Pada umumnya bila kita menggambar benda maka garis-garis benda/bidang yang tidak
tampak selalu digambarkan dengan garis putus-putus atau garis gores. Bila gambar tersebut
sederhana, garis yanq tidak tampak itu tidak membingungkan, tetapi bila gambar tersebut rumit
maka garis yang tidak tampak akan menyulitkan bagi pembaca gambar. Hal ini akan
menimbulkan kesalahan pengertian pada saat membaca gambar tersebut. Untuk menghindari hal
ini maka dalam gambar teknik diadakan suatu pemotongan.
Gambar potongan atau irisan fungsinya untuk menjelaskan bagian-bagian gambar benda
yang tidak kelihatan, rnisalnya dari benda yang dibor (baik yang dibor tembus maupun dibor
tidak tembus) lubang-lubang pada flens atau pipa-pipa, rongga-rongga pada rumah katup, dan
rongga-rongga pada blok mesin. Bentuk rongga tersebut perlu dilengkapi dengan penjelasan
gambar potongan agar dapat memberikan ukuran atau informasi yang jelas dan tegas, sehingga
terhindar dan kesalahpahaman membaca gambar. Seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Gambar. 1d
60
Gambar. 1a Memperlihatkan gambar yang kurang jelas. Dalam halini kita tidak bisa memastikan
apakah lubang tersebut merupakan lubang tembus atau tidak tembus, mempunyai
lubang yang bertingkat atau rata. Sehingga setiap orang akan menafsirkan bentuk
lubang yang berbeda, yang menyebabkan informasi kurang jelas.
Gambar. 1b Memperlihatkan gambar lengkap dengan garis gores sebagai batas-batas garis yang
tidak kelihatan. Dengan adanya garis-garis tersebut gambar kelihatan agak rumit.
Gambar.1c. Oleh karena Gambar 1a dan Gambar 1b menimbulkan keraguan dalam
pembacaannya, maka gambar dapat dijelaskan dengan menggunakan pemisalan
bahwa benda tersebut dipotong dengan gergaji, sehingga bentuk rongga di
dalamnya dapat terlihat dengan jelas dan tidak menimbulkan keraguan lagi dalam
menentukan bentuk di bagian dalamnya.
Gambar. 1d menujukkan gambar penampang potongan yang telah jadi, garis benda diberi garis
tebal sedangkan penampang benda diberi arsiran ( garis tipis ).
B. Tanda Pemotongan
Untuk menjelaskan gambar yang dipotong, perlu adanya tanda pemotongan yang sudah
ditetapkan sesuai dengan aturan-aturan menggambar teknik.
Tanda pemotongan ini terdiri atas:
a. tanda pemotongan dengan garis sumbu dan kedua ujungnya di
tebalkan (lihat Gambar 58a),
61
b. tanda pemotongan dengan garis tipis bergelombang bebas
Gambar penampang potong pada proyeksi Eropa, letak gambar potongannya berada di
depan anak panah tanda pemotongannya.
62
Selain ditempatkan sesuai dengan proyeksi yang digunakan, penampang potong dapat
juga diputar di tempat (penampang putar) seperti tampak pada Gambar berikut
Penampang yang dipotong dan diputar dapat juga dipindahkan ke tempat lain segaris
dengan sumbunya seperti tampak pada Gambar
63
b. Potongan oleh bidang potong yang tidak melalui garis sumbu dasar.
Jika diperlukan potongan yang tidak melalui garis sumbu dasar, maka letak bidang
potongnya harus dijelaskan pada garis potongnya.
a. Potongan Meloncat
64
Gambar 6. Potongan meloncat
Bagian-bagian simetris dapat digambar pada dua bidang potong yang saling
berpotongan. Satu bidang potong merupakan potongan utama, sedangkan bidang yang lain
menyudut dengan bidang pertama. Setelah pemotongan diselesaikan, penampang potongan
diputar hingga berimpit pada bidang proyeksi yang pertama. Coba perhatikan gambar berikut
ini ;
Untuk potongan pada benda-benda yang mempunyai bentuk tidak sejajar, maka dapat
dibuat dengan bidang-bidang yang berdampingan melalui garis sumbu dasarnya. Lihat gambar
pipa berikut ;
65
Gambar 8. Potongan dengan bidang-bidang yang berdampingan.
Terkadang diperlukan gambaran sebagian kecil saja yang tersembunyi dari sebuah
benda. Potongan ini disebut dengan potongan setempat.
Potongan setempat juga dilakukan pada bagian-bagian benda-benda yang tidak boleh
dilakukan pemotongan. Lihat gambar berikut ;
66
Bagian-bagian benda yang simetris dapat digambar setengahnya sebagai gambar
potongan & setengahnya lagi sebagai gambar pandangan. Dalam gambar ini garis-garis yang
tersembunyi tidak perlu digambar dengan garis gores ( putus-putus ) lagi, karena sudah jelas
pada gambar potongannya. Lihat gambar berikut ;
Bagian-bagian tertentu seperti ruji-ruji roda, tuas, velg, rusuk penguat / sirip, kait / hook
dan lain sebagainya. Penampang potongannya dapat digambarkan setempat dan digaris tipis,
atau setelah potongannya diputar kemudian dipindahkan ke tempat lain, tetapi segaris dengan
garis tanda potongnya. Penampang potongannya digaris tebal biasa.
67
Untuk memberikan ukuran yang lebih rinci dari sebuah benda yang mempunyai bentuk
kompleks, maka potongan beurutan dapat disusun seperti pada gambar poros yang mempunyai
alur pasak berikut ;
Bagian benda seperti; rusuk penguat / sirip, poros pejal, baud, pasak, jari-jari pejal dsb,
tidak boleh dipotong dalam arah memanjang.
68
Gambar 16. Penampang potongan dari sirip / rusuk penguat
Untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan, maka gambar potongan
harus diarsir.
1. sudut arsiran 450 terhadap garis sumbu, atau terhadap garis gambar.
2. Garis yang digunakan adalah garis tipis.
3. Jarak arsiran disesuaikan dengan besarnya gambar.
69
4. Arsiran untuk bagian-bagian yang berdampingan harus dibedakan sudutnya
( berlawanan ) agar lebih jelas.
5. Penampang yang luas dapat diarsir secara terbatas , yaitu hanya pada kelilingnya saja.
6. Penampang potongan sejajar dari benda yang sama, yang terdapat pada potongan
meloncat dapat diarsir serupa. Atau dapat juga digeser jarak arsirannya jika dipandang
perlu agar terhindar dari kesalahan membaca gambar.
7. Garis-garis arsiran dapat dihilangkan sedikit untuk penulisan angka ukuran / huruf, jika
hal tersebut tidak dapat dilakukan diluar daerah arsiran.
70
Gambar 20. Penampang
G. Macam-macam arsiran
Dalam memberikan arsiran pada gambar penampang potongan perlu diperhatikan jenis
bahan yang digunakan oleh benda / part tersebut. Gambar berikut merupakan simbol arsiran
yang umum digunakan dalam gambar teknik ;
71
Gambar 23. Macam-macam simbol arsiran
Keterangan :
SOAL-SOAL LATIHAN
Gambar nomor 1 sampai 10 adalah gambar pandangan-pandangan suatu benda
yang dilengkapi dengan pandangan potongan yang belum diarsir. Arsirlah gambar
72
potongan tersebut. Contoh
73
74