NAMA-NAMA KELOMPOK
1.REFLY J. DARISE
2.JHOSUA POLLA
3.REVELY TUUK
4.ORLANDO NADO
BAB 11. CARA-CARA MEMEBERI UKURAN
Sesuai dengan aturan-aturan untuk member ukuran yang telah dibahas pada
bab sebelumnya , ukuran-ukuran panjang, profit atau sudut harus diperinci
oleh cara-car khusus, yang akan dibahas berikut ini
Pada dasarnya ukuran-ukuran linear harus diperinci oleh garis bantu, garis
ukur dan jangka ukur, seperti pada Gb. 11.1.
Jika ruang pada garis bantu terlalu sempit untuk menempatkan anak panah,
anak panahnya dapat diganti dengan titik (Gb.11.2). Dalam hal ini dianjurkan
untuk membuat gambar detail (lih. Bag.7.8) yang diperbesar. Dengan demikian
ukuran-ukurannya dapat diberikan dengan jelas pada gambarnya (Gb. 11.3).
Dalam beberapa hal garis ukur dapat langsung ditarik antara garis gambar,
tanpa garis bantu (Gb. 11.4). Garis gambar atau garis sumbu dapat
dipergunakan sebagai garis bantu, tetapi tidak boleh digunakan sebagai garis
ukur.
11.2 Memberi ukuran bagian yang harus dikerjakan secara khusus
Pada benda atau bagian benda yang miring sedikit, garis-garis bantu
horizontal maupun vertical menjadi tidak jelas. Dalam hal demikian garis-garis
bantu digambar miring dan sejajar. Gambar 11.12 memperlihatkan bagaimana
caranya yang baik.
Jika dua bidang miring berpotongan dan bagian yang lancip ini kemudian
dibulatkan atau di potong, ukuran harus diberikan seperti pada Gb. 11.13,
dengan bantuan garis bantu khusus, tidak lain adalah garis-garis
perpanjangan bidang-bidang miring yang bersangkutan. Titik potong dari
garis-garis bantu khusus ini yang akan menentukan ukuran yang
menentukan bentuk benda.
Tali busur, busur dan sudut diberikan ukuran seperti pada Gb. 11,14 (a), (b)
dan (c). Pada tali busur garis bantunya sejajar dan garis ukurnya lurus dan
tegak lurus pada garis bantu. Untuk busur caranya sama hanya garis ukurnya
di sini berbentuk lengkung, sejajar dengan busurnya. Ukuran sudut di
tempatkan di atas garis ukur yang berbentuk lengkung, dan garis bantunya
adalah perpanjangan sisi-sisi sudut.
11.7 Ukuran gambar sebagian dari benda-benda semtris
Untuk jari-jari yang besar, dimana titik pusatnya berada di luar kertas
gambar, garis ukurnya dapat dipotong dan digambar seperti pada Gb 11.18.,
R250, atau ditekuk seperi R300. Disini titik pusatnya tidak perlu ditunjukkan.
Jari-jari atau diameter dari bentuk bola, yang hanya gambar tampak
sebagai lingkaran atau busur lingkarandi jelaskan dengan gambar dengan
menempatkan “SR” untuk jari-jari bola, dan “S ” untuk diameter bola (Gb.
11.20). Perlu dicatat disini bahwa ukuran benda sangat berbeda bila
ukurannya dinyatakan sebagai jari-jari atau sebagai diameter.
Kemiringan yaitu bagian ujung benda yang dipotong miring, biasanya dengan
sudut 45°, ukurannya dicantumkan sebagai “X x 45°”. Di sini huruf x
menyatakan ukuran dalamnya pemotongan (Gb. 11.21). Di negeri Jepang,
sesuai standar Jis hal ini diberi lambang “C”, sebgai penyederhanaan cara di
atas, dan lambang ini harus ditempatkan di depan ukuran dalam
pemotongan(Gb. 11.22). Huruf “C” diambil dari huruf pertama dari perkataan
chamfer, yang artinya dipotong miring.
11.8.6 Lambang tebal “t”
Angka ukur dari bagian benda yang tidak sesuai dengan ukuran
gambarnya harus dijelaskan dengan menggaris bawahi angka ukur yang
bersangkutan (Gb. 11.28).Hal ini tentunya tidak perlu bila gambarnya dibuat
dengan skala tertentu. Artinya bila gambar dibuat dengan skala 1:5, ukuran
50mm, pada gambar harus menjadi 10mm. Jikalau ternyata ukuran gambar
tidak 10 mmmelainkan 15 m, maka ukuran terakhir ini harus digaris bawahi
dengan garis sumbu tebal.
Pada bab 10.4 dan yang ditunjukan pada Gb. 10.8, telah dikatakan, bahwa
semua ukuran pada gambar mempunyai toleransi, walaupun hal ini tidak
selalu dinyatakan dalam gambar pada ukurannya.
Untuk toleransi linear dan sudut lihat ISO/R 406(bagian 13.4); toleransi
geometric lihat ISO 1101(bab.14); toleransi yang tidak dinyatakan atau
toleransi umum lihat ISO 2768 (BAB.13.5)
12.3 Ukuran-ukuran dalam gambar
Dalam hel ini konsep ukuran fungsional, yang disebut pada Bab. 10.5
harus diterapkan sehubungan dengan toleransi yang diperlukan.
Pada G.b. 12.3 (a) nilai toleransi -0,1 untuk panjang 15 merupakan
persyaran fungsional. Pemberian ukuran seperti pada gambar G.b.12.3 (b),
memerlukan toleransi yang lebih ketat.
Tiap ukuran hanya boleh diberikan sekali dalam gambar, kecuali sebagai
ukuran bantu.
Garis sumbu, garis simetri dan garis gambar tidak boleh dipakai sebagai
garis ukur (G.b.12.5) tetapi dapat dipergunakan sebagai garis bantu (G.b.12.6).
Jika garis sumbu atau garis gambar diperpanjang untuk dipakai sebagai garis
bantu, garis perpanjangan tersebut harus ditarik denga garis tipis.
Garis bantu dan garis tidak boleh saling memotong, kecuali bila hal
tersebut tidak dapat dihindari (G.b 12.7).
Jika beberapa ukuran dinyatakan berturut-turut, garis ukur demikian
sedapatnya harus diletakkan segaris (G.b.12.8.12.9).
Jika terdapat beberapa garis ukur sejajar, tiap garis ukur harus
diletakkan dengan jarak yang sama, dengan ukuran yang terkecil harus berada
paling dalam, sehingga garis-garis bantu an ukur tidak saling berpotongan (G.b
12.10(a)). Untuk menghemat tempat atau jika ruangannya sempit, angka
ukurnya dapat diletakkan kiri kanan dari garis sumbu, dan garis ukurnya dapat
ditarik sebagian saja dengan jarak yang lebih kecil (G.b 12.10 (b))
12.6 Ukuran dari bagian yang simetris
Ukuran berantai, lihat Gb.12.20 (a) dan Gb. 12.21 (a), hanya boleh
diterapkan, bilamana kemungkinan pengumpulan toleransi tidak akan
mempengaruhi persyaratan fungsional dari benda bersangkutan.
Untuk kesederhanaan dan ruang gambar yang terbatas, atau tidak jika
menimbulkan persoalan kejelasan pembacaan, ukuran-ukuran beberapa unsur
dapat ditumpangkan satu pada yang lain, seperti tampak pada Gb.12.20(c),
12.21.(c) dan gambar 12.22).
Pada cara ini, titik pangkal yang menunjukkan garis atau bidang referensi
harus dilingkari. Angka ukurnya harus diletakkan dekat anak panas searah
dengan garis bantu bersangkutan.
12.9.4 Ukuran-ukuran kombinasi
12.10.1 Profi
Jika beberapa elemen berjarak sama, atau disusun secara teratur , cara-
cara berikut untuk penyerdehanaan dipakai.