Anda di halaman 1dari 12

PENILAIAN KINERJA KOPERASI BERDASARKAN PERATURAN MENTERI

NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 14/Per/M.KUKM/XII/2009
(STUDI KASUS UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI WANITA SERBA USAHA
“SETIA BUDI WANITA” JAWA TIMUR)

Karnia Nur Aniza


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 165 Malang
karniaaniza@gmail.com

Ringkasan
Koperasi sebagai penggerak ekonomi rakyat, perkembangannya saat ini demikian pesat
dan mendapat banyak dukungan dari pemerintah. Dengan kondisi yang menguntungkan
keberadaannya saat ini, maka penting untuk melakukan pengawasan agar dapat mengetahui
keadaan koperasi yang dapat digunakan sebagai evaluasi dan dasar pengambilan keputusan yang
tepat. Hal ini perlu untuk dilakukan agar koperasi mampu bertahan sehingga dapat mencapai
tujuannya untuk mensejahterakan anggota. salah satu bentuk pengawasan yang dilakukan adalah
penilaian kinerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Unit Simpan Pinjam Koperasi Wanita
Serba Usaha “Setia Budi Wanita” Jawa Timur berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Adapun
penilaiannya terdiri atas tujuh aspek, yaitu aspek permodalan, kualitas aktiva produktif,
manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, dan jatidiri koperasi. Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan metode dokumentasi berupa laporan
keuangan tahunan dan wawancara yang dilakukan pada pengurus sebagai metode pengumpulan
data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 5 tahun (2009-2013) kinerja
Unit Simpan Pinjam Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita” Jawa Timur
mendapatkah predikat “SEHAT”, namun demikian masih ada beberapa aspek penilaian yang
masih harus diperhatikan. Dari ketujuh aspek penilaian, aspek kualitas aktiva produktif dan
aspek jatidiri koperasi merupakan aspek yang terbaik dibandingkan aspek penilaian yang
lainnya. Hal ini dibuktikan dengan perolehan skor maksimal oleh setiap rasionya. Aspek
kemandirian dan pertumbuhan merupakan aspek yang memiliki skor terburuk. Hal ini
ditunjukkan dengan skor yang rendah pada setiap rasionya.

Kata kunci: Penilaian Kinerja, Koperasi, Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009
COOPERATIVE’S PERFORMANCE ASSESMENT BASED ON THE REGULATION OF
THE MINISTER OF COOPERATIVES AND SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES
REPUBLIC OF INDONESIA NUMBER 14/Per/M.KUKM/XII/2009
(CASE STUDY UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI WANITA SERBA USAHA “SETIA
BUDI WANITA” JAWA TIMUR)

Karnia Nur Aniza


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 165 Malang
karniaaniza@gmail.com

Cooperatives grow rapidly now a days, some of the reason is the support from the
government. On this favorable conditions, important to keep the cooperatives in good condition
in order to survive and achieve the purpose of cooperatives to welfare the member. Evaluating
used as a basic for decision making. It is important to know the state of cooperatives in order to
make the right decision. Performance assessment can used as a method to know the state of the
cooperatives.
This research aims to analyze the performances of Unit Simpan Pinjam Koperasi Wanita
Serba Usaha “Setia Budi Wanita” Jawa Timur based on the Regulation of the Minister of
Cooperatives And Small And Medium Enterprises Republic of Indonesia Number
14/Per/M.KUKM/XII/2009. The assessment consist seven aspects, capital, productiveness asset
quality, management, efficiency, liquidity, independence and growth, and the identity of the
cooperative. This research is a descriptive study, annual financial statements and interviews
conducted on board used as a method of data collection.
The results show on 2009-2013 the performances of Unit Simpan Pinjam Koperasi
Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita” Jawa Timur predicated “HEALTHY”, but some of the
aspects need to be considered. Of the seven aspects assessments, productiveness asset quality
and identity of the cooperative aspects are the best of all, it showed by the acquisition of a
maximum score of each ratio. Independence and growth aspect has the worst score of all. This is
indicated by a low score on each ratio.

Keywords: Performance assessment, Cooperatives, Regulation of the Minister of Cooperatives


And Small And Medium Enterprises Republic of Indonesia Number 14/Per/M.KUKM/XII/2009
PENDAHULUAN bertahan. Laporan Keuangan dibutuhkan
Indonesia sebagai negara yang besar untuk memberikan gambaran bagi
memiliki jumlah penduduk yang banyak, manajemen koperasi, analisis laporan
menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) keuangan dapat menunjukkan bagaimana
sampai tahun 2010 saja, setidaknya kinerja yang telah dicapai oleh koperasi.
Indonesia memiliki penduduk sejumlah Informasi inilah yang menjadi dasar
237.641.326 jiwa. Ini merupakan jumlah pengambilan keputusan bagi manajemen
yang besar dan bisa menjadi pertimbangan koperasi.
untuk memilih sistem ekonomi yang sesuai, Peraturan Menteri Negara Koperasi
dalam hal ini adalah sistem ekonomi dan Usaha Kecil Menengah Republik
kerakyatan melalui koperasi. Koperasi Indonesia Nomor
adalah penggerak ekonomi kerakyatan yang 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang
berbasis pada anggota, dimana semakin Perubahan Atas Peraturaan Menteri Negara
besar jumlah anggota maka semakin besar Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
potensi kekuatan koperasi secara ekonomis Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang
dan akumulasi simpanan. Dengan adanya Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi
koperasi ditengah-tengah masyarakat, Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam
diharapkan dapat membantu dalam Koperasi, dapat digunakan manajemen
mensejahterakan rakyat Indonesia. koperasi untuk melakukan analisis laporan
Koperasi merupakan badan usaha keuangan sehingga dapat menunjukkan
yang cocok untuk meningkatkan penilaian kinerja koperasi dan kondisi
kesejahteraan masyarakat, seperti yang kesehatan koperasi. Adapun aspek-aspek
dijelaskan dalam UU No.25 tahun 1992, penilaian yang digunakan adalah aspek
“koperasi adalah badan usaha yang permodalan, kualitas aktiva produktif,
beranggotakan orang-seorang atau badan manajemen, efisiensi, likuiditas,
hukum koperasi, dengan melandaskan kemandirian dan pertumbuhan, dan jatidiri
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi koperasi.
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, Pedoman Penilaian Kesehatan
yang berdasar atas asas kekeluargaan”. Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan
Penjelasan dari definisi koperasi yang Pinjam Koperasi ini, memiliki tujuan agar
tertuang pada undang-undang diatas selaras koperasi dapat dikelola secara profesional
dengan undang-undang dasar 1945 pasal 33 sesuai prinsip kehati-hatian dan kesehatan
ayat 1 yang berbunyi, “perekonomian koperasi sehingga dapat meningkatkan
Indonesia disusun sebagai usaha bersama kepercayaan dan memberikan manfaat yang
berdasar atas asas kekeluargaan”, kesesuaian sebesar-besarnya kepada anggota dan
antara pasal 33 UUD 1945 dengan UU masyarakat di sekitarnya.
No.25/1992 inilah yang menjadi landasan Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia
mengapa koperasi dirasa sesuai untuk Budi Wanita” Jawa Timur merupakan salah
membantu pembangunan ekonomi satu pelopor koperasi dengan sistem
masyarakat Indonesia. tanggung renteng yang berada di Kota
Koperasi sebagai sokoguru Malang. Koperasi ini dirintis melalui
perekonomian Indonesia perlu untuk perkumpulan arisan sejak tahun 1954, yang
melakukan pengawasan untuk evaluasi kemudian memperoleh badan hukumnya 33
sehingga mengerti keadaan koperasi dan tahun kemudian berdasarkan surat keputusan
sebagai landasan dalam pengambilan nomor 3992/BH/II/1997, tertanggal 30
keputusan agar koperasi dapat terus Desember 1997 oleh Kepala Kantor
Wilayah Departemen Koperasi Pengusaha Serba Usaha ‘Setia Budi Wanita’ Jawa
Kecil dan Menengah Propinsi Jawa Timur. Timur)”
Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia
Budi Wanita” Jawa Timur, merupakan METODE PENELITIAN
koperasi yang sangat maju saat ini dan Jenis penelitian yang digunakan
menjadi koperasi percontohan yang untuk menganalisis kinerja Unit Simpan
menerapkan sistem tanggung renteng. Pinjam Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia
Walau pernah mengalami kebangkrutan Budi Wanita” Jawa Timur adalah jenis
pada tahun 1982 sampai 2005 koperasi ini penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan
mampu bangkit dan berprestasi. Unit untuk memberikan deskripsi mengenai
Simpan Pinjam merupakan unit usaha utama kinerja Unit Simpan Pinjam Koperasi
koperasi ini, dengan jumlah anggota 8.265 Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita”
orang pada tahun 2013 dan jumlah modal Jawa Timur dalam rentan waktu tahun buku
sendiri mencapai Rp21.722.015.837,00. Hal 2009-2013.
ini menunjukkan bahwa Unit Simpan Jenis data yang digunakan dalam
Pinjam Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia penelitian ini adalah data kuantitatif dan data
Budi Wanita” Jawa Timur mengelola dana kualitatif. Data kuantitatif yang digunakan
yang besar dan bertanggung jawab atas dana dalam penelitian ini berupa data keuangan
yang berasal dari anggotanya. pada Laporan Pertanggung Jawaban
Dengan demikian koperasi harus Pengurus dan Hasil Pengawasan Pengawas
memiliki kinerja yang baik, sehingga dapat Unit Simpan Pinjam Koperasi Wanita Serba
mencapai tujuannya, yaitu mensejahterakan Usaha “Setia Budi Wanita” Jawa Timur
anggota. maka dari itu perlu dilakukan pada tahun buku 2009-2013. Sedangkan,
penilaian kinerja agar pengurus koperasi data kualitatif yang digunakan berupa
dapat mengambil keputusan yang tepat, jawaban atas pertanyaan yang diajukan
dengan cara melakukan penilaian kinerja kepada pengurus dan karyawan Koperasi
berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita”
Usaha Kecil dan Menengah Republik Jawa Timur tentang keadaan koperasi dan
Indonesia Nomor untuk pengisian angket penilaian aspek
14/Per/M.KUKM/XII/2009. Atas manajemen.
keberhasilannya dalam bangkit dari Sumber data yang digunakan dalam
kebangkrutan dan menjadi koperasi penelitian ini yaitu data primer dan data
berprestasi dengan menggunkan sistem sekunder. Data primer dari penelitian ini
tanggung renteng, maka Unit Simpan berupa hasil wawancara kepada pengurus
Pinjam Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia dan karyawan Unit Simpan Pinjam Koperasi
Budi Wanita” Jawa Timur dirasa menarik Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita”
untuk diteliti. Jawa Timur. Sedangkan data sekuder yang
Berdasarkan latar belakang di atas, digunakan adalah laporan keuangan tahunan
maka dalam penelitian ini, peneliti Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia Budi
mengambil judul “Penilaian Kinerja Wanita” Jawa Timur, juga dokumen-
Koperasi berdasarkan Peraturan Menteri dokumen lainnya yang mendukung
Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan penelitian.
Menegah Republik Indonesia Nomor Teknik analisis data yang digunakan
14/Per/M.KUKM/XII/2009 (Studi Kasus dalam penelitian ini adalah tujuh aspek yang
Unit Simpan Pinjam Koperasi Wanita berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia nomor tersebut. Aktiva yang semakin meningkat
14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang menunjukkan adanya perkembangan positif
perubahan atas Peraturan Menteri Negara bagi koperasi, jika diimbangi dengan
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah kenaikan SHU dan pendapatan Koperasi
Republik Indonesia nomor agar tujuan Koperasi dalam meningkatkan
20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang pedoman kesejahteraan anggotanya dapat tercapai.
penilaian kesehatan koperasi. Aspek-aspek Meneliti lebih jauh tentang kondisi
ini digunakan untuk menilai kinerja koperasi keuangan Koperasi Unit Simpan Pinjam
yang kemudian menggolongkan koperasi ke Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia Budi
dalam kondisi sehat, cukup sehat, tidak sehat Wanita” Jawa Timur sehingga dapat
dan sangat tidak sehat. diketahui tingkat kesehatan keuangannya
Aspek-aspek yang digunakan dalam akan tampak pada Rasio Permodalan, Rasio
penelitian, antara lain: Kualitas Aktiva Produktif, Rasio
a. Aspek Permodalan Manajemen, Rasio Efisiensi, Rasio
b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif Likuiditas, Rasio Kemandirian dan
c. Aspek Manajemen Pertumbuhan, dan Rasio Jatidiri Koperasi.
d. Aspek Efisensi Analisis Deskriptif
e. Aspek Likuiditas Aspek Permodalan
f. Aspek Kemandirian dan a. Rasio Modal Sendiri Terhadap Total
Pertumbuhan Aset
g. Aspek Jatidiri Koperasi Modal sendiri dan total aset Unit
Setiap aspek memiliki rasio-rasio Simpan Pinjam Koperasi Wanita Serba Usaha
perhitungan yang menyumbangkan bobot “Setia Budi Wanita” Jawa Timur selalu
untuk diskor secara total untuk mengalami peningkatan setiap tahunnya. Namun
menunjukkan kondisi kesehatan koperasi. rasionya tidak mengalami hal serupa, tampak
pada tahun 2010, 2011, dan 2013 rasionya
Sedangkan untuk aspek manajemen berupa mengalami penurunan sebesar 2.37%, 3.40%,
pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan dan 2.03% dari tahun sebelumnya. Sedangkan
kepada pengurus Koperasi Wanita Serba pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar
Usaha “Setia Budi Wanita” Jawa Timur, 4.37%. Hasil ini menunjukkan bahwa koperasi
komponen pertanyaan untuk aspek ini sudah memiliki kemampuan yang bagus dalam
dituangkan secara jelas dalam Peraturan mendanai asetnya, terlihat dari skor sempurna
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil yang diraih pada setiap tahunnya, kecuali pada
dan Menegah Republik Indonesia nomor tahun 2011.
14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang b. Rasio Modal Sendiri Terhadap
perubahan atas Peraturan Menteri Negara Pinjaman Diberikan yang Berisik
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Rasio modal sendiri terhadap
Republik Indonesia nomor pinjaman diberikan yang berisiko Unit
20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang pedoman Simpan Pinjam Koperasi Wanita Serba
penilaian kesehatan koperasi. Usaha “Setia Budi Wanita” Jawa Timur
menunjukkan angka bagus, karena tidak
HASIL PENELITIAN memiliki pinjaman beresiko, maka nilai dari
Analisis Data rasio ini selama lima tahun berturut-turut
Data keuangan dan modal serta cara adalah ∞. Hal ini menunjukkan keadaan
pengelolaannya pada suatu koperasi yang bagus karena dengan demikian tidak
merupakan masalah yang sangat penting ada kemungkinan kehilangan dana akibat
untuk menjaga kelangsungan hidup koperasi pinjaman yang tidak kembali. Oleh karena
itu, selama lima tahun berturut-turut
koperasi mendapatkan skor maksimal, yaitu Unit Simpan Pinjam Koperasi
6. Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita”
c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri Jawa Timur tidak memiliki pinjaman
Rasio kecukupan modal sendiri Unit bermasalah. Hal ini dikarenakan adanya
Simpan Pinjam Koperasi Wanita Serba penetapan sistem tanggung renteng untuk
Usaha “Setia Budi Wanita” Jawa Timur pinjaman kepada anggota dan adanya
tidak mengalami perubahan yang besar, jaminan untuk pinjaman non tanggung
adapun kenaikan dan penurunan tidak terlalu renteng bagi anggota maupun non anggota.
siginifikan. Pada rasio ini dapat dikatakan Sehingga rasio risiko pinjaman bermasalah
sangat baik, hal ini dikarenakan rasio pada terhadap pinjaman yang diberikan selama
tahun 2009-2013 secara berturut-turut tahun 2009-2013 adalah 0%. Memiliki rasio
mencapai 105.71%, 105.73%, 105.68%, risiko pinjaman bermasalah terhadap
103.60%, dan 103.30%. Dikatakan pinjaman yang diberikan sebesar 0%
menunjukkan kondisi yang sangat bagus merupakan keadaan yang bagus, maka dari
karena nilai rasio yang didapatkan pada lima itu koperasi mendapatkan nilai maksimal
tahun tersebut berada diatas angka 100%. seama lima tahun berturut-turut.
Menurut Peraturan Menteri Koperasi dan c. Rasio Cadangan Risiko terhadap
UKM Republik Indonesia Nomor Pinjaman Bermasalah
14/Per/M.KUKM/XII/2009, rasio ini Pinjaman bermasalah koperasi selama
dikatakan bagus jika melebihi 8%. Untuk tahun 2009-2013 adalah 0, sehingga cadangan
itu, skor yang didapat pada tahun 2009-2013 risiko tidak digunakan untuk menutupi pinjaman
adalah skor maksimal, yaitu 3. bermasalah. Adanya sistem tanggung renteng
Aspek Kualitas Aktiva Produktif membuat koperasi tidak memiliki pinjaman
bermasalah. Hal ini baik karena sesuai
a. Rasio Volume Pinjaman pada
prinsipnya, semakin kecil pinjaman bermasalah
Anggota terhadap Volume Pinjaman maka semakin baik. Maka dari itulah Unit
Diberikan Simpan Pinjam Koperasi Wanita Serba Usaha
Bahkan pada tahun 2009, 2010, dan “Setia Budi Wanita” Jawa Timur. mendapatkan
2011 volume pinjaman yang seluruhnya nilai maksimal selama lima tahun berturut-turut.
diberikan kepada anggota. Pada tahun 2012 d. Rasio Pinjaman yang Berisiko
pinjaman yang diberikan kepada non terhadap Pinjaman yang Diberikan
anggota hanya sekitar 0.46% dan menurun Unit Simpan Pinjam Koperasi
lagi pada tahun 2013 yang hanya sekitar Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita”
0.39% dari total volume pinjaman yang Jawa Timur tidak memiliki pinjaman
diberikan. Hal ini menunjukkan keadaan beresiko, hal ini dkarenakan sistem
yang bagus karena menurut Peraturan tanggung renteng yang digunakan untuk
Menteri Koperasi dan UKM Republik pinjaman anggota tanggung renteng,
Indonesia Nomor sedangkan untuk pinjaman non tanggung
14/Per/M.KUKM/XII/2009, rasio dikatakan renteng bagi anggota maupun non anggota
bagus jika melebihi 75%. Sedangkan Unit telah dilengkapi dengan jaminan. Karena
Simpan Pinjam Koperasi Wanita Serba itulah maka rasio pinjaman yang beresiko
Usaha “Setia Budi Wanita” Jawa Timur terhadap pinjaman yang diberikan memiliki
memiliki rasio lebih dari 99% sehingga rasio sebesar 0% selama lima tahun berturut-
mendapatkan skor maksimal selama lima turut dan mendapatkan skor maksimal.
tahun berturut-turut. ASPEK MANAJEMEN
b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Penilaian aspek manajemen meliputi lima
terhadap Pinjaman yang Diberikan komponen sebagai berikut :
a. Manajemen Umum 2013 mengalami kenaikan sekitar 5.17% dan
b. Kelembagaan 2.31%. Sekalipun rasio beban operasi
c. Manajemen Permodalan anggota terhadap partisipasi mengalami
d. Manajemen Aktiva fluktuasi dalam kurun waktu lima tahun,
e. Manajemen Likuiditas rasionya masih berada diantara 0-40%,
Aspek manajemen umum, diperoleh sehingga mendapatkan nilai maksimal, yaitu
12 jawaban “ya” dari 12 pertanyaan yang 4.
diajukan. Sehingga dari aspek manajemen c. Rasio Efisiensi Pelayanan
umum mendapatkan skor 3,00. Aspek Rasio perhitungan efisiensi
kelembagaan, diperoleh 6 jawaban “ya” dari pelayanan selama tahun 2010, 2011, dan
6 pertanyaan yang diajukan. Sehingga dari 2012 selalu menurun sekitar 0.74%, 0.22%,
aspek kelembagaan mendapatkan skor 3,00. dan 0.17%. Kenaikan baru tejadi pada tahun
Aspek manajemen permodalan, diperoleh 4 2013 sekitar 0.57%. Karena hasil rasio
jawaban “ya” dari 5 pertanyaan yang efisiensi pelayanan pada Unit Simpan
diajukan. Sehingga dari aspek manajemen Pinjam Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia
permodalan mendapatkan skor 2,40. Aspek Budi Wanita” Jawa Timur selama tahun
manajemen aktiva, diperoleh 7 jawaban “ya” 2009-2013 selalu dibawah 5% sehingga
dari 10 pertanyaan yang diajukan. Sehingga mendapatkan skor maksimal, yaitu 2.
dari aspek manajemen permodalan ASPEK LIKUIDITAS
mendapatkan skor 2,10. Aspek manajemen a. Rasio Kas
likuiditas, diperoleh 5 jawaban “ya” dari 5 Rasio kas Unit Simpan Pinjam
pertanyaan yang diajukan. Sehingga dari Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia Budi
aspek manajemen permodalan mendapatkan Wanita” Jawa Timur mengalami kenaikan
skor 3,00. pada tahun 2010 sebesar 12.87% dan
Kemudian setiap aspek dijumlahkan skor meningkat lagi sebesar 6.27% di tahun 2011.
yang didapat sehingga menghasilkan skor Namun pada tahun 2012 dan 2013
total 13,50. mengalami penurunan sekitar 16.04%, dan
ASPEK EFISIENSI 3.27%.
a. Rasio Beban Operasi Anggota b. Rasio Pinjaman yang Diberikan
Terhadap Partisipasi Bruto Terhadap Dana yang Diterima
Rasio beban operasi anggota terhadap pPinjaman diberikan selama tahun
partisipasi berfluktuasi setiap tahunnya. Pada 2009, 2010, 2011, dan 2013 selalu lebih
tahun 2010, 2011, dan 2013 mengalami besar dari dana yang diterima. Perbedaan
peningkatan masing-masing 1.01%, 1.50%, dan terjadi pada tahun 2012 yang pinjaman
5.9%, sedangkan pada tahun 2012 mengalami
diberikannya lebih kecil jika dibandingkan
penurunan sebesar 1.78%. Adapun perubahan
rasiopada tahun 2009-2012 yang terjadi masih dengan dana yang diterima. Rasio pinjaman
berada antara 0-90% sehingga selama empat yang diberikan terhadap dana yang diterima
tahun terakhir Koperasi Setia budi Wanita selama tahun 2010 dan 2012 mengalami
mendapatkan skor maksimal, yaitu 4. Sedangkan kenaikan sekitar 5.08% dan 13.46%.
pada tahun 2013, rasionya melebihi 90% yang Sedangkan pada tahun 2011 dan 2013
berakibar pada turunnya skor yang diperoleh mengalami penurunan sekitar 11.17% dan
menjadi 3. 6.15%.
b. Rasio Beban Usaha Terhadap SHU ASPEK KEMANDIRIAN DAN
Kotor PERTUMBUHAN
Pada tahun 2010 dan 2012 a. Rasio Rentabilitas Aset
mengalami penurunan sekitar 1.22% dan
9.04%, sedangkan selama tahun 2011 dan
Rasio rentabilitas aset Unit Simpan b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota
Pinjam Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia (PEA)
Budi Wanita” Jawa Timur berfluktuasi. rasio kemandirian operasional
Peningkat rasio hanya terjadi pada tahun pelayanan Unit Sipan Pinjam Koperasi
2012 sebesar 0.230%, sedangkan pada tahun Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita”
2010, 2011, dan 2013 selalu mengalami Jawa Timur. Rasio pada tahun 2010
penurunan, berturut-turut sekitar 0.69%, menunjukkan penambahan dari tahun
0.86%, dan 0.48%. Adapun rasio rentabilitas sebelumnya sebesar 2.87%, selanjutnya pada
aset selalu berada dibawah 5%, sehingga tahun 2011 terjadi penurunan 2.23%. Pada
selama lima tahun mendapatkan skor tahun 2012 kembali terjadi penurunan
sebesar 0,75. sebesar 1.31%. Hingga pada tahun 2013
b. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri terdapat kenaikan sebesar 1.44%. Rasio
Rasio rentabilitas modal sendiri Unit selama tahun 2009-2013 dianggap bagus
Simpan Pinjam Koperasi Wanita Serba karena berada diatas 10%, sehingga
Usaha “Setia Budi Wanita” Jawa Timur, mendapatkan skor 3.
setiap tahunnya rasio ini mengalami Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan
penurunan berturut-turut sejak tahun 2010- Koperasi
2013 sebesar 0.45%, Adapun rasio Berdasarkan rekapitulasi skor rasio
rentabilitas modal sendiri selama tahun 2009 kesehatan koperasi diperoleh hasil sebagai
sampai dengan tahun 2013 memiliki rasio berikut :
dibawah 3% sehingga skor yang didapat 1. Untuk aspek Permodalan tahun 2009
adalah 0,75%. mendapat skor 15,00; 2010 mendapat
c. Rasio Kemandirian Operasional 15,00; 2011 mendapat 12,00; 2012
Pelayanan mendapat 15,00; dan 2013 mendapat
Rasio kemandirian operasional 15,00.
pelayanan koperasi pada tahun 2009, 2010, 2. Untuk aspek Kualitas Aktiva Produktif
2011, 2012, dan 2013 berturut-turut sebesar tahun 2009 sampai 2013 mendapat skor
121.69%, 119.29%, 116.17%, 120.07% dan 25,00.
109.93% rasio yang berada diatas 100% 3. Untuk aspek Manajemen tahun 2009
menunjukkan bahwa koperasi dianggap sampai 2013 mendapat skor 13,50.
mandiri karena dapat partisipasi netto 4. Untuk aspek Efisiensi tahun 2009
anggota lebih besar dari beban usaha dan samapi 2012 mendapat skor 10,00 dan
beban perkoperasiannya. 2013 mendapat skor 9,00.
ASPEK JATIDIRI KOPERASI 5. Untuk aspek Likuiditas tahun 2009
a. Rasio Partisipasi Bruto mendapat skor 15,00; 2010 mendapat
Rasio partisipasi bruto tahun 2010 7,50; 2011 mendapat 7,50; 2012
yang mengalami kenaikan sebesar 0.69%, mendapat 10,00; dan 2013 mendapat
pada tahun 2011 mengalami kenaikan lagi 15,00.
sebesar 0.25%. Sedangkan pada tahun 2012 6. Untuk aspek Kemandirian dan
rasio mengalami penurunan sebesar 0.28%. Pertumbuhan tahun 2009 sampai 2013
Dan di tahun 2013 kembali mengalami mendapat skor 5,50.
kenaikan sebesar 0.39%. Namun rasio 7. Untuk aspek Jatidiri Koperasi tahun
partisipasi bruto Koperasi Wanita Serba tahun 2009 sampai 2013 mendapat skor
Usaha “Setia Budi Wanita” Jawa Timur 10,00.
selalu berada diatas 75% sehingga skor yang Setelah menjumlah skor total untuk masing-
diberikan untuk tahun 2009-2013 adalah 7. masing aspek yang mempengaruhi
kesehatan koperasi, seluruh total skor modal sendiri terhadap total aset pada
tersebut dijumlahkan dan diperoleh total tahun 2011 karena peningkatan total aset
skor pada tahun 2009 mendapat skor 94,00; yang signifikan perbandingan modal
2010 mendapat 86,50; 2011 mendapat sendiri pada tahun tersebut rendah.
83,50; 2012 mendapat 89,00; dan 2013 5. Aspek manajemen belum mendapatkan
mendapat 93,00. Sehingga dapat nilai maksimum pada manajemen
dikategorikan bahwa Unit Simpan Pinjam permodalan dan manajemen aktiva. Hal
Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia Budi ini disebabkan oleh tingkat pertumbuhan
Wanita” Jawa Timur mendapat predikat modal sendirinya lebih kecil
SEHAT. dibandingkan tingkat pertumbuhan
KESIMPULAN DAN SARAN asetnya dan karena penggunaan sistem
Kesimpulan tanggung renteng sehingga anggota tidak
Berdasarkan hasil penelitian kinerja perlu memberikan agunan ketika
Unit Simpan Pinjam Koperasi Wanita Serba melakukan pinjaman.
Usaha “Setia Budi Wanita” Jawa Timur 6. Aspek efisiensi belum mendaptkan skor
yang disesuaikan dengan Peraturan maksimal pada rasio beban operasi
Pemerintah Nomor anggota terhadap partisipasi bruto. Unit
14/Per/M.KUKM/XII/2009, maka dapat Simpan Pinjam Koperasi Wanita Serba
diambil kesimpulan bahwa: Usaha “Setia Budi Wanita” Jawa Timur
1. Tingkat kesehatan Koperasi Wanita perlu memperhatikan beban operasi yang
Serba Usaha “Setia Budi Wanita” Jawa digunakan karena peningkatan beban
Timur selama tahun 2009-2013 operasi yang harus ditanggung anggota
mendapatkan predikat “SEHAT”, namun tidak sebanding dengan peningkatan
ada beberapa aspek penilaian yang partisipasi bruto.
masih perlu diperhatikan. 7. Aspek likuiditas yang perlu diperhatikan
2. Dari ketujuh aspek penilaian, aspek adalah rasio kas, hal ini perlu
kualitas aktiva produktif dan aspek diperhatikan karena menunjukkan
jatidiri koperasi merupakan aspek yang kemampuan kas untuk menutup
terbaik dibandingkan aspek penilaian kewajiban lancarnya.
yang lainnya. Hal ini dibuktikan dengan Saran
perolehan skor maksimal oleh setiap Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
rasionya. sebegai bahan pertimbangan yang akan
3. Aspek kemandirian dan pertumbuhan dikembangkan ada beberapa saran bagi Unit
merupakan aspek yang memiliki skor Simpan Pinjam Koperasi Serba Usaha “Setia
terburuk. Hal ini menunjukkan bahwa Budi Wanita” Jawa Timur maupun kepada
kemampuan Unit Simpan Pinjam peneliti selanjutnya, yaitu:
Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia 1. Bagi Unit Simpan Pinjam Koperasi
Budi Wanita” Jawa Timur dalam Serba Usaha “Setia Budi Wanita” Jawa
melaksanakan operasi sehari-hari dengan Timur
sejumlah aset yang dimiliki tergolong Dengan diterbitkannya Peraturan
rendah. Serta menunjukkan bahwa SHU Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
bagian anggota yang dihasilkan dari dan Menengah Republik Indonesia nomor
modal sendiri yang dimiliki cukup 14/Per/M.KUMK/XII/2009 tanggal 22
rendah. Desember 2009, diharapkan dijadikan acuan
4. Aspek permodalan belum mendapatkan untuk menilai kinerja, sehingga dapat
nilai maksimum disebabkan oleh rasio diketahui kondisi kesehatan koperasinya.
Walau koperasi telah melakukan penilaian Anonimous. 1992. Undang-Undang Tahun
kinerja dengan menggunakan rasio 1992 Nomor 25: Tentang
likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas, Perkoperasian. Jakarta.
penggunaan pedoman kesehatan koperasi Anonimous. 2008. Peraturan Menteri
yang mencakup tujuh aspek dapat digunakan Negara Koperasi dan Usaha Kecil
sebagai pelengkap sehingga dapat diketahui dan Menengah Republik Indonesia
keadaan unit simpan pinjam koperasi secara Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008:
lebih menyeluruh. Selain aspek kualitas Tentang Petunjuk Pelaksanaan
aktiva produktif dan jatidiri koperasi, aspek Penilaian Kesehatan Koperasi
lainnya masih perlu ditingkatkan karena Simpan Pinjam dan Unit Simpan
belum memperoleh skor maksimal. Pinjam Koperasi. Jakarta.
Sistem tanggung renteng merupakan Anonimous. 2009. Peraturan Menteri
sistem yang sangat baik untuk pengendalian Negara Koperasi dan Usaha Kecil
pinjaman, terutama untuk menilai kriteria dan Menengah Republik Indonesia
peminjam dan diharapkan terus digunakan Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009:
karena dengan digunakannya sistem ini Tentang Perubahan Atas Peraturan
maka anggota ikut mengawasi kegiatan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
koperasi serta dapat meminimalkan risiko Kecil dan Menengah Nomor
kehilangan dana akibat kredit macet. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang
Koperasi perlu meningkatkan efisiensi Pedoman Penilaian Kesehatan
dalam melakukan operasionalnya dengan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit
menekan beban-beban usahanya, termasuk Simpan Pinjam Koperasi.
beban gaji karyawan, perlu dipertimbangkan Anonimous. 2010. Laporan Keuangan
dengan matang mengenai penambahan Koperasi Wanita Serba Usaha
jumlah karyawan di masa yang akan datang. “Setia Budi Wanita” Jawa Timur
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Tahun 2009. Malang.
Dengan adanya beberapa Anonimous. 2011. Laporan Keuangan
keterbatasan dalam penelitian ini, kepada Koperasi Wanita Serba Usaha
peneliti selanjutnya diharapkan untuk “Setia Budi Wanita” Jawa Timur
mengadakan penelitian sejenis lebih lanjut Tahun 2010. Malang.
dan menggunakan Peraturan Menteri Negara Anonimous. 2012. Laporan Keuangan
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Koperasi Wanita Serba Usaha
Republik Indonesia nomor “Setia Budi Wanita” Jawa Timur
14/Per/M.KUMK/XII/2009 tanggal 22 Tahun 2011. Malang.
Desember 2009 atau peraturan yang lebih Anonimous. 2013. Laporan Keuangan
baru sebagai pedoman penilaian kesehatan Koperasi Wanita Serba Usaha
Koperasi Simpan Pinjam atau Unit Simpan “Setia Budi Wanita” Jawa Timur
Pinjam, hal ini dikarenakan hasil penelitian Tahun 2012. Malang.
ini tidak dapat digeneralisasi sehingga perlu Anonimous. 2014. Laporan Keuangan
dilakukan penelitian ulang untuk menilai Koperasi Wanita Serba Usaha
kinerja dari objek lainnya. “Setia Budi Wanita” Jawa Timur
DAFTAR PUSTAKA Tahun 2013. Malang.
Anonimous. 1945. Undang-Undang Dasar Aida Nurifah. 2012. Penilaian Kinerja
1945 pasal 33 ayat (1). Jakarta. Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI) Universitas
Brawijaya Berdasarkan Undang-
undang no.20/Per/M.KUKM/XI/2008 Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar
(Periode Pengamatan 2009-2010). Akuntansi Keuangan Per 1 Juli
Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2009. Jakarta: Salemba Empat.
Universitas Brawijaya Malang. Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Badan Pusat Statistik, 2010, Penduduk Menengah, 2013, Rekapitulasi Data
Indonesia Menurut Provinsi 1980, 1990, Koperasi Berdasarkan Provinsi,
1995, 2000, 2010, Jakarta. Jakarta.
Bisnis Indonesia, 5 September 2013, Liga Alam dan M. Taufik. 2007. Refleksi
Pemerintah Petakan Kekuatan Perjuangan Perempuan Dalam
Koperasi Skala Besar, (Online), Meraih Martabat Dan Kemandirian.
(http://depkop.go.id, diakses tanggal Malang: Kowan SU Setia Budi
18 November 2013). Wanita Malang.
Bisnis Indonesia, 16 Oktober 2013, Provinsi Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim. 2003.
Minta Tambah Daftar Koperasi Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Skala Besar, (Online), Revisi. Yogyakarta: UPP AMP
(http://depkop.go.id, diakses tanggal YKPN.
18 November 2013). Mochamad Debi Yusuf. 2014. Penilaian
Brealey, Myers, dan Marcus. 2008. Dasar- Kinerja Keuangan Koperasi
dasar Manajemen Keuangan Karyawan Unit Simpan Pinjam
Perusahaan, Jilid dua, Edisi Kelima. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Jakarta: Erlangga. No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 (Pada
Brigham, Eugene F., dan F. Houston, Joel. Koperasi Karyawan PT. Platinum
2006. Dasar-dasar Manajemen Ceramics Industry, Periode 2010-
Keuangan, Buku Satu, Edisi 2012). Skripsi Fakultas Ekonomi dan
Kesepuluh, terjemahan oleh Ali Bisnis Universitas Brawijaya
Akbar Yulianto, Jakarta: Salemba Malang.
Empat. Mohamad Pabundu Tika. 2006. Metodologi
Dinas Koperasi Provinsi Jawa Timur, 2013, Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara.
Program Dana BergulirProvinsi Mohamad Syamsul Adzim. 2013. Penilaian
Jatim. Kinerja Koperasi Pegawai Republik
(Online),(http://www.diskopjatim.go. Indonesia (KPRI) Sejahtera
id/index.php?option=com_content&v Ngadiluwih Berdasarkan Undang-
iew=article&id=714:dagulir&catid=6 undang
1:koperasi, diakses tanggal 18 No.20/PER/M.KUKM/XI/2008.
November 2013). Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Erick Hugo Syahriar. 2013. Penilaian Universitas Brawijaya Malang.
Kinerja Koperasi Karyawan Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen:
Keluarga Besar Petrokimia Gresik Konsep, Manfaat, dan Rekayasa,
(K3PG) Berdasarkan Undang- Edisi Tiga, Cetakan Ketiga. Jakarta:
undang Salemba Empat
No.14/Per/M.KUKM/XII/2009. Novita Lukhita Wardhani. 2013. Analisis
Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Kinerja Keuangan Unit Simpan
Universitas Brawijaya Malang. Pinjam Koperasi Pegawai Republik
Hendar. 2010. Manajemen Perusahaan Indonesia Universitas Brawijaya.
Koperasi. Jakarta: Erlangga. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya Malang.
Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian. 2003. Sugianto. 2013. Perkoperasian: 100
Manajemen Keuangan Satu, Edisi Koperasi Diidentifikasi Beraset
Kelima, Cetakan Kedua. Jakarta: Minimal Rp 10 Milyar, (Online),
Literata Lintas Media. (http://www.depkop.go.id, diakses
Rudianto. 2010. Akuntansi Koperasi. 18 November 2013).
Jakarta: Erlangga. Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis.
Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen Yogyakarta: Andi.
dan Evaluasi Kerja. Jakarta: Y. Harsoyo, P.A. Rubiyanto, Y. Dedi
Lembaga Penerbit FEUI.. Purbocahyono, M.G. Suwarni K., C.
Subramanyam, K.R. dan Wild. John J. 2010. Wigati Retno Astuti, Y.M.V.
Analisis Laporan Keuangan, Buku Mudayen, dan Indra Darmawan.
Satu, Edisi Kesepuluh, terjemahan 2006. Ideologi Koperasi Menatap
oleh Yanti Dewi, Jakarta: Salemba Masa Depan. Yogyakarta: Pustaka
Empat. Widyatama.

Anda mungkin juga menyukai