Anda di halaman 1dari 14

BAB XII

SYARAT
GAMBAR
KONSTRUKSI
JALAN DAN
JEMBATAN

KONSTRUKSI
JALAN DAN
JEMBATAN

KELAS XII
SYARAT PENGGAMBARAN
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
Gambar konstruks jalan dan jembatan sama-sama terdiri dari
gambar situasi (siteplan), denah, tampak, dan potongan.
Selanjutnya, gambar-gambar utama ini perlu dibuat rinci di bagian-
bagian tertentu seperti drainasenya, lapisan jalannya, susunan
konstruksi, dan hal-hal lain mengikuti desain yang perlu di tampikan.
SYARAT GAMBAR KONSTRUKSI JALAN

Untuk menciptakan sebuah proyek, kita harus membuat sketsa atau


gambar berskala kecil yang memberi gambaran tentang bentuk
bangunan keseluruhan, situasi, dan kemungkinan-kemungkinan
perencanaan. Setelah sketsa pemikiran pertama dari proyek tersebut
dikaji secara mendalam, termasuk garis besar biaya yang di perlukan
dan manfaatnya, maka dibuatlah prarencana yang terdiri dari
gambar/sketsa yang lebih detail dalam skala kecil dari bagian-
bagian bangunan proyek.
SYARAT GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
Fungsi Gambar Kostruksi,Secara garis besar, gambar mempunyai 2 fungsi yaitu :
1. Sebagai Alat untuk Menyampaikan Informasi
Sebagai contoh,ada satu bundle gambar perencanaan jalan yang dibuat oleh sorang
perencana. Dalam gambar tersebut, seorang perencana menyampaikan ide pikiranya
melalui gambar dan selanjutnya informasi tersebut diterima oleh orang lain misalnya
kontrktor untuk dilaksanakan. Setelah proyek tersebut selesai di bangun, ternyata hasilnya
sama seperti yang diinginkan oleh perencananya. Ini suatu bukti bahwa melalui gambar
tersebut terjadilah transformasi informasi secara tepat dan benar.
2. Untuk Menyimpan Data atau Sebagai Arsip
Gambar merupakan data teknis yang paling ampuh untuk mengarsipkan data.
Informasi tentang suatu proyek atau konstruksi yang telah dibuat beberapa tahun
yang silam dapat dilihat kembali dan diperoleh keterangannya melalui sebuah
gambar yang di arsipkan. Sebagai contoh suatu jembatan beton bertulang setelah
jembatan tersebut jadi, tidak dapat diketahui berapa jumlah penulangan baja yang
digunakan untuk memperkuat jambatan beton bertulang tersebut. Namun, 50 tahun
kemudian, dengan pengarsipan gambar yang baik, maka penulangan jembatan tersebut
masih dapat di ketahui sehingga kekuatan jembatan dapat dihitung ulang untuk
menahan perkembangan beban kendaraan yang melewatinya. Sekarang gambar-gambar
dapat disimpan dengan menggunakan mikrofilm, dimana penyimpanannya lebih
menghemat tempat dan lebih tahan lama.
SYARAT GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
Jenis Gambar Jembatan, dalam pekerjaan konstruksi dikenal jenis-jenis gambar antara lain
sebagai berikut.:
1. Gambar Desain
adalah gambar yang dibuat untuk mempersiapkan suatu proyek sampai dengan tahap
pelelangan. Gambar desain juga di sebut gambar perencanaan. Gambar ini belum merupakan
lengkap karena hanya terdiri dari gambar yang pokok-pokok saja, misalnya gambar denah. Biasanya
gambar prarencana diperlukan hanya untuk kebutuhan negoisasi atau konsultasi. Setelah rencana
proyek tersebut disepakati/disetujui oleh pengguna jasa dan pihak-pihak yang terkait, maka buatlah
gambar rencana yang dilengkapi dengan gambar konstruksi dan gambar pelengkap lainnya untuk
keperluan tender atau pelelangan.
2. Gamba Kerja(Shop Drawing)
adalah gambar rencana yang dilengkapi dengan gambar-gambar detail dan gambar-gambar
tahapan agar pelaksanaan pembangunannya sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan dalam dokumen tender. Gambar kerja harus mendapat persetujuan
pengawas/direksi pekerjaan terlebih dahulu tentang persyaratan yang harus dipenuhi sesuai
spesifikasi.
3. Gambar Hasil Pelaksanaan (As Buit Drawing)
adalah perubahan gambar yang terjadi apabila terdapat perbedaan dalam pelaksanaan yang
disebabkan oleh koreksi dilapangan dan telah mendapatkan persetujuan dari pengguna jasa,
dan merupakan gambar akhir yang harus diserahkan kepada pemilik/pengguna jasa untuk
kepentingan oprasi & penawaran dan dokumentasi proyek. As Buit Drawing kadang-kadang
disebut juga record drawing.
SYARAT GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
Persyaratan Gambar Konstrusi Jalan :
1. Halaman Sampul
Pada halaman ini tercantum keterangan tentang :
 Siapa pemilik proyek tersebut atau yang bisa disebut sebagai pengguna jasa.

 Apa nama proyek tersebut beserta keterangan-keterangan apabila diperlukan.

 Siapa konsultan perencanaannya.

2. Daftar Gambar
Daftar gambar ini hampir sama dengan daftar isi pada buku. Pada lembar ini dimuat daftar
judul gambar secara berurutan. Setiap lembar gambar diberi kode dengan menggunakan huruf
kapital sebagai singkatan nama judulnya. Untuk gambar yang sejenis, diletakkan pada lembar
yang saling berdekatan. Untuk membedakan antara lembar satu dengan lainnya, pada tiap
lembar diberi kode nomor urut yang diletakkan setelah huruf kapital tersebut diatas. Nomor urut
tersebut menunjukkan jumlah lembarnya peta topografi sangat berkaitan dengan garis kontur
sebagai komponen penyajian data dalam bentuk gambarnya.

3. Daftar Singkatan dan Simbol


Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap symbol, kode huruf maupun istilah
(khususnya istilah asing), maka perlu disediakan lembar gambar khusus yang mencantumkan
arti dari symbol, kode maupun istilah yang digunakan dalam gambar perencanaan/kerja.
SYARAT GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
Persyaratan Gambar Konstrusi Jalan :
4. Gambar Situasi
Pada gambar situasi ini mengaitkan letak proyek yang akan dibangun terhadap daerah
sekitarnya yang telah dikenal oleh masyarakat secara umum. Biasanya gambar situasi ini
merupakan gambar peta untuk suatu wilayah tertentu. Untuk mempermudah dalam
menentukan lokasi yang akam akan di bangun, biasanya diberikan keterangan-
keterangan seperlunya.
5. Denah Perencanaa Jalan
Panjang satu proyek jalan biasanya sampai ratusan meter atau beberapa kilometer. Oleh
karena itu, gambar denah jalan di bagi-bagi menjadi beberapa bagian. Biasanya pada
sumbu jalan dipasang titik-titik pembantu dengan interval jarak tertentu. Titik-titik
tersebut disebut station atau disingkat STA. Angka dibelakang huruf STA menunjukkan jarak
diukur dari station yang pertama yaitu STA.0. Dari denah, dapat diketahui antara lain: letak
jalan, bentuk dan arah jalan, panjang dan lebar jalan, serta fasilitas-fasilitas jalan.

6. Potongan Memanjang(Profile)
Pada gambar potongan memanjang disamping gambar titik-titik
station ,juga disajikan ketinggian (peil/level) dari permukaan tanah yang ada,
rencana permukaan jalan, dan rencana dasar saluran.
SYARAT GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
Persyaratan Gambar Konstrusi Jalan :
7. Potongan Melintang Jalan(Cross Section)
Potongan melintang digambar untuk jarak tertentu dari penampang jalan,
biasanya diambil potongan pada setiap station. Disamping itu, dapat pula dibuat
potongan melintang diluar titik station apabila pada tempat tersebut ingin
ditampilkan hal-hal yang khusus, misalnya terdapat tiang penerangan jalan, dan
sebagainya. Dari potongan melintang ini dapat diketahui antar lain: bentuk
lapisan perkerasan jalan, ukuran lebar maupun tinggi, kemiringan jalan, fasilitas
jalan, misalnya ; saluran air, trotoar (side walk), dinding penahan tanah, pagar
jalan, penerangan jalan, dan lain-lain.
8. Denah Perencanaan Drainase
Dari gambar denah drainase dapat diketahui antara lain: letak saluran air terhadap
badan jalan, arah pengalir air, model konstruksi saluran terbuka maupun saluran tertutup.

9. Potongan Memanjang Saluran


Pada potongan memanjang ini, disamping letak titik-titik station juga dicantumkan
ketinggian permukaan tanah dan dasar saluran yang direncanakan. Melalui gambar
potongan ini dapat dihitung jumlah galian maupun urugan tanah untuk pembuatan saluran
air.
SYARAT GAMBAR KONSTRUKSI JALAN

Persyaratan Gambar Konstrusi Jalan :


10. Gambar Detail
Gambar detail adalah gambar-gambar konstruksi dengan skala kecil
misalnya 1:5, 1:10 atau 1:20. Pada gambar potongan dilengkapi ukuran-
ukuran dengan jelas dan lengkap di samping keterangan-keterangan gambar.
Bahkan dibuat tabel-tabel misalnya untuk kebutuhan pembesian pekerjaan
beton. Gambar detail biasanya meliputi pekerjaan detail saluran air
terbuka dan tertutup, detail trotoar dan kanstin (side walk& curb), detail
dinding penahan tanah, detail pagar, fondasi, detail jembatan, pelat
penutup saluran, dan lain-lain.

11. Gambar Perencanaan Traffic Engineering


Traffic engineering dibuat dengan denah tersendiri agar tidak
rancu dengan gambar-gambar yag lainnya. Gambar perencanaan
traffic engineering memuat antara lain: perencanaan rambu lalu-lintas,
marka jalan, penerangan jalan, pengaturan traffic light, dan lain-lain.
SYARAT GAMBAR KONSTRUKSI JEMBATAN

Kelengkapan gambar konstruksi jembatan :


Gambar desain atau gambar kerja sebuah proyek konstruksi jembatan minimal
harus terdiri dari beberapa hal, yaitu :
 Sampul luar ( Cover ) dan sampul dalam.
 Daftar isi.
 Peta lokasi proyek.
 Peta lokasi sumber bahan material.
 Daftar symbol dan singkatan.
 Daftar bangunan pelengkap.
 Daftar bangunan volume pekerjaan.
 Alinyemen horizontal (plan) digambar diatas peta situsi skala 1 : 500 untuk
jembatan dengan interval garis tinggi 1 meter dilengkapi dengan data yang
dibutuhkan.
 Alinyemen vertical (profile) digambar dengan skala horizontal 1 : 500
untuk jembatan dan skala vertical 1 : 100 yang mencangkup data yang
dibutuhkan.
SYARAT GAMBAR KONSTRUKSI JEMBATAN
Kelengkapan gambar konstruksi jembatan :
 Potongan melintang (cross section) digambar untuk setiap titik STA (maksimum
interval 50 meter), dibuat dengan skala horizontal 1:100 dan skala vertical 1:50.
Dalam gambar potongan melintang harus mencangkup :
1. Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan dan jembatan.

2. Profil tanah asli dan profil/dimensi RUMIJA (ROW) rencana.


3. Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan.

4. Data kemiringan lereng galian/timbunan (bila ada).


 Potongan melintang tipikal (typical cross section) harus digambar dengan skala
yang pantas dan membuat semua informasi yang diperlukan, antara lain :
1. Gambar konstruksi existing yang ada.

2. Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan pada ketinggian yang
berbeda –beda.
3. Penampang pada daerah perkotaan dan daerah luar kota.

4. Rincian konstruksi perkerasan.


5. Penampang bangunan pelengkap.

6. Bentuk dan konstruksi bahu jalan, median.

7. Bentuk dan posisi saluran melintang (bila ada).


SYARAT GAMBAR KONSTRUKSI JEMBATAN

Kelengkapan gambar konstruksi jembatan :

 Gambar standar yang mencakup antara lain bangunan


pelengkap, drainase , rambu jalan, marka jalan dan
sebagainya.
 Gambar detail bangunan bawah dan bangunan atas jembatan.
 Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas pembebanan.
SYARAT GAMBAR KONSTRUKSI JEMBATAN
Aturan Gambar Konstruksi jembatan:
Selain kelengkapan gambar konstruksi jembatan, pembuatan gambar ini harus
mengikuti kaidah-kaidah sebagai berikut :
 Standar pendetailan, khususnya untuk baja dan beton bertulang, harus
konsisten untuk seluruh gambar.
 Komponen jembatan harus digambar sebagaimana tampak sebenarnya.
Hindari gambar bayangan dan pandangan dari sisi yang berlawanan.
 Tiap dimensi ukuran ditunjukan hanya satu kali saja.

 Tiap komponen jembatan harus digambarkan secara detail sebisa


mungkin pada 1 lembar kertas.
 Seluruh gambar harus memiliki skala dan skala tersebut tercantum
dalam gambar (misalnya skala 1:100 untuk potongan melintang dan
denah jembatan serta skala 1:20 untuk gambar detail).
 Prosedur standar (SOP) harus digunakan dalam menggambar
jembatan dan membuat dimensi komponen termasuk format ukuran
gambar, sampul, daftar isi, petunjuk arah, daftar symbol, dan
THE END

Anda mungkin juga menyukai