Anda di halaman 1dari 22

1

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Seperti yang kita ketahui di era globalisasi ini dunia kesehat
an emakin maju dan berkembang. Teknik dan cara pengobatan modern semakin banyak
ditemukan, dan terkadang teknik dan cara pengobatan tersebut cenderung membahaya
kan bagi tubuh manusia. Namun manusia saat ini tidak terlalu mempedulikan efek y
ang ditimbulkan itu, mereka lebih cenderung dibutakan oleh kemutakhiran dan keca
nggihan dari teknikteknik pengobatan modern tersebut. Kebanyakan manusia sekaran
g mulai melupakan teknik-teknik pengobatan secara agama yang sudah ada sejak zam
an dahulu, terutama umat muslim. Sejak zaman rasulullah pengobatan secara agama
sudah dikenal untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Bahkan Rasullullah sendiri m
enerapkan pengobatan secara agama tersebut pada dirinya sendiri. Pengobatan seca
ra agama sudah barang tentu aman diterapkan dalam proses penyembuhan suatu penya
kit, karena pengobatan secara agama memiliki tingkat resiko yang lebih rendah di
bandingkan pengobatan modern yang kini banyak ditemui. Dilihat sepintas tampakny
a pengobatan secara agama tidak memberi manfaat apapun, bahkan pengobatan sepert
i ini lebih terkesan kuno, irrasional, dan mengada-ngada apabila dibandingkan de
ngan obat-obat medis modern yang memakai obat-obatan sintetik serta pembedahan y
ang memerlukan biaya yang mahal. Seperti yang kita ketahui kini segala sesuatu y
ang berbau barat yang didominasi oleh orang nasrani dan yahudi tampak indah menyen
angkan, dan menyembuhkan, hal ini merupakan salah satu upaya mereka menjauhkan u
mat muslim dari AlQuran, yang diketahui apabila umat muslim berpegang teguh pada
Al-

2
Quran umat muslim akan menguasai dunia dan Berjaya, seperti yang dialami umat is
lam pada abad 8 hingga 12 masehi. Oleh karena itu kami sebagai umat muslim yang
kini sedang duduk di bangku perkuliahan di bidang kesehatan merasa tergerak hati
nya untuk membahas dan memperkenalkan kembali pengobatan ala agama khususnya bek
am yang sudah banyak dilupakan keberadaannya. B. TUJUAN 1. Tujuan umum Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai peng
obatan ala agama. 2. Tujuan khusus a. Mampu mendeskripsikan pengertian dari peng
obatan bekam. b. Mampu menjelaskan sejarah pengobatan bekam. c. Mampu menjelaska
n tentang jenis-jenis bekam. d. Mampu menjelaskan waktu yang disunahkan untuk be
rbekam. e. Mampu menjelaskan prosedur pelaksanaan bekam. f. Mampu mendeskripsika
n diagnose penyakit berdasarkan reaksi pigmen setelah dibekam. g. Mampu menjelas
kan larangan-larangan saat berbekam. h. Mampu menyebutkan dasar melakukan bekam.

4
BAB II ISI
A. KONSEP PENGOBATAN ALA AGAMA ISLAM Banyak ayat Al Qur'an yang mengisyaratkan t
entang pengobatan karena Al Qur'an itu sendiri diturunkan sebagai penawar dan Ra
hmat bagi orang -orang yang mukmin . Terdapt penjelasan dalam Al-Quran " Dan kam
i menurunkan Al Qur'an sebagai penawar dan Rahmat untuk orang-orang yang mu'min
"( Al-Isra : 82 ). Menurut para ahli tafsir bahwa nama lain dari Al Qur'an yaitu
" Asysyifa " yang artinya secara Terminologi adalah Obat Penyembuh." Hai manusi
a , telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari tuhanmu dan sebagai o
bat penyembuh jiwa ,sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman "
( Yunus : 57 ). Al Qur'an juga mengisyaratkan tentang pengobatan juga menceritak
an tentang keindahan alam semesta yang dapat kita jadikan sebagai sumber dari pe
mbuat obat-obatan ." Dia menumbuhkan tanaman-tanaman untukmu, seperti zaitun, ko
rma, anggur dan buah-buahan lain selengkapnya . sesungguhnya pada hal-hal yang d
emikian terdapat tanda-tanda Kekuasaan Allah bagi orangorang yang mau memikirkan
( An-Nahl : 11 ) Dan makanlah oleh kamu bermacam-macam sari buah-buahan, serta
tempuhlah jalan-jalan yang telah digariskan Tuhanmu dengan lancar. Dari perut le
bah itu keluar minuman madu yang bermacam-macam jenisnya dijadikan sebagai obat
untuk manusia. Di alamnya terdapat tanda-tanda Kekuasaan Allah bagi orang-orang
yang mau memikirkan " ( An-Nahl : 69 ).

5
1. Metoda Pengobatan Nabi Muhammad SAW Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul yang dipe
rintahkan oleh Allah untuk menyampaikan wahyu kepada umat-Nya tidak lepas tingka
h lakunya dari Al Qur'an karena beliau dijadikan sebagai suri tauladan yang baik
untuk semua manusia. Firman Allah :" Sesungguhnya pada diri Rasul itu ada terda
pat suri tauladan yang baik untuk kamu ,bagi orang-orang yang mengharapkan Rahma
t dan hari kemudian dan yang banyak yang memuja Allah " ( Al Ahzab : 21) . Kata
Imam Ali :" Sesungguhnya semua tingkah laku Nabi Muhammad SAW adalah Al Qur'an "
. a. Bekam Bekam atau Hijamah adalah salah satu metode pengobatan ala Islam yang
dikenalkan oleh Nabi Muhammad saw. Hijamah dalam Bahasa Arab berarti melepaskan
darah kotor yang ada di dalam tubuh. Hal ini dilakukan untuk menyembuhkan penya
kit serta dapat juga sebagai pencegahan terjangkitnya penyakit.
b. Ruqyah Ruqyah atau yang kita kenal dengan jampi-jampi merupakan salah satu ca
ra pengobatan yang pernah diajarkan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammmad SAW. K
etika Rasullulloh sakit maka datang Malaikat Jibril mendekati tubuh beliau yang
sangat indah kemudian Jibril membacakan salah satu doa sambil ditiupkan ketubuh
Nabi, seketika itu Beliau sembuh.inilah doanya " BismIlahi arqiika minkulli syai
-in yu'dziika minsyarri kulli nafsin au-ainiasadin Alloohu yasyfiika bismIlahi a
rqiika ". Ada tiga cara yang dilakukan Nabi dalam Ruqyah:

6
1) Nafats Nafats yaitu membaca ayat Al Qur'an atau doa kemudian ditiupkan pada k
edua telapak tangan kemudian diusapkan keseluruh badan pasien yang sakit. Dalam
satu riwayat bahwasanya Nabi Muhammmad SAW apabila beliau sakit maka membaca "Al
-muawwidzat" yaitu tiga surat Al Qur'an yang diawali dengan kata " A'udzu " Yait
u : surat An Nas, Al Falaq dan Al Ikhlas kemudian ditiupkan pada dua telapak tan
gannya lalu diusapkan keseluruh badan. 2) Air liur yang ditempelkan pada tangan
kanannya Di riwayatkan oleh Bukhari-Muslim : Bahwasanya Nabi Muhammad SAW apabil
a ada manusia tergores kemudian luka ,maka beliau membaca doa kemudian air liurn
ya ditempelkan pada tangan kanannya, lalu diusapkan pada luka orang itu.Inilah d
oanya."allahumma robbinnas adzhabilbas isyfi antasy-syafii laa syifa-a illa syif
a-uka laa yugodiru saqoman ". 3) Meletakkan tangan pada salah satu anggota badan
Nabi Muhammad SAW pernah memerintahkan Utsman bin Abil Ash yang sedang sakit de
ngan sabdanya: " Letakkanlah tanganmu pada anggota badan yang sakit kemudian bac
alah "Basmalah 3x dan A'udzu bi-izzatillah waqudrotihi minsyarrima ajidu wa uhaj
iru 7x" c. Doa Mukjizat

7
Banyak do'a-do'a untuk kesembuhan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada u
mat-Nya.Antara lain :" Allahumma isyfi abdaka yan-ulaka aduwwan aw yamsyi laka i
la sholaah " . d. Dengan Memakai Madu Sebagaimana Ayat diatas bahwa madu Allah j
adikan sebagai obat maka Rasululloh menggunakan madu untuk mengobati salah satu
keluarga shahabat yang sedanga sakit .Dalam satu riwayat, ada shahabat datang ke
pada Nabi SAW memberitahukan anaknya sedang sakit, kemudian Nabi menyuruh orang
itu meminumkan anaknya madu asli sambil membaca doa. B. BEKAM 1. Pengertian beka
m
Bekam atau hijamah adalah teknik pengobatan dengan jalan membuang darah kotor (r
acun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Perkataan Al Hija
mah berasal dari istilah bahasa Arab : Hijama yang berarti pelepasan darah kotor
. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa Melayu
dikenal dengan istilah Bekam. Di Indonesia dikenal pula dengan istilah kop atau
cantuk. Selain itu ada berapa istilah yang dipakai
dalam bentuk terapi yang satu ini. Di antaranya Hijamah isttilah dalam bahasa Ar
ab. Bekam istilah Melayu, Cupping istilah dalam bahasa Inggris, Gua-sha dalam ba
hasa Cina, Cantuk dan Kop istilah yang dikenal oleh orang Indonesia. Dengan mela
kukan penghisapan / vakum maka terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/kop s
ehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) dan toksin, menghil
angkan perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah bersih ke perm
ukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem sy
araf perifer. Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa bekam bekerja dengan car
a merangsang atau mengaktifkan : (1) sistem kekebalan tubuh, (2)

8
Pengeluaran Enkefalin, (3) Pelepasan neurotransmitter, (4) Penyempitan dan peleb
aran pembuluh darah serta (5) the gates for pain pada Sistim Syaraf Pusat (CNS) ya
ng berfungsi mengartikan sensasi rasa nyeri. Apabila dilakukan pembekaman pada t
itik bekam, maka akan terjadi kerusakan mast cell dan lain-lain pada kulit, jari
ngan bawah kulit ( sub kutis), fascia dan ototnya. Akibat kerusakan ini akan dil
epaskan beberapa mediator seperti serotonin, histamine, bradikinin, slow reactin
g substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebab
kan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah y
ang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat
pembekaman. Ini menyebabkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah.
Akibatnya timbul efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat va
sodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Yang terpenting ada
lah dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing factors
lainnya oleh adenohipofise. CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH,
corticotrophin dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhk
an peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel. Penelitian lain menunjukkan
bekam pada titik tertentu dapat menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang ak
an dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan
C, serta traktus spinothalamicus kearah thalamus yang akan menghasilkan endorphi
n. Sedangkan sebagian rangsang lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen si
mpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan reflek intubasi nyeri. Berbekam me
rupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam mengobati berbagai k
elainan penyakit seperti hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis, sciat
ica, back pain (sakit punggung),

9
migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik bersifa
t fisik maupun mental. Bekam merupakan pengobatan yang dicontohkan oleh Nabi
Muhammad SAW, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Bukhari : Dari Ibnu Abbas r.a.
Rasulullah bersabda : "Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal: dengan minum ma
du, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang ummatku denga
n besi panas." (Hadist Bukhari) 2. Sejarah Bekam Hijamah atau bekam atau banyak
istilah lain yang sudah dikenal sejak dulu yaitu Kerajaan Sumeria kemudian sampa
i berkembang ke Babylonia, Mesir, Saba, dan Persia. Pada zaman Rasulullah SAW, B
eliau menggunakan kaca berupa cawan atau mangkuk tinggi. Pada zaman China Kuno,
mereka menyebutnya sebagai Perawatan Tanduk karena tanduk menggatikan kaca. Pada
kurun abad ke-18 atau abad ke-13 H, orang-orang di Eropa menggunakan lintah seb
agai alat untuk hijamah. Pada satu masa 40 juta lintah diimpor ke Negara Peranci
s untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Jadi, bila
disangkutkan pada tubuh manusia dia akan terus menghiap darah tadi dengan efekti
f. Setelah kenyang, ia tidak berupaya lagi untuk bergerak, lalu dengan sendiriny
a akan jatuh dan mengakhiri upacara hijamahnya. Kini pengobatan ini dimodifikasi d
engan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan
menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif. Selain itu sumber lain mengatak
an kalau Bekam mulai terkenal pada zaman Mesir Kuno, di mana kehidupan mereka me
mpunyai aktivitas bergadang yang tidak saja antar suku tapi juga menjangkau ke b
erbagai bangsa. Perjalanan yang jauh dan cukup melelahkan, membuat kondisi tubuh
mereka tidak nyaman, maka mereka berupaya untuk mengurangi rasa sakit di bagian
anggota tubuhnya yang dirasa sakit, dengan

10
mengeluarkan cairan-cairan darah yang mempengaruhi keseimbangan atau metabolisme
tubuhnya. Alhasil, cara tersebut memberikan dampak yang positif terhadap anggot
a tubuh yang dirasakan tidak nyaman. Tindakan ini merupakan metode pembersihan d
arah yang tidak saja memberikan kenyamanan, keseimbangan, dan menjaga metabolism
e tubuh. Akan tetapi, merupakan salah satu caara untuk penyembuhan penyakit deng
an cara pelepasan / pengeluaran darah dari anggota tubuh. Ada empat cara pengelu
aran darah yang dilakukan. a. Pembedahan Melalui Arteri Pembedahan arteri adalah
pengeluaran darah bersih yang diproduksi jantung untuk dialirkan ke seluruh tub
uh. Pembedahan ini sangat baik membantu metabolisme tubuh, karena memberi rangsa
ngan kepada tubuh untuk memproduksi sel darah baru. b. Pembedahan Melalui Vena P
embedahan vena adalah pengeluaran darah dari seluruh tubuh yang akan mengalir ba
lik ke jantung. Hal ini sangat membantu kerja jantung dalam proses pembersihan d
arah. c. Penyedotan dengan lintah Meskipun cara ini mendekati dengan pembedahan
permukaan kulit, terapi ini menggunakan lintah yang ditempelkan pada organ tubuh
yang sakit atau titik-titik tertentu yang terjadi pembekuan darah. Lintah ditem
pelkan pada permukaan kulit untuk kemudian menghisap darah yang dianggap menggan
ggu peredaran darah dari seluruh tubuh. Lintah akan berhenti menghisap darah apa
bila tubuhnya sudah tidak mampu menampunga darah lagi dan lintah tersebut akan m
ati dengan sendirinya. Pada zaman dahulu, metode-metode seperti itu banyak dilak
ukan karena merupakan cara pelepasan darah yang sangat penting dalam menjaga, me
rawat, dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Hippocrates (460-377 SM), Celsu
s (53 SM-7 M), Aulus Cornelius Galen(200-300 M) adalah manusia yang memopulerkan
cara pelepasan

11
darah di zamannya. Pembedahan selalu dilakukan pada lengan, badan, di atas Occip
ital (bagian belakang kepala), Auricular (telinga), bagian depan kepala, atau ba
gian tubuh yang dirasakan sakit. Dalam melakukan pengobatan tersebut, jumlah dar
ah yang keluar cukup banyak. Sehingga, tidak jarang pasien pingsan. Cara ini jug
a sering dilakukan orang-orang Romawi, Greek, Byzantium, Itali, dan para rahib y
ang meyakini akan keberhasilan khasitanya. d. Pembedahan Permukaan Kulit Kulit m
erupakan organ terbesar dalam tubuh manusia dan paling banyak berkumpulnya toksi
d / racun, maka cara inilah yang paling popular dalam pengeluaran toksid. Endapa
n-endapan racun yang berasal dari makananyang mengandung zat pewarna, penyedap,
pengawet, pemanis, serta pencemaran udara, dan pertisida untuk penyemprot hama b
agi tanaman / sayuran. Sisa-sisa racun tersebut banyak berkumpul di permukaan ba
wah kulit. Yang semuanya sangat membahayakan tubuh manusia. Inilah salah satu ca
ra detoksifikasi yang sangat berkesan dan tidak ada efek samping. Oleh karena it
u, metode ini sangat dikenal dan dianjurkan sejak zaman Rasulullah saw hingga sa
at ini, yang dikenal dengan Al Hijamah atau bekam. Perkembangan sains dan teknol
ogi menjadikan cara pengobatan ini lebih praktis, efektif, dan higienis serta me
ngikuti kaidah-kaidah yang telah diilmiahkan. Sehingga memudahkan setiap orang u
ntuk melakukan terapi ini. 3. Jenis Jenis Bekam a) Bekam Kering (Dry Cupping) Be
kam kering atau bekam angin (Hijamah Jaaffah), yaitu menghisap permukaan kulit d
an memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Bekam kering ini be
rkhasiat untuk melegakan sakit secara darurat atau digunakan untuk meringankan k
enyerian urat-urat punggung karena sakit rheumatik, juga penyakit-

12
penyakit penyebab kenyerian punggung. Bekam kering baik bagi orang yang tidak ta
han suntikan jarum dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah
kehitam-hitaman selama 3 hari. b) Bekam Basah (Wet Cupping) Bekam basah (Hijama
h Rothbah), yaitu pertama kita melakukan bekam kering, kemudian kita melukai per
mukaan kulit dengan jarum tajam (lancet), lalu di sekitarnya dihisap dengan alat
cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Lama
nya setiap hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9 menit, lalu dibuang darah ko
tornya. Penghisapan tidak lebih dari 7 kali hisapan. Darah kotor berupa darah me
rah pekat dan berbuih. Dan selama 3 jam setelah di-bekam, kulit yang lebam itu t
idak boleh disiram air. Jarak waktu pengulangan bekam pada tempat yang sama adal
ah 3 minggu. c) Bekam Seluncur (Sliding Cupping) Yaitu metode bekam yang mana ge
las bekam diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya).
Metode ini serupa dengan Guasha (cina), scrapping (inggris) atau kerokan (jawa)
, namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan. d) Bekam
Cepat (Flash Cupping) atau Bekam Tarik Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepa
s tarik lepas secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila di
bekam gelas cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi. 4. Wak
tu Berbekam Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan, karena darah ko
tor berhimpun dan lebih terangsang (darah sedang pada puncak

13
gejolak). Anas bin Malik radhiallaahu 'anhu menceritakan bahwa : "Rasulullah SAW
biasa melakukan hijamah pada pelipis dan pundaknya. Ia melakukannya pada hari k
etujuhbelas, kesembilanbelas atau keduapuluhsatu." (Diriwayatkan oleh Ahmad). Pe
milihan waktu bekam adalah sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan da
n penjagaan diri terhadap penyakit. Adapun untuk pengobatan penyakit, maka harus
dilakukan kapan pun pada saat dibutuhkan. Dalam hal ini Imam Ahmad melakukan be
kam pada hari apa saja ketika diperlukan. Imam asy-Syuyuthi menukil pendapat Ibn
u Umar, bahwa berbekam dalam keadaan perut kosong itu adalah paling baik karena
dalam hal itu terdapat kesembuhan. Maka disarankan bagi yang hendak berbekam unt
uk tidak makan-makanan berat 2-3 jam sebelumnya. 1. Dari Abu Hurairah radhiallaa
hu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa berbekam pada hari ke-17, 19 dan 2
1 (tahun Hijriyah), maka ia akan sembuh dari segala macam penyakit. (Shahih Sunan
Abu Dawud, II/732, karya Imam al-Albani) 2. Dari Abdullah bin Masud radhiallaahu
anhu, Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya sebaik-baik bekam yang kalian laku
kan adalah hari ke-17, ke-19, dan pada hari ke-21. (Shahih Sunan at-Tirmidzi, Sya
ikh al-Albani (II/204)) 3. Dari Anas bin Malik radhiallaahu anhu, dia bercerita
: Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam biasa berbekam di bagian urat merih (
jugular vein) dan punggung. Ia biasa berbekam pada hari ke-17, ke-19, dan ke-21.
(HR, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, sanad shahih) 4. Dari Ibnu Abbas RA
, ia berkata: Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam bersabda: Berbekamlah pada
hari ke-17 dan ke-21, sehingga darah tidak akan mengalami hipertensi yang dapat
membunuh kalian. (Kitab Kasyful Astaar an Zawaa-idil Bazar, karya alHaitsami (III/3
88))

14
Ibnu Sina di dalam kitabnya Al-Qaanun mengatakan : Diperintahkan untuk tidak berb
ekam di awal bulan karena cairan-cairan tubuh kurang aktif bergerak dan tidak no
rmal, dan tidak diakhir bulan karena bisa jadi cairan-cairan tubuh mengalami pen
gurangan. Oleh karena itu diperintahkan melakukan bekam pada pertengahan bulan k
etika cairancairan tubuh bergolak keras dan mencapai puncak penambahannya karena
bertambahnya cahaya di bulan. 5. Cara Bekam Cara melakukan Bekam : a) Mempersiap
kan semua peralatan yang sudah disterilkan dengan alat sterilisator standar. b)
Mulai dengan doa dan mensterilkan bagian tubuh yang akan dibekam dengan desinfekt
an (misalnya. Iodin) c) Dilanjutkan dengan penghisapan kulit menggunakan kop/gela
s bekam, kekuatan penghisapan pada setiap pasien berbeda-beda. Lama penghisapan s
elama 5 menit, tindakan ini sekaligus berfungsi sebagai Anestesi (pembiusan) lok
al. Diutamakan mendahulukan bagian tubuh sebelah kanan dan jangan melakukan peng
hisapan lebih dari 4 titik bekam sekaligus. d) Dengan menggunakan pisau bedah st
andar kemudian dilakukan syartoh /penyayatan (jumlah sayatan 5-15 untuk satu tit
ik tergantung diameter kop yang dipakai, panjang sayatan 0,3-0,5 cm, tipis dan t
idak boleh terlalu dalam, dilakukan sejajar dengan garis tubuh). Salahsatu tanda
bahwa sayatannya baik adalah sesaat setelah disayat, kulit tidak mengeluarkan d
arah akan tetapi setelah disedot dengan alat maka darahnya baru keluar.

15
e) Lakukan penghisapan kembali dan biarkan darah kotor mengalir di dalam kop selam
a 5 menit. f) Bersihkan dan buang darah yang tertampung dalam kop dan jika perlu
bisa lakukan penghisapan ulang seperti tadi. Tidak boleh dilakukan pengulangan
sayatan. g) Bersihkan bekas luka dan oleskan minyak habbatus sauda yang steril.
Umumnya bekas bekam akan hilang setelah 2-5 hari. h) Ucapkan Alhamdulillah dan r
asakan keajaiban mukjizat medis bekam. i) Setiap pasien dianjurkan untuk memiliki
alat bekam sendiri. Kop/alat bekam tidak boleh digunakan untuk pasien lain pada
penderita hepatitis, ODHA, dan penyakit menular lainnya. 6. Diagnosis Penyakit D
engan Bekam Diagnosa bekam/cupping dapat dilihat dari warna pigmen kulit setelah
pembekaman. Di dalam buku Canon of Internal Medicine dikatakan, Kondisi organ inte
rnal (organ dalam) dapat diketahui dengan cara mengobservasi (mengamati) gejalagejala eksternal dan tanda-tanda fisik, sehingga penyakitnya dapat didiagnosa. Re
aksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut : a) Bekas bekam yang
muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini mengindikasikan
kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel/saluran (pembul
uh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah
beku). b) Bekas bekam yang muncul berwarna ungu disertai plaque (bercakbercak),
pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/

16
kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah statis (darah be
ku). c) Bekas bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu yang tersebar denga
n tingkatan warna yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini me
nandakan kelainan Qi dan darah statis. d) Bekas bekam yang muncul berwarna merah c
erah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya defisiensi Yin, defisiensi Qi dan dara
h atau rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi Yin. e) Bekas bekam
yang muncul berwerna merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di dalam
darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen. f) Bekas bekam yang mun
cul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh, hal ini mengindi
kasikan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen. g) Adanya ga
ris-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal ini
mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas patogen. h
) Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi ad
anya gas-gas patogen pada daerah tersebut. i) Adanya blister (lepuhan/lecat) pad
a bekas bekam, menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya
darah tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin. 7. Larangan dalam Be
kam a) Tidak dianjurkan melakukan bekam terhadap penderita diabetes atau perdara
han

17
b) Tidak dianjurkan melakukan bekam pada pasien berfisik lemah c) Tidak dianjurk
an melakukan bekam pada penderita infeksi kulit yang merata d) Tidak dianjurkan
melakukan bekam pada orang tua yang fisiknya lemah e) Tidak dianjurkan melakukan
bekam yang mengeluarkan darah terhadap anak-anak penderita dehidrasi f) Tidak d
ianjurkan melakukan bekam terhadap penderita penyakit kanker darah g) Tidak dian
jurkan melakukan Bekam pada penderita yang sering mengalami keguguran kandungan
h) Tidak dianjurkan melakukan bekam pada penderita penyakit gila i) Tidak dianju
rkan melakukan bekam pada penderita hepatitis saat kondisi parah (A dan B) j) Ti
dak dianjurkan melakukan bekam terhadap penderita penyakit kuning k) Hindari pem
bekaman langsung setelah mandi, makan, muntah l) Tidak dianjurkan melakukan beka
m pada wanita hamil 3 bulan pertama 8. Dasar Anjuran dan Perintah ber-Bekam a) H
adist Ibnu Abas :

18
Kesembuhan itu terdapat pada 3 hal yakni minum madu, sayatan alat bekam, dan kay
dengan api. Sesungguhnya aku melarang umatku dari kay. b) Hadsit Hasan Ghorib R
asululloh SAW suatu ketika bercerita tentang malam ketika Beliau di-Isra kan bahw
a beliau tidak berlalu pada satu kelompok malaikatpun kecuali mereka menyuruh Be
liau dengan mengatakan Perintahkanlah umatmu untuk ber-bekam!. c) Hadist Al-Bashri
yyin Ini (Bekam) adalah sebaik-baik cara pengobatan yang digunakan manusia. d) H
adist Ibnu Hibban dan Hakim Berobatlah wahai hamba-hamba Allah, sesungguhnya All
ah tidak menciptakan suatu penyakit kecuali menciptakan obat baginya..diketahui
oleh yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh yang tidak mengetahuinya e) HR.
Muslim Setiap penyakit ada obatnya. Apabila obat tepat mengenai penyakit, maka
kan terwujud kesembuhan dengan izin Allah taala.
BAB III PENUTUP
A. Simpulan

19
Allah SWT menciptakan penyakit beserta obatnya. Adapun cara pengobatan yang dian
jurkan dalam islam dan dianjurkan oleh Rasullullah SAW ada beberapa, antara lain
bekam, ruqyah, doa mukzizat, dan menggunakan madu. Bekam sudah ada sejak zaman
dahulu, adapun nama lain dari bekam yaitu hijamah. Perkembangan bekam yaitu Pemb
edahan Melalui Arteri, pembedahan Melalui Vena, penyedotan dengan lintah, dan pe
mbedahan Permukaan Kulit. Kini bekam mulai dikembangkan dengan berbagai jenis. J
enis-jenis bekam meliputi Bekam Kering (Dry Cupping), Bekam Basah (Wet Cupping),
Bekam Seluncur (Sliding Cupping), Bekam Cepat (Flash Cupping) atau Bekam Tarik.
Dalam melakukan bekam tidak boleh dengan sembarang waktu, waktuwaktu yang tepat
untuk melakukan bekam telah diriwayatkan dalam hadist, waktu-waktu yang tepat t
ersebut antara lain hari senin, selasa, dan kamis. Cara melakukan bekam hamper s
ama dengan proses pembedahan dalam medis, yang selalu menekankan mengenai steril
itas alat maupun tubuh yang akan dibekam. Walaupun hanya pengobatan tradisional
namun dalam melakukan bekam juga ada larangan-larangan yang harus diperhatikan.
B. Saran Sebagai umat muslim kita menjunjung tinggi Nabi Muhammad SAW sebagai ut
usan Allah SWT yang senantiasa meneladani sikap-sikapnya. Begitu juga dalam hal
pengobatan ala agama yang dianjurkan oleh Rasulallah SAW, salah satunya adalah B
ekam. Kita sebaiknya mampu meneladani, meneruskan atau melestarikan ajarannya. K
ita sebagai umat muslim seharusnya bangga memiliki teknik pengobatan sendiri, se
hingga selagi kita masih bisa menggunakan cara-cara yang baik, yang merupakan an
juran maupun peninggalan Rasulullah, mengapa kita harus bingung dengan pengobata
n-

20
pengobatan zaman sekarang yang kebanyakan masih belum jelas asal-muasalnya dan b
aik tidaknya untuk diri kita.

21
BAB IV DAFTAR PUSTAKA Bekam: Sunnah Nabi dan Mukzizat Dalam Medis : Syihab Al-Ba
dri, penulis, Hawin Murtadlo, penerjemah ; Abu Umar Basyir, Murajaah; dr. wadda A.
Umar, dr. Sunardi, Editor Medis.Solo : Al-Qowam, 2005

Anda mungkin juga menyukai