Anda di halaman 1dari 45

JENIS JENIS GAMBAR RENCANA

kode 3
kode 4 Jenis Jenis gambar rencana

Sebenarnya ada berapa sih jenis gambar rencana itu? Memang semakin lengkap gambar rencana maka
semakin mempermudah pula pelaknsanaanya karena gambar mudah untuk dimengerti dan difahami.

Untuk merencanakan suatu bangunan membutuhkan beberapa gambar teknik yang kesemuanya saling terkait
dan saling melengkapi adapun gambar ganmbarnya antara lain :

 Gambar Sketsa
 Gambar Prarencana
 Gambar Situasi
 Gambar denah
 Gambar Potongan
 Gambar tampak
 Gambar Struktur
 Gambar Penjelas Detail

Baiklah untuk memperjelas maka alangkah baiknya kita bahas satu persatu.

Gambar Sketsa

Adalah merupakan gambar hasilan pertama berdasarkan data informs yang diterima (dari pemilik
bangunan)gambar ini memberikan kejelasan denah pembagian ruangan ,bentuk bangunan yang sebenarnya
ada dilapangan sehingga mudah untuk difahami. • Gambar Prarencana Gambar ini merupakan gambar sketsa
yang dilengkapi dengan beberapa gambar tampak dan potongan yang dianggap penting .

Gambar prarencana
Ini bisanya dilengkapi dengan anggaran biaya taksiran yang dihitung berdasarkan per M2 luas lantai atau
tiap M3 isi ruangan. Oleh karena itu gambar ini dapat digunnakan sebagai dasar dalam menentukan biaya antara
perencana dengan si pemberi tugas.

Gambar Situasi

Adalah suatu gambar teknik yang melukiskan letak atau posisi bangunan pada daerah yang akan dibangun
,lengkap memperlihatkan rencana halaman ,pagar jalan masuk dan saluran pembuangan air serta garis
sempadan , biasanya gambar ini dibuat dengan skala 1 :200 atau 1 : 500 , atau juga biasa yang menyebutnya
adalah siteplan.

Gambar Denah
Gambar denah adalah gambar gambar yang melukiskan tampak atas dari suatu bangunan setelah dipotong
setinggi kurang lebih 1 meter dari permukaan lantai. Maka dari gambar denah ini akan memperlihatkan : bentuk
,batas ,ukuran serta perlengkapan ruangan yang sifatnya permanen dan ada dalam bangunan tersebut.karena
dipotong kurang lebih 1 meter dari permukaan lantai , maka lebar pintu akan terlihat dengan jelas sedangkan
untuk boven, atap dan tritis akan digambar dengan garis putus putus. Pada gambar ini dipelihatkan daerah
pemotongan sebagai pedoman pembuatan gambar potongan , biasanya gambar denah ini dibuat menggunakan
skala 1 :100

Gambar Potongan

Gambar potongan adalah gambar yang memperlihatkan keadaan serta bentuk konstruksi suatu bangunan
yang akan dibangun dan sudah direncanakan. Gambar potongan ini mengikuti garis potongan yang sebelumya
sudah diletakan di denah bangunan. Dalam gambar potongan ini merupakan penjelasan dari suatu bangunan
yang menjelskan mulai dari lantai dasar pondasi ,posisi dan ketinggian pintu/jendela,ketinggian Ring Balk,dan
ketinggian bangunan itu sendiri, secara garis besar gambar ini terdiri dari potongan memanjang dan potongan
melintang biasanya gambar potongan ini menjelaskan bagian bagian konstruksi yang perlu diperjelas atau
bagian konstruksi yang sulit difahami.gambar potongan sering menggunakan skala 1 :100

Gambar Tampak
Adalah gambar yang memperlihatkan bangunan dari luar atau tampak , baik tampak depan ,belakang,
samping kanan dan samping kiri, untuk gambar tampak ini tidak perlu menggunkan notasi atau ukuran ukuran ,
karenan gambar tampak ini merupakan gambar hasil akhir nantinya setelah proyek selesai, maka dari itu gambar
tampak ini dibuat seindah mungkin untuk menunjukan hasil akhir bangunan yang sedang dkerjakan, gambar
tampak ini juga sering disebut gambar arsitektur , yang menggunakan skala 1 :100.

Gambar Struktur
Kalau dilihat dari judulnya yaitu Gambar struktur, pastinya bentuk gambarnya kana menjelsakan tentang
bentuk struktur dan bagian bagian struktur dari suatu bangunan yang akan direncanakan, gambar struktur adalah
gambar rangka suatu konstruksi seperti rangka beton , rangka kayu ,rangka atap dan lain sebagainya. Fungsi
dari gambar struktur disini adalah untuk memperjelas bentuk ,ukuran serta letak konstruksi yang sudah
diperlihatkan pada gambar potogan yang bisa membanntu perencanaan dalam menghitung RAB(rencana
anggaran biaya)dan membantu rencana pelaksanaan dalam mewujudkan fisik bangunan dilapangan . Karena
tujuannya jelas untuk memperjelas konstruksi , maka gambar ini harus dilengkapi dengan informasi informasi
berupa nama /keterangan yang lengkap dan ukuran ukuran yang jelas.

Gambar Penjelas
Gambar penjelas atau gambar detail , merupakan mendetailkan gambar gambar konstruksi , misalnya
pendetailan kusen pintu atau jendela, kuda kuda dan lain sebagainya.atau bagian bagian konstruksi yang
bersifat arsitektonis. Gambar penjelas ini biasanya dibuat agak besar yakni dengan skala 1 :5 atau 1 : 20, atau
juga sesuai dengan kebutuhan , karena sifatnya yang memberikan penjelas atau pendetailan suatu konstruksi
maka gambar ini harus hukumnya diberi notasi notasi yang jelas, sehingga mempermudah si pelaksana dalam
menjalankan tugasnya.
Gambar dan Fungsinya dalam
membangun rumah
Kenapa kita memerlukan gambar dalam mebangun sebuah rumah / bangunan ? Gambar mempunyai
banyak fungsi baik terhadap sepemilik bangunan maupun pihak yang akan mengerjakan bangunan
tersebut.

Fungsi gambar adalah :

1. Pemilik bangunan mendapatkan bagaimana bentuk dari rumah ataupun bangunan yang akan dibangun
dan dapat memastikan bentuk yang diinginkan sudah terpenuhi baik .
2. Gambar kerja menjadi pedoman dasar dari pihak pelaksana pekerjaan bagaimana bangunan akan
dikerjakan termasuk ukuran, bentuk, jenis bahan yang akan digunakan, teknis pekerjaan termasuk
peralatan apa saja yang diperlukan untuk mengerjakan bangunan tersebut.
3. Gambar menjadi dasar perhitungan anggaran biaya bangunan , dimana dari gambar akan diketahui besar
volume pekerjaan, jenis material yang akan digunakan.
4. Dengan volume yang dan jenis material tersebut maka dapat dihitung berapa total biaya bangunan dan
perkiraan lama waktu pekerjaan yang akan dilaksanakan.
5. Gambar kerja menjadi suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam kontrak pekerjaan antara pemilik
bangunan dan pihak pelaksana pekerjaan , disamping itu tidak dapat dipisahkan juga dengan spesifikasi
pekerjaan.
6. Dalam pengurusan IMB, pihak Dinas Tata Kota juga selalu meminta gambar bangunan pekerjaan untuk
memastikan apakah IMB dapat dikeluarkan atau tidak.
Gambar bangunan terdiri dari tiga kelompok yaitu :
1. As Plan Drawing (Gambar Rencana Bangunan)
2. Construction Drawing (Gambar Pelaksanaan)
3. As Built Drawing (Gambar Akhir)

As Plan Drawing (Gambar Rencana Bangunan)

Adalah gambar yang diperlukan sebagai gambar awal dimana bangunan tersebut direncanakan.
Gambar ini adalah dasar dimana bangunan akan dibangun sesuai dengan perencanaan yang telah
disiapkan oleh perencana berdasarkan :
• ukuran tanah
• bentuk dan nilai estetika dimana akan disesuaikan dengan keinginan pemilik bangunan
• perhitungan teknis untuk desain struktur dan
• hasil pemeriksaan tanah dimana bangunan akan ditempatkan
Construction Drawing (Gambar Pelaksanaan)
Gambar ini diperlukan saat pekerjaan sedang berlangsung. Umumnya Gambar Pelaksanaan ini
adalah menuangkan detail detail sub bidang pekerjaan dimana sebelumnya tidak tertuang dalam
Gambar Rencana (As Plan Drawing), dimana gambar detail ini tetap berdasarkan gambar awal.
Disamping itu pihak pelaksana dapat memintakan kepada pihak konsultan perencana untuk membuat
gambar tahap pelaksanaan bilamana pihak pekerja mendapatkan suatu ukuran ataupun bentuk yang
membingungkan ataupun kemungkinan pelaksanaan beresiko jika gambar kerja dilaksanakan.
Bilamana pada saat tahap pekerjaan sedang berlangsung dimana diperlukan adanya suatu
perubahan bentuk ataupun ukuran dan juga perubahan jenis material yang dipergunakan, maka
sipemilik bangunan dan pihak pekerja secara bersama sama melakukan perubahan gambar . Jika
terjadi perubahan besar yang sangat mempengaruhi jumlah biaya pekerjaan maka kedua pihak
membuat suatu kesepakatan bersama dimana adanya suatu pekerjaan tambah/ kurang yang akan
diperhitungkan dalam nilai kontrak pekerjaan.
As Built Drawing (Gambar Akhir)
Adalah gambar yang dituangkan berdasarkan hasil akhir pekerjaan actual, dimana gambar dibuat
berdasarkan ukuran dan bentuk sebenar
Bagi anda yang ingin membangun rumah mungkin belum mendapatkan gambaran detail detail apa
saja yang diperlukan dalam membangun rumah. Contoh gambar lengkap untuk perencanaan
sebuah bangunan rumah 2 lantai dapat anda lihat disini.

Gambar yang dibutuhkan dalam Gambar Rencana Bangunan / Rumah :

1. Denah Lokasi
2. Gambar Denah Bangunan

3. Gambar Tampak termasuk Tampak Depan, Tampak Samping dan Tampak Belakang
4. Denah Pondasi

5. Denah Sloof
6. Denah Kolom
7. Denah Balok
8. Denah Ringbalok
9. Detail Pembesian Pondasi, Sloof , Kolom, Balok dan Ringbalk
10. Denah Pembesian Lantai (untuk Bangunan diatas 1 lantai)
11. Gambar Potongan (Potongan Memanjang dan Melintang)
12. Denah Tangga dan Detail
13. Denah Rangka Atap dan Tampak Atap
14. Denah Pintu, Jendela dan Ventilasi
15. Detail Pintu, Jendela dan Ventilasi
16. Denah Instalasi Listrik
17. Denah Instalasi Air Bersih
18. Denah Instalasi air Kotor
19. Detail Sanitasi dan Septik Tank
20. Detail Pagar
21. Detail – Detail Tambahan ( Sesuai kebutuhan)

Dengan kelengkapan tersebut diharapkan gambaran rumah yang akan dibangun dapat dijadikan
suatu dasar kesepahaman bagi pemilik dan pihak yang akan mengerjakan dalam membuat suatu
ikatan kotrak kerja sehingga saat pelaksanaan diharapkan berjalan dengan baik.

Membangun Rumah Tahap 9: Gambar Kerja /


DED
Gambar kerja merupakan gambar acuan yang digunakan untuk merealisasikan ide perancangan ke dalam
wujud fisik. Gambar kerja harus dipahami oleh semua yang terlibat dalam proses pembangunan.

Gambar kerja harus detail dan akurat baik secara ukuran mau pun keterangannya (Sumber:
homehardwarekingston.ca)

Dalam prosesnya, kontraktor pelaksana lapangan akan meminta gambar kerja kepada arsitek untuk
dijadikan acuan dalam pelaksanaan proyek. Gambar kerja akan membantu kontraktor mewujudkan fisik
bangunan sesuai ide arsitek mulai dari awal sampai akhir. Dengan bantuan gambar kerja yang detail dan
akurat, kontraktor akan mudah merealisasikan bangunan dengan tepat tanpa harus diawasi terus oleh
arsitek.

Dalam gambar kerja, arsitek menyajikan dokumen pelaksanaan dalam bentuk gambar -gambar kerja dan
tulisan spesifikasi dan syarat-syarat teknik pembangunan yang jelas, lengkap dan teratur, serta
perhitungan kuantitas pekerjaan dan perkiraan biaya pelaksanaan pembangunan yang jelas, tepat, dan
terinci. Setelah diperiksa dan mendapat persetujuan dari pengguna jasa, gambar kerja dianggap sebagai
rancangan akhir dan siap digunakan untuk proses selanjutnya. (sumber : www.iai-jakarta.org)
Gambar kerja harus dilengkapi dengan keterangan nama proyek, nama klien, nama arsitek, dan
keterangan gambar lainnya (Sumber: slideshare.com)

Gambar Kerja berisi :

1. Block Plan
2. Site Plan
3. Denah, Tampak, Potongan, dan Potongan Struktural
4. Rencana Pondasi, Sloof, dan Detail
5. Rencana Balok lantai dan Detail
6. Rencana Atap, Plafong, dan Detail
7. Rencana Pola Lantai dan Detail Pemasangan
8. Perletakan Pintu dan Jendela beserta Detail
9. Rencana Air Bersih, Sanitasi, dan Detail
10. Rencana Furniture dan Detail
11. Rencana Elektrikal dan Titik Lampu
12. Gambar-gambar rencana lainnya beserta detail yang diperlukan untuk menjelaskan bentuk, dimensi,
dan detail konstruksinya.
Gambar kerja dibuat untuk memperoleh kejelasan teknik pelaksanaan konstruksi, supaya konsep
rancangan yang tergambar dan dimaksud dalam ‘Pengembangan Desain’ dapat diwujudkan secara fisik
dengan mutu yang baik.

Detail pintu dan jendela, lengkap dengan jumlahnya (Sumber: khedanta.wordpress.com)

Dari gambar kerja juga harus bisa diperoleh kejelasan kuantitatif, agar biaya dan waktu pelaksanaan
pembangunan dapat dihitung dengan seksama dan dapat dipertanggungjawabkan. Gambar kerja juga
diperlukan untuk melengkapi kejelasan teknis dalam bidang administrasi pelaksanaan pembangunan dan
memenuhi persyaratan yuridis yang terkandung dalam dokumen pelelangan dan dokumen
perjanjian/kontrak kerja konstruksi.
Block Plan
adalah gambar dua dimensi yang menunjukkan detail dari rencana yang akan dilakukan terhadap se buah
kavling tanah, termasuk rencana jalan, listrik, utilitas air bersih dan air kotor, fasilitas umum, dan fasilitas
sosial.

Gambar Kerja Block Plan menunjukkan perletakan bangunan pada tapak berikut topografinya (Sumber:
google.co.id)

Pada block plan, harus tercantum keterangan skala, keterangan gambar, nama jalan, arah jalur lalu lintas,
arah mata angin, vegetasi, perletakan dan nama bangunan di sekitarnya. Pintu masuk bangunan berada
pada bagian bawah gambar.
Site Plan
adalah tata letak suatu elemen desain yang ditempatkan dalam sebuah bidang menggunakan media yang
sebelumnya sudah dikonsep terlebih dahulu.

Gambar kerja Site Plan menunjukkan kedudukan tiap ruang terhadap tapak (Sumber: google.co.id)

Dari site plan, bisa diketahui akses ruang dari tapak, perletakan ruang dan hubungannya dengan ruang
lain dan dengan tapak, juga view yang didapat setiap ruang.

Denah
adalah tampak atas bangunan yang dipotong horizontal (biasanya setinggi 1 m dari ketinggian 0,00
bangunan), untuk memperlihatkan bagian lantai bangunan.
Gambar kerja denah (Sumber: fabianostner.files.wordpress.com)

Denah menjelaskan secara detail dengan keterangan skala, ukuran ruang, nama ruang, ketinggian ruang,
bukaan pada ruang, perletakan furnitur di dalam ruang, arah mata angin sebagai acuan perletakan ruang di
dalam tapak, serta garis potongan dan arah pandangnya.

Potongan / Section
menjelaskan gambar suatu bangunan yang dipotong vertikal untuk memperlihatkan isi atau bagian dalam
dari bangunan tersebut. Bagian bangunan yang dipotong serta arah pandangnya disertakan dalam denah
agar keseluruhan dapat dibaca secara komprehensif. Pada gambar potongan juga diperlihatkan struktur
bangunan dan dimensi ketinggian ruang.
Gambar kerja potongan (Sumber: fabianostner.files.wordpress.com)

Semua gambar kerja harus diberi keterangan sejelas-jelasnya. Pada gambar potongan, ketinggian ruang,
skala, dan material tidak boleh terlupakan.

Potongan Struktural
menjelaskan struktur yang digunakan termasuk dimensi , jarak perletakannya, dan bahan yang dig unakan.
Gambar potongan juga bisa berupa perpektif tiga dimensi.
Gambar kerja potongan memperlihatkan detail struktur mulai dari sampai sambungan (Sumber:
i2.wp.com)

Gambar potongan juga bisa berupa perpektif tiga dimensi.


Potongan Struktural dalam tiga dimensi (Sumber: vermonttimberworks.com)

Tampak
menggambarkan wujud luar fisik bangunan secara dua dimensi. Gambar tampak dapat digambar
secara plain atau ditambah efek bayangan untuk mempertegas dimensi atau maju mundurnya bidang pada
bangunan.

Gambar kerja tampak (Sumber: fabianostner.files.wordpress.com)

Pada gambar tampak akan disajikan dimensi bangunan, proporsi, gaya arsitektur, warna dan material
bangunan, serta estetika bangunan. Arah gambar tampak bisa disesuaikan dengan arah mata angin, atau
pun view tertentu yang ingin ditampilkan.

Gambar detail
menyajikan berbagai gambar kerja secara lebih detail lagi. Misalnya gambar detail struktur pondasi, detail
sambungan kayu pada kuda-kuda, sampai detail desain furniture.
Gambar detail ruang dapur karya Bene Interior Design (Sumber: arsitag.com)
Gambar detail tangga (Sumber: pinterest.com)

Gambar kerja sangat diperlukan dan sangat berpengaruh pada :

1. Kekuatan bangunan karena dimensi, perletakan, dan bahan bangunan sudah diperhitungkan dan

dijelaskan dengan rinci.


Gambar detail struktur, bahan, dan pemasangan kuda-kuda (Sumber: megatrussglobal.com)

2. Efisiensi pemakaian bahan dan biaya. Jumlah keseluruhan bahan bangunan dan cara pengerjaan

serta waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian desain sudah dipertimbangkan dengan baik.

Jadi, bahan yang diperlukan sudah dihitung agar efisien. Gambar kerja juga dimanfaatkan untuk

menghitung biaya sebagai dasar Rencana Anggaran Bangunan (RAB).


Gambar kerja detail pondasi (Sumber: google.co.id)

3. Pelaksanaan yang sistematis dan termonitor dengan baik.

Dari gambar kerja sudah diketahui cara kerja dan urutan pelaksanaan pembangunan. Gambar

kerja berfungsi sebagai panduan saat pelaksanaan pembangunan di lapangan. Dari gambar kerja,

para pekerja bisa mengetahui maksud arsitek. Gambar kerja juga dipakai sebagai acuan saat

mengecek hasil pembangunan di lapangan.


Gambar kerja sebagai syarat pembuatan IMB (Sumber: designbangun)

Arsitek akan membuat gambar kerja selengkap dan seakurat mungkin untuk memudahkan kontraktor
sebagai pelaksana pembangunan. Gambar kerja yang detail dan jelas akan mempersingkat waktu dan
biaya karena kontraktor bisa mengintepretasikannya dengan cepat dan benar. Gambar kerja juga
merupakan perjanjian kerja dengan kontraktor. Apabila gambar kerja yang dibuat sudah detail dan jelas,
namun kontraktor salah dalam pengerjaannya, pihak klien bisa mengajukan kl aim kepada pihak
kontraktor.

GAMBAR KERJA
24 SEPTEMBER 2017 / RAMARSITEK

Sebelum kita melakukan merencanakan membangun,seharusnya kita harus sedikit


banyak mengetahui tentang gambar kerja (gambar bestek). Kemudian baru
ditentukan bahan yang apa dipakai dan macam pekerjaan serta peralatan yang
digunakan.Kegunaan gambar kerja adalah pertama kali mengetahui rencana denah
awal,baru kemudian detail.
Pengertian
Bestek berasal dari bahasa Belanda yang artinya Peraturan dan syarat-syarat
pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan atau proyek. Dalam arti luas, bestek adalah
suatu peraturan yang mengikat, yang diuraikan sedemikian rupa, terinci, cukup
jelas dan mudah dipahami. Gambar bestek adalah gambar lanjutan dari uraian
gambar pra rencana, serta gambar detail dasar dengan skala yang lebih besar.
Gambar bestek juga terdiri atas lampiran dari uraian syarat-syarat (bestek)
pekerjaan.

Gambar Bestek terdiri dari :


1. Gambar situasi
2. Gambar denah
3. Gambar potongan
4. Gambar perspektif
5. Rencana Atap
6. Gambar Konstruksi, dan
7. Gambar pelengkap.

Fungsi
Fungsi gambar kerja dalam pembangunan rumah yaitu sebagai pembantu dalam
proses pembangunan karena apa yang akan di laksanakan telah dengan matang di
desain di awal perencanaan, sehingga dapat memberikan analisa dengan tepat
segala kemungkinan yang akan terjadi pada saat pelaksanaan sesungguhnya.

CONTOH GAMBAR KERJA

Link Download File :

https://drive.google.com/open?id=0B12KLHAmxXm3NGk2ZzhEcG15cjQ

Anda mungkin juga menyukai