Di Susun Oleh:
Kelas: C1
Makassar
2021
KATA PENGANTAR
Waalaikumsalam Wr.Wb
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran ...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu lembaga yang dianjurkan oleh ajaran Islam untuk dipergunakan oleh
seseorang sabagai sarana penyaluran rezeki yang diberikan oleh Tuhan kepadanya
adalah wakaf. Dalam Islam, wakaf merupakan ibadah yang bercorak sosial ekonomi
yang cukup penting. Menurut sejarah Islam, wakaf telah memainkan peran yang sangat
penting dalam meningkatkan kesejahteraan kaum muslimin, baik di bidang pendidikan,
pelayanan kesehatan, pelayanan sosial dan kepentingan umum, kegiatan keagamaan,
pengembangan ilmu pengetahuan serta peradaban Islam secara umum.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wakaf
Perkataan waqf, yang menjadi wakaf dalam bahasa Indonesia, berasal dari kata kerja
bahasa Arab waqafa yang berarti menghentikan, berdiam di tempat atau menahan sesuatu.
Wakaf dalam pengertian Ilmu tajwid mengandung makna menghentikan bacaan, baik
seterusnya maupun untuk mengembil nafas sementara. Pengertian wakaf dalam makna
berdiam di tempat, dikaitkan dengan wuquf. Yakni berdiam di Arafah pada tanggal 9
Zulhijjah ketika menunaikan Ibadah Haji.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian wakaf adalah menahan harta yang
diberikan Allah yang dikelola oleh suatu lembaga dan hal tersebut sangat dianjurkan oleh
ajaran Islam karena sebagai saran mendekatkan diri kepada Allah yang ganjarannya
terbawa sampai si pewakaf meninggal dunia.
Artinya Kamu sekali-kali tidak sampai pada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sebagian harta yang kamu sayangi. (Q.S Ali-Imron, 3 : 92).
Di Indonesia wakaf diatur sacara formal oleh Negara dalam sebuah lembaga yaitu Badan
Wakaf Indonesia (BWI), dimana Ikrar atau Ijab wakaf dilakukan oleh wakif di depan
pejabat yang berwenang, yaitu Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai Pejabat
Pembuat Akta Tanah Wakaf, kemudian dikeluarkan akta wakaf, jika wakaf itu dalam
bentuk tanah maka oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional atau biasa disebut Agraria
dikeluarkan sertifikat wakaf berdasarkan akta wakaf yang dibuat KUA. Dengan dibuatnya
akta dan sertifikat wakaf tersebut, maka harta wakaf itu terlindungi dari penyalahgunaan
atau gugatan pihak lain
Sebelum mengetahui cara wakaf tanah, waqif (sebutan untuk pemberi wakaf) harus
memahami rukun dan syarat wakaf.
Melansir bwi.or.id, ada 4 rukun wakaf yang harus terpenuhi untuk melakukan wakaf, yaitu:
Ada orang yang berwakaf
Ada benda yang diwakafkan
Ada pihak yang menerima wakaf
Ada ikrak wakaf
Di samping itu ada pula syarat wakaf yang merupakan pengembangan dari rukun wakaf,
yaitu:
• Berakal
• Barang berharga
• Sah kepemilikannya
• Bersifat pasti
Calon waqif datang ke KUA terdekat dengan membawa kelengkapan berupa identitas diri
dan dokumen sah atas tanah yang dimiliki
Waqif melakukan pengucapan ikrar wakaf kepada nazhir (pengelola harta wakaf) dengan
saksi Kepala KUA dan para penerima manfaat
Nazhir melakukan pendaftaran atas tanah wakaf ke Badan Pertanahan Nasional (BPN).
BAB III
KESIMPULAN
Wakaf adalah menahan harta yang diberikan Allah yang dikelola oleh suatu lembaga
dan hal tersebut sangat dianjurkan oleh ajaran Islam karena sebagai saran
mendekatkan diri kepada Allah yang ganjarannya terbawa sampai si pewakaf
meninggal dunia.
Syarat-syarat sahnya perwakafan sesorang adalah sebagai berikut : (a) Perwakafan
benda itu tidak dibatasi oleh waktu tertentu melainkan selamanya. (b) Tujuannya
harus jelas dan disebutkan ketika mengucapkan ijab. (c) Wakaf harus segera
dilaksanakan segera setelah ikrar wakaf dinyatakan oleh wakif. (d) Wakaf yang sah
wajib dilaksanakan, karena ikrar wakaf oleh wakif berlaku seketika dan selama-
lamanya. (e) Perlu dikemukakan syarat yang dikeluarkan oleh wakif atas harta yang
diwakafkannya.
Status kepemilikan harta wakaf Sebelum harta diwakafkan, pemiliknya adalah
orang yang mewakafkannya. Dan setelah harta tersebut diwakafkan kepemilikanya
harta kembali kepada Allah SWT. Dan manfaatnya menjadi hak Mauquf ‘alaih.
Di Indonesia wakaf diatur sacara formal oleh Negara dalam sebuah lembaga yaitu
Badan Wakaf Indonesia (BWI), dimana Ikrar atau Ijab wakaf dilakukan oleh wakif di
depan pejabat yang berwenang, yaitu Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai
Pejabat Pembuat Akta Tanah Wakaf, kemudian dikeluarkan akta wakaf, jika wakaf
itu dalam bentuk tanah maka oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional atau biasa
disebut Agraria dikeluarkan sertifikat wakaf berdasarkan akta wakaf yang dibuat
KUA. Dengan dibuatnya akta dan sertifikat wakaf tersebut, maka harta wakaf itu
terlindungi dari penyalahgunaan atau gugatan pihak lain.
Daftar pustaka
Suryana, A. T., Alba, C., Syamsudin, E., & Asiyah, U. (1996). Pendidikan Agama Islam untuk
Perguruan Tinggi. Bandung: Tiga Mutiara.
https://kumparan.com/99co/syarat-prosedur-hingga-contoh-surat-wakaf-tanah-perlu-
dipahami-1qrg9uIv9MK/full
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5355763/seputar-wakaf-pengertian-
hukum-rukun-dan-syaratnya