bantu (Gb. 6.4). Garis gambar atau garis sumbu dapat dipergunakan sebagai garis bantu,
tetapi tidak boleh dipakai sebagai garis ukur.
Garis penunjuk juga dipergunakan untuk memberi nomor bagian atau untuk memberi
keterangan tentang pengerjaan khusus. Dalam hal ini garis penunjuk berakhir dengan anak
panah jika penunjuk tersebut berakhir pada garis gambar dan berakhir dengan titik jika garis
penunjuk berakhir didalam gambar (Gb. 6.6).
42
6.3 Angka-angka ukur
1. Angka-angka atau huruf-huruf harus diletakkan kira-kira ditengah-tengah dan sedikit
diatas garis ukur (Gb. 6.7). Angka ukur tidak boleh dipotong atau dipisahkan oleh garis
gambar lain. Jika dianggap perlu angka ukur boleh ditempatkan dipinggir supaya jelas (Gb.
6.8).
2. Jika angkaukur harus ditempatkan pada bagian yang diarsir, arsirnya harus dihilangkan
untuk memberi tempat angka atau huruf yang dimaksud (Gb. 6.9).
3. Dalam keadaan tertentu angka ukur dapat ditempatkan sangat dekat pada salah satu anak
panah untuk mencegah bertumpuknya angka-angka ukur, dan jika terdapat banyak ukuran ,
garis ukurnya boleh ditarik hanya sebagian agar angka ukurnya tidak terlalu jauh dari bagian
yang diberi ukuran (Gb. 6.10).
4. Pada bagian-bagian yang sempit angka ukurnya dapat ditempatkan diluar garis ukur. Untuk
ini garis ukurnya dapat diperpanjang, lebih diutamakan perpanjangannya kesebelah kanan
dan angka ukurnya diatas garis perpanjangan ini (Gb. 6.11).
43
Gb. 6.11 Angka diatas perpanjangan garis ukur
44
Gb. 6.14 Memberi ukuran tali busur, busur dan sudut
45
mempunyai satu anak panah, sedangkan ujung yang lain adalah titik pusat busur tersebut (Gb.
6.17).
Untuk jari-jari yang besar dimana titik pusatnya terletak diluar kertas gambar garis
ukurnya dapat dipotong dan digambar seperti Gb. 6.18, R250 atau ditekuk seperti R300.
Disini titik pusatnya tidak perlu ditunjukkan. Huruf “R” harus ditempatkan didepan angka
ukur, sebesar angka ukur.
Jika garis ukurnya terlalu pendek untuk menempatkan angka ukur, angka ukurnya
dapat ditempatkan pada perpanjangan garis ukur. Anak panah garis ukur diletakkan didalam
jika perpanjangannya kedalam dan diletakkan diluar jika perpanjangannya keluar
.
46
Gb. 6.20 Lambang bola
Kemiringan yaitu bagian ujung benda yang dipotong miring biasanya dengan sudut
450, ukurannya dicantumkan sebagai “x x 450”. Disini huruf x menyatakan ukuran dalamnya
pemotongan (Gb. 6.21). Di Negara Jepang sesuai standar JIS hal ini diberi lambang “C”
sebagai penyederhanaan cara diatas dan lambang ini harus ditempatkan didepan ukuran
dalam pemotongan (Gb. 6.22). Huruf “C” diambil dari huruf pertama dari kata chamfer yang
artinya dipotong miring.
47
6.9 Lambang jari-jari tanpa angka ukur
Dimana ukuran dari lengkungan sudah ditentukan oleh ukuran lain, ukuran jari-jari
tersebut dapat dijelaskan hanya dengan lambang R saja tanpa diikuti oleh angka ukur. Ini
hanya jika diperlukan. Pada umumnya hal ini tidak dilakukan. Sebagai contoh diambil
gambar dari alur pasak (Gb. 6.24). Dari bentuk gambar sudah jelas bahwa ujung-ujung alur
pasak berupa setengah lingkaran yang jari-jarinya dapat diambil dari lebar pasak. Sebenarnya
tanpa atau dengan lambang R hal ini sudah jelas.
48
Bila letak dan luas dari bagian yang akan dikerjakan khusus sudah jelas dari gambar
tidak perlu diberi ukuran. Cara penunjukannya sama dengan garis sumbu tebal dengan garis
penunjuk seperti pada Gb. 6.27.
49