Anda di halaman 1dari 37

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Prakerin merupakan suatu bentuk penyelengaraan pendidikan dan

pelatihan keahlian yang madukan secara sistematis dan sinkron program

pendidikan disekolah dan program peenguasaan keahlian yang diperoleh

melalui pelatihan kerja secara langsung di dunia indusrtri yang bertujuan

untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.

Dalam pengertian tersebut terirat ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan

pelatihan dan lembaga kerja. Yang secara bersama -sama menyelengarakan

suatu program pendidikan dan pelatihan . Kedua belah pihak secara

bersungguh-sunggih terlibat dan bertanggung jawab mulai dari tahap

perancangan program, tahap penyelengaraan sampai tahap penilaian dan

penentuan kelulusan peserta didik serta upaya pemasaran tamatan.

1.2 tujuan

Dengan dilaksanakannya prakerin ini maka diharapkan penulis dapat

menambah pengalaman dalam dunia kerja juga wawasan yang tidak

diperoleh disekolah namun diperoleh dilapangan. Selain itu diharapkan

penulis dapat memperoleh pengetahuan mengenai bagaimana kegiatan

pemasaran atau kegiatan marketing berjalan dalam kegiatan perusahaan.

Laporan Prakerin 2019 Hal - 1


Adapun tujuan dilaksanakannya program prakerin bertujuan untuk :

a) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional yaitu

tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan , keterampilan dan

etos yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja

b) Meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan antara

lembaga pendidikan pelatihan kejuruan dan dunia kerja.

c) Meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga

kerja berkualitas profesional.

d) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja

sebagai terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses

pendidikan.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar laporan ini tidak meluas membias maka laporan ini dibatasi :

1 Hanya proses tentang pembuatan swing link dan bush

2 Sedangkan yang lainnya dikerjakan oleh departemen lain

Laporan Prakerin 2019 Hal - 2


1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
1.2.Tujuan
1.3.Pembatasan laporan
1.4.Sistematis penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Mesin Frais
2.1.1. Prinsip Kerja Mesin Frais
2.1.2. Gerakan pada mesin frais
2.1.3. Metode pengefraisan
2.1.4. Bentuk atau Hasil dari Pengefraisan
2.1.5. Jenis - Jenis Mesin Frais
2.1.6. Bagian - Bagian Mesin Frais
2.1.7. Perlengkapan Mesin Frais
2.1.8. Macam - Macam Alat Potong Mesin Frais
2.1.9. Macam - Macam Penjepit
2.1.10. Cara Penjepitan benda kerja
2.2. pengertian K3LH
2.2.1. Pengertian K3lLH
2.2.2. Dasar hukum K3LH
2.2.3. Tujuan K3LH 
BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA
3.1. Pengumpulan Data
3.2. Pengolahan Data
3.2.1. Gambar Kerja
3.2.2. Bahan dan Alat
3.2.3. Langkah Pengerjaan Swing Link
3.2.4. Langkah Pengerjaan Bush
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
4.2.1. Kepada Pihak Industri
4.2.2. Kepada Pihak Sekolah
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Laporan Prakerin 2019 Hal - 3


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Mesin Frais

Mesin frais adalah mesin perkakas yang digunakan untuk mengerjakan atau

menyelesaikan suatu benda kerja dengan menggunakan pisau frais (Cutter)

sebagai alat potong/ pahat penyayat yang berputar pada sumbu mesin.

2.1.1. Prinsip Kerja Mesin Frais

          Alat potong mesin frais berputar, sedangkan benda kerjanya

bergerak mendatar atau melintang secara perlahan

2.1.2. Gerakan pada mesin frais

    Mesin frais sendiri mampu mengasilkan beberapa gerakan potong yang

berbeda, nah gerakan ini bisa mempengaruhi hasil benda kerja pada umumnya,

berikut ini jenis gerakan yang ada pada mesin milling :

 Gerakan Utama

         Adalah gerakan yang terbentuk oleh putaran alat potong pada spindel utama,

biasanya gerakan ini mempunyai satuan bilangan RPM / Rotasi Per Menit.

 Gerakan Pemakanan

        merupakan gerakan yang di hasilkan oleh benda kerja pada waktu proses

pemotongan, gan satuan gerakan pada bilangan ini adalahg MM/Menit

 Gerakan Setting

        Yang terakhir adalah gerakan benda kerja pada alat potong

Laporan Prakerin 2019 Hal - 4


2.1.3. Metode pengefraisan

A                        B

 Conventional milling

Merupakan cara pengefraisan dimana putaran cutter berlawanan arah dengan

gerakan benda kerja

 Climb milling

Merupakan cara pengefraisan dimana putaran cutter searah dengan

gerakan benda kerja 

2.1.4. Bentuk atau Hasil dari Pengefraisan

Mesin frais mempunyai beberapa hasil bentuk yang berbeda, dikarenakan

cara pengerjaannya. Berikut ini bentuk - bentuk pengfraisan yang bisa dihasilkan

oleh mesin frais :

1. Bidang rata datar

2. Bidang rata miring menyudut

3. Bidang siku

4. Bidang sejajar

5. Alur lurus atau melingkar

6. Segi banyak beraturan atau tidak beraturan

Laporan Prakerin 2019 Hal - 5


7. Pengeboran lubang atau memperbesar lubang

8. Roda gigi lurus, helik, paying, cacing

9. Nok/eksentrik, dll.

2.1.5. Jenis - Jenis Mesin Frais

A.    Berdasarkan posisi spindel utama

1.      Mesin frais horisontal

       merupakan mesin frais yang poros utamanya sebagai pemutar dan pemegang

alat potong pada posisi mendatar. frais horizontal dapat digunakan untuk

mengejakan pekerjaan sebagai berikut ini antara lain :

A. mengfrais rata.

B. mengfrais alur.

C. mengfrais roda gigi lurus.

D. mengfrais bentuk.

E. membelah atau memotong.

2.      Mesin frais vertical

merupakan mesin frais dengan poros utama sebagai pemutar dengan

pemegang alat potong dengan posisi tegak.

mesin frais vertikal dapat digunakan untuk mengerjakan pekerjaan sebagai

berikut :

Laporan Prakerin 2019 Hal - 6


A. mengfrais rata.

B. mengfrais ulur.

C. mengfrais bentuk.

D. membelah atau memotong.

E. mengebor.

3.      Mesin frais universal

       Mesin ini merupakan gabungan dari mesin frais horizontal dan vertical, akan

tetapi tidak dapat digunakan secara bersamaan.

4.      Mesin frais CNC 

        Mesin frais CNC merupakan mesin frais vertikal yang dikendalikan dengan

sistem komputer dan numerik.

Laporan Prakerin 2019 Hal - 7


B.    Berdasarkan fungsi penggunaan

1.      Plano milling

      Merupakan mesin yang digunakan untuk memoting permukaan (face cutting)

dengan benda kerja yang sangat besar

2.      Surface milling

       Untuk produksi masal, kepala spindel dan cutter naik turun.

3.      Tread milling

      Mesin Frais yang digunakan untuk pembuatan ulir.

Laporan Prakerin 2019 Hal - 8


4.      Gear milling/ mesin milling hobbing

     Merupakan mesin frais ayang digunakan untuk membuat roda gigi/ gear dan

sejenisnya (sprocket dll.).

Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu membentuk profil roda gigi

(Evolvente) dengan ukuran yang presisi.

5.      Copy milling

Merupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan bentukan yang rumit.

Maka dibuat master / mal yang dipakai sebagai referensi untuk membuat bentukan

yang sama.

Mesin ini dilengkapi 2 head mesin yang fungsinya sebagai berikut :

 Head yang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan masternya.

 Head yang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan

Laporan Prakerin 2019 Hal - 9


Antara head yang pertama dan kedua dihubungkan dengan menggunakan

sistem hidrolik. Sitem referensi pada waktu proses pengerjaan adalah sebagai

berikut :

A.    Sistem menuju satu arah, yaitu tekanan guide pada head pertama ke arah

master adalah 1 arah.

B.     Sistem menuju 1 titik, yaitu tekanan guide tertuju pada satu titik dari master.

6.      Mesin milling gravier

Merupakan mesin yang digunakan untuk membuat gambar atau tulisan

dengan ukuran yang dapat diatur sesuai keinginan dengan skala tertentu.

2.1.6. Bagian - Bagian Mesin Frais

1.      Spindel utama

Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk

mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :

A.    Vertical spindle

Laporan Prakerin 2019 Hal - 10


B.     Horizontal spindle

C.     Universal spindle

2.      Meja atau table

       Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau benda

kerja. Di bagi menjadi 3 jenis :

A.    Fixed table

B.     Swivel table

C.     Compound table

3.      Motor drive

       Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian – bagian

mesin yang lain seperti spindle utama, meja dan pendingin (cooling). Pada mesin

milling sedikitnya terdapat 3 buah motor :

A.    Motor spindle utama

B.     Motor gerakan pemakanan ( feeding )

C.     Motor pendingin ( cooling )

4.      Tranmisi

       Merupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan

yang digerakkan.

Berdasarkan bagian yang digerakkan dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

A.    Transmisi spindle utama

B.     Transmisi feeding

Laporan Prakerin 2019 Hal - 11


Berdasarkan sistem tranmisinya dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

A.    Transmisi gear box

B.     Transmisi v – blet

5.      Knee

      Merupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada

bagian ini terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).

6.       Column / tiang

       Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian – bagian mesin

yang lain.

7.      Base / dasar

       Merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan /

tiang. Tempat cairan pendingin.

8.      Control

       Merupakan pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Ada 2 sistem

kontrol yaitu :

A.    Mekanik

B.     Electric

Dibagi menjadi 2 bagian :

1.      Sederhana

2.      Komplek ( CNC )

2.1.7.  Perlengkapan Mesin Frais

A.    Ragum

Laporan Prakerin 2019 Hal - 12


       Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan

kuat agar posisinya tidak berubah waktu difrais, berdasarkan gerakannya, ragum

dapat dibagi menjadi 3, yaitu :

         Ragum biasa

Digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana dan biasanya

hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar saja

         Ragum berputar

Digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut pada

spindel.

         Ragum universal

Ragum ini mempunyai 2 sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya, baik

secara horisontar maupun vertikal.

B.     Dividing head (Kepala Pembagi)

Laporan Prakerin 2019 Hal - 13


Digunakan untuk membentuk segi banyak beraturan pada poros yang panjang.

Pada peralatan ini biasanya dilengkapi dengan plat pembagi yang berfungsi untuk

membantu pembagian yang tidak dapat dilakukan dengan pembagian langsung.

C.     Tail Stock (Kepala Lepas)

Kepala lepas digunakan untuk menyangga benda kerja yang dikerjakan

dengan dividing head. Sehingga waktu disayat benda kerja tidak terangkat atau

tertekan ke bawah.

D.    Arbor

Berdasarkan fungsinya Arbor dibagi menjadi beberapa, yaitu :

1.      Drill Chuck Arbor

       Alat ini dipakai untuk mencekam mata bor, tool lain yang berdiameter kecil

dan memiliki bentuk tangkai silindris.

Laporan Prakerin 2019 Hal - 14


2.      Sleeve Arbor

         Sleeve Arbor for Cutter

Digunakan untuk mencekam End Mill Cutter yang memiliki bentuk tangkai taper

atau konus.

         Sleeve Arbor for Twist Drill

Digunakan untuk mencekam Twist Drill yang memiliki bentuk tangkai taper atau

konus.

3.      Collet Arbor

       Digunakan untuk mencekam alat dengan tangkai silindris, dan didesain untuk

mengambil sebuah diameter yang spesifik, dari alasan diatas maka standard collet

(1 set) di langkahkan dengan penambahan 0,5 mm.

4.      Stub Arbor 

Laporan Prakerin 2019 Hal - 15


             Biasanya digunakan untuk mencekam Shell End Mill Cutter, dan beberapa

tools lain yang memilikii lubang silindris ditengah, dan tanpa perlu menambahkan

ring untuk membantu pencekaman.

    

5.      Short Arbor

   Clamping Tools ini digunakan untuk mencekam Shell End Mill Cutter dan

beberapa tools lain yang memilikii lubang silindris ditengah, biasanya perlu

ditambahkan ring untuk membantu proses pencekaman.

6.      Long Arbor

          Tools ini digunakan untuk mencekam Shell End Mill Cutter dan alat potong

lain yang memiliki lubang silindris ditengah. Biasanya Arbor ini digunakan untuk

Mesin Horisontal, dan juga ditambahkan ring untuk membantu pencekaman.

Laporan Prakerin 2019 Hal - 16


7.      Side Lock Arbor.

             Salah satu jenis Arbor yang digunakan untuk mencekam Cutter dengan

tangkai silindris, dimana prinsip pencekamannya cukup sederhana dengan

mengencangkan screw yang ada pada arbor, sehingga screw tersebut menekan

cutter dan mengikatnya, untuk itu perlu ada bidang rata pada sisi tangkai cutter,

agar bisa tercekam dengan baik.

8.      Boring Head Arbor

       Digunakan untuk mencekam boring tools, dimana dalam boring head

biasanya disertai skala yang cukup teliti untuk pembuatan lubang yang memiliki

ukuran presisi

Laporan Prakerin 2019 Hal - 17


2.1.8. Macam - Macam Alat Potong Mesin Frais

Alat potong yang digunakan pada waktu mengefrais ialah pisau frais

(cutter). Bahan pisau frais umumnya terbuat dari HSS atau Carbida.

Jenis - jenis pisau frais :

1.      Pisau mantel (Helical Milling Cutter)

      Pisau jenis ini dipakai pada mesin frais horizontal. Biasanya digunakan untuk

pemakanan permukaan kasar (Roughing) dan lebar.

2.      Pisau alur (Slot Milling Cutter)

     Pisau alur berfungsi untuk membuat alur pada bidang permukaan benda kerja.

Jenis pisau ini ada beberapa macam yang penggunaannya disesuaikan dengan

kebutuhan. Dipakai untuk mesin frais horisontal.

3.      Pisau modul atau pisau frais gigi (Gear Cutter)

       Pisau frais gigi ini digunakan untuk membuat roda gigi.

4.      Cutter radius cekung (Convex Cutter)

Laporan Prakerin 2019 Hal - 18


pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda kerja yang bentuknya

memiliki radius dalam (cekung).

5.      Cutter radius cembung (Concave Cutter)

      Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentukna memiliki radius

luar (cembung).

6.      Cutter alur T (T Slot Cutter)

      Cutter ini dipakai untuk membuat alur berbentuk “T” seperti halnya pada meja

mesin frais.

7.      Cutter ekor burung atau pisau frais sudut

     Pisau jenis ini digunakan untuk membuat alur berbentuk sudut yang hasilnya

sesuai dengan sudut pisau yang digunakan. Pisau jenis ini memiliki sudut-sudut

yang berbeda di antaranya: 30°, 45°, 50°, 60°, 70°, dan 80°.

8.      Pisau jari (Endmill Cutter)

Laporan Prakerin 2019 Hal - 19


    Ukuran pisau jenis ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran

besar. Cutter ini biasanya dipakai untuk membuat alur pada bidang datar atau

pasak dan jenis pisau ini pada umumnya dipasang pada posisi tegak (mesin frais

vertikal).

9.      Pisau frais muka dan sisi (Shell Endmill Cutter)

      Jenis pisau ini memiliki mata sayat di muka dan di sisi, dapat digunakan untuk

mengefrais bidang rata dan bertingkat.

10.   Pisau frais pengasaran (Heavy Duty Endmill Cutter)

      Pisau jenis ini mempunyai satu ciri khas yang berbeda dengan cutter yang

lain. Pada sisinya berbentuk alur helik yang dapat digunakan untuk menyayat

benda kerja dari sisi potong cutter, sehingga cutter ini mampu melakukan

penyayatan yang cukup besar.

Laporan Prakerin 2019 Hal - 20


11.   Pisau frais gergaji (Slitting saw)

       Pisau frais jenis ini digunakan untuk memotong atau membelah benda kerja.

Selain itu, juga dapat digunakan untuk membuat alur yang memiliki ukuran lebar

kecil.

2.1.9. Macam - Macam Penjepit

1.      Klem dan kelengkapannya

Alat pencekam sederhana yang digunakan untuk mencekam material di meja

milling, dimana clamp digunakan sebagai pencekam sedangkan T-slot Bolt

sebagai pengencangnya.

2.      Blok siku dan kelengkapnnya

Untuk benda-benda kerja yang difrais dengan kedudukan tegak atau berdiri,

penjepitannya dapat dilakukan dengan menggunakan blok siku dan

kelengkapannya.

Laporan Prakerin 2019 Hal - 21


3.      Blok V dan Kelengkapnnya

Untuk menjepit benda kerja yang bulat misalnya pada saat mengfrais alur-alur

pasak pada poros dan semacamnya, penjepitan dilakukan dengan menggunakan

block V dengan kelengkapan klem atau baut.

4.      Ragum (vises)

Ragum merupakan peralatan cekam yang paling sering digunakan pada proses

pengefraisan. Ragum dapat digunakan untuk mencekam benda kerja berbentuk

kotak, bulat, maupun menyudut yang dapat digunakan untuk mengefrais alur

pasak, alur, permukaan datar, sudut, gigi rack, dan alur T (T slot). Terdapat tiga

tipe ragum yang biasa digunakan di mesin frais. Ketiga ragum tersebut adalah:

         Ragum biasa

Ragum biasa dikencangkan pada meja mesin frais dengan memanfaatkan alur

T yang terdapat pada meja mesin frais. Ragum ini dapat dikencangkan secara

cepat dengan menggunakan kunci .

         Ragum berputar

Laporan Prakerin 2019 Hal - 22


Ragum ini sama dengan ragum lurus hanya ditambahkan pengatur sudut yang

terdapat di bawahnya, sehingga ragum dapat diputar hingga 3600 pada arah

horizontal.

         Ragum universal

Ragum ini selain dilengkapi dengan pengatur sudut horizontal juga dilengkapi

dengan pengatur sudut vertikal. Dengan kelengkapan ini ragum dapat diputar

hingga 3600 pada arah horizontal dan 900 pada arah vertikal.

5.      Kepala Pembagi

Kepala pembagi sangat cocok digunakan untuk pembuatan kepala baut,

pengefraisan roda gigi, dan pengefraisan benda-benda silindris.

6.      Rotary Table

       Salah satu asesoris mesin milling yang biasa digunakan untuk membuat radius

luar pada mesin M clamp + center pin untuk mencekam benda kerja.illing, pada

saat proses penggerjaan biasanya ditambahkan

2.1.10. Cara Penjepitan benda kerja

Benda-benda kerja harus dikencangkan secara kukuh pada waktu

pengefraisan, sebab bila benda kerja tersebut terlepas dapat berakibat hasil

pengefraisan yang tidak sempurna, terjadinya kecelakaan dan retaknya pisau frais.

Salah satu keberhasilan dalam pekerjaan pengefraisan adalah ketepatan

Laporan Prakerin 2019 Hal - 23


menggunakan alat-alat penjepit benda kerja yang sesuai dengan bentuk benda

yang akan difrais. Untuk benda kerja yang besar dengan pengefraisan rata,

berbeda cara menjepitnya dengan benda kerja yang kecil dengan bentuk yang

teratur, bulat, segiempat, bertingkat, dan semacamnya. Begitu juga alat-alat untuk

menjepit benda kerja yang berbentuk roda gigi memerlukan penjepitan khusus.

2.2. pengertian K3LH

2.2.1. Pengertian K3lLH

K3LH adalah adalah pengertian tentang Program Kesehatan dan

Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup pada suatu perusahaan atau instansi

lain yang memiliki banyak pekerja atau karyawan. 

Berdasarkan pengertiannya dapat ditarik kesimpulan tentang peran K3 yaitu:

~ Setiap Tenaga Kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam

melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta

produktifitas nasional. 

~ Setiap orang yang  berbeda ditempat kerja perlu terjamin keselamatannya 

~ Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan

efisien. 

Laporan Prakerin 2019 Hal - 24


~ Untuk mengurangi biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja dan penyakit

akibat hubungan kerja karena sebelumnya sudah ada tindakan antisipasi dari

perusahaan.

secara aman dan efisien.  

2.2.2. Dasar hukum K3LH

Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang kesehatan dan keselamatan

2.2.3. Tujuan K3LH 

~ Melindungi tenaga kerja atas hakkeselamatannya dalam melakukan pekerjaan

untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produtivitas nasional.

~ Menjamin keselamatan setiap orang lainyang berada di tempat kerja tersebut.   

~ Memeliharan sumber produksi agar dapatdigunakan 

kerja:

~ Yang diatur oleh UU ini adalah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja

baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara,

yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.

Laporan Prakerin 2019 Hal - 25


BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1. PENGUMPULAN DATA

3.1.1. Sejarah Singkat PT. PINDAD (PERSERO)

PT. PINDAD adalah perusahaan industri dan manufaktur yang

bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersial di Indonesia dan

memperkerjakan sekitar 3000 karyawan.

Pada periode tahun 1808 – 1850 berdiri bengkel peralatan militer

bernama Artilleriee Constructie Winkle (AWC) dan Pyrotekniesche

Werkplaats (PW) berfungsi mengadakan persediaan dan pemeliharaan alat-

Laporan Prakerin 2019 Hal - 26


alat perkakas senjata dan memperbaiki senjata-senjata yang rusak, sementara

PW berfungsi membuat dan memperbaiki munisi atau mengerjakan

pekerjaan yang berhubungan dengan bahan peledak untuk memenuhi

kebutuhan Angkatan Laut Belanda.

Pada periode tahun 1923-1932, bengkel-bengkel yang ada di

surabaya dan lain-lain dipindahkan ke Bandung dan digabung menjadi satu

dengan nama Artilerie Inrichtingen (AI). Tahun 1942, Belanda menyerahkan

kepada Jepang dan kemudian AWC berganti nama menjadi Dai Ichi Kozo

(DIK). Pada tahun 1947 DIK berganti nama menjadi Leger Productie

Bedrijven (LPB)

Pada tanggal 29 April 1950 pemerintah Belanda menyerahkan LPB

kepada pemerintah RIS dan berganti nama menjadi Pabrik Sejata dan Mesiu

(PSM). Tahun 1958 PSM berganti menjadi Pabrik Alat Peralatan Angkatan

Darat kemudian berubah nama menjadi PINDAD dan pada tahun 1983

status PINDAD berubah menjadi BUMN.

Pada tahun 1989, bersama dengan 9 Persero lain, PT. PINDAD (PERSERO)

berada di bawah pembinaan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS).

Tahun 1998 BPIS dibubarkan, se;luruh perseroan yang berada di bawah

pembinaannya menjadi anak perusahaan PT. Pakarya Industri (Persero).

Tahun 1999 PT. Pakarya Industri (Persero) berubah nama menjadi PT.

Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero), yang kemudian dibubarkan

melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 52 tahun 2002.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor :

41 tahun 2003, PT.PINDAD (PERSERO) berada dibawah kewenangan

Laporan Prakerin 2019 Hal - 27


Mentri Negara Badan Usaha Mlik Negara.

Visi Perusahaan :

Menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada

tahun 2023, melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategik.

Misi Perusahaan :

Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan serta

peralatan industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara khusus

untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara.

Budaya PT. PINDAD (Persero)

Jujur

 Jujur dalam sikap, kata, dan tindakan

 Bebas dari kepentingan (vested interest)

 Menjaga integritas di setiap aspek

Belajar

 Belajar tanpa henti, mengajari tanpa henti

 Terus mengembangkan diri

 Melakukan perbaikan berkelanjutan

Unggul

Laporan Prakerin 2019 Hal - 28


 Menjaga keunggulan mutu, harga, waktu

 Berdaya saing tinggi

 Mampu menjadi pemain global

Selamat

 Menjunjung tinggi aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan menjaga

Lingkungan Hidup

 Menaati hukum dan perundang-undangan

 Menjalankan prinsip Good Corporate Governance (GCG)

Bidang Usaha :

PT. PINDAD (PERSERO) dalam kegiatan usahanya, mencangkup bidang :

a. Manufaktur

1. Produk senjata dan munisi

2. Produk kendaraan khusus

3. Produk piroteknik, bahan pendorong dan bahan peledak (militer

dan komersil)

4. Produk konversi energi

5. Produk komponen, sarana dan prasarana dalam bidang transportasi

6. Produk mesin industri dan peralatan industrial

7. Produk mekanikal, elektrikal, optikal dam opto elektronik

b. Jasa

1. Perekayasaan sistem industrial

Laporan Prakerin 2019 Hal - 29


2. Pemeliharaan produk atau peralatan industri

3. Pengujian mutu dan kalibrasi

4. Konstruksi

5. Permesinan

6. Heat dan surface treatment

7. Peledakan

c. Perdagangan

Melaksanakan pemasaran, penjualan dan distribusi produk dan jasa

tersebut termasuk produksi pihak lain, baik dalam maupun luar

negeri.

d. Produksi jasa dan lainnya dalam rangka memanfaatkan sisa kapasitas

yang dimiliki perusahaan.

3.2 Pengolahan Data

3.2.1 GambarKerja

Laporan Prakerin 2019 Hal - 30


Gambarkerja

3.2.2 Alat dan bahan

a. Alat yang digunakan untuk proses pembuatan swing link terdiri

dari :

Laporan Prakerin 2019 Hal - 31


 Mesin frais dan mesin bor

 Alatukur

b. Bahan yang digunakan untuk proses pembuatan swing link yaitu :

 SAE 1045/CK 45

3.2.3 Langkah Pengerjaan Swing Link

No Uraian Pengerjaan Tool/Alat Jenis Mesin Waktu

Pengerjaan

1 Frais rata menjadi Insert ODMT CNC STAMA 5Menit

ukuran 50

2 Bor bakalan menjadi Bor Ø28 Mesin Bor 8 Menit

28×2 Gilardon

3 Bor bakalan menjadi Bor Ø43 Mesin Bor 8 Menit

43×2 Gilardon

4 Bor bakalan menjadi Bor Ø54 Mesin Fraiz 10 Menit

54×2×440 Pratt&Whirtney

5 Bor finishing 60×2×440 Bor facemill Mesin Fraiz 10Menit

Ø60 Werner Vertikal

Laporan Prakerin 2019 Hal - 32


6 kikir Alat kikir 4Menit

7 Champer benda tersebut Bor champer Bor Universal 1 Menit

MAS VH4
8 Bor 6 + taper 60 ͦ Bor Ø6 + bor Frais werner 4 menit

taper Ø11 vertikal


9 Bor 6 + taper 40 ͦ Bor Ø6 + bor Frais werner 5 menit

taper Ø10 Horizontal

3.2.4. Langkah Pengerjaan Bush

1 Potong bahan awal Bor dan pisau Mesin bor 4 menit

Ø70 dengan panjang 55 bubut luar

mm dengan Ø35
2 Bubut rata dengan Pisau bubut luar Mesin bubut 5 menit

panjang 50 mm dan bor Ø35 dan bor

Ø60 dan lubang dalam bubut dalam

Ø50 Ø10
3 Rakit pada swing link - - -

Laporan Prakerin 2019 Hal - 33


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan PRAKERIN dan pembuatan laporan maka

penulis myimpulkan hal-hal berikut :

 Dalam proses pembuatan swing link membutuhkan beberapa mesin

dan alat bantu diantaranya, mesin frais, mesin bor dan alat ukur.

 Waktu yang diperlukan dalam proses pembuatan yaitu kurang lebih 3-

4 jam tergantung kecepatan spindle mesin yang digunakan dan bahan

yang di gunakan.

4.2. Saran

Berdasarkan pengamatan penyusun selaku peserta didik dalam

pelaksanaan Praktik Kerja Industri ini, penyusun ingin menyumbangkan

beberapa saran yang mudah-mudahan dapat membangun dan dijadikan

sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri yang

selanjutnya.

Laporan Prakerin 2019 Hal - 34


4.2.1. Kepada Pihak Industri

 Diharapkan informasi yang mengenai hal pendukung pelaksanaa

Praktik Kerja Industri lebih merata kepada siswa.

 Keselamatan dalam melakukan suatu pekerjaan diharapkan lebih

ditingkatkan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan

 Diharapkan kepada pembimbing untuk lebih memperhatikan siswa

yang sedang melakukan kegiatan kerja

 Diharapkan Kepada karyawan/operator untuk bisa lebih

memperkerjakan siswa prakerin

 Diharapkan kepada karyawan agar tidak oerlu sungkan terhadap siswa

PKL untuk memberikan tugas asalkan dengan bimbingan terlebih

dahulu agar hasilnya menjadi efektif dan efisien

 Hubungan karyawan dengan siswa prakerin diharapkan selalu terjaga

keharmonisannya agar dapat tercipta suasana yang baik

4.2.2. Kepada Pihak Sekolah

 Saya mohon kepada pihak sekolah agar mengganti alat-alat mesin

yang sudah rusak,

 Saya harap kepada pihak sekolah untuk menambahkan daya listrik di

sekolah karna volt yang kecil sering membuat listrik mati saat

menyalakan mesin,

 Dan saya juga berharap kepada pihak sekolah untuk

memperbaiki/mengganti mesin yang kurang baik/rusak

Laporan Prakerin 2019 Hal - 35


 Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih di

tingkatkan terutama untuk pembinaan mental siswa

 Dan juga Guru-guru.selalu memberikan motivasi,bimbingan dan

keringanan kepada siswa/siswi yang sedang prakerin

 Diharapkan untuk pihak sekolah dan perusahaan meningkatkan

hubungan kerja agar lebih memudahkan kerjasama dalam

memonitoring para siswa PKL

BAB V

Laporan Prakerin 2019 Hal - 36


PENUTUP

Setelah penyusun melaksanakan Prakerin di industri, penyusun sedikit

banyak mengetahui dan mengenal situasi kerja di PT. PINDAD (PERSERO) pada

umumnya dan divisi kendaraan khusus pada khususnya. Dari materi yang telah

penyusun uraikan dalam laporan ini penyusun khususnya mendapatkan banyak

sekali pengetahuan yang baru dan tentunya sangat berguna untuk masa yang akan

datang.

Dan alasan ini pula penulis melaksanakan kegiatan praktik kerja industri di

PT. PINDAD (PERSERO) yang bertempat di Bandung, maka penulis harus

membuat sebuah laporan yang berbentuk karya tulis. Dari hasil observasi selama

Praktik Kerja Industri dan juga dari laporan ini, maka penulis akan

mengemukakan kesimpulan dan saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat

bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca pada umumnya.

Laporan Prakerin 2019 Hal - 37

Anda mungkin juga menyukai