Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN


PROGRAM KEAHLIAN
TEKNOLOGI KONSTRUKSI DAN PROPERTI

KOMPETENSI KEAHLIAN
DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN

SMK NEGERI 1 NGABANG


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
O
L
E
H
ANGELITA CINDY
NISN. 0040697155
Tugas :
1. Prosedur perencanaan gambar detail jalan dan jembatan
2. Gambar detail potongan memanjang jalan
3. Gambar detail potongan melintang jembatan
 Prosedur perencanaan gambar detail jalan dan jembatan

1. DASAR-DASAR GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN


JALAN
A. Ketentuan Gambar Konstruksi Jalan
Suatu gambar teknik sipil untuk perencanaan proyek jalan,
misalnya, harus dilengkapi gambar-gambar yang mendukung
terlaksananya proyek tersebut tanpa menimbulkan konflik atau
interpretasi yang berbeda bagi setiap unsur yang terlibat dalam
pelaksanaan proyek tersebut. Gambar perencanaan yang lengkap
konstruksi jalan terdiri atas:
1) Halaman Sampul
Pada halaman ini tercantum keterangan tentang :
 Siapa pemilik dari proyek tersebut atau yang biasa disebut
sebagai Pengguna Jasa.
 Apa nama proyek tersebut beserta keterangan-keterangannya
apabila diperlukan.
 Siapa konsultan perencana-nya.
2) Daftar Gambar
Daftar gambar ini hampir sama dengan daftar isi pada buku.
Pada lembar ini dimuat daftar judul gambar secara ber-urutan.
Setiap lembar gambar diberi kode dengan menggunakan huruf
kapital sebagai singkatan nama judulnya. Untuk gambar yang
sejenis diletakkan pada lembar yang saling berdekatan. Untuk
membedakan antara lembar satu dengan lainnya, pada tiap lembar
diberi kode nomor urut yang diletakkan setelah huruf kapital
tersebut diatas. Nomor urut tersebut menunjukkan jumlah
lembarnya.

3) Daftar Singkatan Dan Simbol


Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap simbol, kode
huruf maupun istilah (khususnya istilah asing) maka perlu
disediakan lembar gambar khusus yang mencantumkan arti dari
simbol, kode maupun istilah yang digunakan dalam gambar
perencanaan / kerja.

4) Gambar Situasi
Pada gambar situasi ini mengkaitkan letak proyek yang akan
dibangun terhadap daerah sekitamya yang telah dikenal oleh
masyarakat secara umum. Biasanya gambar situasi ini merupakan
gambar peta untuk suatu wilayah tertentu. Untuk mempermudah
dalam menentukan lokasi yang akan dibangun, biasanya diberikan
keterangan-keterangan seperlunya.

5) Denah Perencanaan Jalan (Plan)


Panjang suatu proyek jalan biasanya sampai ratusan meter
atau beberapa kilometer. Oleh karena itu gambar denah jalan
dibagi-bagi menjadi beberapa bagian. Biasanya pada sumbu jalan
dipasang titik-titik pembantu dengan interval jarak tertentu,
misalnya setiap 50 m, titik-titik tersebut disebut station atau
disingkat STA. Angka dibelakang huruf STA menunjukkan jarak
diukur dari station yang pertama yaitu STA. 0. Dari denah, dapat
diketahui antara lain: letak jalan, bentuk dan arah jalan, panjang
dan lebar jalan serta fasilitas-fasilitas jalan.

6) Potongan Memanjang (Profile)


Pada gambar potongan memanjang disamping gambar titik-
titik station juga disajikan ketinggian (peil/level) dari permukaan
tanah yang ada, rencana permukaan jalan, dan rencana dasar
saluran.

7) Potongan Melintang Jalan (Cross Section)


Potongan melintang digambar untuk jarak tertentu dari
penampang jalan, biasanya diambil potongan pada setiap station.
Disamping itu dapat pula dibuat potongan melintang diluar titik
station apabila pada tempat tersebut ingin ditampilkan hal-hal
melintang diluar titik station apabila pada tempat tersebut ingin
ditampilkan hal-hal yang khusus, misalnya terdapat tiang
penerangan jalan dsb. Dari potongan melintang ini dapat diketahui
antara lain: bentuk lapisan perkerasan jalan, ukuran lebar maupun
tinggi, kemiringan jalan, fasilitas jalan, misalnya saluran air,
trotoir (side walk), dinding penahan tanah, pagar jalan,
penerangan jalan dll.

8) Denah Perencanaan Drainase


Dari gambar denah drainase dapat diketahui antara lain:
letak saluran air terhadap badan jalan, arah pengaliran air, model
konstruksi saluran terbuka maupun saluran tertutup.

9) Potongan Memanjang Saluran


Pada potongan memanjang ini disamping letak titik-titik
station juga dicantumkan ketinggian permukaan tanah dan dasar
saluran yang direncanakan. Sehingga melalui gambar potongan ini
dapat dihitung jumlah galian maupun urugan tanah untuk
pembuatan saluran air.

10) Gambar Detail


Gambar detail adalah gambar-gambar konstruksi dengan
skala kecil misalnya 1:5, 1: 10 atau 1: 20. Pada gambar potongan
dilengkapi ukuran-ukuran dengan jelas dan lengkap disamping
keterangan-keterangan gambar. Bahkan dibuat tabel-tabel
misalnya untuk kebutuhan pembesian pekerjaan beton. Gambar
detail biasanya meliputi pekerjaan : detail saluran air terbuka dan
tertutup, detail trotoir dan kanstin (side walk & curb), detail
dinding penahan tanah, detail pagar, pondasi, detail jembatan,
pelat penutup saluran dll.

11) Gambar Perencanaan Traffic Engineering


Traffic engineering dibuat dengan denah tersendiri agar
tidak rancu dengan gamba gambar yang lainnya. Gambar
perencanaan traffic engineering memuat antara lain: perencanaan
rambu lalu-lintas, marka jalan, penerangan jalan, pengaturan
traffic light. dll.

2. DASAR-DASAR GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN


JEMBATAN
Jembatan adalah suatu struktur kontruksi yang memungkinkan
route transportasi melalui sungai, danau, kali, jalan raya, jalan kereta api
dan lain-lain. Jembatan berfungsi untuk menghubungkan dua bagian
jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembat yang
dalam, alur sungai saluran irigasi dan pembuang.Bagian-bagian
Konstruksi Jembatan terdiri dari beberapa bagian.

A. Konstruksi Bangunan Atas (Superstructures)


Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima
beban langsung yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati
tambahan, beban lalu-lintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki,
dll. Struktur atas jembatan umumnya meliputi:

1) Trotoar :
 Sandaran dan tiang sandaran
 Peninggian trotoar (Kerb),
 Slab lantai trotoar,
2) Slab lantai kendaraan
3) Gelagar (Girder),
4) Balok diafragma,
5) Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan melintang),
6) Tumpuan (Bearing).

B. Konstruksi Bangunan Bawah (Substructures)


Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban
struktur atas dan beban lain yang ditumbulkan oleh tekanan tanah,
aliran air dan hanyutan, tumbukan, gesekan pada tumpuan dsb. untuk
kemudian disalurkan ke fondasi. Selanjutnya beban-beban tersebut
disalurkan oleh fondasi ke tanah dasar. Struktur bawah jembatan
umumnya meliputi :

1) Pangkal jembatan (Abutment);


 Dinding belakang (Back wall),
 Dinding penahan (Breast wall),
 Dinding sayap (Wing wall),
 Oprit, plat injak (Approach slab)
 Konsol pendek untuk jacking (Corbel),
 Tumpuan (Bearing).

2) Pilar jembatan (Pier);


 Kepala pilar (Pier Head),
 Pilar (Pier), yg berupa dinding, kolom, atau portal,
 Konsol pendek untuk jacking (Corbel),
 Tumpuan (Bearing).

C. Ketentuan Gambar Konstruksi Jembatan


Gambar rencana teknik untuk konstruksi jembatan harus mengikuti
kaidah-kaidah:

1) Standar pendetailan, khususnya untuk baja dan beton bertulang,


harus konsisten untuk seluruh gambar.
2) Komponen jembatan harus digambar sebagaimana tampak
sebenarnya, hindari gambar bayangan dan pandangan dari sisi
yang berlawanan.
3) Tiap dimensi ukuran ditunjukkan hanya satu kali saja.
4) Tiap komponen jembatan harus digambarkan secara detail sebisa
mungkin pada 1 lembar kertas.
5) Seluruh gambar harus memiliki skala dan skala tersebut tercantum
dalam gambar (misalnya skala 1:100 untuk potongan melintang
dan denah jembatan serta skala 1:20 untuk gambar detail).
6) Prosedur standar (SOP) harus digunakan dalam menggambar
jembatan dan membuat dimensi komponen termasuk format
ukuran gambar, sampul, daftar isi, petunjuk arah, daftar simbol,
rangkuman volume.

 Gambar detail potongan memanjang jalan


 Gambar detail potongan melintang jembatan

Anda mungkin juga menyukai