Anda di halaman 1dari 5

BAB X

GAMBAR DED (DETAIL ENGINEERING DESIGN)

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
a. Capaian Pembelajaran Umum
Pemahaman mahasiswa terhadap lingkup gambar kerja (DED) pada
bangunan jalan dan jembatan yang terdiri dari:

b. Capaian Pembelajaran Khusus


Pada akhir perkuliahan ini mahasiswa akan dapat:
a. Mahasiswa memahami lingkup dalam pengerjaan gambar kerja bangunan
yang dibutuhkan
b. Mahasiswa mampu untuk mengerjakan gambar kerja yang dibutuhkan
dalam penggambaran detail bangunan
c. Mahasiswa dapat menempatkan penggambaran dengan skala yang
disesuaikan terhadap kebutuhan

B. PENDAHULUAN
Suatu gambar teknik sipil untuk perencanaan proyek jalan, misalnya,
harus dilengkapi gambar-gambar yang mendukung terlaksananya proyek
tersebut tanpa menimbulkan konflik atau interpretasi yang berbeda bagi setiap
unsur yang terlibat dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Biasanya gambar perencanaan yang lengkap terdiri atas :
a. Halaman sampul
b. Daftar Gambar
c. Daftar Singkatan dan Simbol
d. Gambar Situasi
e. Denah Perencanaan Jalan dan Jembatan (Plan)
f. Potongan Memanjang (Profile)
g. Potongan Melintang Jalan dan Jembatan (Cross Section)
h. Denah Perencanaan Drainase
i. Potongan Memanjang saluran
j. Gambar Detail
k. Gambar Perencanaan Traffic Engineering
l. Gambar Standard.

HALAMAN SAMPUL
Pada halaman ini tercantum keterangan tentang:
- Siapa pemilik dari proyek tersebut atau yang biasa disebut sebagai Pengguna
Jasa.
- Apa nama proyek tersebut beserta keterangan-keterangannya apabila
diperlukan.
- Siapa konsultan perencana-nya.

DAFTAR GAMBAR
Daftar gambar ini hampir sama dengan daftar isi pada buku. Pada lembar ini
dimuat daftar judul gambar secara ber-urutan. Setiap lembar gambar diberi kode
dengan menggunakan huruf kapital sebagai singkatan nama judulnya. Untuk
gambar yang sejenis diletakkan pada lembar yang saling berdekatan. Untuk
membedakan antara lembar satu dengan lainnya, pada tiap lembar diberi kode
nomor urut yang diletakkan setelah huruf kapital tersebut diatas. Nomor urut
tersebut menunjukkan jumlah lembarnya.

DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL


Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap simbol, kode huruf maupun istilah
(khususnya istilah asing) maka perlu disediakan lembar gambar khusus yang
mencantumkan arti dari simbol, kode maupun istilah yang digunakan dalam
gambar perencanaan / kerja.

GAMBAR SITUASI
Pada gambar situasi ini mengkaitkan letak proyek yang akan dibangun terhadap
daerah sekitarnya yang telah dikenal oleh masyarakat secara umum. Biasanya
gambar situasi ini merupakan gambar peta untuk suatu wilayah tertentu. Untuk
mempermudah dalam menentukan lokasi yang akan dibangun, biasanya
diberikan keterangan-keterangan seperlunya.
DENAH PERENCANAAN JALAN (PLAN)
Panjang suatu proyek jalan biasanya sampai ratusan meter atau beberapa
kilometer. Oleh karena itu gambar denah jalan dibagi-bagi menjadi beberapa
bagian. Biasanya pada sumbu jalan dipasang titik-titik pembantu dengan interval
jarak tertentu, misalnya setiap 50 m, titik-titik tersebut disebut station atau
disingkat STA. Angka dibelakang huruf STA menunjukkan jarak diukur dari
station yang pertama yaitu STA. 0. Dari denah, dapat diketahui antara lain : letak
jalan, bentuk dan arah jalan, panjang dan lebar jalan serta fasilitas-fasilitas jalan.

POTONGAN MEMANJANG (PROFILE)


Pada gambar potongan memanjang disamping gambar titik-titik station juga
disajikan ketinggian (peil/level) dari permukaan tanah yang ada, rencana
permukaan jalan, dan rencana dasar saluran.

POTONGAN MELINTANG JALAN (CROSS SECTION)


Potongan melintang digambar untuk jarak tertentu dari penampang jalan,
biasanya diambil potongan pada setiap station. Disamping itu dapat pula dibuat
potongan melintang diluar titik station apabila pada tempat tersebut ingin
ditampilkan hal-hal yang khusus, misalnya terdapat tiang penerangan jalan dsb.
Dari potongan melintang ini dapat diketahui antara lain : bentuk lapisan
perkerasan jalan, ukuran lebar maupun tinggi, kemiringan jalan, fasilitas jalan,
misalnya saluran air, trotoir (side walk), dinding penahan tanah, pagar jalan,
penerangan jalan dll.

DENAH PERENCANAAN DRAINASE


Dari gambar denah drainase dapat diketahui antara lain : letak saluran air
terhadap badan jalan, arah pengaliran air, model konstruksi saluran terbuka
maupun saluran tertutup.

POTONGAN MEMANJANG SALURAN


Pada potongan memanjang ini disamping letak titik-titik station juga dicantumkan
ketinggian permukaan tanah dan dasar saluran yang direncanakan. Sehingga
melalui gambar potongan ini dapat dihitung jumlah galian maupun urugan tanah
untuk pembuatan saluran air.
GAMBAR DETAIL
Gambar detail adalah gambar-gambar konstruksi dengan skala kecil misalnya 1 :
5, 1 : 10 atau 1 : 20. Pada gambar potongan dilengkapi ukuran-ukuran dengan
jelas dan lengkap disamping keterangan-keterangan gambar. Bahkan dibuat
tabel-tabel misalnya untuk kebutuhan pembesian pekerjaan beton. Gambar detail
biasanya meliputi pekerjaan : detail saluran air terbuka dan tertutup, detail trotoir
dan kanstin (side walk & curb), detail dinding penahan tanah, detail pagar,
pondasi, detail jembatan, pelat penutup saluran dll.

GAMBAR PERENCANAAN TRAFFIC ENGINEERING


Traffic engineering dibuat dengan denah tersendiri agar tidak rancu dengan
gambar gambar yang lainnya. Gambar perencanaan traffic engineering memuat
antara lain : perencanaan rambu lalu-lintas, marka jalan, penerangan jalan,
pengaturan traffic light, dll.

GAMBAR DESAIN JEMBATAN


Gambar rencana akhir minimal harus terdiri sebagai berikut ini jika tidak
ditentukan lain :
a. Sampul luar (cover) dan sampul dalam.
b. Daftar isi.
c. Peta lokasi proyek
d. Peta lokasi sumber bahan material (quarry)
e. Daftar simbol dan singkatan.
f. Daftar bangunan pelengkap
g. Daftar rangkuman volume pekerjaan.
h. Alinyemen Horizontal (plan) digambar di atas peta situasi skala 1 : 500 untuk
jembatan dengan interval garis tinggi 1 meter dan dilengkapi dengan data
yang dibutuhkan.
i. Alinyemen Vertikal (profile) digambar dengan skala horizontal 1 : 500 untuk
jembatan dan skala vertikal 1 : 100 yang mencakup data yang dibutuhkan.
j. Potongan Melintang (Cross Section) digambar untuk setiap titik STA
(maximum interval 50 meter), dibuat dengan skala horizontal 1 : 100 dan
skala vertikal 1 : 50. Dalam gambar potongan melintang harus mencakup :
- Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan dan jembatan
- Profil tanah asli dan profil / dimensi RUMIJA (ROW) rencana
- Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan
- Data kemiringan lereng galian / timbunan (bila ada)
k. Potongan Melintang Tipikal (Typical Cross Section) harus digambar dengan
skala yang pantas dan memuat semua informasi yang diperlukan antara lain :
- Gambar konstruksi existing yang ada.
- Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan pada ketinggian
yang berbeda-beda.
- Penampang pada daerah perkotaan dan daerah luar kota.
- Rincian konstruksi perkerasan.
- Penampang bangunan pelengkap.
- Bentuk dan konstruksi bahu jalan, median.
- Bentuk dan posisi saluran melintang (bila ada).
l. Gambar standar yang mencakup antara lain gambar bangunan pelengkap,
drainase, rambu jalan, marka jalan, dan sebagainya.
m. Gambar detail bangunan bawah dan bangunan atas jembatan.
n. Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas pembebanan.

Anda mungkin juga menyukai