gambar, ukuran merupakan suatu komunikasi visual mutlak yang harus dipenuhi. Bisa kita
bayangkan, bila menggambar tanpa menggunakan suatu ukuran, maka ketika kita akan sangat
kesulitan sewaktu kita membuat rancangan skema ide menjadi suatu benda nyata.
Didalam teknik penunjukkan ukuran, yang perlu kita pelajari antara lain : panah, garis bantu
dan tata letak ukuran, simbol pengukuran dan jenis-jenis pengukuran.
Anak panah yang diijinkan didalam gambar teknik mempunyai perbandingan panjang dengan
lebarnya adalah 3 : 1 dengan dihitamkan pada bagian anak panahnya.
Berikut contoh beberapa pengukuran yang salah dan kurang tepat, berupa tumpang tindih
garis ukuran, patokan pengukuran dan ketidaksejajaran dalam pengukuran berantai.
Pengukuran yang
salah dan kurang tepat
Peletakan
penunjukan pengukuran suatu benda haruslah mengacu kepada posisi kertas tegak dan
pemutaran kertas kekanan, pada kedua posisi ini penunjukkan ukuran harus selalu berada
diatas garis ukur dan tidak terbalik.
Posisi pengukuran
2. Simbol pengukuran
Simbol pengukuran didalam dunia desain grafis teknik, antara lain : penunjukan diameter,
segi, bola, penunjukan bukan ukuran sebenarnya, penunjukan chamfer ataupun radius. Berikut
simbol yang sering digunakan :
Jenis-jenis simbol
pengukuran
Diameter (Ø) menunjukkan bahwa benda tersebut adalah benda dengan penampang bulat,
sedangkan lambang SØ menunjukkan bahwa benda tersebut adalah suatu bola dengan jari-
jari sesuai dengan angka yang ditunjukkan setelahnya. Penunjukkan bujursangkar dengan
garis diagonal adalah suatu penampang segiempat, sedangkan angka pengukuran yang
berada didalam kurung menunjukkan bahwa angka tersebut mutlak (tetap) tidak terpengaruh
oleh suatu toleransi apapun. Untuk penunjukkan chamfer dapat dituliskan dengan besar
chamfernya beserta besar sudut chamfer yang dibuat. Penunjukkan M12 x 1,75 menunjukkan
bahwa benda tersebut merupakan suatu ulir metrik (mm) dengan diameter nominal 12 mm dan
mempunyai kisar sebesar 1,75 mm.
3. Jenis pengukuran
Pengukuran yang sering kita kenal, ada beberapa jenis, namun disini hanya akan diberikan
beberapa jenis pengukuran saja, ini dikarenakan didalam gambar sketsa tidak terlampau
dibutuhkan suatu penggambaran yang terlampau rumit, namun mudah difahami dan
dimengerti, baik oleh si penggambar maupun oleh si pembaca gambar itu sendiri, sehingga
tujuan utama berupa gambar sebagai alat komunikasi dapat tercapai.
a) Pengukuran berantai
b) Pengukuran
parallel
c) Pengukuran
berurutan
d) Pengukuran
berimpit
e) Pengukuran koordinat
Pada pengukuran koordinat diatas, letak dari lingkaran A sampai dengan Z didiskripsikan
dalam bentuk tabel yang menunjukkan letak posisi lingkaran terhadap sumbu x dan sumbu y
serta penunjukkan diameter dari lingkaran yang ada. Berikut tabel penunjukan dari contoh
gambar diatas :
Pengukuran bagian
dengan jarak yang sama II