UU No 13 tahun 1980
• Jalan adalah Prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun meliputi segala
bagian jalan termasuk bangunan pelengkap perlengkapannya yang dan
diperuntukkan bagi lalu-lintas
UU No 2 tahun 2022 tentang Perubahan Kedua UU No 38 tahun 2004 tentang
Jalan
1. Jalan Nasional
2. Jalan Provinsi
3. Jalan Kabupaten
4. Jalan Kota
5. Jalan Desa
Bagian yang Langsung Berguna untuk Bagian yang Berguna untuk Drainase
Lalu Lintas Jalan
o Trotoar • Bahu Jalan.
Adalah bagian dari jalan raya yang Adalah jalur yang terletak di tepi jalur
khusus disediakan untuk pejalan kaki lalu lintas. Bahu jalan mempunyai
yang terletak didaerah manfaat jalan, kemiringan untuk keperluan pengairan
yang diberi lapisan permukaan dengan air dari permukaan jalan dan juga
elevasi yang lebih tinggi dari permukaan untuk memperkokoh konstruksi
perkerasan jalan, dan pada umumnya
perkerasan. Kemiringan bahu jalan
sejajar dengan jalur lalu lintas kendaraan.
normal antara 3% -5%.
o Median
o Kereb
Suatu jalur yang memisahkan dua jalur
lalu lintas yang berlawanan arah. Untuk Spesifikasi kereb yang dipasang harus
jalan yang memiliki 4 jalur atau lebih mengikuti SNI03- 2442- 1991. Sudut
pada lalu lintas dua arah diperluka bagian muka permukaan kereb tidak
median tajam.
o Ruang Manfaat Jalan • Ruang Milik Jalan
Ruang milik jalan merupakan
disingkat RUMAJA merupakan ruang sepanjang jalan yang
ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, kedalaman,
dibatasi oleh lebar tinggi dan dan tinggi tertentu
kedalaman ruang batas tertentu.
Ruang tersebut diperuntukkan bagi
o Ruang Pengawasan Jalan
median, perkerasan jalan, jalur
pemisah, bahu jalan, saluran tepi Ruang pengawasan jalan
jalan, trotoar, lereng, ambang merupakan ruang tertentu di luar
pengaman, timbunan dan galian, ruang milik jalan yang
gorong-gorong, perlengkapan jalan penggunaannya ada di bawah
dan bangunan pelengkap lainnya. pengawasan penyelenggara jalan.
Tahapan Pelaksanaan Proyek Tahap Perencanaan Teknis Jalan
1. Tahap Perencanaan 1. Pekerjaan Lapangan, meliputi
(Planning) semua survey yang diperlukan
2. Tahap Studi Kelayakan 2. Tahap Analisis Data
(Feasibility Study) 3. Tahapan Perencanaan
3. Tahap Perancangan (Design) Geometrik
4. Tahap Pengadaan Procurement 4. Geoteknik dan Material Jalan
5. Tahap Pelaksanaan 5. Perencanaan Perkerasan Jalan
Construction 6. Drainase Jalan
6. Tahap Pemeliharaan dan 7. Bangunan Pelengkap Jalan
Persiapan Penggunaan
8. Perkiraan Biaya
(Maintenance & Start Up)
Studi Kelayakan Jalan (Feasibility Study,
FS)
1. Persiapan
2. Pengumpulan Data Lapangan
3. Survey Pendahuluan
4. Survey Detail
• Tahapan kegiatan yang 1. Survey Detail
tercakup dalam Topografi
pekerjaan tersebut di 2. Survey Detail
atas antara lain adalah : Hidrologi
3. Survey Detail Lalu
1. Persiapan 4. Lintas Survey Detail
2. Pengumpulan Data 5. Geoteknik Penentuan
Lapangan Trase Jalan
3. Survey Pendahuluan
4. Survey Detail
MASALAH-MASALAH UMUM DALAM
PERENCANAAN JALAN STRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN
1. Ruang milik jalan Struktur utama pada konstruksi
(RUMIJA) jalan dan jembatan
2. Alinyemen horizontal dan berhubungan dengan pekerjaan-
vertikal pekerjaan sebagai berikut :
3. Pondasi 1. Timbunan
4. Galian 2. Pondasi yangberada di
bawah struktur atau
5. Penampang melintang
timbunan
jalan raya
3. Pada area potongan (Cut)
6. Material-material
konstruksi 4. Struktur perkerasan jalan
Aspal beton terdiri dari tiga • Jenis perkerasan kaku yang dikenal
ada 5, yaitu:
macam lapisan, yaitu :
1. Perkerasan kaku bersambung tanpa
1. Asphalt Concrete -Wearing tulangan (jointed unreinforced/ plain
Course (AC-WC) concrete pavement)
2. Perkerasan kaku bersambung
2. Asphalt Concrete – Binder dengan tulangan (jointed reinforced
Course (AC-BC) concrete pavement)
3. Asphalt Concrete- Base 3. Perkerasan kaku menerus dengan
tulangan (continously reinforced
(AC-Base) concrete pavement)
4. Perkerasan beton semen prategang
(prestressed concrete pavement)
5. Perkerasan beton semen pracetak
(dengan maupun tanpa prategang)
Keuntungan perkerasan kaku Kerugian perkerasan kaku