Anda di halaman 1dari 9

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakangng
Kalimantan Selatan merupakan donator terbesar di bidang pertanian, rata-rata
masyarakatnya mayoritas bertani, khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Lahan pertanian sangat luas dan memiliki potensi untuk dikembangkan. Sebagian
petani juga masih memiliki kendala dalam menjalankan usaha taninya. Kendala
yang paling utama terletak pada sulitnya memperoleh modal usaha. Salahsatu
penyebab sulitnya mendapatkan modal karena rendahnya akses petani dalam
mendapatkan bantuan dari bank dalam bentuk kredit. Disamping itu juga kurang
berperannya Kelompok Tani dan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) dalam
memfasilitasi anggotanya untuk mendapatkan permodalan.
Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah memberikan solusi dengan
meluncurkan program dana PUAP. Dana PUAP dibagikan kepada desa yang akan
dikelola oleh Gapoktan. Pelaksanaan PUAP diharapkan dapat jalan tumbuh dan
berkembangnya Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) yang dimiliki oleh
Gapoktan di setiap desa. LKM merupakan unit usaha Gapoktan yang fungsi
utamanya adalah mendorong kegiatan menabung dan memfasilitasi pembiayaan
ataupun permodalan usaha kelompok tani dan anggotanya.
Desa Jaranih Kecamatan Jaranih salah satu desa yang menerima Program
PUAP pada tahun 2008 dan sampai saat ini masih berkembang. Awal dana yang
diterima sejumlah Rp. 100.000.000,- ( Seratus Juta Rupiah) yang dikelola oleh
Gapoktan Tunas BaruDesa Jaranih Berdasarkan hasil laporan dari pengurus
Gapoktan Tunas BaruDesa Jaranih, dana Gapoktan sudah mencapai Rp. 149.
600.000,- (seratus Empat puluh Sembilan juta enam ratus ribu rupiah) pada tahun
2020. Dengan keadaan dana PUAP yang ada di Gapoktan Tunas Barutersebuat
maka perlu kita ketahui bagaimana peranan dari dana PUAP terhadap usaha tani
nggota yang tergabung di Gapoktan Tunas BaruDesa Jaranih tersebut..
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka penulis tertarik untuk mengetahui
“Bagaimana Peranan Dana PUAP terhadap usaha tani di Gapoktan Tunas BaruDesa
Jaranih Kecamatan Jaranih Kabupaten Hulu Sungai Tengah?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar penulis dapat
mengetahui Peranan Dana PUAP terhadap usaha tani di Gapoktan Tunas Baru Desa
Jaranih Kecamatan Jaranih Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

D. Manfaat
Untuk mengetahui pengelolaan dana PUAP dan seberapa besar peranannya
terhadap peningkatan usaha anggota Gapoktan Tunas Baru Desa Jaranih Kecamatan
Pandawan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)

Pada tahun 2008 Kementrian Pertanian melaksanakan Program


Pengembangan Agribisnis Perdesaan (PUAP) dibawah koordinasi Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri) dan sejak tahun 2008 dan 2009
PUAP ditingkat nasional telah dilaksanakan di 20.426 desa atau Gapoktan, dimana
pengurus Gapoktan mengelola dana PUAP yang nantinya akan diberikan kepada
petani untuk dikelola sebagai modal kegiatan usahatani para anggotanya (Rajaguguk,
2010). Program Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan langkah terobosan
dari Departemen Pertanian untuk penanggulangan kemiskinan dan penciptaan
lapangan kerja di pedesaan, sekaligus mengurangi kesenjangan pembangunan antar
wilayah pusat dan daerah.
Untuk mempercepat pembangunan desa melalui program PUAP maka desa
yang menjadi calon penerima dana PUAP harus memiliki kriteria tertentu agar
pembangunan di desa melalui program PUAP ini dapat merata dan tepat pada
sasaran, Adapun kriteria desa penerima bantuan modal usaha PUAP adalah antara
lain: (1) desa berbasis pertanian, diutamakan desa miskin (2) Memiliki Gapoktan
yang sudah aktif dan (3) belum memperoleh dana BLM PUAP. Desa yang memenuhi
kriteria mendapatkan dana BLM PUAP tentunya harus ada Gapoktan (Gabungan
Kelompok Tani). GAPOKTAN merupakan kelembagaan tani pelaksana PUAP untuk
penyaluran bantuan modal usaha bagi anggota, Untuk itu guna mencapai hasil yang
maksimal dalam pelaksanaan PUAP, maka Gapoktan didampingi oleh tenaga
Penyuluh Pendamping (Wibisono, 2011).
Sehubungan dengan hal tersebut, peran petani dalam pengembangan Program
Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) adalah sebagai penerima akhir dari modal PUAP.
Dimana petani diberikan modal untuk mengembangkan kegiatan usahanya. Sehingga
disini petani dituntut mampu mengelolah usahanya yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, hasil sampai pada tahap evaluasi. Keberhasilan dalam mengelolah
kegiatan usaha tersebut akan mendatangkan hasil dengan kualitas dan kuantitas yang
memuaskan (Arti, 2013).
Menurut M.P. Gea (2011), hasil maksimal dalam pemanfaatan dana PUAP
merupakan merupakan tujuan utama dari dibentuknya program tersebut. Yang mana,
hal ini dapat dilihat dari penyalurkan BLM-PUAP tergolong efektif, baik dilihat dari
pihak penyalur yaitu organisasi Gapoktan maupun pihak pengguna yaitu petani;
tingkat motivasi petani dalam mengembangkan usahanya setelah menerima dana
BLM PUAP tergolong motivasi tinggi; dan terdapat perbedaan nyata terhadap
pendapatan petani sebelum ada program PUAP dengan setelah ada program PUAP.
Menurut Akbar (2012) dalam penelitiannya tentang strategi keberlanjutan
program PUAP di Kabupaten Karawang, menyebutkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani adalah tenaga kerja, teknologi, modal dan strategi.
Hasil penelitian Saleh (2012) mengenai kerja LKM-A (Lembaga Keuangan Mikro
Agribisnis) Gapoktan PUAP di Kabupaten Bantul menyimpulkan bahwa kinerja
Gapoktan dengan indikator umur LKM-A, waktu pelayanan dan jumlah
pengelola berpengaruh signifikan terhadap efesiensi LKM-A. Semakin baik kinerja,
maka cenderung untuk menerima pendapatan yang meningkat (Iswanto, 2005:5.8).

B. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)


Gapoktan adalah gabungan dari beberapa kelompok tani yang melakukan
usaha agribisnis di atas prinsip kebersamaan dan kemitraan sehingga mencapai
peningkatan produksi dan pendapatan usahatani bagi anggotanya. Fungsi dan
peran Gapoktan adalah memfasilitasi pemecahan kendala/masalah yang
dihadapi petani dari berbagai kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan. Hal
ini berimplikasi bahwa pembentukan Gapoktan akan diikuti dengan
pembentukan divisi-divisi/unit-unit usaha berdasarkan adanya kendala atau masalah
yang dihadapi oleh petani dalam mengembangkan usaha agribisnisnya. Dengan
demikian pembentukan divisi/unit usaha dalam Gapoktan bersifat kondisional dan
tergantung pada kendala yang dihadapi petani dari setiap lokasi (Hermanto dan
Subowo, 2006).
Gapoktan pada hakekatnya bukanlah lembaga dengan fungsi yang baru
sama sekali, namun hanyalah lembaga yang dapat dipilih di samping lembaga-
lembaga lain yang juga terlibat dalam aktivitas ekonomi secara langsung.
Pengembangan Gapoktan dilatarbelakangi oleh kenyataan kelemahan
aksesibilitas petani terhadap berbagai kelembagaan layanan usaha, misalnya lemah
terhadap lembaga keuangan, lembaga pemasaran, lembaga penyedia sarana
produksi pertanian, serta sumber informasi. Pada prinsipnya,
lembaga Gapoktan diarahkan sebagai sebuah kelembagaan ekonomi, namun
diharapkan juga mampu menjalankan fungsi-fungsi lainnya. Gapoktan
diharapkan dapat menjalankan fungsi kemitraan dengan adil dan saling
menguntungkan dengan pedagang saprotan maupun pedagang hasil-hasil pertanian
(Syahyuti, 2007).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gapoktan Tunas Baru Desa Jaranih adalah gabungan dari 8 (Delapan)


Kelompok Tani yang memiliki komoditas unggulan di sub sektor tanaman pangan.
Pada tahun 2008 Gapoktan Tunas Baru mendapatkan bantuan modal dari program
dana PUAP sejumlah Rp. 100.000.000,-. Dana tersebut dikelola oleh Gapoktan
Tunas Baru melalui LKM-A. LKM-A adalah Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis
yang khusus didirikan untuk memberikan pengembangan jasa usaha dan
pemberdayaan masyarakat baik melalui simpan pinjam atau pembiayaan dalam usaha
skala mikro kepada anggota, pengelolaan simpanan maupun pemberian jasa
konsultasi pengembangan usaha yang tidak hanya mencari keuntungan saja.
Lembaga Keuangan mikro Agribisnis (LKM-A) adalah unit usaha yang
didirikan oleh Gapoktan penerima dana BLM-PUAP dalam bentuk LKM guna
memecahkan masalah/kendala akses untuk mendapatkan permodalandan simpan
pinjam dilingkungan petani dan pelaku usaha agribisnis sesuai dengan prinsif LKM
(Kementrian Pertanian, 2014). Pada LKM-A yang ada di desa Jaranih bukan hanya
memfasilitasi untuk peminjaman modal saja tetapi juga ada simpanan dari anggota.
LKM-A terdiri dari Manajer, Sekretaris dan Bendahara. Pertemuan LKM-A tidak
rutin dilaksanakan, tetapi hanya dilaksanakan apabila selesai pengembalian atau
pembayaran.
Setiap anggota wajib membayar simpanan berupa simpanan pokok,
simpanan wajib dan simpanan sukarela. Simpanan tersebut merupakan modal milik
sendiri dari LKM-A, selain dari modal tambahan dari BLM-PUAP. Penyaluran
BLM-PUAP yang selama ini berjalan tidak diberikan langsung kepada masing-
masing petani. Ini salah satu tindakan dari LKM-A agar dapat mengelola dana
dengan baik dan efektif. Ada beberapa persyaratan yang harus di laksanakan oleh
anggota peminjam dana PUAP. Peminjam haruslah anggota tetap yang berkewajiban
membayar semua simpanan-simpanan anggota, masuk kedalam anggota kelompok
tani dan Gapoktan, memiliki usaha tani baik pelaku utama dan pelaku usaha, dan
bersedia mengajukan pinjaman berupa proposal usahatani serta memiliki jaminan
untuk modal yang dipinjam. Hal ini dilkakukan untuk menjaga keberlanjutan
bergulirnya dana PUAP. Peminjaman modal dilakukan atas nama kelompok tani dan
menyiapkan jaminan berupa surat berharga misalnya STNK kendaraan roda dua.
Jaminan yang dimaksud bukan berbentuk fisik dari STNK yang diserahkan kepada
pengurus LKM-A melainkan surat penyataan yang tercantum bahwa jaminan tersebut
ada.
Penyerahan pinjaman kepada kelompok tani berdasarkan RUA (rencana
Usaha Anggota) yang dibuat secara tertulis. Masing masing anggota meminjam
dengan jumlah yang beragam, tergantung keperluannya. Jasa yang di bebankan
kepada pengguna dana PUAP sebesar 10% dari jumlah pinjaman dengan sistem
pembayaran akan dilakukan pada akhir kegiatan/selesai panen dan telah menjual hasil
panen. Kegiatan pelayanan dan penyaluran dana PUAP oleh LKM-A dan Gapoktan
Tunas Baru sudah 12 tahun sampai sekarang sejak disalurkannya dana PUAP tersebut
Adapun perkembangan dana PUAP yang awalnya RP. 100.000.000 sampai saat ini
banyaknya terjadi tunggakan dari anggota sehingga perkembangan usaha sekarang
menjadi macet karena banyaknya anggota yang tidak mebayar pinjaman
Dari hasil wawancara beberapa anggota bahwa di awal penyaluran dana puap
sangat lancer namun karena banyak anggota yang tidak membayar pinjaman sehingga
anggota lain juga ikut-ikutan tidak membyar yang menjadikan seluruh anggota tidak
mau lagi mau membayar pinjaman kep[ada pengurus LKM. Padahal menurut
merekadana tersebut sangat menbantu petani dalam penyediaan modal usaha tani.
KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

DENGAN JUDUL
BAGAIMANA PERANAN DANA PUAP
TERHADAP USHA TANI
DI DESA JARANIH KECAMATAN JARANIH

DI TULIS OLEH :
MULIADI, S.ST
NIP.19860428 201001 1005
PP WKP JARANIH

BALAI PENYULUHAN PANDAWAN


KECAMATAN PANDAWAN
DINAS PERTANIAN
KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
TAHUN 2021
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa keberadaan
program pemerintah berupa bantuan Dana BLM-PUAP sangat berperan bagi
Gapoktan Tunas Baru, kelompok tani dapat membantu anggotanya dalam mengatasi
permasalahan permodalan yang selama ini menjadi kendala dalam usaha taninya.
Dengan adanya pinjaman dana dari LKM-A petani mudah dalam membeli sarana
produksi yang diperlukan dalam mendukung usahataninya. Sehingga kebutuhan
pangan meningkat, terpenuhinya pangan akan meningkatkan kesejahteraan petani
dan keluarganya. Namun Dana BLM-PUAP dari tahun ketahun mengalami
penurunan bahkan sampai tidak ada lgi Kas karena tidak adanya lagi dana yang
disalurkan akibat banyaknya tunggakan dari anggota yang menyebakan seluruh
anggotanya tidak lagi membayatr pinjaman

B. Saran
Pendampingan dan bimbingan dari Penyuluh Pertanian Lapangan dan
stackholder dalam pelaksanaan program PUAP harus tetap dilakukan secara rutin
dan berkelanjutan. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan usahatani yang dilakukan
oleh petani dapat berjalan dengan maksimal. Pendampingan dan bimbingan ini tidak
semata-mata bertujuan untuk memonitor pelaksanaannya tetapi juga untuk
memberikan arahan kepada petani agar tidak menyimpang dari aturan yang di
tetapkan. Untuk pemerintah khususnya instansi terkait selalu memberikan pelatihan
atau kursus-kursus kepada pengurus ataupun anggota agar kepengurusan selalu
berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA

Akbar. 2012. Strategi Keberlanjutan Program PUAP. Kasus Kabupaten Karawang.


Institut Pertanian Bogor. Didownload tanggal 16 Juli 2020 dari situs world
wide web http://www.ipb.ac.id

Arti, E. I. 2013. Pengaruh Bantuan Modal Program Usaha Agribisnis Pedesaan


(PUAP) Terhadap Kesejahteraan Petani di Kenagarian Tanjung Bonai Aur
Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung. Skripsi STKIP PGRI,
Sumatera Barat. https://www.Fpsp.STIKIP.org, di akses tanggal 16 Juli 2020.

Direktorat Jendral. 2015. Petunjuk Teknis (Verifikasi Administrasi dan Penyaluran


Dana BLM-PUAP)

Gea, M.P. 2011. Dampak Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)


terhadap Pendapatan Petani di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.
Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
https://www.unsumut-fls.org, di akses tanggal 16 Juli 2020.

Iswanto, Y. 2005. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta : Universitas Terbuka

Peraturan Menteri Pertanian No. 16/Permentan/OT.140/2/2008. Pedoman Umum


Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP).

Rajaguguk, S. I. 2010. Partisipasi Petani Dalam Program Pengembangan Usaha


Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.
Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
https://www.unsum.org.ac.id, di akses tanggal 16 Juli 2020.

Saleh, Y. 2012. Kinerja Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Gabungan Kelompok


Tani dalam Pengembangan Usaha Agrubisnis Pedesaan di Kabupaten Bantul.
Tesis didownload pada tanggal 16 Juli 2020 dari situs world wide web
http://etd.ugm.ac.id.

Wibisono, D.B. 2011. Sikap Petani Terhadap Pengembangan Usaha Agribisnis


Pedesaan (PUAP) di Kota Salatiga. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret, Surakarta. https://www.fspn-Unsebev.ac.id, di akses tanggal
16 Juli 2020

Anda mungkin juga menyukai