• Seragam.
Skala pembesaran :
2 : 1 atau 5 : 1(untuk gambar detail khususnya
gambar mesin dan listrik)
Cara membaca skala gambar
Skala Pengecilan
Contoh skala 1 : 20
1 = jarak benda pada gambar ( Sd / skala depan)
20 = jarak benda sesungguhnya (sb / skala
belakang
Skala Pembesaran
Contoh skala 5 : 1
5 = jarak benda sesungguhnya ( Sd )
1 = jarak benda pada gambar Sb ( Sb )
Rumus Menghitung Skala saat
Menggambar
• Jarak benda pada gambar = (jarak benda
sesungguhnya x skala depan/skala
belakang)
Jbg = (Jbs x Sd)/Sb
• Contoh 1: Menggambar lebar jalan 1m
dengan skala 1:20 artinya skala 1:20
berarti setiap 1cm pada gambar akan
mewakili ukuran 20 cm benda
sesungguhnya, jadi jalan selebar 1m=100
cm, jika kita gambar dgn skala 1:20 maka
jarak gambarnya (100x1)/20 = 5 cm,
berarti kita menggambar lebar jalan
dengan jarak 5 cm
• Contoh 2: Menggambar Mur baut
selebar 5 mm dengan skala 5:1
Kebalikan dari contoh 1, disini benda
sesungguhnya berukuran lebih kecil,
gambar dibesarkan agar terlihat detail,
setiap 5 cm pada gambar mewakili 1
cm benda yg sebenarnya, maka jarak
pada gambar adalah
(0,5 cm x 5)/1 = 2,5 cm
Kepala Gambar ( Etiket)
• Setiap gambar kerja yg dibuat selalu ada
etiketnya. Etiket dibuat di sisi kanan
bawah kertas gambar. Pada etiket kita
dapat mencantumkan:
• Nama yg membuat gambar.
• Judul gambar.
• Nama Instansi, departemen atau sekolah.
• Tanggal menggambar atau selesai
menggambar
• Tanggal diperiksa dan nama
pemeriksa.
• Ukuran kertas gambar yang dipakai.
• Skala gambar.
• Jenis proyeksi.
• Satuan ukuran yg digunakan.
• Berbagai data yg diperlukan utk
kelengkapan gambar.
Contoh Etiket
Proyeksi
• Utk bisa memahami informasi dari
sebuah gambar, antara designer
(perancang gambar), drafter (juru
gambar), dan operator (pengguna
gambar) harus mempunyai konsep yg
sama shg informasi gambar yg di
maksudkan tidak terjadi salah
pengertian. Utk itu mereka hrs
memahami simbol, ukuran, dan skala
gambar yg telah distandarkan. Cara lain
utk membaca gambar adalah dengan
memahami proyeksi dari gambar tsb.
• Proyeksi adalah gambar dari benda
nyata atau khayalan, yang dilukiskan
menurut garis-garis pandangan
pengamat pada suatu bidang
datar/bidang gambar.
Grafik Pembagian Proyeksi
Proyeksi Piktorial
Menggambar Proyeksi
Adalah cara menampilkan gambar benda yg
mendekati bentuk dan ukuran sebenarnya
secara tiga dimensi dengan pandangan
tunggal.
Proyeksi Isometris
adalah cara menampilkan benda dengan
tepat, karena panjang garis pada sumbu-
sumbunya menggambarkan panjang
sebenarnya.
Proyeksi Dimetris
merupakan penyempurnaan dari
gambar isometri, dimana garis-garis
yg tumpang tindih yg terdapat pd gbr
isometris, pd gbr dimetri tidak
kelihatan lagi.
Proyeksi Perspektif adalah merupakan
proyeksi piktorial yg terbaik kesan
visualnya, tetapi cara penggambarannya
sangat sulit dan rumit. Garis pandang di
pusatkan pada satu atau beberapa titik
sebagai mata pengamat.