TEKNIK
FUNGSI DAN STANDARISASI
GAMBAR TEKNIK
Fungsi Gambar Teknik
Gambar teknik sebagai suatu bahasa teknik
mempunyai tiga fungsi penting yaitu :
1.Menyampaikan Informasi
Karena pihak perencana dan pembuat
tidak merupakan satu orang yang sama tetapi
merupakan dua pihak yang berbeda, sehingga
gambar dapat berfungsi sebagai alat untuk
menyampaikan informasi dari pihak perencana
atau perancang kepada pihak pembuat
(operator/mekanik).
2. Bahan Dokumen
Gambar teknik merupakan dokumen yang
sangat penting dalam suatu perusahaan
industri, karena semua data teknis mengenai
suatu produk tercantum secara padat
disana.
3. Menuangkan gagasan untuk
pengembangan
Gagasan seorang perancang untuk
membuat benda-benda teknik mula-mula
berupa konsep, konsep tersebut kemudian
dituangkan kedalam bentuk gambar (sketsa)
Standarisasi Gambar
Untuk keperluan perluasan dunia usaha yang saling
menimba teknologi asing, mengharuskan perusahaan-
perusahaan industri untuk menggunakan standar yang
bersifat internasional. Untuk itu telah dibentuk ISO
(International Organization for Standarization).
Tujuan ISO adalah untuk menyatukan pengertian
teknik antar bangsa dengan jalan membuat standar.
Bidang kerja ISO yang menangani standar gambar
teknik disebut ISO/TC 10 (gambar teknik), yang
bertugas menstandarkan gambar-gambar teknik agar
dapat diterima oleh dunia internasional sebagai bahasa
teknik internasional.
1. Standar Kertas Gambar
Ruang gambar
Kepala gambar
c
tepi kiri c
c
Posisi kertas
vertikal
Ruang gambar
tepi kiri
Kepala
gambar
c
2. Standar Garis
b. Skala Pengecilan
Ukuran gambar mengalami pengecilan x kali dari ukuran normal / ukuran
benda sesungguhnya.
Contohnya :
1 : 2 , 1 : 5 , 1 : 10 , 1 : 20 , 1 : 50 , 1 : 100 , 1 : 500 , 1 : 1000
c. Skala Normal
Ukuran gambar sama dengan ukuran benda sesungguhnya.
Contohnya :
1:1
5. Standar Kepala Gambar
22 48 32 32
5 x 3 = 15
NO
JML NAMA BAGIAN BAHAN UKURAN KETERANGAN
9
BAG
KEKASARAN
DALAM m
9
POLITEKNIK NEGERI
DONGKRAK HIDROLIK NO: 1 A1
10
KUPANG
33
50 84 30 16
180
6. Standar Satuan
Satuan yang digunakan
dalam gambar teknik mesin
adalah mm (mili meter).
Dalam penggunaannya,
satuan mm tidak boleh
dicantumkan setelah angka
ukuran.
KONSTRUKSI
GEOMETRIS
1. Membuat Garis Tegak Lurus
a. Buatlah sebuah garis datar l Diketahui :
dan tentukan titik P. l = 100 / 50 mm
b. Buatlah busur lingkaran r1 r1 = 20 / 10 mm
dengan p sebagai titik
pusatnya sehingga r2 = 50 / 25 mm
berpotongan dengan garis l 3
di 1 dan 2.
c. Dengan titik 1 dan 2 r2
AB AB = 100 / 50 mm a
sembarang berpusat di r1 = 35 mm B
A , hingga memotong r2 = 55 mm
AB di P dan AC di Q.
• Buat lagi dua busur P
r2
lingkaran r2 dengan r1
Q
titik T.
• Tariklah garis AT, maka
sudut BAT = CAT.
C
6. Membagi Sudut Siku-siku Menjadi Tiga
Bagian Sama Besar
• Dengan jari-jari r, buatlah Diketahui :
busur dengan titik pusat A < ABC = 90
0
dan BC adalah
A
titik M, maka titik
M adalah pusat
lingkaran yang C
dicari.
B
8. Segilima Beraturan yang Ditentukan Jari-
• Buatlah garis tengah ab dan jari Lingkaran Luarnya.
cd yang saling tegak lurus
yang berpust di O pada Diketahui : r3 c
sebuah lingkaran luar R. R = 40 mm
• Buatlah r1 sebesar Ob yang
akan memotong garis Ob di
titik e.
r1
• Dari titik e buatlah r2 sebesar r2
ec yang akan memotong g h
garis Oa di titik f.
• Buatlah jari-jari lingkaran cf
(r3) yang akan memotong a f O e b
lingkaran di titik g, maka sisi
cg merupakan salah satu sisi
segi lima beraturan yang R
dicari.
• Dengan panjang sisi yang
sama kita dapat membuat sisi
j i
yang lain.
d
9. Segilima Beraturan yang Ditentukan
Panjang salah satu Sisinya (misalnya AB)
• Buatlah dua buah lingkaran Diketahui :
r = AB
dengan jari-jari AB berpusat AB = 40 mm
r = AB
I
di A dan B, titik C
merupakan perpotongan kedua
G H
lingkaran tadi.
• Buatlah lingkaran lagi dengan
jari-jari AB berpusat di C,
hingga didapat titik E dan F. D
• Tariklah garis ED dan FD A B
dan perpanjanglah kedua garis r = AB
r = AB
itu hingga memotong lingkaran
pertama dan kedua di G dan
H.
• Buatlah dua busur dengan jari- E F
C
jari AB berpusat di G dan H
hingga didapat titik I, maka r = AB
titik ABHIG merupakan titik
sudut segi lima yang dicari.
10. Segienam Beraturan yang
Ditentukan Jari-jari Lingkaran Luarnya
• Buatlah busur Diketahui : A
A dan D yang
bersinggungan di R
B
F
pusat M dan R
memotong sisi
lingkaran di B,C,E
dan F. M
• Titik A,B,C,D,E
dan F adalah titik R
sudut segienam E
C
yang diinginkan.
D
11. Segienam Beraturan yang Ditentukan
Panjang salah satu Sisinya.
a. Buatlah dua busur Diketahui :
lingkaran dengan AB = 30 mm E D
jari-jari AB berpusat
di A dan B hingga
didapat titik M.
b. Dengan titik pusat M
buatlah lingkaran M
yang melalui titik A F
dan B. C
c. Ukurlah panjang AB
pada keliling
lingkaran hingga
didapat titik C,D,E
dan F sehingga
akan membentuk A B
segi enam.
12. Bentuk Bulat Telur
a. Buatlah lingkaran
Diketahui :
dengan titik pusat R = 30 mm
C
M, dimana AB
dan CD sebagai
garis tengahnya
kemudian
perpanjanglah AB. r
b. Tentukan titik E E
dan F dimana DE
= CF = CD.
c. Buatlah busur r
lingkaran EF M
dengan titik pusat A B
di B, buat pula
busur lingkaran
DF dan CE
dengan pusat di C R r
F
dan D.
D
13. Busur Lingkaran yang Menyinggung dua
• Tentukan dua buah Diketahui :
Garis Tegak Lurus
titik T1 dan T2 r = 25 mm
masing-masing pada r4
A
garis AB dan CD,
dimana jarak PT1 =
PT2 = jari-jari lingkaran
singgung r yang
diketahui. r
• Dengan T1 dan T2
T1 O
sebagai titik pusat dari
jari-jari r tentukanlah
titik O, titik O inilah r
yang akan menjadi titik r
r
pusat lingkaran
singgung dengan jari-
jari r. P
C T2 D
B
14. Bentuk Ellips Metode Dua Lingkaran
• Buatlah dua buah lingkaran Diketahui : Sepusat 31 3
…
• Hubungkan titik A,B,C,… 13
21
dengan garis lengkung
sehingga akan diperoleh
bentuk ellips. 19 15
17
Diketahui :
• Buatlah garis tegak lurus CD
pada AB melalui titik puncak AB = 65 mm 15. Parabola
A dan garis lurus EF CD = 130 mm
melalui titik B sehingga BE F
1’ 5’ 10’
= BF. C
• Bagilah BF dan CF dalam
beberapa bagian yang sama
dan jumlahnya sama, dan 10
beri tanda 1,2,3,… dan
1’,2’,3’,… pada titik bagi
tersebut. 5”
• Tariklah garis-garis sejajar 5
dengan AB melalui titik
1,2,3,… hubungkan titik A
1
dengan 1’,2’,3’,… sehingga
garis ini akan berpotongan B
A
pada titik 1”,2”,3”,…yang
merupakan titik-titik parabola.
• Hubungkan titik parabola
tersebut sehingga terbentuk
parabola yang diinginkan.
• Dengan cara yang sama
dapat dibuat bagian parabola
ke arah bawah secara
simetris.
D E
PROYEKSI
Proyeksi adalah : Pandangan suatu bidang
benda yang dilihat secara frontal.
Pandangan Atas
Bidang
Proyeksi
n g i
id a ks
Bidang B roye Bidang
P Proyeksi
Proyeksi
n g
II I
i da si
III IV B e k
o y
Bidang Pr
Proyeksi Pandangan Depan
Pandangan Samping
Proyeksi Kwadran I (Sistem Eropa)
Proyeksi Eropa adalah proyeksi dimana
bayangan benda / hasil proyeksinya berada di
belakang benda, hal ini terjadi karena bidang
proyeksinya berada di belakng.
A
C
A
C
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
Pandangan Utama :
A = Pandangan Depan
B = Pandangan Atas
C = Pandangan Samping C
A
B
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
Proyeksi Amerika adalah proyeksi dimana bayangan benda / hasil proyeksinya berada di
depan benda, hal ini terjadi karena bidang proyeksinya berada di depan.
A
A
C
C
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
Pandangan Utama :
A = Pandangan Depan B
B = Pandangan Atas
C = Pandangan Samping
C
A
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
A C
A
C
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
2 B
A C
C
A B
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
3
C
A
B B
C
A
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
C A
C
A
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
C
A
C A
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
C
A
A C
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
bagaimana gambar
visual
kita
memproyek A
C
sikan
sebuah A C
gambar
visual. B
gambar
proyeks
i
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
VISUALISASI
(gambar perspektif)
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
1. Visualisasi Isometrik
Ketentuannya :
Sumbu x : bersudut 300 terhadap garis
y
horizontal.
Sumbu y : tegak lurus terhadap garis
z
x
horisontal.
Sumbu z : bersudut 300 terhadap garis 300 300
horizontal.
y
Ukuran garis :
Semua ukuran garis yang sejajar dengan
sumbu x menggunakan skala 1 : 1.
Semua ukuran garis yang sejajar dengan
sumbu y menggunakan skala 1 : 1.
Semua ukuran garis yang sejajar dengan z
x
sumbu z menggunakan skala 1 : 1.
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
2. Visualisasi Dimetrik
Ketentuannya :
y
Sumbu x : bersudut 70 terhadap garis
horizontal. z
Sumbu y : tegak lurus terhadap garis
x
horisontal. 70
420
Ukuran garis :
Semua ukuran garis yang sejajar dengan
sumbu x menggunakan skala 1 : 1. z
Semua ukuran garis yang sejajar dengan
sumbu y menggunakan skala 1 : 1.
x
Semua ukuran garis yang sejajar dengan
sumbu z menggunakan skala 1 : 1.
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
3. Visualisasi Oblique
Ketentuannya : y
Sumbu x : sejajar dengan garis z
horizontal.
Sumbu y : tegak lurus terhadap sumbu x.
Sumbu z : bersudut 450 terhadap sumbu x 450
x dan y.
y
Ukuran garis :
Semua ukuran garis yang sejajar dengan
sumbu x menggunakan skala 1 : 1
Semua ukuran garis yang sejajar dengan z
sumbu y menggunakan skala 1 : 1
Semua ukuran garis yang sejajar dengan
sumbu z menggunakan skala 1 : 2 x
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
1 2
B A C
C A B
B
B
C A C A
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
3 4
B
A
C
C A
B
B
B
A A
C C
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
1 2
C
B
A
A
C B
B B
A A
C C
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
1 2
B
A C
A
B C
B B
A A
C C
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
PEMOTONGAN
(gambar potong)
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
pot. A-A
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
Jenis-Jenis Potongan
1. Potongan Penuh 2. Potongan Setengah 3. Potongan Lokal/Setempat
Penampang memotong Penampang potong hanya Potongan yang dilakukan
seluruh benda memotong separoh benda hanya pada bagian tertentu
(separoh/setengah benda (seperempat benda seolah- saja.
seolah-olah dihilangkan).
olah dihilangkan).
A
A A
A
A
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
pot. A-A
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
PENUNJUKAN UKURAN
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
Keterangan gambar :
a. Tinggi angka ukuran ± 3,5
mm
b. Jarak angka ukuran dengan
garis ukuran ± 1 mm
c. Ekor pabah ukuran ± 2 mm
d. Kelebihan garis batas ukuran
± 2 mm
e. Jarak garis ukuran terhadap
garis benda ± 10 mm
f. Jarak antara tiap baris ukuran
± 10 mm. Apabila ruang
gambar tidak memungkinkan
jarak tersebut dapat dikurangi
g. Apabila tanda panah tidak
memungkinkan dibuat, maka
dapat diganti dengan titik
h. Tanda panah ukuran dibuat
runcing dan dihitamkan,
dengan perbandingan ukuran
panjang panah sama dengan
1/3 kali lebar panah
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
Jenis-jenis Ukuran
1. Fungsional Dimensions (F) /
ukuran yang berfungsi adalah
ukuran yang mempunyai fungsi
untuk pertimbangan
pemasangan (assembly).
2. Non Fungsional Dimensions
(NF) adalah ukuran yang tidak
mempunyai fungsi dalam
pemasangan (assembly).
3. Auxiliary Dimensions (Aux)
adalah ukuran pembantu yang
diberikan tanpa toleransi,
fungsinya hanya sebagai
informasi.
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
Letak-letak Ukuran
Ukuran pembantu
Penunjukan busur
Penunjukan radius
Penunjukan khusus
Untuk menghindari
pengulangan ukuran yang sama
dapat digunakan tabel atau
catatan.
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
Susunan ukuran
3. Ukuran Kombinasi
Merupakan gabungan dari
ukuran berantai dan
paralel. Digunakan bila
ditinjau dari fungsi atau
proses pengerjaan,
diperlukan bidang patokan
lebih dari satu. Cara
ukusan gabungan ini
dalam praktek lebih
banyak digunakan.
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
Kemiringan :
H h 1
L x
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
Ketirusan :
Dd 1
2tg
L 2 y
Modul Kurikulum Tahun 2007
pnk Gambar Teknik Mesin 1
Jurusan Teknik Meisn
Daftar Pustaka
Goetsch D.L,et all.1994. Technical Drawing. New York. Delmar Publisher.
Jensen C, Helsen J.D. 1990. Engineering Drawing and Design. New York. Mc. Grawhill
Publisher Company .
Madsen D.A, et all. 1991. Engineering Drawing and Design. New York. Delmar Publisher Inc.
Ohan Juhana.Ir, M.Suratman, SPd.2000. Menggambar Teknik Mesin dengan Standar ISO.
Bandung, Pustaka Grafika.
Rochim T, S.M.Soetarto. 1980. Teknik Pengukuran. Jakarta. Depdikbud.
Sato G.T, Hartanto N.S. 1981. Menggambar Mesin menurut Standar ISO. Jakarta. PT.
Pradya Paramita.
Sulardjohadi. 1984. Gambar Proyeksi Metode dan Macamnya. Jakarta. Wijaya.