TUGAS PENDAHULUAN
2.1 Gambar Teknik
Gambar merupakan sebuah wadah untuk menuangkan ide. Gambar
teknik merupakan suatu wadah untuk menuangkan ide seorang
engineer.Oleh karena itu gambar teknik sering juga disebut bahasa teknik.
Keterangan-keterangan dalam gambar, yang tidak dapat dinyatakan
dalam bahasa, harus diberikan secukupnya sebagai lambang-lambang. Oleh
karena itu, berapa banyak dan berapa tinggi mutu keterangan yang dapat
diberikan dalam gambar, tergantung dari bakat perancang gambar (design
drafter). Sebagai juru gambar sangat penting untuk menberikan gambar
yang tepat dengan mempertimbangkan pembacanya.
2.1.1 Fungsi Gambar
Gambar teknik memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Penuangan ide
Gambar mempunyai maksud meneruskan ide dari perancang
dengan tepat kepada orang-orang yang bersangkutan, kepada
perancangan proses, pembuatan, pemeriksaan, perakitan, dsb.
Penafsiran gambar diperlukan untuk penentuan secara objektif.
b. Media komunikasi
Dalam perencanaan, konsep abstrak yang melintas dalam pikiran
diwujudkan dalam bentuk gambar melalui proses. Masalahnya
pertama-tama dianalisa dan disintesa dengan gambar.Kemudian
gambarnya diteliti dan dievaluasi. Proses ini diulang-ulang, sehingga
dapat dihasilkan gambar yang sempurna. Sarjana teknik yang tanpa
kemampuan menggambar, kekurangan cara penyampaian keinginan,
maupun kekurangan cara menerangkan yang sangat penting.
c. Arsip atau dokumentasi
Gambar merupakan data teknis yang sangat ampuh, dimana
teknologi dari suatu perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan. Oleh
karena itu gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian-
bagian produk untuk diperbaiki, tetapi gambar juga diperlukan juga
untuk bahan informasi untuk rencana-rencana baru di kemudian
hari. Karena ruang untuk penyimpanan gambar memerlukan tempat
yang luas, dibuatlah film mikro yang ditempelkan pada kartu-kartu
berlubang untuk disimpan.
2.1.2 Garis
Garis merupakan kumpulan beberapa titik yang menyatu secara
kontinu. Dalam gambar ada beberapa garis yang memiliki arti dan
penggunaannya sendiri. Oleh karena itu penggunaannya harus sesuai
dengan tujuannya.
Secara garis besar garis terbagi menjadi 4 jenis, yaitu:
a. Garis nyata
Garis nyata digunakan untuk mengambarkan bagian yang
tampak dari sebuah gambar.
(Bawah)
(Atas)
Gambar 2.5 Proyeksi Eropa
2. Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan
juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyekasi
Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan
arah pandangannya.
Gambar 2.6 Proyeksi Amerika
2.1.6 Suaian
Suaian m erupakan perbedaan ukuran yang diizinkan untuk suatu
pemakaian dari 2 benda yang berhubungan.Jenis-jenis dari s uaian ada
3 macam yaitu:
Suaian Longgar (Clearance Fit)
Suaian yang selalu akan menghasilkan kelonggaran ( clearance)
"Daerah t oleransi lubang selalu terletak di atas daerah toleransi
poros".
Suaian Pas (Transition Fit),
adalah suaian yang dapat menghasilkan kelonggaran ataupun
kerapatan. "Daerah toleransi lubang dan daerah toleransi poros
saling berpotongan (sebagian saling menutupi)".
Suaian Paksa (Interference Fit),
yakni suaian yang selalu akan menghasilkan kerapatan.
(interference). "Daerah toleransi lubang selalu terletak di bawah
daerah toleransi poros".
i = 0,45 3 D + 0,001 D
Manusia Modal
Material Mesin
Energi + Teknologi
Informasi
Gambar2.13proses penyambungan
Proses penyambungan dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
1. Penyambungan Permanen
Penyambungan permanen adalah penyambungan yang tidak dapat
dipisahkan lagi, apabila dipisahkan akan dapat merusak
komponennya.
Contoh penyambungan pada pengelasan, patri, solder, paku keling
dan lain-lain.
2. Penyambungan Semi Permanen
Proses produksi penyambungan yang bisa dipisahkan, tapi
material penyambungnya menjadi rusak.
Contoh penyambungan menggunakan paku keling.
3. Penyambungan Nonpermanen
Penyambungan Nonpermanen adalah penyambungan yang dapat
dipisahkan kembali, jika dipisahkan tidak akan merusak
komponen dasar
Contoh penyambungan dengan menggunakan baut.
2. Surface Treatment
Pemberian perlakuan panas pada permukaan material, perubahan
sifat hanya pada permukaan yang dipanaskan.
Gambar 2.24Lapping
Berikut adalah tabel klasifikasi proses pemesinan :
Keterangan gambar :
Spindel merupakanlubang tempat pemasangan pencekam/chuck .
Kepala tetap me rupakan tempat diletakkannya spindel dan gear box.
Tool Post adalah tempat untuk memasang pahat.
Tuas pengubah kecepatan merupakan pengatur untuk gerak makan dan
kecepatan potong
Ulir pengarah gu nanya untuk menggerakkan kereta saat melaku
kan proses bubut untuk pembuatan ulir.
Apron sebagai pembawa pahat yang melakukan gerak tran slasi untuk
melakukan gera k makan.
Rumah roda gigi adalah tempat lengan pengatur.
Kendali spindel merupakan tempat mengatur spindel.
Carriage sebagai tempat kedudukan pembawa pahat.
Kondisi pemoto ngan proses bubut ditentukan sebagai berikut :
Benda kerja :
Diameter awal (d0) ; mm.
Diameter akhir (dm) ; mm
Panjang pemesinan (lt) ; mm
Pahat :
Sudut potong utama (kr)
Sudut geram ( o)
Mesin bubut :
Kedalaman potong (a) ; mm
Gerak makan (f) ; mm/rev
Putaran spindel (n) ; r/mm
Z = A .V ; A = f . a ; mm2
Z = f . a . Vc ; cm3/min
Jenis Operasi Bubut
Berdasarkan posisi benda kerja yang akan dibuat pada mesin bubut,
ada beberapa proses bubut yaitu :
1. Bubut silindris (turning)
2. Pengerjaan tepi / bubut muka (facing)
3. Bubut Alur(grooving)
4. Bubut Ulir (threading)
5. Pemotongan (cut-off)
6. Meluaskan lubang (boring)
7. Bubut Bentuk (forming)
8. Bubut Inti (trepanning)
.
Gambar 2.32Jenis Pahat (a) upmilling (b) down Milling
Cara membedakan proses freis up milling dengan down milling adalah :
a. Dengan melihat arah buangan geramnya.
Freis Ulir
Gambar 2.34Proses yang dapat dilakukan pada mesin freis
Z = 1000 ; cm /min
benda kerja diputar oleh pencekam poros utama dan gerak makan
dilakukan oleh mata pahat gurdi yang dipasang pada arbor.
Pengelompokan Mesin Gurdi
Mesin gurdi dapat dikelompokkan berdasarkan konstruksinya :
a. Mesin gurdi portable / mampu bawa
b. Mesin penggurdi teliti, terbagi atas :
1) pasangan bangku
2) pasangan lantai
c. Mesin penggurdi radial
d. Mesin penggurdi tegak, terbagi atas :
1) tugas ringan
2) tugas berat
3) mesin penggurdi kelompok
e. Mesin penggurdi spindel jamak, terbagi atas :
1) unit tunggal
2) jenis jalan
f. Mesin penggurdi turet
g. Mesin penggurdi produksi otomatis, terbagi atas :
1) meja pengarah
2) jenis jalan
h. Mesin penggurdi di lubang dalam.
Keterangan :
Drilling head sebagai kepala drilling tempat gear box
Spindle merupakan luban tempat memasang pencekam
Arm merupakan lengan untuk mengatur center pahat pada benda kerja
Base merupakan dasar mesin
Table merupakan meja meletakkan benda kerja
Handle feeding merupakan alat untuk megatur kecepatan makan
Gambar 2.40Pahat Gurdi
; mm/rev
4. Waktu pemotongan:
tc = lt / Vf ; min
dimana:
l t = lv + lw + ln ; mm
ln = (d/2) tan Kr ; mm
5. Kecepatan penghasilan geram:
.d 2 .V f
Z= ; cm3/m
4.1000
; mm
4. Gerinda ( Grinding )
Tujuan dari Proses gerinda adalah untuk meratakan atau
menghaluskan permukaan benda kerja. Gerinda merupakan suatu proses
permesinan yang khusus dengan ciri – ciri sebagai berikut :
a. Kehalusan permukaan produk yang tinggi dapat dicapai dengan cara
yang relatif mudah
b. Toleransi geometrik yang kecil dapat dicapai dengan mudah
c. Kecepatan menghasilkan geram rendah, karena hanya mungkin dilakukan
ada gerinda untuk lapisan yang tipis permukaan benda kerja.
d. Dapat digunakan untuk menghaluskan dan meratakan benda kerja
yang telah dikeraskan ( heat treatment ).
Jenis-Jenis Mesin Gerinda :
Dari berbagai jenis mesin gerinda yang ada dapat diklasifikasikan
secara umum dua jenis utama mesin gerinda, yaitu :
1. Mesin Gerinda Silindrik.
2. Mesin Gerinda Rata.
3. Mesin Gerinda Khusus
Klasifikasi Cara Pemakanan Pada Proses Gerinda :
Prosesgerinda ini dapat dilakukan dengan berbagai cara dan dapat
diklasifikasikan atas beberapa cara yaitu :
1. Proses Gerinda Silindrik Luar.
2. Proses Gerinda Silindrik Dalam.
3. Proses Gerinda Silindrik Luar Tanpa Pemusatan (center).
4. Proses Gerinda Silindrik Dalam Tanpa Pemusatan.
5. Proses Gerinda Rata Selubung.
6. Proses Gerinda Rata Muka.
7. Proses Gerinda Cakram.
Gambar 2.42 Proses Gerinda
.ds .ns
Vs = 1000 ; m/min
Vs =.d s
.n
s
; m/min
1000
2. Kecepatan makan tangensial :
Vft = berharga sekitar 200 s/d 500 mm/s.
3. Gerak makan radial :
fr = sekitar 0,001 s/d 0,025
mm/langkah. Gerak makan aksial : fa
= bs/U Dimana : Gerak makan aksial ; fa
Derajat overlap ; U
4. Kecepatan penghasilan
geram Z = a.fa.U.Vft ; mm3/s (tranverse grinding)
Vf = f . n p ; mm / min
Z= A.V ; cm3/min
dengan A = f . a = h . b
4) Waktu pemotongan :
tc = w / Vf ; min
Gambar 2.46Proses Sekrap
6. Penggergajian (sawing)
Penggergajian merupakan suatu metoda pemotongan yang paling
lama, dapat ditunjukan dengan menggunakan gergaji tangan, gergaji
pita, atau gergaji dengan daya osilasi. Gergaji tangan atau gergaji pita
secara umum tidak m enghasilkan panas gesekan yang cukup untuk
merubah struktur mikro spesimen.
Secara umum ada 3 macam metode penggergajian dengan
menggunakan alat – alat tertentu :
a. Hack Saw
Power hack saw merupakan mesin dengan daya motor yang besar
sehingga hasil pemotongannya dikawatirkan dapat merusak material.
Sebenarnya, mesin jenis ini diperuntukkan untuk memotong
material yang relatif lebar dan untuk memenuhi kebutuhan lainnya
seperti untuk keperluan metalografi dapat menggunakan pemotong
jenis lain seperti yang telah diterangkan diatas. Hasil pemotongan
dengan Power Hack Saw ini juga membutuhkan proses grinding untuk
menghaluskan permukaannya.
2.5 PAHAT
5. Keramik
Keramik adalah material paduan metalik dan non metalik.
Proses pembuatannya melalui powder processing Keramik secara
luas mencakup karbida, nitrida, borida, oksida, silikon, dan karbon .
Keramik mempunyai sifat yang relatif rapuh.
Beberapa contoh jenis keramik sebagai perkakas potong adalah :
a. Keramik oksida atau oksida aluminium (Al2O3) murni atau ditambah
30% titanium (TiC) untuk menaikkan kekuatan non adhesif. Disertai
dengan penambahan serat halus (whisker) dari SiC dimaksudkan
untuk mengurangi kegetasan disertai dengan penambahan zirkonia
10
9
8
7
Jenis Pahat
6
5
4
3
2
1
0
Gam bar 2.59 Keausan ujung dan kawah pada pahat
4. Dikabutkan (mist)
Cairan pendingin disemprotkan berupa kabut. Partikel cairan
sintetik, semi – sintetik atau emulsi disemprotkan melalui aspirator
yang bekerja dengan prinsip seperti semprotan nyamuk. Cairan
dalam tabung akan naik melalui pipa berdiameter kecil karena daya
vakum akibat aliran udara diujung atas pipa dan menjadi kabut
yang menyemprot keluar. Jenis pengabut lain (pressure feed ; lihat
gambar ) menggunakan dua selang yang bersatu di nozel sehingga
lebih mudah diarahkan semprotannya. Selang yang pertama
membawa udara tekan dan yang kedua membawa cairan daritabung
yang diberi tekanan. Pengabut ini berukuran kecil dan mudah
dibuat dan dipasangkan pada bench drilling/ milling machines
menggantikan cara manual. Pemakaian cairan dengan cara
dikabutkan dimaksudkan untuk memanfaatkan daya pendinginan
karena penguapan. Pendingin jenis minyak jarang dikabutkan (
karena masalah asap) kecuali dalam penggerindaan pahat karbida