Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN AKHIR 2021

BAB V
HASIL ANALISIS

5.1. Manfaat Penelitian


Manfaat dari analisis yang dilakukan adalah untuk mendapatkan hasil kelaikan fungsi
suatu ruas jalan yang dapat digunakan sebagai dasar bagi penyelenggara jalan di
Indonesia dan penyelenggara jalan di Kota Singkawang untuk menciptakan
penyelenggaraan jalan yang aman, selamat, tertib, lancar dan terpadu.
5.2. Landasan
Salah satu dokumen jalan menurut PP 34/2006 adalah leger jalan, yaitu dokumen yang
memuat data mengenai perkembangan suatu ruas jalan. Dalam rangka memenuhi tertib
penyelenggaraan jalan maka Direktorat Jenderal Bina Marga sebagai penyelenggara jalan
memiliki kewajiban untuk melaksanakan kegiatan dimaksud. Kegiatan leger jalan
selanjutnya, dituangkan dalam Peraturan Meneteri Pekerjaan Umum No. 78 tahun 2005.
Di dalam Permen diuraikan bahwa sasaran yang akan dicapai dari kegiatan leger jalan
adalah untuk:
1. Mengetahui perkembangan suatu ruas jalan yang mencakup aspek hukum, teknis,
pembiayaan, bangunan pelengkap, perlengkapan jalan, bangunan utilitas dan
pemanfaatannya.
2. Melaksanakan tertib penyelenggaraan jalan dengan mewujudkan dokumen yang
lengkap, akurat, mutakhir dan mudah diperoleh.
3. Mengetahui kekayaan negara, orang atau instansi atas jalan yang meliputi
kuantitas, kondisi dan bilai yang diperoleh dari biaya desain, pembangunan dan
pemeliharaan.
4. Sumber informasi dalam menyusun rencana dan program penyelenggaraan jalan
dan melaksanakan tertib pemanfaatan, pemeliharaan dan pengawasan jalan.
Dari peraturan di atas, maka leger jalan analogi dengan sertifikat tanah. Layaknya
sertifikat tanah maka jika terjadi perubahan di atas jalan tersebut harus dicatatkan di leger
jalan. Perubahan yang mungkin terjadi seperti berubahnya batas ruang milik jalan dengan
pemukiman, pelebaran jalan, penambahan bangunan pelengkap, perubahan KM 0 dan
KM akhir harus diukur, digambar, dan dicatat di leger jalan selanjutnya diperiksa dan
disetujui oleh pejabat yang berwenang. Leger jalan sebagai dokumen sejarah jalan
dipelihara sejak suatu ruas jalan dibangun, dan selama jalan tersebut digunakan. Jika
pencatatan dokumen yang lengkap, dan akurat berjalan secara kontinyu maka tertib
LAPORAN AKHIR 2021

penyelenggaraan jalan  akan terwujud, dan leger jalan bisa menjadi acuan solusi atas
permasalahan yang muncul di lapangan.

5.3. Kebutuhan Data


Untuk menyusun database leger jalan maka diperlukan beberapa data kondisi ruas jalan
dan jembatan. Adapun data-data tersebut meliputi:
Ringkasan Data Leger Jalan
1.    Data identifikasi ruas jalan yang meliputi:
a)   Nomor dan panjang ruas jalan
b)   Nama pengenal jalan
c)   Titik awal ruas jalan
d)   Titik akhir ruas jalan
e)   Sistem jaringan jalan (primer, sekunder)
f)    Status jalan (nasional, propinsi, kabupaten)
g)   Peran jalan (arteri, kolektor)

2.     Data lokasi ruas jalan yang meliputi:


a)   Lokasi ruas jalan pada peta propinsi
b)   Peta lokasi ruas jalan

3.     Data kegiatan pada ruas jalan (bila ada) yang meliputi:


a)    Waktu pelaksanaan DED
b)   Waktu pembebasan lahan
c)    Waktu pembangunan ruas jalan
d)   Waktu peningkatan ruas jalan
e)    Waktu pemeliharaan dan rehabilitasi
f)     Waktu pemeliharaan berkala
g)    Supervisi

4.     Data volume lalu lintas harian rata-rata, yang meliputi:


a)   Volume lalu lintas sepeda motor pada ruas jalan tersebut
b)   Volume lalu lintas kendaraan roda tiga pada ruas jalan tersebut
c)   Volume lalu lintas mobil penumpang pada ruas jalan tersebut
d)   Volume lalu lintas mobil hantaran pada ruas jalan tersebut
e)   Volume lalu lintas bis pada ruas jalan tersebut
f)    Volume lalu lintas truk pada ruas jalan tersebut
g)   Volume lalu lintas sepeda pada ruas jalan tersebut
LAPORAN AKHIR 2021

h)   Volume lalu lintas kendaraan tarik hewan pada ruas tersebut Tiap-tiap volume
jenis kendaraan dicantumkan baik tahun awal pengoperasian maupun
pemutakhirannya.
5.    Data Luas lahan dan daerah milik jalan, yang meliputi:
a)      Luas (m2)
b)     Asal data (asal pembanguan ruas jalan maupun pemutakhiran)
Tiap-tiap luas dan asal data dicantumkan baik tahun awal pengoperasian maupun
pemutakhirannya.
6.      Data teknik yang meliputi:
a)   Jenis permukaan jalan (tanah, kerikil, beton aspal, dan beton semen), satuan yang
digunakan adalah km dan m2.
b)   Jenis jembatan (belum ada, pelayangan, sementara, semi permanen, dan
permanen), satuan yang digunakan adalah buah dan meter.
c)   Bangunan pengaman dan pelengkap (gorong-gorong, saluran permanen, drainase
bawah tanah, bak penampung, riol, bangunan penahan tanah, kerb, penutup
lereng, krib, dan bangunan pengaman bangunan), satuan yang digunakan adalah
buah dan meter.
d)   Perlengkapan jalan (pagar pengaman, dinding pengaman, patok pemandu, marka
jalan, rambu jalan, patok damija, rambu lalu lintas, lampu lalu lintas, lampu
penerangan, jembatan penyeberangan, shelter dan cermin jalan), satuan yang
digunakan adalah buah dan meter.
e)   Utilitas publik (sarana dan prasarana air, listrik, telepon, minyak dan gas), satuan
yang digunakan adalah buah dan meter.
f)    Legalisasi.
5.4. Data Teknik Leger Jalan
1.    Identifikasi ruas jalan meliputi:
a)    Nama daerah
b)   Nomor ruas
c)    Lokasi
d)   Titik ikat

2.     Luas lahan daerah milik jalan, meliputi:


a)      Luas
b)     Asal data
LAPORAN AKHIR 2021

3.         Data teknik, meliputi:


a)    Konstruksi yang setiap jenis ditampilkan dalam satuan meter mulai tahun awal
pengoperasian sampai tahun pemutakhirannya
   Konstruksi lapis permukaan
   Konstruksi lapis pondasi atas
   Konstruksi lapis pondasi bawah
   Median
   Bahu jalan
   Trotoar
b)   Bangunan pengaman dan pelengkap, yang setiap jenis ditampilkan dalam
satuan buah/meter mulai tahun awal pengoperasian sampai tahun
pemutakhirannya.
 Gorong-gorong
 Saluran permanen
 Drainase bawah tanah
 Bak penampung
 Roil
 Bangunan penahan tanah
 Kerb
 Penutup lereng
 Krib
c)    Perlengkapan jalan yang setiap jenis ditampilkan dalam satuan buah mulai
tahun awal pengoperasian sampai tahun pemutakhirannya
   Pagar pengaman
   Dinding pengaman
   Marka jalan
   Rambu jalan
   Patok DAMIJA
   Rambu lalulintas
   Lampu lalulintas
   Lampu penerangan
   Jembatan penyeberangan
   Shelter bus
   Cermin jalan
d)   Utilitas publik yang setiap jenis ditampilkan dalam satuan buah mulai tahun
awal pengoperasian sampai tahun pemutakhirannya
LAPORAN AKHIR 2021

e)    Riwayat, yang meliputi macam kerusakan, asal data, sebab kerusakan,


penanganan (waktu, biaya, volume)
f)     Referensi
g)    Legalisasi
4.        Gambar situasi dan potongan meliputi alinyemen horizontal, alinyemen vertical,
ketinggian muka as jalan, penampang melintang dan susunan perkerasan.
Sedangkan bagian data yang diperlukan pada jembatan meliputi:
1.    Identifikasi meliputi:
a)      Nama propinsi
b)     Nama jembatan
c)      Lokasi
d)     Panjang jembatan
e)      Klas jembatan
f)       Titik ikat
g)      Tanggal pembangunan
h)     Periode dibuka/ditutup untuk lalu lintas

2.     Data umum, meliputi:


a)      Panjang total jembatan
b)     Panjang segmen bentang jembatan
c)      Lebar segmen bentang jembatan
d)     Jenis segmen bentang jembatan
e)      Taraf bangunan bawah
f)       Taraf landasan

3.     Data teknik yang meliputi:


a)   Tipe bangunan atas  (plat, gelagar, box girder, rangka, lengkung, gantung,
bailey, sementara)
b)   Tipe bangunan bawah (dinding, kolom, portal, tiang ulur, dan balok)
c)   Tipe pondasi (langsung, sumuran, tiang pancang beton, tiang pancang baja
profil, tiang pancang pipa, tulang ulur atau cerucuk)
d)   Bahan bangunan (kayu, baja, pasangan batu, beton, pratekan, deck plat,
pengaspalan, baja beton), yang dibedakan atas konstruksi utama, konstruksi
sekunder, lantai, trotoir/kerb, sandaran, kepala jembatan, pilar, pondasi.
e)   Kondisi (karatan, bergetar, baut tidak lengkap, retak biasa, lapuk, lendutan,
retak kritis, gerusan, arus tidak searah, geser/turun, miring, patah, hanyut)
LAPORAN AKHIR 2021

f)    Tipe landasan (rol, sendi, ayun), yang dibedakan atas kepala jembatan dan
pilar
g)   Bahan landasan (baja, karet, timah), yang dibedakan atas kepala jembatan
dan pilar
h)   Macam (turap, rip rap, bronjong, dam, crucuk, apron, kantong lumpur,
krib) dan bahan (pasangan batu, pasangan bata, kayu, baja beton, batu belah,
bata) bangunan
pengaman bangunan bawah jembatan serta kondisi kerusakannya.
4.      Data kegiatan pada ruas jalan (bila ada) yang meliputi:
a)     Waktu pelaksanaan DED
b)     Waktu pembebasan lahan
c)     Waktu pembangunan ruas jalan
d)     Waktu peningkatan ruas jalan
e)     Waktu pemeliharaan dan rehabilitasi
f)      Waktu pemeliharaan berkala

Setiap jenis kegiatan dijelaskan berdasakan pelaksana, waktu dan biaya


pembangunan.
5.     Gambar konstruksi dan foto jembatan, meliputi:
a)   Gambar potongan memanjang dan melintang jembatan
b)   Gambaran potongan atas jembatan
c)   Gambar peta situasi jembatan
d)   Foto pandangan samping jembatan
e)   Foto as jalan pandangan depan jembatan

6.      Kondisi umum jembatan pada bangunan atas, bangunan bawah dan pondasi,
yang didasarkan atas kriteria baik sekali, baik, rusak ringan, rusak berat dan
kritis.
7.      Referensi
8.     Riwayat
9.      Legalisasi

Anda mungkin juga menyukai