Anda di halaman 1dari 23

1.

STANDARISASI

PENDAHULUAN

Gambar Teknik merupakan alat untuk menyampaikan ide atau


gagasan ahli teknik, oleh karena itu Gambar Teknik sering disebut
juga bahasa Teknik atau bahasa dalam kalangan ahli teknik.
Sebagai suatu bahasa, gambar teknik harus dapat meneruskan
keterangan-keterangan secara tepat dan objektif. Dalam gambar
teknik aturan-aturan menggambar disebut Standar Gambar
Dengan demikian standar gambar dapat juga disebut sebagai tata
bahasa teknik yang akan mengatur cara penyampaian keterangan–
keterangan melalui gambar agar gambar dapat dijadikan sebagai alat
komunikasi. Gambar teknik adalah aturan, tata cara pelaksanaan
pembuatan gambar-gambar teknik yang diatur menurut standar yang
digunakan.
Dengan pengertian dasar diatas, maka yang harus
diperhatikan dalam gambar teknik adalah harus dapat dimengerti
dan dipahami oleh semua pelaku teknik, sehingga diperlukan
bahasa/aturan yang baku/standar. ISO (International
Organization for Standardization) adalah wadah internasional yang
telah menstandarkan gambar teknik dengan bahasa teknik yang
disepakti semua pelaku teknik. Dewasa ini kegiatan menggambar
teknik sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari mekanisme kerja
suatu perusahaan industri.
Kegiatan menggambar dilakukan dalam suatu tempat yang disebut
Studio Gambar (Enggineering Drafting Departemen)
Ahli Teknik yang bertugas membuat Gambar rancangan disebut
Perancang (Designer), oleh Perancang dibantu oleh Juru Gambar
(Drafter) gambar rancangan kemudian dibuat menjadi Gambar
Kerja (Working Drawing)
Diantara tahapan membaca gambar teknik untuk tahap awal harus
mampu membayangkan gambar kerja dalam bentuk tiga dimensi
(perspektif).

STANDARISASI

1. Standar Kertas Gambar

Ukuran kertas gambar berpatokan pada A0 dengan luas 1 M2.

X
X:Y = 1 : √2 atau X = Y√ 2 …….. Pers 1
X.Y = 1 m2 atau X = 1 ∕ Y …….. pers 2
Dari kedua persamaan diatas (pers 1 dan 2) maka
dapat disubtitusikan :
Y√2 = 1/Y X = 1/Y
2
Y =1 X = 1/ 0,841 Y

1
Y = = 1,189 m
2
A0
Y = 0,841 m = 1189 mm
Y = 841 mm
Gambar 1,1 Kertas gambar

Dengan membagi dua bagian yang sama besar kertas A0, maka akan
menjadi kertas A1, dan begitu seterusnya untuk mendapatkan ukuran
kertas A2 , A3 , A4 ….. selalu membagi menjadi dua bagian yang sama
besar.

2
Perbandingan Kertas Gambar Tipe A0 – A4

Format Ukuran Kertas Garis Tepi


(mm) (mm)
X Y Kiri C
A0 1189 841 20 10
A1 841 594 20 10
A2 594 420 20 10
A3 420 297 20 10
A4 297 210 15 5
A5 210 148 15 5

Tipe-tipe Posisi kertas Gambar menurut etiket ( Kepala Gambar)

Kertas Gambar C

Tepi Kiri C
Tipe X
Vertikal ( A3-
A)

Tipe Y
2. Kepala Gambar ( Etiket) Horizontall A4

Kepala gambar ditempatkan dalam ruang gambar disudut


kanan bawah, keterangan yang dicantumkan dalam kepala gambar
harus menunjukkan keterangan yang secara umum menunjukkan isi
gambar, yaitu hal-hal sebagai berikut :

 Nomor gambar. Menunjukkan jumlah gambar yang dibuat pada


penggambaran terakhir.
 Judul/nama gambar. Menunjukkan gambar apa yang sedang/telah
dibuat, misalnya kontruksi geometris, poros, baut dsb.
 Nama instansi/perusahaan, menunjukkan tempat dimana gambar
tersebut dibuat, misalnya lab, ITB Bandung, Jurusan Teknik Mesin
Unimal, dsb
 Skala, cantumkan skala yang anda gunakan pada proses
menggambar. 2:1 ; 1,2 : 1:100 dsb.
 Nama yang menggambar, memeriksa, atau menyetujui
 Cara proyeksi yang digunakan, Proyeksi Eropa atau Amerika
 Keterangan lain sesuai keperluan.
Berikut format kepala gambar yamg sudah dibakukan dalam
perusahaan :

4
Gambar 1,2 macam-macam kepala gambar
3. Skala Gambar

Untuk memperjelas gambar kerja (gambar untuk keperluan proses


permesinan) atau untuk menyesuaikan besarnya gambar kerja dengan ruang
kertas yang tersedia, benda kerja dapat digambarkan dengan diperbesar atau
diperkecil dari ukuran yang sebenarnya sesuai dengan kebutuhan, yang disebut
Skala.

Skala Diperbesar Ukuran Sebenarnya Skala Diperkecil

Gambar Kerja > Benda Kerja Gambar Kerja = benda Gambar Kerja < Benda Kerja

2:1 1:1 1: 2

5 : 1
Ukuran Skala yang telah
1 : 5
10 : 1
distandarkan 1 : 10
20 : 1
1 : 20
50 : 1
1 : 50
100 : 1
1 : 100
Dst
Dst

Contoh :
2:1

1:1

1:2

1 1 1
Ukuran yang dicantumkan tetap sama dengan ukuran pada benda kerja atau
skala yang sebenarnya.

4. Garis

Dalam gambar teknik digunakan bebarapa jenis garis, yang masing-


masing mempunyai arti dan kegunaan tersendiri, beberapa jenis garis,
ketebalan dan dan contoh penggunaannya menurut ISO 128-1982 ditunjukkan
pada tabel berikut ini :

Standar Garis

Tebal Jenis Garis Keterangan Contoh Pemakaian


A1. Garis Nyata (Garis
0,7
A Garis Tebal Gambar)
A2. Garis Tepi/pinggir
0,35 Garis Tipis B1. Garis Khayal suatu
B
(lurus atau perpotongan atau
lengkung) tekukan.
B.2 Garis Ukuran
B.3 Garis Bantu ( Proyeksi)
B.4 Garis Penunjuk
B.5 Garis Arsir
B.6 Garis nyata dari
penampang yang
diputar ditempat
B.7 Garis Sumbu Pendek
0,35 C Garis tipis C.1 Garis batas dari suatu
Bebas bagian yang dipotong
bila pemotongannya
tidak tepat pada garis
sumbu
D1. Sama dengan C1, lebih
0,35 D Garis tipis Zig- tepat untuk gambar
zag yang diproduksi dengan
mesin

0,5 E. Garis gores E1. Garis nyata terhalang


Tebal E.2 Garis Tepi terhalang
0,35 F Garis Gores F.1 Garis nyata terhalang
tipis F.2 Garis Tepi terhalang
G Garis Gores G.1 Garis Sumbu
titik tipis G.2 Garis Simetri
G.3 Lintasan

0,7 – H Garis gores H.1 Garis Bidang potong


0,35 titik tipis yang
dipertebal
pada ujung-
ujungnya dan
pada
belokannya
0,7 J Garis gores J.1 Garis untuk
tebal menunjukkan
permukaan yang
mendapat pengerjaan
tambahan
0,35 K Garis gores K.1 Garis untuk benda yang
titik ganda berdekatan
K.2 Garis batas kedudukan
benda yang bergerak
K.3 Garis Sistem (pada baja
Profil)
K.4 Bentuk Semula sebelum
ditekuk (dibentuk)
K.5 Bagian benda yang
berada didepan bidang
potong
Pengelompokan Garis Tebal

Tebal garis dalam standar ISO diambil berbanding √2, dimulai dari yang paling
tipis, yaitu 0,13 ; 0,18 ; 0,25 ; 0,5 ; 0,7 ; 1,0 ; dan 2,0 dalam satuan mm.
Macam-macam ketebalan garis ini dikelompokkan menurut pasangannya (tebal,
sedang dan tipis) seperti ditabel berikut :

Kelompok Tipis
Tebal ( A Sedang Ukuran kertas
tebal (B, C, E,
dan G) (D) yang sesuai
Garis F, H)
0,25 0,25 0,18 0,13 A5
0,35 0,35 0,25 0,18 A4 – A2
0,5 0,5 0,35 0,25 A4 – A1
0,7 0,7 0,5 0,35 A4 – A0
1,0 1,0 0,7 0,5 A3 - A0
1,4 1,4 1,0 0,7 A3 – A0
2,0 2,0 1,4 1,0 A2 – A0

Penggunaan Ketebalan Garis :


Secara umum garis yang sering dipakai dalam menggambar teknik adalah :
1) Garis pandangan dan potongan benda (Garis A)
2) Garis Benda terhalang (Garis E- F)
3) Garis Perpotongan Benda (Garis H)
4) Garis Simetri dan Garis Sumbu (Garis G)
5) Garis titik Berat (Garis K)
6) Garis pembantu dan lain-lain (Garis B)
Contoh Penggunaan Garis

Gambar 1,3 penggunaan garis


5. Standar Tulisan

Penulisan Huruf dan Angka


Penulisan dalam gambit teknik harus seragam dan mudah dibaca. Huruf standar
dapat ditulis tegak lurus dan miring kekanan 150.
Bentuk huruf dan angka menurut ISO 3098/1 – 1974 adalah sebagai berikut :

Tipe Huruf Tegak

Tipe Huruf Miring

Gambar 1,4 Huruf ISO


Ukuran dan perbandingan huruf yang dianjurkan ISO

Huruf tipe A (Tegak) d = h/14

Sifat Ukuran dalam mm


Tinggi huruf besar (h) 2,5 3,5 5 7 10 14 20
Tinggi huruf kecil (c) - 2,5 3,5 5 7 10 14

Jarak antara huruf (a) 0,35 0,5 0,7 1 1,4 2 2,8


Jarak minimum antara
baris (b) 3,5 5 7 10 14 20 28
Jarak minimum antara 1,05 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4
kata (e)
Tebal garis Huruf (d) 0,18 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4

Huruf tipe B (miring) d = h/10


ifat Ukuran dalam mm
Tinggi huruf besar (h) 2,5 3,5 5 7 10 14 20
Tinggi huruf kecil (c) - 2,5 3,5 5 7 10 14

Jarak antara huruf (a) 0,5 0,7 1 1,4 2 2,8 4


Jarak minimum antara 3,5 5 7 10 14 20 2,8
baris (b) 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4 1,2
Jarak minimum antara kata
(e)
Tebal garis Huruf (d) 0,5 0,35 0,5 0,7 1 1,4 2
Soal latihan.
1. Kerjakan gambar garis dibawah ini pada kertas A4

2. Kerjakan gambar dibawah ini pada kertas A4


3. Ulangi gambar dibawah ini di Kertas A4

3. Ulangi dan lanjutkan penulisan huruf ISO dengan ukuran h = 7 dan c = 3,5
2. KONTRUKSI GEOMETRIS

A. KONTRUKSI DASAR

1. Membuat garis tegak Lurus dititik P pada garis L (Gambar 2.1)


a. Buat busur lingkaran dengan p sebagai titik pusatnya sehingga
berpotongan dengan garis L di 1 dan 2
b. Dengan titik-titik 1 dan 2 sebagai titik pusat, buat lagi dua busur
lingkaran yang saling berpotongan dititik 3 dengan jari-jari yang
sama.
c. Hubungkan titik p dengan titik 3, garis penghubung p-3 ini
merupakan garis yang tegak lurus pada L

L P 2

Gambar 2.1 Garis tegak Lurus

2. Membagi sebuah garis sama panjang (gambar 2.2)


a. Buat dua busur lingkaran dengan jari-jari sama berpusat di A dan
B, kedua busur berpotongan di a dan b
b. Tariklah garis ab yang memotong garis AB di O, maka OA = OB
dan garis ab tegak lurus terhadap garis AB
a
r

A o

r
B
b

Gambar 2.2 Membagi sebuah garis sama panjang


3. Membagi sebuah garis menjadi beberapa bagian yang sama
besar (Gambar 2.3)
(Misalnya garis AB akan dibagi menjadi 7 bagian )
a. Tariklah garis L disenbarang titik A ( bisa juga dititik B)
b. Berilah garis L enam buah ciri 1 sampai dengan 7 dimana jarak
antara ciri sama panjang
c. Hubungkan titik B dengan titik 7
d. Tariklah garis dari titik 1 sampai dengan 5 sejajar dengan garis B-7
maka garis AB dapat dibagi menjadi 7 bagian yang sama

A B

Gambar 2.3 Membagi garis


4. Memindahkan Sudut (gambar 4.4)
Misalkan sudut A akan dipindahkan ke A1
a. Buatlah garis L yang berpangkal dititik A1
b. Buatlah busur lingkaran dengan dengan pusat di A dengan
memotong kaki sudut di B dan C
c. Dengan tidak mengubah jangka, buat lagi busur lingkaran berpusat
di A1 sehingga memotong garis garis L di B
d. Jarak B-C kita pindahkan sehingga diperoleh jarak B1-C1
e. Hubungkan titik A1 dengan titik C1, maka sudut A telah berpindah
ke A1.

C
C1

r r

A B L A1 B1 L

Gambar 2.4 Memindahkan sudut

5. Menentukan titik pusat lingkaran (gambar 2.5)


a. Buatlah garis sembarang seperti AB dan CD
b. Buat garis yang tegak lurus dan ditengah-tengah garis AB dan CD
c. Perpotongan garis-garis tegak lurus itu dititik M. Titik M merupakan
pusat lingkaran yang dicari.
A M
D

B C

Gambar 2.5 Menentukan titik pusat lingkaran


6. Menggambar Segilima Beraturan (gambar 2.6)

(1) Ditentukan jari-jari lingkaran luarnya (gambar 2.6)

a. Buatlah garis tengah ab dan cd yang saling tegak lurus


b. Dengan membuat busur r1 , r2 da r3 didapat satu segilima yaitu sisi
AB. Sisi lainnya sama panjang dengan sisi A tersebut.

Gambar 2.6 segilima beraturan yang ditentukan jari-jari luarnya


(2) Ditentukan salah satu sisinya misalnya AB (gambar 2.7)
a. Buatlah dua buah lingkaran dengan jari-jari AB berpusat di A
dan B. titik C merupakan perpotongan kedua lingkaran tadi.
b. Buatlah lingkaran lagi dengan jari-jari AB berpusat di C, hingga
didapat titik E dan F.
c. Tariklah garis ED dan FD dan perpanjanglah kedua garis itu
hingga memotong lingkaran kesatu dan kedua di G dan H.
d. Buatlah dua busur dengan jari-jari AB berpusat di G dan H
hingga didapat titik I. maka titik ABHIG merupakan titik-titik
sudut segilima yang diinginkan.

Gambar 2.7 Segi lima beraturan yang ditentukan panjang salah


satu sisinya
7. Menggambar Segi Enam Beraturan (Gambar 2,8)

(1) Ditentukan jari-jari luar lingkarannya


a. Buatlah busur lingkaran dar titik A dan D yang bersinggungan
di pusat M dan memotong sisi lingkaran di B, C ,E dan F
b. Titik A, B, C, D, E dan F adalah titik-titik sudut segienam yang
diinginan.

Gambar 2,8 Segienam beraturan yang ditentukan jari-jari luarnya


(2) Ditentukan Panjang salah satu sisinya (gambar 2.9)
a. Buat dua busur lingkaran dengan jari-jari AB berpusat di A dan
B hingga didapat titik M
b. Dengan berpusat di M buatlah lingkaran yang melalui titik A dan
B
c. Ukur panjang AB pada keliling lingkaran, hingga didapat titik-
titik C, D, E dan F. titil tersebut merupakan titik sudut segienam
yang diinginkan.
Gambar 2,8 Segienam beraturan yang ditentukan salah satu sisinya

8. Menggambar Bentuk Bulat Telur (gambar 2,9)

a. Buatlah lingkaran dengan titik pusat di M, dimana AB dan CD


sebagai garis tengahnya, kemudian perpanjanglah AB
b. Tentukan titik E dan F dimana DE = CF = CD
c. Buatlah busur lingkaran EF dengan titik pusat di B. buat pula busur
lingkaran DF dan CE dengan pusat di C dan D
C

A M B

Gambar 2,9 Bentuk Bulat Telur


Soal-soal Latihan.
1. Gambarkan gambar dibawah ini di kertas ukuran A3. ukuran-ukuran
tiap gambar tentukan sendiri dengan menyesuaikan pada ukuran kertas
A3
C

A M B

A M
D

B C

Anda mungkin juga menyukai