Anda di halaman 1dari 15

TUGAS 1

ANALISIS KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Satu Mata Kuliah Manajemen Koperasi dan UMKM

Disusun Oleh:
Khevin Angga Putra - 1811011038

Mata Kuliah : Manajemen Koperasi dan UMKM


Dosen : Dina Safitri, S.E., M.I.B.

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
PEMBAHASAN
Koperasi merupakan organisasi otonom dari orang-orang yang berhimpun secara sukarela
untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya secara bersama-sama
melalui kegiatan usaha yang dimiliki dan dikendalikan secara demokratis (Hendar, 2010, p.
2). Hal ini sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi “Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Sehingga dapat
dikatakan bahwa kedudukan koperasi sangat penting sebagai usaha bersama yang
berlandaskan asas kekeluargaan, di mana bukan hanya memberikan kesejahteraan bagi para
anggotanya namun juga masyarakat secara umum.

Koperasi adalah soko guru dalam perekonomian nasional, soko guru sama dengan tiang
atau penyangga bagi perekonomian sehingga koperasi memiliki peranan yang penting
dalam memajukan perekonomian nasional. Menurut undang-undang Koperasi No.25 Tahun
1992 koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hokum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Salah satu jenis koperasi
yang berperan sebagai lembaga intermediasi keuangan adalah Koperasi Pemuda. Koperasi
pemuda menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha dalam melayani
anggota. Sistem pengelolaan dalam koperasi simpan pinjam dibedakan menjadi dua sistem,
yaitu bersifat konvensional dan syariah. Pemilihan pengelolaan jenis koperasi tersebut
disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan koperasi dalam melayani anggotanya.

Fokus pemerintah terhadap pendirian koperasi menyebabkan koperasi mengalami


pertumbuhan yang luar biasa di seluruh kepulauan Indonesia. Perkembangan perkoperasian
meningkat antara 10-12% setiap tahun (Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah [Kemenkop], 2014). Dilansir dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2016,
jumlah koperasi aktif di Indonesia mencapai 148.220 unit. Jumlah tersebut sedikit
mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu mencapai 150.223, namun
jika dilihat dari 10 tahun sebelumnya, mengalami peningkatan sebesar 67% dari total
jumlah koperasi yang ada. Dari keseluruhan jumlah koperasi di Indonesia, Jawa Timur
merupakan provinsi dengan jumlah koperasi terbanyak, yakni sejumlah 26.519 unit.
Salah satu upaya koperasi untuk mengembangkan usahanya adalah menggerakkan potensi
sumber daya ekonomi yang dimiliki koperasi. Sumber daya tersebut dapat berasal dari
anggota koperasi sendiri maupun dari alam. Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas,
maka koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin tanpa terlepas dari prinsip-prinsip
koperasi serta kaidah-kaidah ekonomi (Gutomo, 2012). Sampai saat ini, keberadaan
koperasi masih dapat terus bertahan walaupun banyak terjadi masalah-masalah ekonomi di
negara Indonesia. Hal ini sangat membuktikan bahwa koperasi memberikan kontribusi
positif dalam perkembangan perekonomian Indonesia.

1
Koperasi Mahasiswa
Koperasi memiliki berbagai macam jenis, salah satunya adalah Koperasi Mahasiswa
(Kopma). Koperasi Mahasiswa adalah koperasi yang didirikan di perguruan tinggi. Artinya,
yang menjadi anggota, pengurus atau pengawasnya adalah mahasiswa. Koperasi
Mahasiswa memiliki peran penting untuk menyejahterakan masyarakat sekitar khususnya
mahasiswa dan juga sebagai wadah pengembangan kader-kader pemuda koperasi potensial.
Selain itu Koperasi Mahasiswa juga mempunyai peran penting bagi mahasiswa, baik bagi
anggota maupun non-anggota. Manfaat koperasi bagi non-anggota antara lain
mempermudah mahasiswa mendapatkan barang-barang yang diperlukan selama berada di
lingkungan kampus, tanpa perlu jauh-jauh keluar kampus karena barang yang mereka
butuhkan telah tersedia di koperasi. Sedangkan peranan koperasi bagi anggotanya antara
lain, anggota dapat belajar tentang banyak hal di koperasi, bagaimana cara berorganisasi,
manajerial, komunikasi, bagaimana bekerja sama dengan orang lain, membangun jaringan
dan masih banyak hal lain yang dapat dipelajari di koperasi. Anggota juga dapat
mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan di bangku kuliah dengan berkoperasi.

Koperasi Mahasiswa Universitas Lampung


Salah satu koperasi mahasiswa yang ada di lampung adalah Koperasi Mahasiswa
Universitas Lampung yang berkedudukan sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) di Universitas Lampung. Pendirian Koperasi Mahasiwa Universitas Lampung
sendiri dipelopori oleh beberapa dosen dan mahasiswa. Ide tersebut tercetus karena adanya
peluang usaha dan untuk memenuhi berbagai kebutuhan khususnya di lingkungan
Universitas.

Seperti halnya jenis-jenis koperasi pada umumnya, Koperasi Mahasiswa Unila ternyata
cukup memiliki peranan dalam memenuhi permintaan barang dan jasa terutama bagi
mahasiswa pada khususnya, maupun masyarakat pada umumnya. Di samping itu hal yang
penting lainnya adalah Koperasi Mahasiswa Unila mampu menyerap tenaga kerja yang
cukup besar sebagai dampak dari kegiatan usahanya yang mampu menghasilkan omzet atau
volume usaha per tahun yang cukup banyak. Besarnya peluang juga disokong oleh tempat
yang strategis karena Koperasi Mahasiswa Unila berada di area kampus sehingga pangsa
pasarnya jelas dan terukur karena berada di lingkup kampus yang setiap harinya banyak
mahasiswa yang memerlukan berbagai kebutuhan.
Dahulu Kopma Unila hanya memiliki 3 usaha utama yaitu; UKM-Mart Kopma Unila,
Kopma Digital, dan KAFE 27. Seiring bertumbuhnya Kopma Unila, saat ini ia juga
merentangkan usahanya pada berbagai jenis seperti Kopma Catering, Juko Jus, Kopma
Konveksi, Kopma Digital Printing, Kopma Florist (Papan Bunga), Kopma Buket Bunga
dan Snack, Kopma Make up, serta Kopma Cellular. Jika dikategorikan, Kopma Unila

2
memiliki dua jenis bidang usaha yang menyediakan/memproduksi barang dan jasa. Untuk
bidang usaha yang menyediakan barang, Kopma Unila memiliki UKM-Mart Kopma Unila,
Kopma Catering, Juko Jus, Kopma Buket Bunga dan Snack, serta Kopma Cellular.
Sedangkan untuk usaha di bidang jasa, Kopma Unila memiliki Kopma Digital, Kopma
Digital Printing, Kopma Florist Papan Bunga, Kopma Make up, dan Kopma Konveksi.

Analisis SWOT
Di bawah ini saya cantumkan analisis SWOT terhadap Kopma Unila yang dibingkis dengan
ringkas kemudian pokok-pokok utama analisis akan dijabarkan dikaitkan dengan analisis
lain yang lebih mendalam pada bagian selanjutnya;

1. Strengths (Kekuatan)
Kecekatan Kopma Unila dalam melihat dan mengeksekusi peluang usaha
memberikan kekuatan tersendiri karena Kopma Unila menjadi mampu menjalankan
dan membentangkan berbagai jenis usaha yang memiliki pangsa pasar strategis.
Dengan berbagai lini usaha yang dimiliki, muncullah kekuatan koperasi karena
memiliki integrasi yang tinggi dalam bidang usaha.
Satu tahun setelah Kopma Unila didirikan, Kandep Koperasi Kodya
Bandarlampung telah secara resmi mengesahkan Kopma Unila sebagai koperasi
yang berbadan hukum dan sempat mengalami perubahan badan hukum pada tahun
1996. Badan hukum diperlukan sebagai aspek legalitas sebuah usaha. Hal ini dapat
meyakinkan konsumen, stakeholder, pemasok, maupun investor agar tidak ragu
untuk bermitra dengan Kopma Unila.
Dukungan dan perlindungan secara langsung dari Rektor Universitas
Lampung juga menjadi kekuatan tersendiri bagi Kopma Unila, karena dengan
dukungan dari rektor, Kopma Unila dapat mendapatkan tempat usaha secara gratis
tanpa membayar biaya sewa. Hal ini sangat menguntungkan karena dapat
mengurangi fix cost (biaya tetap) dari Kopma Unila.
Kekuatan selanjutnya adalah dari segi pemanfaatan teknologi. Kopma Unila
memiliki aplikasi mobile yang bernama “Si Juko” yang memiliki berbagai fitur
menarik seperti pembelian produk secara online, pembayaran tabungan, daftar
hadir, dan lain-lain. Analisis lebih mendalam mengenai aplikasi ini akan dibahas
terpisah di bawah. Selain itu UKM-Mart juga menggunakan sistem kasir
terkomputerisasi seperti halnya dengan minimarket lainnya sehingga menciptakan
efisiensi dalam proses pembayaran dan pencatatan.
Pengurus dan anggota Kopma Unila juga memiliki kesempatan untuk
mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Kopma Unila untuk
menciptakan kekuatan internal bagi organisasi. Kopma Unila melakukan pendidikan
koperasi komprehensif untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dan pengalaman

3
para anggotanya sehingga terbentuknya sumber daya manusia yang unggul dalam
menjalankan koperasi dan unit-unit usahanya.
Kopma Unila memiliki manajemen pengawasan organisasi yang baik karena
memiliki seorang pengawas dan dua orang anggota pengawas yang bertugas untuk
memantau kegiatan operasional Kopma Unila. Hal ini sangat penting mengingat
Kopma Unila memiliki beberapa unit usaha yang memerlukan sistem pengawasan
yang cukup baik dalam menjalankan operasional usahanya.
Selain itu, Kopma Unila memiliki sumbangan modal yang cukup besar
untuk salah satu unit usaha utamanya yaitu UKM-Mart dengan nominal sebesar Rp.
65.000.000. Modal ini digunakan untuk pendirian UKM-Mart. Karena posisi
Kopma Unila sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa di Universitas Lampung dan
mendapatkan dukungan langsung dari Rektor Unila, Kopma Unila mendapatkan
tempat secara gratis sebagai toko UKM-Mart. Kombinasi kedua kekuatan tersebut
menciptakan efisiensi biaya yang luar biasa karena Kopma Unila tidak perlu
membayar uang sewa gedung dan modal yang besar digunakan untuk membuka
usaha UKM-Mart yang terbukti cukup sukses hingga saat ini.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Kopma Unila memang mampu merentangkan sayap usahanya ke berbagai bidang
usaha, namun yang menjadi pokok permasalahan adalah Kopma Unila belum
mampu menciptakan ciri khas dari setiap produknya. Hal ini tentunya menjadi
kelemahan utama di mana produk Kopma Unila akan mengalami kesulitan dalam
bersaing dengan produk-produk lain, terlebih lagi produk yang dijual oleh Kopma
Unila umumnya juga tersedia luas di pasaran sehingga tanpa suatu ciri tersendiri
akan sulit bagi Kopma Unila untuk bersaing dengan para kompetitor.
Kelemahan selanjutnya adalah Kopma Unila belum membentuk jaringan
atau bermitra dengan badan-badan usaha lain dikarenakan keengganan pengurus
untuk bersinergi dengan koperasi lain, karena mereka beranggapan koperasi lain di
sekitarnya adalah saingan atau kompetitor. Padahal jika Kopma Unila mampu
berjejaring dengan koperasi lain di sekitarnya dan menciptakan koperasi sekunder
dan tersier hal ini akan membentuk kekuatan organisasi dan menciptakan jaringan
distribusi produk yang akan mempermudah satu koperasi dengan koperasi lain
dalam memasarkan produknya.
Total anggota Kopma Unila mencapai sekitar 1800 mahasiswa di
Universitas Lampung yang terdiri dari anggota aktif dan pasif, namun jumlah
anggota pasif lebih banyak dibandingkan dengan anggota aktif. Hal ini
menyebabkan rendahnya partisipasi sebagian besar anggota Kopma Unila dalam
berbagai kegiatan yang dilakukan. Hal ini diperparah dengan tingginya turn over
anggota Kopma Unila. Banyaknya anggota yang mendaftar di Kopma Unila setiap
tahunnya berbanding lurus dengan jumlah turn over anggota Kopma Unila.

4
Kopma Unila juga kurang mampu dalam mendayagunakan lebih lanjut
anggota luar biasa (pasif) dalam partisipasi kegiatan. Anggota luar biasa (pasif)
hanya berkewajiban untuk membayar simpanan pokok namun tidak berpartisipasi
dalam kegiatan Kopma Unila.
Letak Kopma Unila yang berada di area kampus memberikan kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan dari lokasi ini adalah Kopma Unila memiliki konsumen
yang jelas yaitu mahasiswa. Namun hal ini menyebabkan problematik karena
Kopma Unila akan kesulitan untuk menjangkau konsumen umum/masyarakat luas.
Maka dari itu Kopma Unila memerlukan strategi pemasaran yang ekstra untuk dapat
menembus masyarat umum.
Karena letaknya yang berada di pusat kampus juga, problematik yang
terbesar sebenarnya ketika musim libur perkuliahan tiba, sebagian besar unit usaha
Kopma Unila akan berhenti beroperasi karena mahasiswa sebagai konsumen
utamanya yang mayoritas anak kos akan pulang kampung ketika libur telah tiba.
Sedangkan sebuah unit usaha, Kopma Unila perlu berjalan terus sehingga tidak
menyebabkan hilangnya pendapatan. Upah karyawan merupakan aspek utama
dalam fix cost, maka saat masa libur kuliah, Kopma Unila tetap harus membayar
upah mereka atau memberhentikan mereka.
3. Opportunities (Peluang)
Peluang utama Kopma Unila adalah memiliki anggota yang banyak hingga
mencapai 1800 anggota dan menjadi unit kegiatan mahasiswa dengan anggota
terbanyak di Universitas Lampung. Hal ini memberikan peluang yang besar bagi
Kopma dalam memperkokoh koperasi ini. Dengan jumlah anggota yang banyak,
tentunya juga berkontribusi dalam besarnya pasokan simpanan pokok dari anggota
yang bisa digunakan untuk modal usaha dan pengembangan koperasi.
Lokasi Kopma Unila yang strategis yaitu berada area kampus Universitas
Lampung juga memberikan peluang yang besar bagi usaha Kopma Unila dalam
membentuk usaha-usaha dengan konsumen yang cenderung homogen sehingga
dalam strategi pemasarannya dapat mudah menganalisis kebutuhan pasar. Lokasi
beberapa usaha Kopma Unila yang berada di pusat kampus yaitu di Gedung Graha
Kemahasiswaan menjadikan konsumen mudah mengakses lokasi usaha. Apalagi
Gedung Graha Kemahasiswaan adalah setral perkumpulan unit-unit kegiatan
mahasiswa di Universitas Lampung, di berbagai mahasiswa dari seluruh fakultas
berkumpul di situ, hal ini tentunya menjadi peluang yang sangat besar bagi Kopma
Unila untuk mendapatkan konsumen yang banyak. Ditambah lagi dengan lokasi ini
bisa dijangkau langsung dengan Shuttle Bus Universitas Lampung. Konsumen di
luar Universitas Lampung juga mudah mengakses unit-unit usaha Kopma, seperti
UKM Mart yang lokasinya berdekatan dengan ATM Centre yang penggunanya

5
bukan hanya masyarakat kampus Universitas Lampung, namun juga masyarakat
umum.
Dukungan dari Dinas Koperasi dan UMKM serta Rektor Universitas
Lampung juga memberikan peluang yang besar bagi Kopma Unila dalam menjalin
kerja sama dan mendapatkan bantuan. Dengan dukungan langsung dari Rektor
Universitas Lampung, Kopma Unila bisa lebih mudah dalam meminta bantuan
seperti fasilitas usaha dan lain-lain. Begitu pun dengan dukungan dari Dinas
Koperasi dan UMKM. Selain bantuan dana, Kopma Unila juga bisa meminta
bantuan pemateri dari Dinas Koperasi dan UMKM ketika Kopma Unila
mengadakan pendidikan koperasi kepada para anggotanya.
UKM Mart sebagai usaha retail, menjual berbagai produk seperti makanan
dan minuman yang dijual dengan harga lebih murah dari toko-toko retail pada
lainnya. Hal ini membuat Kopma Unila menjadi primadona mahasiswa Universitas
Lampung jika ingin membeli jajanan. Padahal di area kampus Universitas Lampung
juga ada Unila Mart serta toko retail populer seperti Indomaret dan Alfamart.
Namun popularitasnya tertinggal di bawah UKM Mart di kalangan mahasiswa
Universitas Lampung. Kombinasi harga dan lokasi yang strategis menjadikan
Kopma Unila sebagai toko retail utama di area kampus Universitas Lampung yang
setiap harinya bisa mencatat ratusan hingga ribuan transaksi per hari.
Kopma Digital yang merupakan unit usaha Kopma Unila yang melayani jasa
print, fotokopi, scan, dan menjual berbagai ATK juga menjadi rujukan utama bagi
mahasiswa yang sedang berkuliah dan membutuhkan jasa fotokopi dan print karena
lokasi yang strategis yaitu di pusat kampus Universitas Lampung. Lokasi yang
strategis ini tidak dimiliki oleh usaha sejenis, karena hanya Kopma Digital yang
mempunyai keistimewaan dengan mendirikan usaha di tengah-tengah pusat
kampus. Sehingga hal ini memberikan kesempatan yang besar bagi Kopma Unila
untuk memonopoli harga tanpa harus khawatir kehilangan pelanggan.
4. Treats (Ancaman)
Banyaknya toko retail lain seperti Indomaret, Alfamart, FEB Mart, dan Unila Mart
memberikan ancaman besar bagi UKM Mart yaitu unit usaha utama Kopma Unila.
Toko retail populer seperti Indomaret dan Alfamart yang lebih lengkap variasi
produknya menjadi rujukan utama bagi masyarakat jika ingin berbelanja berbagai
kebutuhan. Berbeda halnya dengan UKM Mart yang hanya menjadi rujukan bagi
mahasiswa saat mereka ingin membeli makanan/snack atau kebutuhan perkuliahan
yang mendesak.
Maraknya online shop di era ekonomi digital yang semakin ketat saat ini
juga menjadi ancaman bagi Kopma Unila jika tidak mampu mencari strategi yang
tepat dalam mengembangkan strategi bisnisnya. Apalagi para generasi milenial saat
ini lebih memilih untuk berbelanja online melalui berbagai platform penyedia online

6
shop. Ini menjadi tantangan sendiri bagi Kopma Unila walaupun Kopma Unila telah
memiliki layanan untuk berbelanja online sendiri. Hal ini dikarenakan popularitas
dari layanan online shop dari Kopma Unila masih kurang di kalangan masyarakat
dan tidak tersedianya promo-promo menarik layaknya di online shop lainnya
sepertu Shopee, Lazada, Tokopedia, yang kerap kali memberikan flash sale, promo
gratis ongkir, potongan harga, dan masih banyak lagi. Langkah yang harus diambil
Kopma Unila adalah apakah dengan mengembangkan layanan online shop-nya atau
juga berjualan pada platform online shop populer sehingga masyarakat luas juga
dapat menikmati produk-produk dari Kopma Unila.
Menjamurnya usaha-usaha yang serupa dengan yang dilakoni Kopma Unila
membuat Kopma Unila cukup kewalahan dalam menciptakan daya saing untuk
produk dan usahanya. Apalagi di daerah kampus cukup banyak produk-produk
monopolistik. Produsen yang menjual minuman thai tea, bubble tea, jus buah, dan
minuman lainnya yang menjamur di area kampus juga memberikan ancaman bagi
Jus Juko karena tidak memiliki kekhasan di produknya. Tak hanya itu unit usaha
Kopma Unila lainnya juga memiliki nasib yang sama seperti percetakan, catering,
papan bunga, buket bunga, dan lain-lain.
Pendidikan koperasi yang kurang efektif dan efisien juga menyebabkan
koperasi sulit berkembang, kepasifan anggota, kurang dedikasi, dan tingginya angka
turn over anggota Kopma Unila. Pendidikan koperasi dan kaderisasi yang kurang
efektif dan efisien juga menyebabkan banyaknya anggota Kopma Unila yang
kurang mampu dalam menginternalisasikan nilai-nilai koperasi. Masih banyak yang
masih lebih memikirkan profit daripada kesejahteraan internal anggota. Dengan ini
diperlukannya strategi baru yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pendidikan koperasi yang komprehensif.

Analisis Lanjutan
Lokasi dan kedudukan Kopma Unila yang berada di dalam kampus Universitas Lampung
seharusnya memberikan kemudahan bagi Kopma Unila untuk menjangkau konsumen
mahasiswa seluruh fakultas di Universitas Lampung. UKM-Mart, sebagai usaha utama
Kopma Unila hanya terkonsentrasi pada satu titik yaitu terletak di gedung Graha
Kemahasiswaan Universitas Lampung. Lokasi ini memang cukup sentral di Universitas
Lampung, terlebih lagi lokasi ini bersanding dengan berbagai UKM-U dengan begitu
mahasiswa yang ikut UKM mudah menjangkau UKM-Mart. Fakultas Pertanian sebagai
salah satu fakultas dengan mahasiswa terbanyak juga dapat dengan mudah mengakses
lokasi UKM-Mart karena jarak antara Fakultas Pertanian dan UKM-Mart yang berdekatan.
Tetapi beberapa fakultas lain yang jaraknya cukup jauh dari UKM-Mart seperti Fakultas
Teknik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan lain-
lain sulit menjangkau UKM-Mart karena jaraknya yang jauh.

7
Untuk mengatasi permasalahan ini, strategi yang dapat digunakan Kopma Unila dalam
mengekspansi usahanya di lingkup kampus Universitas Lampung sebagai tuan rumah
adalah dengan membuka Mini UKM-Mart pada tiap-tiap fakultas yang ada di Universitas
Lampung, sehingga mahasiswa tak terkecuali mahasiswa yang tidak aktif organisasi di
UKM-U juga dapat menjangkau UKM-Mart. Langkah serupa telah diimplementasikan di
FEB Unila melalui FEB Mart. Produk-produk dagangan yang berada di FEB Mart
mayoritasnya dipasok dari UKM-Mart. Hal ini akan dibahas lebih lanjut pada analisis
Integrasi Vertikal.

Strategi Integrasi Vertikal


Strategi integrasi vertikal (vertical integration strategy) merupakan salah satu strategi
alternatif di mana perusahaan memperluas lingkup kegiatannya dengan melaksanakan
integrasi ke belakang (hulu) atau ke depan (hilir) (Hendar, 2010: 94). Integrasi vertikal
terjadi jika perusahaan melakukan perluasan usaha pada bidang usaha sebelumnya menjadi
bidang garap pemasok dari perusahaan tersebut atau bidang usaha yang menjadi bidang
garap konsumen dari perusahaan tersebut. Dengan integrasi vertikal, unit usaha strategis
yang dimiliki perusahaan menjadi bertambah dengan cara pertumbuhan internal maupun
akuisisi (Suwarsono, Muhammad, 2002).

Menurut Milson Febriyadi (2013) derajat integrasi vertikal secara umum terbukti
berbanding terbalik dengan rasio-rasio biaya perusahaan sehingga mengindikasikan bahwa
strategi integrasi vertikal terbukti menciptakan efisiensi struktur biaya perusahaan. Maka
dari itu, unit usaha dalam koperasi perlu mempertimbangkan penerapan integrasi vertikal
dalam lini usahanya agar terciptanya efisiensi biaya usaha.
Strategi integrasi dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Integrasi ke depan (Forward Integration) merupakan strategi untuk memperoleh


kepemilikan atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer.
2. Integrasi ke belakang (Backward Integration) merupakan strategi untuk mencari
kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok.
3. Integrasi Horizontal (Horizontal Integration) merupakan strategi untuk
mengendalikan para pesaing.

Kopma Unila dapat melakukan strategi integrasi pada beberapa unit usahanya, sebagai
contoh pada usaha Juko Jus yang menyediakan berbagai macam jus buah. Pada usaha ini,
jalur tata niaga berhulu pada para petani buah, industri pra dan pengolahan buah, agen atau
distributor, pengecer sampai ke konsumen. Para petani buah yang berada pada sektor hulu
mempunyai kesempatan besar untuk menguasai jalur tersebut dengan mendirikan koperasi
pada berbagai tipe mulai dari sektor hulu, pedagang buah dapat mendirikan koperasi primer
penghasil buah. Kegiatan koperasi tersebut terutama melakukan pembelian buah segar dari

8
anggotanya (petani buah) dan membantu meningkatkan kualitas buah segar. Manajemen
koperasi berkewajiban melakukan pembinaan terhadap para petani sapi agar kualitas buah
yang dihasilkan sesuai dengan kualitas standar buah yang diinginkan oleh koperasi primer,
koperasi sekunder, dan tersier. Hal ini dilakukan secara terus meningkat dari hulu sampai
hilir. Kopma Unila dapat memotong jalur distribusi yang panjang untuk mengefisienkan
biaya produksi karena dapat pemasok langsung dari para petani buah yang tentunya akan
mendapatkan harga yang lebih murah. Kemudian UKM-Mart juga dapat berjualan aneka
buah dari berbagai koperasi primer bimbingannya. Dengan pengelolaan seperti ini, koperasi
akan bekerja dengan efisien karena biaya transaksi yang harus dikeluarkan menjadi lebih
rendah dan koperasi mempunyai keunggulan dalam persaingan.

Kopma Unila melalui UKM-Mart juga dapat meningkatkan kendali atas perusahaan
pemasok produk-produk yang dijualnya. Terlebih lagi beberapa produsennya merupakan
anggotanya sendiri. Hal ini memerikan kesempatan untuk Kopma Unila dalam melakukan
strategi integrasi dengan melakukan merger dan akuisisi. Melalui marger/penggabungan
usaha, Kopma Unila dapat meningkatkan kualitas pasar dan menghindari persaingan yang
berlebihan. Kemudian Kopma Unila juga dapat melakukan akuisisi dengan tujuan untuk
menghindari persaingan yang berlebihan pada beberapa unit usahanya.

Kopma Unila telah berhasil melakukan strategi integrasi salah satunya pada FEB Mart.
Antara keduanya Kopma Unila menjadi pemasok utama pada produk-produk yang dijual
oleh FEB Mart. Kopma Unila juga bisa mendapatkan pasokan barang-barang yang
diproduksi oleh mahasiswa FEB yang telah banyak menciptakan berbagai macam produk.
Ini adalah strategi yang dilakukan Kopma Unila untuk menjangkau konsumennya yang
berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Kopma Unila juga memiliki peluang yang sangat besar untuk dapat bekerja sama dengan
kantin-kantin yang berada pada masing-masing fakultas di Unila. Antara Kopma dan
kantin-kantin tersebut dapat saling memasok dan menitipkan dagangannya, sehingga
Kopma Unila dapat menciptakan pasar yang kuat dalam kandangnya sendiri dengan
terintegrasi melalui unit-unit usaha yang ada di masing-masing fakultas.

E-Commerce dan Digitalisasi


Usaha Elektronic Commerce (E-Commerce) atau lebih dikenal sebutan Online Shopping
adalah pelaksanaan perniagaan berupa transaksi penjualan, pembelian, pemesanan,
pembayaran, maupun promosi suatu produk barang dan/atau jasa dilakukan dengan
memanfaatkan komputer dan sarana komunikasi elektronik digital atau telekomunikasi
data. Selain itu, bentuk perniagaan ini juga dapat dilakukan secara global, yaitu dengan
menggunakan jaringan internet (Kuswiratmo, 2016).

9
E-commerce merupakan teknologi yang menjadi kebutuhan mendasar setiap organisasi
yang bergerak di bidang perdagangan. E-commerce merupakan cara bagi konsumen untuk
dapat membeli barang yang diinginkan dengan memanfaatkan teknologi internet (Sri
Hariyanti, 2011). Pemanfaatan teknologi e-commerce dapat dirasakan oleh konsumen
(business to consumer) maupun oleh pelaku bisnis (business to business).

Kopma Unila memiliki aplikasi mobile yang bernama “Si Juko – Aplikasinya anggota
Kopma Unila” khusus untuk para anggotanya yang dapat diunduh di PlayStore. Dalam
aplikasi ini menyediakan beberapa layanan dan informasi seperti layanan belanja produk
Kopma Unila, bayar simpanan bulanan, daftar hadir, daftar anggota baru, belanja produk,
hingga informasi mengenai timeline kegiatan dan jumlah poin anggota. Dengan beberapa
fitur tersebut, para anggota dipermudah dalam mendapatkan layanan dan informasi secara
mobile dengan smartphone yang dimiliki masing-masing.
Aplikasi ini jika dimanfaatkan lebih lanjut memiliki potensi yang sangat besar untuk
memajukan Kopma Unila terlebih lagi di era ekonomi digital sekarang. Berdasarkan hasil
analisis lingkungan internal dan eksternal menggunakan metode SWOT di atas, maka perlu
adanya pemanfaatan teknologi informasi dan sistem informasi dalam bentuk e-commerce
untuk meningkatkan kualitas pemasaran hasil produksi dan distribusi produk Kopma Unila.

Sejauh ini Kopma Unila telah berhasil menciptakan aplikasi e-commerce yang secara
fungsionalitas tergolong baik dan memiliki user interface yang menarik dan mudah
digunakan. Namun saat ini aplikasi Si Juko masih hanya sekadar formalitas saja, di mana
para anggota dari Kopma Unila masih banyak yang tidak menggunakan aplikasi ini bahkan
ada beberapa yang tidak mengetahuinya. Padahal jika aplikasi ini dimaksimalkan
penggunaannya, akan menciptakan efisiensi yang luar biasa. Selain digunakan untuk
menjual produk-produk jadi, Si Juko seharusnya juga bisa ditambahkan beberapa fitur
menarik seperti pembelian pulsa, listrik, PDAM, dan lain-lain.

Mengingat besarnya peluang untuk mahasiswa menggunakan aplikasi ini, Kopma Unila
juga bisa bermitra dengan penyedia kos-kosan di sekitar kampus dengan menyediakan
informasi di aplikasi Si Juko mengenai kamar kos kosong yang siap sewa. Informasi yang
dapat ditampilkan seperti foto kamar kos, harga, fasilitas, jejak pendapat, dan lain-lain. Hal
ini sangat berpotensi mendongkrak popularitas aplikasi Kopma Unila terlebih lagi bagi para
mahasiswa baru yang memerlukan tempat tinggal/kos.
Kopma Unila seharusnya dapat membuat kebijakan agar setiap anggota dan calon anggota
Kopma Unila diwajibkan untuk menginstal aplikasi ini. Dengan anggota aktif hampir dua
ribu orang, tentu saja seharusnya akan mempermudah penyebaran aplikasi ini. Kopma
Unila bisa membuat kebijakan agar seluruh anggota diwajibkan untuk menginstal aplikasi
ini, membayar biaya simpanan, dan wajib mengisi absensi kehadiran kegiatan

10
menggunakan aplikasi Si Juko. Dengan hal seperti ini, anggota bisa memperkenalkan
aplikasi Si Juko ke orang lain dari mulut ke mulut. Selain itu diperlukan strategi pemasaran
aplikasi ini agar mampu menembus masyarakat luas, tidak hanya anggota Kopma Unila.
Strategi pemasaran produk melalui e-commerce seperti ini penting dilakukan untuk mampu
bersaing dengan perusahan-perusahaan e-commerce besar seperti Shopee, Lazada,
BukaLapak, Tokopedia, dan lain-lain.

Marketing Mix (Bauran Pemasaran)


Dalam memasarkan suatu produk atau jasa dalam sebuah perusahaan, diperlukan suatu
pendekatan yang mudah dan fleksibel yang biasa disebut sebagai bauran pemasaran
(marketing mix). Marketing mix atau yang diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi
bauran pemasaran adalah suatu strategi penjualan atau promosi serta penentuan harga yang
bersifat unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan
untuk pasar yang dituju.

Menurut Solomon et al. (2012) strategi bauran adalah kombinasi dari produk itu sendiri,
harga produk, tempat di mana produk itu tersedia, dan kegiatan yang memperkenalkannya
kepada konsumen yang menciptakan respons yang diinginkan di antara seperangkat
konsumen yang telah ditentukan sebelumnya.
Unsur-unsur utama strategi bauran pemasaran (marketing mix) adalah empat “P” (4Ps)
dalam pemasaran, yakni product (produk), place (distribusi), price (harga), dan promotion
(promosi). Keempat faktor ini saling memperkuat dan bila terkoordinasi akan
meningkatkan daya tarik penjualan dari produk atau jasa (Hendar, 2010, p. 117).

a. Product (The Services)/Produk atau jasa


Kopma Unila memiliki berbagai bidang usaha yang menyediakan barang dan jasa,
di antara usaha yang menyediakan produk ialah:
1. UKM-Mart yang menyediakan berbagai makanan, jajanan, minuman, ATK, dan
perlengkapan kuliah.
2. Juko Jus yang menyediakan produk berupa aneka jus buah, dan minuman segar
yang disajikan di tempat.
3. Kopma Buket Bunga dan Snack yang menyediakan produk berupa aneka bentuk
buket bunga yang bisa dipesan sesuai permintaan pelanggan.
4. Kopma Catering yang menyediakan produk dan jasa berupa catering nasi boks
dan catering kue kotak
5. Kopma Cellular yang menyediakan produk berupa pulsa dan kuota data
berbagai provider.

11
Selain itu dalam jenis usaha yang menyediakan jasa antara lain:
1. Kopma Digital yang melayani jasa fotokopi, jasa printing, penjilidan, burning,
scan, dan penjualan ATK,
2. Kopma Digital Printing yang kurang lebih sama jasa yang ditawarkan, namun
memiliki tempat yang berbeda.
3. Kopma Florist Papan Bunga yang menerima jasa pemesanan papan bunga untuk
acara wisuda, pernikahan, belasungkawa, ucapan selamat, dan lain-lain.
4. Kopma Make Up yang menyediakan jasa riasan untuk wisuda.
5. Kopma Konveksi yang menerima jasa penjahitan.
b. Price/Harga
Harga yang ditawarkan dari masing-masing usaha Kopma Unila terbilang cukup
murah karena pangsa pasar utamanya adalah mahasiswa yang notabenenya
menyukai produk dan jasa yang memiliki harga miring(lebih murah) dan tidak
terlalu konsumtif terhadap produk dan jasa yang berharga mahal. Seperti pada jasa
pemesanan papan bunga, harga yang ditawarkan adalah Rp. 150.000 untuk single
papan, dan Rp. 250.000 untuk double papan. Sedangkan untuk buket bunga
harganya kisaran Rp. 15.000 – Rp. 50.000 saja perbuah.
c. Place (Distribution)/Lokasi usaha dan distribusi
Lokasi yang strategis yaitu berada dalam lingkup kampus menjadikan Kopma Unila
tidak kesusahan untuk mencari pelanggan. Keuntungan lainnya yang didapatkan
ialah Kopma Unila mudah untuk merancang strategi produk dan pemasaran karena
pelanggan atau konsumennya cenderung homogen yaitu mahasiswa.
d. Promotion/Promosi
Kopma Unila memanfaatkan sosial media sebagai alat promosi produk mereka.
Kopma Unila telah memiliki akun Instagram khusus untuk produk dan jasa yang
ditawarkannya (@usahakopmaunila), Pada timeline akun tersebut ditampilkan
berbagai jenis usaha yang dimiliki Kopma Unila serta berbagai produknya. Selain
itu untuk menarik minat pelanggan, Kopma Unila sering mem-posting berbagai
promo dan diskon pada akun sosial medianya tersebut. Selain sosial media, Kopma
Unila juga melakukan promosi melalui media cetak dan digital melalui majalahnya
—Kopma Magazine.
e. People/Partisipan atau Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan sebuah aset utama dalam sebuah usaha.
Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan
konsumen puas dan loyal. Kemampuan knowlegde (pengetahuan) yang baik, akan
menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di
luar. Karyawan pada beberapa usaha Kopma Unila telah dibekali berbagai skil yang
sesuai dengan bidangnya masing-masing. Terlebih lagi banyak karyawan Kopma
Unila yang juga merupakan anggota. Tentu saja anggota telah dibekali dengan

12
berbagai ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam bidang perkoperasian melalui
pendidikan koperasi.
f. Process/Proses atau Aktivitas Bisnis
Layanan jasa ataupun kualitas produk sangat bergantung pada proses penyampaian
jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak unit usaha adalah karyawan itu
sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan (quality assurance), seluruh
operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang
terstandarkan oleh karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap
pekerjaannya. Proses mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran
dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan konsistensi jasa diberikan kepada
pelanggan. Kopma Unila memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk
setiap proses operasional dalam usahanya. Dengan demikian seluru kegiatan usaha
terukur dan dapat diprediksi untuk meminimalisasi risiko yang terjadi.
g. Physical Evidence/Bukti Fisik Perusahaan
Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk
suasana koperasi yang merupakan tempat beroperasinya unit-unit usaha Kopma
Unila. UKM-Mart Kopma Unila memiliki ruangan dengan desain interior yang
menarik yang dekorasinya terus disesuaikan dengan event/peristiwa yang
berlangsung seperti ketika mendekati Hari Kemerdekaan Indonesia, UKM-Mart
akan didekorasi dengan pernak-pernik kemerdekaan seperti bendera, balon, dan pita
merah putih. Hal ini menarik konsumen agar tidak bosan dengan suasana toko
ketika berbelanja.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI


Simpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari analisis yang telah dilakukan adalah Koperasi
Mahasiswa Universitas Lampung mengelola operasional kegiatan usaha koperasi dengan
cukup baik. Koperasi Mahasiswa Universitas Lampung mampu melihat dan memanfaatkan
peluang usaha yang ada sehingga dapat mengekspansi jenis kegiatan usahanya hingga
beragam. Selain itu perlu Koperasi Mahasiswa Universitas Lampung perlu membuat
kekhasan produknya agar mampu bersaing dengan kompetitor lainnya. Disamping itu peran
modal dalam kegiatan usaha Koperasi Mahasiswa Universitas Lampung sangat membantu
dalam membangun fondasi yang kuat Kopma Unila saat ini.
Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat disimpulkan berdasarkan hasil analisis ini adalah sebagai berikut:
1. Perlunya penciptaan ciri khas produk agar mampu bersaing dengan produk dari para
kompetitor lainnya.

13
2. Dibutuhkan metode pendidikan perkoperasian yang efektif untuk menghindari turn
over, memperkuat internal organisasi, dan meningkatkan partisipasi.
3. Diperlukan strategi pendistribusian produk yang lebih luas agar dapat mencakup
masyarakat umum tidak hanya mahasiswa.
4. Koperasi Mahasiswa Universitas Lampung perlu menjalin kerja sama dengan
koperasi lain atau jenis usaha lain baik di dalam atau di luar kampus.

DAFTAR PUSTAKA
Amrialdi, OZ., Sumarno, & Hardisem Syabrus. (2017). Analisis Keberadaan Koperasi
Mahasiswa (Kopma) Universitas Riau. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. 4, 1-12
Badan Pusat Statistik. (2018). Jumlah Koperasi Aktif Menurut Provinsi, 2006-2016.
Jakarta: Badan Pusat Statistik
Boone, Louis E., & Kurtz, David L. (2008). Pengantar Bisnis Kontemporer, buku 1.
Jakarta: Salemba Empat
Febriyadi, Milson, & Andi Fahmi Lubis. (2013). Analisis Integrasi Vertikal serta
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Perusahaan pada Industri Pengolahan Kakao
Indonesia. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia
Hendar. (2010). Manajemen Perusahaan Koperasi: Pokok-pokok pikiran mengenai
Manajemen dan Kewirausahaan Koperasi. Jakarta: Penerbit Erlangga

Karinov (2018, 13 Juni). Pengertian Bauran Pemasaran (7P – Marketing Mix). Dikutip 12
September dari Karinov: https://karinov.co.id/pengertian-bauran-pemasaran-7p/
Kuswiratmo, B.A. (2016). Memulai Usaha Itu Gampang!: Langkah-langkah Hukum
Mendirikan Badan Usaha dan Mengelolanya. Jakarta: VisimediaPustaka.
Republik Indonesia. (1945). Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 Ayat 1. Lembaga
Negara RI Tahun 1945. Jakarta
Selang, A.D., Christian. (2013). Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya Terhadap
Loyalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado. Jurnal Riset Ekonomi
Bisnis dan Akuntansi. 1(3), 71-80
Solomon Michael R., Greg W. Marshall, & Elonora W. Stuart. (2012). Marketing Real
People Real Choices Seventh Edition. New Jersey: Prentice Hall
Venulista, Lintang, & Susanti. (2016). Analisis SWOT Pada Koperasi Di Kalangan Pemuda
Bakorwil II. Prosiding Seminar Nasional 4th UNS SME’s Summit & Awards 2015
“Sinergitas Pengembangan UMKM dalam Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)”,
Surabaya

14

Anda mungkin juga menyukai