1. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Undang-undang no. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-undang no. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN)
3. Undang-undang no. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara.
4. Peraturan Pemerintah no. 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 tahun 2012 tentang Pengadaan
Barang/Jasa
6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Pasal 7 ayat (4) tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga ( RKA-KL).
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Petunjuk
Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten / Kota
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 021/Menkes/SK/I/2011 tentang Petunjuk
Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten / Kota
1
sumber dayanya. Pembangunan tersebut harus dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan guna mencapai hasil yang optimal. Pembangunan kesehatan
dimaksudkan bisa menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk masyarakat yang
masih harus dibantu/ tidak mampu. Karena hal tersebut dipandang perlu untuk
menambah fasilitas fisik yang memadai bagi masyarakat, terutama bagi penyedia
pelayanan kesehatan.
Penyediaan pelayanan kesehatan dalam hal ini rumah sakit sebagai perpanjangan
tangan pemerintah juga harus senantiasa memberikan pelayanan kesehatan dengan
sarana dan prasarana yang cukup memenuhi syarat sebagai pemberi pelayanan
kesehatan. Untuk itu perlu adanya penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
masyarakat sehingga bisa mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal.
Seperti diketahui Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi saat ini sedang membangun
Rumah Sakit di desa Tambakromo Kecamatan Geneng dan di desa Jatimulyo
Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi. Peningkatan pelanggan dengan segmen pasar
menengah ke bawah membuktikan bahwa Rumah Sakit sangatlah dibutuhkan oleh
masyarakat. Oleh karena itu sangat penting jika peningkatan tersebut haruslah didukung
dengan sarana dan prasarana yang memadai, sehingga bisa lebih memberikan
pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal , Rumah Sakit perlu
tersedianya sarana dan prasarana antara lain tersedianya sarana yaitu Mesin Antrian.
e. Keluaran/Output
Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya Mesin Antrian sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di tahun 2022.
2. Alasan Dilaksanakan Kegiatan
a. Maksud Kegiatan
Kegiatan penyediaan Mesin Antrian di maksudkan untuk memenuhi sarana untuk
Rumah Sakit Geneng dan Rumah Sakit Mantingan pada tahun 2022.
2
b. Tujuan Kegiatan
1. Memenuhi sarana prasarana yang diperlukan untuk Rumah Sakit Geneng dan
Rumah Sakit Mantingan yaitu Mesin Antrian
b. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan meliputi :
1. Perencanaan.
2. Pelaksanaan EPL (Elektronik Pengadaan Langsung)
3. Pelaksanaan Kontrak
4. Pemanfaatan Alat
5. Monitoring dan Evaluasi
6. Jadwal Kegiatan
a. Waktu Pelaksanaan Kegiatan EPL (Elektronik Pengadaan Langsung)
Kegiatan dilaksanakan pada bulan Juni sd Juli 2022.
3
b. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
1. Tahap persiapan EPL : Bulan Mei, Juni tahun 2022
2. Tahap Pelaksanaan EPL : Bulan Juli tahun 2022
3. Tahap Penandatanganan Kontrak + Pelaksanaan
Pekerjaan : Juli sd Desember
tahun 2022
7. Biaya
Pagu total biaya untuk kegiatan Penyediaan Mesin Antrian sebesar Rp.30.000.000,-
(………. Puluh Juta Rupiah) .
SAYUTI, ST M.MKes
Pembina
NIP. 19710727 199403 2 005