Anda di halaman 1dari 15

GAMBAR Teknik

Dalam kesempatan kali ini untuk pembelajaran jarak jauh (pjj) gambar teknik kelas 10 semester
genap menggunakan fasilitas google site.
Untuk materi pembelajaran dalam semester genap ini kalian akan belajar materi
mengenai :
kegiatan belajar satu (kb-1) = Gambar potong
kegiatan belajar dua (kb-2) = fungsi dan pandangan utama gambar teknik
kegiatan belajar tiga (kb-3) = Memahami pemberian ukuran berantai, sejajar, kombinasi,
berimpit, koordinat dan ukuran khusus
kegiatan belajar empat (kb-4) = proyeksi orthogonal
kegiatan belajar lima (kb-5) = menganalisis gambar 2d
kegiatan belajar enam (kb-6) = menganalisis gambar 3d
PRINSIP PEMBERIAN UKURAN GAMBAR TEKNIK
Pada prinsipnya cara pemberian ukuran ada tiga macam yaitu :
1. Penunjukan ukuran berantai atau seri.
Cara ini biasanya untuk benda kerja yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi, berarti
toleransinya besar. Ukuran berantai yaitu masing-masing ukuran berfungsi. Sering juga
pengganti ukuran berantai dipakai ukuran ordinat.

2. Penunjukan ukuran Paralel atau Bertingkat.


Ukuran paralel yaitu ukuran-ukuran yang seluruhnya diambil dari sebuah basis. Cara ini
biasanya untuk memberikan ukuran pada benda-benda yang teliti toleransi ukuran dapat
dicantumkan pada pemberian ukuran, dimulai dari daerah basis ukuran.

3. Penunjukan Ukuran Gabungan Seri dan Paralel.


Cara ini banyak dipakai karena memberikan tampilan gambar yang lebih baik, lebih efektif dan
efisien.
Pada prinsipnya cara pemberian ukuran ada tiga macam yaitu :
1. Penunjukan ukuran berantai atau seri: yaitu pemberian ukuran dimana masing-masing ukuran
berfungsi.
2. Penunjukan ukuran Paralel atau Bertingkat, yaitu ukuran-ukuran yang seluruhnya diambil
dari sebuah basis.
3. Penunjukan Ukuran Gabungan Seri dan Paralel. Cara ini banyak dipakai karena memberikan
tampilan gambar yang lebih baik, lebih efektif dan efisien.

Contoh pemberian Ukuran


Berilah ukuran-ukuran gambar dibawah ini !
Ukuran adalah nilai numerik yang dicantumkan dalam satuan pengukuran tertentu dan pada
gambar teknik dituliskan dengan garis, symbol dan angka. Ukuran dicantumkan pada gambar
kerja secara lengkap untuk mempermudah pengerjaan di bengkel dan pencapaian fungsi suatu
benda kerja. Ada cara dan aturan pemberian ukuran pada gambar teknik yang harus dilaksanakan
oleh setiap pembuat gambar agar gambar dapat dengan mudah dibaca oleh siapapun dan
dimanapun.
Cara dan aturan pemberian ukuran pada gambar teknik telah ditetapkan oleh standar
internasional dalam ISO Standards Handbook - Technical Drawing. Cara dan aturan pemberian
ukuran pada gambar teknik akan dibahas pada tulisan di bawah ini.
Klasifikasi Ukuran
1. Ukuran Fungsional (F)
Ukuran fungsional adalah ukuran yang memiliki peranan sangat penting agar komponen dapat
berfungsi dengan benar. Ukuran fungsional ditentukan berdasarkan fungsi kerja dari benda
tersebut terhadaap konstruksi susunannya terutama bagian yang berhubungan dengan bagian -
bagian benda lainnya. Biasanya menggunakan toleransi umum, khusus atau suaian.
2. Ukuran Non Fungsional (NF)
Ukuran non fungsional adalah ukuran yang tidak terlalu berpengaruh terhadap fungsi komponen
yang digambar. Ukuran non fungsional digunakan untuk membantu proses pengerjaan,
pengukuran atau pengecekan yang tidak ditinjau secara langsung dari fungsi kerjana melainkan
hanya untuk membantu pencapaian fungsi benda tersebut. Biasanya hanya menggunakan
toleransi umum.
3. Ukuran Pembantu / Ukuran Tambahan (A)
Ukuran pembantu adalah penunjukan ukuran tambahan yang diberikan agar operator tidak perlu
menghitung sisa atau jumlah ukuran yang ada. Pencantumannya dalam tanda kurung.

Penunjukan Ukuran
1. Penunjukan ukuran besaran
Penunjukan ukuran besaran adalah penunjukan ukuran yang memberikan informasi mengenai
berapa ukuran panjang, lebar dan tinggi suatu komponen, ukuran lubang, ukuran alur dan lain -
lain.

2. Penunjukan ukuran kedudukan/posisi


Penunjukan ukuran kedudukan/posisi adalah penunjukan ukuran yang memberikan informasi
mengenai jarak kedudukan lubang, alur dan bentuk lainnya yang diukur dari suatu tempat yang
menjadi patokan

Ketika pemberian ukuran pada gambar kerja penunjukan ukuran yang dicantumkan adalah
penunjukan ukuran gabungan yaitu penunjukan ukuran besaran dan posisi
Ketentuan Penunjukan Ukuran
1. Elemen - elemen penunjukan ukuran
Elemen - elemen penunjukan ukuran terdiri dari garis proyeksi, garis dimensi, garis penunjuk,
akhir garis dimensi, tanda awal dan angka ukuran.

2. Menetapkan jarak antar garis ukur


Jika garis ukur terdiri atas garis - garis ukur yang sejajar maka jarak antara garis ukur yang satu
dengan garis ukur yang lainnya harus sama. Selain itu perlu diperhatikan pula bahwa garis ukur
jangan sampai berpotongan dengan garis bantu kecuali terpaksa.
Garis gambar tidak boleh digunakan sebagai garis ukur. Garis ukur boleh digunakan sebagai
garis bantu, tetapi tidak boleh digunakan langsung sebagai garis ukur.
Untuk menempatkan garis ukur yang sejajar, ukuran terkecil ditempatkan pada bagian dalam dan
ukuran besar ditempatkan di bagian luar. Hal ini untuk menghindari perpotongan antara garis
ukur dan garis bantu. Jika terdapat perpotongan garis bantu dengan garis ukur, garis bantunya
diperpanjang 1mm dari ujung anak panahnya.
Keterangan:
1. Garis ukur yang sejajar
2. Garis bantu yang berpotongan
3. Garis sumbu yang secara tidak langsung digunakan sebagai garis bantu
4. Garis ukur yang terkecil (ditempatkan di dalam)
5. Garis ukur tambahan (Pelengkap)
6. Perpanjangn garis bantu dilebihkan kurang lebih 1mm dari garis ukurnya atau dari ujung anak
panahnya
7. Penempatan garis ukur yang sempit
8. Garis bantu yang pararel (jika diperlukan)
Pada umumnya, garis bantu tegak lurus terhadap garis bantunya, tetapi pada keadaan tertentu
garis bantu dapat dibuat miring, sejajar atau pararel.
3. Penulisan ukuran jari - jari
Untuk menunjukan ukuran jari - jari dapat digambarkan dengan garis ukur dimulai dari titik
pusat sampai busur lingkarannya. Simbol dari jari - jari adalah "R".
4. Huruf dan simbol pelengkap
Simbol dan huruf pelengkap ukuran dicantumkan dengan angka ukuran untuk menunjukan
bentuk dan mempermudah pembacaan gambar tanpa menambah jumlah pandangan. Huruf dan
simbol pelengkap ini dapat dihilangkan jika bentuk yang ditunjukan sudah jelas. Huruf dan
simbol pelengkap ini ditulis sebelum angka ukuran.
Contoh penerapan simbol square:

Contoh penerapan simbol diameter:

Contoh penerapan simbol R:

Contoh penerapan simbol Bola R dan Bola diameter


5. Anak panah
Anak panah digunakan untuk menunjukan batas ukuran dan posisi atau arah pemotongan,
sedangkan angka ukuran ditempatkan di atas garis ukuran. Secara aturan, ukuran anak panah
adalah 1:3 dimana sati adalah lebarnya dan 3 adalah panjangnya. Jika mengikuti aturan tersebut
maka anak panah yang dibuat akan terlihat ramping.

Jenis - Jenis Penulisan Ukuran


1. Ukuran Berantai
Pencantuman ukuran secara berantai ini ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya ialah
mempercepat pembuatan gambar kerja. Kekurangannya ialah dapat menimbulkan toleransi
yang semakin besar sehinga pekerjaan tidak teliti. Oleh karena itu, pencantuman ukuran secara
berantai ini pada umumnya dilakukan pada pekerjaan - pekerjaan yang tidak memerlukan
ketelitian tinggi.
2. Ukuran Pararel
Penunjukan ukuran pararel diberikan dari satu patokan yang sama.

3. Ukuran Kombinasi
Penunjukan sistem ini paling banyak dipakai yaitu penggunaan dari sistem berantai dan sejajar.

4. Ukuran Berimpit
Ukuran berimpit yaitu pengukuran dengan garis - garis ukur yang ditumpangkan (berimpit) satu
sama lain. Ukuran berimpit ini dapat dibuat jika tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam
membaca gambarnya. Pada ukuran berimpit ini, titik pangkal sebagai batas ukuran atau patokan
ukuran (bidang referensi) nya harus dibuat lingkaran dan angka ukurnya harus diletakan di dekat
panah sesuai dengan penunjukan ukurannya.
5. Pengukuran Koordinat
Jika pengukuran berimpit dilakukan dalam dua arah, yaitu pengukuran kearah sumbu k dan
sumbu ydengan bidan greferensinya di 0 maka akan didapat pengukuran koordinat.

Penunjukan Ukuran Pada Benda Kerja


1. Penunjukan alur pasak
Penunjukan ukuran alur pasak pada benda potongan yang beralur pasak adalah seperti gambar di
bawah ini.
2. Penunjukan ukuran pada lubang
Penunjukan ukuran pada lubang yang berjarak sama dapat dilakukan seperti gambar di bawah.

Untuk lubang yang ditunjukan oada gambar diatas disebut juga PCD (Pitch Center Diameter).
3. Penunjukan ukuran pada profil

4. Penunjukan ukuran mur dan baut


Penggambaran mur dan baut telah disederhanakan sehingga mudah untuk di ingat dan cepat
dalam proses penggambarannya. Semua jenis ulir penggambarannya mengikuti aturan berikut.
1. Ulir luar
-Diameter terbesar ulir digambar dengan garis tebal kontinyu, garis ukur ditarik dari diameter ini.
-Diameter terkecil ulir digambar dengan garis tipis kontinyu dan digambar lingkaran untuk
tampak atasnya.
2. Penggambaran ulir dalam
Pada gambar potongan, diameter terbesar ulir digambar dengan garis tipis kontinyu, garis ukur
ditarik dari diameter ini. Untuk tampak atas, garis ini hanya digambar lingkaran. Sedangkan
untuk diameter terkecil ulir digambar dengan garis tebal kontinyu
Pada gambar pandangan semua garis digambar dengan garis putus – putus

Anda mungkin juga menyukai