YLR-BSM 2007 1
Pendahuluan
Setelah tahap menyajikan “bentuk” benda dengan
metode proyeksi normal, langkah selanjutnya untuk
memperjelas informasi adalah dengan memberikan
ukuran.
Hal tersebut adalah sangat penting mengingat
bahwa semua bagian dalam gambar harus
dijelaskan sejelas-jelasnya.
Sehingga bila gambar tersebut dibaca orang lain
dengan mudah dimengerti maksudnya.
Ukuran = dimensi
Pada umumnya ditentukan dari proses pembuatan
benda tersebut, selain mempertimbangkan
fungsinya.
YLR-BSM 2007 2
Proses Bubut/Lathe
YLR-BSM 2007 3
Proses Frais/Milling
YLR-BSM 2007 4
Proses Mengebor/Drilling
YLR-BSM 2007 5
Proses Sekrap/Shaping
YLR-BSM 2007 6
PENUNJUKKAN UKURAN
FUNGSI
Untuk memudahkan dan mencapai fungsi dalam proses
pembuatan (pemesinan) dari suatu benda kerja.
ACUAN DASAR
Pemberian ukuran pada benda kerja mengacu pada : Ukuran
utama (panjang, lebar, tinggi, diameter, dll), Proses pemesinan,
Fungsi benda dilihat dari konstruksi (ukuran assembling/susunan)
SATUAN UKURAN
Gambar Teknik Mekanik umumnya mempunyai satuan ukuran
dalam “mm” (milimeter) dan bila ada ukuran yang satuannya
bukan dalam “mm” misalnya “m” (meter), maka satuan tersebut
harus dicantumkan di belakang ukurannya.
YLR-BSM 2007 7
PENGGOLONGAN PENUNJUKKAN
UKURAN
Ukuran Fungsi (F)
Ditentukan berdasarkan fungsi kerja dari benda tersebut
terhadap konstruksi susunannya, terutama bagian yang
berhubungan dangan bagian benda lainnya. Biasanya menggunakan
toleransi umum, khusus atau suaian ISO.
Ukuran Non Fungsi (NF)
Diperlukan untuk membantu proses pengerjaan (pemesinan),
pengukuran atau pengecekkan yang ditinjau tidak secara langsung
dari fungsi kerjanya, melainkan hanya untuk membantu pencapaian
fungsi benda tersebut. Biasanya hanya menggunakan toleransi
umum.
Ukuran Pembantu (H)
Ukuran yang diberikan hanya sekedar agar operator tidak perlu
menghitung sisa atau jumlah ukuran yang ada. Ukuran ini tidak
dengan toleransi, sehingga diperbolehkan keluar dari batas
toleransi yang ada, dan pencantumannya dalam tanda kurung.
YLR-BSM 2007 8
PENGGOLONGAN PENUNJUKKAN
UKURAN
Keterangan:
F = Ukuran Fungsi
NF = Ukuran Non Fungsi
H = Ukuran Pembantu
PENGGOLONGAN PENUNJUKKAN
UKURAN
KETERANGAN :
No.1 adalah ukuran fungsi yang mempunyai hubungan dengan bagian tertentu pada
pasangannya
No.2 adalah ukuran pembantu untuk kemudahan operator.
Tanpa nomor adalah ukuran non fungsi.
YLR-BSM 2007 10
PRINSIP DASAR PENUNJUKAN
UKURAN
Penunjukan Ukuran
Besaran
Penunjukan Ukuran
Kedudukan/Posisi
PRINSIP DASAR PENUNJUKAN
UKURAN
Pencantuman Garis Proyeksi Ukuran, Garis
Ukuran dan Penulisan Angka
YLR-BSM 2007 12
PRINSIP DASAR PENUNJUKAN
UKURAN
Garis proyeksi, garis dimensi dan garis
penunjuk digambar dengan garis tipis lurus
a. Penunjukkan separuh
Garis proyeksi ukuran tidak dibuat
penuh dan pencantuman dengan
simbol diameter (Ø) pada gambar
potongan sebagian.
YLR-BSM 2007 15
PRINSIP PENUNJUKKAN UKURAN
YLR-BSM 2007 16
PRINSIP PENUNJUKKAN UKURAN
Penunjukkan ukuran bentuk Radius mencantumkan huruf “R” didepan
besarannya dengan arah garis ukuran ke pusat radius.
YLR-BSM 2007 17
PRINSIP PENUNJUKKAN UKURAN
g. Bentuk Bola pencantuman ukuran didahului
dengan kata “Bola”.
Dilengkapi simbol R (radius) jika bentuknya
<=setengah bola atau dilengkapi simbol Ø jika
bentuknya > setengah bola.
YLR-BSM 2007 18
KETENTUAN PENUNJUKAN
UKURAN
Jenis anak panah adalah seperti gambar
disamping.
Sejajar/Paralel
Digunakan bila semua ukuran
mempunyai bidang basic/patokan yang
sama
Berstep
Metoda ini dapat digunakan sebagai
pengganti penunjukkan ukuran paralel
yaitu dengan mengambil satu bidang
patokan.
Bidang patokan diberi tanda nol dan
ukuran diletakkan langsung pada
perpanjangan garis penunjukkan
ukuran
SISTEM PENUNJUKKAN
UKURAN
Berstep
SISTEM PENUNJUKKAN
UKURAN
Koordinat
Cara ini kadang-kadang dapat membantu
memudahkan pembacaan ukuran dalam proses
pengerjaan.
Dengan metoda ini penunjukkan ukuran pada
gambar dapat disederhanakan misalnya :
kedudukan/posisi dan besarnya lubang dituliskan
dalam bentuk tabel.
Penunjukkan ukuran untuk bagian luar dan bagian
dalam ditunjukkan pada tempat yang terpisah.
Gabungan
Gabungan antara ukuran berantai dengan paralel.
Metode ini yang sering dipakai dalam praktiknya.
PENUNJUKKAN UKURAN
BERDASARKAN PROSES
1x45°
X 0,5x45°
R1 Y
Ø18f7
M8
M8
24
12 20
16 40
60
X(5:1) Y(5:1)
0,2 2
,6
60
R0
°
R1
Ø6,1
0,3
R1
8° 2,5
YLR-BSM 2007 25
PENUNJUKKAN UKURAN
1. 2. 3.
Ø7,9
Ø18,2
(Ø24)
(Ø24)
M8
R 20
12 1
16 40
60
# Pembuatan lubang ulir dan # Pembuatan ukuran panjang 60 # Pembuatan ukuran Ø18,2x40
ukuran Ø24 dan sisa ukuran Ø24 dan ukuran Ø7,9x20
4. X 5. 6.
Y
Ø18f7
M8
0,5X45°
1X45°
X(5:1) Y(5:1)
0,2 2
,6
8° 2,5
YLR-BSM 2007 26
PENUNJUKKAN UKURAN
YLR-BSM 2007 27
PENUNJUKKAN UKURAN
YLR-BSM 2007 28
PENUNJUKKAN UKURAN
YLR-BSM 2007 29
PENUNJUKKAN UKURAN
YLR-BSM 2007 30
PENUNJUKKAN KETIRUSAN
Bentuk benda tirus dengan
ketirusan beraturan dapat
ditunjukkan dengan simbol
segitiga (lihat gambar di ATAU
samping).
Letak simbol harus disesuaikan
dengan arah ketirusannya.
Ø100
Ø80
4')
YLR-BSM 2007 (4°3 31
PENUNJUKKAN KETIRUSAN
'49"
1:6
4°45
Sudut atau perbandingan
Ø20
Diameter ujung terbesar
Diameter ujung terkecil
Diameter pada potongan
melintang pada jarak tertentu, 2
Ø12,66
Semua pemberian ukuran ini tidak pernah
Ø20
kurung. 45
YLR-BSM 2007 32
PENUNJUKKAN PENDAKIAN
8h11
Pemberian Ukuran Bidang Miring 8 1:100
Pemberian ukuran bidang miring
digunakan dalam kombinasi yang
12
berbeda-beda untuk menentukan
8
bentuk dan posisi dari bidang 0,00
40-0,30
miringnya sesuai dengan fungsi /
pengerjaan 52
YLR-BSM 2007 33
PENUNJUKKAN PENDAKIAN
Sudut pendakian ß
Ukuran pada ujung yang terbesar
H
Ukuran pada potongan melintang
di tempat tertentu sepanjang
h
pendakian
Ukuran jarak letak dari potongan
melintang pada ukuran L
penampang tertentu
1:100
Panjang pendakian
42,4+0,20
ditentukan sebagai ukuran fungsi. Sebagian
0,00
Ø40H7
ukuran mungkin hanya diberikan sebagai
ukuran “pembantu” saja dan diletakkan dalam
kurung.
36
YLR-BSM 2007 34
Penunjukkan Penggambaran
Simetris
Ditunjukkan seperti
gambar di samping,
dengan satu garis
proyeksi dan garis ukuran
yg digambarkan lebih dari
separuh.
YLR-BSM 2007 35
Penunjukkan Chamfer
Penunjukkan chamfer (sisi miring pada ujung poros) dapat
dengan cara:
YLR-BSM 2007 36
Penunjukkan Counterbore &
Countersink
YLR-BSM 2007 37