Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS KINERJA KOSPIN JASA SYARIAH TAHUN 2013 DENGAN MENGGUNAKAN

METODE BALANCE SCORECARD

Ardiansyah, SE., M.Si

STIE Muhammadiyah Pekalongan

ABSTRAKSI

Kospin jasa syariah dalam penilaian kinerjanya hanya menggunakan ukuran


perbandingan anggaran dengan realisasinya, dimana hanya mengukur dari aspek
keuangan dan belum mencerminkan kinerja secara keseluruhan sehingga kospin JASA
syariah memerlukan suatu penilaian kerja yang dapat diandalkan agar tetap dipercaya
oleh para anggotanya maka masalah yang diteliti selanjutnya dirumuskan sebagai
berikut: ”Bagaimana kinerja Kospin JASA syariah tahun 2013 dilihat dari perspektif
Balanced scorecard (Keuangan,Pelanggan,Proses Bisnis Internal serta pertumbuhan
dan pembelajaran)? Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi terhadap
kinerja kospin JASA syariah yang dilihat dari perspektif keuangan, pelanggan, proses
bisnis internal, serta petumbuhan dan pembelajaran yang terangkum dalam konsep
balanced scorecard.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
analisis kuantitatif dan kualitatif, dengan penggunaan data primer dan skunder.
Penilaian kinerja dengan menggunakan balance scorecard Kospin JASA Syariah dari
empat perspektif balance scorecard tersebut total skornya adalah 80,5 % dimana hal
ini menunjukkan bahwa Kospin JAS Syariah cukup sehat sesuai dengan hasil penilaian
kesehatan koperasi

Kata Kunci : Kospin JASA, Balance scorecard, kinerja koperasi.

PENDAHULUAN yang bertujuan mewujudkan


masyarakat yang adil dan
1.1. Latar Belakang Masalah makmur. Dalam pembangunan
Sesuai dengan rencana bidang ekonomi, secara eksplisit
strategis kementian koperai dan UUD 1945 menekankan
usaha kecil dan menengah implementazi azas kekeluargaan
tahun 2012-2014 yang tertuang (pasal 33 ayat 1) dan
dalam peraturan Mentri Negara penyelenggaran perekonomian
Koperasi dan usaha kecil nasional yang berdasar atas
Menengah Republik Indonesia demokrasi ekonomi (pasal 33
Nomor ayat 4).
06/per/M.KUKM/XI/2012,dinyat Selaras dengan itu,
akan bahwa pemberdayaan kebijakan yang berpihak
koprasi dan usaha mitro, Kecil (affirmative policy) terhadar
dan Menengah(KUMKM) kopersi dan UMKM, telah
merupakan bagian integral menjadi harapan yang
dalam pembangunan nasional berkembang luas di tengah

1
tumbuhnya kesadaran dan kesejahteraan anggota pada
perhatian masyarakat terhadap khususnya dan masyarakat pada
nasib ekonomi rakyat.. Oleh umumnya serta ikut
karna itu, selain pertumbuhan membangun tatanan
dan stabilitas ekonomi, aspek perekonomian nasional dalam
penting yang yng menjadi rangka mewujudkan masyarakat
agenda dalam proses yang maju, adil, dan makmur
pembangunan ekonomi hari i ni berlandaskan pancasila dan
dan kedepan adalah Undang-Undang Dasar 1945.
kemandirian ekonomi nasional Dalam UU No. 25 tahun 1992,
dan pemerataan pembangunan Fungsi dan peran koperasi
yang berkeadilan. adalah membangun dan
Dalam hal ini, mengembangkan potensi dan
pemberdayaan koprasi dan kemampuan ekonomi anggota
UMKM berkaitan langsung pada khususnya dan masyarakat
dengan kehidupan dan pada umumya, untuk
peningkatan kesejahteraan bagi meningkatkan kesejahteraan
sebagian besar rakyat indonesia ekonomi dan sosialnya;
(pro poor), selain itu potensi berperan serta secara aktif
dan peran strategisnya telah dalam upaya mempertinggi
terbukti menjadi penopang kualitas kehidupan manuusia
kekuatan dan pertumbuhan dan masyarakat; memperkokoh
ekonomi nasional (pro growth). perikonomian rakyat sebagai
Keberadaan koprasi dan UMKM dasar kekuatan dan ketahanan
yang dominan sebagai pelaku perekonomian nasional dengan
ekonomi nasional juga koprasi sebagai sokogurunya;
merupakan subyek vital dalam berusaha untuk mewujudkan
pembngunannya, khususnya dan mengembangkan
dalam rangka perluasan perekonomian nasional yang
kesempatan berusaha bagi merupakan usaha besar
wirausaha baru dan penyerapan bersama atas asas kekeluargan
tenaga kerja serta menekan dan demokrasi ekonomi. Prinsip
angka pengganguran (pro job) koperasi dalam pasal 5 UU No.
serta pro environment. 25 tahun 1992 adalah
Menurut UU No. 25 keanggotaan bersifat sukarela
tahun 1992, Koprasi adalah dan terbuka; pengelolaan
badan usaha yang dilakukan secara demokratis;
beranggotakan orang-orang pembagian sisa hasil usaha
atau badan koperasi dengan dilakukan secara adil sebanding
melandaskan kegiatannya dengan besarnya jasa usaha
berdasarkan prinsip koperasi masing-masing anggota;
sekaligus sebagai gerakan pemberian balas jasa yang
ekonomi rakyat yang berdasar terbatas terhadap modal;
atas asas kekeluargaan. kemandirian dalam
Koperasi bertujuan memajukan mengembangkan koperasi,

2
maka koperasi melaksanakan customer perspective, (3)
pula prinsip koperasi sebagai internal business process
berikut : pendidikan perspective dan (4) learning and
perkoperasia, kerja sama antar growth perspective.
koperasi.
Peran dan posisi Sesuai dengan pasal 44
koperasi yang penting dalam UU No. 25 tahun 1992, koperasi
pembangunan nasional seperti dapat menghimpun dana dan
yang diamanatkan dalam UU menyalurkannya memalui
No. 25 tahun 1992 tersebut, kegiatan usaha simpan pinjam
maka pengukuran kinerja yang dari dan untuk anggota koperasi
komprehensif terhadap yang bersangkutan; Koperasi
koperasi menjadi penting juga lain dan/atau anggotanya.
untuk dilakukan dalam rangka Kegiatan usaha simpan pinjam
mencapai tujuan gerakan dapat dilaksanakan sebagain
koperasi. Salah satu alat salah satu atau satu-satunya
pengukuran kinerja yang kegiatan usaha koperasi.
dipandang komprehensif adalah Menurut kepmenkop
banced scorecard. Sebagai salah dan UKM RI Nomor
satu sektor pendukung 91/Kep/M.KUKM/IX/2004
ekonomi, menurut Ronald koperasi jasa keuangan syariah
Randa Pakiding dan Fransiskus selanjutnya disebut KJKS adalah
Randa (2012) dalam Rekontrukis koperasi yang kegiatan
penilaian kinerja koprasi dengan usahanya bergerak dibidang
menggunakan pendekatan pembiayaan, investasi,dan
balance scorecard, koperasi juga simpanan sesuai pola bagi hasil
memerlukan suatu tata kelola (syariah).
yang dapat diandalkan agar Menurut company profil
tetap dipercaya oleh para Kospin JASA Syariah (2012)
anggotanya. Pengukuran kinerja koperasi simpan pinjam (kospin)
yang handal dan berkualitas JASA Syariah adalah sebuah
tidak hanya berfokus pada koperasi yang melayani
ukuran keuangan saja tetapi simpanan dan pembiayaan
juga memperhatikan ukuran- dengan prinsip syariah yang
ukuran non keuangan. Salah berdiri pada tanggal 17 agustus
satu pengukuran yang 2004 dipekalongan dengan
diperkenlkan kaplan dan Norton Asset pada tahun 2013 sesuai
adalah balanced scorecard. dengan Buku Laporan Pengurus
Balanced score merupakan dan pengawas Tahun Buku 2013
salah satu metode pengukuran Kospin JASA mencapai Rp. 620
kinerja perusahaan secara Milyar dengan simpanan dan
keseluruhan yang menjabarkan tabungan yng diperoleh Rp. 564
visi dan strategi perusahaan ke Milyar dan pembiayaan yang
dalam 4 perspektif, yaitu (1) disalurkan kepada anggota
financial perspective, (2) mencapai Rp. 578 Milyar.

3
M.Saelany membuat rencana berdasarkan
Mahfudz,dkk, dalam buku analisis intern terhadap fungsi-
berfikir besar dalam koperasi fungsi yang ada dalam
(2009:195) disebutkan bahwa perusahaan. Kekuatan dan
kospin JASA pada tanggal 17 kelemahan fungsi-fungsi yang
agustus 2004, resmi membuka ada dalam perusahaan dipakai
pelayanan pola syariah. sebagai titik tolak dalam
Pembukaan unit syariah ini merencanakan kegiatan yang
sebagai satu jawaban atas akan dilaksanakan dalam tahun
tuntutan beberapa anggota anggaran, pengimplementasian
yang menginginkan dilayani anggaran ditujukan untuk
dengan pola syariah. Seperti memenuhi apa yang telah
diusulkan para anggota ketika direncanakan dalam anggaran.
rapat anggota tahunan tahun Tidak ada kegiatan untuk
Buku 2002. memantau perubahan
Selama ini kospin JASA lingkungan yang terjadi selama
syariah dalam mengukur tahun anggaran, sehingga revisi
kinerjanya adalah dengan terhadap anggaran hampir tidak
menggunakan perbandingan pernah dilakukan, meskipun
realisasi keuangan yang dicapai lingkungan bisnis kemungkinan
dengan anggaran yang telah memerlukan perubahan
ditetapkan dalam jangka waktu terhadap rencana yang
satu tahun. Pengukuran dicantumkan dalam anggaran.
tersebut belum dapat mengukur Penilaian kinerja yang hanya
kualitas pelayanan anggota membandingkan antara realisasi
tetap menggunakan layanan dengan anggaran yang telah
kospin JASA syariah. Menurut ditetapkan tidak dapat
mulyadi (2014:33) perusahaan mengukur kinerja secara
yang mengandalkan keseluruhan karena yang diukur
perencanaanya hanya pada hanya mengenai aspek
anggaran tahuanan keuangan sementara dalam
menggunakan jangka waktu lingkungan persaingan lembaga
setahun untuk merencanakan keuangan yang dinamis dan
masa depannya, biasanya semakin ketat perlu adanya
membuat rencana, sasaran- pengukuran kinerja yang tidak
sasaran yang dipilih dalam hanya aspek keuangan
perencanaan berupa sasaran mengenai anggaran dan
yang diperkirakan dapat realisasinya saja yang diukur
diselesaikan dalam jangka namun perspektif non keuangan
waktu satu tahun. Sebagai juga menjadi sangat penting
akibatnya, langkah-langkah untuk kelangsungan usaha
yang ditempuh dalam tipe konspin JASA syariah.
perencanaan dengan anggaran Dalam konteks penilaian
tahun ini pun berupa langkah- kinerja, pengukuran dengan
langkah kecil. Perusahaan balenced scorecard merupakan

4
sesuatu yang baru dan cukup 1.2. Rumusan masalah
relevan digunakan. Dengan Kospin jasa syariah
menggunakan balenced dalam penilaian kinerjanya
scorecord memungkinkan hanya menggunakan ukuran
kospin JASA syariah sebagai perbandingan anggaran dengan
obyek dalam penelitian ini realisasinya, dimana hanya
untuk melakukan pengukuran mengukur dari aspek keuangan
kinerja tidak hanya berfokus dan belum mencerminkan
pada aspek keuangan, kinerja secara keseluruhan
operasional dan administrasi sehingga kospin JASA syariah
saja, tetapi juga dapat memerlukan suatu penilaian
melengkapi aspek-aspek kerja yang dapat diandalkan
tersebut dengan agar tetap dipercaya oleh para
memperhatikan ukuran anggotanya maka masalah yang
pelanggan, proses bisnis diteliti selanjutnya dirumuskan
internal, pembelajaran dan sebagai berikut:”bagaimana
pertumbuhan. Dengan kinerja kospin JASA syariah
demikian, ukuran kinerja yang tahun 2013 dilihat dari
selama ini telah digunakan yakni perspektif Balanced scorecard
berdaarkan pada berbandingan (Keuangan,Pelanggan,Proses
anggaran dan pencapaian Bisnis Internal serta
realisasinya dapat lebih pertumbuhan dan
disempurnakan lagi agar pembelajaran)?
mampu mencakup semua aspek 1.3. Tujuan dan kegunaan penelitian
penting yang bermanfaat bagi
kemajuan koperasi, sehingga 1.3.1. Tujuan Penelitian
dapat memberikan salah satu Melakukan evaluasi
pandangan berbeda terhadap terhadap kinerja kospin
pengukuran kinerja yang sudah JASA syariah yang dilihat
digunakan selama ini serta dari perspektif
dapat dijadikan sebagai bahan keuangan, pelanggan,
pertimbangan dalam proses bisnis internal,
pengambilan keputusan untuk serta petumbuhan dan
keberlangsugan usaha koperasi. pembelajaran yang
Oleh sebab itu penulis tertarik terangkum dalam
untuk melakukan penelitian konsep balanced
dengan judul Analisis Kospin scorecard.
JASA Syariah Tahun Buku 2013 1.3.2. Kegunaan Penelitian
Dengan Perspektif balanced Adapun hasil
scorecard penelitian ini diharapkan
memberikan man
faat sebagai
berikut:
1.3.2.1. Bagi akademisi
dan mahasiswa

5
diharapkan TINJAUAN PUSTAKA
dapat 2.1. Definisi Koperasi
memberikan Definisi koperasi
tentang produk menurut Undang Undang
dan layanan Koperasi No. 25 tahun 1992,
kospin JASA koperasi adalah badan usaha
syariah yang beranggotakan orang-
1.3.2.2. Bagi kospin JASA orang atau badan hukum
syariah, dapat koperasi dengan melandaskan
dijadikan kegiatannya berdasarkan prinsip
sebagai bahan koperasi sekaligus sebagai
catatan dan gerakan ekonomi rakyat yang
untuk berdasar atas asas
mempertahanka kekeluargaan. Masih menurut
n dan UU Koperasi no. 25 tahun 1992
meningkatkan prinsip koperasi adalah
kinerjanya, serta keanggotaan bersifat sukarela
sekaligus untuk dan terbuka, pengelolaan
menjadi bahan dilakukan secara deokratis,
evaluasi analisa pembagian sisa hasil usaha
kinerjanya dilakukan secara adil sebanding
selama ini dan dengan besarnya jasa masing-
sekaligus dapat masing anggota.
menjadi acuan 2.2. Koperasi Simpan Pinjam
evaluasi kinerja Sesuai dengan pasal 44
untuk UU No. 25 tahun 1992 koperasi
kelangsungan dapat menghimpun dana dan
kospin JASA menyalurkannya melalui
syariah dimasa- kegiatan usaha simpan pinjam
masa dari dan untuk anggota koperasi
mendatang. yang bersangkutan , koperasi
1.3.2.3. Bagi masyarat lain dan/atau anggotanya.
umum, Kegiatan usaha simpan pinjam
diharapkan dapat dilaksanakan sebagai
dapat salah satu atau satu-satunya
memberikan kegiatan usaha koperasi.
informasi secara
lebih detail 2.3. Koperasi Jasa Keuangan Syariah
terhadap (KJKS)
produk dan Menurut Peraturan
layanan kospin Menteri Negara Koperasi dan
JASA syariah. Usaha Kecil Menegah Republik
Indonesia No.
35.2/PER/M.KUKM/X/2007
tentang Pedoman Standar

6
Operasional Manajemen 2.4. Layanan Koperasi Jasa Keuangan
Koperasi Jasa Keuangan Syariah Syariah
dan Unit Jasa Keuangan Syariah 2.4.1. Layanan Simpanan
Koperasi, Kegiatan usaha Jasa Simpanan adalah
Keuangan Syariah adalah dana yang dipercayakan
kegiatan yang dilakukan untuk oleh anggota, calon
menghimpun dana dan anggota, koprasi lain dan
menyalurkannya melalui usaha atau anggotanya kepada
jasa keuangan syariah dari dan koperasi dalam bentuk
untuk anggota koperasi simpanan/tabungan dan
yangbersangkutan. simpanan berjangka.

2.4.2. Layanan Pembiayaan


Pembiayaan adalah
kegiatan penyediaan dana
untuk investasi atau kerja
sama permodalan antara
koperasi dengan anggota,
calon anggota, koprasi lain,
dan atau anggotanya, yang
mewajibkan penerima
pembiayaan itu untuk
melunasi pokok
pembiayaan yang diterima
kepada pihak koperasi
sesuai akad yang disertai
dengan pembayaran
sejumlah bagi hasil dari
pendapatan atau laba dari
kegiatan yang dibiayai atau
penggunaan dana
pembiayaan tersebut.
2.5. Penilaian Kinerja
Menurut Simamora
(2004:415) kinerja atau prestasi
kerja (performance) diartikan
sebagai ungkapan kemampuan
yang 2didasari oleh pengetahuan,
sikap, ketrampilan dan motivasi
dalam menghasilkan sesuatu.
Faktor yang empengaruhi kinerja
adalah kemampuan dan kemaua

2.6. Konsepsi Balanced Scorecard

7
Menurut mulyadi (2014:3) Balanced scorecard sebgai
balanced scorecard merupakan pengukur kinerja memiliki
alat manajement kontemporer kelebihan sebagai
yang didesaign untuk berikut(Suwardi Luis,2008:48) :
meningkatkan kemampuan
perusahaan dalam melipat 2.7.1. Balanced scorecard
gandakan kinerja keuangan luar dapat berfungsi sebagai
biasa secara berkesinambungan. alat untuk
Balenced scorecard terdiri dari 2 mengomunikasikan
kata : (1) kartu skor (scorecard) strategi dari sebuah
dan (2) beimbang (balanced). Pada organisasi,
tahap eksperimen awal, balanced 2.7.2. Balanced scorecard
scorecard merupakan skor yang memungkinkan
dimanfaatkan untuk mencatat skor organisasi untuk
hasil kinerja eksekutif. memetakan semua
faktor utama yang ada
2.7. Manfaat Balanced Scorecard dalam organisasi
Menurut mulyadi (2014:328) tersebut,
keterbatasan yang melekat pada 2.7.3. Balanced scorecard
sistem penyusunan anggaran dapat mengaitkan
tradisional adalah sistem tersebut : strategi dengan kinerja
2.7.1. Tidak membangun organisasi(perfomance).
keterkaitan anggaran dengan 2.7.4. balanced scorecard
visi,tujuan, dan strategi organisasi memiliki konsep sebab
2.7.2. Berfokus keperspektif akibat.
keuangan dan lebih dimaksudkan 2.7.5. Balanced scorecard
sebagai alat untuk pengendalian dapat membantu proses
keuangan. penyusunan anggaran
2.7.3. Menggunakan pendekatan tahunan, organisasi
fungsional (seringkali disebut dapat menggunakan
dengan fungsional-based balanced scorecard
budgeting) sebagai titik tolak.
2.7.4. Memerlukan waktu lama
(biasanya 3-4 setengah bulan) 2.8. Perspektif Balanced Scorecard
untuk menyusun anggaran. 2.8.1. Perspektif keuangan
2.8. Klebihan Balanced Scorecard Menurut
prijambodo (2012)
dalam balanced
scorecard pada koperasi,
perspektik pelanggan
diorientasikan untuk
memenuhi tingkat
kepuasan pelanggan,
sehingga tetap loyal,
menyebar luaskan citra

8
baik koperasi serta (SDM).Seperti pada
mengajak orang atau perspektif proses bisnis
pihak lain menjadi internal,maka
pelanggan koperasi. kedudukan perspektif
pertumbuhan dan
pembelajaran menjadi
2.8.2. Prespektif Pelanggan syarat dasar tercapainya
sub-tujuan pelanggan.
Menurut
prijambodo (2012) 2.9. Penelitian Terdahulu
dalam balanced scorcard Penelitian terdahulu
pada koperasi, tentang Balance Scorecord
pelanggan (customer) dapat dilihat dari
adalah pihak yang penelitian Ade Gustika (2011)
menggunakan tentang rancangan dan
(memakai,membeli) evaluasi kinerja pada PT.Bank
barang/jasa yang Muamalat Indonesia Tbk
diusahakan organisasi Cabang Serang dengan
atau koperasi. Balanced Scorecard.dimana
kesimpulan dari penelitian ini
2.8.3. Presapektif Proses menghasilkan skor sebesar
Bisnis Internal 64,7%,skor tersebut
Menurut diperoleh dari perbandingan
prijambodo (2012) jumlah sasaran strategis yang
dalam balanced berhasil dengan total sasaran
scorecard pada koperasi, strategis.
dinamika perubahan Penelitian yang
kebutuhan, permintaan dilakukan subekty (2011)
dan selera pelanggan mengenai perancangan
(customer) menuntut balanced scorecord induk
perusahaan untuk koprasi ABC, yang
memenuhi kebutahan menghasilkan stategy maps
barang atau jasa dalam yang berguna sebagai
jumlah dan kualitas yang visualisasi representiv dari
berkembang. visi,misi dan stategi yang
ditetapkan, kemudian sistem
2.8.4. Perspektif pertumbuhan manajemen yang sesuai
dan pembelajaran dengan pendekatan balanced
Perspektif scorecard yang memiliki 4
pertumbuhan dan perspektif.
pembelajaran memiliki Junaidi (2002) dalam
lingkuo untuk merubah penelitian konstibusi
dan meningkatkan penerapan Balanced
kompetensi sumber Scorecard terhadap
daya manusia peningkatan kinerja

9
perusahan studi kasus di Negara Koperasi dan UKM
perusahan jasa perantara Republik Indonesia terdiri dari:
asuransi –PT.XYZ, dimana 3.1.1. Rasio Kecukupan Modal
kesimpulannya diantaranya =
adalah baik perspektif ModalTertimbang
keuangan, pelanggan, proses ---------------------------
bisnis internal serta Aktiva Tertimbang
pembelajaran dan menurut resiko
pertumbuhan mempunyai
konstibusi yang cukup 3.1.2. Rasio Pembiayaan
signifikan terhadap bermasalah
peningkatan kinerja =
perusahaan. Jumlah pembiayaan
Dari beberapa Bermasalah
penelitian terdahulu -----------------------------
tersebut, untuk penulis Jumlah bembiayaan yang
dalam melakukan penelitian diberikan
ini menganalisa kinerjanya
selama ini menggunakan 3.1.3. Rasio Efisiensi
analisa anggaran dan Operasional
pencapaian keuangaan =
tahunan sehingga dengan Beban oprasional
adanya penelitian yang pelayanan
dilakuakan penulis ini dapat -----------------------------
menjadi alat analisis yang Partisipasi bruto
tidak hanya pada perspektif
keuangan tapi juga perspektif 3.1.4. Rasio Aktiva Tetap
pelanggan,perspektif proses =
bisnis internal,perspektif Aktiva Tetap
pertumbuhan dan -----------------
pembelajaran,serta berdasar Total Asset
pada penilaian kesehatan
koperasi yang telah 3.1.5. Rasio Rentabilitas Modal
ditentukan oleh kementrian Sendiri
Koprasi dan UMKM Republik =
Indonesia. SHU bagian anggota
-----------------------------
METODOLOGI PENELITIAN Total Modal sendiri
Variabel Penelitian
3.1. Perspektif Keuangan 3.2. Perspektif Pelanggan
Perspektif keuangan Perspektif ini bertujuan
sebagai standar penilaian untuk mengetahui keinginan
kesehatan koperasi yang ada anggota agar anggota tidak
dalam peraturan Menteri beralih ke pihak lain.

10
3.3. Perspektif Proses Bisnis Internal PEMBAHASAN
Dalam standar penilaian 4.1. Analisa Balance Scorecard
koperasi untuk perspektif ini Perspektif Keuangan
adalah dengan penilaian Rasio Perspektif Keuangan
Efisiensi Staf, dimana rasio diberi score 25, standar
tersebut untuk mengukur jumlah penilaian yang digunakan
anggota penerima pembiayaan adalah rasio-rasio keuangan dari
dengan jumlah karyawan yang standar penilaian kesehatan
ada di koperasi. koperasi yang termuat dalam
3.4. Perspektif pertumbuhan dan peraturan Menteri Negara
pembelajaran Koperasi dan UKM Republik
Perspektif ini bertujuan Indonesia Nomor :
untuk mendorong koperasi 35.3/Per/M.KUKM/X/2007
menjadi organisasi pembelajar tentang pedoman penilaian
sekaligus mendorong koperasi jasa keuangan syariah
pertumbuhan dengan dan unit jasa keuangan syariah.
menggunakan tingkat kepuasan Berdasarkan penilaian
karyawan koperasi. kesehatan tahun buku 2013
3.5. Penentuan Sampel oleh kementrian koperasi dan
Penelitian ini usaha Kecil Menengah Republik
menggunakan sampel Kospin Jasa Indonesia nomor :
Syariah yang didirikan pada 220/Kep/M.KUKM.4/VIII/2014
tanggal 17 Agustus 2004 untuk tertanggal 21 Agustus 2014
tahun buku laporan 2013 maka unit kospin JASA
3.6. Jenis dan sumber data pekalongan pola Syariah
Di dalam penelitian ini, data yang mendapat predikat cukup sehat
digunakan adalah : dengan nilai 73.48.
3.6.1. Data Primer 4.1.1. Rasio Kecukupan Modal
Data yang dikumpulkan Rasio kecukupan modal
dengan kuesioner ini rumus penilaiannya
3.6.2. Data Sekunder sesuai dengan penilaian
Laporan pengurus dan kesehatan adalah :
pengawas tahun buku 2013 Modal Tertimbang
3.7. Metode pengumpulan data Aktiva Tertimbang
3.7.1. Wawancara dengan menurut resiko
pengurus dan pengawas
3.7.2. Penyebaran kuesioner Penilaian rasio
kepada karyawan kecukupan modal dalam
3.8. Metode analisis perspektif keuangan ini
Teknik yang digunakan diberi bobot dengan
dalam penelitian ini adalah ketentuan sebagai
dengan menggunakan analisis berikut:
kuantitatif dan kualitatif. Jika rasio modal
a.  6 Nilai 25
b. 6≤x7 Nilai 50

11
c. 7≤x8 Nilai75 10%, maka nilai 100
d.  8 Nilai 100 dikalikan dengan bobot
10% sehingga hasil
Dari data hasil penulisan skornya adalah 10,00.
kesehatan koperasi,nilai
untuk rasio kecukupan 4.1.3 Rasio Efisiensi
modal adalah 7 maka Oprasional
nilainya adalah 75 dan Rasio Efesiensi
rasio kecukupan modal Oprasional rumus
ini bobotnya adalah 5% penilaiannya sesuai
,maka nilai 75 dikalikan dengan penilaian
dengan bobot 5% kesehatan adalah :
sehingga hasil skornya Beban oprasional pelayanan
adalah 3,75. Partisipasi bruto
4.1.2 Rasio Pembiayaan
Bermasalah Penilaian resio efesiensi
Rasio opasional dalam
pembiayaan bermasalah perspektif keuangan ini
rumus penilaiannya diberi bobot ditentukan
sesuai dengan penilaian sebagai berikut:
kesehatan adalah: Jika rasio efesiensi
Jumlah Pembiayaan Bermasalah oprasional
Jumlah Pembiayaan yang diberikan a). 100 nilai 25
b). 85≤ x ≤100 nilai 50
Penelitian rasio c). 69≤ x ≤84 nilai 75
pembiayaan bwrmasalah d). ≤68 nilai 100
dalam perspektif Dari data hasil
keuangan ini diberi penilaian kesehatan
bobot ditentukan koperasi, nilai untuk
sebagai berikut : rasio efesiensi
Jika rasio pembiayaan oprasional adalah 83
bermasalah maka nilainya adalah 75
a). ≥12 nilai 25 dan rasio efesiensi
b). 9≤ x 12 nilai 50 oprasional ini bobotnya
c).5≤ x  8 nilai 75 adalah 4%, maka nilai 75
d). ≤ 5 nilai 100 dikalikan dengan bobot
5% sehingga hasil
Dari data hasil penilaian skornya adalah 3,00.
kesehatan koperasi, nilai 4.1.4. Rasio Aktiva Tetap
untuk rasio pembiayaan Rasio aktiva
bermasalah adalah 0,5 tetap rumus
maka nilainya adalah penilaiannya sesuai
100 dan rasio dengan penilaian
pembiayaan bermasalah kesehatan adalah :
ini bobotnya adalah

12
Aktiva Tetap rentabilitas modal sendiri
Total Asset ini bobotnya adalah 3%
dikalikan dengan bobot 3%
Penilaian rasio sehingga hasil skornya
adalah 2,25
aktiva tetap dalam
Berdasarkan dari analisa
perspektif keuangan ini
perspektif keuangan
diberi bobot ditentukan tersebut total skor hasilnya
sebagai berikut : adalah rasio kecukupan
Jika Rasio Aktiva Tetap modal 3,75%, rasio
a. 76≤x≤100 nilai 25 b. pembiayaan bermasalah
51≤x≤75 nilai 50 10,00 %, rasio efisiensi
c. 26≤x≤50 nilai 75 operasional 3,00 %, rasio
d. ≤25 nilai 100 aktiva tetap 4,00 %, rasio
rentabilitas modal sendiri
Dari data hasil penilaian 2,25 %, sehingga total skor
kesehatan koperasi, nilai dari masing-masing rasio
untuk rasio aktiva tetap tersebut untuk balanced
adalah 0,9 maka nilainya scorecard perspektif
adalah 100 dan rasio aktiva keuangan adalah 23,00%
tetap ini bobotnya adalah Hal ini menunjukkan
4%, maka nilai 100 bahwa balance scorecard
dikalikan dengan bobot 4% untuk perspektif keuangan
sehinggs hasil skornya adalah 23%.
adalah 4,00
4.1.5. Rasio Rentabilitas Modal 4.2 Analisa Balanced Scorecard
Sendiri Perspektif Pelanggan
Rasio rentabilitas Perspektif ini untuk
modal sendiri rumus mengetahui keinginan anggota
penilaiannya sesuai dengan agar anggota tidak beralih kepihak
penilaian kesehatan adalah : lain. Dalam perhitungan perspektif
Selisih hasil usaha anggotaTotal pelanggan (anggota) ini
Modal Sendiri menggunakan tingkat kepuasan
Penilaian rentabilitas anggota. Untuk mengetahui
dalam perspektif keuangan seberapa besar kepuasan
ini diberi bobot ditentukan pelanggan (anggota) terhadap
sebagai berikut: layanan yang dihasilkan oleh
Jika Rasio Rentabilitas koperasi kepada pelanggan
Modal Sendiri (anggota), dan sekaigus untuk
a.  5 nilai 25 mengetahui keluhan yang masuk
b. 5 ≤ x ≤ 7,4 nilai 50 dari anggota dilakukan survey
c. 7,5 ≤ x ≤ 10 nilai 75 dalam menggunakan kuesioner.
d.  10 nilai 100 Dari kuesioner tersebut kemudian
dijumlah pernyataan yang setuju
Dari data hasil penilaian yang selanjutnya dimasukkan
kesehatan koperasi, nilai dalam klasifikasi skor yang telah
untuk rasio rentabilitas ditentukan dan hasilnya kemudian
modal sendiri adalah 9 dikalikan dengan bobot dari skor
maka nilainya 75 dan rasio perspektif pelanggfan

13
Kuesioner ini dilakukan Nilai untuk tingkat
dengan memberikan 30 kepuasan anggota 77 maka
pertanyaan kepadam anggota nilainya adalah 90 dan skor nilai
kospin JASA syariah sebanyak 30 telah ditetapkan dalam tingkat
anggota
kepuasan pelanggan adalah 25
Responden yang paling
% maka nilai 90 dikalikan
banyak menjawab tidak puas yaitu
pada pertanyaan no. 25 yaitu dengan tingkat kepuasan
sebanyak 8 orang (27%), hal ini pelanggan 25 % sehingga
mengindikasikan bahwa pelanggan skornya untuk tingkat kepuasan
merasa lokasi kantor kospin JASA pelanggan adalah 22,5. Hal ini
Syariah tempatnya tidak strategis. menunjukkan bahwa untuk
Responden yang paling balance scorecard perspektif
banyak menjawab cukup puas pelanggan adalah 22,5 %.
yaitu pada pertanyaan no. 3 yaitu
sebanyak 13 orang (43%), hal ini 4.2. Analisa Balance Scorecard
mengindikasikan bahwa
Perspektif Proses Bisnis Internal
pelanggan merasa cukup puas
Perspektif proses bisnis
dengan pelayanan satpam.
Responden yang paling internal dalam perspektif
banyak menjawab puas yaitu balanced scorecard yang diberi
pada pertanyaan no. 16 yaitu skor 25 ini, standar penilaiannya
sebanyak 20 orang (67%), hal ini yang digunakan adalah rasio
mengindikasikan bahwa dari standar penilaian
pelanggan merasa puas dengan kesehatan koperasi yang
pelayanan satpam. termuat dalam Peraturan
Responden yang paling Menteri Negara Koperasi dan
banyak menjawab sangat puas UKM Republik Indonesia nomor
yaitu pada pertanyaan no. 2 yaitu
: 35.3/per/M.KUKM/X/2007
sebanyak 15 orang (50%) dan no.
tentang pedoman Penilaian
18 sebanyak 15 orang (50%), hal
inimengindikasikan bahwa KesehatanKoperasi Jasa
pelanggan merasa sangat puas Keuangan Syariah dan Unit Jasa
dengan keramahan satpam dan Keuangan Syariah.
kerapian penampilan customer Dalam standar penilaian
service. kesehatan koperasi untuk
Dari kuesioner itu hasil perspektif ini diantaranya
frekuensi yang menjawab puas adalah dengan penilaian Rasio
46 % dan sangat puas 31 % Efisiensi Staf, dimana rasio ini
sehingga totalnya adalah 77% untuk mengukur jumlah
Skor tingkat kepuasan anggota anggota penerima pembiayaan
ditentukan sebagai berikut : dengan jumlah karywan yang
Jika tingkat kepuasan anggota : ada dikoperasi. Perhitungan
a.  40 Skor Nilai = 0 rumusnya adalah sebagai
b. 40≤x≤60 Skor Nilai = 80 berikut :
c. 61≤x≤80 Skor Nilai = 90
d. ≥ 80 Skor Nilai = 100 Jumlah anggota penerima pembiayaan
------------------------------------------- x100
Jumlah karyawan

14
dengan pernyataan yang
Penilaian rasio efisiensi staf selanjutnya dimasukkan dalam
ditentukan sebagai berikut : klasifikasi skor yang telah
ditentukan dan hasilnya
Jika Rasio Efisiensi Staf kemudian dikalikan dengan
a. 50 nilai = 25 bobot dengan skor perspektif
b. 50 ≤ x ≤74 nilai = 50 pelanggan.
c. 75 ≤ x ≤ 99 nilai = 75 Kuesioner ini dilakukan
d. 99 nilai = 100 dengan memberikan 30
Dari data hasil penilaian pertanyaan kepada karyawan
kesehatan koperasi, nilai untuk kospin JASA Syariah sebanyak
rasio efisiensi staf adalah 18 30 karyawan. Uji validitas yang
maka nilainya adalah 25 dan digunakan dalam penelitian ini
rasio efisiensi staf ini bobotnya adalah validitas konstruk
adalah 2%, maka nilai 25 (Construct Validity). Menurut
dikalikan dengan bobot 2% Jack R. Fraenkel (dalam siregar
sehingga hasil skornya adalah 2010:163) validitas konstruk
0,5. merupakan yang terluas
Dalam perspektif proses cakupannya dibanding dengan
bisnis internal ini bobot skornya validitas lainnya, karena
adalah 25, maka hasil skor 0,5 melibatkan banyak prosedur
dikalikan dengan bobot skor 25 termasuk validitas isi dan
sehingga hasilnya adalah 12,5. validitas kriteria
Hal ini menunjukan bahwa Kriteria suatu
untuk balanced scorecard instrumenpenelitian dikatakan
perspektif proses bisnis internal reliabel dengan menggunakan
adalah 12,5% teknik ini, bila koefisien
reabilitas (r11)  0,6.
4.3. Perspektif pertumbuhan dan Berdasarkan tabel 3 hasil
pembelajaran kuesioner karyawan dapat
Perspektif ini bertujuan dilihat bahwa responden yang
untuk mendorong koperasi paling banyak menjawab sangat
menjadi organisasi pembelajar tidak puas yaitu pernyataan no
sekaligus mendorong 2,5 dan 6 yaitu sebanyak 1
pertumbuhan, dengan orang (3%), hal ini
menggunakan tingkat kepuasan mengindikasikan bahwa ada
karyawan koperasi, yaitu untuk sedikit karyawan merasa sangat
mengukur sejauh mana tidak puas dengan bonus,
karyawan koperasi puas kepastian kerja dan penilaian
terhadap koperasinya. kerja dan kospin JASA Syariah.
Pengukuran dengan Responden yang paling
menggunakan survey kepuasan banyak menjawab tidak puas
karyawan. Dari kuesioner yaitu no 5 yaitu sebanyak 4
tersebut kemudian dijumlah orang (13%), hal ini
pernyataan yang sangat setuju mengindikasikan bahwa

15
karyawan cukup puas terhadap Jika tingkat kepuasan karyawan
penataan interior kantor. :
Responden yang banyak a.  40 nilai = 0
menjawab cukup puas yaitub no b. 40 ≤x ≤ 60 nilai = 80
10 yaitu sebanyak 16 orang c. 61 ≤x ≤ 80 nilai = 90
(53%), hal ini mengindikasikan d. ≥ 80 nilai = 100
bahwa karyawan cukup puas
terhadap penataan interior Nilai untuk tingkat
kantor. kepuasan karyawan 72 maka
Responden yang paling nilainya adalah 90 dan skor nilai
banyak menjawab puas yaitu yang telah ditetapkan dalam
pada pertanyaan no 27 yaitu tingkat kepuasan karyawan
sebanyak 20 orang ( 67% ), hal adalah 25% maka nilai 90
ini mengindikasikan bahwa dikalikan dengan tingkat
karyawan memiliki loyalitas kepuasan karyawan 25 %
yang tinggi terhadap Kospin sehingga skornya untuk tingkat
JASA Syariah. kepuasan karyawan adalah 22,5
Responden yang paling banyak Hal ini menunjukan bahwa
menjawab sangat puas yaitu untuk balance scorecard
pada pertanyaan no 19 yaitu perspektif pertumbuhan dan
sebanyak 14 orang (47%), hal ini pembelajaran adalah 22,5 %
mengindikasikan bahwa Dari hasil analisa kinerja
karyawan termotivasi deangan kospin JASA Syariah dengan
adanya bonus dan tunjangan Perspektif Balanced Scorecard
hari raya. tersebut skor dari masing-
Berdasarkan tabel diatas masing perspektif adalah
dapat dilihat bahwa responden perspektif keuangan 23%,
menjawab sangat tidak puas perspektif pelanggan 22,5%,
yaitu tidak ada orang (0 persen perspektif proses bisnis internal
), yang menjawab tidak puas 12,5%, perspektif pertumbuhan
yaitu rata-rata 1 orang (5 dan pembelajaran 22,5%,
persen), yang menjawab cukup sehingga total skor balanced
puas yaitu rata-rata 7 orang (23 scorecard adalah
persen), yang menjawab puas 23%+22,5%+12,5%+22,5%=80,5
yaitu rata-rata 15 orang (51 %.
persen) dan yang menjawab
sangat puas yaitu rata-rata 6 KESIMPULAN DAN SARAN
orang (21 persen). 5.1 Kesimpulan
Dari kuesioner itu hasil Berdasarkan analisis
frekuensi yang menjawab puas yang telah dilakukan di Kospin
51% dan sangat puas 21% JASA Syariah maka penelitian ini
sehingga totalnya adalah 72 % memberikan kesimpulan
sebagai berikut:
Skor tingkat kepuasan karyawan 5.1.1. Selama ini kospin JASA
ditentukan sebagai berikut; Syariah dalam mengukur

16
kinerjanya adalah Milyardengan simpanan
dengan menggunakan dan tabungan yang
perbandingan realisasi diperoleh Rp. 564 Milyar
keuangan yang dicapai dan pembiayaan yang
dengan anggaran yang disalurkan kepada
telah ditetapkan dalam anggota mencapai 578
jangka waktu satu tahun. Milyar.
Penelitian kinerja yang Kospin JASA Syariah
hanya membnadingkan dengan aset tahun 2013
antara realisasi dengan mencapai 620 Milyar
anggaran yang telah memerlukan suatu tata
ditetapkan tidak kelola yang dapat
mengukur kinerja secara diandalkan agar tetap
keseluruhan karena yang dipercaya oleh para
diukur hanya mengenai anggotanya. Atas dasar
aspek keuangan tersebut maka peneliti
sementara dalam tertarik untuk menilai
lingkungan persaingan kinerja operasi.
lembaga keuangan yang Pengukuran kinerja yang
dinamis dan semakin handal dan berkualitas
ketat perlu anya tidak hanya berfokus
pengukuran kinerja yang pada ukuran keuangan
tidak hanya aspek saja tetapi juga
keuangan mengenai memperhatikan ukuran-
anggaran dan ukuran non keuangan.
realisasinya saja yang Balanced Scorecard
diukur namun perspektif merupakan salah satu
non keuangan juga metode pengukuran
menjadi sangat penting kinerja perusahaan
untuk kelangsungan secara keseluruhan yang
usaha Kospin JASA menjabarkan visi dan
Syariah. strategi perusahaan ke
5.1.2. Sebagai salah satu sektor dalam 4 perspektif, yaitu
pendukung ekonomi (1) perspektif keuangan,
Koperasi Simpan Pinjam (2) perspektif pelanggan,
(Kospin) JASA Syariah (3) perspektif roses
adalah sebuah koperasi bisnis internal, dan (4)
yang melayani simpanan perspektif pertumbuhan
dan pembiayaan dengan dan pembelajran.
prinsip syariah yang Pengukuran terhadap 4
berdiri pada tanggal 17 (empat) perspektif
Agustus 2004 di merupakan sebuah
Pekalongan dengan aset strategi bagi Kospin JASA
pada tahun 2013 Syariah untuk
mencapai Rp. 620 menghadapi persainagn

17
lembaga keuangan yang sehat sesuai dengan
makin kompetitif dan hasil penilaian
dapat dijadikan pijakan kesehatan koperasi.
Kospin JASA Syariah di
masa yang akan datang. 5.2. Saran
5.1.3. Analisis Kinerja Balance Sesuai dari kesimpulan
Scorecard di Kospin JASA yang telah dibuat dari penelitian
Syariah dengan ini maka saran untuk Kospin
perspektif keuangan, JASA Syariah antara :
perspektif pelanggan, 5.2.1. Perlu untuk
perspektif proses bisnis mengevaluasi kinerja
internal, dan perspektif Kospin JASA Syariah
pertumbuhan dan yang selama ini masih
pembelajaran. Perspektif hanya menggunakan
keuangan yang dinilai pencapaian anggaran
rasio kecukupan modal, dan realisasi
rasio pembiayaan keuangannya dimana
bermasalah, rasio yang dinilai hanya
efisiensi operasional, perspektif keuangan
rasio aktiva tetap dan saja.
rasio rentabilitas modal 5.2.2. Kospin JASA Syariah
sendiri, dari rasio-rasio yang semakin
tersebut untuk berkembang dan situasi
perspektif keuangan ini persaingan lembaga
skornya adalah 23 %. keuangan maka Kospin
Perspektif pelanggan JAS Syariah perlu untuk
(anggota) setelah menggunakan analisis
melalui kuesioner kinerjanya dengan
kepada anggota menggunakan Balance
sekornya adalah 22,5 %. Scorecard dimana
Adapun perspektif analisisnya meliputi
proses bisnis internal perspektif keuangan,
skornya adalah 12,5% perspektif pelanggan,
sedangkan untuk perspektif proses bisnis
perspektif pertumbuhan internal, perspektif
dan pembelajaran pertumbuhan dan
skornya adalah 22,5 %, pembelajaran.
sehingga Kospin JASA 5.2.3. Dari empat perspektif
Syariah dari empat balance scorecard,
perspektif balance perspektif proses bisnis
scorecard tersebut total internal di Kospin JASA
skornya adalah 80,5 % Syariah perlu untuk
dimana hal ini dilakukan evaluasi dan
menunjukkan bahwa perbaikan sehingga
Kospin JAS Syariah cukup Kospin JASA Syariah di

18
masa masa mendatang tahun buku 2013. Koperasi
lebih maju dan simpan pinjam JASA
berkembang. Koperasi Simpan Pinjam JASA (2013),
Company profile kospin JASA
DAFTAR PUSTAKA Syariah, Kospin JASA. Pekalongan
Kospin JASA Syariah (2013), Dokumen
Arif Mufti dan Muhammad Syakir Sula. petunjukdan pelaksanaan kospin
(2007), Amanat Bagi Bangsa, JASA Syariah, Kospin JASA
Masyarakat Ekonomi Syariah, Syariah. Pekalongan
Jakarta. Kopsin JASA Syariah (2009), Dokumen
Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur ijin prinsip Produk Syariah, Kospin
penelitian suatu pendekatan JASA Syariah. Pekalongan.
praktek, penerbit Rineka Cipta. Junaidi (2002). Konstribusi Penerapan
Jakarta Balanced Scorecard terhadap
Amin Widjaja Tunggal. (2009). peningkatan Kinerja perusahaan,
Pengukuranm kinerja dengan Studi kasus di perusahaan jasa
balancad scorecard, Gramedia. perantara asuransi – PT. XYZ,
Jakarta Tesis program pasca sarjana
Annonymous (1992) Undang-ungang Sistem informasi Akuntansi
republik indonesia Nomor 25 Universitas Bina Nusantara
Tahun 1992 Tentang Jakarta
Perkoperasian. Kementerian Mulyadi. (2014). Sistem terpadu
koperasi dan UKM pengelolaan Kinerja personel
Annonymous (2004) Keputusan menteri Berbasis Balance Scorecard. UPP
koperasi dan UKM republik STIM YKPN. Yogyakarta
indonesia No. M. Saelany Mahfudz,dkk. (2009). 36
91/kep/M.KUKM/IX/2004. tahunKospin jasa Berfikir Besar
Bernhard limbong. (2012) Pengusaha Dalam Koperasi. Perintis Jasa
koperasi memperkokoh fondasi Grafika. Pekalongan
ekonomi rakyat. Margaretha Naresh Makhijanidan James Creelman.
pustaka. Jakarta (2012). Menciptakan Balance
Fathurrahman Djamil. (2012) scorecard untuk Organisasi Jasa
Penerapan hukum perjanjian Keuangan. Esensi . Jakarta
dalam transaksi dilembaga Pasla, Peter R. Yosi. (2000). Balanced
keuangan Syariah. Sinar Grafika. scorecard : menerapkan strategi
Jakarta menjadi aksi, Jakarta : Erlangga
Kaplan, Robert S. Dan David P. Norton. Prijambodo. (2011). Memasyarakatkan
1996. Balance scorecard, koperasi. Tanya jawab. Kominfo.
Menerapkan strategi menjadi Jakarta
Aksi, Terjemahan : Pasla Yosi Prijambodo. (2012). Balance scorecard
Peter R. Penerbit Erlangga. (BSC) pada koperasi, peningkatan
Jakarta kemampuan SDM Koperasi dalam
Koperasi Simpan Pinjam JASA. (2014). penyusunan rencana (program)
Laporan Pengurus dan Pengawas kerja koperasi.

19
Peraturan menteri negara koperasi dan Simamora, Henry. (2004). Manajemen
UKM Republik indonesia Nomor : sumber daya manusia,
35.2/Per/M.KUKM/X/2007 Yogyakarta : Bagian Penerbitan
tentang pedoman standar STIE YKPN.
operasional manajemen koperasi Sri – Edi Swasono. (2005). Koperasi &
jasa keuangan syariah dan Unit Ekonomi rakyat : Nilai-Tambah
jasa keuangan Syariah koperasi. Ekonomi, Nilai – Tambah sosial –
Peraturan menteri negara koperasi dan kultural, Sokoguru perekonomian.
UKM Repubik Indonesia Nomor: Penerbit Yayasan Hatta. Jakarta
35,3/Per/M.KUKM/X/2007 Subekty (2011), Perancangan balanced
tentang pedoman penilaian scorecard induk koperasi ABC,
kesehatan koperasi jasa Tesis program studi Magister
keuangan syariah dan Unit Jasa Manajemen, Universitas
Keuangan Syariah Koperasi. Indonesia, Jakarta
Peraturan menteri Negara koperasi dan TH. Endang Purwoastuti dan Elisabeth
Usaha Kecil dan menengah Siwi Walyani. (2014). Metodologi
Republik Indonesia Nomor Penelitian Lengkap, Praktis, dan
06/Per/M.KUKM/XI/2012 tentang Mudah dipahami. Pustaka
Rencana strategi kementrian barupress. Jakarta
koperasi dan usaha kecil dan Yuwon, Sony dkk. (2003). Petunjuk
menengah tahun 2012 – 2014 praktis penyusunan Balance
Pontas M. Pardede. (2011). Manajemen Scorecard : Menuu organisasi
strategik Dan kebijakan yang berfokus pada strategi, edisi
perusahaan. Mitra wacana kedua. Gramedia pustaka Utama.
media. Jakarta Jakarta

20

Anda mungkin juga menyukai