DISUSUN OLEH :
NAMA : NUR ILHAM AULIAH
NIM : 230202601018
KELAS : 002
TEKNIK MESIN D4
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
Gambar Potongan
Pengertian Gambar Potongan
Menurut Tamrin (2008:6), gambar potongan adalah gambar bangunan yang
diproyeksikan pada bidang vertikal dan posisinya diambil pada tempat tempat
tertentu, terutama pada duga lantai yang negatif (turun). Gambar potongan
menunjukkan semua bahan- bahan, baik eksterior maupun interior yang akan
digunakan dan dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang nmerupakan nkunci dari
sistem bangunan tersebut, seperti bagian-bagian mekanikal, plumbing dan
sebagainya. Fungsi gambar potongan adalah menunjukkan proporsi ruang interior dan
penyelesaianya.
Gambar potongan dapat memberi kejelasan terhadap bentuk dan ukuran benda
yang tak terlihat. Purwanto dan Raharjo (2002:49), gambar potongan terdiri dari dua
macam, yaitu potongan seluruhnya dan separuh potongan. Potongan seluruhnya yaitu
gambar potongan yang menunjukan seluruh dari penampang potongnya. Peraturan
Menteri Nomor 41 Tahun 2007, keterlaksanaan pembelajaran adalah penerapan
kegiatan pembelajaran yang mengacu pada RPP yang meliputi kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti pembelajaran, dan penutup.
Purwanto dalam Sayuti dan Cahyaka (2017:148) menjelaskan bahwa, hasil belajar
adalah proses interaksi antara lingkungan dengan individu yang merubah perilakunya.
Perubahan perilaku tersebut disebabkan oleh pencapaian hasil belajar terhadap materi
yang diajarkan. Hasil belajar digunakan guru untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran
dan mengetahui kemajuan hasil belajar siswa selama proses belajar.
Hipotesis penelitian berdasarkan penelitian relevan dan latar belakang, maka dapat
dirumuskan yaitu ada perbedaan hasil belajar membuat gambar potongan sesuai tanda
pemotongan antara yang menggunakan pembelajaran example non example
menggunakan media 4 3D sketchup dengan yang tidak diberi model pembelajaran
example non example pada kompetensi dasar membuat gambar potongan.
Peningkatan kualitas keterampilan siswa dalam pembelajaran gambar teknik potongan
perlu dilakukan karena merupakan prasyarat mutlak untuk menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran. Upaya peningkatan kualitas keterampilan dalam menggambar potongan
antara lain salah satunya melalui proses penilaian secara tepat. Airasian (2001)
mengemukakan proses penilaian yang tepat dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa,
sehingga perlu adanya peningkatan kualitas penilaian yang dapat mengukur kemampuan
siswa secara keseluruhan.
Penilaian kinerja merupakan penilaian yang secara langsung melibatkan aktifitas siswa
dalam mendemonstrasikan keterampilan atau dalam hal menciptakan suatu spesifikasi
produk. Rusilowati (2013) menyatakan penilaian kinerja sebagai penilaian yang dilakukan
dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu, sehingga penilaian
kinerja dianggap lebih otentik.
Cara Penyajian Gambar Potongan
Pada umumnya bidang potong pada gambar teknik dibuat melalui sumbu dasar dan
potongannya disebut potongan utama (Sato, 2013). Garis potong (irisan) dibuat tanpa panah
untuk menunjukkan arah penglihatan atau pandangan. Umumnya potongan dibagi menjadi
2, yaitu potongan vertikal dan potongan horizontal.
Untuk garis potongan horizontal ditandai dengan arah tanda panah dari bawah ke atas,
sedangkan garis potongan vertikal diberikan tanda panah dengan arah tanda panah dari
kanan ke kiri. Untuk membacanya biasanya sudah ditentukan garis potongan dan arahnya.
Jika garis potongan horizontal dan tanda garis mengarah keatas, berarti gambar benda
tersebut dilihat dari sudut pandang bawah. Sedangkan garis potong vertikal ditandai dengan
arah garis kekiri, berarti benda dilihat dari sudut pandang kanan.
Gambar Garis Potongan Vertikal (A) dan Garis Potong Horizontal (B)
Gambar Rotary dryer, mesin pengering jagung, padi, kedelai, dan kopi (Sumber:
http://l.bp.blogspot.com/-
RiqX80Vfctk/TXVzU306V11/AAAAAAAABcg/LOu95gqQIN1/s400/rotari%2Bdryer.JPG)
a. Arsitektural
Secara umum, sebuah potongan hanya menunjukkan salah satu aspek saja dalam
peralatan meşin. Untuk menghindari gambar yang lebih rumit atau untuk menghindari
kesalahpahaman antara designer dengan pihak lain terutama pelaksana dan pemilik,
gambar potongan hanya memberikan satu informasi saja. Potongan ruang hanya
menunjukkan bentuk dan suasana ruang yang digambar dengan metode potongan
tertentu, seperti potongan tiga dimensi, perspektif, maupun aksonometri. Potongan ini
lebih bersifat arsitektural karena belum dapat dipakai sebagai gambar pelaksanaan di
lapangan. Gambar potongan sejenis ini lebih ditujukan untuk kepentingan pencarian
gagasan atau presentasi.
b. Potongan Struktural
Fungsi utama gambar potongan lengkap pada konstruksi peralatan meşin adalah
menunjukkan kejelasan pada prinsip struktur. Oleh karena itli, teknis penggambaran
potongan tidaklah seperti teknik memotong kue dan memandangnya pada arah sampİng
layaknya teknik arsitektural. Teknik seperti itü justru akan membingungkan karena tidak
dapat memuat İnformasİ yang lengkap dan jelas. Gambar potongan harus menunjukkan
posİsİ sistem dengan lengkap maka sekalipun bagian peralatan meşin tersebut terdapat
pada bagian belakang pandangan, elemen tersebut tetap akan digambar. Begitu juga
dengan elemen yang berada secara tidak langsung pada garis potongnya pada denah, jika
menjadi bagian utama dari sistem struktur tetap diperlihatkan dalam potongan. Garis
potong pada denah lebih ditujukan untuk menunjukkan posisi ruang dan bukan pada
posisi elemen atau sistem.
Cahyanto, P. N., & Handayani, K. D. (2018). Pengembangan Media Visual 3 Dimensi Sketchup
Pada Materi Pelajaran Menggambar Potongan Rumah Sederhana Satu Lantai Kelas XI
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 3 Surabaya. Jurnal Kajian Pendidikan Teknik
Bangunan, 2(2/JKPTB/18).
Gambar Teknik Otomotif untuk SMK/MAK Kelas X. (2020). (n.p.): Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Gambar Teknik Mesin SMK/MAK Kelas X. Program Keahlian Teknik Mesin. Kompetensi
Keahlian Teknik Pemesinan, Teknik Pengelasan, dan Teknik Pengecoran Logam (Edisi
Revisi). (2021). (n.p.): Penerbit Andi.
Gambar Teknik. (2023). (n.p.): Mafy Media Literasi Indonesia.
Gambar Teknik Otomotif: Untuk SMK/MAK Kelas X. (2020). (n.p.): Nilacakra.
Nugroho, B. S., Djuniadi, D., & Rusilowati, A. (2016). Pengembangan Penilaian Kinerja
Menggambar Teknik Potongan di SMK pada Kurikulum 2013. Journal of Research and
Educational Research Evaluation, 5(1), 01-07.
Prasetyo, S. D., & WIDJAJA, A. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Example Non Example
Menggunakan Media 3D Sketchup pada Kompetensi Dasar Membuat Gambar
Potongan Sesuai Tanda Pemotongan di Kelas X DPIB SMKN 2 Surabaya. Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan, 6(1).