Pengertian Standarisasi
Penyesuaian atau pembakuan cara membuat dan membaca gambar dengan
berpedoman pada standar gambar yang telah ditetapkan.
Merupakan suatu keseragaman yang telah disepakati bersama dengan
tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam komonikasi teknik.
Fungsi Standarisasi
1. Untuk memberikan kejelasan kepada pembuat gambar dan pembaca
tentang kesesuaian pedoman gambar.
2. Interpretasi seragam dari penggunaan simbol ditampilkan secara visual.
(Penyeragaman pemakaian simbol-simbol gambar)
3. Memfasilitasi komunikasi antara seniman dan konsumen gambar atau
pembuat dan pembaca gambar.
4. Memfasilitasi kerjasama bisnis dalam produksi massal barang-barang teknis
(mass production) atau mendapatkan kemudahan kerjasama antar
perusahaan untuk produksi massal ukuran ukuran yang sama.
5. Memperlancar produksi dan distribusi atau pemasaran suku cadang alat
industri.
Macam-macam standarisasi
1. JIS (Japanese Industrial Standard), standar industri di negara Jepang.
2. NNI (Nederland Normalisatie Instituut), standarisasi industri di negara
Belanda.
3. DIN (Deutsche Industrie Normen), standarisasi industri di negara Jerman.
4. ANSI (American National Standart Institute), standarisasi industri di negara
Amerika.
Negara Indonesia memiliki standar nasional. sebelumnya dikenal sebagai
Standar Industri Indonesia (SII). Namun setelah dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 15 Tahun 1991 tentang Standar Nasional Indonesia,
diganti dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Untuk memenuhi tuntutan dunia, Organisasi Internasional untuk
Standardisasi (ISO) didirikan sebagai badan penetapan standar internasional
(ISO). International Organization for Standardization (ISO) dibentuk pada 14
Oktober 1946 sebagai pengganti International National Standardizing
Association (ISA) yang dibubarkan pada tahun 1942. Dewan Standardisasi
Nasional (DSN) mengelola SNI
STANDAR GAMBAR ISO
ISO = INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR STANDARDIZATION
Tujuan ISO : Menyatukan pengertian teknik antar bangsa melalui suatu
standar tertentu.
Bidang kerja ISO yang bertugas membuat standar gambar-gambar teknik
agar dapat diterima di seluruh dunia sebagai bahasa teknik internasional
ialah ISO/TC 10.
1) Proyeksi Piktorial
Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar suatu benda yang
mendekati bentuk dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi, dengan
satu arah pandangan/tunggal. Gambar piktorial sering disebut juga
gambar ilustrasi, tetapi tidak semua gambar ilustrasi termasuk kedalam
gambar piktorial.
Berikut dibawah ini merupakan kelompok proyeksi Piktorial:
1. Proyeksi Aksonometri
2. Proyeksi Isometri
3. Proyeksi Dimetri
4. Proyeksi Trimetri
5. Proyeksi Miring (Oblique)
6. Proyeksi Perspektif
2) Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya
memiliki sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah
garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi. Pada
proyeksi orthogonal mencakup proyeksi eropa dan proyeksi amerika.
III. Pengertian Potongan
Untuk mengurangi kerumitan gambar dan membuatnya lebih mudah, baiknya
menggunakan gambar potongan
Macam – macam potongan
1. Potongan dalam satu bidang
a) Potongan oleh bidang potong melalui garis sumbu dasar
Garis potongnya tidak perlu dijelaskan dalam gambar
b) Potongan yang tidak melalui sumbu dasar
Letak bidang potongnya harus dijelaskan pada garis potongnya
2. Potongan lebih dari satu bidang
a. Potongan meloncat
Menyatukan beberapa potongan menjadi satu
b. Potongan oleh 2 bidang berpotongan
1. Skala gambar
Skala gambar dapat dipilih dari skala yang telah distandarisasikan di bawah ini,
yaitu menggunakan kelipatan angka 1, 2, 5, dan 10;
Gambar sama dengan benda : Skala 1 : 1
Gambar diperbesar : Skala 2:1, 5:1, 10:1
Gambar diperkecil : Skala 1:2, 1:5, 1:10, 1:20, 1:50, 1:100.
V. Bentangan
Bentangan dari suatu benda adalah membuka suatu lipatan atau tekukan,
menjadi datar. Benda yang terbuat dari pembentukan pelat biasanya dibentang
dari lembaran pelat tipis. Logam yang tidak lebih dari 3 mm ketebalannya
dikelompokan sebagai pelat tipis. Gambar bentangan yaitu gambar bukaan dari
suatu benda yang terbentuk dari lipatan atau tekukan bahan yang berupa
lembaran pelat tipis. Gambar bentangan disebut juga pola, karena digunakan
sebagai pola untuk melukis bentuk bukaan setiap bidang dari benda yang
dimaksud. Pola digambar diatas lembaran, kemudian dipotong sesuai garis
pola. Pola yang telah ditandai dan dibentuk biasanya disebut juga Mal.