Anda di halaman 1dari 19

DEFENISI JALAN RAYA

UU No 13 tahun 1980

• Jalan adalah Prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun meliputi segala
bagian jalan termasuk bangunan pelengkap perlengkapannya yang dan
diperuntukkan bagi lalu-lintas
UU No 2 tahun 2022 tentang Perubahan Kedua UU No 38 tahun 2004 tentang
Jalan

• Jalan adalah Prasarana transportasi darat yangmeliputi segala bagian Jalan,


termasuk bangunan penghubung, bangunanpelengkap dan perlengkapannya
yangdiperuntukkan bagi lalu lintas, yangberada pada permukaan tanah, di atas
tanah,perrnukaan dibawahpermukaan tanah, dan/atau air, serta di atas permukaan
air, kecuali jalan rel, jalan lori, dan jalan kabel.
DEFINISI JALAN

UU No 13 tahun 1980 tentang UU No 2 tahun 2022 tentang


jalan. Perubahan Kedua UU No 38 tahun
2004 tentang Jalan.
o Jalan Umum adalah Jalan yang
diperuntukkan bagi lalu-lintas o Jalan Umum adalah Jalan yang
umum. diperuntukkan bagi lalu-lintas
umum
o Jalan Tol adalah Jalan umum
o Jalan Tol adalah Jalan Bebas
yang kepada para pemakainya
Hambatan yang merupakan
dikenakan kewajiban
bagian Sistem Jaringan Jalan dan
membayar tol
sebagai Jalan nasional yang
o Jalan Khusus adalah Jalan penggunanya diwajibkan
selain daripada yang termasuk membayar.
Jalan Umum.bayar tol. o Jalan khusus
Klasifikasi Jalan
• Menurut UU No 2 tahun 2022 tentang
Perubahan Kedua UU Nomor 38 tahun 2004
tentang Jalan, Klasifikasi jalan berdasarkan
fungsinya terbagi menjadi empat :
1. Jalan Arteri
2. Jalan Kolektor
3. Jalan Lokal
4. Jalan Lingkungan
Kelas Jalan Menurut Tekanan Gandar
Menurut Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009
tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan. Jalan
dikelompokkan dalam beberapa kelas berdasarkan:
1. Fungsi dan intensitas lalu lintas guna
kepentingan pengaturan penggunaan jalan dan
kelancaran lalu lintas angkutan jalan.
2. Daya dukung untuk menerima muatan sumbu
terberat dan dimensi kendaraan bermotor.
Klasifikasi Berdasarkan
kewenangan/status

Menurut UU Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan,


Sesuai dengan kewenangan/status, maka jalan umum
dikelompokkan sebagai berikut :

1. Jalan Nasional
2. Jalan Provinsi
3. Jalan Kabupaten
4. Jalan Kota
5. Jalan Desa
Bagian yang Langsung Berguna untuk Bagian yang Berguna untuk Drainase
Lalu Lintas Jalan
o Trotoar • Bahu Jalan.
Adalah bagian dari jalan raya yang Adalah jalur yang terletak di tepi jalur
khusus disediakan untuk pejalan kaki lalu lintas. Bahu jalan mempunyai
yang terletak didaerah manfaat jalan, kemiringan untuk keperluan pengairan
yang diberi lapisan permukaan dengan air dari permukaan jalan dan juga
elevasi yang lebih tinggi dari permukaan untuk memperkokoh konstruksi
perkerasan jalan, dan pada umumnya
perkerasan. Kemiringan bahu jalan
sejajar dengan jalur lalu lintas kendaraan.
normal antara 3% -5%.
o Median
o Kereb
Suatu jalur yang memisahkan dua jalur
lalu lintas yang berlawanan arah. Untuk Spesifikasi kereb yang dipasang harus
jalan yang memiliki 4 jalur atau lebih mengikuti SNI03- 2442- 1991. Sudut
pada lalu lintas dua arah diperluka bagian muka permukaan kereb tidak
median tajam.
o Ruang Manfaat Jalan • Ruang Milik Jalan
Ruang milik jalan merupakan
disingkat RUMAJA merupakan ruang sepanjang jalan yang
ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, kedalaman,
dibatasi oleh lebar tinggi dan dan tinggi tertentu
kedalaman ruang batas tertentu.
Ruang tersebut diperuntukkan bagi
o Ruang Pengawasan Jalan
median, perkerasan jalan, jalur
pemisah, bahu jalan, saluran tepi Ruang pengawasan jalan
jalan, trotoar, lereng, ambang merupakan ruang tertentu di luar
pengaman, timbunan dan galian, ruang milik jalan yang
gorong-gorong, perlengkapan jalan penggunaannya ada di bawah
dan bangunan pelengkap lainnya. pengawasan penyelenggara jalan.
Tahapan Pelaksanaan Proyek Tahap Perencanaan Teknis Jalan
1. Tahap Perencanaan 1. Pekerjaan Lapangan, meliputi
(Planning) semua survey yang diperlukan
2. Tahap Studi Kelayakan 2. Tahap Analisis Data
(Feasibility Study) 3. Tahapan Perencanaan
3. Tahap Perancangan (Design) Geometrik
4. Tahap Pengadaan Procurement 4. Geoteknik dan Material Jalan
5. Tahap Pelaksanaan 5. Perencanaan Perkerasan Jalan
Construction 6. Drainase Jalan
6. Tahap Pemeliharaan dan 7. Bangunan Pelengkap Jalan
Persiapan Penggunaan
8. Perkiraan Biaya
(Maintenance & Start Up)
Studi Kelayakan Jalan (Feasibility Study,
FS)

Tahapan Pendahuluan Tahap Antara


a. Tahap Pendahuluan a. Analisis perkiraan
b. Kajian tentang pertumbuhan pergerakan
lingkungan; dan lalu lintas;
c. Kajian tentang b. Identifikasi dan
pengadaan tanah; pengkajian alternatif
rute/trase.
d. Kajian tentang kebijakan
dan tata ruang terkait; c. Pemilihan rute/trase
optimum.
e. Tahap pengumpulan
data. d. Rute/trase terpilih
TAHAP AKHIR PENETAPAN STASIUN (STATIONING)

a. Survei detail Stationing adalah penentuan jarak


langsung yang diukur dari titik awal,
b. Pembuatan pra rencana
sedangkan stasiun (Sta) adalah jarak
teknik; langsung yang diukur dari titik awal
c. Estimasi kebutuhan biaya (Sta. 0+000) sampai titik yang dicari
d. Analisa kelayakan stasiunnya.
ekonomi;
Dari hasil pengukuran dan
pengukuran maka akan didapatkan
titik-titik tertentu yaitu :
A;TC;CT;CT; TS1;SC1;CS1; dan B
serta panjang dl; lc; d2; Lt1; dan d3.
PETA KONTUR SITE PLAN
• Garis kontur jika memotong sungai, • Pada prinsipnya adalah
akan berbentuk V terbalik dengan
arah ke hulu sungai.
perencanaan tata letak atau
• Ketika memotong jalan buatan
lay out dari fasilitas-fasilitas
manusia, garis kontur umumnya yang diperlukan selama
akan berbentuk U mengarah ke pelaksanaan proyek.
lokasi yang lebih rendah. Hal ini
disebabkan oleh ketinggian jalan
yang umumnya lebih tinggi dari
lokasi sekitarnya.
• Garis kontur selalu menunjukkan
ketinggian yang sama sepanjang
garis tersebut. Tidak mungkin suatu
garis tiba-tiba berubah nilai
ketinggiannya atau terdapat dua
nilai ketinggian pada satu garis.
SURVEY TRASE JALAN
o Melakukan pelebaran jalan yang ada
Untuk meningkatkan kapasitas menjadi 4 jalur terpisah, bisa berupa
dan kualitas sistem transportasi pelebaran jalan lama atau memilih
secara keseluruhan dari jaringan alinyemen baru.
jalan, kemungkinan kondisi yang o Memperbaiki manajemen lalu lintas
akan dihadapi dalam hal perkotaan untuk meningkatkan
kapasitas jaringan jalan.
”planning, programming and o Membuat bypass di daerah perkotaan.
budgeting” dalam pekerjaan o Membuat interchange atau overpass
pemeliharaan/preservasi jalan untuk persilangan antara jalan raya
dan jembatan belum mampu dengan jalan lain atau jalan kereta
menjawab tuntutan peningkatan api.
kapasitas dan kualitas o Membuat jalan baru atau alinyemen
baru, termasuk membuat jalan tol.
dimaksudUntuk mengatasi hal
ini perlu penanganan berikut :
• Tahapan kegiatan yang tercakup dalam
pekerjaan tersebut di atas antara lain adalah :

1. Persiapan
2. Pengumpulan Data Lapangan
3. Survey Pendahuluan
4. Survey Detail
• Tahapan kegiatan yang 1. Survey Detail
tercakup dalam Topografi
pekerjaan tersebut di 2. Survey Detail
atas antara lain adalah : Hidrologi
3. Survey Detail Lalu
1. Persiapan 4. Lintas Survey Detail
2. Pengumpulan Data 5. Geoteknik Penentuan
Lapangan Trase Jalan
3. Survey Pendahuluan
4. Survey Detail
MASALAH-MASALAH UMUM DALAM
PERENCANAAN JALAN STRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN
1. Ruang milik jalan Struktur utama pada konstruksi
(RUMIJA) jalan dan jembatan
2. Alinyemen horizontal dan berhubungan dengan pekerjaan-
vertikal pekerjaan sebagai berikut :
3. Pondasi 1. Timbunan
4. Galian 2. Pondasi yangberada di
bawah struktur atau
5. Penampang melintang
timbunan
jalan raya
3. Pada area potongan (Cut)
6. Material-material
konstruksi 4. Struktur perkerasan jalan
Aspal beton terdiri dari tiga • Jenis perkerasan kaku yang dikenal
ada 5, yaitu:
macam lapisan, yaitu :
1. Perkerasan kaku bersambung tanpa
1. Asphalt Concrete -Wearing tulangan (jointed unreinforced/ plain
Course (AC-WC) concrete pavement)
2. Perkerasan kaku bersambung
2. Asphalt Concrete – Binder dengan tulangan (jointed reinforced
Course (AC-BC) concrete pavement)
3. Asphalt Concrete- Base 3. Perkerasan kaku menerus dengan
tulangan (continously reinforced
(AC-Base) concrete pavement)
4. Perkerasan beton semen prategang
(prestressed concrete pavement)
5. Perkerasan beton semen pracetak
(dengan maupun tanpa prategang)
Keuntungan perkerasan kaku Kerugian perkerasan kaku

Anda mungkin juga menyukai