Anda di halaman 1dari 8

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN PUSAT KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK

INDONESIA (PKPRI) KABUPATEN TEMANGGUNG

REVIEW OF THE FINANCIAL PERFORMANCE OF THE INDONESIAN REPUBLIC


EMPLOYEE COOPERATIVE CENTRE (PKPRI)
TEMANGGUNG DISTRICT

Hanif Pramurosa, Kunti Sunaryo, Sucahyo Heriningsih


Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta
Email correspondensi : pramurosa@gmail.com

ABSTRAK
Tinjauan Kinerja Keuangan Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kabupaten
Temanggung Tahun 2021. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Dibawah bimbingan Ibu Kunti Sunaryo dan
Ibu Sucahyo Heriningsih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kinerja keuangan
PKPRI Kabupaten Temanggung untuk mengetahui lebih mendalam bagaimana
perkembangan, kesehatan, efektif, dan efisiensi aktivitas keuangan PKPRI Kabupaten
Temanggung pada tahun 2021 menggunakan perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas,
dan rasio rentabilitas. Hasil penelitian menunjukan Rasio Likuiditas dari Rasio Lancar dalam
kriteria “baik” sedangkan dari Rasio kas dalam kriteria “tidak baik”. Rasio Solvabilitas dari
Rasio Hutang atas Aktiva dan Rasio Modal Sendiri atas Hutang dalam kriteria “baik”.
Rentabilitas Ekonomi dari Rentablitas Modal Sendiri dalam kriteria “kurang baik”.
Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Rentabilitas, Pusat
Koperasi Pegawai Republik Indonesia

ABSTRACT
Review of the Financial Performance of the Indonesian Employee Cooperative Centre
(PKPRI) Temanggung Regency in 2021. Department of Accounting Faculty of Economics and
Business Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta. Under the guidance of
Mrs Kunti Sunaryo and Mrs Sucahyo Heriningsih. This study aims to determine the quality of
PKPRI Temanggung Regency's financial performance to find out more deeply how the
development, health, effectiveness, and efficiency of PKPRI Temanggung Regency's financial
activities in 2021 using the calculation of the liquidity ratio, solvency ratio, and profitability ratio.
The results showed that the Liquidity Ratio of the Current Ratio was in the "good" criteria,
while the cash ratio was in the "not good" criteria. Solvency Ratio of Debt to Assets Ratio and
Own Capital to Debt Ratio in "good" criteria. Economic Rentability of Own Capital Rentability
in the criteria "not good".
Keywords: Financial Performance, Liquidity Ratio, Solvency Ratio, Rentability Ratio, Pusat
Koperasi Pegawai Republik Indonesia

PENDAHULUAN
Indonesia menjalankan perekonomian negaranya dengan membagi kegiatan
perekonomiannya menjadi tiga kelompok usaha, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan koperasi. Koperasi dianggap menjadi soko guru
perekonomian Indonesia karena tujuan utama koperasi adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota pada khususnya dam masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan
berkeadilan (Indonesia, 2012).
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 menjelaskan bahwa koperasi adalah sebuah
badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan
pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang
memenuhi aspirasi dan kebutuhan Bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai
dengan nilai dan prinsip koperasi. Pendirian koperasi merupakan implementasi dari Undang-
Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 33 Ayat 1 yang menegaskan bahwa perekonomian disusun
sebagai usaha Bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Hal ini menunjukan bahwa
betapa pentingnya peran koperasi dalam keikut sertaannya dalam memajukan perekonomian
Indonesia.
Di Indonesia terdapat empat jenis koperasi, yaitu koperasi konsumen yang kegiatan
usaha utamanya pada bidang penyediaan barang kebutuhan, koperasi produsen yang
kegiatan usaha utamanya pengadaan barang produksi dan pemasaran, koperasi jasa yang
kegiatan usaha utamanya jasa pelayanan non-simpan pinjam, dan koperasi simpan pinjam
yang kegiatan usaha satu-satunya hanya pelayanan simpan pinjam.
Banyaknya jenis koperasi ini menandakan bahwa koperasi dapat membantu
masyarakat dalam memenuhi kehidupan ekonomi yang berbeda-beda. Koperasi tidak hanya
terpaku dalam memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya saja, namun koperasi juga dapat
membantu memenuhi kebutuhan masyarakat karena memperbolehkan non-anggota untuk
ikut serta dalam kegiatan usaha mereka.

Tabel 1 Perkembangan Koperasi di Indonesia Tahun 2019-2021


Item 2019 2020 2021
Koperasi Aktif 123.048 buah 127.124 buah 127.846 buah
Anggota 22.463.738 orang 25.098.807 orang 27.100.372 orang
Sumber: Diolah dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop
UKM) Republik Indonesia.

Berdasarkan Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa jumlah koperasi dan anggota koperasi pada tahun
2019-2021 bertambah dalam jumlah yang cukup signifikan (pada saat penulis menulis skripsi
ini, data tahun 2022 belum terbit di website Kemenkop UKM). Berdasarkan data tersebut
dapat disimpulkan bahwa kesadaran masyarakat akan manfaat koperasi dalam membantu
perekonomian mereka meningkat.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban koperasi terhadap anggota, koperasi Menyusun
laporan keuangan atas aktivitas yang telah berlangsung dalam satu tahun buku. Laporan
keuangan ini menggambarkan kinerja koperasi dalam melangsungkan kegiatan usaha
dengan memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan arus kas. Laporan keuangan
harus disajikan dengan jujur apa adanya karena laporan keuangan menjadi informasi penting
baik bagi pihak internal (anggota dan pengurus) maupun eksternal (non-
anggota/masyarakat/pemerintah/kreditur).
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai bagaimana perkembangan, kesehatan,
efektif, dan efisiensi dari koperasi, perlu dilakukan analisis kinerja keuangan. Kinerja
keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik
menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur
dengan indicator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas (Jumingan, 2006). Kinerja
keuangan juga bermanfaat sebagai dasar perencanaan perusahaan di masa mendatang
karena dapatan memberi arahan dalam membuat keputusan dan kegiatan koperasi.
Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kabupaten Temanggung
merupakan koperasi induk bagi pegawai yang membawahi koperasi-koperasi primer di
Kabupaten Temanggung. PKPRI Kabupaten Temanggung merupakan badan hukum dengan
nomor badan hukum 92a/BH/PAD/KWK.II/II/1997. PKPRI Kabupaten Temanggung menaungi
48 KPRI dengan jumlah total anggota 7.098 orang (berdasarkan hasil Rapat Anggota
Tahunan (RAT) tahun buku 2021).
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian atas kualitas kinerja keuangan PKPRI Kabupaten Temanggung untuk mengetahui
lebih mendalam bagaimana perkembangan, kesehatan, efektif, dan efisiensi aktivitas
keuangan PKPRI Kabupaten Temanggung. Oleh karena itu, penulis mengambil judul
“Tinjauan Kinerja Keuangan Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kabupaten
Temanggung” sebagai judul skripsi.
TINJAUAN LITERATUR
Menurut Fahmi (2018) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk
menilai sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan
aturan pelaksanaan keuangan setiap perusahaan secara berbeda-beda. Menurut Sutrisno
(2009) dalam Hutabarat (2020) kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang telah
dicapai perusahaan dalam periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan
perusahaan tersebut. Kinerja Keuangan adalah kinerja manajemen, yang merupakan
perluasan nilai keuangan dan diperkirakan manfaatnya. Konsekuensi dari memperkirakan
penanda keuangan sangat penting sehingga mitra dapat memahami status fungsional
perusahaan dan tingkat pencapaian perusahaan. Menurut Bhoki (2022) kinerja keuangan
adalah suatu penilaian terhadap laporan keuangan perusahaan yang menyangkut posisi
keuangan perusahaan serta pertumbuhan terhadap posisi keuangan tersebut. Kinerja
Keuangan suatu perusahaan biasanya tercermin dalam laporan keuangan, sehingga laporan
keuangan merupakan gambaran dari suatu perusahaan pada waktu tertentu (biasanya
ditunjukkan dalam periode atau siklus akuntansi), yang menunjukkan kondisi keuangan yang
telah dicapai suatu perusahaan dalam periode tertentu.
Laporan Keuangan menurut Ariyanti (2016) memiliki sebagian dari proses keuangan.
Laporan Keuangan yang lengkap biasanya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat di sajikan dalam
berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan
laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari Laporan Keuangan.
Laporan keuangan adalah “Laporan Keuangan memiliki alat yang sangat penting untuk
mendapatkan informasi berhubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah
dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan” Fahmi (2018). Dengan begitu laporan keuangan
dapat diharapkan akan bisa membantu bagi para pengguna untuk membuat keputusan
ekonomi yang bersifat finansial. Pengertian yang sederhana ini penulis menjelaskan bahwa
Laporan Keuangan adalah “Laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada
saat ini atau dalam suatu periode terteentu” Mahfud (2021).
UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian mendefinisikan koperasi sebagai
berikut: “badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi,
dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha,
yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya
sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.”. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam
PSAK Nomor 27 mendefinisikan koperasi sebagai badan usaha yang mengorganisir
pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar
prinsip–prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota
pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya, dengan demikian koperasi
merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional.
Menurut Hery (2017, hal.138) “rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil
perbandingan antara satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai
hubungan yang relevan dan signifikan”. Menurut Kasmir (2018:104), "merujuk rasio keuangan
adalah Tindakan untuk melihat angka-angka yang terkandung dalam laporan anggaran
dengan membagi satu angka dengan angka lainnya".Dengan adanya pendapat ahli diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan adalah suatu petunjuk atau suatu indikasi
mengenai kondisi keuangan perusahaan. Menurut Hery (2015:161) rasio keuangan
merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang berfungsi
sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Rasio keuangan
adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan antara satu pos laporan keuangan
dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.
Sedangkan menurut Kasmir (2019) analisis rasio menggambarkan hubungan atau
perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang
lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau
memberikan gambaran kepada analisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi
keuangan suatu perusahaan atau koperasi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian
pendekatan kuantitatif adalah memandang tingkah laku manusia dapat diramal dan realita
sosial; objektif dan dapat diukur.oleh karena itu penelitian kuantitatif dengan instrumen yang
valid dan realiabel serta analisis statistic yang sesuai dan tepat menyebabkan hasil penelitian
yang dicapai tidak menyimpang dari kondisi yang sesungguhnya.(Yusuf 2014 :58). Populasi
dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(PKPRI) Kabupaten Temanggung, dengan sampel yang diambil adalah laporan keuangan
koperasi tahun 2021.
Untuk mendapatkan informasi mengenai kinerja keuangan pada Pusat Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kabupaten Temanggung, maka peneliti menggunakan
analisis data dengan standar yang telah di tetapkan oleh keputusan menteri negara koperasi
dan UKM No.06/Per/M/KUKM/V/2006. Tentang standar penilaian kesehatan yang mencakup
tiga kelompok yaitu: Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas serta Rasio Profitabilitas.
Dalam rasio likuiditas terdapat 2 jenis rasio yang digunakan yaitu rasio lancar (current
ratio) dan rasio kas (cash ratio)
Aktiva Lancar
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100%
Kewajiban Lancar
Rasio Lancar (Current Ratio) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban yang segera jatuh tempo dengan mengorbankan
aktiva lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan kewajiban lancar maka
semakin tinggi kemampuan untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya dalam artian aktiva
lancar harus jauh diatas jumlah utang.
Kas + Surat Berharga
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100%
Kewajiban Lancar
Rasio Kas (Cash Ratio) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang
kas untuk melunasi hutang.
Dalam rasio solvabilitas terdapat 2 jenis rasio yang digunakan yaitu rasio hutang atas
aktiva (debt to asset ratio) dan rasio modal sendiri atas hutang (debt to equity ratio)
Total Aktiva
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 100%
Total Kewajiban
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi keseluruhan
hutang-hutangnya yang dijamin dengan jumlah dari aktiva perusahaan.
Modal Sendiri
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100%
Total Kewajiban
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan sejauh mana modal pemilik
dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar.
Dalam rasio rentabilitas hanya menggunakan satu jenis rasio yaitu rasio rentabilitas
modal sendiri
Sisa Hasil Usaha
Rentabilitas Modal Sendiri = × 100%
Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri adalah untuk melihat perbandingan antara laba usaha dan modal
sendiri. Semakin tinggi rasio ini maka menandakan tingginya keberhasilan pimpinan
perusahaan dalam memperoleh laba dari modal yang ditanamkan
Tabel 2 Kriteria Penilaian Koperasi Sehat

Keterangan
Tingkat
Likuiditas Solvabilitas Rentabilitas
Prestasi
CR QR CA R DTAR DTER RE R MS
Sangat 200 s/d 200 s/d 200 s/d
< 40% < 70% > 10% > 21%
Baik 250% 250% 250%
< 200- < 200- < 200- >40- > 70- < 10- < 21-
Baik
175% 175% 175% 50% 100% 7% 15%
Cukup < 175- < 175- < 175- >50- >100- < 15-
< 7-3%
Baik 150% 150% 150% 60% 150% 9%
Kurang < 150- < 150- < 150- >60- >150-
< 3-1% < 9-3%
Baik 125% 125% 125% 80% 200%
Tidak <
< 125% < 125% > 80% >200% < 1% <3-0%
Baik 125%
Sumber : Peraturan Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah No.06/Per/M.Kukm/V/2006

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berikut merupakan hasil dari data laporan keuangan Koperasi Swamitra Mitra Bahari
Tegal mengenai perhitungan analisis laporan keuangan yang berdasarkan Keputusan Menteri
Negara Koperasi dan UKM No.06/Per/M.KUKM/IV/2016.

Tabel 3 Current Ratio PKPRI Kabupaten Temanggung Tahun 2021 (dalam rupiah)
Tahun Aktiva Lancar Kewajiban Current Persentase Kriteria
(Rp) Lancar (Rp) Ratio
2021 10.708.534,364 2.389.929,219 448% >200% Baik
Sumber : data tahun 2021 diolah

Hasil perhitungan rasio lancar Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI)
Kabupaten Temanggung pada tahun 2021 menunjukan angka rasio sebesar 448% hal ini
berarti bahwa setiap Rp1.00 hutang lancar dijamin dengan Rp448 aktiva lancar. Hal tersebut
sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor 06/per/M.KUKM/V/2006, maka current ratio pada tahun 2021
dalam kriteria baik atau berada pada persentase >200%.

Tabel 4 Cash Ratio PKPRI Kabupaten Temanggung Tahun 2021 (dalam rupiah)
Tahun Kas + Surat Kewajiban Cash Persentase Kriteria
Berharga (Rp) Lancar Ratio
(Rp)
2021 1.456.020.104 2.389.929.219 60,92% >25% Tidak Baik
Sumber : data tahun 2021 diolah

Hasil perhitungan rasio kas Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kabupaten
Temanggung pada tahun 2021 menunjukan angka rasio sebesar 60,92% hal ini berarti bahwa
setiap Rp1.00 hutang lancar mendapat jaminan kas sebesar Rp69. Hal tersebut sudah sesuai
dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor 06/per/M.KUKM/V/2006, maka cash ratio pada tahun 2021 dalam kriteria
tidak baik atau berada pada persentase >25%.
Tabel 5 Debt to Asset Ratio PKPRI Kabupaten Temanggung Tahun 2021 (dalam rupiah)
Tahun Total Aktiva Total Debt to Persentase Kriteria
(Rp) Kewajiban Asset
(Rp) Ratio
2021 12.453.974.652 3.556.052.356 350% >170% Baik
Sumber : data tahun 2021 diolah

Hasil perhitungan rasio hutang atas aktiva Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(PKPRI) Kabupaten Temanggung pada tahun 2021 menunjukan angka rasio sebesar 350%
hal ini berarti bahwa setiap Rp1.00 hutang lancar dapat menjamin hutang sebesar Rp350. Hal
tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor 06/per/M.KUKM/V/2006, maka rasio hutang atas aktiva
pada tahun 2021 dalam kriteria baik atau berada pada persentase >170%.

Tabel 6 Debt to Equity Ratio PKPRI Kabupaten Temanggung Tahun 2021 (dalam rupiah)
Tahun Modal Sendiri Total Debt to Persentase Kriteria
(Rp) Kewajiban Equity
(Rp) Ratio
2021 8.412.716.312 3.556.052.356 236% >165% Baik
Sumber : data tahun 2021 diolah

Hasil perhitungan rasio modal sendiri atas hutang Pusat Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (PKPRI) Kabupaten Temanggung pada tahun 2021 menunjukan angka rasio
sebesar 236% hal ini berarti bahwa setiap Rp1.00 hutang lancar dapat menjamin hutang
sebesar Rp236. Hal tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 06/per/M.KUKM/V/2006, maka rasio
modal sendiri atas hutang pada tahun 2021 dalam kriteria baik atau berada pada persentase
>165%.

Tabel 7 Rasio Rentabilitas Modal Sendiri PKPRI Kabupaten Temanggung Tahun 2021 (dalam
rupiah)
Tahun Sisa Hasil Modal Sendiri Rentabilitas Persentase Kriteria
Usaha (Rp) (Rp) Modal
Sendiri
2021 162.050.084 8.412.716.312 2% <3% Kurang
Baik
Sumber : data tahun 2021 diolah

Hasil perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(PKPRI) Kabupaten Temanggung pada tahun 2021 menunjukan angka rasio sebesar 2% hal
ini berarti bahwa setiap Rp1.00 hutang lancar dapat menjamin hutang sebesar Rp2. Hal
tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor 06/per/M.KUKM/V/2006, maka rasio rentabilitas modal
sendiri pada tahun 2021 dalam kriteria kurang baik atau berada pada persentase <3% - 1%.

KESIMPULAN
Hasil perhitungan rasio lancar Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI)
Kabupaten Temanggung pada tahun 2021 menunjukan angka rasio sebesar 448% hal ini
berarti bahwa setiap Rp1.00 hutang lancar dijamin dengan Rp448 aktiva lancar. Hal tersebut
sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor 06/per/M.KUKM/V/2006, maka current ratio pada tahun 2021
dalam kriteria baik atau berada pada persentase >200%.
Hasil perhitungan rasio kas Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI)
Kabupaten Temanggung pada tahun 2021 menunjukan angka rasio sebesar 60,92% hal ini
berarti bahwa setiap Rp1.00 hutang lancar mendapat jaminan kas sebesar Rp69. Hal tersebut
sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor 06/per/M.KUKM/V/2006, maka cash ratio pada tahun 2021 dalam
kriteria tidak baik atau berada pada persentase >25%.
Hasil perhitungan rasio hutang atas aktiva Pusat Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (PKPRI) Kabupaten Temanggung pada tahun 2021 menunjukan angka rasio
sebesar 350% hal ini berarti bahwa setiap Rp1.00 hutang lancar dapat menjamin hutang
sebesar Rp350. Hal tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 06/per/M.KUKM/V/2006, maka rasio
hutang atas aktiva pada tahun 2021 dalam kriteria baik atau berada pada persentase >170%.
Hasil perhitungan rasio modal sendiri atas hutang Pusat Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (PKPRI) Kabupaten Temanggung pada tahun 2021 menunjukan angka rasio
sebesar 236% hal ini berarti bahwa setiap Rp1.00 hutang lancar dapat menjamin hutang
sebesar Rp236. Hal tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 06/per/M.KUKM/V/2006, maka rasio
modal sendiri atas hutang pada tahun 2021 dalam kriteria baik atau berada pada persentase
>165%.
Hasil perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri Pusat Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (PKPRI) Kabupaten Temanggung pada tahun 2021 menunjukan angka rasio
sebesar 2% hal ini berarti bahwa setiap Rp1.00 hutang lancar dapat menjamin hutang sebesar
Rp2. Hal tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia Nomor 06/per/M.KUKM/V/2006, maka rasio rentabilitas
modal sendiri pada tahun 2021 dalam kriteria kurang baik atau berada pada persentase <3%
- 1%.
SARAN
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari perhitungan rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, dan rasio rentabilitas maka saran yang bisa penulis berikan kepada pihak Pusat
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kabupaten Temanggung yaitu agar dapat
meningkatkan lagi kinerjanya. Pendidikan tentang struktur lembaga dan mekanisme kerja
perlu ditingkatkan lagi. Dan pengarsipan dokumen secara manual perlu ditingkatkan lagi
meskipun sudah ada di komputer semua, terutama dokumen pengeluaran dana operasional
berupa nota atau kuitansi. Kemudian bagi penelitan selanjutnya diharapkan aspek-aspek
kinerja keuangan yang lainya dapat ditambahkan agar dapat menilai kinerja koperasi agar
lebih kompeten dalam menghitung laporan keuangan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, S. T. (2016). Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Harga Saham (Studi
Pada Perusahaan Kontruksi Dan Bangunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2011- 2014). Jurnal Administrasi Bisnis 35(2), 181-188.
Bhoki, Anfrida Yunita. (2022). Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Kredit Sangosay
Kecamatan Bajawa. Jurnal Ilmiah Multi Disiplin Indonesia, 2(1), 20-25.
Darmawan, A.A. (2021) Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi konsumen pegawai Negeri
Republik Indonesia (KPRI) Bung LLDIKTI Wilayah IX Makassar, Economics Bosowa.
Fahmi. (2018). Effect Of Capital Structure, Company Size Dan Profitability On The Stock Price
Of Food And Beverages Companies Listed On The Indonesia Stock Exchange. Moeslim
Indonesia University. Journal Review, 23-29.
Harahap,S.S. (2002). Analisis kritis atas laporan keuangan.Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada.
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan. Yogyakarta: CAPS
Ikatan Akuntan Indonesia (2014) ‘Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 1’, Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, (1), p. 24.
Jumingan. (2006). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Kasmir (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi 2008. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.
Kasmir, W. K. (2019). Analisis Laporan Keuangan dalam Perkantoran. Jakarta: Erlangga.
Khoirunnisa, T.A. and Saifuddin, M. (2021) ‘ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI
PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA&nbsp; PLN AREA IV, TAMAN, SIDOARJO’, Jurnal
EK&BI, 4, 612–623.
Koperasi Sokoguru Ekonomi Nasional (2021) Laman Resmi Republik Indonesia • Portal
Informasi Indonesia. Available at:
https://indonesia.go.id/kategori/feature/2991/koperasi-sokoguru-ekonomi-
nasional?lang=1
Lusiyanti, R. (2019). Pengaruh Rasio Likuiditas dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan
Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di
BEI. Jurnal Unesa, 14-20.
Mahfud, M. A. (2021). Peran Dan Koordinasi Stakeholde Dalam Pengembangan Kawasan
Minapolitan Di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Jurnal Administrasi Publik (JAP).
Makatita, R. F. (2016). Pentingnya Kinerja Keuangan Dalam Mengatasi Kesulitan Keuangan
Perusahaan: Suatu Tinjauan Teoritis. JOURNAL OF MANAGEMENT (SME’s) V, 2(1),
137–150.
Muljono.D.(2012).Buku pintar strategi bisnis koperasi simpan pinjam. Yokyakarta:Andi.
Peraturan Pemerintah. Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :
826/KMK.013/1992. Tentang Sistem Penilaian Kinerja BUMN. Peraturan Menteri
Keuangan.
Ponamon, T.F.P., Sumampouw, O.O. and Potolau, M.J.N. (2019) Analisis Kinerja Keuangan
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Gelora Pendidikan Tomohon, 21, 123–
135.
Prasita, D. and Wakiyem, W. (2022) Penilaian Kinerja Keuangan Koperasi (Studi Pada Pusat
Koperasi Pegawai Republik Indonesia / PKP-RI Provinsi Kalimantan tengah), JURNAL
AKUNTANSI, EKONOMI DAN MANAJEMEN.
Setyaningsih, A. et al. (2021) Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan
Koperasi Simpan pinjam Swamitra Mitra bahari tegal, Journal of Accounting and
Finance (JACFIN).
Sinaga, N., Silalahi, E. and Hutabarat, A.Y. (2022) PENGARUH KINERJA KEUANGAN
TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR CONSUMER GOODS
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2017-2020, 1(1),
pp. 209–223.
Sutrisno, Edy. 2009. Mnajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi. Edisi Pertama.
Yogyakarta: Ekonisia.
UU. 17 tahun (2012) ‘TENTANG PERKOPERASIAN’, (Kolisch 1996), pp. 49–56
Wiratna, V. Sujarweni. (2017). Analisis Laporan Keuangan . Jakarta : Pustaka Baru Press.
Yusuf A.M. (2014). Metode penelitian kuantitatif,kualitatif,dan gabungan. Jakarta: Prenamedia
Group

Anda mungkin juga menyukai