Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH KEBERADAAN KOPERASI KREDIT MEKARSARI

TERHADAP KEUANGAN UMKM TOKO BU SIGIT DI KECAMATAN


AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

Dosen Pengampu :
R. A. Fiska Huzaimah, S.E., M.SI.

Disusun Oleh :
Exsanda Cahya Pradipa 2211011066
Muhammad Hilal Al Farizi 2211011130
M. Raihan Saputra 2211011147
M. Daffa Rezki Nugraha 2211011073

PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG 2023
Abstrak

Koperasi simpan pinjam adalah lembaga keuangan bukan bank dengan kegiatan
usaha menerima simpanan dan memberikan pinjaman uang kepada anggotanya.
Penelitian ini bertujuan untuk peran koperasi simpan pinjam dalam
pengembangan UMKM di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu dan
upaya koperasi simpan pinjam untuk memberdayakan ekonomi masyarakat di
Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini merupakan penelitian
lapangan (field research). Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif
dengan mendeskripsikan data yang ada di lapangan secara aktual. Hasil dari
penelitian ini adalah Peran Koperasi Kredit Mekarsari Ambarawa dalam
pengembangan UMKM di Kabupaten Pringsewu adalah sebagai penyedia modal
usaha, memperbaiki pertumbuhan ekonomi dan penyimpanan uang selain bank.
Upaya Koperasi Kredit Mekarsari Ambarawa untuk memberdayakan ekonomi
masyarakat di Kabupaten Pringsewu, selain memberikan modal untuk pelaku
UMKM, Koperasi juga memberikan penyuluhan dan pendampingan serta mencara
pasar penjualan untuk pelaku UMKM sehingga Pelaku UMKM.

Kata Kunci : Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Simpanan,


Pinjaman.

Abstract

Savings and loan cooperatives are non-bank financial institutions whose business
activities are accepting deposits and providing loans to their members. This study
aims at the role of savings and loan cooperatives in the development of MSMEs in
Ambarawa District, Pringsewu Regency and the efforts of savings and loan
cooperatives to empower the people's economy in Ambarawa District, Pringsewu
Regency. This research is a field research (field research). The method used is
descriptive qualitative by describing the actual data in the field. The results of
this study are that the role of the Mekarsari Ambarawa Credit Cooperative in
developing MSMEs in Pringsewu Regency is as a provider of business capital,
improving economic growth and saving money other than banks. The efforts of
the Mekarsari Ambarawa Credit Cooperative to empower the people's economy
in Pringsewu Regency, in addition to providing capital for MSME actors, the
Cooperative also provides counseling and assistance and seeks sales markets for
MSME actors so that MSME actors.

Keywords: Cooperatives, Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs),


Savings, Loans.
I. Pendahuluan

Pembangunan ekonomi Indonesia didasarkan pada Pancasila sebagai dasar


negara. Pelaksanaan sila kelima yang memuat keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia adalah upaya untuk membangun ekonomi dan mendorong pertumbuhan
ekonomi yang dikaitkan dengan pemerataan pembangunan yang hasilnya adalah
hasil yang positif di Indonesia. terciptanya kemakmuran yang merata bagi seluruh
rakyat Indonesia. Sistem ekonomi yang dibangun sebagai usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan, merupakan bentuk pembangunan yang dipimpin
pemerintah untuk meningkatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah
pengembangan koperasi di Indonesia.

Koperasi adalah organisasi ekonomi umum yang berusaha mengambil


jalan yang benar dan mantap di bidang ekonomi untuk membebaskan anggotanya
dari kesulitan ekonomi yang biasa mereka derita. Koperasi adalah kumpulan
ekonomi, biasanya ekonomi lemah, dengan anggota yang berpartisipasi atas dasar
sukarela dan hak yang sama dan yang berkewajiban untuk melakukan bisnis yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan anggotanya (Munir dan Indarti, 2011).

UMKM merupakan salah satu solusi pengentasan kemiskinan di


Indonesia. Kehadiran UMKM di sebagian besar perekonomian nasional
merupakan indikator derajat keterlibatan masyarakat dalam berbagai sektor
perekonomian. UMKM sejauh ini terbukti menjadi katup pengaman yang andal di
saat krisis dengan menciptakan lapangan kerja dan nilai tambah. Keberhasilan
dalam meningkatkan efisiensi UMKM berarti memperkuat usaha ekonomi
masyarakat. Hal ini akan membantu mempercepat proses pemulihan ekonomi
nasional dan menjadi sumber dukungan nyata bagi pemerintah daerah dalam
melaks anakan otonomi pemerintahan.

Perkembangan dan kemajuan UMKM sangat ditentukan oleh pemangku


kepentingan UMKM itu sendiri, namun karena keterbatasan kapasitas dan faktor-
faktor lain yang mempengaruhi keberadaan dan keberlangsungannya, kurangnya
masukan dari pelaku eksternal. Berbagai kendala yang menghambat aktivitas dan
pengembangan UMKM antara lain kekuatan permodalan yang lemah, jiwa
wirausaha yang kurang, teknik produksi yang sederhana, serta keterampilan
manajemen dan pemasaran yang terbatas (Faolina, 2017). Kekurangan modal,
salah satu dari sekian banyak faktor penghambat kemajuan UMKM, perlu
dikurangi atau dihilangkan melalui upaya para pemangku kepentingan UMKM itu
sendiri, serta dengan dukungan berbagai pemangku kepentingan seperti
pemerintah dan lembaga keuangan.

Koperasi simpan pinjam diharapkan dapat membantu masyarakat dalam


memenuhi kebutuhan modal khususnya untuk kegiatan produktif. Hal ini harus
didukung dengan langkah-langkah pemerintah yang tepat. Dengan ditetapkannya
Surat Keputusan Nomor 9 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha
Simpan Pinjam Pada Koperasi, semakin jelas bahwa kegiatan usaha simpan
pinjam harus dikembangkan dalam rangka meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan koperasi. Menjadi perhimpunan simpan pinjam dan/atau unit
simpan pinjam.

Koperasi Kredit Mekarsari merupakan salah satu koperasi yang berada di


Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu yang memiliki pendirian sah di
bawah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Sejalan dengan
tujuan pendiriannya untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat,
koperasi sering memberikan dukungan kepada pemangku kepentingan UMKM
untuk mengembangkan usaha UMKM. Berdasarkan pengamatan awal, banyak
pelaku UMKM yang meminjamkan modal kepada Koperasi Kredit Mekarsari
untuk membantu mereka bertahan dan berkembang.

Berdasarkan fenomena di atas, penulis ingin mengkaji lebih lanjut


Pengaruh Keberadaan Koperasi Kredit Mekarsari Terhadap Keuangan UMKM
Toko Bu Sigit Di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu.

II. Metode Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang


berusaha mengungkap fakta-fakta nyata yang dihadapi UKM di Kecamatan
Ambarawa Kabupaten Pringsewu. Pengungkapan fakta-fakta ini terjadi pada
beberapa tahapan kegiatan, termasuk pengumpulan data menggunakan kuesioner,
agregasi data, analisis, interpretasi, dan penarikan kesimpulan. Tujuan penelitian
deskriptif ini adalah untuk mengungkapkan fakta permasalahan koperasi dan
akses permodalan koperasi oleh UMKM sebagaimana adanya, serta menguraikan
konteks hubungan fenomena yang dihadapi oleh kedua organisasi tersebut.

Penelitian dilakukan di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu.


Populasi penelitian terdiri dari 19 UMKM yang berada di Kecamatan Ambarawa
Kabupaten Pringsewu, dan sampel penelitian ini adalah UMKM Bu Sigit.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer berupa minat pelaku UMKM terhadap lembaga koperasi,
persepsi pelaku terhadap koperasi, kesulitan akses permodalan bagi pelaku
UMKM, ketergantungan terhadap bank keliling dan rentenir, serta harapan
pelaku UMKM terhadap koperasi dikumpulkan melalui kuesioner. Data sekunder
diperoleh dari berbagai dokumen hasil investigasi sebelumnya, wawancara
dengan pengelola KSP/USP, dan Dinas Koperasi dan UMKM..

III. Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Peran Koperasi Simpan Pinjam Dalam Pengembangan UMKM di


Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu
Berikut adalah peranan koperasi simpan pinjam bagi masyarakat
yang tidak bisa didapat jika dibanding dengan lembaga keuangan lainnya.
1. Sebagai Modal Usaha
Salah satu cara Koperasi Kredit Mekarsari memperkuat
perekonomian mereka yang sudah terdaftar menjadi anggota
adalah dengan memberikan modal usaha. Salah satu cara untuk
memperkuat UMKM adalah dengan membekali mereka dengan
permodalan agar mampu bertahan hingga saat ini di saat
perekonomian masyarakat melemah.
Perorangan yang ingin meminjamkan dana kepada
koperasi harus mengisi data diri sebagai calon anggota pada
saat mengajukan permohonan menjadi anggota koperasi,
sehingga bantuan permodalan bagi perusahaan dengan cara
menerima anggota koperasi.
Tidak seperti bank, bank memberlakukan banyak syarat dan
bisa lebih sulit untuk mengelola aplikasi pinjaman seperti data
legalitas usaha dan jaminannya. Di sisi lain, penghimpunan
dana pinjaman modal dari koperasi dapat dilakukan tanpa
berbagai syarat yang memberatkan. Saat memberikan modal,
bank juga mempertimbangkan ukuran bisnis, terlepas dari
apakah memenuhi syarat untuk pembiayaan. Bank memiliki
banyak kriteria yang harus dipenuhi.
Pinjaman koperasi tentu memudahkan anggota yang
membutuhkan dana. Misalnya untuk mengembangkan usaha,
kebutuhan keluarga, dll. Pinjaman koperasi, tentu saja,
mengubah anggota dari perbudakan menjadi utang bank dan
riba, membantu mengentaskan kemiskinan.
Proses pinjaman juga relatif mudah dan suku bunga rendah.
Proses dan persyaratannya sederhana dan tidak ada jaminan.
Tentunya anggota yang meminjam uang dihimbau untuk
melakukan cicilan tepat waktu dan meminjam uang untuk
keperluan yang sangat penting.

2. Memperbaiki Pertumbuhan Ekonomi

Keberadaan koperasi merupakan langkah yang tepat untuk


membantu pertumbuhan sektor usaha masyarakat khususnya
UMKM. Kendala utama bagi UMKM yang dihadapkan pada
tuntutan untuk menghasilkan produk yang baru dan berkualitas
tentunya adalah modal. Peran koperasi disini adalah untuk
mendukung usaha kecil dalam bentuk permodalan sehingga
dampaknya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi negara.

Sumber pendanaan umumnya menjadi salah satu kendala


bagi pengusaha mikro dan kecil. Sumber pendanaan biasanya
sangat erat kaitannya dengan peningkatan pendapatan atau
peningkatan penjualan. Individu atau anggota kelompok yang
melakukan usaha ekonomi, khususnya perdagangan, selalu
berusaha untuk memperoleh pendapatan yang sebesar-
besarnya.

Ada banyak alasan mengapa masih sedikit UKM yang


menggunakan koperasi sebagai mitra usaha dan sebagai
tambahan sumber pendanaan. Alasan-alasan ini adalah:

a. Akses sangat rendah karena masih sangat sedikit simpan


pinjam yang menampung kelompok UMKM;
b. Mereka ragu menjadi anggota koperasi karena harus
membayar iuran modal, yang dianggap beban, dan iuran
wajib bulanan.
c. Secara umum, mereka tidak ingin memulai koperasi
karena mereka tidak mempercayai pengelola koperasi.
d. Tidak mengetahui manfaat koperasi yang dapat
menunjang operasionalnya.
e. Banyak koperasi yang tumbang dan bangkrut karena
pengelolaan yang buruk, dan sebagian pemangku
kepentingan UMKM kehilangan kepercayaan terhadap
koperasi.
f. Beberapa koperasi belum mampu berkembang cukup
untuk menarik anggota.
g. Minimnya jaminan keamanan simpanan di koperasi
mempengaruhi minat menjadi anggota koperasi.

Untuk mengatasi kendala yang dihadapi UMKM tersebut,


koperasi memberikan pinjaman kepada pengusaha untuk
pengembangan usaha anggotanya. Hasil survey terhadap anggota
yang memberikan pinjaman kepada koperasi menunjukkan bahwa
koperasi tidak seperti lembaga lainnya. Letak perbedaannya
adalah:
a. Suku bunga rendah karena koperasi menghargai
kesejahteraan anggotanya daripada keuntungan.
b. Proses mendapatkan pinjaman lebih mudah
dibandingkan dengan pinjaman bank yang persyaratan
administrasinya terlalu lama dan sulit.
c. Pelunasan pinjaman memakan waktu lama.
d. Pelayanan yang memuaskan.
e. Koperasi memberikan nasihat langsung kepada
anggotanya tentang bagaimana meningkatkan usahanya,
sehingga dapat mengembangkan usahanya ke arah yang
lebih baik.
3. Penyimpanan Uang Selain Bank

Selain memberikan pinjaman modal, Koperasi Kredit


Mekarsari juga melayani deposito anggotanya. Anggota
koperasi dapat langsung menginvestasikan simpanannya di
Koperasi Kredit Mekarsari sambil mengembalikan modal
pinjaman.

Koperasi memiliki dua keunggulan dibandingkan bank.


Pertama, suku bunga simpanan koperasi lebih tinggi dari bank,
dan kedua, suku bunga simpanan koperasi jauh lebih rendah
dari bank. Koperasi jelas menawarkan banyak keuntungan
dibandingkan bank dalam hal keuntungan dan ini merupakan
solusi investasi yang menarik.

Cara menjadi anggota KSP adalah dengan menabung


sebagai anggota. Tabungan akan dikembalikan bahkan setelah
anggota keluar atau keluar dari Koperasi Kredit Mekarsari.
Tujuan koperasi bukan hanya mencari keuntungan. Namun,
koperasi dan anggotanya harus bersinergi agar koperasi tidak
mengalami kerugian. Caranya adalah dengan melakukan
pembayaran premi secara rutin dan mencicil. Ini membantu
koperasi terus berjalan tanpa kehilangan uang.
Simpanan yang disetorkan adalah sumber dana pinjaman.
Yakinlah bahwa dana yang disetorkan tidak diselesaikan begitu
saja. Dana yang tersimpan bersifat produktif, terjamin dan
aman. Rencana pensiun juga tersedia. Jumlah yang diterima
anggota meningkat selama periode waktu tertentu.

B. Upaya Koperasi Simpan Pinjam untuk Memberdayakan Ekonomi


Masyarakat di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu

Upaya yang dilakukan oleh Koperasi Kredit Mekarsari dalam


membantu memberdayakan ekonomi masyarat antara lain:

1. Memberikan Penyuluhan dan Pendampingan Usaha

Pada dasarnya pembentukan koperasi mendukung pelaku


usaha, khususnya pelaku usaha UMKM. Berdasarkan hasil
wawancara dengan pemilik UMKM Bu Sigit, beliau mengatakan,
“Tujuan jangka pendek yang dicapai oleh koperasi memberikan
dukungan adalah memberdayakan UMKM dan memperluas
usahanya. Koperasi memainkan peranan penting dalam
berlangsungnya proses masyarakat arus utama, khususnya
ekonomi arus utama. Koperasi secara umum dikenal sebagai
sistem perbankan yang erat kaitannya dengan perekonomian
nasional, meskipun pengertian koperasi telah dipahami secara
beragam, namun hampir semua lapisan masyarakat mengenalnya.
Semua kegiatan pembinaan bertujuan untuk memperkuat
organisasi koperasi yang sehat dan tujuan koperasi benar-benar
tercapai meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Seluruh kegiatan pembinaan ditujukan untuk menjamin


pemberdayaan lembaga koperasi yang sehat sehingga benar-benar
dapat mewujudkan tujuan dari koperasi yaitu peningkatan
kesejahteraan anggota.
Koperasi dan Usaha Mikro memberdayakan UMKM dalam
memberikan pembinaan, pelatihan kewirausahaan, pelatihan
pemasaran online, dan pelatihan manajemen keuangan. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja para
pengusaha UMKM tersebut dalam menjalankan usahanya.
Sebagaimana dicatat oleh Prasetyo (2015), konsep pemberdayaan
menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan,
pengetahuan, dan kekuatan yang cukup untuk memengaruhi
kehidupan mereka dan kehidupan orang-orang yang mereka
sayangi. Banyak pelaku usaha UMKM yang mengikuti pelatihan
yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Kabupaten Pringsewu, yang turut memberikan wawasan dan
keterampilan bagi sumber daya manusia dalam pengembangan
usaha.

Dalam pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah


(UMKM), Koperasi Kredit Mekarsari menerapkan tiga cara yaitu:

a. Pembiayaan: Adanya produk pembiayaan yang


ditawarkan oleh Koperasi Kredit Mekarsari dapat
mendukung dan mengembangkan usaha Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) yang tergabung dalam
Koperasi Kredit Mekarsari.
b. Tabungan: Tabungan memungkinkan Anggota untuk
memisahkan uang utama mereka dari keuntungan mereka
karena mereka secara otomatis menyisihkan keuntungan
dari toko setiap hari untuk ditabung. Sehingga Anda dapat
mengembangkan bisnis Anda secara bertahap.
c. Manajemen bertujuan untuk membantu Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM) yang kekurangan modal
untuk mengembangkan usahanya.
Sesuai dengan bentuk-bentuk pemberdayaan oleh Koperasi
Kredit Mekarsari terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan
menengah di antaranya yaitu:

a. Penciptaan pusat-pusat industri di dalam kawasan dengan


objek industri sesuai dengan kemampuan dan kebiasaan
masyarakat sekitar;
b. Dengan mendanai UMKM, lembaga keuangan syariah
akan menyasar UMKM sehingga membuat UMKM lebih
maju dari sebelumnya;
c. Memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitarnya untuk
dijadikan penghasilan para pelaku UMKM. Koperasi
Kredit Mekarsari mendanai UMKM untuk mendorong
mereka lebih jauh dari sebelumnya. Namun, Koperasi
Kredit Mekarsari belum menciptakan sentra industri di
kawasan tersebut dengan objek industri yang sesuai
dengan keterampilan dan kebiasaan masyarakat sekitar,
serta belum memanfaatkan material sekitar untuk
menghasilkan pendapatan bagi pemangku kepentingan
UMKM. Koperasi Kredit Mekarsari belum berbuat
maksimal untuk memperkuat usaha mikro, kecil dan
menengah di Kecamatan Ambarawa.

Dalam memberikan pemberdayaan terhadap UMKM,


Koperasi Kredit Mekarsari mempunyai faktor penghambat. Faktor
penghambat tersebut dibagi menjadi dua yaitu:

a. Faktor internal yang mengganggu adalah sebagai


berikut: Kapasitas sumber daya manusia belum
maksimal. Koperasi Kredit Mekarsari mengakui bahwa
tidak mungkin memantau semua anggota secara
memadai. Koperasi Kredit Mekarsari belum maksimal
dalam memberdayakan SDM Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) karena kemampuan menganalisis
dan mendukung seluruh anggota masih sangat terbatas.
b. Faktor eksternal yaitu: Kabupaten Pringsewu memiliki
beberapa bank yang juga menawarkan jasa produk
pinjaman, sehingga terjadi persaingan yang ketat antara
keduanya terutama dalam hal menarik nasabah dan
anggota.

Selain itu, hal ini akan memperluas akses usaha kecil dan
mikro (UKM) dalam upaya pengentasan kemiskinan untuk
menghimpun dana tidak hanya dari lembaga keuangan formal,
tetapi juga dari lembaga keuangan mikro (LKM)

IV. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan serta analisis data, maka


dapat diambil beberapa kesimpulan:

Peran Koperasi Kredit Mekarsari Ambarawa dalam pengembangan


UMKM di Kecamatan Ambarawa adalah memberikan modal usaha,
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menabung bersama perbankan. dalam
kegiatan UMKM. Modal merupakan salah satu faktor penting dalam melakukan
kegiatan usaha. Dengan modal yang cukup atau besar, pengusaha dapat
membawa bisnis mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Modal yang diberikan
kepada pihak UMKM berupa pinjaman untuk jangka waktu tertentu.

Upaya Koperasi Kredit Mekarsari Ambarawa memperkuat perekonomian


nasional di Kecamatan Ambarawa, selain memberikan permodalan kepada para
pemangku kepentingan UMKM, juga akan memberikan saran dan dukungan
kepada para pemangku kepentingan UMKM dan membantu para pemangku
kepentingan UMKM dalam mempertahankan pasar.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang

Undang- Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM

Undang Undang No. 9 Tahun 1995 Tentang Usaha

Undang-Undang No. 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian

Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian

Buku

Anoraga, Pandji, dan Sudantoko, Djoko. (2012). Koperasi, Kewirausahaan, dan


Usaha Kecil. (Jakarta : Rineka Cipta).

Azwar, Saifuddin. (2015). Metode Penelitian, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar).

Emzir, (2010), Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada)

Nasir, Moh. (2009). Metode Penelitian. (Bogor: Ghalia Indonesia, Anggota


IKAPI).

Satori, Djam’an dan Aan Komariah, (2015) Metodologi Penelitian Kualitatif,


(Bandung: Alfabeta.)

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Administrasi. (Bandung: Alfabeta).

Sutarto, Sri Edi. 2005. Koperasi: Nilai-Tambah Ekonomi, Nilai-Tambah Sosial


Kultural. Sokoguru Perekonomian. (Jakarta: Penerbit Yayasan Hatta).

Tambunan, M, (2015). The Institutional Bottleneck and the Role of Trading


House for promoting small and medium entreprises (SMEs) Export in
Indonesia”, paperpresented to Sminar Sehari Pengembangan Usaha Kecil
di Indonesia: Harapan dan kenyataan (20 juni 2001. Jakarta).

Widiyanti, Ninik. 2016. Manajemen Koperasi. (Jakarta: Rineka Cipta).


Jurnal

Fatimah & Darna. (2011), Peranan Koperasi Dalam Mendukung Permodalan


Usaha Kecil Dan Mikro (UKM). Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 10(2), 127-
138.

Oktavia, R. (2014). Peranan Baitul Maal Wattamwil (BMT) Terhadap Upaya


Perbaikan Moral Masyarakat Di Kawasan Dolly Surabaya. Jurnal An-
Nisbah, 1(1).

Prasetyo, E. (2008). Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam
Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Dan Pengangguran. Jurnal
Akmenika UPY, 2(1).

Sulaeman. (2014). Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan


Pinjam Dalam Upaya Pengembangan UMKM Di Kabupaten Malang.
Jurnal Modernisasi, 5(3), 68-89.

Wijono, H. (2015). Peranan Dinas Koperasi Dan UKM Dalam Pemberdayaan


Usaha Kecil Menengah Kota Malang (Studi Pada Dinas Koperasi Dan
UKM Kota Malang). Jurnal Administrasi Publik Mahasiswa Universitas
Brawijaya, 1(2), 213–220.

Skripsi

Faolina, D. (2017). Peran Koperasi Syariah Dalam Pembiayaan Usaha Kecil


Dan Menengah (Studi Kasus di KJKS BMT Insan Mandiri Sragen ),
(Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Munir, Misbchul dan Iin Indarti (2011), Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi
pada Koperasi Simpan Pinjam “Cendrawasih” Kecamatan Gubug,
(Skripsi, Sekolah TInggi Ilmu Ekonomi Widya Mangga. Semarang).

Subandi. (2007). Peran Pemerintah Daerah Dan Partisipasi Pelaku Usaha


Dalam Pengembangan UMKM Manik-Manik Kaca di Kabupaten
Jombang.(Palembang: Universitas Airlangga).
LAMPIRAN

Foto kegiatan :

Hasil cek turnitin :

Anda mungkin juga menyukai