULIA BARU


KECAMATAN DELTA PAWAN (DAK AFIRMASI)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KETAPANG
TAHUN ANGGARAN 2020

PEKERJAAN PENYEDIA JASA PELAKSANAAN KONSTRUKSI

SATKER : DINAS KESEHATAN KABUPATEN KETAPANG


NAMA PEKERJAAN : PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RELOKASI PUSKESMAS
MULIA BARU KECAMATAN DELTA PAWAN (DAK
AFIRMASI)
PAGU ANGGARAN : Rp7.986.428.325,- (Tujuh Milyar Sembilan Ratus
Delapan Puluh Enam Juta Empat Ratus Dua Puluh
Delapan Ribu Tiga Ratus Dua Puluh Lima Rupiah)
HPS : Rp7.986.393.067,40 (Tujuh Milyar Sembilan Ratus
Delapan Puluh Enam Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh
Tiga Ribu Enam Puluh Tujuh Rupiah Empat Puluh Sen)
JANGKA WAKTU : 150 HARI KALENDER
PELAKSANAAN
SUMBER DANA : DAK AFIRMASI TAHUN ANGGARAN 2020
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RELOKASI PUSKESMAS MULIA BARU
KECAMATAN DELTA PAWAN (DAK AFIRMASI)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KETAPANG
TAHUN ANGGARAN 2020

I. PENDAHULUAN
A. UMUM
1. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya,
sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal, ramah
lingkungan dan dapat sebagai contoh bagi lingkungannya. Serta berkontribusi
positif bagi perkembangan arsitektur Indonesia.
2. Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-
baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi
mutu, biaya dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung negara.
3. Penyedia jasa pelaksanaan konstruksi untuk bangunan gedung negara perlu
diarahkan secara baik dan menyeluruh sesuai dengan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun 2018, sehingga
mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan
layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.
4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan jasa pelaksanaan konstruksi perlu
disiapkan secara matang sehingga memang mampu mendorong perwujudan
karya yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.

B. LATAR BELAKANG
1. Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal
28 Bagian H ayat (1) telah menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh
pelayanan kesehatan, kemudian dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak. Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan pada pasal 19 menyebutkan bahwa Pemerintah bertanggung jawab
atas ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien
dan terjangkau;
2. Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah organisasi fungsional
yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan

1
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan
kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang
optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan;
3. Fokus kebijakan Kementerian Kesehatan untuk periode 2015 – 2019 adalah
penguatan Pelayanan Kesehatan Primer. Prioritas ini didasari oleh permasalahan
kesehatan yang mendesak seperti angka kematian ibu dan bayi yang masih
tinggi, angka gizi buruk, serta angka harapan hidup yang sangat ditentukan oleh
kualitas pelayanan primer. Penguatan Pelayanan Kesehatan primer mencakup
tiga hal: Fisik (pembenahan infrastruktur), Sarana (pembenahan fasilitas), dan
Sumber Daya Manusia (penguatan tenaga kesehatan);
4. Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang berencana meningkatkan pelayanan
kesehatan di wilayahnya salah satunya dengan menyediakan Sarana Prasarana
Puskesmas yang memadai dan layak sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM)
bidang kesehatan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Ketapang dalam hal ini Dinas Kesehatan
Kabupaten Ketapang ingin mewujudkan suatu sarana dan prasarana fisik gedung
pelayanan kesehatan baik secara kualitas maupun kuantitas yang diharapkan
mampu menciptakan suasana yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria
administrasi bagi bangunan gedung negara;
6. Sehubungan hal tersebut di atas, Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang akan
melaksanakan Pembangunan/Relokasi Puskesmas di 3 (tiga) lokasi melalui DAK
Afirmasi 2020. Salah satu dari 3 (tiga) lokasi tersebut adalah Puskesmas Mulia
Baru di Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang;

II. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud dari Pekerjaan Pembangunan/Relokasi Puskesmas Mulia Baru Kecamatan
Delta Pawan (DAK Afirmasi) adalah sebagai upaya dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Ketapang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya di wilayah Kecamatan
Delta Pawan Kabupaten Ketapang, salah satunya dengan menyediakan sarana
prasarana puskesmas yang memadai dan layak sesuai Standar Pelayanan Minimal
(SPM) bidang kesehatan yang mudah diakses dan terjangkau
2. Sedangkan tujuan dari Pekerjaan Pembangunan/Relokasi Puskesmas Mulia Baru
Kecamatan Delta Pawan (DAK Afirmasi) adalah menyediakan bangunan fisik
puskesmas yang memadai dan layak sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang

2
kesehatan yang mudah diakses dan terjangkau, sehingga diharapkan dapat berperan
penting untuk:
a) mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat;
b) mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan kesehatan
bermutu;
c) mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat;
d) mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan
Delta Pawan Kabupaten Ketapang

III. SASARAN
Sasaran Pekerjaan Pembangunan/Relokasi Puskesmas Mulia Baru Kecamatan Delta
Pawan (DAK Afirmasi) adalah terbangunnya fisik bangunan Puskesmas Mulia Baru yang
memadai dan layak sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang
mudah diakses dan terjangkau;

IV. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Pengguna Jasa adalah :
Nama PPK : AGUS TRI HANDOKO, S.Psi,M.M
Alamat : Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang
Jalan Mayhen D. I. Panjaitan Nomor 40 Ketapang

V. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


Pekerjaan Pembangunan/Relokasi Puskesmas Mulia Baru Kecamatan Delta Pawan (DAK
Afirmasi) dilaksanakan di Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang.
Data dan fasilitas yang dapat disediakan oleh PA/PPK adalah dokumen perencanaan
Pekerjaan Pembangunan/Relokasi Puskesmas Mulia Baru Kecamatan Delta Pawan (DAK
Afirmasi) dan surat menyurat kepada instansi terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan
pekerjaan.

VI. SUMBER PENDANAAN


A. BIAYA KONSTRUKSI DAN METODE KONTRAK
Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi ini diperlukan biaya sebesar
Rp7.986.393.067,40 (Tujuh Milyar Sembilan Ratus Delapan Puluh Enam Juta Tiga
Ratus Sembilan Puluh Tiga Ribu Enam Puluh Tujuh Rupiah Empat Puluh Sen)
dengan metode kontrak menggunakan Metode Gabungan harga satuan dan lumpsum.

3
B. SUMBER BIAYA
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan konstruksi ini adalah APBD Kabupaten
Ketapang Tahun 2020 (Dana Alokasi Khusus Afirmasi Bidang Kesehatan).

VII. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


1. Metode Pengadaan
Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan/Relokasi Puskesmas Mulia Baru Kecamatan
Delta Pawan (DAK Afirmasi) dengan untuk mengacu Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2020 tentang Standart dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi untuk metode pengadaan dengan metode pelelangan
umum dengan kualifikasi menengah, dengan kategori bidang Bangunan Gedung Sub
Bidang Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Kesehatan (BG008);
2. Tahapan Kegiatan
Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan/Relokasi Puskesmas Mulia Baru Kecamatan
Delta Pawan (DAK Afirmasi) dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
- Persiapan
- Perencanaan, penunjukan konsultan perencana
- Pelaksanaan Pekerjaan, yang meliputi proses pelelangan sampai penunjukan
pemenang / pelaksana
- Pengawasan oleh konsultan pengawas maupun pengawas internal
- Pengendalian
- Pemeliharaan
- Serah terima, pembayaran hasil pekerjaan dan inventarisasi aset
- Pelaporan
3. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan dalam kegiatan pembangunan fisik Pekerjaan Pembangunan/Relokasi
Puskesmas Mulia Baru Kecamatan Delta Pawan (DAK Afirmasi) meliputi:
- Pekerjaan Struktur
 Pekerjaan Pendahuluan
 Pekerjaan Pondasi
 Pekerjaan Struktur
 Pekerjaan Atap
- Pekerjaan Arsitektur
 Pekerjaan Penutup Lantai
 Pekerjaan Dinding
 Pekerjaan Plafond
 Pekerjaan PJV dan Penggantung

4
 Pekerjaan Sanitasi
 Pekerjaan Lain-lain
- Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing
 Instalasi Elektrikal
 Instalasi Penyalur Petir
 Instalasi Tata Udara/AC
 Instalasi Penanggulangan Kebakaran
 Instalasi Fire Alarm
 Instalasi Telepon
 Instalasi WiFi
 Instalasi Tata Suara
 Instalasi CCTV
 Instalasi Air Bekas dan Kotor
 Instalasi Air Bersih
 Instalasi Saluran Air Hujan
- Pekerjaan Sarana dan Prasarana
 Pekerjaan Raw Water Tank (RWT)
 Pekerjaan Saluran Lingkungan
 Pekerjaan Jalan Rabat Beton
 Pekerjaan Pagar Samping
Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh pemborong termasuk pula pengadaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan, pengurusan berikut pembiayaan perizinan jika
diperlukan, biaya umum (overhead) pelaksana konstruksi, asuransi BPJS
ketenagakerjaan, inflasi, pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan segala keperluan yang berhubungan dengan pekerjaan pembangunan
yang dilaksanakan.
4. Spesifikasi Teknis Pekerjaan Yang Akan Diadakan
Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi yang akan diadakan ini tertuang dalam:
1) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) atau syarat-syarat dan Peraturan Teknis
Pelaksanaan Pekerjaan ini;
2) Daftar Kuantitas dan Analisa harga satuan, serta
3) Gambar Rencana

5
VIII. PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
A. SYARAT-SYARAT PENYEDIA
Persyaratan Teknis Peserta Lelang:
1. SIUJK : Bangunan Gedung
2. Memiliki NPWP dan PKP;
3. Memiliki pengalaman pada subbidang Jasa Pelaksana untuk Konstruksi
Bangunan Sejenis dengan Kemampuan Dasar (KD) ≥ 3 Npt;
4. Memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta
termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi peserta Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan koperasi kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
5. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;
6. Menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dikerjakan;
7. Peserta Badan Usaha harus melampirkan Sertifikast OHSAS 18001:2007;
8. Menyampaikan Laporan Keuangan Tahun 2019 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik.
9. Melampirkan sertifikat keanggotaan BPJS ketenagakerjaan dan BPJS kesehatan
perusahaan, dan Bukti Pembayaran BPJS ketenagakerjaan dan BPJS kesehatan
1 (satu) bulan terakhir .
10. Memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir dengan melampirkan : Bukti
Laporan SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2019.
11. Peserta Badan Usaha harus memiliki Surat Pernyataan Tidak Pailit minimal
diterbitkan bulan Januari 2020
12. Persyaratan lain sebagaimana yang tercantum di dalam dokumen pengadaan.

B. PERSONIL
Personil Inti yang diperlukan harus mempunyai SKA/SKT di bidangnya sebagai
berikut:

NO POSISI PENDIDIKAN JML PENGALAMAN JENIS SERTIFIKASI


JABATAN MINIMAL ORG MINIMAL
1 Site S1 Teknik Sipil 1 5 Tahun SKA Ahli Manajemen
Manager/Manajer Proyek Madya (Kode
Proyek 602)
2 Manajer Teknis S1 Teknik Sipil 1 3 Tahun SKA Ahli Teknik
Bangunan Gedung
Mdya (Kode 201)

6
NO POSISI PENDIDIKAN JML PENGALAMAN JENIS SERTIFIKASI
JABATAN MINIMAL ORG MINIMAL
3 Ahli Kesehatan & S1 Teknik Sipil 1 3 Tahun Sertifikat Sistem
Keselamatan Manajemen
Kerja (K3) Keselamatan dan
Konstruksi Kesehatan Kerja
(SMK3) Konstruksi
4 Manajer D3 1 3 Tahun Ijazah
Keuangan Akutans/Ekonomi

C. DATA PERSONIL YANG HARUS DILAMPIRKAN


Adapun data personil yang harus dilampirkan antara lain:
a. Daftar riwayat hidup/pengalaman kerja profesional setiap personil;
b. Surat Pernyataan bukan PNS/Polri/TNI.
c. Surat Penugasan Personil yang ditanda tangani oleh Pimpinan Perusahaan.
d. Scan ijazah terakhir
e. Scan SKA/SKT
f. Scan KTP;

D. DAFTAR PERALATAN UTAMA MINIMAL UNTUK PELAKSANAAN PEKERJAAN


Memiliki kemampuan untuk menyediakan fasilitas/peralatan/perlengkapan dalam
keadaan siap pakai (minimal kondisi 70%) melaksanakan pekerjaan konstruksi ini, di
antaranya :
No Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah
Volume/kapasitas 3,5 Ton, Usia Alat
1 Dump Truk 1 Unit
maksimal 5 tahun
2 Pick Up - 1 Unit
3 Concrete Mixer 0,3-0,6 M3 2 Unit
4 Generator Genset - 1 Unit
5 Pompa Air - 2 Unit
6 Concrete Vibrator 5 HP 3 Unit
7 Barbender - 2 Unit
8 Barcarter - 2 Unit
9 Bor Beton Torsi 42 Nm 2 Unit
10 Theodolit / waterpass Ketelitian 2 mm 1 Unit
11 Alat Penumbuk semi mekanis 1,8 ton 1 Set
12 Gerinda - 2 Unit
13 Alat Bantu pertukangan - 5 set
Peserta wajib melampirkan bukti kepemilikan/bukti pembelian/bukti dukungan sewa
dalam dokumen penawaran.

7
E. DUKUNGAN KETERSEDIAAN BAHAN PABRIKAN
Peserta wajib melampirkan Surat Dukungan dari pabrikan/distributor/sales agent
untuk bahan:
1) Alluminium Composite Panel (ACP);
2) Kusen Alluminium;
3) Rangka atap baja ringan serta atap zincalume
4) Minipile ukuran 20x20 cm panjang 6 meter K350
5) Ready Mix Concreate (Beton)
yang menyatakan ketersediaan stok material tersebut di atas sesuai spesifikasi
teknis yang ditetapkan oleh PPK (bentuk dokumen menyesuaikan dengan surat
dukungan yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor/sales agent).

F. PERSYARATAN TEKNIS YANG DITAMBAHKAN ADALAH


F.1. PELAPORAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN
1. LAPORAN HARIAN
Laporan Harian ini harus dibuat Penyedia Jasa Konstruksi Pelaksana pekerjaan
terhitung setelah SPMK ditandatangani (dimulainya pekerjaan fisik) sebanyak 6
eksemplar dan berisi antara lain, Buku Harian yang memuat semua kejadian,
perintah atau petunjuk yang penting dari Konsultan Pengawas/Direksi, yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan konsekuensi keuangan,
kelambatan & tidak terpenuhinya syarat teknis. Laporan harian berisikan :
 Tenaga kerja;
 Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak
 Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan;
 Kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan;
 Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan;
 Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan;

2. LAPORAN PELAKSANAAN
Laporan Pelaksanaan, sebagai resume laporan harian (kemajuan pekerjaan,
tenaga dan hari kerja) terhitung 7 hari setelah dimulainya kerja oleh Penyedia
Jasa Konstruksi (7 hari setelah SPMK ditanda tangani) sebanyak 6 eksemplar
dan berisi antara lain :
 Review terhadap rencana kerja Penyedia Jasa Konstruksi;
 Resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja) selama
seminggu tersebut
 Gambaran/penjelasan secara garis besar kondisi lokasi proyek

8
 Monitor masalah teknis di lapangan;
 Permasalahan non teknis yang dihadapi
 Monitor Kendali Mutu
 Pemeriksaan Gambar Kerja;
 Foto-foto Kemajuan Pekerjaan dibuat secara bertahap sesuai kemajuan
pekerjaan;
 Rencana kerja, metode dan jadwal pelaksanaan pekerjaan selanjutnya;

3. SNI & PRODUKSI DALAM NEGERI


Standar Nasional Indonesia ( SNI ) diupayakan untuk dicapai dengan material
dan Teknik pelaksanaan untuk mencapai mutu.
Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi harus mengutamakan
penggunaan produksi dalam negeri. Produksi luar negeri boleh dipakai atau
digunakan selama produksi dalam negeri tidak dapat digunakan.

4. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Untuk pelaksanaan Pembangunan ini di dalam perhitungan volume berpedoman
kepada peraturan yang berlaku, antara lain : Regulasi-Regulasi Nasional maupun
Internasional yang mengatur, Standard Umum Bangunan Pemerintah dan lain-
lain yang disyaratkan undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku

5. SPESIFIKASI TEKNIS, VOLUME & PENGENDALIAN WAKTU


 Rencana Mutu Konstruksi ( RMK )
Pada awal proyek harus mengikuti rapat pendahuluan / pre construction
meeting yang berisi penyampaian Penyedia Jasa Konstruksi rencana kerja &
metode untuk mencapai mutu yang diharapkan dan apabila mutu tidak
tercapai upaya untuk mengatasi hal tsb.
Semua rencana di presentasikan dengan sebutan RMK yang sudah
ditetapkan dalam dokumen lelang sejak fondasi tiang pancang, struktur
gedung, atap sampai pekerjaan selesai .
 MC Nol ( Volume Awal ) & Pekerjaan Tambah Kurang
Kontraktor harus menyampaikan volume pekerjaan keseluruhan sejak fondasi
sampai terakhir pekerjaan dengan nasal volume harus dijelaskan sebagai
disebut MC Nol ( Volume Awal Pekerjaan )

9
 Pengendalian waktu
Pengendalian waktu terkait gangguan alat, tenaga kerja dan material apabila
terlambat 10 % akan diterbitkan Surat Peringatan oleh PA / PPK atas dasar
laporan PPTK & Konsultan Pengawas.
Keterlambatan 2 x lebih dari 10 % dilakukan Shouw Cause Meeting / Rapat
Pembuktian Kemampuan

6. PROGRESS MINGGUAN
 Progres / Laporan Kemajuan Pekerjaan Mingguan didapat dari hasil opname
Penyedia Jasa Konstruksi, konsultan Pengawas & Direksi menghasilkan
bobot ? %
 Progres / bobot dituangkan dalam daftar progres dan kurva S apakah lebih
cepat atau lebih lambat dari rencana.

F.2. GAMBAR KERJA


Prosedur pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat gambar
kerja untuk disetujui Konsultan Pengawas dan apabila terjadi perbedaan dan/atau
pertentangan dalam gambar yang ada harus segera diselesaikan.
Dalam Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan
ditetapkan, Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
Perencana/Konsultan Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan
pelaksanaan di tapak setelah Konsultan Pengawas berunding terlebih dahulu dengan
Perencana.
Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi untuk memperpanjang waktu pelaksanaan.
Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang.
Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan
memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti
peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum
memulai pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang
belum dicantumkan dalam gambar Penyedia Jasa Konstruksi wajib melaporkan hal
tersebut secara tertulis kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana
memberikan keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan
setelah berunding terlebih dahulu dengan Perencana.
Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-
ukuran yang tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan

10
Konsultan Pengawas. Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan ada menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi baik dari segi biaya maupun waktu.
Penyedia Jasa Konstruksi harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing
dua salinan, segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, adendum, berita-berita
perubahan dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui di tempat
pekerjaan. Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan Pengawas dan
Direksi setiap saat sampai dengan serah terima kesatu. Setelah serah terima kesatu,
dokumen-dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi tugas.
Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-katalog
kepada Konsultan Pengawas dan Perencana menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi.

F.3. JAMINAN KUALITAS


Penyedia Jasa Konstruksi menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas,
bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru,
kecuali ditentukan lain, serta Penyedia Jasa Konstruksi menyetujui bahwa semua
pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai
dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Penyedia Jasa Konstruksi sanggup
memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini. Sebelum mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan
sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi sepenuhnya.
Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya ,Material, peralatan, perkakas,
aksesoris dan produk-produk yang tidak disebutkan nama pabriknya di dalam
Spesifikasi Teknis, Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan secara tertulis nama
negara dari pabrik yang menghasilkannya, katalog dan selanjutnya menguraikan data
yang menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang dipergunakan adalah
sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk mendapatkan persetujuan
dari Pemilik/Perencana.

F.4. MATERIAL DAN TENAGA KERJA


Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru, dan
material harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan
dengan cara yang benar dan setiap Pekerja harus mempunyai ketrampilan yang
memuaskan, di mana latihan khusus bagi Pekerja sangat diperlukan dan Penyedia
Jasa Konstruksi harus melaksanakannya. Penyedia Jasa Konstruksi harus
melengkapi Surat Sertifikat yang sah untuk setiap personil ahli yang menyatakan

11
bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai
pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian masing-masing. Klausul
Disebutkan Kembali Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausul-klausul yang
disebutkan kembali pada butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir
tersebut tetapi dengan pengertian lebih menegaskan masalahnya. Jika terjadi hal
yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap Spesifikasi Teknis, maka
diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan/atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik proyek dibebaskan dari paten dan
lain-lain untuk segala “claim” atau tuntutan terhadap hak-hak khusus seperti paten
dan lain-lain.

F.5. KOORDINASI PEKERJAAN


Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang
terlibat di dalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut dalam
proyek ini, harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan
lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai dengan
detail untuk menghindari gangguan dan konflik, serta harus mendapat persetujuan
dari Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.
Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama, Penyedia Jasa Konstruksi
harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan
pengamanan yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang datang ke
lokasi. Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus memuaskan
Pemberi Tugas dan juga harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang-undang yang
berlaku pada waktu itu. Di lokasi pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi wajib
mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah
dicapai. Sebagai tambahan hendaknya di tiap site ditempatkan paling sedikit seorang
petugas yang telah dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.
Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan menyebabkan adanya
gangguan pada penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan pada waktu-
waktu sebagaimana Pemberi Tugas akan menentukannya dan tidak akan ada
tambahan pengganti uang yang akan diberikan kepada Penyedia Jasa Konstruksi
sebagai tambahan, yang mungkin ia keluarkan.

F.6. PERATURAN HAK PATEN


Penyedia Jasa Konstruksi harus melindungi Pemilik (Owner) terhadap semua “claim”
atau tuntutan, biaya atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan
merek dagang atau nama produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan

12
yang dipergunakan dalam proyek ini Iklan Penyedia Jasa Konstruksi tidak diizinkan
membuat iklan dalam bentuk apa pun di dalam sempadan (batas) site atau di tanah
yang berdekatan tanpa seizin dari pihak Pemberi Tugas.

G. METODE PELAKSANAAN TERDIRI DARI


1) Apresiasi terhadap pekerjaan yang dilaksanakan;
2) Struktur Organisasi Lapangan berikut Tupoksi nya (Tugas Pokok dan Fungsi);
3) Site Management (Rencana pengaturan site);
4) Metodologi Pekerjaan disesuaikan dengan waktu kontrak kerja yang tersedia
yaitu 5 (lima) bulan atau 150 (seratus lima puluh) hari kalender;
5) SOP dan Kesesuaian Urutan Pekerjaan/ Perlakuan;

H. JADWAL PELAKSANAAN TERDIRI DARI


Time Schedulle berupa Bar Chart dan Kurva S; Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
yang ditawarkan tidak melampaui batas waktu (yaitu sampai dengan serah terima
pertama/Provisional Hand Over (PHO) sebagaimana tercantum dalam dokumen
pengadaan dan disampaikan dalam bentuk Kurva S dan Barchat yang telah
mencakup bobot prestasi pekerjaan dalam Format Waktu Mingguan.

I. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 5 (lima) bulan atau 150 (seratus lima
puluh) hari kalender terhitung sejak SPMK dan masa pemeliharaan selama 5 (lima)
bulan atau 150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak BAST.

J. METODE PELAKSANAAN YANG DIHARAPKAN


1) Pemilihan penyedia jasa konstruksi diharapkan dapat dilaksanakan secara
efisien dan efektif;
2) Koordinasi antara PPK dan ULP dapat dilaksanakan secara formal maupun
informal;
3) Pelaksanaan penjelasan pekerjaan (aanwijzing) dilaksanakan dalam dua tahap,
yaitu penjelasan administrasi dan teknis (peninjauan lapangan bila diperlukan).

13
K. RENCANA KESELAMATAN KERJA
Rencana Keselamatan Kerja minimal yang perlu dilaksanakan penyedia adalah
sebagai berikut:

No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya


 Terjatuh pada saat pembersihan
lokasi
 Kebisingan alat
1 Pekerjaan Struktur
 Menghirup debu/kotoran
 Terjatuh dari ketinggian
 Tertimpa alat kerja/material
 Kebisingan alat
 Menghirup debu/kotoran
2 Pekerjaan Arsitektur  Menghirup gas beracun
 Terjatuh dari ketinggian
 Tertimpa alat kerja/material
 Kebisingan alat
 Menghirup debu/kotoran
 Menghirup gas beracun
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal, dan
3  Terjatuh dari ketinggian
Plumbing
 Terkena limpasan air limbah
 Terkena sengatan listrik
 Tertimpa alat kerja/material
 Kebisingan alat
 Menghirup debu/kotoran
4 Pekerjaan Sarana dan Prasarana
 Terjatuh dari ketinggian
 Tertimpa alat kerja/material

14
L. MELAMPIRKAN SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
Peserta wajib melampirkan spesifikasi teknis pekerjaan sebagaimana yang
ditetapkan oleh PPK.

Demikian kerangka acuan kerja ini disusun sebagai dasar pelaksanaan Pekerjaan
Pembangunan/Relokasi Puskesmas Mulia Baru Kecamatan Delta Pawan (DAK Afirmasi) Dinas
Kesehatan Kabupaten Ketapang Tahun Anggaran 2020

Ketapang, 8 Juni 2020


Dibuat oleh:
Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang
Pengguna Anggaran

H. RUSTAMI, SKM, M.Kes


NIP. 19630512 198511 1 003

15

Anda mungkin juga menyukai