Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

GAMBAR POTONGAN / GAMBAR


PENAMPANG

DISUSUN OLEH :
DIKA TRI ANJASNI / 07
JURUSAN :
D-1 TEKNIK DESIGN DAN
CONSTRUCTION
Komponen - komponen mesin ada yang dibuat pejal seperti poros -
poros mesin dan ada pula yang dibuat pejal (berongga/berlubang) seperti
lubang pada flens, pipa - pipa, atau block silinder mesin. Untuk konstruksi
komponen mesin yang sederhana dapat disajikan dalam bentuk gambar
pandangan. Akan tetapi, apabila konstruksi komponen mesin itu
berongga/berlubang penyajian gambarnya dilakukan dengan cara gambar
potongan.
Pada gambar potongan, peyajian gambarnya dinyatakan seolah - olah
gambar benda tersebut dipotong/diiris pada sumbu memanjang atau melintang
benda. Hal itu bergantung pada bagian rongga/lubang mana yang akan
dijelaskan sehingga pembaca gambar dapat memahami dengan jelas konsruksi
rongga/lubang tersebut.
Gambar potongan dapat disajikan dengan bermacam - macam cara,
tergantung pada penunjukan tanda pemotongan yang menyatakan arah bagian
yang ditampilkan atau dijelaskan.
Untuk membedakan mana bagian berongga dan yang bukan pada
bagian yang bukan rongga diberi arsiran yang menyatakan jenis bahan logan
komponen tersebut.
A. PENGERTIAN GAMBAR POTONGAN/PENAMPANG
Agar tidak terjadi kesalahan dalam membaca dan memahami
bentuk rongga dari komponen - komponen mesin, dijelaskan dengan
gambar potogan/irisan atau gambar penampang
Pada penyajian gambar potongan, benda seolah - olah/diiris
pada bagian memanjang sumbu benda atau melintang sumbu benda
sesuai dengan bagian penampang mana yang pe...
dijelaskan. Pada bagian pejal yang dipotong diberi arsir, yaitu garis -
garis tipis miring 45̊, sedangkan bagian lubang dikosongkan. Oleh
karena itu, pada bagian yang ditunjuk anak panah jelas perbedaan
lubang dengan yang bukan.
Apabila gambar potongan benda digambar dengan cara
proyeksi Amerika diperoleh Gambar 4.2 Pada Gambar 4.2, gambar
potongan benda/potongan A-A berfungsi sebagai pandangan depan
benda. Pada pandangan atas diberi tanda pemotongan, yaitu garis
bergores tipis (garis bertitik) dan pada ujung - ujung garisnya
ditebalkan. Untuk menyatakan arah bagian penampang yang dilihat dan
diberi tanda anak panah.
Jika gambar potongan benda digambar dengan cara proyeksi
Eropa, gambar potongan penampang A-A ditempatkan di depan tanda
anak panah. Jadi, kebalikan dengan cara proyeksi Amerika.
B. MACAM - MACAM GAMBAR POTONGAN
Penyajian gambar potongan/penampang dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara pemotongan,
yaitu dapat melalui garis sumbu utama memanjang atau
melintang. Jadi tergantung kepada fungsi dan informasi
apa yang ingin dijelaskan dari rongga komponen mesin.
Untuk membuat gambar potongan dengan bermacam
cara pemotongan tersebut digunakan tanda pemotongan
yaitu garis bergores tipis (garis bertitik) yang dipertebal
pada ujung - ujungnya dan pada perubahan arahanya.
Dapat juga digunakan garis tipis kontinu bebas (garis
bergelombang).
Macam - macam gambar potongan pada gambar
teknik mesin, yaitu gambar potogan penuh, separuh,
setempat, meloncat, menyudut, atau diputar di tempat.
1. Gambar Potongan Penuh/Seluruh
Pada gambar potongan penuh, benda seolah - olah dibelah dua
sehigga kelihatan seluruh bagian lubang benda. Jika gambar potongan
itu digambar dengan cara proyeksi Amerika akan terlihat seperti
Gambar 4.2

2. Gambar Potongan Separuh/Setengah


Untuk benda - benda berongga yang simetris digunakan
gambar potongan setengah. Penggambaran potongan dengan cara ini,
lebih cepat dan dapat memberikan informasi yang tepat, cepat, dan
jelas. Dengan gambar potongan setengah benda berupa gambar
pandangan, separuh lagi berupa potongan.

3. Gambar Potongan Setempat/Sobekan/Sebagian


Untuk menjelaskan bagian tertentu dari rongga komponen
mesin dapat dilakukan dengan potongan setempat. Dengan cara ini,
bagian lubang yang ingin diperlihatkan seolah - olah ..... sehingga
kelihatan sebagian kecil dari lubang, tetapi dapat mewakili keseluruhan
bagian lubang.
4. Gambar Potongan Meloncat/Bercabang
Apabila terdapat beberapa lubang pada suatu komponen mesin
dan ingin dijelaskan bentuk lubang secara keseluruhan, digunakan
gambar potongan meloncat/bercabang.

5. Gambar Potongan Menyudut/Putar


Apabila bidang potong tidak segaris, tetapi membentuk sudut
seperti Gambar 4.6. .... gambar
potongannya dibuat menyudut. Bidang potong yang menyudut diputar
hingga segaris sumbu dengan bidang potong yang pertama.

6. Gambar Potongan Diputar di Tempat/Potongan Dipindah


Bentuk penampang suatu/profil dari komponen mesin dapat
dijelaskan dengan gambar potongan di tempat atau potongan dipindah
ke tempat lain seperti ditunjukkan pada Gambar 4.7
C. PENUNJUKAN TANDA PEMOTONGAN
Untuk menunjukkan arah bagian yang dipotong
pada bagian benda yang berlubang digunakan tanda
pemotongan.
Tanda pemotongan dapat berupa garis bergores
tipis atau tipis kontinu bebas.
1. Garis bergores tipis (garis bertitik) yang dipertebal
pada ujung - ujungnya atau pada perubahan arahnya
dan dilengkapi dengan tanda anak panah.
2. Garis tipis kontinu bebas (garis bergelombang).
Berdasarkan kedua garis tersebut di atas, tanda
pemotongan dapat dibedakan beberapa macam menurut
fungsi dan kegunaannya, yaitu sebagai berikut :
1. Tanda Pemotongan untuk Potongan Penuh
Tanda pemotongan untuk potongan penuh berupa garis
bergores tipis yang dipertebal pada ujung - ujungnya dan pada kedua
ujung garis diberi anak panah.
Tanda ini digunakan untuk gambar potongan penuh dalam arah
memanjang atau melintang garis sumbu benda.

2. Tanda Pemotongan untuk Potongan Separuh/Setengah


Tanda potongan separuh berupa garis bergores tipis yang
dipertebal pada ujungnya dari pada perubahan arahnya ditebalkan dan
diberi satu anak panah. Tanda ini digunakan untuk potongan separuh
benda - benda berongga yang simetris.

3. Tanda Pemotongan untuk Potongan Sebagian/Sobekan


Tanda potongan sebagian berupa garis tipis kontinu bebas
(garis tipis bergelombang), dan tidak diberi anak panah. Kegunaannya
untuk potongan sebagian.
4. Tanda Pemotongan Meloncat/Melompat
Tanda pemotongan meloncat berupa garis bergores tipis yang
dipertebal pada ujung - ujungya garis dan pada perubahan arahnya. Pada ujung
garis yang ditebalkan diberi anak panah. Kegunaan tanda ini untuk gambar
potongan meloncat.

5. Tanda Pemotongan Menyudut/Potongan Putar


Tanda pemotongan menyudut atau putar berupa garis bergores tipis
yang dipertebal. Pada ujung - ujung garis, pada perubahan arah sudut putarnya,
dan pada ujung - ujung garis yang ditebalkan diberi tanda anak panah.
Kegunaannya untuk pemotongan menyudut atau potongan putar.
Tanda arah anak panah menunjukkan arah bagian yang dijelaskan
atau ditampilkan dari bidang potong yang berlubang.
Pada tanda anak panah diberi Keterangan A-A apabila hanya satu
bidang potong. Kalau terdapat dua atau tiga bidang potong, keterangan bidang
potongnya menjadi B-B, C-C, dan seterusnya.
Pada proyeksi Eropa bidang potongnya terletak di depan tanda anak
panah. Adapun pada proyeksi sudut ketiga (proyeksi Amerika) bidang
potongnya terletak dibelakang tanda anak panah.
D. ARSIRAN PADA GAMBAR POTONGAN
Arsiran adalah garis - garis tipis miring yang ditarik sejajar dengan sudut 45 ̊
terhadap garis sumbu benda atau garis benda horizontal atau vertikal dan dibatasi oleh garis
benda.
Arsiran berfungsi untuk menjelaskan bagian yang berongga dengan yang tak
berongga. Pada gambar potongan juga untuk membedakan antara gambar pandangan dengan
gambar potongan.
1. Ketentuan Garis Arsir
Ketentuan garis arsir, yaitu sebagai berikut :
a) Arsir digambar dengan garis tipis miring sampai garis batas benda.
b) Kemiringan garis arsir 45 ̊ terhadap garis sumbu atau garis horizontal atau vertikal
benda.
c) Jarak garis arsir harus sama dan disesuaikan dengan besar atau kecilnya benda.
d) Bagian penampang yang luas dapat diarsir bagian kelilingnya saja atau arsir terbatas.
e) Bagian potongan yang berpasangan sudut arsiranya dibuat berlawanan arah.
f) Jika angka atau garis ukuran megenai arsir, bagian yang dikenai angka dan garis ukuran
dapat dihilangkan.
g) Untuk potongan melompat garis arsirnya dibuat berselang - selang dan dibatasi oleh
garis bergores tipis (garis bertitik).
h) Bagian lubang/berongga, poros, pasak, baut, ruji, paku keliling tidak boleh diarsir,
kecuali untuk potongan sebagian atau melintang.
1. Arsiran Bahan pada Gambar Potongan
Pada konstruksi mesin, digunakan bermacam - macam logam, sesuai
persyaratan fungsional bagian - bagian mesin tersebut. Untuk menyatakan
jenis logam pada gambar potongan digunakan garis arsir (arsiran).
Garis arsir menurut jenis logam yang banyak digunakan ada beberapa
macam yaitu sebagai berikut :
a) Arsiran untuk logam baja
b) Arsiran untuk logam besi tuang.
c) Arsiran untuk logam alumunium dan paduannya.
d) Arsiran untuk logam tembaga dan paduannya seperti perunggu, kuningan
dan sebagainya.
e) Arsiran untuk logam putih.
f) Arsiran untuk logam besi atau baja yang dapat ditempa.
Dalam pembuatan gambar kerja, juru gambar harus memahami betul
tentang jenis logam gambar komponen. Jika logamnya kuningan atau
perunggu, arsiran potongan digunakan arsiran tembaga, begitu juga kalau
logamnya baja dipakai arisiran baja.

Anda mungkin juga menyukai