Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA/TOR (TERM OF REFERENCE)

KEGIATAN SUB BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT


SATKER DINAS KESEHATAN KABUPATEN ALOR TAHUN
2022

Kementerian Negara/Lembaga : KementerianKesehatan RI


Program : Program Pelayanan Sisrute dan PSC 119
Hasil : Terciptanya Koordinasi Lintas Sektor dan Lintas Program
Satker : Dinas Kesehatan Kabupaten Alor
Kegiatan : Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor, Camat, OPD terkait
Pemanfaatan Sisrute dan PSC 119 dalam Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal
Indikator Kinerja Keluaran : Terlaksananya Pemanfaatan Pelayanan Sisrute dan PSC 119

Satuan Ukur/Jenis keluaran :


Volume : 26 Puskesmas

I. LATAR BELAKANG
A. DasarHukum
1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063) sebagaimana telah diubah dengan Pasal 60;
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573);
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153. Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072) sebagaimana telah diubah dengan Pasal 60;

5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor 6573;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828);

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 122);
8. Peraturan Bupati Kabupaten Alor No 10 tahun 2021 tentang system rujukan alor
sehat;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang Sistem
Penangulangan Gawat Darurat Terpadu (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 802);

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 47 Tahun 2018 tentang Pelayanan


Kegawatdaruratan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1799);

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2019 ten tang Penanggulangan
Krisis Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1781).

B. Gambaran Umum
Kabupaten Sikka adalah Kabupaten yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan
nama ibukotanya Maumere. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Sikka Tahun 2021,
penduduk berjumlah 321.953 jiwa, dengan kepadatan 186 jiwa/km2. Luas wilayah 1.732 km2,
memiliki 21 kecamatan, 147 desa dan 13 kelurahan. Jumlah fasilitas kesehatan terdiri dari 3 unit
Rumah sakit yang terdiri dari 1 Rumah Sakit Pemerintah dan 2 Rumah Sakit Swasta. Jumlah
Puskesmas sebanyak 25 unit, terdiri dari
16 Puskesmas rawat inap dan 9 Puskesmas rawat jalan. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM) terdiri jumlah 645 posyandu dan 47 Poskesdes.
Memasuki abad ke-21, dunia dihadapkan pada munculnya teknologi baru dalam bidang
kedokteran yang memungkinkandokter untuk berpraktekdalam ruang virtual.
Revolusi teknologi inovatif tersebut dikenal dengan istilah Telemedicine.Berkat telemedicine kini
pelayanan medis dapat diberikan via telekomunikasi, audio, visual dan data yang dapat
menghubungkan fasilitas pelayanan kesehatanmeskipun secara geografis terpisah. Sehingga
perbedaan waktu, tempat dan jarak sudah tidak lagi menjadi kendala dalam hubungan terapeutik
dokter dan pasien. Dalam milenium mendatang, perawatan kesehatan seperti ini diperkirakan akan
berkembang dengan cepat begitupun di Indonesia.

Oleh karena itu banyaknya sarana dan prasarana yang belum memenuhi persyaratan dalam
mengimplementasikan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 disebabkan karena
keterbatasan dana APBD, sehingga diharapkan dapat di alokasikan dari dana DAK Fisik.

C. BatasanKegiatan
Penyediaan Telekonsultasi unit di KabupatenSikkaberupa :
1. USG 2D digital
2. Penyediaan Sistim Infomasi

D. IndikatorKeluaran
Tersedianya Telekonsultasi unit di Puskesmas.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


A. Maksud
Selalu Tersedianya telekonsultasi unitdi Puskesmas seKabupaten Sikka

B. Tujuan
Meningkatkan Mutu pelayanan kesehatan masyarakat sehingga terwujudnya ”TERWUJUDNYA
PELAYANAN PRIMA MENUJU SIKKA SEHAT 2021”bagi masyarakat
Kabupaten Sikka, dimana pelayanan telemedicine akan memberikan manfaat dalam peningkatan
ketepatan dan kecepatan diagnosis medis serta konsultasi medis ke rumah sakit.

III. CARA PELAKSAAN KEGIATAN


A. MetodePelaksanaan
Pelaksana Kegiatan dilakukan secara eKatalog

B. TahapanKegiatan
a. Persiapan
1. Terbentuk serta berfungsinya panitia Pelaksanaan pengadaan Barang dan Jasa.
2. Tersedianya Dokumen kontrak
3. Tersedianya kontrak kerja (kontraktor/pelaksnaan pekerjaan)
4. Tersusunnya jadwal pelaksanaan dan pengawasan
b. Tahap pelaksanaan
1. Penandatanganan kontrak
2. Penyerahanpekerjaanpengadaan Telekonsultasi.
3. Pelaksanaan pengawasan
4. Pelaksanaan serah terima pekerjaan.
c. Tahap Akhir
1. Pendropingan
2. Peningkatankapasitasbagiuser/ pengguna
3. Pertanggunjawaban Pelaksanaan kegiatan

IV. PELAKSANAAN DAN PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN


A. Penerima Manfaat
Jumlah penerima manfaat dari kegiatan ini adalah sebanyak 17 lokus Puskesmas yang terdiri dari
Puskesmas Paga, Puskesmas Feondari, Puskesmas Bola, Puskesmas Habibola, Puskesmas
Watubaing, Puskesmas Waigete, Puskesmas Hewokloang, Puskesmas Waipare, Puskesmas Palue,
Puskesmas Koting, Puskesmas Nelle, Puskesmas Nita, Puskesmas Magepanda, Puskesmas
Kopeta, Puskesmas Wolomarang, Puskesmas Teluk Maumere, Puskesmas Beru.
B. Pelaksana Kegiatan
1. KuasaPenggunaAnggaranpadaDinasKesehatanKabupatenSikka.
2. SeksiAlkes dan PKRT pada DinasKesehatanKabupatenSikka
C. Penanggung Jawab Kegiatan
KepalaDinasKesehatanKabupatenSikka/ KuasaPenggunaAnggaran

V. JADWAL KEGIATAN
1. Persiapan (Perencanaan)
Tahap persiapan penyediaan prasarana Puskesmas dilakukan dari bulan Januari - Maret 2022

2. Pelaksanaan (Pelelangan s/d Serah Terima Barang) Bulan


April – Desember 2022

3. Akhir (Pertangungjawaban Pelaksanaan Kegiatan)


Bulan Desember 2022

VI. BIAYA
Total biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan Penyediaan Unit Telekonsultasi pada 17 Puskesmas di
Kabupaten Sikka tahun 2022 adalah sebesar Rp. 4.729.060.000,- (empat miliar tujuh ratus dua puluh
sembilan juta enam puluh ribu rupiah).
VII. Penutup
Demikian kerangka acuan ini disusun untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Maumere, 5 Agustus 2021

Anda mungkin juga menyukai