BAB l
RAB
(RENCANA ANGGARAN BIAYA)
1. PENGERTIAN
2. GAMBAR BESTEK
Merencanakan bentuk dan fungsi suatu bangunan adalah suatu kegiatan
perencanaan yang menyangkut aspek Struktur dan Arsitektur. Untuk
menghasilkan dua hal tersebut, perencanaan harus diawali dengan analisa
fungsi,yaitu kegiatan yang ada atau akan terjadi pada bangunan itu, dan
hasil dari pada kegiatan ini adalah berupa “Gambar Bestek”.
Gambar bestek : adalah gabungan beberapa gambar rencana yang terdiri
dari gambar Arsitektur, gambar Struktur dan gambar penjelasan dari
suatu bangunan yang akan dibangun.
GAMBAR DENAH
GAMB. POTONGAN
GAMB. ARSITEKTUR
GAMBAR TAMPAK
GAMBAR SITUASI
GAMB. BESTEK
GAMBAR RANGKA
BETON,KUDA-
GAMB. STRUKTUR
KUDA,PONDASI
DLL
GAMBAR DETAIL
GAMB. BAGIAN-BAGIAN
PENJELASAN KONST. YG
DIANGGAP PERLU.
3. GAMBAR PRARENCANA
Sebelum gambar bestek ini terwujud, sebaiknya didahului oleh beberapa
gambar yang merupakan pra-gambar (sketsa dan pra-rencana) dimana antara
gambar-gambar tersebut satu dengan yang lainnya mempunyai kaitan yang
sangat erat dan saling melengkapi, untuk jelasnya dapat dilihat skema seperti
dibawah ini :
Dalam pelaksanaannya gambar revisi tidak selalu ada tergantung dari ada
tidaknya dari gambar bestekyang sudah ada.
Merencanakan suatu bangunan adalah merencanakan aspek-aspek yang
berkaitan dengan proses mewujudkan fisik bangunan tersebut, baik berupa
aturan-aturan pelaksanaan, segi teknik konstruksi, maupun segi teknis
administrasi hasil perencanaan ini akan melahirkan apa yang disebut dengan
RAB KELAS 3 TKB SMK NEGERI 7 SEMARANG 4
Page 5 of 83 Menghitung RAB
“Bestek” atau Rencana Kerja dan Syarat (RKS), yang secara garis besar
terdiri dari tiga hal yaitu :
1.Syarat umum (yang berhubungan dengan keterangan tentang bangunan
tersebut.
2.Syarat Administrasi (keterangan tentang tata usaha).
3.Syarat Teknis (tentang pelaksanaan konstruksi bangunan tersebut).
Karena banyaknya keterangan yang dimuat dalam bestek atau RKS tersebut,
maka tidak jarang keterangan-keterangan tersebut berupa sebuah buku yang
tebal. Banyak tidaknya materi bestek ini tergantung pada besar kecilnya
bangunan yang direncanakan.
4. GAMBAR RENCANA
Merencanakan suatu bangunan membutuhkan beberapa gambateknik,
yang kesemuanya saling terkait dan saling melengkapi. Gambar-gambar yang
dimaksud adalah :
1. Gambar Sketsa.
2. Gambar Prarencana.
3. Gambar Situasi.
4. Gambar Denah.
5. Gambar Potongan.
6. Gambar Tampak.
7. Gambar Struktur.
8. Gambar Penjelas (Detail).
1. Gambar Sketsa
Adalah gambar hasil pemikiran pertama berdasarkan data dan informasi
yang diterima (dari pemilik bangunan). Gambar ini dapat memberikan
gambaran yang cukup jelas tentang denah pembagian ruangan, bentuk
gangunan (biasanya dengan gambar perspektif) serta kemungkinan-
kemungkinan pelaksanaannya.
2. Gambar Prarencana
Gambar ini terdiri dari gambar sketsa yang dilengkapi dengan beberapa
gambar tampak dan potongan yang dianggap penting. Gambar prarencana
ini biasanya dilengkapi dengan anggaran biaya taksiran yang dihitung
berdasarkan per- M2 luas lantai atau tiap M3 isi ruangan. Oleh karena itu
gambar inidapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan biaya antara
perencana dengan si pemberi tugas.
3. Gambar Situasi
Gambar situasi adalah suatu gambarteknik yang melukiskan letak / posisi
bangunan pada daerah yang akan dibanguan, lengkap memperlihatkan
rencana halaman, pagar, jalan masuk dan saluran pembuangan air
sertagaris sempadan. Biasanya gambar ini dibuat dengan skala 1: 200 atau
1: 500.
4. Gambar Denah
Gambar denah adalah gambar yang melukiskan tampak atas dari suatu
bangunan setelah dipotong setinggi ± 1 M dari muka lantai. Dari gambar ini
akan memperlihatkan : bentuk, batas, ukuran serta perlengkapan ruangan
yang sifatnya permanen dan ada didalam bangunan tersebut. Karena
dipotong ± 1M dari permukaan lantai, maka lebar pintu akan terlihat jelas,
sedangkan bouvenligh, bentuk atap dan tritis digambar strip-strip. Pada
gambar ini diperlihatkan daerah pemotongan sebagai pedoman pembuatan
gambar potongan. Gambar ini dibuat dengan sekala 1: 100.
5. Gambar Potongan
Gambar potongan adalah gambar yang memperlihatkan keadaan serta
bentuk konstruksi
Dari suatu bangunan sekaligus memperjelas ukurannya mulaidari lantai,
dasar pondasi, posisi serta ketinggian pintu/ jendela, ketinggian balok
keliling, ketinggian bubungan atap dan lain-lain. Secara garis besar gambar
ini terdiri dari potongan memanjang dan potongan melintang. Penentuan
gambar ini diambil pada tempat/ bagian-bagian yang membutuhkan
kejelasan suatu konstruksi. Gambar inidibuat dengan skala 1: 100.
6. Gambar Tampak
Gambar tampak adalah gambar yang memperlihatkan bangunan dari
tampak depan, samping kiri maupun samping kanan maupun tampak
belakang. Dan gambar ini tidak perlu dilengkapi dengan uluran-ukuran baik
panjang, lebat maupun tinggi bangunan, akan tetapi harus dibuat semenarik
mungkin lengkap dengan dekorasi sesuai dengan perencanaannya.
Gambar ini juga sering disebut dengan gambar arsitektur dan digambar
dengan menggunakan skala 1: 100.
7. Gambar Struktur
Yang dimaksud dengan gambar struktur disini adalah berupa gambar
rangka suatu konstruksi seperti rangka beton, rangka atap dsb. Tujuan dari
gambar ini adalah untuk memperjelas bentuk, ukuran serta letak konstruksi
yamg sudah diperlihatkan pada gambar potongan, yang bisa membantu
perencana dalam menghitung anggaran biaya bangunan tersebut, dan
membantu pelaksana dalam mewujudkan fisik bangunan di lapangan.
Karena tujuannya untuk memperjelas konstruksi, maka gambar ini harus
dilengkapi dengan informasi-informasi berupa nama/ keterangan, serta
ukuran yang lengkap.
8. Gambar Penjelas
Gambar ini menjelaskan bagian-bagian (detail) yang penting dan sulit dari
konstruksi, misalnya konstruksi kusen pintu/ jendela, kuda-kuda dsb. Atau
bagioan-bagian konstruksi yang bersifat arsitektonis.Gambar penjelas ini
dibuat dengan skala 1:5 s/d 1:20 atau sesuai dengan bebutuhan. Karena
sifatnya memberi penjelas, maka maka gambar ini harus dilengkapi dengan
ukuran, keterangan dan nama sehingga pelaksana di lapangan tidak
menemui kesulitan dalam mewujudkannya.
BAB ll
TAHAP PEKERJAAN
PEMBUATAN BANGUNAN
yang meliputi berbagai hal, mulai dari pembuatan gambar bestek, penetapan
program kerja, anggaran biaya serta sampai dengan penyediaan dokumen
untuk keperluan pelelangan dan kontrak.
5. Tahap Pemeliharaan
Tahap ini sebenarnya bukan lagi merupakan kegiatan pembuatan suatu
bangunan atau proyek, akan tetapi merupakan kelanjutan dari pada tahap-
tahap yang sebelumnya. Tahap pemeliharaan ini dimulai setelah bangunan
terealisasi dan berfungi sampai pada batas uimur dari bangunan tersebut.
BAB lll
UNSUR – UNSUR PEMBANGUNAN
(PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT
DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN)
2. KONSULTAN
Konsultan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Konsultan Perencana.
2. Konsultan Pengawas.
Konsultan Perencaana
Konsultan Perencana adalah orang atau badang yang bertugas
membuat perencanaan bangunan secara lengkap, baik di bidang
arsitektur, sipil atau bidang lain yang melekaterat dan membentuk
sebuah bangunan. Konsultan Perencana dapat berupa perorangan
atau badan hukum yang bergerak dalam bidang perencanaan
pekerjaan bangunan.
HUBUNGAN KERJA
PENGGUNA
BARANG/ JASA
KONTRAK KONTRAK
JASA BANGUNAN
BIAYA
BIAYA
PENYEDIA JASA
BAB IV
V
KLASIFIKASI
DAN KWALIFIKASI
1. PENGERTIAN
Klasifikasi:adalah penggolongan perusahaan menurut bidang pekerjaan
dan lingkup pekerjaan (spesialisasinya
Kwualifikasi:adalah penggolongan perusahaan menurut tingkat
kemampuan (keuangan) pada masing-masing bidang pekerjaan.
Registrasi:pencatatan data perusahaan yang meliputi antara lain :
keuangan, personalia, peralatan, perlengkapan dan pengalaman
pekerjaan.
Perusahaan yang telah lulus Klasifikasi dan Kualifikasi ditulis dan dicantumkan
dalam
daftar yang disebut dengan Daftar Rekanan Mampu (DRM)
.
2. KUALIFIKASI PERUSAHAAN
1. Kelas K3 (Kecil-3) : Mampu mengerjakan proyek 0 – Rp. 100 juta.
2. Kelas K2 (Kecil-2) : Mampu mengerjakan proyek Rp.100 juta–Rp.400
juta.
3. Kelas K1 (Kecil-1) : Mampu mengerjakan proyek Rp400 juta–Rp.1
miliar.
4. Kelas M2 (Menengah-2) : Mampu mengerjakan proyekRp.1Miliar–Rp.3 miliar.
5. Kelas M1 (Menengah-1) : Mampu mengerjakan proyek Rp.3 Miliar– Rp 10
miliar.
6. Kelas B (Besar) : Mampu mengerjakan proyek > Rp. 10 Miliar.
3. KLASIFIKASI PERUSAHAAN
1. Bidang Pekerjaan Sipil.
2. Bidang Pekerjaan Instalasi.
3. Bidang Pekerjaan Logam, kayu dan Plastik.
4. Bidang Pekerjaan dan Irigasi.
BAB VI
MENGHITUNG RAB
(RENCANA ANGGARAN BIAYA)
A. KEGUNAAN
Kegiatan estimasi / penyusunan anggaran biaya dilakukan dengan tujuan
tertentu, tergantung siapa/ pihak mana yang membuatnya.
1. Pihak Pengguna Jasa / Prinsipal membuat Rencaana Anggaran Proyek
(RAP) bertujuan untuk mendapatkan informasi/ gambaran tentang
berapa biaya yang harus disediakan untuk merealisasikan proyeknya.
2. Sedang Pihak Penyedia Jasa / Kontraktor membuat RAP bertujuan
untuk melakukan penawaran / mengikuti lelang terhadap proyek
konstruksi.
Sebab Kontraktor akan memenangkan lelang jika penawaran yang
diajukan mendekati harga yang dibuatoleh Pengguna Jasa.
Contoh :
LUAS HARGA
No. JENIS BANGUNAN JML. HARGA
LANTAI SATUAN
1 Bang. Induk 80 M2 Rp 800,000 Rp 64,000,000
2 Bang. Samping 32 M2 Rp 500,000 Rp 26,000,000
3 Bang. Gang 09 M2 Rp 300,000 Rp 2,700,000
4 Bang. Serambi 20 M2 Rp 400,000 Rp 8,000,000
Jumlah Rp 100,700,000
PERHT.
PERHT.
VOLUME
VOLUME
Keterangan :
BAB VII
KUBIKASI
(VOLUME PEKERJAAN)
1. PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan volume pekerjaan adalah : menghitung
besarnya volume pekerjaan dalam satu satuan. Volume pekerjaan juga
dapat disebut dengan kubikasi pekerjaan. Jadi volume pekerjaan (kubikasi)
suatu pekerjaan bukanlah merupakan volume (isi sesungguhnya),
melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu satuan.
1. PEKERJAAN TANAH
a. Galian Tanah untuk Pondasi
Satuannya M³
Cara menghitung : luas penampang galian X jumlah panjang pondasi
(as ke as).
b. Pekerjaan Timbunan Pasir
Satuannya M³.
Cara menghitung : luas dasar galian X tebal lapisan pasir.
c. Timbunan dibawah lantai
Satuannya M³.
Cara menghitung : luas lantai x tebal lapisan timbunan.
2. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
a. Pondasi (pasangan batu belah)
Satuan : M³.
Cara menghitung : luas penampang x panjang pondasi.
b. Pasangan batu bata.
Satuan : M²
3. PEKERJAAN BETON
a. Beton tumbuk
Satuan : M³.
Cara menghitung : luas permukaan x tebal .
b. Beton bertulang
Satuan : M³.
Cara menghitung : luas penampang x panjang (tinggi).
4. PEKERJAAN KAYU
a. Kosen pintu/ jendela
Satuan : M³.
Cara menghitung : luas penampang x jumlah panjang untuk tiap-tiap
jenis pekerjaan, ditambah 10% kayu yang terbuang.
b. Daun pintu/ jendela/ panel/ kaca/ jalusi
Satuan : M².
Cara menghitung : lebar x tinggi lubang , ditambah 10 %.
c. Papan Lisplank
Satuan : M².
Satuan : M²
Cara menghitung : panjang x lebar tiap kamar..
7. PEKERJAAN INSTALASI
a. Instalasi Listrik.
f. Closet jongkok bh
g. Septictank dan peresapan bh
h. Bak kontrol bh
i. Pipa pralon 4 " m
j. Pipa pralon 2 " m
k. Got U 20 cm m
l. Got o 30 cm m
Semarang,......................2016
Perencana
(........................................)
TUGAS 1
180
20
urugan tanah
75
pasangan batu be
15 aanstamping
10 urugan pasir
30
70
90
120
TUGAS : 2
Menghitung RAB.
Tugas ke 2 ini merupakan tugas lanjutan dari pada tugas 1.
Hitunglah besarnya Biaya yang diperlukan untuk pembuatan pagar pembatas pada
gambar diatas ! Dengan spesifikasi sbb:
Pasangan batu belah 1 PC : 4 ps.
Pasangan Batu bata 1PC : 4 ps.
Beton bertulang menggunakan 1PC: 2 kr:3 ps dengan tulangan pokok 4Ø 10
dan beugel Ø 8 – 20
Plesteran 1PC: 4 ps
TUGAS : 3
Menghitung Bobot pekerjaan
Tugas ke 3 ini merupakan tugas lanjutan dari pada tugas 1.
Hitunglah besarnya bobot masing-masing pekerjaan pada pekerjaan diatas !
Dengan spesifikasi sbb:
Pasangan batu belah 1 PC : 4 ps.
Pasangan Batu bata 1PC : 4 ps.
Beton bertulang menggunakan 1PC: 2 kr:3 ps dengan tulangan pokok 4Ø 10
dan beugel Ø 8 – 20
Plesteran 1PC: 4 ps
TUGAS : 4
Menghitung Kebutuhan bahan.
Tugas ke 4 ini merupakan kelanjutan dari tugas yang sebelumnya .
Dengan spesifikasi seperti dapa tugas 2, hitunglah kebutuhan masing-masing bahan !
TUGAS : 5
Menghitung Kebutuhan tenaga kerja
Tugas ke 5 ini merupakan kelanjutan dari tugas yang sebelumnya .
Dengan spesifikasi seperti dapa tugas 2, hitunglah kebutuhan masing-masing bahan !
TUGAS : 6
Membuat Time schedule
Tugas ke 6 ini merupakan kelanjutan dari tugas yang sebelumnya .
Dengan spesifikasi seperti dapa tugas 2, Buatlah time schedul-nya !
TUGAS 7
Diketahui : Sebuah lahan kapling dengan ukuran 6m X 12 m akan dibuat suatu
pagar pembatas dengan tembok keliling seperti pada gambar
diatas.
Pertanyaan :
1). Hitunglah kubikasinya !
2). Hitunglah banyaknya masing-masing bahan yang diperlukan !
TUGAS 5
Diketahui : Sebuah rumah jaga (pos jaga) seperti pada gambar dibawah ini.
(terlampir)
Dengan spesifikasi sbb:
Pondasi : batu kali.
Struktur : beton bertulang.
Dinding : Pasangan batu bata.
Lantai : keramik 30 x 30cm.
Rangka atap : kayu Keruwing.
Plafon : Eternit.
Lain-lain tentukan sendiri.
Pertanyaan : 1). Hitunglah banyaknya masing-masing bahan yang diperlukan !
2). Hitunglah akebutuhan bahan !
3) Besarnya RAB yang dibutuhkan !
BAB VIII
ANALISA BAHAN
A B
C A+ C
Bahan Bagian
No Nama Bahan Kebutuh Bahan
sesung yang
an air dan air
guhnya kosong
Tabel B : Banyaknya bahan yang dibutuhkan untuk tiap 1M3 pekerjaan pasangan dan
beton serta 1M2 pekerjaan plesteran
Bahan Keterangan
No Nama Bahan Spesi
pokok
1. Buat 1 M3 pas batu belah 1,2 M3 0,45 M3 Banyaknya bt
merah menurut
2. Buat 1 M3 pas batabata 500 bj 0,35 M3
Ukuran
3. Buat 1 M3 beton cor 0,82 M3 0,48 M3 Jenis pasir dan
krikil menurut
4. Buat 1M2 plesteran t. 1,5 - 0,018 M3
campuran
5 cm - 0,018 M3 beton
6. Buat plesteran t 1,1 cm - 0,09 M3
Buat 1 M2 siar batu rai
Contoh 1:
1. Hitunglah masing-masing bahan untuk 1M3 pekerjaan pasangan batu belah
dengan campuran 1 PC : 4 Ps
Jawab :
1 bagian pasir , memerlukan bahan padat : 1 x 0,76 = 0,76 spesi bsh
4 bagian PC , memerlukan bahan padat : 4 x 0,675 = 2,70 spesi bsh
Jumlah : = 3,46 spesi bsh
1 M3 pasangan batu belah memerlukan spesi = 0,45 M3
Jadi bahan yang diperlukan masing-masing adalah :
PC = 1 / 3,46 x 0,45 M3 = 0,13 M3
= 0,13 x 1250 / 40 = 4,06 sak.
Pasir = 4 / 3,46 x 0,45 M3 = 0,522 M3
Batu belah = 1,2 x 1 = 1,2 M3
TUGAS
1. Hitunglah masing-masing bahan untuk 1M3 pekerjaan cor beton dengan
campuran 1 PC : 2ps : 3 kr.
2. Hitunglah masing-masing bahan untuk 1M3 pekerjaan cor beton untuk
rabat dengan campuran 1 PC : 3ps : 6 kr.
3. Hitunglah masing-masing bahan untuk 1M3 pekerjaan pasangan batu belah
dengan campuran 1 PC : 3 kp : 10 ps.
1 Tanah urug M3
2 Pasir urug M3
3 Pasir pasang/ Muntilan M3
4 Krikil M3
5 Sirtu M3
6 Split/ batu pecah M3
7 Batu belah M3
8 Batu bata merah biji
9 Conblok/ bataco biji
10 Paving blok biji
11 Roster biji
12 PC abu-abu sak
13 PC warna sajk
14 Kapur pasang M3
15 Genteng flam biji
16 Bubungan genteng flam biji
17 Tegel lantai keramik M2
18 Tegel dinding keramik M2
19 Tegel petak keramik M2
20 Kayu Jati M3
21 Kayu Bengkirai M3
22 Reng 2/3 cm m
23 Kayu Meranti/sejenis M3
24 Kayu begesting M3
25 Kayu dolken bt
26 Teakwood lb
27 Triplek lb
28 Multiplek 9 mm lb
29 Eternit / hardplek M2
30 Alumunium plat lb
31 Kayu lis plafon m
32 Kayu lis kaca m
33 Besi profil IWF.15 Kg
34 Besi begel, sengkang, mur, baut. Kg
35 Paku reng/ usuk Kg
36 Paku sumbat biji
37 Paku plafon Kg
38 Besi beton Kg
39 Kawat bendrat Kg
40 Plat seng BJLS.30 lb
41 Seeng gelombang lb
42 Kaca bening 5 mm M2
43 Kaca Rayband 5mm M2
44 Kaca naco komplit dengan frame biji
45 Kunci tanam 2 slaag bh
46 Handel penarik bh
47 Engsel bh
48 Grendel bh
49 Hak angin bh
50 Lem kayu Kg
51 Amplas lb
52 Minyak cat Kg
53 Cat meni Kg
54 Cat kayu/ besi Kg
55 Plamur Kg
56 Dempul Kg
57 Cat tembok Kg
58 Politur jadi Kg
59 Tir Kg
60 Closed jongkok bh
61 Wastafel bh
62 Tempat sabun tanam (keramik) bh
63 Kran penguras bak bh
64 Kran air 1/2 " bh
65 Pipa PVC d. 1/2 " x 400 cm bt
66 Pipa PVC d 2" bt
67 Pipa PVC. D. 4" x 4m bt
68 Ijuk ikat
69 Floor drain bh
70 Tandon air 1 m3 bh
71 Bak mandi keramik 60 x60 x60 cm bh
72 Buis beton d. 30 cm bh
73 Buis beton U 20 cm bh
74 Lampu pijar bh
75 Lampu TL 40 watt bh
76 Lapmu TL 20 watt vh
77 Sakelar doble bh
78 Sakelar engkel bh
79 Stop kontak bh
80 Steker bh
81 Sekering box bh
82 Gronding bh
83 Lampu taman bh
84 Kabel lintrik m
DAFTAR ANALISA
A. PENGERTIAN
Daftar Analisa adalah : susunan daftar yang berisi angka-angka (indek) yang
menunjukkan jumlah bahan dan tenaga yang dibutuhkan dalam setiap satu
satuan jenis pekerjaan.
Daftar Analisa yang kita kenal saat ini ada dua, yaitu :
1. Daftar Analisa BOW (Borgenlijke Openbare Werken)
Analisa BOW ini ditetapkan oleh Dir. BOW oleh pemerintahan Belanda
pada tanggal 28 Februari 1921.
2. Daftar Analisa SNI (Standart Nasional Indonesia), yang ditetapkan
menurut SK SNI pada tahun 1991.
Daftar Analisa ini jumlahnya sangat banyak sebanding dengan
banyaknya jenis pekerjaan dalam suatu bangunan.
PEKERJAAN :
LOKASI :
CAWU/TAHUN :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 1 M2 Pembersihan lapangan - SK SNI T - 01 - 1991 - 03
Rp
0.0050 Mandor @ Rp - -
Rp
0.0050 Kep. Tukang kayu @ Rp - -
Rp
0.0050 Tukang kayu @ Rp - -
Rp
0.0050 Pekerja @ Rp - -
Rp Rp Rp
- - -
-
Rp Rp
JUMLAH - -
11 1 M2 Pasangan batu bata 1Pc : 2Ps tebal 1/2 bata - SK SNI T - 03 - 1991 - 03
80.0000 buah batu bata @ Rp - Rp
-
Rp
0.6500 zak PC @ Rp - -
Rp
0.0420 M3 pasir pasang @ Rp - -
Rp
0.1600 tukang batu @ Rp - -
Rp
0.0160 kep. Tukang batu @ Rp - -
Rp
0.4800 pekerja @ Rp - -
Rp
0.0480 mandor @ Rp - -
Rp Rp Rp
- - -
12 1 M2 Pasangan batu bata 1Pc : 4Ps tebal 1/2 bata - SK SNI T - 03 - 1991 - 03
Rp
80.0000 bh. Batu bata @ Rp - -
Rp
0.4000 zak PC @ Rp - -
Rp
0.0510 m3 pasir -pasang @ Rp - -
Rp
0.1600 tukang batu @ Rp - -
Rp
0.0160 kep. Tukang batu @ Rp - -
Rp
0.4800 pekerja @ Rp - -
Rp
0.0480 mandor @ Rp - -
Rp Rp Rp
- - -
13 1 M3 Pasangan batu bata 1Pc: 4ps (BOW G.33 a)
Rp
500.0000 bh. Batu bata @ Rp - -
Rp
3.1700 zak PC @ Rp - -
Rp
0.4060 m3 pasir -pasang @ Rp - -
Rp
1.5000 tukang batu @ Rp - -
Rp
0.1500 kep. Tukang batu @ Rp - -
Rp
4.5000 pekerja @ Rp - -
Rp
0.2250 mandor @ Rp - -
Rp Rp Rp
- - -
-
Rp
0.1010 Sak Pc @ Rp - -
Rp
0.0097 M3 pasir @ Rp - -
Rp
1.0000 tukang batu @ Rp - -
Rp
0.1000 kep. Tukang batu @ Rp - -
Rp
0.5000 pekerja @ Rp - -
Rp
0.0250 mandor @ Rp - -
Rp Rp Rp
JUMLAH - - -
IV. PEKERJAAN PLESTERAN
16 1 M2 Plesteran tebal 15 mm 1Pc : 2Ps - BOW G.50 h
Rp
0.2150 zak PC @ Rp - -
Rp
0.0209 m3 pasir pasang @ Rp - -
Rp
0.2000 tukang batu @ Rp - -
Rp
0.0200 kep. Tukang batu @ Rp - -
Rp
0.4000 pekerja @ Rp - -
Rp
0.0200 mandor @ Rp - -
Rp Rp Rp
- - -
-
Rp
0.0800 pekerja @ Rp - -
Rp
0.0040 mandor @ Rp - -
Rp Rp Rp
- - -
V. PEKERJAAN LANTAI
21 1 M2 Pasangan lantai tegel keramik- BOW - G.69.a
Rp
1.0000 m2 Tegel keramik @ Rp - -
Rp
0.0200 Sak Pc @ Rp - -
Rp
0.0320 m3 pasir pasang @ Rp - -
Rp
0.0200 Sak Pc warna @ Rp - -
Rp
0.2500 tukang batu @ Rp - -
Rp
0.0250 kep. Tukang batu @ Rp - -
Rp
0.5000 pekerja @ Rp - -
Rp
0.0250 mandor @ Rp - -
Rp Rp Rp
- - -
22 1 m2 Pasangan lantai tegel petak 20 x 20 dengan 1Pc : 2Kp : 3Ps - BOW - G.69.a
Rp
1.0000 m2 tegel petak @ Rp - -
Rp
0.0200 zak PC @ Rp - -
Rp
0.0320 m3 pasir pasang @ Rp - -
Rp
0.0200 Sak Pc warna @ Rp - -
Rp
0.2500 tukang batu @ Rp - -
Rp
0.0250 kep. Tukang batu @ Rp - -
Rp
0.5000 pekerja @ Rp - -
Rp
0.0250 mandor @ Rp - -
Rp Rp Rp
- - -
Rp
0.1000 Kepala tk. Batu @ Rp - -
Rp
0.5000 Pekerja @ Rp - -
Rp
0.0750 Mandor @ Rp - -
Rp Rp Rp
- - -
Rp Rp
25 Rabat beton tebal 7 cm = # x (G.41) - = -
Rp Rp
Bodeman keramik tebal 4 cm = # x (G.41) - = -
Rp
0.5000 Kepala tukang batu @ Rp - -
Rp
2.0000 Pekerja @ Rp - -
Rp
0.1000 Mandor @ Rp - -
Rp
4.0000 Pekerja bongkar/ siram @ Rp - -
Rp Rp Rp
- - -
Rp
5.8000 Tukang kayu @ Rp - -
Rp
0.5800 Kepala tk. Kayu @ Rp - -
Rp
1.9400 Pekerja @ Rp - -
Rp
0.0970 Mandor @ Rp - -
Rp Rp Rp
- - -
Rp Rp Rp
- - -
- - -
- - -
47 1 M2 pasang kaca mati
Rp
1.0400 M2 kaca 5 mm @ Rp - -
Rp
0.0500 Kg paku @ Rp - -
Rp
4.0000 M lis kayu @ Rp - -
Rp
0.3000 Tukang kayu @ Rp - -
Rp
0.0300 Kepala tk. Kayu @ Rp - -
Rp
0.1000 Pekerja @ Rp - -
Rp
0.0500 Mandor @ Rp - -
Rp Rp Rp
- - -
Rp
500.0000 biji paku sumbat @ Rp - -
Rp
8.0000 tukang besi @ Rp - -
Rp
0.8000 kep. Rukang besi @ Rp - -
Rp
5.0000 pekerja @ Rp - -
Rp
0.2500 mandor @ Rp - -
Rp Rp Rp
- - -
Rp Rp Rp
Untuk 1 m = # x (BOW H.14) - - -
Rp Rp
Untuk 1 m = # x (BOW H.17) - -
Rp Rp
Untuk 1 m = # x (BOW H.18) - -
X PEKERJAAN CAT - CATAN
54 10 M2 Cat dinding tembok luar dalam dan langit-langit 3x sapu - BOW K.19 + 23
Rp
4.2900 kg cat tembok @ Rp - -
Rp
3.0000 kg plamur @ Rp - -
Rp
1.0000 lbr. Amplas @ Rp - -
Rp
3.0000 tukang cat @ Rp - -
Rp
0.3000 kep. Tukang cat @ Rp - -
Rp
2.0000 pekerja @ Rp - -
Rp
0.1000 mandor @ Rp - -
Rp Rp Rp
- - -
x (BOW K.19 + Rp Rp
Untuk 1 m2 = # 23) - -
Rp Rp
Untuk 1 m2 = # x (K.18+19+23) - -
-
Rp
0.2000 M3 pasir @ Rp - -
Rp
0.2000 tukang batu @ Rp - -
Rp
0.0200 kep. Tukang batu @ Rp - -
Rp
0.4000 pekerja @ Rp - -
Rp
0.0200 mandor @ Rp - -
Rp Rp Rp
- - -
Rp Rp
M3 Beton cor @ (BOW G.41) - -
Rp Rp
M2 Plesteran @ (BOW G.50 h) - -
Rp Rp
M Pipa pembuang gas @ BHN + UPAH - -
Rp Rp
M3 Urugan kerikil @ BHN + UPAH - -
Rp Rp
Ikat Ijuk @ BHN + UPAH - -
Rp Rp
- -
Proyek :
LokasiI :
Bulan/tahun :
RINCIAN RENCANA ANGGARAN BIAYA
HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN
SATUAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembersihan Lapangan m2
2. Pengukuran/Bouwplank m'
3. Pengadaan Air Kerja bh
4. Direksi Keet bh
5. Los Kerja bh
6. Pembuatan Pagar Sementara m'
NO URAIAN PEKERJAAN
VI. PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN PLAFOND
1. Tiang Kayu m
2. Kap/Kuda - kuda m3
3. Gording,Nok Jurai m3
4. Usuk dan Reng m2
5. Plafond dan Rangka m2
6. Papan Reuter m
7. Lis Plank m2
8. Lis Tepi Plafond m'
d. Wastafel bh
e. Urinoir bh
f. Closet jongkok bh
g. Septictank dan peresapan bh
h. Bak kontrol bh
i. Pipa pralon 4 " m
j. Pipa pralon 2 " m
k. Got U 20 cm m
l. Got o 30 cm m
NO URAIAN PEKERJAAN
XII. PEKERJAAN HALAMAN LUAR
1. Rabat krikil m2
2. Pasang kanstin m
3. Pasang paving blok m2
4. Menanam lempengan rumput m2
5. Penanaman pohon bh
6. Pembuatan gardening m2
7. Pembuatan pagar halaman m2
8. Pembuatan pintu pagar m2
Semarang,......................2016
Perencana
(........................................)
Proyek :
LokasiI :
Bulan/tahun : Juni 2003
HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME JUMLAH
SATUAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Rp Rp
1. Pembersihan Lapangan m2 - -
Rp Rp
2. Pengukuran/Bouwplank m' - -
Rp Rp
3. Pengadaan Air Kerja bh - -
Rp
JUMLAH
-
II. PEKERJAAN TANAH
Rp Rp
1. Galian Tanah Pondasi m3 - -
2. Urugan Kembali Galian m3 Rp Rp
- -
Rp Rp
3. Urugan Pasir m3 - -
Rp Rp
4. Urugan Tanah m3 - -
Rp
JUMLAH
-
III. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
Rp Rp
1. Pasangan Batu Kosong m3 - -
Rp Rp
2. Pasangan Batu Kali 1Pc : 4Ps m2 - -
Rp Rp
3. Pasangan Batu Bata 1Pc : 4Ps m2 - -
Rp Rp
4. Pasangan Tangga Batu Bata m2 - -
Rp Rp
5. Plesteran 1Pc : 4Ps m2 - -
Rp Rp
6. Pasangan Lantai Tegel Porselin m2 - -
Rp Rp
7. Pasangan Lantai Tegel Petak m2 - -
Rp Rp
8. Pasangan Lantai Tegel Dinding m2 - -
Rp
JUMLAH
-
IV. PEKERJAAN BETON
1. Beton Cor
Rp Rp
a. Rabat Beton m3 - -
Rp Rp
b. Bodeman Keramik/Bawah Lantai m3 - -
2. Beton Bertulang
Rp Rp
a.eVeentilasi ddiatas pintu/jendelat m3 - -
Rp Rp
b. Beton Sloof m3 - -
Rp Rp
c. Kolom Praktis m3 - -
Rp Rp
d. Ring Balk m3 - -
Rp Rp
e. Balok Lantai m3 - -
Rp Rp
f. Konsul m3 - -
Rp
JUMLAH
-
- -
Rp Rp
4. Sakelar engkel bh - -
Rp Rp
5. Lampu pijar bh - -
Rp Rp
6. Lampu TL bh - -
Rp Rp
7. Lampu taman bh - -
Rp Rp
8. Sekering box bh - -
Rp Rp
9. Kabel listrik m' - -
Rp Rp
10. Grounding bh - -
Rp
JUMLAH
-
XI. PEKERJAAN INSTALASI AIR
1. Instalasi Air Bersih
Rp Rp
c. Pipa pralon 1/2 " m - -
Rp Rp
d. Kran air 1/2 " bh - -
2. Instalasi air kotor
Rp Rp
a. Bak mandi bh - -
Rp Rp
b.floordrain bh - -
Rp Rp
c. Bak WC bh - -
Rp Rp
e. Urinoir bh - -
Rp Rp
f. Closet jongkok bh - -
Rp Rp
h. Bak kontrol bh - -
Rp Rp
k. Got U 20 cm m - -
Rp
JUMLAH
-
XII. PEKERJAAN HALAMAN LUAR
Rp Rp
1. Pasang kanstin m - -
Rp Rp
2. Pasang paving blok m2 - -
Rp Rp
3. Penanaman pohon bh - -
Rp Rp
4. Pembuatan pagar halaman m2 - -
Rp
JUMLAH
-
Semarang,......................2016
Istimator
(........................................)
Proyek :
Lokasi :
Bulan/
Tahun :
REKAPITULASI BIAYA
Rp
I. Pekerjaan Persiapan……………………………………………………………. -
Rp
II. Pekerjaan Tanah………………………………………………………………… -
Rp
III. Pekerjaan Pasangan Dan Plesteran………………………………………….. -
Rp
IV. Pekerjaan Beton………………………………………………………………… -
Pekerjaan Kosen, Pintu, Jendela dan Rp
V. Ventilasi………………………………………………………………. -
Pekerjaan Rangka Atap dan Rp
VI. Plafond………………………………………………….. -
Rp
VII. Pekerjaan Penutup Atap Dan Talang……………………..……………. -
Rp
VIII. Pekerjaan Besi Dan Penggantung……………………………………………. -
Rp
IX. Pekerjaan Cat - catan……………….……………………………………………. -
Rp
XI. Pekerjaan Instalasi Listrik………………………………………………………. -
Rp
X. Pekerjaan Instalasi Air……………………………………..…………………….. -
Rp
XII. Pekerjaan Halaman Luar……………………………………………………….. -
Jumlah Rp
(A) -
Over
Head
5% X Rp
(A) -
Rp
Jumlah (B) -
Rp
PPN 10 % X (B') -
Jumlah Rp
akhir -
Rp
Dibulatkan -
Terbilang : ( )
Semarang,......................2016
Istimator
(........................................)
BAB IX
ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN
A. Penaksiran
Penaksiran anggaran adalah proses perhitungan volume pekerjaan, harga
bahan dan pekerjaan yang akan terjadi pada suatu konstruksi.
Taksiran biaya dibuat sebelum pekerjaan dimulai, biasanya besarnya biaya
taksiran tidak sama dengan biaya sesungguhnya.
Kesesuaian harga taksiran dengan biaya sebenarnya sangat tergantung
pada : kepandaian, ketrampilan dan pengalaman penaksir (estimator).
Kepandaian dan ketrampilan berguna untuk memilih/ menentukan metode
B. Macam-macam Penaksiran
7. Penaksiran Terperinci (teliti).
Cara ini dilaksanakan dengan menghitung volume dan harga seluruh
pekerjaanagar dapat dilaksanakan secara memuaskan. Cara ini adalah
cara terbaik dengan angka kepercayaan tinggi.
Penaksiran terperinci dapat ditempuh dengan dua jalan, yaitu :
Cara harga satuan.
Ccara harga total.
8. Penaksiran Kasar.
Harga dihitung tiap 1m², selanjutnya dikalikan luas bangunan
seluruhnya . Penaksiran biaya yang lengkap harus meliputi harga tanah,
biaya notaris, biaya perencanaan kontraktor biaya ektra bunga uang,
asuransi, pajak dan sebagainya.
3. Peralatan
Peralatan tangan, mesin , listrik dan lain-lain harus dapat menjamin
lancarnya jenis konstruksi.
Biaya peralatan meliputi : sewa alat, operasi memasang, membongkar
dan perawatan.
Biaya sewa “unit cost” adapat dihitung berdasarkan waktu ataupun
hasil pekerjaan.
4. Overhead
Menghitung biaya-biaya tak terduga, biayanya dibagi menjadi dua yaitu
biaya tak terduga umum dan proyek.
a. Biaya tak terduga umum terdiri dari :
Bencana alam.
Kenaikan harga.
Administrasi/ melayani tamu..
Keamanan setempat.
Kemudahan tenaga kerja.
Honorarium ahli.
Pajak.
Biaya tak terduga dll.
Besarnya biaya tak terduga berkisar antara 12% - 30% dari jumlah
harga bahan, upah dan ongkos alat-alat. Besarnya prosentase
tergantung pada jenis pekerjaan dan keadaan setempat.
5. Profit
Profit adalah besarnya keuntungan pemborong. Untuk menentukan
besarnya profit berdasarkan pada tingginya resiko pekerjaan. Pada
biaya kecil profitnya sebesar 15% dari biayakeseluruhan, sedangkan
untuk proyek sedang dan raksasa masing-masing diambil 12,5% dan
8%.
6. Sumber-sumber kesalahan.
Kesalahan yang sering timbul dalam perhitungan / penaksiran harga
antara lain :
1. Kesalahan aritmatik (perhitungan.
2. Lupa memasukkan salah satu harga.
3. Kesalahan teknis / ketelitian.
BAB X
METODE
PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/ JASA
PENJELASAN
1. Dalam pemilihan penyedia barang/ jasa pemborongan/ jasa lainnya, pada
prinsipnya dilakukan dengan metoda pelelangan umum.
Pelelangan Umum adalah : metode pemilihan barang/ jasa yang dilakukan
secara terbuka dengan pengumuman secara luasmelalui media masa dan
papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat
luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat
mengikutinya.
3. Dalam hal metode pelelangan umum dan terbatas dinilaitidak efisien dari
segi biaya pelelangan, maka pemilihan penyedia barang/ jasa dapat
dilakukan dengan metode pemilihan langsung, yaitu pemilihanpenyedia
barang/ jasa yang dilakukan dengan membandingkan sebanyak-
banyaknya penawaran, sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran dari
penyedia barang/ jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan
negoisasi baik teknis maupun biaya serta harus diumumkan minimal
melalui papan pengumuman resmi untuk penerangan umum dan bila
memungkinkanmelaluiinternet.
Pemilihan langsung dapat dilaksanakan untuk pengadaan yang bernilai
sampai dengan Rp. 100.000.000. (seratus juta rupiah).
4. Dalamkeadaan tertentu dan khusus, pemilihan penyedia barang/ jasa
dapat dilakukan dengancara penunjukkan langsung terhadap 1 (satu)
penyedia barang/ jasa dengan cara melakukan negoisasi baik teknis
maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis
dapatdipertanggungjawabkan.
PENAWARAN
HARGA
SAMPUL KOTAL
LUAR via POS LELANG
Page 78 of 83 Menghitung RAB
SYARAT
ADMINISTRASI
B. SISTIM
DUA SAMPUL
SAMPUL I
SYARAT
TEKNIS
SAMPUL
PENUTUP
PENAWARAN
SAMPUL II
HARGA
SYARAT
ADMINISTRASI
SAMPUL
I
SYARAT
TEKNIS
KOTAK
LELANG
LULUS
SAMPUL LUAR EVALUASI
Melalui Pos
SISTIM
C. DUA TAHAP
TAHAP II
PENAWARAN SAMPUL
HARGA
II
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Bila terjadi perselisihan antara pengguna barang/ jasa dengan
penyedia barang/ jasa , maka kedua belah pihak menyelesaikan
perselisihan di Indonesia dengan cara :
Musyawarah.
Mediasi.
Konsiliasi.
Arbitrase.
Atau melalui pengadilan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan dalam kontrak menurut hukumyang berlaku di
Indonesia.
Pengertian :