Anda di halaman 1dari 17

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan ISSN 2407-4268

PENERAPAN ALMA (ASSET LIABILITY MANAGEMENT )


PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM KABUPATEN DAN
KOTA KEDIRI SERTA KABUPATEN NGANJUK

Hendry Cahoyono Eko Wahjudi Ni’matush Sholikhah

Abstrak
Penerapan ALMA (Asset Liability Management ) pada koperasi simpan pinjam
dapat dilakukan dengan melakukan pembagian tugas dan wewenang dari
pengurus koperasi, melakukan pelaporan keadaan keuangan secara rutin. Dari
hasil pendampingan ini diperoleh hasil bahwaperserta pendampingan mampu
mengisi dan mengisi kuisioner serta pedoman Manajemen Aktiva Pasiva
(ALMA) Koperasi Simpan Pinjam meskipun belum semua komponen terisi ka-
rena adanya keterbatasan data Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang terdapat di
Kabupaten Kediri, Kota Kediri, dan Kabupaten Nganjuk di dalam mengelola
operasional kegiatan usaha simpan pinjam kepada para anggota dan calon ang-
gota koperasinya telah berusaha untuk mengikuti Peraturan Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor:
19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha Sim-
pan Pinjam oleh Koperasi. Tingkat diversifikasi aset/bauran neraca untuk kom-
posisi aset rata-rata 55% KSP mengalokasikannya > 30% pada Pinjaman yang
bersifat produktif seperti modal kerja dan untuk menjaga kemampuan pemenu-
han kewajiban jangka pendek/likuiditas Koperasi Simpan Pinjam (KSP) menga-
tur jatuh tempo cash outflow sejalan dengan cash inflownya yaitu < 1 Tahun.

Kata Kunci: Koperasi Simpan Pinjam, Laporan Keuangan, dan ALMA

I. PROLOG banyaknya atau dikenal sebagai


Seperti lembaga keuangan profit oriented.
perbankan, koperasi simpan pinjam Berdasarkan data Kementerian
berfungsi menghimpun dana dari Koperasi dan Usaha Kecil dan
masyarakat dan menyalurkannya Menengah (Kemenkop UKM),
kepada masyarakat. Perbedaan yang perkembangan perkoperasian
paling mendasar antara koperasi meningkat antara 10-12% setiap
simpan pinjam dan bank terletak tahun. Pada tahun 2013, jumlah
pada tujuan dari kegiatan koperasi di Indonesia mencapai
operasionalnya. Koperasi simpan 203.701 unit. Jumlah tersebut
pinjam memberi pinjaman dengan meningkat signifikan dibanding
tujuan kesejahteraan anggotanya se- tahun sebelumnya yang hanya
bagai peminjam atau biasa disebut mencapai 194.295 unit. Dari
dengan service oriented, sementara keseluruhan jumlah koperasi di
bank mempunyai tujuan untuk Indonesia, Jawa Timur merupakan
memperoleh keuntungan sebanyak- provinsi dengan jumlah koperasi

Alamat Korespondensia:
Hendry Cahoyono, Eko Wahjudi, Ni’matush Sholikhah,
Dosen Universitas Negeri Surabaya
Email:-
661 | Hendry Cahoyono, Eko Wahjudi, Ni’matush Sholikhah

terbanyak, yakni sejumlah 29.263 masyarakat melalui penguatan sektor


unit. koperasi dan UMKM.
Lebih lanjut, jumlah koperasi Jumlah koperasi sebanyak
simpan pinjam (KSP) di Indonesia 29.263 tahun 2013, sebanyak 75
terdata 8.761 unit. Sedangkan persen diantaranya berbentuk
Jumlah unit simpan pinjam (USP) Koperasi/Unit simpan pinjam
sebanyak 86.203 unit. Volume usaha (KSP/USP). Jumlah anggota
koperasi simpan pinjam mencapai KSP/USP mencapai 4,5 juta dengan
49,78 Miliar rupiah. Seperti hal nya total asset mencapai Rp 15 Trilyun.
dengan jumlah koperasi secara Dengan demikian, keberadaan KSP
keseluruhan, Jawa Timur juga di Jawa Timur yang sangat dominan
menempati posisi pertama sebagai tersebut menjadikan koperasi sebagai
provinsi dengan jumlah KSP/USP salah satu lembaga alternatif bagi
terbanyak di Indonesia mengalahkan UMKM dalam menyediakan layanan
Jawa Tengah dan Jawa Barat yang keuangan (Data Keragaan Koperasi
berada di posisi kedua dan ketiga. dan UMKM Jawa Timur, 2013).
Jumlah KSP/USP di Jawa Timur Demi mendukung
bahkan mencapai lebih dari 18 ribu perkembangan KSP kearah yang
unit. Perkembangan koperasi simpan semakin baik serta meminimalisir
pinjam di Jawa Timur ini tidak dapat risiko-risiko yang mungkin dihadapi,
dipandang sebelah mata dan meru- dibutuhkan pengelolaan yang
pakan bukti kuat bahwa koperasi profesional. Koperasi simpan pinjam
mempunyai peran yang besar dalam harus mampu mengelola dana yang
pertumbuhan perekonomian Jawa dihimpun dari pihak yang
Timur. mempunyai dana kepada pihak yang
Di Jawa Timur, peran membutuhkan dana secara optimal,
koperasi dan UMKM juga cukup sehingga dapat mencapai keuntungan
signifikan. Pada triwulan ke II Tahun yang diharapkan dan terhindar dari
2013 tercatat bahwa kontribusi risiko-risiko yang merugikan, seperti
sektor koperasi dan UMKM terhadap risiko likuiditas, risiko suku bunga,
pertumbuhan ekonomi Jawa Timur risiko nilai tukar, atau risiko
adalah sebanyak 54,39 persen dari operasional lainnya. Oleh karena itu,
pertumbuhan ekonomi yang men- dibutuhkan adanya Manajemen
capai 7,27 persen. Tentunya prosen- Aktiva Pasiva (ALMA) yang kuat.
tase kontribusi sektor koperasi dan Di dalam sebuah lembaga
UMKM yang lebih dari separoh ini perantara keuangan seperti koperasi ,
menunjukkan bahwa pertumbuhan fungsi Manajemen Aktiva Pasiva
ekonomi Jawa Timur sebagian besar (ALMA) yang mengelola struktur
ditopang oleh sektor koperasi dan dari aktiva dan pasiva menjadi sangat
UMKM. Tercatat pada tahun 2013 penting karena ketidaksepadanan
bahwa jumlah koperasi adalah waktu dan jumlah dana yang masuk
sebanyak 29.263 unit. Sedangkan pada sisi pasiva dengan penggunaan
jumlah UMKM adalah sebanyak 6,8 dana pada sisi aktiva. Hal tersebut
juta. Hal ini berimplikasi bahwa un- terjadi akibat dari sisi pasiva (dana
tuk lebih meningkatkan perekonomi- pihak ketiga) pada umumnya mem-
an Jawa Timur, maka perlu dil- iliki batas jatuh tempo yang lebih
akukan upaya pemberdayaan singkat dibandingkan dengan jangka
waktu kredit yang disalurkan.

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Penerapan Alma (Asset Liability Management )… | 662

Tugas utama Manajemen Ak- kegiatan operasional KSP mengingat


tiva Pasiva (ALMA) adalah me- pentingnya fungsi KSP sebagai lem-
maksimalkan laba, meminimalkan baga intermediasi. Adapun tujuan
risiko, dan menjamin tersedianya dari kegiatan pendampingan
likuiditas yang cukup. Prastimoyo Manajemen Aktiva Pasiva (ALMA)
(1997) dalam Risatawan (2013) adalah mengetahui pengelolaan
mengatakan bahwa fokus atau tujuan Manajemen Aktiva Pasiva (ALMA)
manajemen asset dan liabilitas ada- pada Koperasi Simpan Pinjam
lah mengoptimalkan pendapatan dan (KSP).
menjaga agar risiko tidak melampaui II. KONSEPSI TEORITIS
batas yang dapat ditolerir, disamping Koperasi Simpan Pinjam
juga memaksimalkan harga pasar didefinisikan sebagai koperasi yang
dari ekuitas perusahaan, sedangkan menjalankan usaha simpan pinjam
menurut Bambang (2000) dalam sebagai satu-satunya usaha yang
Risatawan (2013), manajemen asset melayani anggota. Definisi tersebut
dan liabilitas mempunyai fungsi dan diperkuat oleh Peraturan Menteri
kebijakan dalam menjalankan strate- Negara Koperasi dan Usaha Kecil
gi penentuan harga, baik dalam bi- Dan Menengah Republik Indonesia
dang lending maupun funding. Nomor: 19/Per/M.KUKM/XI/2008
Lebih lanjut, dapat tentang Pedoman Pelaksanaan
disimpulkan bahwa ALMA sangat Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh
berperan penting dalam mengatur Koperasi, bahwa Koperasi Simpan
keuangan didalam lembaga Pinjam dalam peraturan ini disebut
intermediasi, termasuk koperasi “KSP” adalah koperasi yang
simpan pinjam. Penerapan ALMA melaksanakan kegiatan usahanya
pada koperasi simpan pinjam dapat hanya untuk simpan pinjam (Pasal 1
dilakukan dengan melakukan ayat 2).
pembagian tugas dan wewenang dari Menurut Firdaus dan Susanto
pengurus koperasi, melakukan (2002:68), koperasi simpan pinjam
pelaporan keadaan keuangan secara adalah koperasi yang setiap
rutin, membuat bauran neraca untuk anggotanya memiliki kepentingan
membatasi tingkat diversifikasi langsung dibidang perkreditan. Lebih
aktiva serta komposisi pasiva yang lanjut, Kartasapoetra, dkk (2003:133)
diijinkan, membuat skedul proyeksi menyebutkan bahwa koperasi simpan
cash inflow dan cash outflow, serta pinjam berusaha untuk mencegah
membuat manajemen gap untuk para anggotanya terlibat dalam
mengatasi perbedaan antara aset jeratan kaum lintah darat pada waktu
yang sensitif terhadap bunga (rate mereka memerlukan sejumlah uang,
sensitive asset) dan liabilitas yang yakni dengan jalan menggiatkan
sensitif terhadap bunga (rate tabungan dan mengatur pemberian
sensitive liabilities). Tetapi dalam pinjaman uang dengan bunga
perjalanannya, tidak semua KSP serendah-rendahnya. Koperasi
menerapkan ALMA sebagai alat simpan pinjam memiliki tujuan
ukur dalam pemberian pendanaan mendidik anggotanya hidup
(lending) maupun mengumpulkan berhemat dan memperbanyak
pendanaan (funding). Untuk itu, per- tabungan untuk masa depan, serta
lu diadakan pendampingan penera- menambah pengetahuan para
pan ALMA dalam pelaksanaan anggota mengenai perkoperasian

ISSN 2407-4268
663 | Hendry Cahoyono, Eko Wahjudi, Ni’matush Sholikhah

(Widiyanti dan Sunindhia, simpan pinjam bagi masyarakat


2003:134). Untuk mencapai tujuan maupun bagi perekonomian negara
tersebut, koperasi simpan pinjam menyebabkan tuntutan bagi koperasi
harus melaksanakan aturan mengenai untuk dapat terus berkembang.
peran pengurus, pengawas, manajer, Untuk itu, koperasi simpan pinjam
maupun rapat anggota. perlu mengelola kegiatan
Berdasarkan paragraf- operasionalnya dengan optimal, baik
paragraf diatas, dapat disimpulkan tentang laporan keuangan hingga
bahwa koperasi simpan pinjam pembagian wewenang pengurus
membuka kesempatan bagi semua koperasi simpan pinjam. Pengelolaan
orang tanpa membedakan kedudukan tersebut dapat dilakukan dengan
sosial untuk menjadi anggota di da- menerapkan manajemen aktiva
lam koperasi simpan pinjam tersebut, pasiva (ALMA) dalam koperasi
serta mendukung anggota koperasi simpan pinjam.
simpan pinjam untuk berhemat dan Manajemen Aktiva Pasiva
meningkatkan tabungan yang adalah suatu proses pengelolaan ak-
dimiliki demi kelangsungan hidup di tiva dan pasiva secara terpadu
masa mendatang. Dalam menjalan- berkesinambungan untuk mencapai
kan perannya, setiap koperasi keuntungan dalam situasi lingkungan
mempunyai fungsi yang berbeda- usaha yang bergejolak. Raflus (1996)
beda. Koperasi simpan pinjam ber- mendefinisikan Manajemen Aktiva
fungsi untuk menghimpun sekaligus pasiva sebagai suatu proses
menyalurkan dana kepada anggota perencanaan, pengorganisasian,
maupun masyarakat di lingkungan pengarahan, dan pengendalian untuk
sekitarnya. Sesuai dengan namanya, mendapatkan penetapan kebijaksa-
fungsi koperasi simpan pinjam terse- naan di bidang pengelolaan per-
but diaplikasikan melalui jasa yang modalan (equity), pemupukan dana
diberikan kepada anggotanya berupa (funding), dan penggunaan dana (as-
simpanan dan pinjaman. sets). Ketiga hal tersebut, satu sama
Besar dana pinjaman koperasi lain saling terkait dalam mencapai
simpan pinjam berasal dari modal laba yang optimal dengan tingkat
koperasi yang didapat melalui sim- risiko yang dipertimbangkan.
panan-simpanan serta setoran para Tujuan Manajemen Aktiva
anggotanya (Indriani, 2010). Selan- Pasiva adalah mendapatkan
jutnya, Undang-undang No. 25 Ta- keuntungan yang optimal setelah
hun 1992 Pasal 41 menjelaskan bah- memperhitungkan risiko yang
wa modal koperasi terdiri dari modal mungkin timbul dengan menata
sendiri dan modal pinjaman. Modal portofolio pada kedua sisi neraca.
sendiri dapat berasal dari: Simpanan Tujuan ini dicapai dengan menjaga
Pokok , Simpanan Wajib, Dana pertumbuhan yang wajar, pendapatan
Cadangan, Hibah. Sedangkan Modal yang maksimal, likuiditas yang
Pinjaman dapat berasal dari: memadai, membentuk cadangan-
Anggota, Koperasi lainnya dan/atau cadangan untuk risiko yang mungkin
anggotanya, Bank dan lembaga timbul, memelihara sumber
keuangan lainnya, Penerbitan pendanaan dan memenuhi
obligasi dan surat hutang lainnya. penggunaan dana. Manajemen Akti-
Pentingnya keberadaan koperasi va Pasiva berfungsi untuk memini-

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Penerapan Alma (Asset Liability Management )… | 664

malisir berbagai risiko menyangkut di Kabupaten Kediri, Kota Kediri,


asset dan liability guna memaksi- dan Kabupaten Nganjuk ini terdiri
mumkan keuntungan dan hasil yang atas, koperasi simpan pinjam, unit
dibagikan kepada para pemegang simpan pinjam, koperasi kredit,
saham dalam jangka panjang dengan maupun koperasi serba usaha yang
memperhatikan kebutuhan likuiditas. memiliki unit usaha simpan pinjam
Fungsi yang lain dari Manajemen dalam kegiatan operasionalnya.
Aktiva Pasiva adalah menjalankan Koperasi tersebut merupakan
strategi penentuan harga, baik dalam koperasi yang berskala provinsi,
bidang lending maupun funding. maupun skala kabupaten yang
Manajemen Aktiva Pasiva pada beroperasi di wilayah Kabupaten
perkoperasian lebih banyak Kediri, Kota Kediri, dan Kabupaten
bertumpu pada kualitas. Hal tersebut Nganjuk. Sementara sasaran kegiatan
ditunjukkan melalui kemampuan pendampingan ini adalah manajer
koperasibaik konvensional maupun koperasi atau juru buku yang
syariah untuk meningkatkan daya melakukan pembuatan laporan
tarik bagi nasabah sehingga keuangan koperasi skala provinsi dan
menginvestasikan dananya melalui skala kabupaten di wilayah
koperasi tersebut. Dengan demikian Kabupaten Kediri, Kota Kediri, dan
akan berujung pada peningkatan Kabupaten Nganjuk.
kualitas pengelolaan pasivanya. Mekanisme pendampingan
Sedangkan kemampuan manajemen dimulai dari penyebaran kuesioner
untuk melaksanakan fungsinya se- kepada KSP. Pada tahap ini,
bagai professional investment man- kuesioner disebar ke unit-unit KSP
ager akan sangat menentukan kuali- yang akan didampingi di Kabupaten
tas aktiva yang dikelolanya Kediri, Kota Kediri, dan Kabupaten
(Whinarko, 2009). Untuk menerap- Nganjuk. Tahap selanjutnya adalah
kan ALMA dalam menentukan keu- mengunjungi KSP yang
angan koperasi, koperasi harus mem- bersangkutan untuk mengamati
iliki administrasi keuangan yang secara langsung laporan keuangan
baik, dan koperasi telah melakukan yang dibuat oleh KSP, serta
pencatatan keuangan seperti: biaya- informasi-informasi tentang ALMA
biaya bunga (tabungan, simpanan yang diketahui KSP. Berikutnya,
berjangka), biaya promosi (bila ada), kuesioner yang telah diisi oleh KSP
rata-rata outstanding tabungan dianalisis untuk mengetahui
koperasi, rata-rata outstanding sim- bagaimana kondisi laporan
panan berjangka, biaya operasional, keuangan, serta pemahaman tentang
margin keuntungan yang diinginkan, Manajemen Aktiva Pasiva (ALMA).
reserve requirement (cadangan wajib Terakhir, dilakukan pendampingan
yang ditetapkan dalam AD/ART). secara tatap muka untuk
Dengan pencatatan tersebut maka meningkatkan pemahaman peserta
ALMA dapat diterapkan. pendampingan mengenai ALMA,
serta membantu dan mendampingi
dalam pembuatan draft dokumen
III. METODE PELAKSANAAN ALMA. Hasil dari pendampingan
Obyek dari kegiatan pembuatan draft dokumen ALMA
Pendampingan Penerapan secara tatap muka akan di review
Manajemen Aktiva Pasiva (ALMA)

ISSN 2407-4268
665 | Hendry Cahoyono, Eko Wahjudi, Ni’matush Sholikhah

agar menghasilkan draft dokumen wewenang kelayakan kredit koperasi


ALMA yang baik. dimpan pinjam di kabupaten,
Setelah seluruh kuesioner Nganjuk, kabupaten Kediri, dan kota
KSP di Kabupaten Kediri, Kota Kediri sangatlah beragam. Dari hasil
Kediri, dan Kabupaten Nganjuk pendampingan dilapangan diketahui
dikumpulkan, kemudian dilakukan bahwa yang menjawab bahwa
analisis atas kuesioner tersebut. Hasil pemegang wewenang kelayakan
dari analisis kuesioner beserta pemberian kredit koperasi simpan
kunjungan langsung di lapangan pinjam di kabupaten, Nganjuk, ka-
akan memberikan kesimpulan bupaten Kediri, dan kota Kediri ada-
tentang bagaimana kondisi laporan lah manajer sebanyak 59%. Se-
keuangan KSP tersebut, serta sejauh dangkan yang menjawab pemegang
mana KSP memahami dan menerap- wewenang pemberian kredit adalah
kan Manajemen Aktiva Pasiva ketua sebesar 31%. Sedangkan yang
(ALMA) sebelum dilakukan menjawab pemegang wewenang
sosialisasi maupun pendampingan pemberian kredit adalah lain-lain
secara tatap muka. Selain itu, hasil sebesar 9%. Selain itu sebesar 1%
analisis ini menentukan seperti apa menjawab bahwa yang memegang
seharusnya pendampingan penerapan wewenang pemberian kredit adalah
Manajemen Aktiva Pasiva (ALMA) sekretaris.
dilakukan. Hal ini bisa disebabkan mas-
ing-masing koperasi simpan pinjam
memilki karateristik dan sifat yang
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Secara fungsi koperasi sim- berbeda antara satu dengan yang
pan pinjam tidak lepas dari yang na- lainnya. Sehingga pemegang
manya pinjaman/kredit yang diminta wewenang pemberian kredit pada
oleh anggota. Pemerian pinjaman koperasi simpan pinjam di kabupat-
pada anggota ini harus memper- en, Nganjuk, kabupaten Kediri, dan
hatikan kelayakan antara jumlah kota Kediri bisa berbeda. Kred-
kredit yang akan diberikan dengan it/pinjaman adalah salah satu cara
kesanggupan anggota untuk mencicil bagi koperasi simpan pinjam untuk
pinjamannya. membentuk sirkulasi keuangan.
Untuk menentukan pem- Apabila sirkulasi keuangannya bagus
berian kredit ini memang bukanlah maka seluruh anggota koperasi bisa
perkara yang mudah. Karena bi- merasakan manfaat dari menjadi
asanya akan menimbulkan berbagai anggota koperasi, begitu pula se-
macam persoalan. Terkadang resiko baliknya. Salah satu yang bisa me-
adanya kredit macet dari anggota ju- nyebabkan sirkulasi keuangan
ga memungkinan. Maka dari itulah koperasi simpan pinjam itu buruk
dalam koperasi simpan pinjam peran adalah adanya keterlambatan bahkan
siapa yang akan memeberikan macetnya pembayaran kredit. Untuk
wewenang kelayakan suatu pinjaman itu pembayaran kredit yang dil-
sangatlah penting. Dari hasil olah akukan oleh anggota koperasi sim-
data tentang pemegang wewenang pan pinjam harus dikelola dan dil-
dalam pemberian kredit/pinjaman akukan pencatatan dengan baik.
koperasi di kabupaten, Nganjuk, ka- Diketahui bahwa sebanyak
bupaten Kediri, dan kota Kediri di- 42% peserta menjawab bahwa yang
peroleh hasil bahwa pemegang berwenang untuk pembayaran kredit

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Penerapan Alma (Asset Liability Management )… | 666

yang telah disetujui adalah bendaha- bupaten, Nganjuk, kabupaten Kediri,


ra. Hal ini dikarenakan bendaharalah dan kota Kediri bisa berbeda. Di-
yang memegang dan mengetahui kas mana, sebanyak 44% peserta menja-
dari koperasi simpan pinjam. wab bahwa yang berwenang men-
Kemudian, sebesar 27% menjawab cari sumber pendanaan adalah mana-
bahwa yang berwenang untuk pem- jer koperasi. Kemudian, sebanyak
bayaran kredit yang telah disetujui 34% peserta menjawab bahwa yang
adalah lain-lain. Sedangkan yang berwenang mencari sumber penda-
menjawab bahwa yang berwenang naan pada koperasi adalah ketua
untuk pembayaran kredit yang telah koperasi. Sedangkan, sebanyak 15%
disetujui adalah manajer koperasi peserta menjawab bahwa yang ber-
adalah sebanyak 19% peserta. Na- wenang mencari sumber pendanaan
mun demikian, ada sebesar 8% yang adalah lain-lain. Bendahara juga
menjawab menjawab bahwa yang yang berwenang mencari sumber
berwenang untuk pembayaran kredit pendanaan dijawab oleh 6% peserta,
yang telah disetujui adalah lain-lain. dan sebanyak 1% peserta menjawab
Hal ini dilakukan bisa dikarenakan bahwa yang berwenang mencari
dalam penyerahan dana pinjaman sumber pendanaan adalah sekretaris.
ada syarat-syarat tertentu yang Perbedaan pemegang wewenang
ditetapkan dan disampaikan langsung siapa yang mencari sumber penda-
oleh ketua koperasi. Serta hanya 4% naan ini terkadang tergantung pada
yang menjawab menjawab bahwa RAT koperasi itu sendiri.
yang berwenang untuk pembayaran Pada koperasi simpan pinjam
kredit yang telah disetujui adalah sama halnya dengan lembaga keu-
sekretaris koperasi. angan lainnya. Ketika ada dana sur-
Lembaga keuangan bank mau- plus di kas maka akan banyak pilihan
pun non bank pasti membutuhkan dana itu akan dikemanakan. Salah
sumber pendanaan. Sumber penda- satu caranya menempatkan dana ter-
naan utama berasal dari nasabah. Ka- sebut di bank. Jika dana itu akan
lau koperasi simpan pinjam sumber ditempatkan di bank maka bentuk
pendanaan utamnya bisa berasal dari produknya seperti apa da siapa yang
anggotanya. Akan tetapi yang terjadi akan menentukan. Maka dari itu
di koperasi simpan pinjam adalah keputusan penting tentang penem-
jumlah pinjaman/kredit anggota lebih patan dana di bank dalam bentuk de-
besar daripada jumlah tabungan ang- posito atau investasi harus ada. Dari
gota. Untuk menyiasati hal ini bi- hasil pendampingan diketahui bahwa
asanya lembaga keuangan akan men- sebanyak 45% peserta menjawab
cari dana ke lembaga keuangan. bahwa ketua koperasi merupakan
Misalnya kalau koperasi simpan pin- pemegang wewenang pemberi kepu-
jam akan mencari sumber pendanaan tusan penempatan dana di koperasi
ke bank atau lembaga keuangan simpan pinjam kabupaten Kediri,
lainnya. Tentunya dalam mencari kota Kediri, dan kabupaten Nganjuk.
sumber pendanaan ini membutuhkan Sebanyak 31% peserta menjawab
wewenang dari pengurus koperasi bahwa manajer koperasi merupakan
simpan pinjam. pemegang wewenang pemberi kepu-
Diketahui bahwa yang ber- tusan penempatan dana di koperasi
wenang mencari sumber pendanaan simpan pinjam. Sedangkan sebanyak
pada koperasi simpan pinjam di ka- 15% peserta menjawab bendahara

ISSN 2407-4268
667 | Hendry Cahoyono, Eko Wahjudi, Ni’matush Sholikhah

koperasi merupakan pemegang suku bunga kredit koperasi simpan


wewenang pemberi keputusan pinjam memang lebih besar dari suku
penempatan dana di koperasi simpan bunga bank. Tidak hanya lembaga
pinjam. Kemudian, selain ketua, ma- keuangan bank yang memilki produk
najer, dan bendahara sebanyak 9% jasa keuangan yang beragam.
peserta menjawab lain-lain (selain Koperasi simpan pinjam juga mem-
ketua, manajer, dan bendahara meru- iliki produk jasa keuangan yang ber-
pakan pemegang wewenang pemberi gam. Hal ini tentunya bertujuan un-
keputusan penempatan dana di tuk memaksimalkan kepuasan ang-
koperasi simpan pinjam. gota koperasi. Karena masing-
Koperasi simpan pinjam, ten- masing anggota memiliki kebutuhan
tunya berbeda dengan lembaga keu- yang berbeda.
angan bank dalam penentuan suku Salah satu jasa keuangan di
bunga. Jika lembaga keuangan bank koperasi simpan pinjam adalah pin-
acauan bunga kreditnya berdasarkan jaman. Jenis pinjaman yang dimilki
BI rate, maka koperasi simpan pin- koperasi simpan pinjam ini begitu
jam penentuan suku bunga kreditnya beragam, seperti; pinjaman kon-
bisa berdasarkan pengurus. Namun sumtif, pinjaman investasi, pinjaman
demikian tetap menggunakan perhi- komersial, pinjaman modal kerja,
tungan yang rasional. Bisa diketahui dan lainnya. Para anggota koperasi
pemegang wewenang pemberi kepu- simpan pinjam akan melakukan pin-
tusan penentuan tingkat suku bunga jaman sesuai dengan kebutuhannya.
kredit koperasi simpan pinjam di Karena masing-masing produk pin-
Kabupaten Kediri, Kota Kediri, dan jaman akan memiliki syarat dan ke-
Kabupaten Nganjuk. Sebanyak 41% tentuan yang berbeda. Jadi dengan
peserta menjawab bahwa keputusan banyakknya produk pinjaman terse-
tingkat suku bunga bunga kredit ada but semakin banyak pilihan bagi
di tangan lain-lain (selain, ketua, anggota untuk memilih jenis pin-
manajer, bendahara, dan sekretaris jamannya.
koperasi), lain-lain yang dimaksud Bisa diketahui jenis pinjaman
bisa berasal dari keputusan RAT yang ada pada koperasi simpan pin-
ataupun hal lain. Kemudian, jam di kabupaten, Nganjuk, kabupat-
sebanyak 36% peserta menjawab en Kediri, dan kota Kediri. Sebanyak
bahwa yang menentukan keputusan 70% peserta menjawab bahwa jenis
tingkat suku bunga bunga kredit ada- simpanan yang disalurkan oleh
lah manajer koperasi. Sedangkan koperasi simpan pinjam adalah pin-
sebanyak 41% peserta menjawab jam untuk modal kerja. Pinjaman ini
keputusan tingkat suku bunga bunga banyak diminati karena mayoritas
kredit ada pada ketua koperasi. anggota koperasi adalah petani. Di-
Dari penuturan beberapa peser- mana, mereka membutuhkan banyak
ta yang juga merupakan pengurus pinjaman modal kerja pada waktu
koperasi simpan pinjam diperoleh musim tanam. Selain, petani juga
informasi bahwa para anggota banyak anggota yang bekerja sebagai
sebenarnya akan membayarkan bun- pedagang baik itu pedagang besar
ga yang telah ditetapkan karena nant- sampai pedagang asongan seperti
inya anggota yang melakukan pem- yang disampaikan salah satu peserta
injaman tersebut akan mendapatkan dari kabupaten Nganjuk. Untuk pin-
Sisa Hasil Usaha (SHU). Padahal jaman konsumtif pada koperasi sim-

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Penerapan Alma (Asset Liability Management )… | 668

pan pinjam di kabupaten, Nganjuk, Karena besar kecilnya pokok pin-


kabupaten Kediri, dan kota Kediri, jaman akan memengaruhi besar
dijawab oleh 20% peserta. Pinjaman kecilnya suku bunga pinjaman yang
konsumtif ini dilakukan oleh anggota dikenakan. Di wilayah Kediri ada
untuk mencukupi kebutuhannya, juga koperasi simpan pinjam syariah.
baik yang bersifat rutin ataupu bersi- Berdasarakan hasil penuturan pengu-
fat mendadak. Sedangkan pinjaman rusnya bahwa suku bunga pinjaman
yang sifatnya untuk investasi dan diganti dengan bagi hasil atau mura-
komersial memiliki jumlah jawaban bahah. Jika dilihat dari sifat suku
dengan persentase yang sama yakni bunga mayoritas pengurus menjawab
sebesar 4%. Seperti yang dikatakan bahwa 97% bunga pinjaman yang
salah satu peserta pendampingan ada pada koperasi simpan pinjam di
bahwa biasanya beda jenis pin- kabupaten, Nganjuk, kabupaten Ke-
jamannya maka akan berbeda pula diri, dan kota Kediri bersifat flat
tingkat suku bunga kreditnya. (tetap). Sedangkan sisnya yakni
Selain beragam jenisnya, pin- sebesar 3% menjawab variable
jaman yang ada pada koperasi sim- (berubah). Bahkan salah satu
pan pinjam juga memilki karakteris- koperasi simpan di Nganjuk juga
tik yang berbeda. perbedaan karak- menerapkan suku bunga musiman.
teristik pinjaman ini berdasar be- Suku bunga musiman ini biasanya
berapa hal diantaranya; dasar perhi- untuk durasi pinjaman 4 bulan. Pin-
tungan suku bunga, sifat suku bunga, jaman ini biasanya untuk modal kerja
rata-rata perode pinjaman, dan rata- bagi para petani yang menjadi ang-
rata persentase dari asset. Apabila gota koperasi simpan pinjam terse-
dilihat dari dasar perhitungan suku but.
bunga, pinjaman pada koperasi sim- Jangka waktu pinjaman yang
pan pinjam di kabupaten, Nganjuk, dilakukan oleh masing-masing ang-
kabupaten Kediri, dan kota Kediri, gota koperasi simpan pinjam di ka-
dasar penentuan suku bunga bupaten, Nganjuk, kabupaten Kediri,
didominasi oleh faktor lain-lain dan kota Kediri juga bervariasi.
diluar (Pokok pinjaman, RAT, dan Jangka waktu pinjaman paling ban-
negosiasi). Faktor lain-lain ini yak dipilh adalah pinjaman yang
mnedapat respon sebesar 54% persen jangka waktunya satu tahun. Hal ini
jawaban dari peserta. Banyak faktor diketahi dari sebanyak 69% pengurus
lain-lain yang dimaksud, diantaranya menjawab bahwa jangka waktu pi-
adalah jenis pinjaman yang diminta jaman yang ada adalah satu tahun.
oleh anggota pada saat melakukan Kemudian, jangka waktu pinjaman
pinjaman. Selain itu seperti yang yang berdurasi satu hingga 2 tahun
disampaikan oleh pengurus koperasi dijawab sebanyak 28% pengurus.
dari Nganjuk bahwa dasar penentuan Pinjaman ini menurut penuturan
suku bunga juga bergantung pada pengurus di koeprasi simpan pinjam
jangka waktu cicilan peminjaman. sudah bersifat jangka panjang. Se-
Sedangkan sebanyak 31% dangkan sebanyak 3% pengurus
perserta menjawab bahwa dasar menjawab bahwa jangka waktu pin-
penentuan suku bunga adalah RAT. jaman yang diminta anggota adalah
Kemudian, sebanyak 15% peserta lebih dari dua tahun. Lamanya
menjawab bahwa dasar penentuan jangka waktu pinjaman ini juga akan
suku bunga adalah pokok pinjaman. berpengaruh pada besar kecilnya pin-

ISSN 2407-4268
669 | Hendry Cahoyono, Eko Wahjudi, Ni’matush Sholikhah

jamn dan suku bunga yang akan berbeda antara satu jenis pinjman
diterima anggota yang melakukan dengan pinjaman yang lain. Adapun
pinjaman. Pinjaman pada koperasi pertimbangan dalam penentuan suku
simpan pinjam di kabupaten, bunga di masing-masing jenis pin-
Nganjuk, kabupaten Kediri, dan kota jaman antara laian; RAT, jangka
Kediri, juga memperhatikan aspek waktu pinjaman, besar pinjaman, dan
rata-rata persentase dari asset karakteristik debitur. Pertama, dari
koperasi. Hal ini dilakukan untuk pinjaman konsumtif bisa diketahui
menjaga likuiditas koperasi simpan bahwa penentuan suku bunga pada
pinjam tersebut. jenis pinjaman konsumtif sebesar
Dari hasil olah data diketahui 10% ditentukan oleh karakteristik
bahwa sebanyak 55% pengurus men- debitur. Besar pinjaman menentukan
jawab koperasi simpan pinjam yang suku bunga pinjaman konsumtif
memberikan pinjaman pada ang- sebesar 5%, dan jangka waktu pin-
gotanya ada yang sampai lebih dari jaman juga sebanyak 5% yang men-
30% total asset koperasi tersebut. jawab memengaruhi penentuan suku
Untuk koperasi simpan pinjam yang bunga pinjaman konsumtif.
memberikan pinjaman sebesar 21% Kedua, untuk pinjaman in-
sampai 30% dari total assetnya ada- vestasi yang menentukan tingakat
lah sebanyak 21% koperasi simpan suku bunga pinjamnannya hanya dua
pinjam di kabupaten, Nganjuk, ka- hal yakni, karakteristik debitur sebe-
bupaten Kediri, dan kota Kediri. Se- sar 3% dan sebesar 2% adalah
dangkan yang menjawab mengeluar- jangka waktu pinjaman. Ketiga, un-
kan pinjaman dengan persentase total tuk pinjaman komersial sama halnya
asset koperasi sebesar 10% sampai dengan pinjaman investasi juga di-
20% adalah sebanyak 19% koperasi. pengaruhi oleh dua hal dalam
Serta yang mengeluarkan pinjaman penetuan suku bunga pinjamannya
dengan persentase total asset yakni, jangka waktu pinjaman sebe-
koperasi sebesar dibawah 10% rela- sar 2% dan karakteristik debitur
tive kecil yakni sebesar 5% koperasi. sebesar 5%. Keempat, untuk pin-
Keputusan besaran asset terhadap jaman modal kerja penetuan suku
dana pinjaman sangat penting untuk bunganya sebanyak 40% pengurus
diketahui oleh pengurus koperasi. menjawab bahwa suku bunga diten-
Karena jika tidak maka koperasi tukan oleh karakteristik debitur atau
simpan pinjam bisa mengalami ke- dalam hal ini anggota. Kemudian,
langkaan likuiditas. Penentuan suku sebanyak masing-masing 15% pen-
bunga kredit juga mempertim- gurus menjawab bahwa besarn suku
bangkan jenis pinjaman yang dil- bunga untuk pinjaman modal kerja
akukan oleh anggota koperasi. Ada ditentukan oleh besar pinjaman dan
beberapa jeni pinjaman pada jangka weaktu pinjaman. Dalam hal
koperasi simpan pinjam di kabupat- ini memang dari keempat jenis pin-
en, Nganjuk, kabupaten Kediri, dan jaman pada koperasi simpan pinjam
kota Kediri. Diantaranya adalah; pin- di kabupaten, Nganjuk, kabupaten
jaman konsumtif, pinjaman investasi, Kediri, dan kota Kediri, menunjuk-
pinjaman komesrsial, serta pinjaman kan bahwa karakteristik debitur
modal kerja. (anggota) yang palimg dominan
Masing-masing pinjaman menentukan suku bunga. Hal ini
memiliki penentuan suku bunga yang bukannya tanpa alasan karena pengu-

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Penerapan Alma (Asset Liability Management )… | 670

rus koperasi pasti sudah mempunyai ga simpanan yang dasar perhitungan


rekam jejak masing-masing anggota. bunganya yang memerhatikan aspek
Tetntunya dengan cara mengetahui pokok pinjaman dijawab oleh pengu-
rekam jejak anggota koperasi (calon rus sebesar 6%. Masing-masing
debitur) resiko-resiko dalam keredit koperasi simpan pinjam di kabupat-
di koperasi simpan pinjam bisa en, Nganjuk, kabupaten Kediri, dan
diminimalkan. kota Kediri memiliki cara yang ber-
Selain karakteristik pinjaman beda dalam menentukan dasar perhi-
yang berbeda pada koperasi simpan tungan suku bunga, semua tergan-
pinjam ada pula pula perbedaan tung pada kebijakan pada masing-
karakteristik simpanan. Ada empat masing pengurus koperasi simpan
karakteristik simpanan pada koperasi pinjam tersebut. Disamping itu juga
simpan pinjam di kabupaten, memperhatikan kebutuhan masing-
Nganjuk, kabupaten Kediri, dan kota masing anggota koperasi simpan pin-
Kediri. Diantaranya adalah, dsar jam,
perhitungan suku bunga, sifat suku Kedua, dari sifat suku bunga
bunga, rata-rata periode simpanan, yang diberlakukan di koperasi sim-
dan rata-rata persentase dari asset pan pinjam di kabupaten, Nganjuk,
koperasi. Pertama, apabila dilihat kabupaten Kediri, dan kota Kediri
dasar perhitungan suku bunga sim- ada dua jenis yakni falt (tetap) dan
panan yang ada pada koperasi sim- variable (berubah). Mayoritas
pan pinjam hal yang paling dominan Koperasi simpan pinjam di kabupat-
adalah Rapat Anggota Tahunan en, Nganjuk, kabupaten Kediri, dan
(RAT). Hal ini dijawab oleh pengu- kota Kediri sifat suku bunganya ada-
rus koperasi simpan pinjam yang lah flat. Ini bisa diketahui dari sebe-
hadir dalam pendampingan sebanyak sar 92% pengurus yang menjawab
70%. Jadi penetapan besaran suku bahwa sifat suku bunga simpanan di
bunga bunga simpanan pada koperasi koperasi simpan pinjam adalah flat
simpan pinjam ditentukan pada saat (tetap). Sedangkan pengurus
RAT. Hal ini tentunya sangat memu- koperasi yang menjawab bahwa sifat
dahkan bagi pengurus koperasi kare- suku bunga yang ada di koperasi
na hasil dari RAT merupakan kese- simpan pinjam adalah varibel (beru-
pakatan bersama dengan seluruh bah) hanya sebesar 8%. Sifat suku
anggota koperasi simpan pinjam. bunga flat atau variable ini tentunya
Selain itu, dasar penentuan su- memiliki keuntungan dan keku-
ku bunga tidak hanya ditetapkan me- rangan masing-masing bagi anggota.
lalui RAT, tapi ada juga koperasi Ketiga, karakteristik simpanan
yang menetapkan besaran suku bun- anggota koperasi berdasarkan rata-
ga simpanan berdasar Sisa Hasil rata periode simpanan. Rata-rata
Usaha (SHU). Ini diketahui dari ban- periode simpanan pada koperasi
yakany jawaban dari para pengurus simpan pinjam di kabupaten,
sebesar 24%. Dalam koperasi simpan Nganjuk, kabupaten Kediri, dan kota
pinjam pembagian SHU memang Kediri cukup bervariasi. Periode
merupakan nilai lebih bagi para ang- simpanan yang satu tahun dijawab
gota. Sebab, harapan dari anggota oleh sebanyak 70% pengurus. Untuk
pembagian SHU koperasi simpan periode waktu simpanan 1 hingga 2
pinjam bagi anggota terus mening- tahun dijawan oleh 23% pengurus,
kat. Sedangkan penetapan suku bun- dan periode simpanan yang lebih dari

ISSN 2407-4268
671 | Hendry Cahoyono, Eko Wahjudi, Ni’matush Sholikhah

dua tahun dijawab oleh 7% pengu- koperasinya. Baik itu usaha yang
rus. Periode simpanan ini juga diten- berkaitan dengan keuangannya mau-
tukan oleh jenis simpanan yang dil- pun teknis penyelengaraan organisasi
akukan oleh anggota di koperasi koperasi simpan pinjam.
simpan pinjam di kabupaten, Dari sisi keuangan, selalu yang
Nganjuk, kabupaten Kediri, dan kota dilihat oleh angoota koperasi simpan
Kediri. pinjam adalah pembagian Sisa Hasil
Keempat, terkait persentase be- Usaha (SHU). Harapannya adalah
saran total simpanan anggota tiap tahunnya pembagian SHU bagi
dibandingkan total asset koperasi anggota koperasi simpan pinjam ter-
simpan pinjam di kabupaten, us meningkat. Sedangkan, bagi pen-
Nganjuk, kabupaten Kediri, dan kota gurus koperasi sirkulasi dan likuidi-
Kediri. Dari gambar 4.12. diatas tas uang harus terus dijaga dengan
diketahui bahwa sebanyak 74% pen- baik. Karena apibila kopersi simpan
gurus menjawab bahwa besaran per- pinjam tidak bisa mengelola arus
sentase total simpanan terhadap total keuangannya dengan baik bukan tid-
asset adalah 10% sampai 20 % total ak mungkin koperasi simpan pinjam
aset. Untuk yang menjawab menja- tersebut akan menghadapi masalah
wab bahwa besaran persentase total pelik dengan anggota. Untuk itu
simpanan terhadap total asset adalah dibutuhkan pengelolaan kas pada
dibawah 10% adalah sebanyak 10 % koperasi simpan pinjam yang sangat
pengurus. Kemudian, untuk yang professional dan terukur. Salah
menjawab bahwa besaran persentase satunya dengan memperhitungkan
total simpanan terhadap total asset target simpanan, target kred-
adalah 21% sampai 30 % total aset it/pinjaman, dam target SHU.
adalah 7% pengurus. Sedangkan Pertama, terkait target sim-
yang menjawab bahwa besaran per- panan yang ditetapkan oleh pengurus
sentase total simpanan terhadap total koperasi simpan pinjam di kabupat-
asset adalah lebih dari 30% adalah en, Nganjuk, kabupaten Kediri, dan
3% pengurus. kota Kediri. Dari temuan dilapangan
Rata-rata total simpanan ang- bisa diketahui bahwa 58% pengurus
gota terhadap persentase asset total koperasi simpan pinjam menjawab
harus diperhatikan oleh pengurus bahwa koperasi yang dikelolanya
koperasi. Karena hal ini akan me- melakukan target simpanan. Target
mengaruhi likuiditas dan sirkulasi simpanan ini akan menentukan be-
keuangan pada koperasi simpan pin- saran simpanan anggota tiap tahun
jam. Masing-masing koperasi simpan yang nantinya akan dijadikan acuan
pinjam di kabupaten, Nganjuk, ka- dalam pengelolaan kas koperasi sim-
bupaten Kediri, dan kota Kediri ten- pan pinjam. Sedangkan sebanyak
tunya sudah memiliki kebijakan 30% pengurus menjawab bahwa
sendiri dalam menentukan total as- koperasi simpan pinjam yang
setnya. Koperasi simpan pinjam dikelolanya tidak membuat targaet
tentnunga akan mengharapkan bah- simpanan anggota. Kedua, dari aspek
wa kegiatan usaha yang dilakukan target kredit. Sebanyak 75% pengu-
akan selalu menguntungkan pengu- rus menjawab bahwa koperasi yang
rus dan seluruh anggotanya. Banyak yang dikelolanya membuat target
usaha yang harus dilakukan oleh pinjaman/kredit bagi anggota
pengurus koperasi untuk memajukan koperasi. Sedangkan sisanya sebanyk

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Penerapan Alma (Asset Liability Management )… | 672

15% pengurus menjawab bahwa jang belum mampu menghasilkan


koperasi simpan pinjam yag dikelol- ROA yang tinggi.
anya tidak membuat target pin- Klasifikasi return on equity
jaman/kredit yang akan dilakukan yang dimiliki oleh sebagian besar
tiap tahunnya. Tentunya masing- KSP yaitu 58% dengan rata-rata per-
masing kebijakan yang dibuat oleh sentase sebesar < 10% ini menunjuk-
para pengurus koperasi ini memiliki kan bahwa rendahnya capaian ting-
dampak. Ketiga, tentang target Sisa kat pengembalian investasi. Total
Hasil Usaha (SHU). Diperoleh hasil pendapatan yang diukur dari total
bahwa sebanyak 75% pengurus equity yang ada belum optimal
koperasi simpan pinjam menjawab diupayakan untuk mampu
melakukan target pemberian Sisa menghasilkan laba bagi koperasi.
Hasil Usaha (SHU) tiap tahunnya. Batasan tingkat diversifikasi
Sedangkan sebanyak 15% pengurus aset serta komposisi dari liabilitas
menjawab bahwa koperasi simpan yang dipatok untuk menjaga agar
pinjam yang dikelolanya tidak komposisi penghimpunan dana yang
menbuat target pemberian Sisa Hasil diterima KSP searah dengan
Usaha (SHU). penggunaaan dana tersebut. Ber-
Banyak hal yang bisa memen- dasarkan gambar 4.10 Rata-rata %
garuhi suatu koperasi simpan pinjam dari total aset, diketahui bahwa
tersebut melakukan target terhadap sebanyak 55% KSP di wilayah Ka-
simpanan, pinjaman, dan SHU. Salah bupaten/Kota Kediri dan Nganjuk
satunya adalah kemampuan dari untuk saldo Pinjaman/Piutang Ang-
pengurus dalam mengelola dan gota adalah sebesar > 30% yang
merancang neraca keuangan koperasi merupakan prosentase penyaluran
simpan berdasarkan asset dan dana kepada anggota dan calon ang-
kewajibannya secara baik. Tidak gota KSP. Hal ini menunjukkan se-
semua pengurus koperasi simpan bagian besar KSP di wilayah Kabu-
pinjam bisa melakan hal itu. Karena paten/Kota Kediri dan Nganjuk
memang pengelolaan neraca keu- memiliki komposisi minimal 30%
angan pada koperasi simpan pinjam dari total asset yang di alokasikan
sangat sederhana berbda dengan untuk Pinjaman/Piutang kepada
pengelolaan neraca keuangan yang Anggota dan Calon Anggota
ada apad lembaga keuangan formal dibandingkan dengan jenis aset
lainnya baik bank ataupun non bank. lainnya. Prosentase komposisi terse-
Informasi bahwa klasifikasi re- but sudah mencerminkan core busi-
turn on aset yang dimiliki oleh seba- ness Koperasi yang kegiatan uta-
gian besar KSP yaitu 82% dengan manya adalah menyalurkan dana
rata-rata prosentase sebesar < 10% kepada pihak-pihak yang memer-
ini menunjukkan bahwa rendahnya lukan dengan pertimbangan aspek
capaian tingkat pengembalian inves- produktifitas dan risiko penyalu-
tasi. Total pendapatan yang diukur rannya.
dari total aset yang ada belum opti- Informasi pada jenis-jenis pin-
mal diupayakan untuk mampu jaman yang disalurkan KSP terlihat
menghasilkan laba bagi koperasi. bahwa pinjaman untuk keperluan
Pemilihan alokasi pemanfaatan dana Modal Kerja mendominasi prosen-
yang ada pada komponen aset baik tase penyaluran dana KSP yaitu
jangka pendek maupun jangka pan- sebesar 70% sedangkan pinjaman

ISSN 2407-4268
673 | Hendry Cahoyono, Eko Wahjudi, Ni’matush Sholikhah

konsumtif berada di posisi kedua yai- (bimtek) kerjasama antara FE Unesa


tu sebesar 20%. Hal ini menggam- dengan Dinas Koperasi Propinsi Ja-
barkan kebijakan penyaluran dana tim untuk wilayah Kabupaten/Kota
KSP lebih ditujukan untuk aktivitas Kediri dan Nganjuk.
atau keperluan yang bersifat produk- Hasil olah data yang sama juga
tif dibandingkan keperluan kon- diperolehtentang gambaran
sumtif, tentunya dengan tujuan agar Karakteristik Jenis-Jenis Simpanan
kinerja pinjaman tersebut menjadi Koperasi Simpan Pinjam dimana ter-
baik untuk menghindari timbulnya dapat informasi bahwa rata-rata peri-
pinjaman yang kolektibilitasnya ode simpanan adalah juga selama 1
macet serta pada akhirnya dengan tahun dari sebanyak 70% KSP. Se-
kinerja pinjaman yang sehat akan hingga dapat disimpulkan bahwa
mempercepat perputaran modal kondisi pengelolaan likuiditas seba-
usaha KSP dan akan mencapai laba hagian besar KSP di wilayah Kabu-
usaha yang maksimal pula. paten/Kota Kediri dan Nganjuk telah
Dari sisi Manajemen Likui- sesuai (matching) dengan skedul
ditasPengelolaan yang tepat atas proyeksi cash outflow dan cash in-
periode waktu jatuh tempo pen- flow dimana periode waktu jatuh
erimaan uang (cash in flow) dengan tempo antara komponen pembentuk
pengeluaran uang (cash out flow) outflow, seperti liabilities berupa
atau penyesuaian antara waktu jatuh simpanan, berdekatan waktunya
tempo aset dan liabilitas haruslah dengan jatuh tempo komponen pem-
menjadi fokus perhatian utama untuk bentuk inflow, seperti aset berupa
menjamin kestabilan keuangan KSP. pinjaman. KSP terhindar dari
Likuiditas memiliki arti pada ke- kemungkinan terjadinya gap penda-
mampuan KSP di dalam pemenuhan naan serta memiliki kemampuan me-
kewajiban jangka pendek atau juga nyiapkan dana segera untuk keperlu-
dapat dimaknai dengan ketersediaan an likuiditas yang bersifat men-
dana tunai dan setara kas (aset non dadak/darurat.
kas tunai yang dapat dengan cepat Pembiayaan atau dikenal juga
dikonversi/diubah menjadi uang tun- dengan aktivitas pendanaan merupa-
ai) untuk tujuan membiayai aktivitas kan hal pokok yang dibutuhkan bagi
pendanaan dan operasional usaha organisasi apapun untuk dapat mem-
KSP sehari-hari. Untuk itu fokus biayai kegiatan-kegiatan operasion-
pengelolaan likuiditas pada KSP di alnya hingga dapat berjalan dengan
titik beratkan pada kemampuan lancar serta berguna untuk men-
komponen aset dan komponen liabil- dukung pertumbuhan usaha dari or-
itas jangka pendek yaitu yang mem- ganisasi tersebut.
iliki umur ekonomis sampai dengan Rata-rata Capital to Asset Ra-
1 tahun. tio KSP di Kabupaten Kediri, Kota
Karakteristik Jenis-Jenis Kediri, dan Kabupaten Nganjuk
Pinjaman Koperasi Simpan Pinjam) adalah 18,71%. Hal ini menunjukkan
KSP di wilayah Kabupaten/Kota Ke- komposisi terbesar pembiayaan ak-
diri dan Nganjuk diperoleh informasi tivitas usaha didanai melalui modal
bahwa rata-rata periode pinjaman luar KSP yaitu bersumber dari
adalah selama 1 tahun yang diberi- perolehan dana pihak ketiga : sim-
kan oleh 69% dari 100 KSP yang panan sukarela, tabungan, deposito
menjadi peserta bimbingan teknis dan lainnya yang bukan merupakan

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Penerapan Alma (Asset Liability Management )… | 674

sumber dari komponen pembentuk memilah-milah risiko (mana yang


ekuitas KSP. Hal ini bukan merupa- bisa dikendalikan dan mana yang
kan suatu kelemahan pada aspek tidak), mengendalikan risiko yang
permodalan internal KSP akan tetapi, bisa dikendalikan, dan mengambil
dapat dilihat dari tingginya ke- tindakan tertentu yang lain atas risiko
percayaan (trustee) pihak luar KSP yang tidak bisa dikendalikan. Tata
untuk menanamkan dana inves- kelola KSP yang baik dapat
tasinya dengan imbalan suku bunga menghindarkan KSP dari kerugian
yang kompetitif serta kemudahan dan pencurian aset/harta KSP. Pada
dan pelayanan prima dari masing- umumnya risiko yang dapat di inden-
masing KSP. tifikasikan pada KSP adalah risiko
Untuk Manajemen Investasi, kredit, risiko likuiditas, risiko tingkat
Tingkat pengembalian investasi (re- suku bunga, dan risiko portepel.
turn on investment) merupakan uku- Berdasarkan data yang dik-
ran yang baik dalam mengukur umpulkan melalui pertanyaan dalam
kinerja dari perusahaan. Terdapat kuisioner dapat diketahui kalau se-
dua rasio yang umum dalam return bagian besar KSP di wilayah Kabu-
on investment, yaitu Return on Assets paten/Kota Kediri dan Nganjuk men-
(ROA) dan Return on Equity (ROE). erapkan suku bunga tetap (flat) baik
Berdasarkan hasil olah data KSP di di dalam penyaluran dana pin-
wilayah Kabupaten/Kota Kediri dan jamanannya maupun penghimpunan
Nganjuk diperoleh informasi bahwa dana simpanannya, sehingga
rata-rata prosentase ROA dan ROE kemungkinan timbulnya fluktuasi
adalah sebesar < 10% dari masing- tingkat suku bunga yang dapat
masing 82% dan 58% jumlah KSP. mempengaruhi pendapatan dan biaya
Hasil ini menunjukkan bahwa ren- bunga menjadi minim. Selain itu,
dahnya capaian tingkat pengem- risiko likuiditas juga dapat diatasi
balian investasi yang diukur dari to- dengan mengelola periode waktu
tal aset dan ekuitas belum optimal jatuh tempo penerimaan dari pin-
menghasilkan laba koperasi. Efektifi- jaman dan pengeluaran untuk bunga
tas dan efisiensi menjadi kunci ca- simpanan masing-masing berdurasi
paian tingkat pengembalian investasi tidak lebih dari 1 tahun. Terakhir un-
yang tinggi, dimana ROA dapat tuk kemungkinan terjadinya risiko
meningkat bilamana margin laba dan portepel dimana struktur aset dan
perputaran total aset juga meningkat. liabilities KSP teralokasi sebagian
Margin laba yang meningkat dapat besar pada komponen aset produktif
diperoleh dari efisensi pengeluaran- dan cost of fund timbul relatif rendah
pengeluaran operasional, kestabilan dikarenakan funding sebagian besar
tingkat bunga simpanan yang ber- bersumber dari dana pihak ketiga.
pengaruh pada biaya atas simpanan
dana pihak ketiga (cost of fund), serta V. Kesimpulan dan Saran
perputaran piutang/pinjaman ang- Adapun kesimpulan yang di-
gotan koperasi itu sendiri. perolah dari hasil kegiatan
Pada Manajemen Risiko Pendampingan Penerapan
Profit-Loss KSP memerlukan mana- Manajemen Aktiva Pasiva (ALMA)
jemen risiko, oleh karena itu setiap Koperasi Simpan Pinjam di Kabu-
pengurus KSP perlu memahami paten Kediri, Kota Kediri, dan Ka-
bagaimana mengindentifikasi risiko,

ISSN 2407-4268
675 | Hendry Cahoyono, Eko Wahjudi, Ni’matush Sholikhah

bupaten Nganjuk adalah sebagai dihimpun dari pihak yang


berikut: mempunyai dana kepada pihak
1. Perserta pendampingan mampu yang membutuhkan dana secara
mengisi dan mengisi kuisioner optimal, sehingga dapat
serta pedoman Manajemen mencapai keuntungan yang
Aktiva Pasiva (ALMA) Koperasi diharapkan dan terhindar dari
Simpan Pinjam meskipun belum risiko-risiko yang merugikan,
semua komponen terisi karena seperti risiko likuiditas, risiko
adanya keterbatasan data suku bunga, risiko nilai tukar,
2. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) atau risiko operasional lainnya.
yang terdapat di Kabupaten 2. Dibutuhkan adanya Manajemen
Kediri, Kota Kediri, dan Aktiva Pasiva (ALMA) yang
Kabupaten Nganjuk di dalam kuat. Maka sebaiknya tiap-tiap
mengelola operasional kegiatan kKoperasi Simpan Pinjam (KSP)
usaha simpan pinjam kepada para wajib membuat Pedoman ALMA
anggota dan calon anggota yang penyusunanya disesuaikan
koperasinya telah berusaha untuk dengan karakteristik masing-
mengikuti Peraturan Menteri masing KSP agar tepat di dalam
Negara Koperasi dan Usaha implementasinya. Penyesuaian
Kecil Dan Menengah Republik Pedoman ALMA juga secara
Indonesia Nomor: berkala dilakukan bilamana
19/Per/M.KUKM/XI/2008 ten- asumsi-asumsi yang men-
tang Pedoman Pelaksanaan dasarinya telah berubah secara
Kegiatan Usaha Simpan Pinjam signifikan dengan menyesuaikan
oleh Koperasi dengan baik. dengan data serta kenyataan yang
3. Tingkat diversifikasi aset/bauran terbaru.
neraca untuk komposisi aset rata- 3. Dalam mengelola Manajemen
rata 55% KSP mengalokasikann- Aktiva Pasiva (ALMA) pengurus
ya > 30% pada Pinjaman yang membutuhkan pengetahuan tam-
bersifat produktif seperti modal bahan seperti Pendampingan
kerja dan untuk menjaga ke- Penerapan Manajemen Aktiva
mampuan pemenuhan kewajiban Pasiva (ALMA) Koperasi
jangka pendek/likuiditas Simpan Pinjam yang sudah dil-
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) akukan di Kabupaten Kediri,
mengatur jatuh tempo cash out- Kota Kediri, dan Kabupaten
flow sejalan dengan cash in- Nganjuk.
flownya yaitu < 1 Tahun.
Dari kegiatan yang sudah dil-
akukan dan berdasar hasil analisa
data yang sudah dilakukan, maka VI. DAFTAR PUSTAKA
rekomendasi yang bisa diajukan ada- Firdaus, Muhammad dan Agus Edhi
lah sebagai berikut: Susanto. 2002. Perkoperasian
1. Untuk menjaga agar komposisi Sejarah, Teori dan Praktek.
penghimpunan dana yang Jakarta: Ghalia Indonesia.
diterima KSP searah dengan Indriani, Yuanita. 2010. Peran Lem-
penggunaaan dana tersebut baga Penjamin Simpanan da-
Koperasi simpan pinjam harus lam Pemukuman Modal
mampu mengelola dana yang Koperasi. I(1): 42-52.

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Penerapan Alma (Asset Liability Management )… | 676

Kartasapoetra, dkk. 2003. Koperasi


Indonesia. Jakarta: PT Bina
Adiaksara & PT Rhineka Cip-
ta.
Kemenkop. 2014. Data Koperasi
Indonesia. (online).
(http://www.depkop.go.id/, di-
akses pada 16 april 2014).
Raflus, Rax. 1996. Asset Liability
Management. Jakarta: PT. Rax-
indo Wardana.
Risatawan, Donis. 2013. Manajemen
Likuiditas Bank. (online).
(http://managing-people-for-
im-
provment.blogspot.com/2013/0
6/manajemen-likuiditas-
bank.html, diakses 1 Mei 2014.
Whinarto, Juli. 2009. Menerapkan
Manajemen Pricing Dalam
Koperasi Agrobisnis, Agroin-
dustri dan agrowisata di DIY.
XXXI(15): 33-46.
Widiyanti, Ninik dan
Y.W.Sunindhia, 2003.
Koperasi dan Perekonomian
Indonesia. Jakarta: PT Rineka
Cipta & PT Bina Adiaksara.

ISSN 2407-4268

Anda mungkin juga menyukai