Anda di halaman 1dari 12

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN


PINJAM NUSA ABADI SINGARAJA TAHUN 2013 - 2015
DENGAN MENGGUNAKAN PERATURAN MENTERI
NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR :
14/PER/M.KUKM/XII/2009

1NiLuh Ayuasri Sulistyawati


1Made Arie Wahyuni 2Nyoman Trisna Herawati

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {ayuasri98@yahoo.com, wahyuni_arie@yahoo.com,


aris_herawati@yahoo.co.id}@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan Koperasi
Simpan Pinjam Nusa Abadi Singaraja tahun 2013-2015 dengan menggunakan
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009 dilihat dari aspek permodalan, kualitas
aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan,
serta jatidiri koperasi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan wawancara.
Penelitian dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi Singaraja. Objek
penelitian adalah seluruh aspek yang meliputi aspek permodalan, kualitas aktiva
produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, serta jati
diri koperasi pada tahun 2013-2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2013-2015 Koperasi
Simpan Pinjam Nusa Abadi Singaraja dilihat dari: (1) aspek permodalan
memperoleh rerata skor sebesar 4,90 dan berada pada kategori tidak sehat; (2)
aspek kualitas aktiva produktif memperoleh rerata skor sebesar 19,42 dan berada
dalam kategori sehat; (3) aspek manajemen memperoleh rerata skor sebesar
13,05 dan berada dalam kategori sehat; (4) aspek efisiensi memperoleh rerata
skor sebesar 6,50 dan berada dalam kategori cukup sehat; (5) aspek likuiditas
memperoleh rerata skor sebesar 5,42 dan berada dalam kategori tidak sehat; (6)
aspek kemandirian dan pertumbuhan memperoleh rerata skor sebesar 2,00 dan
berada dalam kategori sangat tidak sehat; (7) aspek jati diri koperasi memperoleh
rerata skor sebesar 10,00 dan berada dalam kategori sehat; (8) tingkat kesehatan
Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi Singaraja selama 3 tahun (2013-2015)
secara berturut diperoleh jumlah skor sebesar 63,55; 61,40; dan 58,90 dengan
rerata skor sebesar 61,29 dan berada dalam kategori cukup sehat.

Kata kunci: tingkat kesehatan, koperasi simpan pinjam, aspek, skor


e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

Abstract
This present study is intended to identify to what extent the soundness of
the Credit Cooperative of Singaraja Nusa Abadi from 2013 to 2015 with reference
to the Regulation issued by the Minister of Cooperatives and Small and Medium
Enterprises of the Republic of Indonesia Number: 14/Per/M.KUKM/XII/2009 from
the aspects of capital, quality of productive assets, management, efficiency,
liquidity, autonomy and growth, and cooperative identity was.
The study is a quantitative descriptive one. The data were collected using
the interview and documentation methods. The study was conducted at the
Singaraja Nusa Abadi Credit Cooperative. The object of the study included all
aspects such as the aspects of capital, productive asset quality, management,
efficiency, liquidity, autonomy and growth, and the cooperative identity from 2013
to 2015.
The results of the study show that (1) from 2013 to 2015 from the aspect of
capital the average score the Cooperative obtained was 4.90, meaning that it was
under the category of being unsound; (2) from the aspect of productive assets the
average score it obtained was 19.42, meaning that it was under the category of
being sound; (3) from the aspect of management, the average score it obtained
was 13.05, meaning that it was under the category of being sound; (4) from the
aspect of efficiency, the average score it obtained was 6.50, meaning that it was
under the category of being sound enough; (5) from the aspect of liquidity the
average score it obtained was 5.42, meaning that it was under the category of
being unsound; (6) from the aspect of autonomy and growth the average score it
obtained was 2.00, meaning that it was under the category of being seriously
unhealthy; (7) from the aspect of liquidity the average score it obtained was 10.00,
meaning that it was under the category of being sound; (8) during three years
(2013-2015) the scores it obtained were 63.55; 61.40; and 58.90 successively
averaging 61.29, showing that it was under the category of being sound.

Keywords: level of soundness, credit cooperative, aspect, score

PENDAHULUAN pinjam (KSP). Mustakim (2014)


Suatu perkumpulan orang yang menyatakan bahwa sebagian besar
secara sukarela berjuang bersama untuk koperasi di Indonesia mengarah ke
meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat golongan menengah-kebawah
mereka melalui pembentukan suatu badan dalam bidang Unit Simpan Pinjam.
usaha yang dikelola secara demokratis Menteri Koperasi dan UKM (2009)
disebut sebagai koperasi (Sudarwanto, mengemukakan bahwa Koperasi Simpan
2013:19). Koperasi memiliki arti penting Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi
dalam membangun perekonomian merupakan lembaga koperasi yang
nasional, seperti tertuang dalam Pasal 33 melakukan kegiatan usaha penghimpunan
ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 yang dan penyaluran dana dari dan untuk
berbunyi, “Perekonomian disusun sebagai anggota, calon anggota, koperasi lain, dan
usaha bersama atas asas kekeluargaan”. atau anggotanya, yang perlu dikelola
Tujuan utama adanya koperasi di secara profesional sesuai dengan prinsip
Indonesia adalah untuk mensejahterakan kehati-hatian. Dalam usahanya tersebut
anggotanya. perlu dinilai tingkat kesehatan Koperasi
Di Indonesia ada banyak usaha Simpan Pinjam maupun Unit Simpan
koperasi yang dikembangkan oleh Pinjam Koperasi agar dapat meningkatkan
pemerintah. Salah satunya adalah kepercayaan dan memberikan manfaat
koperasi yang jenis usahanya simpan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

yang sebesar-besarnya kepada anggota memberikan gambaran mengenai kondisi


dan masyarakat di sekitarnya. koperasi kepada pihak-pihak yang
Penilaian tingkat kesehatan berkepentingan, terutama bagi anggota
koperasi dapat menggunakan Peraturan koperasi dan pengelola. Penilaian tingkat
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil kesehatan koperasi juga dilakukan agar
dan Menengah Republik Indonesia Nomor koperasi dapat melakukan evaluasi serta
14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang mengetahui beberapa masalah dalam
perubahan atas Peraturan Menteri Negara pelaksanaan usahanya, namun pada
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi
Republik Indonesia Nomor Singaraja dalam hal ini belum pernah
20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang melakukan penilaian kesehatan koperasi,
Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi sehingga belum diketahui perkembangan
Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam kinerja keuangan maupun manajemennya.
Koperasi. Di dalam pedoman penilaian ini, Penilaian kinerja keuangan
ruang lingkup dari penilaian koperasi maupun manajemen yang tidak dilakukan
simpan pinjam maupun unit simpan setiap tahun menjadi penghambat bagi
pinjam terdapat beberapa aspek yang perkembangan koperasi, maka pada
dapat digunakan dalam menilai kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi
sebuah koperasi. Aspek yang digunakan Singaraja perlu melakukan penilaian
yaitu aspek permodalan, kualitas aktiva kesehatan kinerja keuangan dan
produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, manajemennya karena dengan adanya
kemandirian dan pertumbuhan, serta penilaian kesehatan koperasi dapat
jatidiri koperasi. digunakan sebagai acuan bagi pihak yang
Pada Koperasi Simpan Pinjam berkepentingan maupun anggota dalam
Nusa Abadi Singaraja yang terletak di membuat keputusan apa yang akan
Jalan Hasanuddin No.11 Singaraja dilakukan untuk perkembangan koperasi
merupakan salah satu jenis koperasi yang dan juga dapat memberikan gambaran
bergerak dalam bidang usaha simpan bagaimana kondisi koperasi ditinjau dari
pinjam. Mengetahui kinerja keuangan kinerja keuangan dan manajemennya.
pada Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi Koperasi Simpan Pinjam adalah
Singaraja ini sangat penting karena koperasi yang bergerak dalam
walaupun koperasi tersebut mengalami pemupukan simpanan dari para
peningkatan pada sisa hasil usaha, itu anggotanya untuk dipinjamkan kembali
bukanlah ukuran mutlak bahwa koperasi kepada para anggotanya yang
telah bekerja dengan efektif dan efisien. membutuhkan bantuan modal untuk
Selama ini sistem perhitungan pada usahanya. Davis (1999) mendefinisikan
koperasi tersebut pada umumnya hanya bahwa manajemen koperasi
membandingkan jumlah laba atau rugi diselenggarakan oleh orang-orang yang
yang diperoleh dan membandingkan bertanggung jawab untuk mengelola
jumlah aktiva yang dimiliki terutama kas koperasi, nilai-nilai dan kekayaannya.
untuk mengetahui tingkat kinerja Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
keuangan, sehingga koperasi belum manajemen koperasi adalah kegiatan
mengetahui sejauh mana kondisi kinerja profesional yang dilakukan koperasi untuk
keuangan koperasi secara keseluruhan. membantu seluruh keanggotaan koperasi
Oleh karena itu pada Koperasi Simpan di dalam mencapai tujuannya.
Pinjam Nusa Abadi Singaraja perlu Widiyanti (2004: 197) menyatakan
melakukan penilaian terhadap kinerja bahwa “Manajemen yang baik adalah
keuangannya dengan melaksanakan faktor yang paling penting untuk
penilaian tingkat kesehatan koperasi. suksesnya koperasi”. Dalam manajemen
Penilaian tingkat kesehatan pada tersebut tentu kita mengenal istilah fungsi
Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi manajemen. G.R. Terry dalam Manullang
Singaraja ini sangat bermanfaaat untuk (2012: 8) berpendapat bahwa “Fungsi
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

manajemen meliputi planning, organizing, sebagai standar. Rasio menggambarkan


actuating, dan controlling”. suatu hubungan yang sistematis antara
Pengimplementasian fungsi dari suatu jumlah dengan jumlah yang lain.
manajemen koperasi pada kelembagaan Penggunaan alat analisis berupa rasio
koperasi yang dilaksanakan oleh tiga dapat menjelaskan baik dan buruk posisi
bagian perangkat organisasi koperasi keuangan perusahaan terutama jika
yang terdiri dari rapat anggota, pengurus, angka rasio ini dibandingkan dengan
dan pengawas. angka rasio pembanding yang digunakan
Secara umum ruang lingkup sebagai standar. Analisis keuangan
kegiatan usaha koperasi simpan pinjam adalah cara yang paling banyak
adalah penghimpunan dana yang digunakan analisis untuk menghubungkan
berbentuk penyaluran pinjaman terutama satu pos dengan pos-pos lainnya dalam
dari dan untuk anggota. Dalam laporan keuangan dan memberikan
menjalankan usahanya, koperasi simpan gambaran yang jelas antar pos tersebut.
pinjam harus melakukan penghimpunan Penilaian kesehatan koperasi
dana. Dana tersebut bisa berupa uang sebagai salah satu alat pengendali dari
yang masuk kategori hutang atau ekuitas salah urus atau kemungkinan terjadinya
atau kekayaan bersih. Jika dilihat dari penyimpangan yang dilakukan oleh pihak
jenis sumber dana, maka dana yang internal koperasi (Sudarwanto, 2013: 247).
berbentuk hutang berasal dari tabungan Tujuan penilaian kesehatan koperasi
kemudian simpanan berjangka atau adalah menjaga dan meningkatkan tingkat
pinjaman yang diterima koperasi simpan kepercayaan dari masyarakat/ publik,
pinjam, sedangkan yang bersumber dari mengetahui posisi hasil dan prestasi
kekayaan bersih diantaranya berasal dari kinerja koperasi yang dicapai, melindungi
sumber simpanan wajib anggota dan harta kekayaan koperasi dan para
simpanan sukarela, cadangan umum serta penabung, mengetahui tingkat kepatuhan
sisa hasil usaha di tahun berjalan. Dari koperasi pada peraturan yang berlaku,
keseluruhan sumber dana tersebut, dan mengetahui business plan jasa
sumber dana utama adalah simpanan. keuangan yang akan dikelolanya.
Analisis laporan keuangan adalah Penilaian tingkat kesehatan koperasi
suatu proses untuk mengetahui posisi simpan pinjam sesuai dengan pedoman
keuangan, hasil operasi dan penilaian tingkat kesehatan koperasi
perkembangan suatu perusahaan dengan simpan pinjam dan unit simpan pinjam
cara mempelajari hubungan dari data-data koperasi pada Peraturan Menteri Negara
atau faktor-faktor keuangan serta Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
kecenderungan yang terdapat dalam Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang
suatu laporan keuangan ataupun dalam perubahan atas Peraturan Menteri Negara
beberapa laporan keuangan komparatif Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
sehingga dengan melakukan suatu Republik Indonesia Nomor
analisis terhadap laporan keuangan, 20/Per/M.KUKM/XI/2008 terdapat aspek-
informasi dan data keuangan yang aspek yang digunakan, yaitu aspek
diinginkan akan mudah dimengerti serta permodalan, kualitas aktiva produktif,
dapat dijadikan sebagai dasar dalam manajemen, efisiensi, likuiditas,
mengambil keputusan. kemandirian dan pertumbuhan, serta
Rasio menggambarkan suatu jatidiri koperasi. Berdasarkan hasil
hubungan yang sistematis antara suatu perhitungan penilaian terhadap tujuh
jumlah dengan jumlah yang lain. aspek sebagaimana dimaksud pada
Penggunaan alat analisis berupa rasio angka 1-7, diperoleh skor secara
dapat menjelaskan baik dan buruk posisi keseluruhan. Skor dimaksud
keuangan perusahaan terutama jika dipergunakan untuk menetapkan predikat
angka rasio ini dibandingkan dengan tingkat kesehatan Koperasi Simpan
angka rasio pembanding yang digunakan Pinjam yang dibagi dalam lima golongan,
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

yaitu sehat, cukup sehat, kurang sehat, pertumbuhan, serta jatidiri koperasi pada
tidak sehat dan sangat tidak sehat. tahun 2013-2015. Penulis melakukan
Tujuan penelitian ini adalah untuk pengumpulan data dengan metode
mengetahui tingkat kesehatan Koperasi dokumentasi dan wawancara.
Simpan Pinjam Nusa Abadi Singaraja Pengumpulan data dilakukan
tahun 2013-2015 dengan menggunakan dengan cara melakukan dokumentasi,
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan yakni dengan mempelajari catatan atau
Usaha Kecil dan Menengah Republik dokumen dari koperasi yang berkaitan
Indonesia Nomor: dengan objek penelitian meliputi aspek
14/Per/M.KUKM/XII/2009 dilihat dari permodalan, kualitas aktiva produktif,
aspek permodalan, kualitas aktiva efisiensi, likuiditas, kemandirian dan
produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, pertumbuhan, serta jatidiri koperasi.
kemandirian dan pertumbuhan, serta Melakukan wawancara dengan pedoman
jatidiri koperasi. wawancara yang terlampir dalam
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
METODE PENELITIAN Usaha Kecil dan Menengah Nomor
Penelitian ini berupa penelitian 14/Per/M.KUKM/XII/2009 untuk
deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono mendapatkan data yang berkaitan dengan
(2010:147) penelitian deskriptif adalah perkembangan aspek manajemen dari
penelitian yang digunakan untuk Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi
menggambarkan atau menganalisis suatu Singaraja yang meliputi manajemen
hasil penelitian tetapi tidak digunakan umum, kelembagaan, permodalan, aktiva,
untuk membuat kesimpulan yang lebih dan likuiditas. Terakhir melakukan
luas sedangkan menurut Sugiyono observasi untuk temuan kebenaran dari
(2012:7) penelitian kuantitatif dapat hasil wawancara.
diartikan sebagai penelitian yang Data-data yang diperoleh nantinya
berlandaskan pada filsafat positivisme, akan dianalisis, sehingga diperoleh suatu
digunakan untuk meneliti pada populasi kesimpulan mengenai analisis tingkat
atau sampel tertentu. Populasi dalam kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Nusa
penelitian ini berupa laporan keuangan Abadi Singaraja tahun 2013-2015 dengan
Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi menggunakan Peraturan Menteri Negara
Singaraja yang meliputi neraca, laporan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
sisa hasil usaha, dan laporan keuangan Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
lainnya, sedangkan tahun laporan
keuangan koperasi yang diteliti yaitu tahun HASIL DAN PEMBAHASAN
2013-2015 menjadi sampel penelitian. Aspek Permodalan
Oleh karena itu dalam penelitian ini Hasil perhitungan dan penskoran yang
dimaksudkan untuk memberikan telah dilakukan, aspek permodalan
gambaran atau analisis perhitungan Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi
mengenai Analisis Tingkat Kesehatan Singaraja pada tahun 2013-2015
Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi memperoleh skor pada tahun 2013
Singaraja Tahun 2013-2015 dengan sebesar 4,50; tahun 2014 sebesar 5,10;
Menggunakan Peraturan Menteri Negara dan tahun 2015 sebesar 5,10 dengan
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah rerata skor sebesar 4,90 dimana skor
Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009. maksimalnya adalah 15. Skor tersebut
Penelitian ini dilakukan pada dikategorikan dengan predikat tidak sehat.
Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi (a) Rasio Modal Sendiri terhadap Total
Singaraja yang beralamat di Jalan Assets yaitu berdasarkan analisis yang
Hasanuddin Nomor 11 Singaraja. Objek telah dilakukan, menunjukkan bahwa rasio
penelitian ini meliputi aspek permodalan, modal sendiri terhadap total assets pada
kualitas aktiva produktif, manajemen, Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi
efisiensi, likuiditas, kemandirian dan Singaraja mengalami peningkatan setiap
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

tahun. Tahun 2013 rasio yang diperoleh dan tahun 2015 sebesar 17,75 dengan
sebesar 4,93% meningkat di tahun 2014 rerata skor sebesar 19,42 dimana skor
sebesar 7,71% dan di tahun 2015 maksimalnya adalah 25. Skor tersebut
meningkat menjadi 8,95% dengan skor dikategorikan dengan predikat sehat. (a)
yang diperoleh sebesar 1,50 pada tahun Rasio Volume Pinjaman pada Anggota
2013-2015. Hal ini berarti dari total assets terhadap Volume Pinjaman yang
koperasi dapat didanai modal sendiri Diberikan yaitu berdasarkan analisis yang
sebesar 4,93% pada tahun 2013; 7,71% telah dilakukan, menunjukkan bahwa rasio
pada tahun 2014; dan 8,95% pada tahun volume pinjaman pada anggota terhadap
2015 dengan skor yang diperoleh setiap volume pinjaman yang diberikan pada
tahunnya sebesar 1,50; (b) Rasio Modal Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi
Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Singaraja tahun 2013-2015 tetap stabil
Berisiko yaitu berdasarkan analisis yang sebesar 100% dengan skor 10,00 dan
telah dilakukan, menunjukkan bahwa rasio merupakan skor maksimal. Hal ini berarti
modal sendiri terhadap pinjaman diberikan dari volume pinjaman yang diberikan
yang berisiko pada Koperasi Simpan koperasi dapat didanai atau dibiayai oleh
Pinjam Nusa Abadi Singaraja mengalami volume pinjaman pada anggota sebesar
peningkatan setiap tahun. Tahun 2013 100%; (b) Rasio Risiko Pinjaman
rasio yang diperoleh sebesar 6,93% Bermasalah terhadap Pinjaman yang
meningkat di tahun 2014 sebesar 11,44% Diberikan yaitu berdasarkan analisis yang
dan di tahun 2015 meningkat menjadi telah dilakukan, menunjukkan bahwa rasio
13,72% dengan skor yang diperoleh risiko pinjaman bermasalah terhadap
sebesar 0 pada tahun 2013 serta pinjaman yang diberikan pada Koperasi
memperoleh skor sebesar 0,60 pada Simpan Pinjam Nusa Abadi Singaraja
tahun 2014 dan 2015. Hal ini berarti dari pada tahun 2013 dan 2014 sebesar
pinjaman diberikan yang berisiko dapat 0,43% terjadi peningkatan pada tahun
didanai atau dibiayai modal sendiri 2015 menjadi 0,50% dengan skor yang
sebesar 6,93% pada tahun 2013; 11,44% diperoleh setiap tahunnya sebesar 4,00.
pada tahun 2014; dan 13,72% pada tahun Hal ini berarti dari pinjaman yang
2015; dan (c) Rasio Kecukupan Modal diberikan koperasi dapat didanai atau
Sendiri yaitu berdasarkan analisis yang dibiayai oleh pinjaman bermasalah hanya
telah dilakukan, menunjukkan bahwa rasio sebesar 0,43% pada tahun 2013; 0,43%
kecukupan modal sendiri pada Koperasi pada tahun 2014; dan 0,50% pada tahun
Simpan Pinjam Nusa Abadi Singaraja 2015; (c) Rasio Cadangan Risiko terhadap
pada tahun 2013 sebesar 59,46% terjadi Risiko Pinjaman Bermasalah yaitu
peningkatan pada tahun 2014 menjadi berdasarkan analisis yang telah dilakukan,
64,79% dan terjadi penurunan pada tahun menunjukkan bahwa rasio cadangan risiko
2015 menjadi 62,04% dengan skor yang terhadap risiko pinjaman bermasalah pada
diperoleh setiap tahunnya sebesar 3,00. Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi
Hal ini berarti dari aktiva tertimbang Singaraja mengalami penurunan setiap
menurut risiko (ATMR) koperasi dapat tahunnya. Hal ini ditunjukkan pada tahun
didanai modal sendiri sebesar 59,46% 2013 rasio yang diperoleh sebesar 188%
pada tahun 2013; 64,79% pada tahun menurun pada tahun 2014 menjadi
2014; dan 62,04% pada tahun 2015. 185,73% dan di tahun 2015 turun menjadi
45,05% dengan skor yang diperoleh
Aspek Kualitas Aktiva Produktif sebesar 5,00 pada tahun 2013 dan 2014,
Hasil perhitungan dan penskoran yang sedangkan tahun 2015 memperoleh skor
telah dilakukan, aspek kualitas aktiva sebesar 2,50. Hal ini berarti dari pinjaman
produktif Koperasi Simpan Pinjam Nusa bermasalah koperasi dapat didanai atau
Abadi Singaraja pada tahun 2013-2015 dibiayai oleh cadangan risiko sebesar
memperoleh skor pada tahun 2013 188% pada tahun 2013; 185,73% pada
sebesar 20,25; tahun 2014 sebesar 20,25; tahun 2014; dan 45,05% pada tahun
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

2015; dan (d) Rasio Pinjaman yang perhitungan dan penskoran komponen
Berisiko terhadap Pinjaman yang manajemen aktiva tahun 2013-2015,
Diberikan yaitu berdasarkan analisis yang dapat dilihat bahwa jumlah jawaban “ya”
telah dilakukan, menunjukkan bahwa rasio sebesar 8 jawaban pada masing-masing
pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman tahun dan skor yang diperolah sebesar
yang diberikan Koperasi Simpan Pinjam 2,40 pada masing-masing tahun pula; dan
Nusa Abadi Singaraja tahun 2013-2015 (e) Manajemen Likuiditas yaitu
konstan, yaitu sebesar 100% dengan skor berdasarkan analisis yang telah dilakukan
yang diperoleh sebesar 1,25. Hal ini tentang perhitungan dan penskoran
berarti sepanjang tahun 2013-2015 dari komponen manajemen likuiditas tahun
pinjaman yang diberikan koperasi dapat 2013-2015, dapat dilihat bahwa jumlah
didanai atau dibiayai oleh pinjaman yang jawaban “ya” sebesar 5 jawaban pada
berisiko sebesar 100%. masing-masing tahun dan skor yang
diperolah sebesar 3,00 pada masing-
Aspek Manajemen masing tahun pula.
Hasil perhitungan dan penskoran yang
telah dilakukan, aspek manajemen Aspek Efisiensi
Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi Hasil perhitungan dan penskoran yang
Singaraja pada tahun 2013-2015 telah dilakukan, aspek efisiensi Koperasi
memperoleh skor pada tahun 2013 Simpan Pinjam Nusa Abadi Singaraja
sebesar 13,05; tahun 2014 sebesar 13,05; pada tahun 2013-2015 memperoleh skor
dan tahun 2015 sebesar 13,05 dengan pada tahun 2013 sebesar 6,50; tahun
rerata skor sebesar 13,05 dimana skor 2014 sebesar 6,50; dan tahun 2015
maksimalnya adalah 15. Skor tersebut sebesar 6,50 dengan rerata skor sebesar
dikategorikan dengan predikat sehat. (a) 6,50 dimana skor maksimalnya adalah 10.
Manajemen Umum yaitu berdasarkan Skor tersebut dikategorikan dengan
analisis yang telah dilakukan tentang predikat cukup sehat. (a) Rasio Biaya
perhitungan dan penskoran komponen Operasi Anggota terhadap Partisipasi
manajemen umum tahun 2013-2015, Bruto yaitu berdasarkan analisis yang
dapat dilihat bahwa jumlah jawaban “ya” telah dilakukan, menunjukkan bahwa rasio
sebesar 11 jawaban pada masing-masing biaya operasional pelayanan terhadap
tahun dan skor yang diperolah sebesar partispasi bruto pada Koperasi Simpan
2,75 pada masing-masing tahun pula; (b) Pinjam Nusa Abadi Singaraja tahun 2013
Manajemen Kelembagaan yaitu sebesar 49,79% menurun pada tahun
berdasarkan analisis yang telah dilakukan 2014 menjadi 46,33% tetapi mengalami
tentang perhitungan dan penskoran kenaikan pada tahun 2015 menjadi
komponen manajemen kelembagaan 50,54% dengan skor yang diperoleh
tahun 2013-2015, dapat dilihat bahwa setiap tahunnya sebesar 4,00. Hal ini
jumlah jawaban “ya” sebesar 5 jawaban berarti dari partisipasi bruto koperasi
pada masing-masing tahun dan skor yang dapat didanai biaya operasi anggota
diperolah sebesar 2,50 pada masing- sebesar 49,79% pada tahun 2013;
masing tahun pula; (c) Manajemen 46,33% pada tahun 2014; dan 50,54%
Permodalan yaitu berdasarkan analisis pada tahun 2015; (b) Rasio Beban Usaha
yang telah dilakukan tentang perhitungan terhadap SHU Kotor yaitu berdasarkan
dan penskoran komponen manajemen analisis yang telah dilakukan,
permodalan tahun 2013-2015, dapat menunjukkan bahwa rasio beban usaha
dilihat bahwa jumlah jawaban “ya” sebesar terhadap SHU kotor pada Koperasi
4 jawaban pada masing-masing tahun dan Simpan Pinjam Nusa Abadi Singaraja
skor yang diperolah sebesar 2,40 pada tahun 2013-2015 mengalami penurunan
masing-masing tahun pula; (d) setiap tahunnya. Pada tahun 2013 rasio
Manajemen Aktiva yaitu berdasarkan yang diperoleh sebesar 1886,16%
analisis yang telah dilakukan tentang menurun pada tahun 2014 menjadi
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

1882,70% dan di tahun 2015 terjadi terhadap Dana yang Diterima yaitu
penurunan sebesar 1645,24% dengan berdasarkan analisis yang telah dilakukan,
skor yang diperoleh setiap tahunnya menunjukkan bahwa rasio pinjaman yang
sebesar 1,00. Hal ini berarti dari SHU diberikan terhadap dana yang diterima
kotor koperasi dapat didanai oleh beban pada Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi
usaha sebesar 1886,16% pada tahun Singaraja tahun 2013-2015 mengalami
2013; 1882,70% pada tahun 2014; dan penurunan setiap tahunnya. Pada tahun
1645,24% pada tahun 2015; dan (c) Rasio 2013 rasio yang diperoleh sebesar
Efisiensi Pelayanan yaitu berdasarkan 71,67% menurun pada tahun 2014
analisis yang telah dilakukan, menjadi 67,88% dan di tahun 2015
menunjukkan bahwa rasio efisiensi penurunan terjadi sebesar 65,71% dengan
pelayanan pada Koperasi Simpan Pinjam skor yang diperoleh sebesar 3,75 pada
Nusa Abadi Singaraja tahun 2013-2015 tahun 2013 dan skor 2,50 pada tahun
mengalami peningkatan setiap tahunnya. 2014 dan 2015. Hal ini berarti dari dana
Pada tahun 2013 rasio yang diperoleh yang diterima koperasi dapat didanai oleh
sebesar 8,04%; pada tahun 2014 rasio pinjaman yang diberikan sebesar 71,67%
yang ada meningkat menjadi 9,48% dan di pada tahun 2013; 67,88% pada tahun
tahun 2015 meningkat menjadi 9,59% 2014; dan 65,71% pada tahun 2015.
dengan skor yang diperoleh setiap
tahunnya sebesar 1,50. Hal ini berarti dari Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
volume pinjaman koperasi dapat didanai Hasil perhitungan dan penskoran yang
oleh biaya karyawan sebesar 8,04% pada telah dilakukan, aspek kemandirian dan
tahun 2013; 9,48% pada tahun 2014; dan pertumbuhan Koperasi Simpan Pinjam
9,59% pada tahun 2015. Nusa Abadi Singaraja pada tahun 2013-
2015 memperoleh skor pada tahun 2013
Aspek Likuiditas sebesar 3,00; tahun 2014 sebesar 1,50
Hasil perhitungan dan penskoran yang dan tahun 2015 sebesar 1,50 dengan
telah dilakukan, aspek likuiditas Koperasi rerata skor sebesar 2,00 dimana skor
Simpan Pinjam Nusa Abadi Singaraja maksimalnya adalah 10. Skor tersebut
pada tahun 2013-2015 memperoleh skor dikategorikan dengan predikat sangat
pada tahun 2013 sebesar 6,25; tahun tidak sehat. (a) Rasio Rentabilitas Assets
2014 sebesar 5,00 dan tahun 2015 yaitu berdasarkan analisis yang telah
sebesar 5,00 dengan rerata skor sebesar dilakukan, menunjukkan bahwa rasio
5,42 dimana skor maksimalnya adalah 15. rentabilitas assets pada Koperasi Simpan
Skor tersebut dikategorikan dengan Pinjam Nusa Abadi Singaraja tahun 2013-
predikat tidak sehat. (a) Rasio Kas dan 2015 mengalami peningkatan setiap
Bank terhadap Kewajiban Lancar yaitu tahun. Pada tahun 2013 rasio yang
berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diperoleh sebesar 0,82% meningkat pada
menunjukkan bahwa rasio kas dan bank tahun 2014 menjadi 0,86% dan di tahun
terhadap kewajiban lancar pada Koperasi 2015 peningkatan sebesar 0,90% dengan
Simpan Pinjam Nusa Abadi Singaraja skor yang diperoleh setiap tahunnya
tahun 2013 sebesar 39,22% meningkat sebesar 0,75. Hal ini berarti dari total aset
pada tahun 2014 menjadi 50,15%, namun koperasi dapat didanai oleh SHU sebelum
mengalami penurunan pada tahun 2015 pajak hanya sebesar 0,82% pada tahun
menjadi 46,15% dengan skor yang 2013; 0,86% pada tahun 2014; dan 0,90%
diperoleh setiap tahunnya sebesar 2,50. pada tahun 2015; (b) Rasio Rentabilitas
Hal ini berarti dari kewajiban lancar Modal Sendiri yaitu berdasarkan analisis
koperasi dapat didanai atau dibiayai oleh yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa
kas dan bank koperasi sebesar 39,22% rasio rentabilitas modal sendiri pada
pada tahun 2013; 50,15% pada tahun Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi
2014; dan 46,15% pada tahun 2015; dan Singaraja tahun 2013-2015 mengalami
(b) Rasio Pinjaman yang Diberikan penurunan setiap tahun. Pada tahun 2013
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

rasio yang diperoleh sebesar 4,19% partisipasi bruto ditambah pendapatan


menurun pada tahun 2014 menjadi 2,70% dapat didanai atau dibiayai oleh partisipasi
dan di tahun 2015 penurunan yang terjadi bruto koperasi sebesar 85,60% pada
sebesar 2,52% dengan skor yang tahun 2013; 90,47% pada tahun 2014;
diperoleh sebesar 2,25 pada tahun 2013 dan 90,75% pada tahun 2015; dan (b)
dan skor 0,75 pada tahun 2014 dan 2015. Rasio Promosi Ekonomi Anggota yaitu
Hal ini berarti dari total modal sendiri berdasarkan analisis yang telah dilakukan,
koperasi dapat didanai oleh SHU bagian menunjukkan bahwa rasio promosi
anggota hanya sebesar 4,19% pada tahun ekonomi anggota pada Koperasi Simpan
2013; 2,70% pada tahun 2014; dan 2,52% Pinjam Nusa Abadi Singaraja tahun 2013-
pada tahun 2015; dan (c) Rasio 2015 mengalami penurunan setiap tahun.
Kemandirian dan Operasional Pelayanan Pada tahun 2013 rasio yang ada sebesar
yaitu berdasarkan analisis yang telah 99,57% menurun pada tahun 2014
dilakukan, menunjukkan bahwa rasio menjadi 90,84% dan di tahun 2015
kemandirian dan operasional pelayanan penurunan terjadi sebesar 57,44% dengan
pada Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi skor yang diperoleh setiap tahunnya
Singaraja tahun 2013 sebesar 48,16% sebesar 3,00. Hal ini berarti dari simpanan
meningkat pada tahun 2014 menjadi pokok ditambah simpanan wajib koperasi
53,81%, namun di tahun 2015 mengalami dapat didanai atau dibiayai oleh promosi
penurunan sebesar 49,74% dengan skor ekonomi anggota (PEA) sebesar 99,57%
yang diperoleh setiap tahunnya sebesar pada tahun 2013; 90,84% pada tahun
0,00. Hal ini berarti dari beban usaha 2014; dan 57,44% pada tahun 2015.
ditambah beban perkoperasian dapat
didanai atau dibiayai oleh partisipasi neto Penetapan Kesehatan Koperasi Simpan
koperasi hanya sebesar 48,16% pada Pinjam Nusa Abadi Singaraja Tahun
tahun 2013; 53,81% pada tahun 2014; 2013-2015
dan 49,74% pada tahun 2015. Hasil penilaian terhadap tingkat kesehatan
Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi
Aspek Jatidiri Koperasi Singaraja pada tahun 2013 memperoleh
Hasil perhitungan dan penskoran yang nilai sebesar 63,55 dengan predikat
telah dilakukan, aspek jatidiri koperasi koperasi cukup sehat. Tahun 2014 terjadi
pada Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi penurunan nilai menjadi 61,40 dengan
Singaraja pada tahun 2013-2015 predikat koperasi cukup sehat. Tahun
memperoleh skor pada tahun 2013 2015 nilai turun menjadi 58,90 dengan
sebesar 10,00; tahun 2014 sebesar 10,00 predikat koperasi kurang sehat. Oleh
dan tahun 2015 sebesar 10,00 dengan karena itu dapat dikatakan bahwa tingkat
rerata skor sebesar 10,00 dimana skor kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Nusa
maksimalnya adalah 10. Skor tersebut Abadi Singaraja dari tahun 2013-2015
dikategorikan dengan predikat sehat. (a) berada pada kondisi menurun, akan tetapi
Rasio Partisipasi Bruto yaitu berdasarkan masih dalam predikat koperasi cukup
analisis yang telah dilakukan, sehat karena memperoleh rerata skor
menunjukkan bahwa rasio partisipasi Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi
bruto pada Koperasi Simpan Pinjam Nusa Singaraja dari tahun 2013-2015, yaitu
Abadi Singaraja tahun 2013-2015 61,29. Keseluruhan Skor Penilaian
mengalami peningkatan setiap tahun. Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan
Pada tahun 2013 rasio yang ada sebesar Pinjam Nusa Abadi Singaraja Tahun
85,60% meningkat pada tahun 2014 2013-2015 disajikan pada tabel 1 berikut:
menjadi 90,47% dan di tahun 2015
peningkatan terjadi sebesar 90,75%
dengan skor yang diperoleh setiap
tahunnya sebesar 7,00. Hal ini berarti dari
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

Tabel 1
Keseluruhan Skor Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
Nusa Abadi Singaraja Tahun 2013-2015

TAHUN RERATA
NO ASPEK YANG DINILAI
2013 2014 2015 SKOR
Permodalan 4,50 5,10 5,10 4,90
1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total
1,50 1,50 1,50 1,50
Asset
1
2) Rasio Modal Sendiri terhadap
0 0,60 0,60 0,40
Pinjaman Diberikan yang Berisiko
3) Rasio Kecukupan Modal Sendiri 3,00 3,00 3,00 3,00
Kualitas Aktiva Produktif 20,25 20,25 17,75 19,42
1) Rasio Volume Pinjaman pada
Anggota terhadap Volume 10,00 10,00 10,00 10,00
Pinjaman yang Diberikan
2) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah
2 4,00 4,00 4,00 4,00
terhadap Pinjaman yang Diberikan
3) Rasio Cadangan Risiko Terhadap
5,00 5,00 2,50 4,17
Pinjaman Bermasalah
4) Rasio Pinjaman yang Berisiko
1,25 1,25 1,25 1,25
terhadap Pinjaman yang Diberikan
Manajemen 13,05 13,05 13,05 13,05
1) Manajemen Umum 2,75 2,75 2,75 2,75
2) Manajemen Kelembagaan 2,50 2,50 2,50 2,50
3
3) Manajemen Permodalan 2,40 2,40 2,40 2,40
4) Manajemen Aktiva 2,40 2,40 2,40 2,40
5) Manajemen Likuiditas 3,00 3,00 3,00 3,00
Efisiensi 6,50 6,50 6,50 6,50
1) Rasio Beban Operasi Anggota
4,00 4,00 4,00 4,00
terhadap Partisipasi Bruto
4
2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU
1,00 1,00 1,00 1,00
Kotor
3) Rasio Efisiensi Pelayanan 1,50 1,50 1,50 1,50
Likuiditas 6,25 5,00 5,00 5,42
1) Rasio Kas 2,50 2,50 2,50 2,50
5 2) Rasio Pinjaman yang Diberikan
terhadap Dana yang Diterima 3,75 2,50 2,50 2,92

Kemandirian dan Pertumbuhan 3,00 1,50 1,50 2,00


1) Rentabilitas Aset 0,75 0,75 0,75 0,75
6 2) Rentabilitas Modal Sendiri 2,25 0,75 0,75 1,25
3) Kemandirian Operasional
Pelayanan 0 0 0 0

Jatidiri Koperasi 10,00 10,00 10,00 10,00


1) Rasio Partisipasi Bruto 7,00 7,00 7,00 7,00
7
2) Rasio Promosi Ekonomi Anggota
3,00 3,00 3,00 3,00
(PEA)
Jumlah Skor 63,55 61,40 58,90 61,29
Cukup Cukup Kurang Cukup
Predikat
Sehat Sehat Sehat Sehat
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

SIMPULAN DAN SARAN Nusa Abadi Singaraja tahun 2013-2015


Simpulan mempunyai rerata skor 2,00 dimana skor
Berdasarkan analisis yang telah maksimalnya sebesar 10. Hal ini berarti
dilakukan, maka simpulan penelitian yakni Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi
tingkat kesehatan Koperasi Simpan Singaraja dalam menghasilkan laba dan
Pinjam Nusa Abadi Singaraja tahun 2013- kemandirian permodalan dikategorikan
2015 adalah sebagai berikut (a) Ditinjau dengan predikat sangat tidak sehat; dan
dari aspek permodalan, kualitas (g) Ditinjau dari aspek jatidiri koperasi,
permodalan Koperasi Simpan Pinjam kualitas jatidiri Koperasi Simpan Pinjam
Nusa Abadi Singaraja tahun 2013-2015 Nusa Abadi Singaraja tahun 2013-2015
mempunyai rerata skor 4,90 dimana skor mempunyai rerata skor 10,00 dimana skor
maksimalnya sebesar 15. Hal ini berarti maksimalnya sebesar 10. Hal ini berarti
Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi
Singaraja memiliki permodalan yang Singaraja dalam memberikan manfaat
dikategorikan dengan predikat tidak sehat; ekonomi kepada anggotanya
(b) Ditinjau dari aspek kualitas aktiva dikategorikan dengan predikat sehat.
produktif, kualitas aktiva produktif Hasil penilaian terhadap tujuh
Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi aspek yang telah dilakukan, maka tingkat
Singaraja tahun 2013-2015 mempunyai kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Nusa
rerata skor 19,42 dimana skor Abadi Singaraja tahun 2013 memperoleh
maksimalnya sebesar 25. Hal ini berarti skor sebesar 63,55 dengan predikat cukup
Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi sehat, pada tahun 2014 berada pada
Singaraja memiliki kualitas aktiva yang kategori dengan predikat cukup sehat pula
dikategorikan dengan predikat sehat; (c) dengan perolehan skor 61,40, sedangkan
Ditinjau dari aspek manajemen, kualitas pada tahun 2015 berada pada kategori
manajemen Koperasi Simpan Pinjam dengan predikat kurang sehat dengan
Nusa Abadi Singaraja tahun 2013-2015 perolehan skor 58,90. Berdasarkan rerata
mempunyai rerata skor 13,05 dimana skor skor yang diperoleh, maka tingkat
maksimalnya sebesar 15. Hal ini berarti kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Nusa
Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi Abadi Singaraja tahun 2013-2015 dengan
Singaraja memiliki pengelolaan kegiatan rerata skor sebesar 61,29, sehingga dapat
koperasi yang dikategorikan dengan dikategorikan dengan predikat cukup
predikat sehat; (d) Ditinjau dari aspek sehat.
efisiensi, kualitas efisiensi Koperasi
Simpan Pinjam Nusa Abadi Singaraja Saran
tahun 2013-2015 mempunyai rerata skor Berdasarkan simpulan yang telah
6,50 dimana skor maksimalnya sebesar didapatkan dari hasil analisis tingkat
10. Hal ini berarti Koperasi Simpan Pinjam kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Nusa
Nusa Abadi Singaraja dalam memberikan Abadi Singaraja tahun 2013-2015, maka
efisiensi pelayanan kepada anggotanya saran yang dapat disampaikan adalah
dikategorikan dengan predikat cukup sebagai berikut (a) Hasil penelitian yang
sehat; (e) Ditinjau dari aspek likuiditas, telah didapatkan terdapat beberapa
kualitas likuiditas Koperasi Simpan Pinjam komponen yang dikategorikan dengan
Nusa Abadi Singaraja tahun 2013-2015 predikat tidak sehat, yaitu aspek
mempunyai rerata skor 5,42 dimana skor permodalan dan aspek likuiditas. Dimana
maksimalnya sebesar 15. Hal ini berarti aspek permodalan yang masih kecilnya
Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi jumlah modal sendiri yang dimiliki pada
Singaraja memiliki likuiditas yang Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi
dikategorikan dengan predikat tidak sehat; Singaraja yang menyebabkan rasio skor
(f) Ditinjau dari aspek kemandirian dan yang rendah. Sedangkan, dari aspek
pertumbuhan, kualitas kemandirian dan likuiditasnya tidak mampunya Koperasi
pertumbuhan Koperasi Simpan Pinjam Simpan Pinjam Nusa Abadi Singaraja
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

dalam memenuhi kewajiban jangka Manullang. 2012. Dasar–Dasar


pendeknya. Oleh karena itu disarankan Manajemen. Jakarta: Ghalia
agar Koperasi Simpan Pinjam Nusa Abadi Indonesia.
Singaraja meningkatkan jumlah pinjaman
dari luar dan meningkatkan jumlah Mustakim. 2014. Analisis Penilaian
anggotanya untuk menambah jumlah Kesehatan Koperasi Pada KPRI Jujur
modal sendiri, sehingga modal yang Pemkab Bintan Di Tanjungpinang.
dimiliki dapat menjamin pinjaman berisiko; Universitas Maritim Raja Ali Haji
perlu memperhatikan lagi peningkatan (UMRAH) Tanjungpinang. Jurnal
komponen modal sendiri dan total assets Ekonomi Akuntansi. Tanjungpinang:
dalam Neraca agar Modal Tertimbang dan Universitas Maritim Raja Ali Haji.
ATMR yang dimiliki semakin berkualitas
serta meningkatkan prinsip kehati-hatian Republik Indonesia. 2009. Peraturan
pada koperasi dalam memberikan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha
pinjaman; serta perlu meningkatkan lagi Kecil Dan Menengah Republik
kelancaran pengembalian pinjaman yang Indonesia Nomor:
telah disalurkan dengan cara 14/PER/M.KUKM/XII/2009.-:-
mempertegas aturan pengembalian Sudarwanto, Adenk. 2013. Akuntansi
pinjaman; (b) Untuk aspek kemandirian Koperasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
dan pertumbuhan yang dikategorikan
dengan predikat sangat tidak sehat yang Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
dikarenakan tidak mampunya Koperasi Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:
Simpan Pinjam Nusa Abadi Singaraja Alfabeta.
dalam menghasilkan laba dan
kemandirian modal. Oleh karena itu perlu Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
ditingkatkan lagi modal sendiri yang Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:
dimiliki serta mengoptimalkan kegiatan Alfabeta.
usaha koperasi agar mendatangkan
keuntungan yang lebih besar dengan lebih Widiyanti, Ninik. 2004. Manajemen
memperhatikan serta meningkatkan lagi Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta.
kinerja modal yang ada dalam perolehan
laba; lebih memaksimalkan lagi partisipasi
simpanan pokok, simpanan wajib dan
transaksi pelayanan koperasi oleh
anggota untuk meningkatkan perolehan
SHU bagian anggota agar dapat
meningkatkan kesejahteraan anggota;
serta lebih memperhatikan lagi biaya yang
dikeluarkan dalam kegiatan usahanya;
dan (c) Untuk aspek-aspek yang sudah
dikategorikan dengan predikat cukup
sehat atau sehat, seperti aspek kualitas
aktiva produktif, manajemen, efisiensi, dan
jatidiri koperasi agar tetap
mempertahankan atau meningkatkan lagi
untuk tahun-tahun berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Davis, Peter. 1999. Managing The
Cooperative Difference. Genewa:
Corp. Branch. ILO.

Anda mungkin juga menyukai