Indonesia
Laporan Hasil
PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
Tim Peneliti
Ketua : Dra. Welsi Haslina, M.Pd.
NIDN : 0023037004
Anggota : Lilimiwirdi, S.S., M.Hum.
NIDN : 1030098102
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI PADANG
APRIL 2021
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
minggu)
Pendidikan
Ilmu Bahasa
3. Objek Penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian):
Website Perguruan Tinggi, Mahasiswa, dan Dosen.
4. Masa Pelaksanaan
Mulai : 30 April 2021
Berakhir : 5 November 2021
5. Usulan Biaya DRPM Ditjen Penguatan Risbang
Tahun ke-1: Rp14.980.000,00
6. Lokasi Penelitian (labor/studio/lapangan): Labor Komputer
7. Instansi lain yang terlibat (jika ada, dan uraikan apa kontribusinya)
iii
Instansi yang terlibat dalam kegiatan penelitian ini adalah perguruan tinggi
negeri dan swasta, yaitu Universitas Andalas (Unand), Universitas Negeri
Padang (UNP), Politeknik Negeri Padang (PNP), Universitas Islam Negeri
(UIN) Imam Bonjol Padang, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) PGRI Sumatra Barat, Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer
(STMIK) Indonesia Padang, Universitas Putra Indonesia (UPI), dan Institut
Teknologi Padang (ITP). Konstribusi perguruan tinggi ini terutama dalam
memberikan data perkuliahan daringnya.
8. Temuan yang ditargetkan (metode, teori, produk, atau masukan kebijakan).
1. Parameter pembelajaran efektif kuliah daring dibutuhkan draf metode dan
teknik pelaksanaannya.
2. Standar pelaksanaan perkuliahan dibutuhkan kerangka monitoring PBM.
3. Standar lulus dan lulusan perkuliahan di perguruan tinggi dibutuhkan
kerangka penilaian yang terukur dan teratur.
9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu (uraikan tidak lebih dari 50 kata,
tekankan pada gagasan orisinal yang akan mendukung pengembangan iptek).
Penelitian perkuliahan daring di perguruan tinggi dengan analisis bahasa,
psikologi, dan budaya dapat memberikan kontribusi pada bidang ilmu
pendidikan. Agar mendapatkan pembelajaran efektif, dibutuhkan draf dan
metode kuliah daring. Teknik kuliah daring dibutuhkan monitoring PBM. Lalu,
standar penilaian mata kuliah dan lulusan perguruan tinggi dibutuhkan
kerangka penilaian yang teratur dan terukur.
10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran (tuliskan nama jurnal ilmiah internasional
bereputasi atau nasional terakreditasi dan tahun rencana publikasi).
Publikasi hasil penelitian ini hendaknya di jurnal terakreditasi Sinta 1−3.
11. Rencana luaran HKI, buku, purwarupa, rekayasa sosial atau luaran lainnya
yang ditargetkan, tahun rencana perolehan atau penyelesaiannya: Luarannya
berupa buku, yaitu Buku Pedoman Perkuliahan Daring di Perguruan Tinggi
yang penyelesaiannya pada bulan Januari 2022.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. i
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ ix
RINGKASAN .......................................................................................................x
ABSTRAK…………………………………...………………………………..Xii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Media Layanan yang Digunakan Kampus Saat Kuliah Daring .............35
Grafik 2. Persentase Media yang Digunakan pada Saat Kuliah Daring ...............36
Grafik 3. Persentase Materi yang Disampaikan pada Saat Kuliah Daring ...........37
Grafik 4. Persentase Proses Pelaksannaan Kuliah Daring ....................................38
Grafik 5. Umpan Balik Pembelajaran yang Digunakan ........................................39
Grafik 6. Kamera Diaktifkan Selama Perkuliahan Daring .................................39
Grafik 7. Rekap Mengajar Kuliah Daring yang Dilakukan oleh Prodi .................40
Grafik 8. Persentase Kendala-kendala yang Terjadi Selama Kuliah Daring ........40
Grafik 9. Prilaku Mahasiswa Bisa Dikontrol Saat Melakukan Kuliah Daring .....41
Grafik 10. Media Layanan Digunakan oleh Kampus Saat Kuliah Daring............46
Grafik 11. Media yang Digunakan pada Saat Kuliah Daring ...............................47
Grafik 12. Pemberian Materi Ketika Kuliah Daring Berbentuk ...........................48
Grafik 13. Proses Pendidikan dalam Kuliah Daring .............................................49
Grafik 14. Umpan Balik Pembelajaran yang Digunakan ......................................50
Grafik 15. Kamera Diaktifkan Selama Perkuliahan Daring .................................51
Grafik 16. Aktivitas yang Membuat Mahasiswa Tidak Fokus Selama Kuliah
Daring.....................................................................................................................51
Grafik 17. Kuantitas Pengumpulan Tugas Selama Kuling Daring .......................52
Grafik 18. Kendala Sarana dan Prasarana dalam Kuliah Daring ..........................53
Grafik 19. Pengontrolan Sikap Mahasiswa ...........................................................54
x
RINGKASAN
Pembelajaran daring sudah terjadi lebih kurang satu tahun. Untuk menjaga
jarak antarmahasiswa dan dosen atau sebaliknya agar tidak terpapar covid-19,
dibutuhkan perkuliahan daring. Namun, ada keluhan dari mahasiswa, dosen, dan
orang tua terhadap ketidakefektifan kuliah daring di kalangan mahasiswa. Analisis
dilakukan terhadap pelaksanaan kuliah daring. Kemudian, keluhan nilai mahasiswa
yang rendah di akhir semesternya. Keluhan lain juga dapat diambil dari sudut
pandang dosen yang kesulitan mengontrol dan mengambil nilai mahasiswa yang
kadang masuk dan kadang tidak, termasuk adanya mahasiswa yang jauh di
pedalaman sehingga kesulitan jaringan.
Dalam rangka meninjau lebih dalam pelaksanaan perkuliahan di perguruan
tinggi, dibutuhkan analisis dan teori bahasa, psikologi, dan budaya. Sementara itu,
metode yang digunakan adalah metode simak. Pengambilan data dilakukan dengan
penyimakan data bahasa yang disampaikan oleh mahasiswa, dosen, dan orang tua,
baik keluhan maupun masukkan mereka terhadap perkuliahan daring. Kemudian,
data diambil dengan cara turun lansung ke kampus-kampus. Selain itu, juga melalui
angket dan wawancara. Lalu, data dianalisis dan ditampilkan dalam bentuk analisis
statistik dan nonstatistik.
Media yang digunakan adalah web yang dipakai dalam sistem perkuliahan
daring di perguruan tinggi, seperti spada, e-learning, ilern, WAG, zoom, google
classroom, dan sebagainya, Kemudian, data tersebut diambil dari beberapa orang
mahasiswa di empat perguruan tinggi negeri (PTN) dan empat perguruan tinggi
swasta (PTS).Kendala terbesarnya adalah jaringan yang tidak stabil, pemberian
tugas yang banyak, komunikasi yang kurang lancar, serta domisili mahasiswa di
daerah pedalaman.
Dari data dihasilkan tingginya pelaksanaan proses pengajaran namun tidak
sebanding dengan proses pembelajaran dan pemberdayaan. Hal ini akan membuat
ilmu pengetahuan yang disampaikan hanya dalam taraf konsep saja.
Kebermanfaatan dan praktiknya sangat rendah sehingga sulitnya dinaikkan mutu
lulusan pendidikan Indonesia dengan pelaksanaan kuliah daring. Seharusnya,
proses pendidikan berupa pengajaran, pembelajaran, dan pemberdayaan harus
seimbang atau mendekati keseimbangan. Di sinilah butuhnya penekanan-
xi
penekanan dan perberdayaan oleh dosen kepada mahasiswanya tentang materi yang
disampaikan.
Cara lain yang bisa dibangun adalah dengan memberikan training motivasi
kepada mahasiswa. Lalu, mendidik mahasiswa dengan norma dan ajaran agama
yang dianut. Dosen bisa memberikan contoh, meminta umpan balik dari tugas yang
diberikan kepada mahasiswa berupa video tugas. Kemudian, dosen membuka
kuliah melalui WAG dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mempersentasi tugasnya secara virtual melalui zoom atau googlemeet. Dosen harus
memberikan petunjuk, tugas rutin, dan menginstruksikan tata cara perkuliahan
secara daring, serta meminta mahasiswa untuk membaca dan memahami RPS agar
memperoleh gambaran tentang materi dan pelaksanaan perkuliahan dari awal
sampai akhir.
xii
PENULIS
1. Dra. Welsi Haslina, M.Pd.,
Politeknik Negeri Padang, welsih@yahoo.com
2. Lilimiwirdi, S.S., M.Hum.,
Politeknik Negeri Padang, miwirdilili@gmail.com
ABSTRAK
Selama Covid-19, kuliah daring tengah diminati oleh civitas akademika
perguruan tinggi di Indonesia. Karena pembelajaran ini tidak tatap muka, dalam
penerapannya banyak ditemui kendala oleh mahasiswa. Adapun metode yang
dipakai dalam penelitian ini adalah metode simak. Metode simak, yaitu dengan
penyimakan data bahasa tertulis, tidak hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa
secara lisan, tetapi juga secara tertulis. Berdasarkan laporan hasil penelitian
terhadap website di delapan perguruan tinggi negeri dan swasta dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran yang efektif saat kuliah daring adalah pembelajaran yang
sesuai dengan standar yang diharapkan pada saat kuliah dalam jaringan. Hasilnya
adalah pelaksanaannya ada yang berjalan lancar dan kurang lancar. Kendala
terbesarnya adalah jaringan yang tidak stabil, pemberian tugas yang banyak,
komunikasi yang kurang lancar, serta domisili mahasiswa di daerah pedalaman.
Dari data didapat tingginya pelaksanaan proses pengajaran namun tidak
sebanding dengan proses pembelajaran dan pemberdayaan. Hal ini akan membuat
ilmu pengetahuan yang disampaikan hanya dalam taraf konsep saja.
Kebermanfaatan dan praktiknya sangat rendah sehingga sulitnya dinaikkan mutu
lulusan pendidikan Indonesia dengan pelaksanaan kuliah daring. Seharusnya,
proses pendidikan berupa pengajaran, pembelajaran, dan pemberdayaan harus
seimbang atau mendekati keseimbangan. Di sinilah butuhnya penekanan-
penekanan dan perberdayaan oleh dosen kepada mahasiswanya tentang materi yang
disampaikan.
Cara lain yang bisa dibangun adalah dengan memberikan training motivasi
kepada mahasiswa. Lalu, mendidik mahasiswa dengan norma dan ajaran agama
yang dianut. Dosen bisa memberikan contoh, meminta umpan balik dari tugas yang
diberikan kepada mahasiswa berupa video tugas. Kemudian, dosen membuka
kuliah melalui WAG dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mempersentasi tugasnya secara virtual melalui zoom atau googlemeet. Dosen harus
memberikan petunjuk, tugas rutin, dan menginstruksikan tata cara perkuliahan
secara daring, serta meminta mahasiswa untuk membaca dan memahami RPS agar
memperoleh gambaran tentang materi dan pelaksanaan perkuliahan dari awal
sampai akhir.
BAB I
PENDAHULUAN
Kemunculan virus corona ini mulai terdeteksi pertama kali di Negara Cina
pada awal Desember 2019. Ketika itu, sejumlah pasien berdatangan ke rumah sakit
di Wuhan dengan gejala penyakit yang tidak dikenal. Kemudian, Dr. Li Wenliang
menyebarkan berita mengenai virus misterius tersebut di media sosial. Akhirnya,
orang-orang ketakutan dan kesulitan untuk keluar rumah. Setelah terjadinya wabah
Covid-19 di berbagai belahan bumi termasuk Indonesia, orang-orang mulai mencari
cara pembelajaran yang efektif untuk jarak jauh. Pembelajaran alternatif yang
dipakai adalah dengan menggunakan media internet.
Di Indonesia, pembelajaran alternatif untuk jarak jauh ini dipakai dengan
istilah pembelajaran daring (dalam jaringan). Hal ini berdasarkan Surat Edaran
Nomor 4 Tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang
menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan seluruh
penyampaian materi akan disampaikan dari rumah masing-masing. Akhirnya,
karena peraturan ini wajib diberlakukan, pembelajaran yang seharusnya tatap muka
di kelas berubah menjadi tatap muka virtual atau kuliah daring.
Kuliah daring atau online lecture adalah sistem perkuliahan yang
memanfaatkan akses internet sebagai media pembelajaran yang dirancang dan
ditampilkan dalam bentuk modul kuliah, rekaman, video, audio atau tulisan oleh
pihak akademik/universitas. Perkuliahan ini sudah dirancang dari pihak kampus
untuk dilaksanakan sesuai dengan standar perkuliahan yang telah ditetapkan.
Namun, pelaksanaannya di lapangan menemui berbagai kendala. Data di bawah ini
diambil dari dua WAG perguruan tinggi terkait perkuliahan daring.
Kendala perkuliahan daring yang datang dari dosen, seperti data berikut.
[23:52, 3/5/2021] +62 813-6360-8038: Assalamu'alaikum Pak
WR. Terkait MK MKWU yang dikelolah bidang 1,
bagaimana penjaminan mutu & kontrol. Laporan dari
mahasiswa, dosen hanya memberikan PPT, tidak
2
perjalanan, kuliah sambil makan, kuliah sambil berjualan, kuliah sambil jalan-jalan,
bahkan ada juga kuliah sambil di WC. Keempat, cepat jenuh karena berhadapan
dengan kamera, laptop, atau HP. Kelima, stress yang terjadi karena gangguan
mental dan emosional. Keenam, banyaknya tugas yang harus dikerjakan, tidak tahu
apa yang akan dikerjakan, dan sudah pusing sendiri. Kendala-kendala tersebut dapat
dilihat pada data di bawah ini:
[21:03, 1/19/2021] +62 852-6515-7275: ... Mariza yulanda 1901122026
kelas 2A Tidak ada respon sejak akhir desember lalu. 3 minggu
terakhir tidak npernah ikut kukiah, tugas akhir matakuliah pun ybs
tidak ada.
[21:19, 1/19/2021] +62 821-7086-9149: Sama pak unk. Sepertinya di
semua mata kuliah.
[21:19, 1/19/2021] +62 852-6515-7275: Waduh . Trus gimana ya buk?
[21:19, 1/19/2021] +62 852-6515-7275: Awal Januari dia japri, katanya
haoenya rusak...
[21:20, 1/19/2021] +62 821-7086-9149: Coba tanya si Bagus ketua klsnya
pak Unk
[21:20, 1/19/2021] +62 852-6515-7275: Tidak tahu pak... Suka hilang gitu
terus pak offline maupun online
[21:20, 1/19/2021] +62 852-6515-7275: Ini jawaban bagus buk
[21:20, 1/19/2021] +62 852-6515-7275: Anak sosmed pak...
[21:21, 1/19/2021] +62 852-6515-7275: Anak tiktok pula kayaknya....
[21:21, 1/19/2021] +62 821-7086-9149: Kan dia yg ndak memberikan
surat perjanjian kemaren ya pak unk?
[21:22, 1/19/2021] +62 852-6515-7275: Iya buk titi...katanya dia sudah
akan membuat perjanjian...tapi karna alasannya hape rusak...bingung juga
jawabnya.
[21:22, 1/19/2021] +62 852-6515-7275: Lagian nggak mungkin nggak
punya haoe lain kan buk? Ortu kakak atau adik…
(Data mahasiswa yang menghilang di tengah perkuliahan diambil dari
WAG dosen, Tgl 2/4/2020)
4
Dari data di atas dapat dilihat adanya mahasiswa yang hilang di tengah-
tengah perkuliahan. Di mana mahasiswa ini tiga minggu terakhir tidak pernah ikut
kuliah. Hal seperti ini harus dicari pemecahannya, seperti pada perkuliahan
pertama harus ada kontrak perkuliahan dengan kehadiran 75%−80% sehingga
apabila tidak memenuhi syarat nilai mahasiswa tidak bisa dikeluarkan.
Kendala-kendala ini dapat dilihat sebagai berikut: Pertama, mahasiswanya
banyak yang datang terlambat dan tidak masuk. Kedua, mahasiswanya di awal
perkuliahan banyak yang datang, di pertengahan perkuliahan sudah hilang satu-
satu. Ketiga, banyak masiswa yang tidak mengumpulkan tugas bahkan ada yang
tidak ikut ujian. Oleh karena itu, untuk menciptakan pendidikan yang bermutu dan
berdaya saing dibutuhkan pembelajaran yang efektif.
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan
Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan dilakukan penelitian ini adalah:
1) mengatasi kekurangan-kekurangan dalam metode dan teknik pembelajaran
kuliah daring di kalangan mahasiswa, 2) menciptakan pembelajaran yang efektif di
kalangan mahasiswa jika ditinjau dari sudut pandang bahasa, psikologi, dan budaya,
5
BAB II
RENSTRA DAN ROAD MAP PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN
PERGURUAN TINGGI
Rencana penelitian ini dilakukan dalam waktu satu tahun oleh kelompok
peneliti. Peta jalan penelitian ini dibuat, seperti gambar di bawah ini.
Unggulan secara umum di atas. Namun, road map penelitian ini dilaksanakan hanya
pada tahun 2021−2022 dengan peta jalan penelitian terapannya dapat dijelaskan
sebagai berikut.
tinjauan terhadap sosial ekonomi keluarga dan masyarakat dari mahasiswa dalam
melaksanakan kuliah daring.
Luaran penelitian penelitian ini dapat dibagi menjadi tiga. Pertama, modul
atau buku pelaksanaan perkuliahan daring di perguruan tinggi. Kedua, hasil
penelitian ini diharapkan dapat terbit di pada jurnal terakreditasi Sinta 1−3. Ketiga,
hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk pembelajaran daring di perguruan
tinggi, baik negeri maupun swasta. Pada penelitian ini akan dibangun kebijakan
dan pertimbangan pemerintah untuk menciptakan sistem pembelajaran daring yang
efektif, berdaya guna, dan tepat guna di kalangan mahasiswa.
9
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.
Berdasarkan standar pendidikan nasional di atas, yang dimaksud dengan
pembelajaran interaktif adalah mengajar bukan sekadar menyampaikan
pengetahuan dari pendidik ke peserta didik, tetapi sebagai proses membangun
interaksi, baik interaksi antara pendidik dan peserta didik, antara peserta didik dan
peserta didik lainnya, antara peserta didik dan media pembelajaran, maupun antara
peserta didik dan lingkungannya. Melalui proses interaksi tersebut memungkinkan
kemampuan peserta didik akan berkembang baik mental maupun intelektual.
Kemudian, pembelajaran inspiratif, yaitu pembelajaran di mana peserta
didik selalu mencoba untuk melakukan sesuatu. Ketika peserta didik mendapat
informasi dan proses pemecahan masalah yang disampaikan oleh dosennya,
mahasiswa teransang untuk mencoba dan mengujinya. Oleh karena itu, pendidik
harus membuka berbagai kemungkinan yang dapat dikerjakan peserta didik sesuai
dengan inspirasinya sendiri.
Lalu, pembelajaran menyenangkan. Proses pembelajaran ini adalah
mengembangkan seluruh potensi peserta didik. Seluruh potensi itu hanya
mungkin dapat berkembang manakala peserta didik terbebas dari rasa takut,
menegangkan, dan memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Oleh karena itu,
perlu diupayakan agar proses pembelajaran merupakan proses yang
menyenangkan (enjoyful learning). Proses pembelajaran yang menyenangkan
pada saat kuliah, yaitu dengan memberikan materi yang menarik serta mengelola
pembelajaran yang hidup dan bervariasi.
Terakhir, pembelajaran menantang. Pada proses pembelajaran ini peserta
didik mampu mengembangkan kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja
otak, menguras tenaga, dan mampu berfikir yang sulit-sulit secara maksimal.
Kemampuan itu dapat ditumbuhkan dengan cara mengembangkan rasa ingin tahu
peserta didik melalui berbagi aktivitas yang meransang untuk bereksplorasi.
Menurut Wotruba dan Wright dalam Anwar (2017: 473−474) terdapat 7
(tujuh) indikator pembelajaran yang efektif, yaitu pertama, pengorganisasian
materi yang baik. Pengorganisasian adalah bagaimana cara mengurutkan materi
yang akan disampaikan secara logis dan teratur sehingga dapat terlihat kaitan yang
12
jelas antara topik satu dengan topik lainnya selama pertemuan berlangsung.
Pengorganisasian materi terdiri atas: a) perincian materi; b) urutan materi dari
yang mudah ke yang sukar; c) kaitan materi dengan tujuan pembelajaran.
Kedua, komunikasi yang efektif. Kecakapan dalam penyajian materi
termasuk pemakaian media dan alat bantu atau teknik lain untuk menarik
perhatian peserta didik merupakan salah satu karakteristik pembelajaran yang
baik. Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran mencakup penyajian yang
jelas, kelancaran berbicara, interpretasi gagasan abstrak dengan contoh-contoh,
kemampuan bicara yang baik dan kemampuan mendengar yang tinggi.
Ketiga, penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran. Seorang
peserta didik dituntut untuk menguasai materi pelajaran dengan benar, jika materi
telah dikuasainya maka materi dapat diorganisasikan secara sistematis dan logis.
Seorang pendidik harus mampu menghubungkan materi yang diajarkannya
dengan pengetahuan yang telah dimiliki para peserta didiknya, mampu
mengaitkan materi dengan perkembangan yang sedang terjadi sehingga kegiatan
pembelajaran menjadi hidup.
Keempat, sikap positif terhadap peserta didik. Sikap positif terhadap
peserta didik dapat tercermin dalam beberapa hal, antara lain: a) pendidik
memberi bantuan jika peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materi
yang diberikan; b) pendidik mendorong para peserta didiknya untuk mengajukan
pertanyaan atau memberi pendapat; c) pendidik dapat dihubungi oleh peserta
didiknya di luar jam pelajaran; d) pendidik menyadari dan peduli dengan apa yang
dipelajari peserta didiknya.
Kelima, pemberian nilai yang adil. Keadilan dalam pemberian nilai
tercermin pada: a) kesesuaian soal tes dengan materi yang diajarkan; b) sikap
konsisten terhadap pencapaian tujuan pembelajaran; c) usaha yang dilakukan
peserta didik untuk mencapai tujuan; d) kejujuran peserta didik dalam
memperoleh nilai; e) pemberian umpan balik terhadap hasil pekerjaan peserta.
Keenam, keluwesan dalam pendekatan pembelajaran. Pendekatan yang
luwes dalam pembelajaran dapat tercermin dengan adanya kesempatan waktu
yang berbeda diberikan kepada peserta didik yang memang mempunyai
kemampuan yang berbeda. Peserta didik yang mempunyai kemampuan rendah
13
Tahun 2013), dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang tercantum dalam
Permendikbud tentang Standar Nasional Sistem Pendidikan Tinggi. Kompetensi ini
mencakupi unsur nilai spiritual, nilai sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Kedua,
kompetensi dasar (KD) merupakan kemampuan spesifik yang isinya
mendeskripsikan kemampuan yang berkaitan dengan mata kuliah.
Kedua kompetensi di atas dikembangkan secara koheren, harmonis, dan
filosofis. Pembelajaran ini dilaksanakan secara aktif. Di mana mahasiswa tidak
hanya diam, tetapi juga harus aktif melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan. Proses
ini dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2016: XX) dengan
menerapkan berbagai metode belajar, sebagai berikut.
1. Pembelajaran Tematik
Metode ini bertujuan mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai,
sikap, pembelajaran, dan pemikiran kreatif dalam menggunakan teks tertentu
(tematik) untuk membangun sebuah konteks baru.
2. Pembelajaran Berbasis Saintifik
Metode belajar ini menggunakan kaidah-kaidah ilmiah, objektif, terukur, dan
sistematis dalam melakukan pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan,
dan penjelasan tentang satu teks.
3. Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang berorientasi
proses yang relatif.
4. Pembelajaran Berbasis Masalah
Proses belajar diperoleh dari masalah yang harus dipecahkan.
5. Pembelajaran Kolaborasi
Proses pembelajaran ini adalah kerja sama untuk menelurkan ide atau gagasan
dan menyelesaian masalah bersama-sama menuju visi bersama .
6. Pembelajaran Berbasis Teks
Proses pembelajaran ini berdasarkan hasil pembacaan baik dari teks lisan
maupun tertulis.
Di dalam eksplorasi ilmu pengetahuan deskripsi pencapaian pembelajaran
lulusan program studi sesuai SN DIKTI 2014, seperti gambar di bawah ini:
15
adalah guru yang digugu dan ditiru. Sementara itu, dosen itu adalah mahaguru.
Berarti dosen itu adalah maha digugu dan ditiru. Menurut Chatib (2011: 28), tidak
ada guru yang tidak mampu mengajar. Namun, di sini guru dikondisikan dalam arti
mengajar jarak jauh dengan media internet sehingga apakah dia bisa atau dapat
menyampaikan pesan itu dengan baik. Dalam pembelajaran daring, kemampuan-
kemampuan di atas akan dilihat proses pemerolehannya, seperti mengisi angket,
diskusi, tanya jawab, serta wawancara dengan dosen yang bersangkutan.
Pelaksanaan kuliah daring ini dapat ditinjau dari tiga sudut padang:
1. Tinjauan Bahasa
Menurut (Chaer, 2007: 153) tujuan utama kajian pembelajaran bahasa
adalah mengetahui hasil pembelajaran itu, mengetahui kekurangan-kekurangan
dalam metode dan teknik pembelajaran, kemudian mengatasinya demi tercapai
hasil pembelajaran yang lebih baik. Materi yang dikaji meliputi metode yang
digunakan, hasil belajar yang didapat, perbandingan hasil melalui metode yang
berbeda, pengaruh suatu aspek terhadap hasil, dan hubungan timbal balik dengan
hasil belajar lainnya, dan sebagainya.
Untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang baik, diperlukan teori-teori
dalam pembelajaran bahasa. Secara konsep bahwa elemen bahasa ada dua, yaitu
bentuk dan makna. Menurut (Wijana dan Rohmadi, 2008: 11), semantik berasal dari
bahasa Yunani, yaitu sema (kata benda) yang berarti ‘tanda’ atau ‘lambang’. Kata
kerjanya semaino yang berarti ‘menandai’ atau ‘melambangkan’. Makna adalah
apa yang dilambangkan atau ditandai. Makna akan berubah ketika yang ditandai
atau dilambangkan juga berubah. Pernyataan ini mengandung tiga pendekatan
untuk melihat makna bahasa:
Pendekatan pertama mengaitkan makna dengan masalah nilai serta
proses berpikir manusia dalam memahami realitas lewat bahasa
secara benar. Pendekatan kedua, mengaitkan makna dengan
menyusun dan menyampaikan gagasan lewat bahasa secara benar,
dan pendekatan ketiga mengaitkan makna dengan fakta pemakaian
bahasa dalam konteks sosial-situasional. Dengan demikian,
keberadaan tiga pendekatan tersebut lebih menyerupai suatu
rangkaian. Gilbert H. Herman (1968) menggunakan istilah three
level of meaning (dalam Aminuddin, 1998:63).
17
Untuk melihat makna, tidak hanya dari apa yang dipikirkan, tetapi juga
mengaitkan struktur kebahasaan dan konteks. Berdasarkan struktur kebahasaan,
makna dianalisis dalam bentuk kata, frase, klausa, kalimat, abreviasi, angka, dan
pengulangan (reduplikasi). Makna struktur bahasa ini dianalisis berdasarkan
persamaan dan perbedaan struktur ujaran dalam konteks kalimat. Hubungan
persamaan itu disebut dengan sinonim. Pemakaian kata bersinonim dapat dilihat
dari hubungan atau relasi persamaan maknanya.
Sebagaimana dikatakan oleh Bridgman (dalam Ullmann, 2007:76⎯77)
dalam buku The Logic of Modern Physics dengan pendekatan operasionalnya
mengatakan, “makna sebenarnya dari sebuah kata, harus ditemukan dengan
mengamati apa yang dilakukan orang terhadap kata tersebut, bukan mengamati apa
yang dikatakannya tentang kata itu”.
Untuk menjelaskan makna bahasa pada saat kuliah daring, dapat digunakan
konsep makna dari Ferdinan de Saussure, yaitu signifie dan signifiant yang dapat
diparalelkan dengan lambang dan referent pada segitiga Ogden dan I.A. Richards
(1923) dalam bukunya The Meaning of Meaning, seperti segitiga makna berikut.
Thouhgt of reference
Symbol Referent
Makna adalah kandungan arti yang ada di dalam perkataan atau kalimat. Kadang-
kadang makna mengalami perubahan, pengaburan, dan penyimpangan. Oleh
karena itu, konsep segitiga makna di atas dapat dimodifikasi ke dalam konsep
segitiga makna di bawah ini :
Pikiran
Pada gambar di atas, A adalah satu bentuk lingual (simbol atau lambang
bunyi) yang diolah dalam pikiran dan akan memiliki referen atau makna dasar
18
(denotatif) pada B. Ketika satu bentuk bahasa dipakai di dalam pembelajaran daring
itu memiliki ketepatan makna antara kata yang dipakai saat kuliah dengan konsep
yang dimiliki mahasiswa, mahasiswa akan mudah mengerti, seperti kata /bunga/
bermakna bagian tumbuhan yang akan menjadi buah, biasanya elok warnanya, dan
harum baunya. Namun, jika kata sudah ada perubahan, akan memunculkan makna
konotatif berupa pengaburan, penghalusan, atau perubahan pada C. Perubahan fitur
makna tersebut seiring dengan perubahan fungsi, nilai, dan ideologi dari kata itu.
Perubahan makna karena pengaruh ideologi ini bisa dianalisis dan
diperlukan konteks linguistik dan nonlinguistik. Konteks linguistik adalah konteks
di dalam kebahasaan tersebut. Sementara itu, konteks nonlinguistik adalah konteks
sosial budaya dan ideologi dari partai tersebut, seperti agama, adat, tingkah laku,
dan sistem sosial masyarakat pendukungnya.
Cara melihat makna, dapat dilihat dari jumlah yang terkandung berupa
jumlah yang disimbolkan dari benda. Hal ini dapat dilihat bagaimana seorang
mahasiswa menangkap jumlah berupa angka di dalam ilmu matematika atau
lambang-lambang kimia. Di mana sebuah lambang matematika ditampilkan
berdasarkan kandungan jumlah yang disimbolkan dari dari sebuah kata, seperti
gambar di bawah ini.
Pikiran (B)
Di mana √16 kayu (A) akan diolah oleh pemikiran mahasiswa di (B). Jika
mahasiswanya fokus akan menghasilkan makna di (C), yaitu 4 kayu atau ⸙⸙⸙⸙.
Namun, jika mahasiswa tidak fokus, menghayal, tertidur, atau ada gangguan sinyal,
mereka akan kesulitan untuk menjawab. Hal ini perlu ada cara-cara untuk
mengatasinya, seperti tinjauan psikologi.
2. Tinjauan Psikologi
Secara etimilogis, kata psikologi terdiri dari dua kata, psyche artinya jiwa
atau ruh, dan logos berarti ilmu atau ilmu pengetahuan yang dalam bahasa
sederhana disebut dengan ilmu jiwa. Menurut Baharuddin (2017: 28), psikologi
19
3. Tinjauan Budaya
Berinteraksi dengan komputer secara daring tidaklah mudah. Selain
membutuhkan dana untuk membeli HP, laptop, komputer, atau pulsa, seorang
mahasiswa harus berfikir secara menyeluruh tentang kebudayaan karena internet
itu digunakan sebagai media komunikasi masa yang mudah ditangkap oleh banyak
orang. Berdasarkan hasil studi dilakukan (Lilimiwirdi dan Nelfira, 2016: 56), dari
180 responden jenis pelayanan internet yang diketahui dan digunakan oleh remaja
Kota Padang adalah facebook 100%, Youtube 98%, dan e-mail 97%. Jika seorang
mahasiswa belum mampu berfikir secara menyeluruh tentang kebudayaan, dia
jarang menulis atau berfikir kritis dalam bentuk tulisan. Jika dia menulis yang baik,
akan membawa kebaikan untuk dirinya. Jika yang ditulisnya itu jelek, akan
membawa kehancuran untuk diri atau nama baiknya. Oleh karena itu, untuk
mengkaji hal tersebut diperlu ada kajian budaya.
Budaya adalah pikiran atau akal budi (KBBI V). Ketika pikiran ini berfikir
untuk menulis, dia harus diisi dengan konsep kebudayaan sehingga mendatangkan
kebermanfaatan bagi semua kalangan. Menurut Koentjaraningrat (2015:2) terdapat
tujuh unsur kebudayaan, yaitu sistem bahasa, sistem pendidikan, sistem
kekerabatan dan organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem
ekonomi/mata pencarian, sistem religi, dan kesenian.
20
BAB IV
METODE PENELITIAN
BAB V
1. Honorarium
ke-n
Referensi
Makanan
buku tulis
3. Perjalanan
4. Sewa
Material Justifikasi Sewa Kuanti Harga Tahun ke-1 Tahun ke- Tah
tas Satuan ... un
(Rp)
ke-
n
Perjalanan ke PTN 2
Perjalanan ke PTN 3
Perjalanan ke PTN 4
Perjalanan ke PTS 1
Perjalanan ke PTS 2
Perjalanan ke PTS 3
Perjalanan ke PTS 4
TAHUN (Rp)
Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan oleh peneliti yang terdiri atas
ketua dan dua anggota, yaitu sejak bulan Mei s.d. September 2021. Dalam jadwal
penelitian yang sudah direncanakan, pengumpulan data akan dilakukan dengan
mencermati pembelajaran daring dari delapan website perguruan tinggi, baik
negeri, maupun swasta yang dikelola di labor komputernya. Setelah itu, akan
dilakukan klasifikasi terhadap data yang sudah terkumpul dan kemudian dianalisis.
Selanjutnya, laporan akan disusun berdasarkan hasil analisis. Berikut skema jadwal
penelitian yang akan dilakukan.
No Jenis Kegiatan Bulan ke
1 2 3 4 5
1. Tahap Persiapan
a. Surat-menyurat dan X
administrasi
b. Penyedian data awal X
c. Studi Pustaka X
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Penyediaan data lanjutan X
b. Klasifikasi data X
c. Analisis data X
BAB VI
Ilearn (Interactive Learning) ini digunakan untuk semua mata kuliah di Universitas
Andalas. Dosen dan mahasiswa bisa berinteraksi langsung ketika kuliah daring
melalui website ini. Karena Universitas Andalas ini kampusnya sangat besar dan
28
terdiri atas beberapa fakultas, ilearn ini juga ada di beberapa fakultas, seperti
gambar di bawah ini:
Spada (11),
24%
ilearn (5),
E-learning 11%
(27), 60%
Dari data di atas dapat dilihat bahwa media layanan yang paling banyak
yang digunakan oleh dosen saat kuliah daring adalah e-learning, yaitu 60%, spada
24%, sedangkan I-learn dan e-study masing-masing 11% dan 5%. Hal ini terjadi
karena sebagian besar perguruan tinggi baik negeri ataupun swasta menggunakan
e-learning dalam pelaksanaan pembelajaran.
Whashaap
(27) 30%
Zoom (39)
43%
Edmodo (4)
4%
Video
, 6, (28,): 13%
Rencana
Pembelajaran
Word atau Semester (RPS), 2,
dokumen, 5, (46) 22%
(30):14%
URL
4, (28): 13%
Powerpoint 3,
(39): 19%
Kuis (39):
18%
1 2 3 4
sebanyak 6%, sedangkan dosen saja yang mengaktifkan kamera hanya 4%. Dalam
pelaksanaannya tidak ada mahasiswa saja yang mengaktifkan kamera.
Ada, 45,
90%
1 2
Komputer (13): 7%
Kendala terbesar dari sarana dan prasarana pada saat kuliah daring ada pada
sinyal atau jaringan, yaitu 25%. Kendala lain terdapat pada domisili atau tempat
tinggal mahasiswa yang berada di pedalaman, yaitu 18%. Kendala cuaca dan
gangguan lingkungan masing-masing 10%, kendala komputer dan pulsa juga
dengan angka perolehan yang sama, yaitu 7%. Sedangkan kendala dari HP dan
persoalan lainnya masing-masing 3% dan 2%. Kendala sinyal, domisili di
pedalaman, cuaca, dan gangguan lingkungan merupakan kendala yang harus
dicarikan solusinya oleh pemerintah maupun masyarakat.
mahasiswa secara acak, 33. Bertanya kepada mahasiswa setiap selesai menjelaskan
submateri dan mengajak berkomunikasi.
materi yang diajarkan dan dosen bisa mengetahui pemahaman mahasiswa, 12.
Mahasiswa tidak fokus karena suara terdengar putus-putus saat menjelaskan dan
mahasiswa hanya fokus mengambil absen, 13. Tidak bisa disimulasikan langsung
oleh mahasiswa, 14. Tidak bisa mengukur kompetensi yang ingin disampaikan, 15.
Sulit mengontrol hasil yang disampaikan, 16. Tidak ada praktik, 17. Praktikum
berkaitan dengan pemrograman, khusus untuk mahasiswa baru susah dilakukan
karena tidak memiliki fasilitas pribadi sehingga kurang ketercapaian materi
praktikum, 18. Praktikum yang berkaitan dengan jaringan komputer dan embedded
system, perangkat praktikum sulit didemokan secara daring, 19. Butuh waktu bagi
dosen untuk menyiapkan video praktikum tersebut agar capaian kegiatan praktikum
terpenuhi, 20. Praktik dilakukan secara luring, 21. Mahasiswa kurang memahami
materi praktik jika dilaksanakan secara daring, 22. Sulit berinteraksi dengan
mahasiswa untuk menyampaikan materi secara maksimal, 23. Sulit memberikan
materi praktik saat daring sehingga praktik dilakukan secara offline karena harus
menggunakan peralatan dengan prokes yang telah ditentukan, 24. Susah
mengoreksi pelafalan pada mata kuliah speaking, 25. Hasil praktik mahasiswa
tidak bisa dikontrol langsung, 26. Sulit mengontrol hasil pekerjaan mahasiswa, 27.
Kesulitan menjelaskan kasus yang perlu penjelasan langsung, 28. Mahasiswa
banyak yang kurang paham ketika berkaitan dengan software, 29. Praktikum
sebaiknya dilaksanakan secara luring, 30. Kesulitan untuk menilai uji coba praktik
mahasiswa karena berkaitan dengan langkah-langkah yang akan dilakukan.
26. Anggaran Manajemen, 27. Mesin Arus searah, 28. Sistem Instrumentasi, 29.
Praktikum Mesin Arus Searah, 30. Praktikum Mesin Arus Bolak-Balik, 31.
Communication Skill, 32. Writing for Media, 33. Fiqih Muamalah, 34. Makro
Ekonomi Islam, 35. Kimia Dasar, 36. Kimia Analitik, 37. Analisis Spektrometri,
38. Analisis Terapan, 39. Logika Logaritma dan Database, 40. Media Digital, 41.
Jaringan Komputer, 42. Komunikasi, 43. Game Edukasi, 44. Kewirausahaan, 45.
KAP, 46. Pengantar Manajemen, 47. Manajemen Pemasaran, 49. Akuntansi Biaya,
50. Bak dan Lembaga Keuangan, 51. Metodologi Penelitian, 52. Psikologi Karier,
53. Psikologi Kepribadian, 54. Pengetikan Bisnis, 55. Bahasa Indonesia, 56.
Ekonomi Islam, 57. Aljabar, 58. Mekanika Teknik, 59. Analisis Struktur, 60.
Perencanaan Struktur Jembatan, 61. Interoperabilitas, 62. Mekanika Kekuatan
Material, 63. Translation, 64. Reading Text, 65. Bahasa Inggris, 66. Morfologi, 67.
Sintaksis, 68. Sistem Referensi Geodesi/Geodesi Fisis/Geodesi Satelit, 69. SKILL,
70. Analisis Struktur, 71. Komunikasi Bisnis, 72. Akuntansi Keuangan, 73.
Akuntansi Sektor Publik, 74. Pengantar Akuntansi, 75. Teknik Telekomunikasi,
Instrumentasi dan Pengukuran, 76. Etika Profesi, 77. IOT, 78. Jaringan Komunikasi
Data, 79. Akuntansi Keuangan Menengah, 80. Manajemen Kesehatan, 81. Public
Health, 82. Pengantar Linguistik, 83. Dialektologi, 84. Linguistik Historis
Komparatif, 85. Fonologi, 86. Jurnalistik, 87. Penyuntingan.
Spada (33):38%
E-learning ( 34):
40%
Ilearn (13),
15%
1 2 3 4
Grafik 10. Media Layanan Digunakan oleh Kampus Saat Kuliah Daring
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa media layanan yang paling
banyak digunakan adalah e-learning dengan presentase sebanyak 40%. Disusul
kemudian oleh SPADA sebanyak 38%, sedangkan ilearn dan e-study masing-
masing 15% dan 7%.
47
Lain-lain (1): 1%
Whatsaap (50): 24%
Edmodo (7): 3%
Google classroom
(31): 15% Google meet
(44): 21%
1 2 3 4 5 6
Lain-lain ( 0): 0%
Volder (9) 4%
Silabus (35): 15%
Video ( 27): 11%
Rencana Pembelajaran
Semester (RPS)
Word atau dokumen (50): 21%
( 53): 22%
Powerpoin
(55): 23%
URL (10): 4%
1 2 3 4 5 6 7 8
pembelajaran yang efektif dilakukan pada saat kuliah daring dapat dilihat pada
grafik di bawah.
1 2 3
Lalu, dosen bisa memberikan contoh, meminta umpan balik dari tugas yang
diberikan kepada mahasiswa berupa video tugas.
1 2 3 4 5
Mahasiswa Tidak
saja, (1): 1% sama
selkali ( 1):
Dosen Saja 1%
(12), 14%
Dosen dan
Mahasiswa
( 75): 84%
1 2 3 4
Mengantuk
Bosan (44): (49): 28%
25%
Malas (18):…
1 2 3 4 5 6 7
Grafik 16. Aktivitas yang Membuat Mahasiswa Tidak Fokus Selama Kuliah Daring
52
1 2 3
Komputer
(11): 4%
Sinyal/
Domilisi di Jaringan (73):
Pedalaman 29%
(18): 7% Cuaca
(32): 1 2 3 4 5 6 7 8
13%
Tidak Ada
(16): 18%
Ada (72):
82%
1 2
diberikan kepada mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ada satu
kampus yang menyediakan ruangan video conference seperti Universitas Putra
Indonesia (UPI) sebagaimana dapat dilihat seperti gambar di bawah ini.
Pikiran (B)
Di mana √625 pohon (A) akan diolah oleh pemikiran mahasiswa tadi di
(B) jika lampu hidup atau tidak ada gangguan sinyal atau mahasiswa tidak tidur
maka makna akan dapat di C. Namun, jika terjadi gangguan sinyal, mati lampu,
atau mahasiswa tadi tidur maka makna ini akan hilang sehingga gambar tersebut
akan menjadi seperti ini:
Pikiran (B)
Jika terjadi hal seperti ini, salah satu cara untuk mengatasinya adalah dosen
harus membuat video pembelajaran atau merekam pelaksanaan perkuliahan agar
mahasiswa dapat mengikuti atau membukanya kembali pada lain waktu.
Mahasiswa juga harus punya kesadaran untuk membuka kembali, membaca, dan
mempelajarinya.
Selama perkuliahan daring, tatap muka secara langsung nyaris tidak ada dan
tidak pernah dilakukan. Di sinilah peran sebuah motivasi dan komitmen untuk
menjaga agar tetap semangat dalam melaksanakan pembelajaran daring. Jika
berhadapan dengan laptop, HP, atau komputer akan timbul rasa jenuh dan bosan.
Menyikapi keadaan ini, tentu butuh tata cara untuk mengatasinya. Seorang dosen
hendaknya mampu melakukan variasi dalam pelaksanaan pembelajaran agar tidak
monoton. Seperti melakukan ice breaking, yaitu kegiatan untuk mengusir
kejenuhan atau untuk mencairkan suasana sehingga mahasiswa bisa lebih rileks.
Jika pembelajaran dapat dilaksanakan secara rileks diharapkan materi yang akan
disampaikan pun akan lebih mudah masuk dan dimengerti. Bahkan memberikan
reward juga perlu dilakukan sebagai apresiasi apabila ada mahasiswa yang bisa
mengerjakan tugas atau menjawab pertanyaan dengan cepat. Apabila variasi untuk
meningkatkan motivasi belajar bisa dilakukan diharapkan mahasiswa akan senang,
nyaman, serta menjiwai kegiatan perkuliahan daring.
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, peneliti bisa memberi saran
terhadap dosen, mahasiswa, orang tua, dan pemerintah adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa harus berpartisipasi aktif selama mengikuti perkuliahan dalam
jaringan. Jika domisilinya di pedalaman, harus bisa mengusahakan lokasi
atau tempat yang jangkauan sinyalnya lebih stabil untuk kelancaran
pelaksanaan kuliah.
2. Dosen harus lebih aktif memberikan pengarahan dan panduan pada
mahasiswa dan mahasiswa diharapkan mahasiwa responsif serta bisa
meningkatkan keberdayaan.
3. Pembelajaran online sebaiknya tidak dilaksanakan dalam jumlah yang
banyak atau besar.
4. Pemerintah dalam hal ini bekerja sama dengan swasta harus bisa
meningkatkan fasilitas dengan membangun tower sampai ke berbagai
pelosok sehingga dipastikan mahasiswa dari penjuru mana pun bisa lancar
mengakses pembelajaran daring.
5. Orang tua diharapkan turut berperan aktif memperhatikan anaknya selama
perkuliahan daring berlangsung. Mereka harus kooperatif untuk
menciptakan kenyamanan, menjaga konsentrasi dan menyediakan fasilitas
untuk pelaksanaan kuliah online.
6. Para peneliti diharapkan lebih banyak lagi mengkaji tentang pembelajaran
kuliah daring ini mengingat pandemi yang tidak kunjung berakhir dan bisa
jadi menjadi endemi untuk tahun-tahun berikutnya sehingga sistem kuliah
daring ini belum bisa berakhir.
64
64
REFERENSI
Chatib, Munif. 2011. Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa dan
Semua Anak Juara. Bandung: Khaifa.
Irham, Muhamad dan Novan Ardi Wiyani. 2017. Psikologi Pendidikan: Teori
dan Aplikasi dalam Pembelajaran. Jogyakarta: Ar-Ruzz Media.
1. Honorarium
Makanan
3. Perjalanan
4. Sewa
Perjalanan ke PTN 2
Perjalanan ke PTN 3
Perjalanan ke PTN 4
Perjalanan ke PTS 1
Perjalanan ke PTS 2
Perjalanan ke PTS 3
Perjalanan ke PTS 4
Sarana utama untuk melakukan penelitian ini adalah labor komputer untuk
melihat website perguruan tinggi yang mengelola perkuliahan daring. Di
Politeknik Negeri Padang memiliki labor computer yang mengelola
perkulihan daring dengan nama web Spada ( System Pembelajaran Daring).
Begitu juga di perguruan tinggi yang lain juga mempunyai labor computer
untuk mengelolanya.
Lampiran 3. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas
A. Ketua Peneliti
1. Nama Lengkap : Dra. Welsi Haslina, M.Pd.
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
4. NIP/NIK : 19700323 199303 2001
5. NIDN : 0023037004
6. Tempat/ Tgl Lahir : Padang, 23 Maret 1970
7. E-mail : welsih@yahoo.com
8. Nomor Telepon/HP : 081374808005
9. Alamat Kantor : Politeknik Negeri Padang Kampus Unand
Limau Manis Padang
10. Nomor Telepon/Faks : 0751-72590/ 0751-72576
B. Anggota
Peneliti 1 (Dosen)
1. Nama Lengkap : Lilimiwirdi, S.S., M.Hum.
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
4. NIP/NIK/Identitas lainnya : 1301047009810001
5. NIDN : 1030098102
6. Tempat dan Tanggal Lahir : Jalan Baru, 30 September1981
7. E-mail : miwirdilili@gmail.com
8. Nomor Telepon/HP : 081374113232
9. Alamat Kantor : Politeknik Negeri Padang,
Kampus Unand Limau Manis Padang
10. Nomor Telepon/ Faks : (0751) 72590
Peneliti 2 (mahasiswa)
1. Nama Lengkap : Dennisa Media Putri
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. No.BP : 2001022070
4. NIP/NIK/Identitas lainnya : 1371095605020009
5. Prodi (Jurusan) : Diploma III/ D-3 Teknik Sipil
6. Tempat dan Tanggal Lahir : Padang/16 Mei 2002
7. E-mail : dennisameydiaputri@gmail.com
8. NomorTelepon/Hp : 085265873106
9. Alamat Kantor : Politeknik Negeri Padang.
Kampus Unand Limau Manis Padang
10. Nomor Telepon/faks : (0751)72590
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Dra. Welsi Haslina, M.Pd.
gelar)
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19700323 199303 2001
5 NIDN 0023037004
6 Tempat dan Tanggal Lahir Padang, 23 Maret 1970
7 E-mail welsih@yahoo.com
8 Nomor Telepon/HP 081374808005
9 Alamat Kantor Kampus Limau Manis Politeknik Negeri
Padang
10 Nomor Telepon/Faks 0751-72590 / 0751-72576
11 Lulusan yang Telah
Dihasilkan
12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Pengetikan Bisnis
2. Bahasa Indonesia
B.Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Universitas Andalas Universitas Negeri
Tinggi Padang
Bidang ilmu Bahasa dan Sastra Pendidikan Bahasa
Indonesia Indonesia
Tahun Masuk-Lulus 1988-1992 2009-2011
Judul Analisis Pemakaian Ejaan Penggunaan Bahasa
Skripsi/Tesis/Disertasi pada Laporan Penelitian Indonesia Baku pada
Dosen di Fakultas Sastra Laporan Tugas Akhir
Universitas Andalas Mahasiswa Politeknik
Padang Negeri Padang
Nama Prof. M. Atar Semi Prof. Dr. Syahrul
Pembimbing/Promotor Ramadhan, M.Pd.
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber Jml ( Rp)
Keterampilan Berbahasa
Inggris Mahasiswa
1 Politeknik Negeri Padang
Hiber
2016 dan Korelasinya dengan Rp 60juta
DIKTI
Proses Pembelajaran
Bahasa Inggris pada SMA
dan SMK
Kebijakan Formulasi
Hukum Positif dan
2 Hukum Islam pada
2016 Penanggulangan Cyber Fundamental Rp 50juta
Sex (Studi Kasus
Masyarakat Sumatera
Barat)
Pengaruh Re-Branding
3 Terhadap Ekuitas Merek
2017 Terapan Rp 15juta
Studi Kasus di Politeknik
Negeri Padang
Hukum Pidana Islam dan
4 Peran Serta Dinas
Kesehatan Pada
2019 Dana DIPA Rp15juta
Penanggulangan
HIV/AIDS Homoseksual
di Kotamadya Padang
Model Pengukuran
5 Kinerja Nazhir Wakaf:
2019 Dana DIPA Rp15juta
Studi Kasus Lembaga
Wakaf Daaruut Tauhiid
Desain dan Implementasi
6 Aplikasi Perhitungan
Kelebihan Jam Mengajar
2020 Dana DIPA Rp8,5juta
Jurusan Akuntansi
Menggunakan Microsoft
Access
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung-jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikianlah biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan salah satu kegiatan pada Tridharma Perguruan Tinggi.
A. Identitas Diri
5 NIDN 1030098102
6 Tempat dan Tanggal Lahir Jalan Baru, 30 September1981
7 E-mail miwirdilili@gmail.com
8 Nomor Telepon/HP 081374113232
9 Alamat Kantor Politeknik Negeri Padang Kampus Unand
Limau Manis Padang
10 Nomor Telepon/Faks 0751-72590
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan
12 Mata Kuliah yang Pernah Diampu 1. Bahasa Indonesia
2. Tata Tulis Laporan
3. Metode Penelitian
4. Menulis Karya Ilmiah
5. Teknik Penulisan Karya Ilmaih
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Universitas Andalas Universitas Andalas
Tinggi
Bidang ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Linguistik
Tahun Masuk-Lulus 2000—2004 2008-2010
Judul Skripsi/Tesis/ Gaya Bahasa Propaganda Eufemisme dalam
dalam Memeragi Terorisme Masyarakat Minangkabau
Tinjauan Stitistika Kota Padang
Nama Pembimbing/ 1. Dra. Lindawati, M.Hum. 1. Prof. Dr. Nadra, M.S.
E. Kegiatan Seminar/Workshop
5 Pembuat Soal dan Dewan Juri pada acara Lomba 2017 Universitas
Olimpide Bahasa dan Sastra dalam Rangkaian Andalas
Perlombaan Festival Bahasa dan Sastra II
dengan tema Bahasa dan Sastra Sebagai
Pengembang Literasi
6 Workshop Peningkatan Mutu Dosen dalam 2017 Dirjen
Penyusunan Proposal Program Riset Terapan Penguatan
Riset dan
Pengembanga
n Kemenristek
RI
(Hotel Basco)
Universitas
Andalas
10 Sapardi Djoko Damono, Sang Penyair yang Profesor 2020 Fakultas Ilmu
Budaya
Universitas
Andalas
institusilainnya
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung-jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikianlah biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan salah satu kegiatan pada Tridharma Perguruan Tinggi.