1. Semua ukuran dalam gambar sebaiknya satuannya sama, untuk Gambar Teknik
Mesin satuannya dalam milimeter. Jika terpaksa ada satuan yang berbeda, maka
harus dijelaskan/ ditulis.
2. Memberi penunjukan ukuran sebaiknya ditempatkan pada pandangan yang jelas,
diutamakan pada pandangan muka dan tidak diletakkan pada garis tersembunyi
(strip-strip).
3. Garis ukuran maupun garis bantu ukuran digambar dengan garis tipis dan tidak
putus-putus.
4. Garis ukuran sebaiknya tidak berpotongan dengan garis bantu atau garis ukuran
yang lain, kecuali sangat terpaksa.
5. Ujung anak panah harus menyinggung garis bantu ukuran.
6. Penunjukan ukuran sebaiknya tidak berulang-ulang, sehing-ga tidak ada ukuran
yang rangkap.
7. Angka ukuran sebaiknya ditempatkan di tengah-tengah dan di atas garis ukuran.
8. Angka ukuran harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat dibaca dari
bawah gambar (untuk garis ukuran hori-zontal) dan dari sebelah kanan gambar
(untuk garis ukuran vertikal).
1
Secara teknis penunjukan ukuran yang meliputi garis ukur-an, garis bantu ukuran,
angka ukuran dan anak panah ditunjuk-kan pada Gambar 38 di bawah.
2
2. Ketentuan dalam pemberian dimensi ukuran
1. Garis penunjukan ukuran dan garis bantu ukuran adalah garis tipis, garis sumbu,
garis tebal, garis putus-putus tidak boleh dijadikan garis penunjukan ukuran.
2. Garis ukuran sedapat mungkin dibuat diluar gambar benda, agar tidak kelihatan
ruwet. Tetapi tidak boleh memberikan kesan terlalu jauh dari bagian yang diberi
ukuran.
• Angka ukuran dengan ukuran 3 mm, ditaruh garis penunjukan ukuran ± 0,5 –
0,8 mm, kira-kira ditengah-tengah.
• Garis bantu ukuran dibuat melebihi garis penunjukan ukuran kurang lebih 1
mm.
• Pemberian ukuran harus dibuat merata pad semua proyeksi, tetapi harus
dihindari pemberian ukuran dua kali dari bagian ukuran yang sama.
• Pemberian ukuran sedapat mungkin pada garis benda/garis nyata hindari
pemberian ukuran pada garis yang tidak kelihatan (strip).
• Untuk menunjukkan ukuran tali busur, panjang busur dan sudut adalah sebagai
berikut. (lihat gambar 2.6).
• Agar ukuran menjadi jelas, dapat dilakukan seperti gambar contoh,
kemiringan berlawanan arah dengan garis arsir.
• Jarak antara garis penunjukan ukuran paralel ± 10 mm untuk memberi kesan
yang baik tidak terlalu ruwet dan tidak terlalu jauh.
• Ukuran utama suatu benda (gambar kerja) harus diberikan untuk menentukan
besarnya bahan.
• Untuk lengkungan dengan jari-jari besar dapat digambar seperti contoh.
• Kemudian untuk menunjukan benda yang dibulatkan ujungnya adalah sebagai
berikut.
• Untuk pemberian ukuran pada gambar susunan dapat dilakukan sebagai berikut.
• Pemberian ukuran untuk benda bulat (bola) dan lingkaran dengan simbol ø. untuk
pemberian ukuran dengan simbol diameter (ø) dan jarak lubang lingkaran
sebagai berikut. Dalam beberapa hal tertentu untuk simbol segi empat (bujur
sangkar) diberi simbol sebagai berikut.
3
Bentuk Ukuran
Proses definisi suatu ukuran, lokasi dan komponen geometris pada gambar teknik
atau gambar lainnya.
1.Dimensi Ukuran Ukuran dari komponen geometris dari suatu bagian (Diameter silinder
atau lebar sebuah lingkaran/lobang).
4
2. Penunjukan ukuran paralel atau bertingkat. Ukuran paralel yaitu ukuran – ukuran yang
seluruhnya diambil dari sebuah basis. Cara ini biasanya untuk memberikan ukuran pada
benda benda yang teliti toleransi ukuran dapat dicantumkan pada pemberian ukuran,
dimulai dari daerah basis ukuran.
3. Penunjukan Ukuran gabungan seri dan paralel. Cara ini banyak dipakai karena
memberikan tampilan gambar yang lebih baik, lebih efektif dan efisien.
Terminologi
garis Dimensi adalah garis padat tipis yang menunjukkan tingkat dan arah dimensi.
garis Ekstensi adalah garis padat tipis tegak lurus dengan garis dimensi yang
menunjukkan fitur yang berhubungan dengan dimensi.
5
Gambar 39. Ukuran permukaan ke permukaan
6
(a) (b)
(a) (b)
Jari-jari pembulatan suatu benda, meskipun jari-jarinya kecil harus tetap diberikan.
Umumnya penunjukan jari-jari ditambahkan huruf R di depan angka ukuran. Gambar 43
(a), (b) dan (c) adalah contoh penunjukan ukuran jari-jari yang benar. Gambar 43 (b)
adalah penunjukan ukuran jari-jari yang kecil, sehingga diletakkan di luar. Sementara itu,
Gambar 43 (d), (e) dan (f) adalah contoh penunjukan ukuran jari-jari yang salah.
7
Gambar 43. Ukuran radius/jari-jari
Apa bila jari-jari pembulatan itu sangat besar, misalnya pada kepala batang
penggerak pada mesin uap, maka untuk penun-jukan ukurannya diberikan seperti
pada contoh Gambar 44.
8
Gambar 45. Ukuran diameter lingkaran
Untuk menempatkan ukuran jarak dari lubang ke lubang, sela-lu diukur dari titik
tengah ke titik tengah lubang-lubang yang ber-sangkutan, Gambar 46 (b).
(b)
(a)
Gambar 47 ditunjukkan contoh lebih lanjut cara memberi u-kuran jarak lubang
dengan salah satu sisi sebagai basis, dan cara memberi ukuran radius.
Gambar 47. Jarak lubang dan ukuran radius,salah satu sisi sebagai basis
9
Gambar 48 adalah penunjukan ukuran pada benda yang mempunyai bentuk bola
(sphere). Oleh karena itu dalam penun-jukannya harus diberikan keterangan
tersebut, dengan menulis kata “sphere” atau huruf “S” di depan angka ukurannya
(a) (b)
10
Penunjukan ukuran sebagai ukuran bantu biasanya diberi tan-da H. Semua
ukuran pembantu ini dimaksudkan untuk melengkapi dan menolong, serta
menghindari penjumlahan sendiri yang dila-kukan oleh pekerja dalam bengkel. Oleh
karena itu ukuran bantu sebaiknya diberikan, walaupun terletak di dalam kurung,
Gambar 49 (a).
Contoh penunjukan ukuran bantu dapat dilihat pada Gambar 50 (a) dan (b).
(a) (b)
(a) (b)
Penunjukan ukuran benda yang dichamper, dengan sudut champer tidak sama
dengan 45o dapat dilihat pada Gambar 52 (a), (b) dan (c). Sementara itu, untuk
benda yang dichamper de-ngan sudut champer 45o ditunjukkan pada Gambar 53 (a),
(b) dan (c).
11
Gambar 52. Sudut champer tidak sama dengan 45o
Ukuran berantai, Gambar 54, digunakan bila jarak antara ba-gian dengan bagian
lebih berfungsi dibanding dengan jarak dari sisi benda ke setiap bagiannya.
Ukuran paralel, Gambar 55, digunakan bila semua ukuran mempunyai bidang
patokan (referensi) yang sama. Dalam contoh tersebut lubang paling kiri yang
digunakan sebagai patokan. Se-mentara itu, penunjukan ukuran sistem
berurutan/berimpit, Gam-bar 56, digunakan untuk menghemat waktu dan ruang, di
mana cara ini digunakan sebagai pengganti penunjukan ukuran paralel, dengan
mengambil satu bidang patokan. Bidang patokan biasanya ditandai dengan titik dan
angka nol.
12
Gambar 55. Penunjukan ukur-an
sistem paralel/sejajar
Gambar 56. Penunjukan ukuran
sistem berurutan/berimpit
13
Gambar 58. Penunjukan ukuran kombinasi
Gambar 59 adalah sebuah plat yang mempunyai beberapa lubang yang berbeda-
beda ukurannya. Penunjukan ukurannya dapat diberikan seperti pada gambar
tersebut. Angka 4 menun-jukkan jumlah lubang yang besar pada plat dengan
diameter 8 mm sebanyak empat lubang. Sementara itu angka 6 adalah jumlah lubang
yang berdiameter 5 mm dengan kedalaman 10 mm, sebanyak enam lubang.
Pada Gambar 61 ditunjukkan ukuran untuk bagian dalam dan bagian luar
sebuah benda yang dipotong. Ukuran-ukuran bagian luar harus dipisahkan dari
ukuran-ukuran bagian dalam (tidak di-campur).
14
Gambar 61. Ukuran bagian dalam dan luar(pada benda yang dipotong)
Dalam penunjukan ukuran ketirusan suatu benda, diberikan beberapa cara yang
bisa digunakan, seperti terlihat pada Gambar 62.
15
Gambar 63. Penunjukan lubang counterbore dan lubang countersunk
Penunjukan ukuran lubang alur yang terdapat pada lubang dan lubang alur yang
terdapat pada poros diperlihatkan pada Gambar 64 (a) dan (b). Pada lubang alur
tersebut digunakan un-tuk penempatan pasak.
16
Gambar 65. Penunjukan diameter berbeda-beda, jarak pendek
Gambar 66. Ukuran lubang sama, Gambar 67. Ukuran jarak yang
jarak sama tidak sama
17
Gambar 68. Ukuran pada garisukur miring
Untuk ukuran sudut ditulis seperti pada Gambar 69 (a) atau (b). Di sini garis
ukurnya berupa garis lengkung. Azas dasar yang harus dipertahankan di sini adalah
bahwa garis ukur harus meru-pakan garis tulis, di mana angka harus selalu di
atas garis tulis (termasuk untuk yang diputar 90o searah jarum jam).
18
(a) (b)
Sementara itu, penunjukan ukuran jarak antar lubang yang menggunakan sudut
(dalam derajat) ditunjukkan pada Gambar 72.
19
Gambar 72. Ukuran jarak lubang menggunakan sudut
X= Ø 20
Y= Ø 15
Penunjukan ukuran ulir dalam ditunjukkan pada Gambar 74. Gambar 74 (a)
benda dibor tidak tembus, diberikan ukuran pan-jang lubang yang diulir. Gambar 74
(b) ditunjukkan ukuran pan-jang lubang yang diulir dan kedalaman pengeborannya.
Garis ulir digambar dengan garis tipis. Sementara itu, Gambar 74 (c) adalah
penunjukan ulir dalam yang digambar tidak dalam penampang po-tong. Lingkaran
yang di luar adalah garis ulir, yang digambar de-ngan garis tipis dan panjangnya ¾
lingkaran lebih sedikit.
20
Gambar 74. Penunjukan lubang berulir(ulir dalam)
Gambar 75 diberikan contoh cara memberi ukuran poros yang diberi ulir luar.
Garis ulir digambar dengan garis tipis, sementara garis batas mulai dibuatnya ulir
dengan garis tebal.
Untuk memberikan ukuran pada bentuk poros yang mempu-nyai bentuk bujur
sangkar dapat diberikan seperti Gambar 76. Sebagai tanda bidang rata diberi garis
diagonal menggunakan ga-ris tipis.
21
Penutup
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, Allah swt dan
baginda nabi besar Muhammad saw, berkat rahmat dan karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna untuk kita semua.
22
Daftar Pustaka
1. http://agusni.wordpress.com/2011/12/01/penunjukan-ukuran/
4. http://irwanprasetyoarisandi.blogspot.com/
5. http://learnmine.blogspot.com/2013/05/ukuran-pada-gambar-
kerja.html#ixzz3J6eg029r
6. http://www.pages.drexel.edu/~rcc34/Files/Teaching/MEM201
%20L5-Fa0809-SpDimensions_RC.pdf
7. http://engineering.pages.tcnj.edu/files/2012/02/dimensioning_a
nd_tolerancing.pdf
8. Buku gambar teknik BERT BIELEFELD & ISABELLA
SKIBA
9. Buku Gambar Teknik GIESECKE . MITCHELL . SPENCER .
HILL . DYGDON . NOVAK
23