Anda di halaman 1dari 15

Jenis - Jenis dan Cara Membaca Gambar Konstruksi

Jenis - Jenis dan Cara Membaca Gambar Kontruksi


Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konstruksi berarti model atau tata letak suatu
bangunan, seperti jembatan, rumah, dan lain sebagainya. Gambar konstruksi untuk merencanakan dan
membuat suatu bangunan terdiri atas; gambar denah, gambar potongan, dan gambar tampak. Berikut akan
kami jelaskan satu persatu secara garis besar.

Gambar Denah

Contoh Gambar Denah


Denah merupakan salah satu bagian terpenting dari suatu gambar konstruksi. Denah berasal dari kata latin
"planum" yang berarti “dasar”.  Lebih jauh diartikan sebagai lantai atau tempat dimana kita berpijak.
Gambar denah sebenarnya adalah gambar potongan suatu bangunan dalam bidang datar dengan ketinggian
antara ±80-100 cm di atas lantai normal (lantai yang mempunyai ketinggian dari titik duga ±0.00). 
Tujuan pembuatan gambar denah adalah untuk menjelaskan ruang-ruang tiga dimensional yang
direncanakan, baik dari segi hubungan maupun fungsinya. Oleh sebab itu, pada gambar denah memuat
batas-batas ruang, arah dari membukanya pintu/jendela, notasi-notasi ketinggian lantai . Gambar denah
tersebut informatif bila saat dilihat/dibaca dapat dirasakan dimensi dan keleluasaan ruang serta dapat
mengenal fungsin ruang.

Gambar Potongan

Gambar potongan adalah gambar bangunan yang diproyeksikan pada bidang vertikal dan posisinya diambil
pada tempat-tempat tertentu, terutama adalah duga lantai yang negatip (turun). Gambar potongan
menunjukkan semua bahan-bahan, baik eksterior maupun interior yang akan digunakan dan dilengkapi
dengan petunjuk-petunjuk yang merupakan kunci dari sistem bangunan tersebut, seperti bagian-bagian
mekanikal, plumbing dan sebagainya. Fungsi gambar potongan adalah menunjukkan proporsi ruang interior
dan penyelesaiannya.

Gambar potongan terdiri atas potongan melintang dan memanjang.

Contoh Gambar Potongan Melintang

Contoh Gambar Potongan Memanjang


Gambar Tampak

Gambar proyeksi orthogonal, sehingga secara grafis terlihat sebagai gambar dua dimensi yang datar.
Gambar tampak terdiri atas 4 (empat) sisi pandang, yaitu tampak muka, samping kiri, samping kanan, dan
belakang. Gambar tampak harus memperlihatkan; a. Karakter dari bangunan itu sendiri. b. Proporsi dan
skala terhadap manusia (pemakainya). c. Segi-segi lain yang menyangkut perihal ekspresi keindahan serta
hubungannya dengan gambar denah dan gambar potongan yang memperlihatkan konstruksinya.

Gambar Tampak Muka atau Depan

Gambar Tampak Samping Kiri

Gambar Tanpak Samping Kanan


Gambar Tampak Belakang

Gambar Rencana

Gambar denah, potongan, dan tampak biasanya disatukan dalam satu kertas gambar sebagai satu kesatuan
dari gambar rencana bangunan. Hal tersebut merupakan merupakan dasar dari pelaksanaan pekerjaan
bangunan. Selain itu, keberadaan gambar-gambar tersebut diperlukan dalam mengurus Ijin Mendirikan
Bangunan (IMB)

Contoh Gambar Rencana


beberapa contoh gambar teknik yang digunakan.

1. Site Plan/Layout Drawing/General Arrangement Drawing

Ada perbedaan dari namanya dan digunakan diberbagai tempat. Misalnya untuk site plan digunakan di
proyek perumahan dan layout drawing dan general arrangement digunakan di proyek fabrikasi, konstruksi
dan arsitektural.

Pada dasarnya gambar ini menginformasikan untuk memperlihatkan seluruh proyek yang akan dikerjakan
berada di titik lokasi mana. Yang kemudian nantinya akan diperjelas lagi dengan beberapa gambar teknik
yang mendukung.

2. Shop Drawing

Drawing ini digunakan di proyek fabrikasi yang menginformasikan letak susunan ketinggian, letak koneksi
antar bagian assembly dan instruksi kerja yang diperlihatkan dari berbagai sudut pandang.

3. Assembly Drawing
Gambar teknik ini berisi informasi mengenai susunan rangkaian dari berbagai item. Baik itu yang dibuat
custom di workshop atau yang dibeli dipasaran. Informasi pengelasan pada plat atau pembautan antar
komponen juga tertera di assembly drawing ini.

4. Cutting Drawing

Gambar ini yang digunakan orang workshop sebagai acuan untuk membuatnya. Biasanya cutting plan ini
digunakan untuk membuat barang-barang custom yang tidak ada dipasaran. Contohnya pipa dengan ukuran
tertentu yang terbuat dari plat yang digulung. Membuat plat penyangga beam untuk pondasi atau memotong
bagian tertentu untuk akses welding atau pengelasan.

Beberapa dari cutting drawing ini digabungkan menjadi satu yang nanti terdaftar di assembly drawing.

CARA MEMBACA TULANGAN


Banyak didapati di lapangan tukang atau mandor melakukan kesalahan ketika membaca gambar kerja
struktur khususnya pada detail balok dan kolom yaitu pada saat membaca tulangan sengkang/begel .
Kesalahan yang dilakukan adalah jarak tulangan begel pada 
tumpuan yang dipasang sama seperti tulangan lapangan. Padahal jika melihat gambar kerja detail struktur
balok dan kolom, tulangan sengkang pada tumpuan dipasang lebih rapat dibanding jarak tulangan sengkang
di tengah bentang.

Tulangan tumpuan umumnya berjarak 1/4 dari jarak bentang (L) yang terletak di tepi-tepi bentang,
sedangkan tulangan lapangan 1/2 sisanya yang letakanya ditengah bentang. pada contoh gambar kerja di
bawah ini tulanga tumpuan dipasang dengan jarak 100 mm dengan tulangan berdiameter 10mm, sedangkan
untuk tulangan lapangan menggunakan jarak 200 mm dengan tulangan berdiameter 10 mm. Untuk
memudahkan Anda memahami lihat gambar berikut ini. klik pada gambar untuk memperbesar.
sumber: http://blogargajogja.com/struktur/cara-membaca-tulangan-lapangan-dan-tumpuan-pada-gambar-
kerja-struktur.html

Diposting oleh Unknown di 00.04 

Anda mungkin juga menyukai