Anda di halaman 1dari 40

TUGAS MENGGAMBAR

TEKNIK KELOMPOK 1
NAMA-NAMA KELOMPK

1. ANGGA ZHENITA KUSUMA


2. ANTONIUS NAHAK
3. ARDINAND ANTONIUS UMBU LELE
4. FRANSISKUS C. CARVALO
5. MARIANUS NGISO
6. MARLINTO UMBU REKU
7. MARTINUS NGONGO DANGGA
ATURAN-ATURAN DASAR UNTUK
MEMBERIKAN UKURAN
Memberi ukuran besaran-besaran geometrik dari bagian benda harus menentukan secara jelas
tujuannya. Untuk itu semua bagian di dalam gambar harus dijelaskan sedetail mungkin agar
gambar tersebut bila dibaca orang lain dapat dengan mudah dimengerti maksudnya.
Menempatkan ukuran suatu objek dapat dilaksanakan pada masing-masing bagian disertai
penunjukan ukuran antara garis sumbu dengan garis sumbu.
 1.1 GARIS UKUR DAN GARIS BANTU
Untuk menentukan ukuran sebuah dimensi linier, ditarik garis-garis bantu melalui batas gambar
pandangan benda, dan garis ukurnya ditarik tegak lurus; ada pengecualiannya, pada garis bantu
(Gambar 9.1). Sebuah garis ukur, dengan mata panahnya, menunjukkan besarnya ukuran dari
suatu permukaan atau garis sejajar dengan garis ukur. Garis bantu dan garis ukur ditarik dengan
garis tipis.
Garis bantu ditarik sedikit melebihi, kira-kira 2 mm, garis ukur.
Dibeberapa negara seperti Amerika, garis bantu tidak langsung berhubungan dengan garis gambar,
tetapi dengan jarak sedikit, untuk membedakan garis gambar dengan garis bantu.
Contoh memberikan ukuran pada
gambar
TINGGI DAN ARAH ANGKA UKUR

 1.2 TINGGI DAN ARAH ANGKA UKUR


Angka ukur atau huruf-huruf harus digambar dengan jelas pada gambar aslinya
maupun pada salinan gambar yang diperkecil. Oleh karena itu angka-angka dan
huruf-huruf harus digambar sebesar mungkin.
Angka-angka dan huruf-huruf harus diletakkan di tengah-tengah dan sedikit di
atas garis ukur.
Hampir seluruh ukuran dari gambar yang diperlukan merupakan ukuran horizontal
atau vertikal. Ukuran yang pertama harus dapat dibaca dari bawah gambar,
sedangkan ukuran yang kedua harus dapat dibaca dari sebelah kanan gambar,
seperti pada Gambar 9.3. Ini berarti bahwa angka ukur horizontal harus terletak
di atas garis ukur, dan ukuran vertikal harus terletak sebelah kiri garis ukur.
Angka dan garis ukur mempunyai jarak sedikit.
Angka-angka ukur yang tidak horizontal maupun vertikal, harus ditulis sesuai
dengan garis ukurnya, seperti tampak pada Gambar 9.3. Sedapatnya ukuran-
ukuran jangan diletakkan di daerah yang diarsir pada gambar 9.3, yaitu daerah
Gambar tinggi dan arah angka ukur
Ukuran pada garis ukur miring
UJUNG DAN PANGKAL GARIS UKUR
1.3 UJUNG DAN PANGKAL GARIS UKUR

Ujung dan pangkal dari garis ukur harus menunjukkan di


mana garis ukur mulai dan berhenti. Ada tiga cara untuk
menunjukkan ini, yaitu dengan anak panah tertutup,
garis miring dan titik (Gambar 9.6). Cara dengan garis
miring seperti pada Gambar 9.6 (b) banyak dipergunakan
dalam bidang sipil dan arsitektur. Dalam bidang
permesinan cara ini tidak dipergunakan, bentuk anak
panah ditentukan oleh perbandingan panjang dan tebal
sebagai 2 : 1, dan harus dihitamkan.
Tanda titik dipakai bilamana tidak cukup tempat untuk
menempatkan anah panah. Ini pada umumnya terdapat
pada ukuran berantai, atau pangkal ukuran beruntun
(Gambar 9.6 (c)).
Gambar ujung dan Pangkal
UKURAN DAN TOLERANSINYA

 1.4 UKURAN DAN TOLERANSINYA


Angka ukuran yang menunjukkan ukuran benda pada umumnya tidak dapat dipenuhi dengan
tepat. Batas-batas ketidak tepatan ini harus dinyatakan dalam gambar juga. Cara-caranya
diperlihatkan pada Gambar 9.7.
(a) Ukuran dengan toleransinya, yang ditentukan dalam ISO 2769 “Penyimpanan ukuran yang
diizinkan pada pengerjaan dengan mesin tanpa penentuan toleransinya”
(b) Ukuran dengan ketentuan toleransi linier
(c) Ukuran dengan lambang toleransi, yang menentukan toleransi, sesuai dengan ISO/R296 ‘
Sistim ISO tentang batas dan suaian: Bagian I Umum, toleransi dan penyimpangan”
Ukuran teoritis tepat tanpa toleransi linier, yang ditentukan oleh ISO 1101/I “Toleransi bentuk
dan posisi: Bagian I Umum, Penunjukan dalam gambar” (Gambar 9.7 (d)). Dalam hal ini toleransi
posisi harus diterapkan pada posisi yang sebenarnya, yamg telah ditentukan oleh ukuran ini.
(d) Ukuran yang biasanya tanpa toleransi; dipakai hanya sebagai bahan informasi Ini disebut
dimensi referensi dan tidak menentukan operasi produksi atau pemeriksaan.
Gambar Macam2 jenis ukur dan
toleransiya
CARA-CARA PEMBERIAN UKURAN
 1. Prinsip Dalam Memberikan Ukuran.
Untuk memberikan penjelasan yang lengkap pada suatu gambar kerja,
maka semua keterangan yang diperlukan harus dicantumkan terhadap
gambar kerja tersebut.
Ukuran dan simbol tanda pengerjakan sebagai kelengkapan gambar
harus diberikan secara lengkap, masuk akal, sederhana dan mudah.
Ukuran yang kurang lengkap atau meragukan akan menghambat
proses produksi karena pelaksanaan dilapangan harus mempertanyakan
kembali kepada perencana sehingga proses produksi menjadi lama dan tidak
efisien.
Oleh karena itu ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan
dalam memberikan ukuran terhadap gambar kerja yaitu sebagai berikut.
a. Harus dipikirkan bagaimana benda tersebut akan dibuat dan ukuran
mana saja yang perlu diberikan.
b. Pemberian ukuran tidak boleh terlalu sedikit atau berlebihan tetapi
harus merata pada semua pandangan proyeksi.
c. Pemberian ukuran harus masuk akal, efektif dan efisien untuk
menghindari kesalahan pada tingkat pelaksanaan dilapangan.
Memberikan Ukuran Pada Gambar Kerja
SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Gambar Rancang Bangun 5
d. Pada benda-benda tuangan perlu juga dipikirkan ukuran-ukuran modelnya.
2. Macam-macam Pemberian Ukuran
Dalam pemberian ukuran gambar kerja yang perlu diperhatikan adalah
: garis-garis penunjukan ukuran, garis bantu ukuran, angka ukuran dan simbol-
simbol dalam penunjukan ukuran.
Contoh gambar pemberian Ukuran

Gambar 1.1: Benda kerja dengan ukuran-ukurannya.


Cara ini biasanya untuk benda kerja yang tidak memerlukan ketelitian
yang tinggi, berarti toleransinya besar.
Ukuran berantai yaitu masing -masing ukuran berfungsi.
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN
DAN GARIS BANTU
ATURAN MEMBERIKAN UKURAN
Dalam memberikan ukuran besaran-besaran geometrik dari bagian benda harus
menentukan secara jelas tujuannya, dan tidak boleh menimbulkan salah tafsir.
Oleh karena itu dibuatlah aturan-aturan dasar untuk memberi ukuran yang
menentukan cara-caranya dalam memberi ukuran.
1. Garis Ukur dan Garis Bantu
Untuk menentukan ukuran sebuah dimensi linier, ditarik
garis-garis bantu melalui batas gambar pandangan
benda, dan garis ukurnya ditarik tegak lurus, hal ini ada
pengecualiannya pada garis bantu. Sebuah garis ukur,
dengan mata panahnya, menunjukkan besarnya ukuran
dari suatu permukaan atau garis sejajar dengan garis
ukur. Garis bantu dan garis ukur ditarik dengan garis
tipis.
Garis bantu ditarik sedikit melebihi, kira-kira 2 mm,
garis ukur. Di beberapa negara seperti Amerika, garis
bantu tidak langsung berhubungan dengan garis gambar,
tetapi dengan jarak sedikit, untuk membedakan garis
gambar dengan garis bantu.
2. Tinggi dan Arah Angka Ukur
Angka ukur dan huruf-huruf harus digambar dengan jelas pada gambar aslinya
maupun pada salinan gambar yang diperkecil. Pada tahun-tahun akhir ini dibuat
microfilm dari gambar, dibesarkan dan dicetak ulang. Walaupun demikian angka-
angka atau huruf-huruf tetap harus dapat dibaca dengan jelas. Oleh karena itu
angka-angka dan huruf-huruf harus digambar sebesar mungkin. Pada peraturan ISO
3098 ditentukan tinggi dan bentuk angka-angka dan huruf-huruf. Angka-angka dan
huruf-huruf harus diletakkan ditengah-tengah dan sedikit di atas garis ukur.
Hampir seluruh ukuran dari gambar yang diperlukan merupakan ukuran horizontal
atau vertical. Ukuran yang pertama harus dapat dibaca dari bawah gambar. Ini
berarti bahwa angka ukur horizontal harus terletak di atas garis ukur, dan ukuran
vertical harus terletak di sebelah kiri garis ukur. Angka dan garis ukur mempunyai
jarak sedikit.
Di beberapa negara semua angka ukur ditulis mendatar, dalam hal ini garis ukur
vertical diputus ditengah-tengah untuk penempatan angka. Dengan demikiian
semua angka dapat dibaca dari bawah kertas gambar.
Angka-angka ukur yang tidak horizontal maupun vertical, harus ditulis sesuai
dengan garis ukurnya. Sedapatnya ukuran-ukuran jangan di letakkan didaerah
yang diarsir. Ukuran Standar (Normal) seperti dibawah ini :
Ukuran sudut, garis ukurnya berupa garis lengkung. Azas dasar yang harus
dipertahankan disini adalah bahwa garis ukur harus merupakan garis tulis. Jadi
angka selalu harus di atas garis ukur.

Gb. 7.2 Ukuran sudut


3. Ujung dan Pangkal Garis Ukur
Ujung dan pangkal garis ukur harus menunjukkan dimana garis ukur mulai dan
berhenti. Ada tiga cara untuk menunjukkan hal ini, yaitu dengan anak panah
tertutup, garis miring dan titik. Cara dengan garis miring banyak dipergunakan
pada bidang sipil dan arsitektur. Pada bidang permesinan cara ini tidak
dipergunakan. Bentuk anak panah ditentukan oleh perbandingan panjang dan
tebal sebagai 2 : 1 dan harus dihitamkan.
Tanda titik dipergunakan bilamana tidak cukup tempat untuk menempatkan anak
panah. Hal ini umumnya terdapat pada ukuran berantai, atau pangkal ukuran
beruntun.

Gb. 7.3 Ujung dan pangkal garis ukur


4. Ukuran dan toleransinya
Angka ukuran yang menunjukkan ukuran benda pada umumnya tidak dapat
dipenuhi dengan tepat. Batas-batas ketidak tepatan ini harus dinyatakan dalam
gambar juga.
1. Ukuran dengan Toleransinya, yang ditentukan dalam ISO 2768 “Penyimpangan
Ukuran yang diizinkan pada pengerjaan dengan mesin tanpa penentuan
toleransinya”.
2. Ukuran dengan ketentuan toleransi linier.
3. Ukuran dengan lambang toleransi, yang menentukan toleransi, sesuai
ISO/R286 “Sistim ISO tentang batas dan suaian : Bagian I Umum, toleransi dan
penyimpangan”
4. Ukuran teoritis tepat tanpa toleransi linear, yang ditentukan oleh ISO 1101/I
“Toleransi bentuk dan posisi : Bagian I Umum, Penunjukkan dalam gambar”
Toleransi posisi harus diterapkan pada posisi yang sebenarnya, yang telah
ditentukan ukurannya.
5. Ukuran yang biasanya tanpa toleransi; dipakai hanya sebagai bahan informasi,
hal ini disebut dimensi referensi dan tidak menentukan operasi produksi atau
pemeriksaan. Sebuah dimensi referensi diturunkan dari nilai-nilai yang tercantum
dalam gambar atau gambar-gambar yang mempunyai hubungan.
5. Dimensi fungsional, non-fungsional dan tambahan
Gb. 7.4 memperlihatkan sebuah tuas (link) yang dihubungkan pada sebuah benda
dengan sebuah pen. Sesuai fungsi dari susunan tersebut, ukuran-ukurannya dibagi
dalam golongan-golongan: ukuran-ukuran fungsional F, ukuran-ukuran bukan
(non) funsional NF dan ukuran- ukuran tambahan Aux.

a) Suatu dimensi fungsional adalah ukuran yang diperlukan untuk fungsi


dari bagian atau komponen, umpamanya bagian-bagian yang disusun,
cara kerja dari bagian dan lain sebagainya.

b) Suatu dimensi non fungsional adalah ukuran yang tidak langsung


mempengaruhi fungsi secara prinsipil.

c) Suatu dimensi tambahan adalah dimensi referansi yang telah disebut


pada bagian sebelumnya. Ukuran ini diberikan dalam tanda kurung tanpa
toleransi, hanya sebagai bahan informasi.
Gb.
Gb. 7.4 Ukuran fungsional
DIMENSNI DAN NON-DIMENSI

Gambar 1 - A Blok machined

Isometrik Menggambar
Representasi dari obyek pada gambar disebut gambar
isometrik. Ini adalah salah satu keluarga dari tiga-
dimensi pandangan yang disebut gambar bergambar.
Dalam gambar isometrik, garis vertikal benda yang
ditarik secara vertikal, dan garis horizontal dalam
pesawat lebar dan kedalaman yang ditampilkan di 30
derajat terhadap horizontal. Ketika ditarik ke dalam
pedoman ini, garis sejajar dengan ketiga sumbu berada
di sejati mereka (skala) panjang. Garis yang tidak sejajar
dengan sumbu tersebut tidak akan panjang sejati
mereka.
Gambar 2 - Sebuah Drawing Isometric

Setiap gambar teknik harus menunjukkan segalanya: pemahaman yang lengkap


dari objek harus mungkin dari gambar. Jika gambar isometrik dapat menampilkan
semua detail dan semua dimensi pada satu gambar, sangat ideal. Satu bisa pak
banyak informasi menjadi gambar isometrik. Namun, jika objek dalam gambar 2
memiliki lubang di sisi belakang, itu tidak akan terlihat menggunakan gambar
isometrik tunggal. Dalam rangka untuk mendapatkan pandangan yang lebih
lengkap dari objek, proyeksi ortografi dapat digunakan.
Gambar 3 - Sebuah gambar multiview dan penjelasannya

Yang dilihat harus memilih salah satu untuk menggambar multiview? Pandangan
yang mengungkapkan setiap detail tentang objek. Tiga pandangan tidak selalu
diperlukan, kita hanya perlu sebagai pandangan sebanyak yang diperlukan untuk
menggambarkan objek sepenuhnya. Misalnya, beberapa objek hanya perlu dua
pandangan, sementara yang lain perlu empat. Obyek melingkar pada gambar 3
hanya membutuhkan dua pandangan.
Gambar 3 - Sebuah objek hanya membutuhkan dua pandangan ortogonal

Gambar 4 - Sebuah objek hanya membutuhkan dua


pandangan ortogonal
Gambar 5 - Sebuah pandangan isometrik dengan dimensi
Kami telah "dimensioned" obyek dalam gambar isometrik
pada Gambar 5. Sebagai pedoman umum untuk dimensi,
cobalah untuk berpikir bahwa Anda akan membuat
sebuah obyek dan dimensi dalam cara yang paling
berguna. Dimasukkan ke dalam persis seperti dimensi
sebanyak yang diperlukan untuk perajin untuk
membuatnya-tidak lebih, tidak kurang. Jangan
dimasukkan ke dalam dimensi berlebihan. Tidak hanya
akan mengacaukan gambar, tetapi jika "toleransi" atau
tingkat akurasi telah dimasukkan, dimensi berlebihan
sering menimbulkan konflik ketika tunjangan toleransi
dapat ditambahkan dengan cara yang berbeda.
Berulang kali mengukur dari satu titik ke titik lain akan
menyebabkan ketidakakuratan. Hal ini sering lebih baik
untuk mengukur dari satu ujung ke berbagai titik. Hal ini
memberikan dimensi standar referensi. Hal ini
membantu untuk memilih penempatan dimensi dalam
urutan di mana masinis akan membuat bagian tersebut.
Konvensi ini mungkin memakan beberapa pengalaman.
Gambar 6 - Potongan melintang

Tujuan dari dimensioning adalah untuk memberikan


gambaran yang jelas dan lengkap dari obyek.Sebuah set
lengkap dimensi akan mengizinkan hanya satu penafsiran
yang dibutuhkan untuk membangun bagian. Dimensi
harus mengikuti panduan ini.
1. Akurasi: nilai yang benar harus diberikan.
2. Kejelasan: dimensi harus ditempatkan di posisi yang sesuai.
3. Kelengkapan: tidak harus ditinggalkan, dan tidak ada yang digandakan.
4. Keterbacaan: kualitas baris yang sesuai harus digunakan untuk
keterbacaan.

Dasar: Definisi dan Dimensi


Garis dimensi adalah garis tipis, patah di tengah untuk memungkinkan
penempatan nilai dimensi, dengan panah pada tiap ujungnya (gambar 23).
Gambar 7 - dimensioned Menggambar
Sebuah panah adalah sekitar 3 mm panjang dan 1 mm. Artinya, panjang
kira-kira tiga kali lebar.Sebuah jalur ekstensi meluas garis pada objek ke
garis dimensi. Baris Dimensi pertama harus sekitar 12 mm (0,6 inci) dari
objek. Perpanjangan garis mulai 1,5 mm dari objek dan memperpanjang 3
mm dari garis dimensi terakhir.
Seorang pemimpin adalah garis tipis yang digunakan untuk menghubungkan
dimensi dengan daerah tertentu (gambar 8).

Gambar 8 - Contoh gambar dengan pemimpin

Seorang pemimpin juga dapat digunakan untuk menunjukkan catatan atau


komentar mengenai suatu daerah tertentu. Ketika ada ruang terbatas, titik
hitam yang berat bisa diganti dengan panah, seperti pada gambar 23. Juga di
gambar ini, dua lubang yang identik, yang memungkinkan "2x" notasi yang
akan digunakan dan dimensi untuk menunjukkan hanya satu dari lingkaran.
Di mana Untuk Pasang Dimensi
Dimensi harus ditempatkan pada wajah yang menggambarkan fitur yang
paling jelas. Contoh penempatan yang tepat dan pantas dari dimensi yang
ditunjukkan pada gambar 9.

Gambar 9 - Contoh dimensioning yang tepat dan pantas


Dalam rangka untuk mendapatkan nuansa apa dimensioning
adalah semua tentang, kita bisa mulai dengan blok persegi
panjang sederhana. Dengan obyek yang sederhana, hanya tiga
dimensi yang diperlukan untuk menggambarkan sepenuhnya
(gambar 10). Ada banyak pilihan di mana untuk menempatkan
dimensi.
Gambar 10 - Simple Object

Kami harus membuat beberapa pilihan ketika kita dimensi blok dengan takik atau
potongan (gambar 11). Hal ini biasanya terbaik untuk dimensi dari garis umum atau
permukaan. Hal ini dapat disebut garis datum permukaan. Ini menghilangkan
penambahan ketidakakuratan pengukuran atau mesin yang akan datang dari "rantai"
atau "seri" dimensioning. Perhatikan bagaimana dimensi berasal pada permukaan
datum. Kami memilih satu permukaan datum dalam gambar 11, dan satu lagi di
angka 28. Selama kita konsisten, tidak ada bedanya. (Kami hanya menunjukkan
pandangan atas).
Gambar 11 - Permukaan contoh datum

Pada gambar 12 kita telah menunjukkan sebuah lubang


yang kita telah memilih untuk dimensi di sisi kiri dari
objek. The Ø singkatan dari "diameter".
Gambar 13 - exampled dari dimensioned lubang

Ketika sisi kiri blok adalah "radiuses" seperti pada gambar 14, kita
melanggar aturan kita bahwa kita tidak boleh menduplikasi dimensi.
Panjang total dikenal karena jari-jari kurva di sisi kiri
diberikan.Kemudian, untuk kejelasan, kami menambahkan panjang
keseluruhan 60 dan kami mencatat bahwa itu adalah referensi (REF)
dimensi. Ini berarti bahwa itu tidak benar-benar diperlukan
Gambar 14 - Contoh langsung dimensioned lubang

Di suatu tempat di atas kertas, biasanya bagian bawah, ada harus


ditempatkan informasi tentang apa sistem pengukuran yang digunakan
(misalnya inci dan milimeter) dan juga skala gambar.

Gambar 15 - Contoh langsung dimensioned lubang


Gambar 15 - Contoh langsung dimensioned lubang

Gambar ini adalah simetris tentang tengah horisontal. Centerlines (chain-


putus-putus) yang digunakan untuk benda simetris, dan juga untuk pusat
lingkaran dan lubang. Kita bisa dimensi langsung ke tengah, seperti pada
gambar 15 di atas. Dalam beberapa kasus metode ini dapat lebih jelas dari
sekedar dimensi antara permukaan.
SEKIAN PRESENTASI DARI KELOMPOK KAMI,
DAN SEMOGA BERMANFAAT BAGI TEMAN-
TEMAN SEMUA, KURANG LEBIHNYA KAMI
MOHON MAAF’
TRIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai