Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS KESEHATAN KSP KOPDIT HARMONI JAYA KOTA KUPANG BERDASARAN

KEPUTUSAN MENTERI NO. 06/Per/Dep.6/IV/2016


 
PROPOSAL HASIL PENELITIAN
 

OLEH 

SRIYANTI BARAWASI
NIM. 1833111003
Latar Belakang Penelitian

Salah satu jenis koperasi yang dikembangkan oleh pemerintah adalah koperasi simpan pinjam.
Kegiatan koperasi simpan pinjam sebagai pihak perantara dana yang disalurkan kepada rakyat sehingga
mampu membantu perekonomian, khususnya bagi masyarakat menengah kebawah, karena koperasi
bermanfaat membantu usaha mikro untuk mendapatkan modal usaha dibanding mengajukan proposal
kepada bank karena pada umumnya usaha mikro dan kecil ini tidak feasible tidak bankable sehingga sulit
untuk mendapatkan pinjaman modal usaha dari perbankan (Samsiah, 2017).
Melihat pentingnya kesehatan koperasi khususnya koperasi simpan pinjam maka perlu dilakukannya
pemeriksaan dan analisa kesehatan koperasi melalui aspek-aspek tertentu. Aspek-aspek tersebut digunakan
sebagai acuan untuk menganalisa seberapa tinggi koperasi tersebut memiliki kemampuan untuk
menghasilkan kas, baik lancar ataupun tidak lancar. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya analisa
koperasi guna mengetahui sejauh mana koperasi menjalankan usahanya dan mengetahui tingkat kesehatan
koperasi.
Alasan mendasar KSP Kopdit Harmoni Jaya dijadikan objek penelitian karena penulis ingin
melakukan penilaian kesehatan koperasi berdasarkan Keputusan Menteri No.06/Per/Dep.6/IV/2016
Tentang pedoman penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam di KSP Kopdit
Harmoni Jaya Kota Kupang, agar diketahui apakah KSP Kopdit Harmoni Jaya dalam kondisi sehat atau
tidak sehat.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
analisis kesehatan KSP Kopdit Harmoni Jaya Kota Kupang berdasarkan keputusan menteri
no.06/per/dep.6/iv/2016”.
Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian
ini yaitu :
1. Bagaimana Tingkat Kesehatan KSP Kopdit Harmoni Jaya Dari Aspek Permodalan?
2. Bagaimana Tingkat Kesehatan KSP Kopdit Harmoni Jaya Dari Aspek Kualitas  Aktiva Produktif?
3. Bagaimana Tingkat Kesehatan KSP Kopdit Harmoni Jaya Dari Aspek Manajemen?
4. Bagaimana Tingkat Kesehatan KSP Kopdit Harmoni Jaya Dari Aspek Efisisensi?
5. Bagaimana Tingkat Kesehatan KSP Kopdit Harmoni Jaya Dari Aspek Likuiditas?
6. Bagaimana Tingkat Kesehatan KSP Kopdit Harmoni Jaya Dari Aspek Kemandirian Dan
Pertumbuhan?
7. Bagaimana Tingkat Kesehatan KSP Kopdit Harmoni JayaDari Aspek Jatidiri Koperasi?
Tinjauan Teori
1. Pengertian Koperasi
2. Jenis-jenis Koperasi
3. Fungsi dan tugas koperasi
Koperasi 4. Koperasi simpan pinjam
5. jenis-jenis laporan keuangan

1. Aspek Permodalan
2. Aspek Aktiva Produktif
3. Aspek Manajemen
Penilaian Tingkat 4. Aspek Efisiensi
Kesehatan Koperasi 5. Aspek Likuiditas
6. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
7. Aspek Jati Diri
Penelitian Terdahulu
No Penelitian Judul Hasil
Analisa Tingkat Kesehatan Hasil Penelitian ini adalah dari
1 Tri Dewi Eindrias dan
Koperasi Simpan Pinjam perhitunganketujuh aspek pada KSP
Devi Farah Azizah Berdasarkan Peraturan Nomor: Bahagia tahun 2016 sesuai dengan
06/PER/DEP.6/IV/2016  peraturan menunjukk-an bahwa
 (2017) kondiri KSP Bahagia tahun 2016
cukup sehat.

Enggar Prasetyo (2017)  Analisis Tingkat Kesehatan Hasil penelitian ini adalah dari
2
Koperasi Unit Simpan Pinjam Keseluruhan perhitungan dan Pemb
(USP) pada KPRI Gotong ahasandengan menggunakan
Royong Dinas Kesehatan peraturan mentri Negara koperasi
Kabupaten Karanganyar  dan usaha kecil dan menengah
Republik Indonesia Nomor :
14/Per/M. KUKM/XII/2009, untuk
tingkat kesehatan koperasi Unit
Simpan Pinjam
KPRI Gotong Royong Dinas Kesehat
an  Kabupaten Karanganyar
termasuk kategori sehat
dengan total skor 80,55.
Penelitian Terdahulu
Hasil Penelitian ini adalah penelitian
3 Trianiska Vera Analisis Kinerja Keuangan
berd-asarkan Peraturan Menteri
Guna Menilai Tingkat No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
Febiana Sari (2017) dengan Menggunakan standar
Kesehatan Pada Unit
ukuran penetapan kesehatan koper-
Simpan Pinjam Puri asi menunjukkan bahwa pada tahun
2015 dengan perolehan skor
Kencana KUD Ponggok
sebesar 59,15, pada tahun 2016
Baru dengan perolehan skor 59,65 dan
pada tahun 2017 dengan perolehan
skor 54,65. Hal ini menunjukkan
bahwa tingkat kesehatan keuangan
USP Puri Kencana tergolong kurang
sehat.
4 Eryati Daryati (2018) Analisis Aspek-Aspek Dari hasil penelitian terhadap tingkat
Penilaian Tingkat Kesehatan kesehatan KUD Karya Mukti Unit
Koperasi Simpan Pinjam Simpan Pin-jam tahun 2016
pada KUD Karya Mukti Desa memperoleh jumlah skor 59,90 yang
Karya Harapan Mukti dikategorikan dengan predikat
Kecamatan Pelepat Ilir kurang sehat sehat.
Kabupaten Bungo
Kerangka Berpikir
KSP KOPDIT HARMONI
JAYA KOTA KUPANG

PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI


BERDASARAN KEPMENNO.
06/PER/DEP.6/IV/2016

KUALITAS MANAJEME EFISIENSI JATI


PERMODALAN LIKUIDITAS KEMANDIRIAN
AKTIVA N DIRI
DAN
PRODUKTIF PERTUMBUHAN

HASIL ANALISIS

KESIMPULAN
METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di KSP Kopdit Harmoni Jaya Jl. Lapangan Tembak No. 15 Nunbaun Sabu-
Penelitian Alak-Kota Kupang. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2022.

Jenis dan Sumber Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif, sedangkan
data sumber data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan sekunder

Teknik  Kuesioner
Pengumpulan data  Dokumentasi

Teknik Analisis Metode analisis kuantitatif menggunakan Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan
Data Menengah Republik Indonesia No.06/Per/Dep.6/IV/2016 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PENYAJIAN DATA Tabel. 4. 2
Tabel. 4.1 Data Aspek Kualitas Aktiva Produktif
Data Aspek Permodalan No. Rasio Total
No. Rasio Total 1. Volume Pinjaman Pada Anggota Rp. 17.959.141.150
1. Modal Sendiri Rp. 4.936.564.916 2. Volume Pinjaman Rp. 237.640.000.
2. Total Asset Rp. 13.330.268.320 3. Pinjaman Bermasalah Rp. 88.277.000
3. Pinjaman Diberikan Yang Berisiko Rp. 116.822.250 4. Pinjaman Yang Diberikan Rp. 670.300.000
4. Modal Sendiri Tertimbang Rp. 4.347.764.906 5. Pinjaman Beresiko Rp. 116.822.250
5. Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Rp. 5.231.877.694 6. Cadangan Beresiko Rp. 206.408.255

Tabel. 4. 3 Tabel. 4. 4
Data Aspek Efisiensi Data Aspek Likuiditas
No. Rasio Total No. Rasio Total
1. Beban Operasi Anggota Rp. 1.116.398.540 1. Kas Rp. 2.044.158.311
2. Partisipasi Bruto Rp. 1.403.250.100 2. Bank Rp. 300.346.506
3. Beban Usaha Rp. 1.116.254.240 3. Kewajiban Lancar Rp. 8.322.670.554
4. SHU Kotor Rp. 7.571.543 4. Pinjaman Yang Diberikan Rp. 670.300.000
5. Biaya Karyawan Rp. 258.825.500 5. Dana Yang Diterima Rp. 1.108.503.550
6. Volume Pinjaman Rp. 237.640.000
Tabel. 4. 5
Tabel. 4. 6
Data Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
Data Aspek Jati Diri
No. Rasio Total
No. Rasio Total
1. SHU Sebelum Pajak Rp. 389.963.298
1. Partisipasi Bruto Rp. 1.403.250.100
2. Total Asset Rp. 13.330.268.320
2. Pendapatan Rp. 1.110.230.050
3. SHU Sebagai Anggota Rp. 556.391.755
4. Modal Sendiri Rp. 4.936.564.916 3. Simpanan Pokok + Simpanan Rp. 3.897.659.250
4. Wajib Rp. 556.641.528
5. Partisipasi Netto Rp. 1.409.155.150
6. Beban Perkoperasian Rp. 36.676.654 Promosi Ekonomi Anggota
B. Analisis Data
1. Aspek Permodalan 2. Aspek kualitas aktiva produktif
a. Rasio modal sendiri terhadap total asset a. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap total
volume yang diberikan

= 37%
b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang beresiko.. = 28,87%
b. Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman diberikan

= 42% = 13%

c. Rasio kecukupan modal sendiri terhadap ATM c. Rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah

= 83% = 23,3%
d. Rasio cadangan risiko terhadap pinjaman di berikan c. Rasio efisiensi pelayanan

= 17% = 10,89%

4. Aspek Efisiensi 5. Aspek Likuiditas


a. Rasio biaya operasional terhadap partisipasi bruto a. Rasio kas dan Bank Terhadap kewajiban lancar

Biaya operasional pelayanan = jumlah beban usaha anggota (76,4%) + SPA

= 28,17%
= 79,55%
b. Rasio beban usaha terhadap SHU kotor b. Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima

=15,37% = 60,45%
6. Aspek kemandirian dan pertumbuhan 7. Aspek Jati diri
a. Rasio Rentabilitas Asset a. Rasio Partisipasi Bruto

= 29,3% = 55,82%
b. Rasio Rentabilitas modal sendiri b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA)

=11,27% = 14,28%
c. Rasio kemandirian operasional pelayanan

=38,42%
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tingkat kesehatan KSP Kopdit Harmoni Jaya ditinjau dari aspek permodalan, aspek kualitas
aktiva produktif, aspek manajemen, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian dan
pertumbuhan, serta aspek jati diri koperasi pada tahun 2021 memperoleh skor 61,25 dimana skor
maksimalnya 100. Skor tersebut berada pada kisaran 60-80, sehingga memperoleh predikat Cukup
Sehat.
B. SARAN
1. Bagi KSP Kopdit Harmoni Jaya
Mengingat KSP Kopdit Harmoni Jaya masuk dalam kategori cukup sehat pada tahun 2021
hendaknya KSP Kopdit Harmoni Jaya mempertahankannya, akan lebih baik lagi jika terus
ditingkatkan sehingga kedepannya dapat memperoleh predikat yang lebih baik.
2. Bagi penelitian selanjutnya
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini yaitu dengan meneliti
KSP Kopdit Harmoni Jaya pada tahun selanjutnya sehingga nantinya dapat diketahui apakah KSP
Kopdit Harmoni Jaya mengalami peningkatan atau tidak. Selain itu penelitian selanjutnya akan lebih
baik jika mengembangkan serta menambah kekurangan yang ada pada penelitian ini, sehingga makin
memperkaya pengetahuan mengenai Tingkat Kesehatan Koperasi.
SEKIAN
&
50%
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai