Anda di halaman 1dari 11

1.

Fungsi Potongan
Gambar potongan dibuat dengan membuat potongan vertikal pada bangunan
ataupun objek dan menganggapnya sebagai tampilan proyeksi pararel, yang bertujuan
untuk memberikan informasi tentang ketinggian lantai, kualitas material dan material
bangunan yang akan digunakan dalam perancangan tersebut.
Hal yang perlu ditampilkan pada potongan adalah struktur atap, lantai dan
langit- langit, dinding/ fondasi dan lubangnya. Gambar potongan akan memberikan
gambaran tentang bagian yang tidak dapat dilihat dari luar seperti pada interior,
rangka dan strukturnya.

Potongan menunjukan rangka dan struktur bangunan Potongan menunjukan detail ukuran jendela

Gambar potongan juga akan memberikan detail keterangan dan ukuran dengan
terperinci. Bahkan akan memberikan detail untuk sambungan atau titik pertemuan.

2. Jenis- jenis potongan


1) Potongan Seluruh
Potongan seluruh atau full section adalah metode pomotongan benda
secara menyeluruh (seluruh badannya).
Catatan:
1) Apabila digambar dengan pandangan lain, maka gambar pandangan
tersebut tetap utuh (proyeksi yang tidak dipotong), seperti diperlihatkan
pada gambar.
2) Perubahan garis dari gambar pandangan ke gambar potongan diperlihatkan
oleh A.
3) Bagian pejal yang terpotong diberi garis arsir B.

2) Potongan Dua Bidang Yang Berpotongan


Potongan ini dikenal juga dengan potongan menyudut karena
menampilkan potongan objek yang memerlukan dua penjelasan sekaligus
walaupun objek tersebut berlawanan arah sumbu koordinatnya.
Bidang potong menjadi potongan utama, dan bidang potong lain
diputar hingga berhimpit dengan bidang potong utama.

3) Potongan Bidang Berdampingan


Potongan jenis ini adalah metode membaut potongan terhadap objek dengan
sumbu titik sumbu sama tetapi arah koordinatnya berbeda/ berubah-ubah.

4) Potongan Setengah
Potongan setengah atau dikenal dengan half section adalah metode
pemotongan (irisan) yang digunakan untuk melihat setengah dari objeknya
saja. Teknik ini berlaku pada objek yang simtetris sehingga sebagian menjadi
gambar potongan dan Sebagian lagi menjadi gambar pandangan.

Catatan:
1) Sisi lubang yang digambar hanya yang tampaknya saja (A)
2) Bagian pejal yang terpotong diarsir (B)
3) Garis putus– putus tidak perlu digambar lagi, karena gambar sudah
jelas (C)
4) Batas potongan digambar oleh garis rantai tipis titik tunggal (D)

5) Potongan Setempat
Teknik potongan ini umunya untuk memberikan informasi bagian
dalam objek suatu benda agak kita bisa melihat bagian dalam dari benda
tersebut.
Cara kerjanya dengan memtong/ mengkuliti dinding objek ¼ atau ½
bagian. Teknik ini cocok untuk digunakan bila hanya diperlukan Sebagian dari
benda yang ini diperlihatkan atau untuk dipotong memanjang. Misalnya pasak
pada poros.
Catatan:
Batas potongan menggunakan dari tipis kontiniu bergelombang zig- zag.\

6) Potongan Meloncat
Teknik potongan meloncat adalah metode pemotongan untuk
menyatukan dua objek yang terpotong dan hanya menampilkan satu saja. Cara
ini efektif untuk digunakan untuk menyederhanakan gambar dan efisiensi
waktu.

7) Potongan Putar
Potongan putar atau rotated section adalah metode pemotongan objek
secara penuh tetapi saat penyajiannya gambar diputar dan ditempatkan di area
lain dengan tujuan tidak terjadi kesalahan presepsi saat membaca gambarnya.
Ada beberapa bagian seperti ruji- ruji roda, kait, tuas, rusuk, penguat
dan lainnya. Hasil potongannya ditampilkan setelah diputar 90o.

Contoh potongan diputar:

8) Potongan

Berurutan
Potongan berurutan atau removed section adalah tipe pemotongan yang
hampir sama dengan potongan putar tetapi potongannya digambar pada luar
benda. Potongan berurutan dapat disusun, dan digunakan untuk memberi
ukuran atau alasan lain.
9) Potongan Sobekan
Atau dikenal dengan Broken- out section adalah tipe pemotongan yang
hanya beberapa bagian yang dipotong. Bidang pemotong melalui sebagian benda
sehingga dapat menujukan detail bagian dalam. Sebagai tanda robekan
menggunakan garis tak beraturan.

10) Potongan Penampang Tipis


Benda yang terbuat dari plat dan profil dapat digambar degan garis tebal atau
seluruhnya dihitamkan. Jika bagian- bagian terletak berdampingan, bagian yang
berbatasan dibiarkan berwarna putih.

3.

Langkah Membuat Lembar Kerja Furniture


1) Membuat Gambar Proyeksi Furniture
Poyeksi adalah segala jenis representasi objek diatas kertas, layar atau dengan
menggambar atau fotografi. Gambar proyeksi dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi orthogonal.
A. Proyeksi Piktorial
Penggambaran benda yang mencangkup lebar dan tinggi dengan
penampilan mendekati objek sebenarnya yang di gambar secara tiga dimensi.
a) Proyeksi Aksonometri
Proyeksi gambar dimana bidang dimiringkan terhadap bidang
proyeksi, sehingga tiga sisi objek terlihat sergama dan memberikan
gambaran bentuk objek.
b) Proyeksi Isometri
Proyeksi ini mengambarkan benda dengan tepat, karena panjang garis
pada sumbunya merupakan ukuran sesungguhnya. Dengan menggunakan
ukuran sudut 30o.
c) Proyeksi Dimetri
Pada proyeksi ini adalah penyempurnaan dari proyeksi yang memiliki
garis tumpang tindih menjadi tidak terlihat lagi. Kemiringan 7o terhadap
sumbu X dan 40o terhadap sumbu Y.
d) Proyeksi Trimetri
Dalam proyeksi trimeti, ketiga sisi diperpendek kedepan dan ketiga
sumbu memiliki jarak yang tidak sama. Dengan perbandingan X:Y:Z
adalah 9/10a : 1/2a : a.
e) Oblique
Pada proyeksi ini garis proyeksi tidak tegak lurus tehadap bidang
proyeksi namun membentuk sududt miring. Tampak depan objek
ditempatkan dengan bidang proyeksi sehingga tergambar seperti
sebenarnya. Proyeksi cavalier adalah panjang objek pada proyeksi sama
dengan panjang sebenarnya. Proyeksi cabinet adalah pajang objek pada
proyeksi diperpendek setengahnya dari aslinya. Basis sumbunya 0o, 45o,
90o.
f) Proyeksi Perspektif
Proyeksi yang diperoleh pada bidang Ketika proyektor bertemu ke
suatu titik. Dibagi menjadi tiga macam yaitu perspektif satu titik hilang,
perspektif dua titik hilang dan perspektif tiga titik hilang.

Aksonometri Isometri Dimetri

Trimetri Oblique Perspektif

B. Proykesi Ortogonal
Proyeksi yang diperoleh ketika bidang proyeksi tegak lurus dengan bidang
proyektornya. Pada proyeksi ini menjelaskan tampak samping, tampak depan
dan tampak atas yang selalu bersebelahan dengan tampak atas, dan bisa juga
ditambah dengan tampak belakang bila diperlukan.
a) Proyeksi Eropa
Sering dikenal juga dengan proyeksi kuadran I,karena letak tampak
depan berada di kuadran I. Proyeksi ini letak benda terbalik dengan arah
pandangnya.
b) Proyeksi Amerika
Proyeksi ini dikenal juga dengan proyeksi kuadran III , pada proyeksi
ini letak bidang yang sama dengan arah pandangnya.
c) Proyeksi kuadran II
Arah pandang pada proyeksi kuadran dua sama dengan proyeksi eropa,
yaitu letak benda terbalik dengan arah pandangnya.
d) Proyeksi kuadran IV
Pada proyeksi kuadaran IV memiliki letak pandangnya yang sama
dengan letak bendanya, sama dengan proyeksi amerika.

2) Membuat Gambar Potongan Furniture


Gambar potongan dibuat dengan membuat potongan vertikal pada bangunan
ataupun objek dan menaggapnya sebagai tampilan proyeksi pararel, yang berujuan
untuk memberikan informasi yang lebih detail yang kita tidak bisa lihat dari
tampak luar. Tampak potongan biasanya memberikan informasi tentang
ketinggian lantai, kualitas material dan material bangunan yang akan digunakan
dalam perancangan tersebut, ukuran dengan lebih terperinci, bahkan detail
sambungan atau titik pertemuan.
3) Membuat Gambar Detail Furniture
Gambar detail memiliki tujuan untuk memperjelas suatu bagian untuk
ditonjolkan menjadi fokus agar tidak adalah kesalahan dalam penegerjaan.
Gambar detail bisa dibuat dengan menggunakan skala 1:10, 1:20 atau diseusaikan
dengan kebutuhan. Misal detail kusen sehingga dapat dihitung volume kayu
kusen, luas daun pintu, daun jendal dan lainnya.

4) Membuat Exploded View


Expoded view bertujuan untuk memberikan gambaran atau ilustrasi tentang
bagaimana cara merakit objek. Sehingga dalam exploded view kita dapat
mengetahui dengan sangat detail bagian- bagian yang akan digunakan dalam
perakitan/ menyambungkan bagian dari objek.
Contoh proyeksi lemari pada kuadaran II
Referensi
Title Basics Technical Drawing
Authors Bert Bielefeld, Isabella Skiba
Edition illustrated
Publisher Birkhäuser, 2017
ISBN 3035612730, 9783035612738
Length 80 pages

Title KAPITA SELEKTA: Pengkajian Seni Rupa, Desain, Media dan Budaya
Author Baskoro Suryo Banindro
Publisher Dwi - Quantum
Length 265 pages

Title Gambar Teknik Otomotif: Untuk SMK/MAK Kelas X


Volume 1 of Seri Otomotif SMK
Author Fathun, M.Pd.
Publisher Nilacakra, 2020
ISBN 6237352465, 9786237352464
Length 206 pages

Title A Textbook of Engineering Drawing (In First Angle Projection)


Author R.K.Dhawan
Edition revised
Publisher S. Chand Publishing, 2012
ISBN 8121914310, 9788121914314
Length 688 pages

Title CEPAT & AKURAT MENGHITUNG BIAYA MEMBANGUN RUMAH


Author Ir. Gatut Susanta
Publisher Griya Kreasi
ISBN 6026564012, 9786026564016
Length 170 pages

Title Engineering Design with SOLIDWORKS 2021


Author David Planchard
Publisher SDC Publications, 2021
ISBN 1630574007, 9781630574000
Length 832 pages

https://educationandcivilengineering.blogspot.com/2020/03/fungsi-gambar-potongan-dan-
tanda_29.html?m=0
https://www.academia.edu/8740800/JENIS_JENIS_POTONGAN_PADA_GAMBAR_TEK
NIK_A
http://www.autocadtangerang.com/2018/02/6-jenis-potongan-pada-gambar-teknik.html
https://www.etsworlds.id/2020/04/jenis-potongan-irisan-pada-gambar-teknik.html
https://www.etsworlds.id/2019/07/pengertian-dan-jenis-proyeksi-pada.html
https://1.bp.blogspot.com/-
1vwU6jhJvsE/X1Sh4OCkXCI/AAAAAAAAFho/IZM4LE39Gpw0H7XpoqkCrNOJRICXz9
7wwCLcBGAsYHQ/s320/arah%2Bpandangan.JPG
https://www.easyuni.co.id/media/institution/photo/2014/04/17/20120223115132634_Page_1.
jpg.600x400_q85.jpg
https://image.slidesharecdn.com/furnituredesigner-150814140611-lva1-app6892/95/furniture-
designer-26-638.jpg?cb=1439561256

Anda mungkin juga menyukai