B A B II
LANGKAH - LANGKAH MENYIAPKAN GAMBAR BANGUNAN
A. PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN
Adalah merupakan gabungan dari beberapa Gambar Rencana Kerja dan Gambar
Penjelasan (Detail) dari suatu bangunan yang akan dibangun. Dalam pelaksanaan
mendirikan suatu bangunan gedung, kita akan membutuhkan beberapa jenis gambar
teknik. Semua jenis gambar tersebut akan berhubungan satu sama lainnya dan saling
melengkapi. Jenis-jenis Gambar tersebut antara lain
(taman), dan semua daftar gambar detail dari jenis tanaman, ukuran,
jumlah tanaman serta elemen lain yang diperlukan.
a.3. Grading Site Plan ;
Memperlihatkan aspek-aspek yang berkaitan dengan rencana pelandaian
tanah seperti patok-patok BM (Bench Mark),
Spot Elevasi (eksisting atau rencana) dan faktor yang berpengaruh
terhadap perencanaan permukaan suatu tapak .
bar 2.1
00
Gambar 2. 2
b.3. Expansion Joint. Pada bagian jalan yang menggunakan perkersan (beton)
pada setiap Expansion Joint diberikan keterangan yang berupa dua garis
tipis ganda yang menunjukan sambungan dari kerkerasan tersebut.
Gambar 2. 3
20.00
16
Gambar 2. 4
b.4. Referensi Detail , Elemen-elemen lain dari site palan seperti River
(sungai), Gutter (saluran), Curb (Trotoar) dll yang memerlukan
penjelasan lebih lanjut diberikan keterangan.
00
ambar 2. 5
Gambar 2. 6
Gambar 2. 7
Gambar 2. 8
b.7. Nomor Ruang, pada gambar denah bertingkat banyak nomor ruang
diperlu untuk membedakan setiap tingkatan denah bangunan tersebut.
Sebagai contoh nomor ruang untuk Basment dimulai dengan 1.00,
lantai kedua dengan 2.00 demikian seterusnya.
a. Umum
Gambar tampak adalah gambar teknik yang memperlihat- kan bagaimana
bentuk luar dari suatu bangunan, dan dimaksudkan untuk memberi gambaran
mendekati bentuk nyata apabila bangunan tersebut dibangun. Teknik
penggambarannya adalah mengikuti system proyekdi Ortogonal, dimana satu
bidang proyeksinya hanya akan menggambarkan satu sisi dari bangunan tersebut.
Oleh karena itu dari satu buah gambar denah, nantinya akan dilengkapi dengan
empat buah gambar tampak yang terdiri dari :
Tampak Depan,
Tampak Samping Kiri,
Tampak Samping Kanan dan
Tampak Belakang.
Dalam penggambaran tampak-tampak tidak diperlukan/ dilengkapi dengan
ukuran - ukuran baik panjang, lebar maupun tinggi bangunan.
Tetapi sebaliknya gambar tampak ini harus dibuat semenarik mungkin lengkap
dengan aksesories/dokorasi sesuai perencanaan. Gambar Tampak ini
sering/disesuaikan gambar denah dengan menggunakan Skala 1 : 100. agar
menjaga konsistensi dari gambar dan akan lebih mudah digunakan.
b. Elemen Tampak, Elemen-elemen gambar Tamapak secara konsisten
diperlihatkan, hanyalah garis nyata yang ditampakkan dan elelmen
seperti ,ketinggian , garis ukuran, garis as kolom dll.
Gambar 2. 9
Gambar 2. 10
Gambar 2. 11
1. Pengertian Struktur
Struktur bangunan merupakan kerangka sosok dari bangunan yang
memungkinkan suatu bangunan tersebut dapat berdiri dengan kuat dan kokoh.
Pada dasarnya struktur bangunan dikelompokkan dalam dua bagian :
Struktur Pemikul beban bangunan terdiri dari pondasi dan segala
perlengkapannya;
Rangka bangunan terdiri dari tiang, lantai, atap dan bagian bangunan
lainnya.
Untuk memahami sistem struktur suatu bangunan gedung perlu diteliti unsur-
unsur pokoknya, seperti arah bentangan lantai, letak kolom yang mendapatkan
beban, serta bentuk atapnya.
Gambar 2. 26 . Kuda-kuda W
2) Struktur Kuda–kuda
Dari beberapa gaya/Beban yang timbul maka pendukung atap (kuda-kuda)
harus mempunyai kekuatan yang disusun menjadi suatu Struktur antara lain ;
Struktur Atap Beton
Struktur Atap Beton datar mempunyai sudut kemiringan yang besarnya
kurang dari 10 atau tepatnya minimal (1-2) % kemiringan untuk
dapat mengalirkan air.
Struktur Atap Rangka Kayu
27
a). Balok Tembok adalah batang yang dipasang disepanjang tembok atau
diatas tumpuan beberapa tiang penyanggah yang berfungsi untuk
menahan kaso bagian bawah .
b) Balok Gording adalah batang memanjang yang sejajar dengan balok
tembok dan terletak diatas kaki kuda-kuda dan berfungsi untuk tempat
balok kaso/usuk disamping itu mengikat rangka kap a satu sama lainnya.
Supaya balok Gording tidak bergeser kebawah, maka pada kaki kuda-
kuda dipasang balok Klos (tupai-tupai)
c).Balok Bubungan/Nook adalah balok memanjang yang terletak diatas
puncak kaki kuda-kuda dan sejajar balok gording dan sekaligus
berfungsi untuk menahan pertemuan usuk bagian atas
d). Papan Bubungan adalah lembaran papan yang terltak berdiri diatas bolok
bubungan berfungsi untuk menahan genteng bubungan.
e). Balok Kunci adalah balok yang dipasang di atas atau disamping balok
tarik yang berfungsi untuk mengunci/ menahan sambungan, yang terletak
pada bagian bawah sambungan kaki kuda-kuda.
f). Balok Angin adalah balok yang dipasang saling menyilang diantara
tiang-tiang gantung yang diperkuat dengan baut mur. Balok angin ini
berfungsi untuk menjaga kestabilan kedudukan kuda-kuda akibat
pengaruh tiupan angin dari arah samping.
g). Balok Topang adalah balok yang dipasang miring dimana ujung atasnya
menopang balok bubungan dan ujung-bawahnya memancad pada tiang
gantung. Balok ini berfungsi untuk menahan pelenturan balok bubungan.
28
h). Balok Kaso/Usuk adalah balok berukuran 5/7cm atau 4/6 cm yang
menumpang diatas balok bubungan, balok gording dan balok tembok
yang diletakkan berjejer diatas balok gording dengan jarak ± 50 cm dari
sumbu kesumbu.
i). Balok Reng adalah kayu yang berukuran 2/3 cm, atau ¾ cm yang
dipasang diatas usuk. Jarak reng tidak pasti ini disesuaikan dengan ukuran
genteng yang digunakan.
j). Balok Bubungan Miring adalah balok yang berada pada
pertemuanbidang atap yang menjorok keluar. Bagian atas ujung balok ini
menumpang pada ujung balok bubungan dan ujung bawahnya
menumpang diatas sudut tembok dengan posisi miring.
k). Balok Lembahan adalah balok yang berada pada pertemuan dua bidang
atap yang menjorokl kedalam membentuk talang.
l). Balok Tiang Pincang adalah tiang yang ujung atasnya menopang balok
bubungan miring pada jarak 1/3 panjangnya dari sudut tembok, dan ujung
bawahnya menumpang diatas batang tunjang atau batang pikul.
m). Balok Tunjang adalah batang diagonal yang dipasang diatas atau
dibawah balok tembok yang berfungsi memikul yang pincang. Panjang
batang tunjang maksimal 3 m atau dipasang lebih kurang 1,5 m dari
sudut tembok.
n). Balok batang Pincang adalah dua batang kayu yang mengapit ujung
bawah tiang pincang dan balok bubungan miring. Kedua ujung batang
pincang masing-masing menumpang diatas batang tunjang dan diatas
pertemuan sudut balok tembok.
29