Anda di halaman 1dari 19

BAB I

RAB (RENCANA ANGGARAN BIAYA)

1. PENGERTIAN
Rencana Anggaran Biaya terdiri dari tiga kata, yaitu :
Rencana : (himpunan planning) yaitu merencakan suatu bangunan baik
dalam hal bentuk, fungsi dan pelaksanaannya.
Anggaran : perhitungan besarnya biaya suatu bangunan.
Biaya
: besarnya pengeluaran (Rp) yang berhubungan dengan
suatu proyek bangunan.
Jadi, RAB (Rencana Anggaran Biaya) adalah merencakanakan suatu bangunan
sekaligus menghitung besarnya biaya yang diperlukan untuk melaksanakan bangunan
tersebut.
Anggaran suatu bangunan yang sama akan berbeda dimasing-masing daerah, karena
adanya : perbedaan harga bahan, upah tenaga dan biaya transportasi. Sehingga dalam
pembuatan RAB haruslah dicantumkan daerah/lokasi dan waktu/tahun.
2. GAMBAR BESTEK
Merencakan suatu bentuk dan fungsi dari suatu bangunan adalah suatu kegiatan
perencanaan yang menyangkut aspek struktur dan arsitektur, maka perencanaan harus
diawali dengan analisa fungsi kegiatan yang ada dan akan terjadi pada bangunan dan hasil
dari kegiatan tersebut berupa Gambar Bestek atau Gambar Pelaksana
Gambar Bestek yaitu gabungan dari beberapa rencana yaitu gambar struktur, gambar
arsitektur dan gambar penjelas.
a. Gambar Struktur :
gambar rangka beton
gambar rangka kuda-kuda
gambar pondasi, dll
b. Gambar arsitektur :
gambar denah
gambar potongan
gambar tampak.
gambar situasi

1
RAB KELAS 3 TKBB SMK NEGERI 7 SEMARANG

c. Gambar penjelas :
Gambar detail bagian-bagian konstruksi yang dianggap perlu.
3. GAMBAR PRARENCANA
Sebelum gambar bestek terwujud, didahului beberapa gambar yang merupakan pragambar (sketsa dan pra-rencana) yaitu yang saling berkaitan antara satu sama lain.
Merencanakan suatu bangunan adalah merecakanan aspek-aspek yang berkaitan dengan
proses mewujudkan fisik bangunan, berupa aturan pelaksanaan, segi teknik konstruksi,
maupun administrasi yang akan melahirkan Bestek atau Rencana Kerja dan Syarat
(RKS) yang terdiri :
a. Syarat Umum
b. Syarat Administrasi
c. Syarat Teknis

: berhubungan tentang keterangan bagunan.


: keterangan tentang tata usaha.
: pelaksanaan kosntruksi bangunan.

4. GAMBAR RENCANA
a. Gambar Sketsa
Adalah gambar hasil berdasarkkan data dan informasi yang diterima (dari pemilik
bangunan). Memberi gambaran denah pembagian ruang., bentuk bangunan, serta
kemungkinan pelaksanaan.
b. Gambar Pra rencana
Terdiri dari gambar sketsa yang dilengkapi beberapa gambar tampak dan potongan
yang dianggap penting, anggaran biaya taksiran yang dihitung per m2 luas lantai atau
per m3 isi ruangan. Digunakan untuk menentukan biaya antara perencana dan pemberi
tugas.
c. Gambar Situasi.
Adalah gambar yang melukiskan letak/posisi bangunan pada daerah yang akan
dibangun. Terdiri rencana halaman, pagar, jalan masuk dan saluran pembuangan air
setra garis sempadan. Berskala 1:200 atau 1:500.
d. Gambar Denah.
Adalah gambar yang melukiskan tampak atas dari suatu bangunan stelah dipotong
1m dari muka lantai. Terdiri bentuk, batas, ukuran serta perlengkapan ruangan yang
sifatnya permanen. Berskala 1:100.

2
RAB KELAS 3 TKBB SMK NEGERI 7 SEMARANG

e. Gambar Potongan.
Memperlihatkan potongan memanjang dan melintang bentuk konstruksi serta
memperjelas ukuran mulai lantai, dasar pondasi, posisi serta ketinggian pintu/jendela,
ketinggian balok keliling, ketinggian bubugan atap dan lain-lain. Dabil dari bagian
yang membutuhkan kejelasan konstruksi. Berskala 1:100.
f. Gambar Tampak.
Memperlihatkan bangunan tampak depan, samping kiri maupun kanan ataupun
belakang. Harus dibuat semenarik mungking dengan dekorasi-dekorasi. Berskala 1:100.
g. Gambar Struktur.
Berupa gambar rangka konstruksi seperti rangka beton, rangka atap dan sebagainya.
Bertujuan memperjelas bentuk, ukuran serta letak konstruksi yang sudah diperlihatkan
pada gambar potongan, yang bisa membantu perencana dalam menghitung anggaran
biaya bangunan dan membantu pelaksana dalam mewujudkan fisik bangunan.
Dilengkapi nama dan keterangan secara lengkap.
h. Gambar Penjelas.
Memperjelas bagian-bagian yang penting atau sulit pada bangunan, missal kusen
pintu/jendela, kuda-kuda dan sebagainya. Dilengkapi dengan ukuran, keterangan dan
nama. Berskala 1:100.

3
RAB KELAS 3 TKBB SMK NEGERI 7 SEMARANG

BAB II
TAHAP PEKERJAAN PEMBUATAN BANGUNAN

1.

TAHAP STUDI PENDAHULUAN


Yaitu kegiatan peninjauan lokasi dimana bangunan tersebut akan didirikan, meliputi :
akses jalan, keadaaan tanah, listrik,

lingkungan dan sumber air. Apabila keadaan

memungkinkan didirikan bangunan maka pengerjaan akan dilanjutkan dan apabila tidak
sesuai pengerjaa dapat dihentikan atau dialihkan ke lokasi lain.
2.

TAHAP STUDI KELAYAKAN


Yaitu dilakukannya penelaahan dari tahap studi pendahuluan tentang keuntungan social
dan keuntungan ekonomis yang dapat dicapai. Tahap ini akan menyinggung aspek struktur
dan arsitekstur suatu bangunan. Dalam hal-hal tertentu tahap pendahuluan dan studi
kelayakan dapat digabung menjadi satu tahap, ang disebut Tahap Proliminari atau tahap
persiapan.

3.

TAHAP PERENCANAAN (DESIGN)


Yaitu tahap pembuatan gambar bestek, penetapan program kerja, anggaran biaya serta
penyiapan dokumen untuk pelelangan dan kontrak.

4.

TAHAP PEMBANGUNAN FISIK


Untuk mewujudkan fisik suatu bangunan, untuk melalui tahap ini biasanya harus
melalui tahap lelang.

5.

TAHAP PEMELIHARAAN
Dimulai stelah bangunan sudah berealisasi dan berfungsi sampai batas umur dari suatu
bangunan.

4
RAB KELAS 3 TKBB SMK NEGERI 7 SEMARANG

BAB III
UNSUR-UNSUR PEMBANGUNAN
(PIHAL-PIHAK YANG TERKAIT DALAM PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN)

1.

PENGGUNA BARANG / JASA / PEMILIK PROYEK / PRINSIPAL / OWNER /


BOUWHERR / EMPLOYER / CLIENT
Adalah orang / badan yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan / menyuruh
memberikan pekerjaan kepada penyedia jasa seta membayar biayanya.
Hak dan kewajiban pengguna barang / jasa :
Menunjuk penyedia jasa.
Meminta laporan secara periodic kepada penyedia jasa.
Menyediakan fasilitas yang dibutuhkan penyedia jasa.
Menyediakan lahan, dana, ikut mengawasi jalannya pekerjaan, mengesahkan
perubahan dalam pekerjaan.
Wewanang pengguna barang / jasa :
Memberi tahu hasil lelang kepada kontraktor.
Mengambil alih pekeraan secara sepihak, secara tertulis jika terjadi pelanggara
terhadap kontrak.

2.

PIHAK KONSULTAN
Dibagi menjadi 2 :
a. Konsultan Perencana.
Yaitu orang / badan yang bertugas membuat perencanaan bangunan secara lengkap
baik struktur maupun arsitektur.
Hak dan kewajiban :
Membuat perencanaan secara lengkap.
Memberikan usulan kepada owner dan kontraktor tentang pelaksanaan
pekerjaan.
Memberi penjelasan serta Tanya jawab kepada kontraktor.
Membuat hambar revisi jika terjadi perubahan.
Menghadiri rapat koordinasi.

5
RAB KELAS 3 TKBB SMK NEGERI 7 SEMARANG

2.2 Konsultan Pengawas


Konsultan Pengawas adalah orang atau badan yang ditunjuk oleh pengguna jasa untuk
membantu pengawasan / pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai dari awal
sampai dengan selesainya pekerjaan bangunan tersebut.
Hak dan Kewajiban Konsultan Pengawas

Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan.


Membimbing dan mengadakan pengawasab secara periodik dalam pelaksanaan pekerjaan.
Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.
Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran informasi antar

berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan lancar.


Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin, serta menghindari terjadinya

pembengkakan biaya.
Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan.
Menerima atau menolak material / peralatan yang didatangkan oleh kontraktor.
Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku.
Menyusun laoran kemajuan pekerjaan (harian, mingguan dan bulanan).
Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan adanya tambah atau kurangnya
pekerjaan.

6
RAB KELAS 3 TKBB SMK NEGERI 7 SEMARANG

3. PENYEDIA BARANG / JASA (KONTRAKTOR)


Penyedia Barang / Jasa (Kontraktor) adalah orang atau badan yang menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya, gambar, rencana
kerja dan syarat yang telah ditetapkan.
Hak dan Kewajiban Kontraktor
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peraturan, rencana kerja dan syaratsyarat, risalah penjelasan pekerjaan dan syarat-syarat tambahan yang telah ditetapkan oleh
penggunan jasa.
Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkan oleh konsultan pengawas sebagai
wakil dari pengguna jasa.
Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan dalam peraturan untuk
menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat.
Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan dan bulanan.
Menyerahkan seluruh atau sebagian hasil pekerjaan yang telah diselesaikannya sesuai
dengan ketetapan yang berlaku.

7
RAB KELAS 3 TKBB SMK NEGERI 7 SEMARANG

HUBUNGAN KERJA

BANGUNAN

PENGGUNA
BARANG / JASA

BIAYA

KONSULTAN

BANGUNAN
BIAYA

PENYEDIA
BARANG / JASA

PERSYARATAN TEKNIS
Adapun hubungan antara ketiga pihak pembangunan tersebut adalah :
1. Konsultan dengan Pemilik Proyek
Ikatan berdasarkan kontrak RELASI
Konsultan memberikan layanan konsultasi, dimana produk yang dihasilkan berupa :
Gambar-gambar rencana
Peraturan-praturan
Syarat-syarat
Sedang Pemilik Proyek memberikan biaya / jasa atas konsultasi yang diberikan oleh
Konsultan
2. Kontraktor dengan Pemilik Proyek
Ikatan berdasarkan kontrak
Kontraktor memberikan layanan jasa prefesionalnya berupa bangunan sebagai realisasi
dari pemilik proyek yang dituangkan dalam gambar rencana, peraturan dan syarat oleh
Konsultan.
Sedang Pemilik Proyek memberikan biaya atas jasa profesionalnya Kontraktor.
3. Konsultan dengan Kontraktor
Ikatan berdasarkan kontrak
Konsultan memberikan gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat, dan Kontraktor
harus merealisasikan menjadi sebuah bangunan.

8
RAB KELAS 3 TKBB SMK NEGERI 7 SEMARANG

BAB IV
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG /
JASA PEMERINTAH
BERDASARKAN PEPRES 70 TAHUN 2012
PENGERTIAN ISTILAH
1. Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan
Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa
oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi yang
prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya
seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa.
2. Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Institusi, yang
selanjutnya disebut K/L/D/I adalah instansi/institusi yang menggunakan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan/atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
3. Pengguna
Barang/Jasa adalah Pejabat

pemegang

kewenangan

penggunaan Barang dan/atau Jasa milik Negara/Daerah di masingmasing K/L/D/I.


4. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya
disebut

LKPP

adalah

lembaga

Pemerintah

yang

bertugas

mengembangkan dan merumuskan kebijakan Pengadaan Barang/Jasa


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007
tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
4a. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan
perangkat

daerah

daerah.
5. Pengguna Anggaran
pemegang

sebagai
yang

unsur

selanjutnya

kewenangan

penyelenggara
disebut

PA

penggunaan

pemerintahan
adalah

Pejabat

anggaran

Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang


disamakan pada Institusi Pengguna APBN/APBD.
6. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat
yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh
Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.
7. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.

9
RAB KELAS 3 TKBB SMK NEGERI 7 SEMARANG

8. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit


organisasi

Kementerian/Lembaga/

Pemerintah

Daerah/Institusi

yang

berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang bersifat permanen,


dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada.
9. Pejabat Pengadaan adalah personil yang ditunjuk untuk melaksanakan
Pengadaan Langsung.
10. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang
ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil
pekerjaan.
11. Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern pada institusi
lain yang selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang melakukan
pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
12. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang
menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya.
13. Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang berisi ikrar untuk
mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme dalam
Pengadaan Barang/Jasa.
14. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud,
bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai,
dipergunakan atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang.
15. Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan
dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik
lainnya.
16. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan
keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan
adanya olah pikir (brainware).
17. Jasa Lainnya adalah jasa yang membutuhkan kemampuan tertentu yang
mengutamakan keterampilan (skillware) dalam suatu sistem tata kelola
yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan atau segala pekerjaan dan/atau penyediaan jasa selain Jasa
Konsultansi, pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan pengadaan Barang.
18. Industri Kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas,
gagasan orisinal, keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan
kesejahteraan

serta

lapangan

pekerjaan

melalui

penciptaan

dan

pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta.


19. Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa adalah tanda bukti pengakuan
dari pemerintah atas kompetensi dan kemampuan profesi dibidang
Pengadaan Barang/Jasa.
10
RAB KELAS 3 TKBB SMK NEGERI 7 SEMARANG

20. Swakelola

adalah

Pengadaan

Barang/Jasa

dimana

pekerjaannya

direncanakan, dikerjakan, dan/atau diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai


penanggung

jawab

anggaran,

instansi

pemerintah

lain

dan/atau

kelompok masyarakat.
21. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh Kelompok
Kerja ULP/Pejabat Pengadaan yang memuat informasi dan ketentuan
yang harus ditaati oleh para pihak dalam proses Pengadaan Barang/Jasa.
22. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrak adalah
perjanjian tertulis

antara

PPK

dengan Penyedia

Barang/Jasa

atau

pelaksana Swakelola.
23. Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh
semua

Penyedia

Barang/Pekerjaan

Konstruksi/Jasa

Lainnya

yang

memenuhi syarat.
24. Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan diyakini
terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks.
25. Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa
Lainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah).
26. Pemilihan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan
Konstruksi

untuk

pekerjaan

yang

bernilai

paling

tinggi

Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).


27. Seleksi Umum adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi untuk
pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Jasa Konsultansi yang
memenuhi syarat.
28. Seleksi Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi
untuk Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah).
29. Sayembara
adalah

metode

pemilihan

Penyedia

Jasa

yang

memperlombakan gagasan orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu yang


harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan.
30. Kontes
adalah
metode
pemilihan
Penyedia
Barang

yang

memperlombakan barang/benda tertentu yang tidak mempunyai harga


pasar dan yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan
Harga Satuan.
31. Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa
dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa.
11
RAB KELAS 3 TKBB SMK NEGERI 7 SEMARANG

32. Pengadaan Langsung adalah Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada


Penyedia Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/ Seleksi/Penunjukan
Langsung.

12
RAB KELAS 3 TKBB SMK NEGERI 7 SEMARANG

33. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perseorangan dan/atau
badan

usaha

yang

memenuhi

kriteria

Usaha

Mikro

sebagaimana

dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai Usaha Mikro,


Kecil dan Menengah.
34. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar, yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang
mengatur mengenai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
35. Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah jaminan tertulis
yang bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional), yang
dikeluarkan
Asuransi

oleh

yang

PPK/Kelompok

Bank

Umum/Perusahaan

diserahkan

Kerja

ULP

oleh

untuk

Penjaminan/Perusahaan

Penyedia

menjamin

Barang/Jasa

terpenuhinya

kepada
kewajiban

Penyedia Barang/Jasa.
36. Pekerjaan Kompleks adalah pekerjaan yang memerlukan teknologi tinggi,
mempunyai risiko tinggi, menggunakan peralatan yang didesain khusus
dan/atau pekerjaan yang bernilai diatas Rp100.000.000.000,00 (seratus
miliar rupiah).
37. Pengadaan secara elektronik atau E-Procurement adalah Pengadaan
Barang/Jasa yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi
dan transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan perundangundangan.
38. Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disebut LPSE
adalah unit kerja K/L/D/I yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem
pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik.
39. E-Tendering adalah tata cara pemilihan Penyedia Barang/Jasa yang
dilakukan secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua Penyedia
Barang/Jasa yang terdaftar pada sistem pengadaan secara elektronik
dengan cara menyampaikan 1 (satu) kali penawaran dalam waktu yang
telah ditentukan.
40. Katalog elektronik atau E-Catalogue adalah sistem informasi elektronik
yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu
dari berbagai Penyedia Barang/Jasa Pemerintah.
41. E-Purchasing adalah tata cara pembelian Barang/Jasa melalui sistem
katalog elektronik.
13
RAB KELAS 3 TKBB SMK NEGERI 7 SEMARANG

42. Portal Pengadaan Nasional adalah pintu gerbang sistem informasi


elektronik yang terkait dengan informasi Pengadaan Barang/Jasa secara
nasional yang dikelola oleh LKPP.

14
RAB KELAS 3 TKBB SMK NEGERI 7 SEMARANG

BAB V
KLASIFIKASI DAN KUALIFIKASI
1.

PENGERTIAN
Klasifikasi adalah penggolongan perusahaan menurut bidang pekerjaan dan lingkup
perkerjaan (spesialisasinya).
Kualifikasi adalah penggolongan perusahaan menurut tingkat kemampuan (keuangan) pada
masing masing bidang pekerjaan.
Registrasi yaitu pencatatan data perusahaan yang meliputi antara lain : keuangan,
personalisasi, peralatan, perlengkapan dan pengalaman pekerjaan.
Perusahaan yang telah lulus Klasifikasi dan Kualifikasi ditulis dan dicantumkan dalam
daftar yang disebut dengan Daftar Rekanan Mampu (DRM).

2. KUALIFIKAS PERUSAHAAN
1) Kelas K3 (Kecil-3)
: Mampu mengerjakan proyek Rp. 0 Rp. 100 juta
2) Kelas K2 (Kecil-2)
: Mampu mengerjakan proyek Rp. 100 juta Rp. 400 juta
3) Kelas K1 (Kecil-1)
: Mampu mengerjakan proyek Rp. 400 juta Rp. 1 miliar
4) Kelas M2 (Menengah-2)
: Mampu mengerjakan proyek Rp. 1 miliar Rp. 3 miliar
5) Kelas M1 (Menengah-1)
: Mampu mengerjakan proyek Rp. 3 miliar Rp. 10 miliar
6) Kelas B (Besar)
: Mampu mengerjakan proyek > Rp. 10 miliar
3. KLASIFIKASI PERUSAHAAN
1) Bidang Pekerjaan Sipil
2) Bidang Pekerjaan Instalasi
3) Bidang Pekerjaan Logam, Kayu dan

4)
5)
6)
7)

Bidang Pekerjaan dan Irigasi


Bidang Pekerjaan Pertambangan
Bidang Pekerjaan Transportasi
Bidang Pekerjaan Komunikasi, dll.

Plastik

15
RAB KELAS 3 TKBB SMK NEGERI 7 SEMARANG

Daftar Rekanan Mampu (DRM) berlaku selama 3 tahun. Pada setiap tahun, Panitia
Kualifikasi menyempurnakan DRM, sehingga Rekanan dapat menyampaikan data
perusahaan tambahan untuk keperluan penilaian kembali Kualifikasi dan Klasifikasi.
Penilaian kembali tersebut dapat merubah : kualifikasi, klasifikasi, pengurus
perusahaan dan alamat perusahaan.

16
RAB KELAS 3 TKBB SMK NEGERI 7 SEMARANG

BAB VI
MENGHITUNG RAB
(RENCANA ANGGARAN BIAYA)
A. KEGUNAAN
Kegunaan estimasi / penyusunan anggaran biaya dilakukan dengan
tujuan tertentu, tergantung siapa / pihak mana yang membuatnya.
1. Pihak Penggunan Jasa / Prinsipal membuat Rencana Anggaran
Proyek (RAP) bertujuan untuk mendapatkan informasi / gambaran
tentang berapa biaya yang harus disediakan untuk merealisasikan
proyeknya.
2. Sedang Pihak Penyedia Jasa / Kontraktor membuat RAP yang
bertujuan untuk melakukan penawaran / mengikuti lelah terhadap
proyek konstruksi.
Sebab kontraktor akan memenangkan lelang jika penawaran yang
diajukan mendekati harga yang dibuat oleh Pengguna Jasa.
Cara menghitung RAP dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Hitungan dengan cara Taksiran / Kasar
2. Hitungan dengan cara teliti

B. ANGGARAN BIAYA TAKSIRAN


Anggaran Biaya Taksiran adalah anggaran atau biaya dari suatu
bangunan yang ditaksir secara kasar berdasarkan satuan luas lantai
atau setiap meter kubik isi ruangan.
Cara taksira ini biasanya dilakukan

oleh

orang

yang

sudah

berpengalaman. Maka hasilnya pun juga tidak jauh berbeda.


Taksiran biasanya dihitung berdasarkan isi dan luas lantai bangunan.
Misalnya rumah tinggal, yang terdiri dari : bangunan induk, bangunan
samping, gang dan serambi. Maka harga taksiran masing masing
bangunan tersebut tidak sama.

17
RAB KELAS 3 TKBB SMK NEGERI 7 SEMARANG

CONTOH :
No.

JENIS
BANGUNAN

LUAS
LANTAI

Bang. Induk

80 m2

Bang.
Samping

32 m2

Bang. Gang

Bang.
Serambi

9 m2
20 m2

HARGA
SATUAN
Rp
800.000
Rp
500.000
Rp
300.000
Rp
400.000

JUMLAH

JUMLAH HARGA
Rp
64.000.000
Rp
16.000.000
Rp
2.700.000
Rp
8.000.000
Rp
90.700.000

C. ANGGARAN BIAYA TELITI

Anggaran Biaya Teliti adalah anggaran atau biaya dari suatu

pekerjaan / bangunan yang dihitung berdasarkan satuan analisa dari


setiap jenis pekerjaan serta berpedoman kepada daftar analisa yang
ada, yaitu BOW dan SK SNI.
Untuk mendapatkan anggaran

teliti

dari

suatu

proyek

atau

bangunan ada beberapa data yang harus dimiliki / diketahui, yaitu :


1. Bestek (RKS).
2. Gambar bestek.
3. Daftar analis.
4. Daftar harga satuan bahan.
5. Daftar harga satuan upah tenaga kerja.
6. Faktor lain lain.

18
RAB KELAS 3 TKBB SMK NEGERI 7 SEMARANG

TAHAP TAHAP PERHITUNGAN RAB


Adapun tahap tahap / prosedur yang harus dilakukan untuk
menyusun Anggaran Biaya, yaitu sebagai berikut :
1. Melakukan pengumpulan data tentang Harga Satuan Bahan.
2. Melakukan pengumpulan data tentang Harga Satuan Upah tenaga
kerja (HSU).
3. Melakukan perhitungan analisis bahan dan upah, yaitu dengan
menggunakan Daftar Analisa BOW (Burgenlijke Openbare Werken)
4.
5.
6.
7.
8.

dan SNI (Standart Nasional Indonesia).


Melakukan perhitungan Harga Satuan Pekerjaan (HSP).
Menghitung volume pekerjaan.
Melakukan perhitungan daftar susunan RAB.
Membuat Rekapitulasi Biaya.
Menghitung biaya.

PROSEDUR PENYUSUNAN RAB


SECARA TELITI
HS
B

HS
U
HSB

HS
P
DAFTAR
ANALISA

SUSUN
ANRAB

REKAPITU
LASI

PERHITUN
GAN

KETERANGAN :
HSU

BOW
: Harga
Satuan Bahan, didapat dari pasaran.
: Harga Satuan Upah, didapat dari lokasi proyek

dilaksanakan.
HSP
: Jumlah Harga Bahan dan Harga Upah tiap satuan
pekerjaan.
Daftar Analisis
: SNI dan BOW.
Volume
: Berdasarkan gambar rencana.

19
RAB KELAS 3 TKBB SMK NEGERI 7 SEMARANG

Anda mungkin juga menyukai