Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Neraca Vol 2 No.

1, Juni 2018: 1-15 |1

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM


WIRA KARYA LAHAT KABUPATEN LAHAT

Oleh: Chandra Kurniawan1, Vera Desva Arianti


(UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG)
1)
chandrakurniawan79@gmail.com

Abstrak─Rumusan masalah dalam Penelitian ini yaitu Bagaimana kinerja


keuangan pada koperasi simpan pinjam wira karya lahat kabupaten lahat ?.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Kinerja Keuangan pada
Koperasi Simpan Pinjam Wira Karya Lahat.Variabel dalam penelitian ini adalah
variabel tunggal yaitu. Analisis Kinerja Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam
Wira Karya Lahat Kabupaten Lahat. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah yaitu
dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah aspek
permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, aspek efesiensi
dan aspek Likuiditas.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada aspek
permodalan Koperasi Simpan Pinjam Wira Karya Lahat pada tahun 2015-2017
memperoleh skor 47 dengan Predikat dalam pengawasan khusus atau tidak sehat,
aspek kualitas aktiva produktif memperoleh skor 16,25 dengan predikat dalam
pengawasan atau kurang sehat. Aspek manajemen memperoleh skor 13,75
dengan predikat sangat baik atau sangat sehat. Aspek efesiensi memperoleh skor
2,00 dalam predikat dalam pengawasan khusus atau tidak baik dan Aspek
Likuiditas memperoleh skor 3,75 dalam predikat tidak baik atau tidak sehat.
Maka dapat disimpulkan perolehan skor untuk menilai kinerja keuangan pada
Koperasi Simpan Pinjam Wira Karya Lahat pada tahun 2015-2017 tidak baik
atau tidak sehat.

Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Aspek Permodalan, Aspek Kualitas Aktiva


Produktif, Aspek Manajemen, Aspek Efesiensi dan Aspek
Likuiditas

Abstrack─The formulation of the problem in this study is how the financial


performance of the savings and loan cooperative in the district work is bad? The
purpose of this study was to determine the financial performance of the Wira
Karya Lahat Savings and Loans Cooperative. The variables in this study were
single variables, namely the Financial Performance Analysis on the Savings and
Loans Cooperative of Lira Karya Lahat Regency. The method used is descriptive
method. Data collection techniques used are documentation and interviews. Data
analysis techniques used are capital aspects, productive asset quality aspects,
management aspects, efficiency aspects and liquidity aspects. Based on the results
of the study it is known that the capital aspect of Wira Karya Lahat Savings and
Loans Cooperative in 2015-2017 obtained a score of 47 with a predicate under
special supervision. or unhealthy, the quality aspect of earning assets gets a score

Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjami………….(Chandra Kurniawan dan Vera Desva Arianti)
Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 1-15| 2

of 16.25 with a predicate in supervision or unhealthy. Management aspects get a


score of 13.75 with a very good or very healthy predicate. The efficiency aspect
gets a score of 2.00 in the predicate in special or bad supervision and the
Liquidity Aspect gets a score of 3.75 in the predicate of not good or unhealthy. So
it can be concluded that the acquisition of scores to assess the financial
performance of the Wira Karya Lahat Savings and Loans Cooperative in 2015-
2017 is not good or unhealthy

Keywords: Financial Performance, Capital Aspects, Aspects of Earning Assets


Quality, Management Aspects, Efficiency Aspects and Aspects of
Liquidity

1. PENDAHULUAN kegiatan perekonomian, khususnya


Latar Belakang disektor pertanian, penyaluran
Koperasi adalah suatu bentuk kebutuhan pokok masyarakat, jasa,
kerjasama dalam lapangan industri kecil, kerajinan rakyat, dan
perekonomian, yang lahir sebagai bidang lain sesuai kemampuan serta
reaksi terhadap sistem liberalisme keadaan daerah setempat.
ekonomi pada abad ke-19. Di Koperasi dikenal sebagai suatu
Indonesia koperasi merupakan sarana bentuk perusahaan yang dimiliki
pembangunan perekonomian anggotanya. Dengan adanya
Nasional yang bertujuan untuk koperasi, perekonomian di Indonesia
mewujudkan kedaulatan politik dan berkembang semakin baik, sehingga
ekonomi Indonesia melalui dapat memajukan usaha bersama dan
pengelolaan sumber daya ekonomi mensejahterakan kehidupan
dalam suatu iklim pengembangan anggotanya.
dan pemberdayaan koperasi yang Koperasi di Indonesia
memiliki peran strategis dalam tata terbentuk berdasarkan Undang-
ekonomi Nasional berdasarkan asas undang yang pada saat ini
kekeluargaan dan demokrasi diterangkan dalam undang-undang
ekonomi dalam rangka menciptakan No 17 tahun 2012 tentang
masyarakat yang maju, adil, dan perkoperasian. Berdasarkan undang-
makmur berlandaskan Pancasila dan undang tersebut Koperasi adalah
Undang-Undang Dasar Negara badan hukum yang didirikan oleh
Republik Indonesia Tahun 1945. orang perseorangan atau badan
Pengembangan usaha di hukum Koperasi, dengan pemisahan
koperasi diarahkan agar koperasi kekayaan para anggotanya sebagai
mampu mengembangkan prakarsa modal untuk menjalankan usaha,
dan swakarsa. Koperasi diharapkan yang memenuhi aspirasi dan
menjadi pusat pelayanan kegiatan kebutuhan bersama dibidang
perekonomian di daerah dan dapat ekonomi, sosial, dan budaya sesuai
memegang peranan utama dalam dengan nilai dan prinsip koperasi.

Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjami………….(Chandra Kurniawan dan Vera Desva Arianti)
Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 1-15| 3

Salah satu bentuk koperasi dan akan dipakai sebagai dasar


berdasarkan undang-undang No 17 pengukuran.
tahun 2012 adalah Koperasi Simpan Cara untuk menilai Kinerja
Pinjam. Koperasi Wira Karya ini Kuangan Koperasi adalah dengan
termasuk koperasi Simpan Pinjam, melihat dari : Permodalan, Kualitas
setiap tahun harus membuat laporan aktiva produktif, Manajemen,
tahunan yang berisi Laporan Efisiensi, Likuiditas, Kemandirian
keuangan. Pertumbuhan dan Jatidiri Koperasi.
Keberhasilan koperasi dalam Kinerja keuangan koperasi dalam
mengelolah keberhasilan manajemen penyajian ini untuk melihat ukuran
dalam mengolah koperasi dapat koperasi berprestasi yang dituangkan
dilihat dari kinerja keuangan dari dalam Peraturan Menteri Negara
koperasi tersebut. Oleh karena itu, Koperasi dan UKM Republik
penilaian terhadap analisis atau Indonesia Nomor
kinerja keuangan suatu koperasi 06/PER/DEP.6/IV/2016 tentang
sangat diperlukan. pedoman penilaian kesehatan
Laporan keuangan yang koperasi simpan pinjam dan unit
dikeluarkan koperasi harus simpan pinjam koperasi..
memberikan informasi posisi dan Salah satu Koperasi yang ada
kondisi keuangan koperasi akan di Kabupaten Lahat adalah Koperasi
tetapi laporan tersebut perlu di Simpan Pinjam Wira Karya. Anggota
analisa lebih lanjut dengan alat koperasi Wira Karya terdiri dari
analisa keuangan yang ada untuk pegawai PNS, pegawai swasta dan
mendapatkan informasi yang lebih anggota masyarakat. Koperasi Wira
berguna dan lebih spesifik dalam Karya bergerak dalam usaha simpan
menjelaskan posisi dan kondisi pinjam dari anggotanya, tujuannya
keuangan. Salah satu alat untuk agar peminjamnya dapat dilakukan
mengukur kinerja keuangan koperasi dengan cepat dan mudah
yaitu dengan menggunakan teknik dibandingkan dengan Bank.
analisis rasio keuangan. Analisis Koperasi simpan pinjam mempunyai
rasio keuangan merupakan alat usaha meminjamkan dana dan
analisa yang digunakan untuk menerima simpanan dana dari
melihat kondisi keuangan koperasi anggota atau masyarakat sehingga
dan dapat menjelaskan atau memberi identik dengan bank yang usaha
gambaran kepada penganalisa pokoknya adalah jasa dalam
tentang baik dan buruknya keadaan keuangan.
atau posisi keuangan dari suatu Pada umumnya untuk
periode ke periode berikutnya. masyarakat di Kabupaten Lahat
Dalam menganalisis rasio keuangan banyak tergantung pada harga karet,
diperlukan data keuangan yang sah kopi dan sedikit Sawit. Bila harga

Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjami………….(Chandra Kurniawan dan Vera Desva Arianti)
Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 1-15| 4

komoditi naik maka penghasilan pertanggung jawaban tahunan yang


naik, bila komoditi mengalami berisikan Neraca dan Sisa hasil usaha
penurunan maka pendapatan saja. Sebernarnya perlu untuk
menurun yang dapat mempengaruhi melakukan analisis keuangan berupa
angsuran pinjaman dari anggota. rasio keuangan agar dapat melihat
Sebagai koperasi simpan kinerja keuangan, apakah koperasi
pinjam Wira Karya usahanya adalah tersebut sehat atau tidak sehat.
meminjamkan dana dan menerima Dari uraian di atas, maka
dana dari anggota atau pihak lainnya. peneliti tertarik untuk mengadakan
Koperasi ini dengan sendirinya harus penelitian pada koperasi simpan
mempunyai modal atau dana untuk pinjam Wira Karya Lahat dengan
dipinjamkan yang bersumber dari judul “Analisis Kinerja Keuangan
iuran anggota/simpanan anggota dan pada Koperasi Simpan Pinjam Wira
iuran dari lembaga lainnya. Karya Lahat Kabupaten Lahat”.
Walaupun tujuan utama koperasi
meningkatkan kesejahteraan anggota, Rumusan Masalah
namun koperasi harus memperoleh Berdasarkan uraian latar
laba agar koperasi dapat hidup terus belakang di atas, maka penulis dapat
namun bunga dana yang dipinjamkan merumuskan masalahnya yaitu
kepada anggota/peminjam dalam hal “Bagaimana Kinerja Keuangan pada
ini haruslah wajar dengan prosedur Koperasi Simpan Pinjam Wira Karya
yang mudah. Laba tersebut dapat Lahat Kabupaten Lahat dilihat dari
menjadi salah satu sumber rasio keuangan?”
dana/modal koperasi dengan cara
membentuk cadangan dan Tujuan Penelitian
menyisihkan sebagian dari laba. Tujuan dari penelitian ini
Penghasilan dari koperasi simpan merupakan untuk mengetahui kinerja
pinjam adalah bunga atau balas jasa keuangan yang diukur dengan rasio
dari dana yang dipinjam oleh laporan keuangan koperasi simpan
anggotanya atau pihak lain. pinjam Wira Karya Lahat.
Berdasarkan wawancara awal
yang diperoleh dari Kepala koperasi
yaitu bapak Suhardi pada tanggal 4 Manfaat Penelitian
April 2018 di Kantor Koperasi itu Penelitian ini diharapkan dapat
sendiri, bahwa koperasi Simpan bermanfaat bagi semua pihak yaitu :
Pinjam Wira Karya Lahat a. Bagi Koperasi Wira Karya
Kabupaten Lahat belum pernah Sebagai acuan untuk pedoman
dilakukan perhitungan kinerja dalam koperasi dan juga sebagai
keuangan, setiap tahunnya pengurus bahan masukan dalam mengelola
koperasi hanya membuat laporan

Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjami………….(Chandra Kurniawan dan Vera Desva Arianti)
Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 1-15| 5

keuangannya di masa yang akan Menurut Munawir dalam


datang. Fahmi (2012:22) mengatakan
b. Bagi Peneliti Selanjutnya “Laporan keuangan merupakan alat
Diharapkan dapat menjadi salah yang sangat penting untuk
satu bahan acuan untuk memperoleh informasi sehubungan
melakukan penelitian serupa yang dengan posisi keuangan dan hasil-
jauh lebih baik lagi. hasil yang telah dicapai oleh
c. Bagi Perguruan Tinggi perusahaan yang bersangkutan.
Untuk menambah pengetahuan,
informasi sekaligus sebagai bahan Laporan Keuangan dan
acuan untuk referensi dalam Pengaruhnya bagi Perusahaan
penelitian yang serupa Pada setiap perusahaan bagian
menggunakan laporan keuangan keuangan memegang peran penting
dalam menentukan arah perencanaan
2. Landasan Teori perusahaan. Ini seperti dikatakan
Pengertian Kinerja oleh Napa J. Awat dalam Fahmi,
Menurut Wibowo, (2007:2) (2012:23) bahwa “ Berfungsinya
“Kinerja merupakan tentang bagian keuangan merupakan
melakukan pekerjaan dan hasil yang prasyarat bagi kelancaran
dicapai dari pekerjaan tersebut”. pelaksanaan kegiatan pada bagian-
bagian lainnya”. Dengan
Pengertian Kinerja Keuangan berfungsinya secara baik bagian
Menurut Sucipto dalam keuangan membuat kinerja keuangan
Saraswati (2013:4), “Kinerja yang dilihat dari laporan keuangan
keuangan adalah penentuan ukuran- perusahaan akan tersaji dengan baik.
ukuran tertentu yang dapat mengukur Sehingga pihak-pihak yang
keberhasilan suatu perusahaan dalam membutuhkan akan dapat
menghasilkan laba”. memperoleh laporan keuangan
tersebut dan membantunya dalam
Faktor-Faktor Kinerja Keuangan proses pengambilan keputusan sesuai
Koperasi dengan yang diharapkan. Dalam
Menurut Monica (2017) analisis informasi keuangan, setiap
Faktor-faktor kinerja keuangan aktivitas bisnis harus dianalisis
koperasi adalah banyak koperasi secara mendalam baik manajemen
yang tidak memiliki komitmen, dan maupun oleh pihak-pihak yang
tujuan yang jelas ketika dibangun. berkepentingan dengan perusahaan
Jadi koperasi itu dibangun hanya yang bersangkutan. Dari definisi
untuk kepentingan pengurusnya saja. diatas dapat dipahami bahwa
manajemen menyajikan laporan
Laporan Keuangan keuangan dan pihak luar perusahaan

Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjami………….(Chandra Kurniawan dan Vera Desva Arianti)
Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 1-15| 6

memanfaatkan informasi tersebut memandang peristiwa-peristiwa


untuk membantu membuat yang terjadi bukan sifat
keputusan. formalnya.
Sebuah laporan keuangan pada
umumnya terdiri dari : Komponen-Komponen Laporan
1. Neraca Keuangan
2. Laporan laba rugi Komponen-komponen laporan
3. Laporan perubahan modal keuangan menurut Munawir
4. Laporan arus kas (2010:13-26) terdiri dari :
5. Catatan atas laporan keuangan 1. Laporan Laba-rugi
2. Laporan Perubahan Ekuitas
Tujuan Laporan Keuangan 3. Neraca
Menurut Fahmi (2012:26) 4. Laporan Arus Kas
“tujuan laporan keuangan adalah
memberikan informasi kepada pihak Koperasi
yang membutuhkan tentang kondisi Menurut Soeriaatmadja dalam
suatu perusahaan dari sudut angka- ( Hendrojogi 2015:21-22) “Koperasi
angka dalam satuan moneter.\ adalah suatu perkumpulan dari
orang-orang yang atas dasar
Keterbatasan Laporan Keuangan persamaan derajat sebagai manusia,
Setiap laporan keuangan yang dengan tidak memandang haluan
disusun pasti memiliki keterbatasan agama dan politik secara sukarela
tertentu menurut Kasmir (2008:16) masuk, untuk sekedar memenuhi
adalah : kebutuhan bersama yang bersifat
1. Pembuatan laporan keuangan kebendaan atas tanggungan
disusun berdasarkan sejarah bersama.”
(historis), dimana data-data yang
diambil dari data masa lalu. Landasan, Asas dan Tujuan
2. Laporan keuangan dibuat umum, Koperasi
artinya untuk semua orang bukan 1. Landasan Koperasi
hanya untuk pihak tertentu saja. Menurut undang-undang
3. Proses penyusunan tidak terlepas Perkoperasian tahun 2012 pasal 2
dari taksiran-taksiran dan “Koperasi berlandaskan Pancasila
pertimbangan tertentu. dan Undang-Undang Dasar 1945
4. Laporan keuangan bersifat serta berdasarkan atas asas
konservatif dalam menghadapi kekeluargaan.
situasi ketidakpastian. 2. Asas koperasi
5. Laporan keuangan selalu Menurut Undang-Undang
berpegangan teguh kepada sudut Republik Indonesia Nomor 17
pandang ekonomi dalam

Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjami………….(Chandra Kurniawan dan Vera Desva Arianti)
Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 1-15| 7

tahun 2012 pasal 3, koperasi dasar dan ketentuan peraturan


berdasar atas asas kekeluargaan. perundang-undangan.
3. Tujuan Koperasi
Berdasarkan pasal 4 Undang- Prinsip-Prinsip Koperasi
undang Perkoperasian tahun 2012 Prinsip-prinsip koperasi adalah
telah dijelaskan bahwa koperasi pedoman bagi koperasi-koperasi
bertujuan meningkatkan dalam melaksanakan nilai-nilai
kesejahteraan anggota pada koperasi dalam praktik. Sebagaimana
khususnya dan masyarakat pada dinyatakan dalam pasal 6 Undang-
umumnya, sekaligus sebagai Undang No 17 tahun 2012 prinsip-
bagian yang tidak terpisahkan dari prinsip koperasi sebagai berikut :
tatanan perekonomian nasional 1. Keanggotaan bersifat sukarela dan
yang demokratis dan berkeadilan. terbuka
2. Pengolahan dilakukan secara
Modal Koperasi demokratis
Modal Koperasi menurut 3. Pembagian sisa hasil usaha
Undang-Undang Perkoperasian Pasal dilakukan secara adil dan
66, meliputi: sebanding dengan besarnya jasa
1. Modal koperasi terdiri dari masing-masing anggota
setoran pokok dan sertifikat 4. Pemberian balas jasa yang
modal koperasi sebagai modal terbatas pada modal
awal. 5. Kemandirian
2. Selain modal sebagaimana di
maksud pada ayat (1) modal Jenis-Jenis Koperasi
koperasi dapat berasal dari : Berbagai jenis koperasi lahir
a. Hibah seirama dengan aneka jenis usaha
b. Modal Penyertaan untuk memperbaiki kehidupan.
c. Modal Pinjaman yang berasal Dalam Undang-undang No 17 Tahun
dari: 2012 tentang pengkoperasian jenis-
1. Anggota jenis koperasi yaitu : 1. Koperasi
2. Koperasi lainnya dan Konsumen, 2. Koperasi produsen, 3.
anggotanya Koperasi jasa, dan 4. Koperasi
3. Bank dan lembaga Simpan Pinjam
keuangan lainnya
4. Penerbitan obliagasi dan Tujuan Penilaian Kinerja
surat hutang lainnya Keuangan Koperasi
5. Sumber lain yang sah Pedoman penilaian kesehatan
d. Sumber lain yang sah tidak koperasi simpan pinjam berdasarkan
bertentangan dengan anggaran Peraturan Deputi Bidang
Pengawasan Kementerian Koperasi

Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjami………….(Chandra Kurniawan dan Vera Desva Arianti)
Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 1-15| 8

dan Usaha Kecil dan Menengah f. Meningkatnya manfaat ekonomi


Republik Indonesia Nomor anggota dalam kegiatan usaha
06/Per/Dep.6/IV/2016 bertujuaan simpan pinjam oleh koperasi.
untuk memberikan pedoman dalam
pelaksanaan penilaian kesehatan Landasan Penilaian Kinerja
Koperasi. Keuangan Koperasi
Landasan kerja penilaian
Sasaran Penilaian Kinerja kesehatan koperasi berdasarkan
Keuangan Koperasi Peraturan Deputi Bidang
Sasaran penilaian kesehatan Pengawasan Kementerian Koperasi
usaha koperasi berdasarkan dan Usaha Kecil dan Menengah
Peraturan Deputi Bidang Republik Indonesia Nomor
Pengawasan Kementerian Koperasi 06/Per/Dep.6/IV/2016 adalah sebagai
dan Usaha Kecil dan Menengah berikut :
Republik Indonesia Nomor 1. Koperasi menyelenggarakan
06/Per/Dep.6/IV/2016 adalah sebagai kegiatan usahanya berdasarkan
berikut : peraturan perundang-undangan.
a. Terwujudkan pengelolaan 2. Koperasi dilakukan untuk
Koperasi yang sehat dan sesuai memenuhi kebutuhan keuangan
ketentuan peraturan perundang- anggota secara bersama.
undangan. 3. Anggota koperasi berada dalam
b. Terwujudnya pelayanan prima satu kesatuan sistem kerja
kepada penggunaan jasa koperasi. koperasi, yang diatur dalam
c. Meningkatkan citra dan anggaran dasar dan anggaran
kredibilitas kegiatan usaha simpan rumah tangga koperasi.
pinjam oleh koperasi sebagai 4. Koperasi wajib memberikan
lembaga keuangan yang mampu manfaat yang lebih besar kepada
mengelola kegiatan usaha simpan anggotanya.
pinjam sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. 3. Metodologi Penelitian
d. Terjaminnya aset kegiatan usaha Metode Penelitian
simpan pinjam oleh koperasi Menurut Nazir, (2011:33)
sesuai dengan peraturan “Metode penelitian merupakan
perundang-undangan. memandu peneliti tentang urut-
e. Meningkatnya transparansi dan urutan bagaimana penelitian
akuntabilitas pengelolaan kegiatan dilakukan”. Metode penelitian yang
usaha simpan pinjam oleh digunakan peneliti adalah deskriptif.
koperasi. “Metode deskriptif adalah penelitian
untuk membuat gambaran mengenai
situasi atau kejadian, sehingga

Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjami………….(Chandra Kurniawan dan Vera Desva Arianti)
Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 1-15| 9

metode ini berkehendak mengadakan berbentuk gambar misalnya foto,


akumulasi data dasar belaka” (Nazir, sketsa dan lain-lainnya. Dokumen
2011:43). yang berbentuk karya misalnya karya
seni, yang dapat berupa gambar,
Teknik Pengumpulan Data patung ataupun dalam bentuk film.
Dalam suatu penelitian terjadi Dalam teknik ini sumber-sumber
proses pengumpulan data, yang yang digunakan adalah buku-buku
bertujuan untuk memperoleh laporan keuangan koperasi, buku
informasi yang selengkap- neraca, rugi laba dan bukti lainnya
lengkapnya untuk menunjang yang berhubungan.
penelitian. Proses pengumpulan data b) Wawancara (interview)
tersebut dapat dilakukan dengan Menurut Nazir (2011:170-171)
teknik-teknik tertentu. Teknik yang “ Wawancara adalah proses
digunakan dalam proses memperoleh keterangan untuk tujuan
pengumpulan data tergantung pada penelitian dengan cara tanya jawab,
sifat dan karakteristik penelitian sambil bertatap muka antara si
yang hendak dilakukan oleh peneliti. penanya atau pewawancara dengan si
Teknik pengumpulan data yang penjawab atau responden dengan
digunakan dalam penelitian ini, menggunakan alat yang dinamakan
antara lain : Interview Guid (paduan wawancara).
a) Dokumentasi Teknik ini digunakan untuk
“Dokumentasi adalah mencari mengetahui keadaan umum
data mengenai hal-hal atau variabel perusahaan mengenai laporan
zyang berupa catatan, transkip, buku, keuangan koperasi. Untuk
surat kabar, majalah, prastasi, mengetahui keadaan umum koperasi
notulen rapat, lengger, agenda dan perlu diajukan beberapa pertanyaan
sebagainya” (Arikunto, 2014:274). yang menyangkut dengan masalah
Sedangkan menurut Sugiyono, kinerja keuangan dan teknik dalam
(2013:422) mendeskripsikan melakukan analisis data supaya bisa
dokumentasi berasal dari kata melihat kinerja keuangan koperasi
dokumen yang mempunyai arti yaitu tersebut yaitu dengan melihat
“Dokumen merupakan catatan Permodalan, kualitas aktiva
peristiwa yang sudah berlaku bisa produktif, manajemen, efisiensi, dan
berbentuk tulisan, gambar, karya- likuiditas. Yang akan diajukan
karya monumental dari seseorang. pertanyaan ini yaitu kepala koperasi
Dokumen yang berbentuk tulisan itu sendiri serta pegawai-pegawai
misalnya gambar, atau karya-karya yang bersangkutan.
monumental dari seseorang, sejarah
kehidupan, biografi, peraturan,
kebijakan”. Dokumen yang

Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjami………….(Chandra Kurniawan dan Vera Desva Arianti)
Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 1-15| 10

Teknik Analisis Data 1. Rasio Volume Pinjaman pada


Analisis data adalah proses Anggota terhadap volume
mencari dan menyusun secara pinjaman Diberikan
sistematis data yang diperoleh dari Rumus yang digunakan yaitu:
hasil wawancara, catatan lapangan x 100%
dan bahan-bahan lain, sehingga dapat
2. Rasio Risiko Pinjaman
dengan mudah dipahami dan
Bermasalah Terhadap Pinjaman
temuannya dapat diinformasikan
Diberikan
orang lain” (Sugiyono, 2013:88).
Rumus yang digunakan yaitu:
Teknik analisis data yang
digunakan adalah deskriptif yaitu x 100%
menggambarkan keadaan yang 3. Rasio Cadangan Risiko Terhadap
berlaku tanpa bermaksud Pinjaman Bermasalah
mengadakan penelitian. Dalam Rumus yang digunakan yaitu:
penelitian ini teknik yang diteliti x 100%
adalah rasio keuangan berdasarkan
4. Rasio Pinjaman yang Berisiko
Peraturan Menteri Negara Koperasi
terhadap Pinajaman yang
dan UKM Republik Indonesia
diberikan
Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016
Rumus yang digunakan yaitu:
tentang pedoman penilaian kesehatan
koperasi simpan pinjam dan unit x 100%
simpan pinjam koperasi.
Penilaian Manajemen
Permodalan 1. Manajemen Umum
1. Rasio Modal Sendiri terhadap 2. Manajemen Kelembagaan
Total Aset 3. Manajemen Permodalan
Rumus yaang digunakan yaitu: 4. Manajemen Aktiva
x 100% 5. Manajemen Likuiditas
2. Rasio Modal Sendiri terhadap
Pinjaman diberikan yang berisiko Efisiensi
Rumus yang digunakan yaitu: 1. Rasio Beban Operasi Anggota
Terhadap Partisipasi Bruto
x 100%
Rumus yang digunakan yaitu:
3. Rasio Kecukupan Modal Sendiri x 100%
Rumus yang digunakan yaitu:
2. Rasio Beban Usaha Terhadap
x 100%
SHU Kotor
Rumus yang digunakan yaitu:
Kualitas Aktiva Produktif x 100%
3. Rasio Efisiensi pelayanan

Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjami………….(Chandra Kurniawan dan Vera Desva Arianti)
Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 1-15| 11

Rumus yang digunakan yaitu: sampai 5 aspek, diperoleh secara


x 100% keseluruhan. Skor yang dimaksud
dipergunakan untuk menetapkan
predikat tingkat kesehatan Koperasi,
Likuiditas
yang dibagi dalam 4 (empat)
1. Rasio Kas
kategori.
Rumus yang digunakan yaitu:
Penetapan Predikat Tingkat
x 100% Kesehatan KSP
2. Rasio Pinjaman yang Diberikan Skor Predikat
80.00 x 100 Sehat
terhadap Dana yang diterima 66.00 x 80.00 Cukup Sehat
Rumus yang digunakan yaitu: 51.00 x 66.00 Dalam Pengawasan
51 Dalam Pengawasan Khusus
x100% Sumber: Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia
Analisis Rasio keuangan diatas tahun 2016
dilakukan tiap tahun dan
membandingkan selama 3 tahun dari
2015 sampai tahun 2017. Untuk 4. PEMBAHASAN
menilai kinerja keuangan koperasi Hasil Penelitian Dikaitkan dengan
telah menghasilkan sehat tidaknya Kajian Teori
koperasi tersebut digunakan ukuran a. Penilaian Aspek Permodalan
kesehatan koperasi pada Peraturan KSP Wira Karya Lahat
Menteri Negara Koperasi dan UKM Berdasarkan analisis yang telah
Republik Indonesia Nomor dilakukan, menunjukan bahwa pada
06/Per/Dep.6/IV/2016 tentang aspek permodalan KSP Wira Karya
pedoman penilaian kesehatan Lahat Tahun 2015-2017, skor
koperasi simpan pinjam dan unit kesehatan koperasi mengalami
simpan pinjam koperasi. penurunan yang berturut-turut.
Untuk mengetahui kinerja Tahun 2015 sebesar 10,20 menurun
keuangan koperasi dalam penelitian menjadi 7,80 tahun 2016 dan
ini digunakan ukuran kesehatan menurun lagi tahun 2017 mencapai
koperasi dalam Peraturan Deputi 7,05. Berdasarkan hal diatas peneliti
Bidang Pengawasan Kementerian beranggapan kinerja keuangan
Koperasi dan Usaha Kecil dan koperasi dari aspek permodalan
Menengah Republik Indonesia mendapatkan predikat tidak sehat.
Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016 Hal tersebut menurut peneliti karena
tentang Pedoman Penilaian kesebandingan untuk dana yang
Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam tersedia dengan dana yang
dan Unit Simpan Pinjam. dipinjamkan harus sesuai, yang
Berdasarkan hasil perhitungan berarti bila modal besar yang
penilaian terhadap lima aspek dipinjamkan harus besar atau
sebagaimana dimaksud pada angka 1 sebaliknya.

Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjami………….(Chandra Kurniawan dan Vera Desva Arianti)
Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 1-15| 12

b. Aspek Penilaian Kualitas kinerja keuangan koperasi dari aspek


Aktiva Produktif KSP Wira Manajemen tahun terakhir adalah
Karya Lahat sehat.
Penilaian aspek kualitas aktiva
produktif KSP Wira Karya Lahat tiga d. Aspek Penilaian Efesiensi KSP
tahun terakhir 2015-2017 ternyata Wira Karya Lahat
sama dengan aspek permodalan, Penilaian aspek efesiensi KSP
yaitu mengalami penurunan. Skor Wira Karya Lahat tahun 2015-2016
total kesehatan koperasi tahun 2015 mengalami peningkatan. Skor total
19,75 menjadi 16,25 tahun 2017 kesehatan koperasi tahun 2015 1,00
yang berada pada predikat dalam meningkat menjadi 2,00 tahun 2017
pengawasan, yang berarti kinerja meningkatnya total skor menurut
keuangan dari aspek ini kurang peniliti yaitu pada rasio efesiensi
sehat. Hal ini menurut peneliti pelayanan. yang berada pada
disebabkan menurunnya rasio predikat dalam pengawasan khusus,
pinjaman yang berisiko terhadap yang berarti kinerja keuangan dari
pinjaman yang diberikan. aspek ini tidak sehat.

c. Aspek Penilaian Manajemen e. Aspek Penilaian Likuiditas KSP


KSP Wira Karya Lahat Wira Karya Lahat
Penilaian aspek manajemen Penilaian aspek likuiditas
KSP Wira Karya dilakukan dengan usaha simpan pinjam KSP Wira
cara melakukan perhitungan dan Karya Lahat tiga tahun terakhir tahun
penyekoran terhadap lima komponen 2015-2017 ternyata sama atau
yaitu manajemen umum, seimbang dari tahun- tahun
kelembagaan, manajemen sebelumnya, karena setiap rasio tidak
permodalan, manajemen aktiva dan mengalami kenaikan atau tidak
manajemen likuiditas. Dari hasil mengalami perubahan, jadi koperasi
perhitungan dan penyekoran yang berada pada predikat dalam
telah dilakukan aspek manajemen pengawasan khusus yang artinya
KSP Wira Karya Lahat tahun 2015- kinerja keuangan koperasi dari aspek
2017 pada tahun ketahun stabil. Pada ini tidak sehat.
tahun 2015 skor total 92% berada
pada predikat sehat, pada tahun 2016 Hasil Penelitian Dikaitkan dengan
skor total skor 92% berada pada Kajian Penelitian Relevan
sehat, sedangkan pada tahun 2017 Hasil penelitian yang didapat
skor total adalah 92% berada pada yaitu bahwa koperasi simpan pinjam
predikat sehat dan artinya aspek wira karya belum pernah melakukan
Manajemen koperasi sehat. Maka analisis kinerja keuangan. Koperasi
dari pernyataan peneliti bahwa Simpan Pinjam Wira Karya Lahat

Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjami………….(Chandra Kurniawan dan Vera Desva Arianti)
Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 1-15| 13

setiap tahunnya pengurus koperasi rasio likuiditas memiliki rasio yang


hanya membuat laporan pertanggung terletak dalam rentang 125%-149%
jawaban tahunan yang berisikan yang berada dalam kategori cukup
Neraca dan Sisa hasil usaha saja. baik, rasio solvabilitas berada dalam
Penelitian yang peneliti rentang 120%-134% atau dalam
lakukan berbeda hasil dengan kategori baik dan berdasarkan rasio
penelitian Anita Aprilia 2014 profitabilitas berada dalam rentang
“Analisis Laporan Keuangan Untuk 8%-11% berada dalam kategori baik.
Mengukur Kinerja Keuangan pada Sedangkan hasil penelitian
Koperasi Dhaya Harta Jombang”. yang dilakukan oleh peneliti bahwa
Hasil penelitian rasio likuiditas peraturan yang dipakai berbeda
mengalami peningkatan dari tahun dengan peneliti-peneliti sebelumnya
2007 sampai 2011, rasio solvabilitas maka rumus yang digunakanpun
mengalami penurunan, berdasarkan berbeda peraturan yang digunakan
rasio aktivitas mengalami penurunan peneliti yaitu Peraturan Deputi
dari tahun 2007 sampai 2011 dan Bidang Pengawasan Kementerian
berdasarkan rasio profitabilitas Koperasi dan Usaha Kecil dan
cukup baik. Menengah Republik Indonesia
Penelitian yang dilakukan oleh Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016
Dwi Putra Darmawan yang berjudul tentang Pedoman Penilaian
“Analisis Kinerja Keuangan pada Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Serba Usaha di Kabupaten dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.
Buleleng”. Dengan hasil penelitian Hasil penelitian pada aspek
sesuai dengan KEP.MEN.NEG permodalan koperasi simpan pinjam
tentang tingkat efesiensi rata-rata wira karya lahat tidak sehat, pada
gabungan current rasio sebesar aspek kualitas aktiva produktif
186,3% debt to asset rasio sebesar kurang sehat, pada aspek manajemen
67,10% dan debt to equity ratio sangat sehat, aspek efesiensi tidak
466,16% analisis rata-rata gabungan sehat atau dalam pengwasan khusus
receivable turn over sebesar 1,11 dan pada aspek likuiditas juga
kali, rata-rata gabungan cash turn kurang baik atau tidak sehat.
over sebesar 23,34 kali
Selanjutnya penelitian yang 5. KESIMPULAN
berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan hasil penelitian
Koperasi Serba Usaha di Kecamatan untuk mengetahui kinerja keuangan
Buleleng Tahun 2013”. Hasil dari Koperasi Simpan Pinjam Wira
penelitian rasio struktur modal Karya Lahat dari laporan keuangan
sebagian besar memiliki rasio diatas (Neraca dan Laba Rugi) tahun 2015-
125% yang artinya berada dalam 2017 maka dapat disimpulkan
kategori baik. Hasil perhitungan bahwa:

Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjami………….(Chandra Kurniawan dan Vera Desva Arianti)
Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 1-15| 14

1. Aspek Permodalan koperasi dari perubahan dari tahun ketahun.


tahun 2015-2017 mengalami Pada tahun 2015-2017 total skor
penurunan. Pada tahun 2015 total 3,75 maka dapat diartikan kinerja
skor 10,20 menurun menjadi 7,05 keuangan koperasi mendapatkan
tahun 2017 maka dapat diartikan predikat tidak sehat. Berdampak
kinerja keuangan koperasi pada memenuhi kewajiban jangka
mendapatkan predikat tidak sehat. pendek koperasi
Berdampak pada pemodalan yang 6. Kinerja keuangan koperasi untuk
ada pada koperasi untuk lima aspek yang diteliti ternyata
memberikan pinjaman kepada dari tahun 2015-2017 berada pada
anggotanya. predikat dalam pengawasan
2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif berarti kurang sehat.
Koperasi dari tahun 2015-2017.
Juga mengalami penurunan. Pada DAFTAR PUSTAKA
tahun 2015 total skor 19,75 Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
menurun menjadi 16,25 pada
Praktik. Jakarta: Renika Cipta
tahun 2017 maka diartikan kinerja Anita Aprilia, “Nit4aprilia: Analisis
keuangan koperasi mendapatkan Rasio Keuangan untuk
predikat kurang sehat. Akan Mengukur Kinerja Keuangan
berdampak pada kualitas pada Koperasi Dhaya Harta
pelayanan dari pengurus koperasi Jombang,”dalam Ilmu dan
kepada anggota koperasi. Riset Manajemen, (Vol. 3 No.
2, 2014)
3. Aspek Manajemen Koperasi dari
Dwi Putra Darmawan, “Globalnet41:
tahun 2015-2016 tidak mengalami Analisis Kinerja Keuangan
perubahan atau sama. Pada tahun pada Koperasi Serba Usaha di
2015-2017 mendapatkan total Kabupaten Buleleng” dalam
skor 13,75 maka kinerja keuangan Manajemen Agribisnis, (Vol.
koperasi mendapat predikat sehat. 1, No 2, Oktober 2013)
4. Aspek Efesiensi Koperasi dari Hendrojogi. 2015. Koperasi: Asas-
asas, Teori, dan Praktik.
tahun 2015-2017 mengalami
Jakarta: PT. Raja Grafindo
peningkatan. Pada tahun 2015 Persada
mendapatkan total skor 1,00 Harahap, Sofyan Syafri. 2010.
meningkat menjadi 2,00 pada Analisis Kritis atas Laporan
tahun 2017 maka dapat diartikan Keuangan. Jakarta: PT. Raja
kinerja keuangan koperasi Grafindo Persada
Ida Ayu Kade Mas Uttari Dewi,
mendapatkan predikat tidak sehat.
“lauttarid: Analisis Kinerja
Berdampak pada biaya yang Keuangan Koperasi Serba
dikeluarkan oleh koperasi. Usaha di Kecamatan Buleleng
5. Aspek Likuiditas Koperasi pada Tahun 2013,” dalam
tahun 2015-2017 tidak mengalami

Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjami………….(Chandra Kurniawan dan Vera Desva Arianti)
Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 1-15| 15

Manajemen, (Vol.3 Tahun


2015)
Kasmir. 2008. Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Munawir. 2010. Analisa Laporan
Keuangan. Yogyakarta:
Liberty
Nazir, Moh. 2011. Metode
Penelitian. Bogor: Galiah
Indonesia.
Priyono. 2010. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta:
Zifatama Publisher
Peraturan Deputi Bidang
Pengawasan Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia
Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016
tentang Pedoman Penilaian
Kesehatan Koperasi Simpan
Pinjam dan Unit Simpan
Pinjam Koperasi
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: Alfabeta
Rudianto. 2010. Akuntansi Koperasi.
Jakarta, Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 17 Tahun 2012.
Tentang Perkoperasian 2012.
Jakarta: Sinar Grapika

Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjami………….(Chandra Kurniawan dan Vera Desva Arianti)

Anda mungkin juga menyukai