RANGKAIAN SERI
Gambar 1.1 Tiga resistor terhubung secara seri di antara titik a dan d
Sedangkan V = I . R, maka:
Arus yang melalui disetiap tahanan adalah sama, I = Iab = Ibc = Icd, maka:
V = I . ( R1 + R2 + R3 )
V = I . RT
Dapat diperoleh:
RT = R1 + R2 + R3
Rangkaian Listrik I 2
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
Perhatikan gambar 1.2, Suatu rangkaian tahanan yang dihubungkan secara seri,
diketahui R1 = 2 , R2 = 5 , R3 = 3 , dan tegangan sumber V = 20 V, maka
hitunglah : a) Hambatan pengganti ( RT )
V
RT = 2 + 5 + 3 I= R1 + R2 + R3
RT = 10 20 V
I= =2A
10
c) V1 = I . R1 V2 = I . R2 V3 = I . R3
V V V
V1 = R .R1 V2 = R .R2 V3 = R .R3
T T T
V V V
V1 = R .R1 V2 = R .R2 V3 = R .R3
1 + R 2 + R3 1 + R2 + R3 1 + R2 + R3
R1 R2 R3
V1 = R .V V2 = R .V V3 = R .V
1 + R 2 + R3 1 + R2 + R3 1 + R2 + R3
20 V 20 V 20 V
V1 = 2 + 3 + 5 .2 V2= 2 + 3 + 5 .5 V3= 2 + 3 + 5 .3
20 V 20 V 20 V
V1 = 10 .2 V2 = 10 .5 V3 = 10 .3
V1 = 4 V2 = 10 V3 = 6
a) Nilai tahanan atau resistor yang dibutuhkan lebih besar dari tahanan atau
resistor yang tersedia
b) Untuk membagi tegangan, bila tegangan yang diminta lebih kecil ataupun
lebih besar daripada yang tersedia.
Gambar 1.3 Tiga resistor terhubung secara paralel di antara titik a dan b
V1 V2 V3
I1 = R , I2 = R , I3 = R
1 2 3
Ketiga arus tersebut berasal dari arus yang masuk pada titik a, sehingga:
I = I1 + I2 + I3
atau,
V1 V2 V3
I =R + +
1 R2 R3
V V1 V2 V3
= + +
RT R1 R2 R3
karena,
V = V1 = V2 = V3
maka,
1 1 1 1
= + +
RT R1 R2 R3
Gambar 1.4 Dua resistor terhubung Gambar 1.5 Dua resistor terhubung
secara paralel di antara titik a dan b secara paralel di antara titik a dan b
1 1 1 1 1 1 1
= + = + +
RT R1 R2 RT R1 R2 R3
1 R2 + R1 1 R2 . R3 + R1 . R3 + R1 . R2
= =
RT R1 . R2 RT R1 . R2 . R3
R1 . R2 R1 . R2 . R3
RT = R1 + R2 RT = R1 . R2 + R1 . R3 + R2 . R3
Contoh penyelesaian rangkaian paralel:
Penyelesaian :
R1 . R2 V
a) RT = b) IT =
R1 + R2 RT
4 . 6 V
RT = IT = R1 . R2
4 + 6
R1 + R2
24 2
RT = = 2,4 IT =
R1 + R2
.V
10
R1 . R2
4 + 6
IT = . 24 v
4 . 6
10
IT = . 24 v = 10 A
24 2
V1 V2
c) I1 = R I2 = R
1 2
24 v 24 v
I1 = 4
=6A I2 = 6
=4A
Rangkaian Listrik I 6
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
V1
I1 = R
1
Karena: V = IT . RT , maka:
IT . R T
I1 =
IT . R T I2 = R2
R1
IT R1 . R2
IT
I1 = R . ( R
R1 . R2
) I2 = R . ( R )
2 1+ R2
1 1 + R2
IT R1 . R2
IT
I1 = R . ( R
R1 . R2
) I2 = .( )
R2 R1 + R2
1 1+ R2
R1
I1 =
R2
. IT I2 = . IT
R1 + R2
R1 + R2
4
I1 =
6
. 10 A I2 = . 10 A
4+6
4+6
4
I1 =
6
. 10 A = 6 A I2 = . 10 A = 4 A
10
10
a) Nilai tahanan atau resistor yang dibutuhkan lebih besar dari tahanan atau
resistor yang tersedia
b) Diperlukan untuk pembagian aliran, bila aliran yang diminta lebih kecil
ataupun lebih besar daripada yang telah tersedia
Gambar 1.7 Tiga buah resistor yang dihubungkan secara paralel dan seri
Arus yang masuk pada rangkaian pada Gambar 1.8 akan melalui
tahanan R1 dan RP, seperti halnya arus yang memasuki pada tahanan seri
nilainya sama besar. Jika kita lihat rangkaian pada Gambar 1.7, arus yang
masuk akan melewati tahanan R1 kemudian akan terbagi di titik b, sebagian
arus mengalir melewati R2 dan sebagiannya lagi melewati tahanan R3.
Sedangkan arus pada titik c akan sama besar dengan arus yang masuk pada
rangkaian. Sesuai dengan Hukum pertama Kirchoff yaitu Jumlah arus yang
Rangkaian Listrik I 8
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
masuk pada suatu titik cabang harus sama dengan jumlah arus yang
meninggalkannya. Untuk tegangannya dapat dianalisis sesuai dengan cara
sambungannya. Sambungan secara seri memiliki jumlah seluruh tegangan
tiap tahanannya sama dengan tegangan sumber, sedangkan sambungan
paralel tegangan setiap tahanannya sama besar. Maka persamaan arusnya:
I = I1 = IP
I = I1 = I2 + I3
Tegangannya,
V = Vab + Vbc
Vbc = V2 = V3
Penyelesaian :
Rangkaian Listrik I 9
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
R2 . R3
RP = R
2+ R3
3 .6
RP = 3 + 6
18 2
RP = =2
9
RT = R1 + RP
RT = 4 + 2
RT = 6
V
b) IT = RT
12 v
IT = =2A
6
IT = I1 = IP = 2 A
Rangkaian Listrik I 10
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
IP = I2 + I3
R3 R2
I2 = . IT I3 = . IT
R2 + R3 R2 + R3
6 3
I2 = .2A I3 = .2A
3+6 3+6
6 3
I2 = .2A I3 = .2A
9 9
I2 = 1,33 A I3 = 0,67 A
V = V1 + VP
R1 RP
V1 = R .V VP = R .V
1 + RP 1 + RP
4 2
V1 = 4 + 2 .12 v VP = 4 + 2 .12 v
4 2
V1 = .12 v VP = 6 .12 v
6
V1 = 8 volt VP = 4 volt
VP = V2 = V3 = 4 volt
IV. POTENSIOMETER
Rangkaian Listrik I 11
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
Vout = +1 . Vin
Penyelesaian :
a) Ketika terminal yang dapat bergeser berada pada posisi paling
atas, Vout-nya dapat dihitung =
50
Vout = 120 x = 60 V.
50+50
Tabel potensio
Rangkaian Listrik I 13
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
Keterangan
Vin = Tegangan Masuk Rm = Tahanan Dalam
Rport 1 = Potensio (bagian 1) Rp1 = Rangkaian Pararel 1
Rport 1 = Potensio (bagian 2) Rp2 = Rangkaian Pararel 2
R = Resistor Vout = Tegangan Keluar
Jawab:
a) RT = R1 + R2 + R3 + R4
RT = 2 + 3 + 4 + 6
RT = 15
b) V = I . ( R1 + R2 + R3 + R4 )
V=4A.(2+3+4+6)
V = 4 A . 15
V = 60 volt
Jawab :
Seri: Rde = R2 + R3
Rde = 6 + 6 = 12
12 . 6
Rch = =4
12 + 6
Selanjutnya,
Seri: Rjk = R6 + R7
Rbi = 3 + 3 = 6
Rangkaian Listrik I 16
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
Maka:
10 . 6
Rag = = 3,75
10 + 6
3) Tiga buah resistor dirangkai seperti gambar dibawah ini. Jika rangkaian
tersebut memiliki kuat arus sebesar 4 A, tegangan sumbernya 60 volt dan
R1 = 6 , R2 = 24 . Berapakah besar hambatan pada tahanan R3?
Dik: R1 = 6 Dit: R3 ?
R2 = 24
I=4A
V = 60 volt
Rangkaian Listrik I 17
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
Jawab:
V = I . RT
V
RT = I
60 v
RT = = 15
4A
R1 . R2
RP = R1 + R2
6 . 24 144 2
RT = = = 4,8
6 + 24 30
RT = RP + R3
R3 = RT RP
R3 = 15 4,8 = 10,2
Jawab:
Arus total yang masuk pada rangkaian paralel memiliki nilai yang sama
besar dengan jumlah seluruh arus pada masing-masing tahanan,
sedangkan arus total yang masuk pada rangkaian seri memiliki nilai yang
sama besar dengan nilai arus pada setiap masing-masing tahanan.
Seri : IT = I1 + I2 + I3 + ... + In
Paralel : IT = I1 = I2 = I3 = ... = In
Rangkaian Listrik I 18
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
Jawab :
a) Tegangan minimum antara terminal b dan c akan terjadi saat
kontak geser berada pada posisi paling bawah dari resistor
variabel. Pada posisi ini, Vout = 0 V, karena terminal b dan c
terhubung singkat ( short circuit ) seperti yang terlihat pada
gambar di bawah ini.
.2 50.50
Rp = +2 = 50+50 = 25K
25
Vout = Vin x = 120 V x 25+50
+1
= 40 V.
DAFTAR PUSTAKA
Guntoro, Nanang A. 2013. Fisika Terapan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hardy, Syam. 1994. Dasar-Dasar Teknik Listrik Aliran Rata 1.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Grob, Bernard. 1984. Basic Electronics. New York: Mc Graw Hill.