I. PENDAHULUAN
A. UMUM
1. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya,
sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal, ramah
lingkungan dan dapat sebagai contoh bagi lingkungannya. Serta berkontribusi
positif bagi perkembangan arsitektur Indonesia.
2. Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-
baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi
mutu, biaya dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung negara.
3. Penyedia jasa pelaksanaan konstruksi untuk bangunan gedung negara perlu
diarahkan secara baik dan menyeluruh sesuai dengan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun 2018, sehingga
mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan
layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.
4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan jasa pelaksanaan konstruksi perlu
disiapkan secara matang sehingga memang mampu mendorong perwujudan
karya yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.
B. LATAR BELAKANG
1. Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal
28 Bagian H ayat (1) telah menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh
pelayanan kesehatan, kemudian dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak. Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan pada pasal 19 menyebutkan bahwa Pemerintah bertanggung jawab
atas ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien
dan terjangkau;
2. Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah organisasi fungsional
yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
1
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan
kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang
optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan;
3. Fokus kebijakan Kementerian Kesehatan untuk periode 2015 – 2019 adalah
penguatan Pelayanan Kesehatan Primer. Prioritas ini didasari oleh permasalahan
kesehatan yang mendesak seperti angka kematian ibu dan bayi yang masih
tinggi, angka gizi buruk, serta angka harapan hidup yang sangat ditentukan oleh
kualitas pelayanan primer. Penguatan Pelayanan Kesehatan primer mencakup
tiga hal: Fisik (pembenahan infrastruktur), Sarana (pembenahan fasilitas), dan
Sumber Daya Manusia (penguatan tenaga kesehatan);
4. Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang berencana meningkatkan pelayanan
kesehatan di wilayahnya salah satunya dengan menyediakan Sarana Prasarana
Puskesmas yang memadai dan layak sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM)
bidang kesehatan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Ketapang dalam hal ini Dinas Kesehatan
Kabupaten Ketapang ingin mewujudkan suatu sarana dan prasarana fisik gedung
pelayanan kesehatan baik secara kualitas maupun kuantitas yang diharapkan
mampu menciptakan suasana yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria
administrasi bagi bangunan gedung negara;
6. Sehubungan hal tersebut di atas, Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang akan
melaksanakan Pembangunan/Relokasi Puskesmas di 3 (tiga) lokasi melalui DAK
Afirmasi 2020. Salah satu dari 3 (tiga) lokasi tersebut adalah Puskesmas Mulia
Baru di Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang;
2
kesehatan yang mudah diakses dan terjangkau, sehingga diharapkan dapat berperan
penting untuk:
a) mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat;
b) mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan kesehatan
bermutu;
c) mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat;
d) mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan
Delta Pawan Kabupaten Ketapang
III. SASARAN
Sasaran Pekerjaan Pembangunan/Relokasi Puskesmas Mulia Baru Kecamatan Delta
Pawan (DAK Afirmasi) adalah terbangunnya fisik bangunan Puskesmas Mulia Baru yang
memadai dan layak sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang
mudah diakses dan terjangkau;
3
B. SUMBER BIAYA
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan konstruksi ini adalah APBD Kabupaten
Ketapang Tahun 2020 (Dana Alokasi Khusus Afirmasi Bidang Kesehatan).
4
Pekerjaan Sanitasi
Pekerjaan Lain-lain
- Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing
Instalasi Elektrikal
Instalasi Penyalur Petir
Instalasi Tata Udara/AC
Instalasi Penanggulangan Kebakaran
Instalasi Fire Alarm
Instalasi Telepon
Instalasi WiFi
Instalasi Tata Suara
Instalasi CCTV
Instalasi Air Bekas dan Kotor
Instalasi Air Bersih
Instalasi Saluran Air Hujan
- Pekerjaan Sarana dan Prasarana
Pekerjaan Raw Water Tank (RWT)
Pekerjaan Saluran Lingkungan
Pekerjaan Jalan Rabat Beton
Pekerjaan Pagar Samping
Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh pemborong termasuk pula pengadaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan, pengurusan berikut pembiayaan perizinan jika
diperlukan, biaya umum (overhead) pelaksana konstruksi, asuransi BPJS
ketenagakerjaan, inflasi, pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan segala keperluan yang berhubungan dengan pekerjaan pembangunan
yang dilaksanakan.
4. Spesifikasi Teknis Pekerjaan Yang Akan Diadakan
Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi yang akan diadakan ini tertuang dalam:
1) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) atau syarat-syarat dan Peraturan Teknis
Pelaksanaan Pekerjaan ini;
2) Daftar Kuantitas dan Analisa harga satuan, serta
3) Gambar Rencana
5
VIII. PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
A. SYARAT-SYARAT PENYEDIA
Persyaratan Teknis Peserta Lelang:
1. SIUJK : Bangunan Gedung
2. Memiliki NPWP dan PKP;
3. Memiliki pengalaman pada subbidang Jasa Pelaksana untuk Konstruksi
Bangunan Sejenis dengan Kemampuan Dasar (KD) ≥ 3 Npt;
4. Memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta
termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi peserta Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan koperasi kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
5. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;
6. Menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dikerjakan;
7. Peserta Badan Usaha harus melampirkan Sertifikast OHSAS 18001:2007;
8. Menyampaikan Laporan Keuangan Tahun 2019 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik.
9. Melampirkan sertifikat keanggotaan BPJS ketenagakerjaan dan BPJS kesehatan
perusahaan, dan Bukti Pembayaran BPJS ketenagakerjaan dan BPJS kesehatan
1 (satu) bulan terakhir .
10. Memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir dengan melampirkan : Bukti
Laporan SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2019.
11. Peserta Badan Usaha harus memiliki Surat Pernyataan Tidak Pailit minimal
diterbitkan bulan Januari 2020
12. Persyaratan lain sebagaimana yang tercantum di dalam dokumen pengadaan.
B. PERSONIL
Personil Inti yang diperlukan harus mempunyai SKA/SKT di bidangnya sebagai
berikut:
6
NO POSISI PENDIDIKAN JML PENGALAMAN JENIS SERTIFIKASI
JABATAN MINIMAL ORG MINIMAL
3 Ahli Kesehatan & S1 Teknik Sipil 1 3 Tahun Sertifikat Sistem
Keselamatan Manajemen
Kerja (K3) Keselamatan dan
Konstruksi Kesehatan Kerja
(SMK3) Konstruksi
4 Manajer D3 1 3 Tahun Ijazah
Keuangan Akutans/Ekonomi
7
E. DUKUNGAN KETERSEDIAAN BAHAN PABRIKAN
Peserta wajib melampirkan Surat Dukungan dari pabrikan/distributor/sales agent
untuk bahan:
1) Alluminium Composite Panel (ACP);
2) Kusen Alluminium;
3) Rangka atap baja ringan serta atap zincalume
4) Minipile ukuran 20x20 cm panjang 6 meter K350
5) Ready Mix Concreate (Beton)
yang menyatakan ketersediaan stok material tersebut di atas sesuai spesifikasi
teknis yang ditetapkan oleh PPK (bentuk dokumen menyesuaikan dengan surat
dukungan yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor/sales agent).
2. LAPORAN PELAKSANAAN
Laporan Pelaksanaan, sebagai resume laporan harian (kemajuan pekerjaan,
tenaga dan hari kerja) terhitung 7 hari setelah dimulainya kerja oleh Penyedia
Jasa Konstruksi (7 hari setelah SPMK ditanda tangani) sebanyak 6 eksemplar
dan berisi antara lain :
Review terhadap rencana kerja Penyedia Jasa Konstruksi;
Resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja) selama
seminggu tersebut
Gambaran/penjelasan secara garis besar kondisi lokasi proyek
8
Monitor masalah teknis di lapangan;
Permasalahan non teknis yang dihadapi
Monitor Kendali Mutu
Pemeriksaan Gambar Kerja;
Foto-foto Kemajuan Pekerjaan dibuat secara bertahap sesuai kemajuan
pekerjaan;
Rencana kerja, metode dan jadwal pelaksanaan pekerjaan selanjutnya;
9
Pengendalian waktu
Pengendalian waktu terkait gangguan alat, tenaga kerja dan material apabila
terlambat 10 % akan diterbitkan Surat Peringatan oleh PA / PPK atas dasar
laporan PPTK & Konsultan Pengawas.
Keterlambatan 2 x lebih dari 10 % dilakukan Shouw Cause Meeting / Rapat
Pembuktian Kemampuan
6. PROGRESS MINGGUAN
Progres / Laporan Kemajuan Pekerjaan Mingguan didapat dari hasil opname
Penyedia Jasa Konstruksi, konsultan Pengawas & Direksi menghasilkan
bobot ? %
Progres / bobot dituangkan dalam daftar progres dan kurva S apakah lebih
cepat atau lebih lambat dari rencana.
10
Konsultan Pengawas. Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan ada menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi baik dari segi biaya maupun waktu.
Penyedia Jasa Konstruksi harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing
dua salinan, segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, adendum, berita-berita
perubahan dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui di tempat
pekerjaan. Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan Pengawas dan
Direksi setiap saat sampai dengan serah terima kesatu. Setelah serah terima kesatu,
dokumen-dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi tugas.
Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-katalog
kepada Konsultan Pengawas dan Perencana menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi.
11
bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai
pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian masing-masing. Klausul
Disebutkan Kembali Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausul-klausul yang
disebutkan kembali pada butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir
tersebut tetapi dengan pengertian lebih menegaskan masalahnya. Jika terjadi hal
yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap Spesifikasi Teknis, maka
diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan/atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik proyek dibebaskan dari paten dan
lain-lain untuk segala “claim” atau tuntutan terhadap hak-hak khusus seperti paten
dan lain-lain.
12
yang dipergunakan dalam proyek ini Iklan Penyedia Jasa Konstruksi tidak diizinkan
membuat iklan dalam bentuk apa pun di dalam sempadan (batas) site atau di tanah
yang berdekatan tanpa seizin dari pihak Pemberi Tugas.
13
K. RENCANA KESELAMATAN KERJA
Rencana Keselamatan Kerja minimal yang perlu dilaksanakan penyedia adalah
sebagai berikut:
14
L. MELAMPIRKAN SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
Peserta wajib melampirkan spesifikasi teknis pekerjaan sebagaimana yang
ditetapkan oleh PPK.
Demikian kerangka acuan kerja ini disusun sebagai dasar pelaksanaan Pekerjaan
Pembangunan/Relokasi Puskesmas Mulia Baru Kecamatan Delta Pawan (DAK Afirmasi) Dinas
Kesehatan Kabupaten Ketapang Tahun Anggaran 2020
15