Anda di halaman 1dari 5

A.

Pandangan Ortografik
1. Definisi
Pandangan ortografik dalam gambar teknik adalah metode untuk mempresentasikan
objek tiga dimensi pada sebuah gambar dua dimensi. Metode ini menggunakan proyeksi
garis-garis yang menggambarkan semua sisi objek dengan proporsi yang benar, sehingga
dapat memperlihatkan seluruh detail objek dengan jelas.

Dalam pandangan ortografik, objek diproyeksikan pada tiga sisi yang berbeda dari
bidang proyeksi, yaitu atas, depan, dan samping. Setiap sisi diberi label untuk membedakan
proyeksi tersebut. Proyeksi atas disebut dengan pemandangan atas, proyeksi depan disebut
pemandangan depan, dan proyeksi samping disebut pemandangan samping.

Pandangan ortografik sering digunakan dalam gambar teknik, khususnya dalam


bidang mesin dan konstruksi, karena memudahkan pembuatan dan pembacaan gambar.
Dengan menggunakan pandangan ortografik, para insinyur dan perancang dapat
memvisualisasikan objek secara akurat dan jelas pada sebuah gambar, sehingga dapat
memudahkan dalam proses pembuatan dan pembacaan rancangan objek tersebut.

2. Jenis Jenis Pandangan Ortografik


Pandangan ortografik dalam gambar teknik mengacu pada cara menggambarkan objek
tiga dimensi ke dalam dua dimensi. Ada tiga jenis pandangan ortografik yang umum
digunakan dalam gambar teknik, yaitu:

a. Pandangan atas (top view) atau pandangan plan (plan view)


Pandangan ini menggambarkan objek dari arah atas, sehingga semua elemen objek
yang terletak di bagian atas terlihat jelas, sedangkan elemen di bagian bawah terlihat
terdistorsi. Pandangan ini digunakan untuk memberikan gambaran keseluruhan bentuk
objek dan untuk menunjukkan hubungan antara elemen-elemen di dalamnya.

b. Pandangan samping (side view) atau pandangan elevation (elevation view)


Pandangan ini menggambarkan objek dari arah samping, sehingga semua elemen
objek yang terletak di sisi objek terlihat jelas, sedangkan elemen di bagian depan dan
belakang terlihat terdistorsi. Pandangan ini digunakan untuk memberikan gambaran
dimensi vertikal dari objek, dan untuk menunjukkan bentuk dan posisi relatif dari elemen
objek.

c. Pandangan depan (front view) atau pandangan frontal (frontal view)


Pandangan ini menggambarkan objek dari arah depan, sehingga semua elemen objek
yang terletak di depan objek terlihat jelas, sedangkan elemen di bagian samping terlihat
terdistorsi. Pandangan ini digunakan untuk memberikan gambaran dimensi horizontal
dari objek, dan untuk menunjukkan bentuk dan posisi relatif dari elemen objek.
Selain ketiga pandangan ortografik tersebut, ada juga jenis pandangan lain yang dapat
digunakan dalam gambar teknik, seperti pandangan isometrik, dimetri, dan trimetri, yang
memberikan sudut pandang tiga dimensi pada objek. Namun, jenis pandangan ini lebih jarang
digunakan karena lebih sulit digambar dan sulit dibaca oleh orang yang tidak terlatih.
3. Contoh gambar :

B. Konvensi Potongan
1. Devinisi
Konvensi potongan dalam gambar teknik adalah aturan atau standar yang digunakan
untuk menunjukkan bagian dalam sebuah objek dalam gambar teknik. Konvensi ini biasanya
digunakan ketika bagian dalam objek tidak dapat dilihat secara langsung dari permukaan luar.
Potongan biasanya digunakan untuk menunjukkan detail dalam sebuah objek yang tidak
dapat dilihat dalam pandangan langsung.

Potongan digambarkan dengan menggunakan garis-garis yang diatur sedemikian rupa


untuk menunjukkan bagian dalam objek. Garis-garis ini meliputi garis potongan (cutting
plane), garis bayangan (shadow lines), dan garis bantu (dimension lines). Garis potongan
digunakan untuk menunjukkan di mana objek dipotong dan menunjukkan bagian dalam objek
yang diinginkan. Garis bayangan digunakan untuk menunjukkan bagian dalam objek yang
berada di sebelah sisi potongan. Garis bantu digunakan untuk menunjukkan dimensi dari
objek yang dipotong.

Konvensi potongan penting untuk memudahkan pembacaan dan pemahaman gambar


teknik, serta memastikan konsistensi dan keseragaman dalam dokumentasi teknis.
2. Jenis Jenis Konvensi potongan
a. Potongan dalam satu bidang
1. Potongan yang melalui garis sumbu utama

Pada gambar potongan dengan potongan yang


melalui garis sumbu utamanya maka gambar potongannya
tidak perlu diberikan simbol atau penjelasan pada garis
potongannya.

2. Potongan yang tidak melalui garis sumbu utama

Pada gambar potongan yang tidak melalui garis


sumbu utama, maka letak garis potongannya dinyatakan
dengan simbol potongan yang terdapat pada garis
potongnya.

b. Potongan lebih dari satu bidang


1. Potongan meloncat
Dalam menyerdehanakan gambar dan penghematan waktu
potongan, pada beberapa bidang sejajar dapat disatukan, dengan
kata lain gambar yang harusnya dipotong oleh 2 bidang dapat
disatukan menjadi 1 bidang.

Pada gambar potongan meloncat, bidang potong terdiri atas


dua bidang yang disatukan.

2. Potongan dua bidang yang berpotongan

Dimana pada bagian-bagian yang simetrik dapat


digambar pada dua bidang potong yang berpotongan.
Satu bidang potongan merupakan potongan utama dan
potongan yang dibentuk bidang lain membentuk sudut
terhadap potongan utama.
Proyeksi yang menyudut tersebut diputar hingga berimpit dengan bidang pada
proyeksi utama.

3. Potongan bidang yang berdampingan

Pada potongan ini biasanya digunakan


dalam membuat potongan pada benda seperti pipa.
Dibuat dengan membuat bidang potong yang
berdampingan melalui garis sumbunya.

c. Potongan Setempat
Dalam menggambar potongan seringkali
hanya memerlukan bagian kecil dari benda atau
tersembunyi maka dapat menggunakan potongan
setempat. Untuk menampakan pada bagian kecil
yang tersembunyi, dibutuhkan suatu potongan yang
hanya menunjukan bagian kecil yang diinginkan
tersebut. Kita dapat menggunakan potongan
setempat/ potongan sebagian kecil bidang.

d. Potongan Separuh
Pada bagian benda berbentuk simetris (sama
kedua sisinya) dapat digambar potongan separuh
dimana sparuhhnya berupa gambar pandangan dan
separuh lainnya berupa gabar potongan. Pada
gambar potongan separuh, garis-garis tersembunyi
tidak perlu digambar dengan garis gores karena
sudah terlihat jelas pada gambar potongannya.

e. Potongan Berurutan (Bersusun)

Pada suatu gambar tertentu dapat dilakukan dengan penggambaran potongan


secara berurutan dalam memberi ukuran yang lebih detail atau karena alasan tertentu.
Pada potongan berurutan diperlukan untuk memberi ukuran atau alasan lain, dimana pada
semua potongannya terletak disumbu utama, dan masing-masing terletak dibawah garis
potongnya.
f. Potongan yang diputar ditempat (Dipindahkan)

Pada beberapa komponen atau benda


tertentu seperti contoh tuas, velg, kait, rusuk
penguat, dan lain sebagainya, maka bentuk
potongan penampang dapat digambar setempat
atau setelah potongannya diputar lalu dipindahkan.
Terdapat perbedaan antar kedua kasus
tersebut, yaitu pada kasus pertama dapat digambar
dengan garis tipis namun pada kasus kedua
digambar menggunakan garis tebal normal.

Anda mungkin juga menyukai