BAB I
PENDAHULUAN
2
metode BSLT. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa tempat tumbuh
pada tanaman berpengaruh pada aktivitas sitotoksik dengan metode BSLT. Hasil
penelitinan menunjukan bahwa fraksi n-heksan, etanol-air, dan etil asetat
memilikidaya sitotoksik dengan kategori kuat dari tanaman patikala yang berasal
dari luwu dengan nilai LC50 72, 44 ppm, 66,06 ppm dan 60,25 ppm sedangkan
yang berasal dari tana toraja dengan nilai LC 50 140 ppm, 87 ppm dan 140 ppm
dengan kategori sedang.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Microculture
Tetrazolium Salt (MTT) .Microculture Tetrazolium Salt (MTT) merupakan
,metode yang digunakan untuk mengukur aktivitas metabolit kultur sel in vitro
dengan menafsirkan karakteristik pertumbuhan sel, menentukan nilai IC50 dan
menghitung sel hidup dengan dasar pembentukan formazan ungu. Prinsip dari
metode MTT dengan melihat terjadinya reduksi garam kuning tetrazolium MTT
oleh enzim reduktase, suksinat tetrazolium yang termasuk dalam rantai respirasi
dalam mitokondria sel hidup yang membentuk kristal formazan ungu dan tidak
larut air. Penambahan reagen stopper (bersifat detergenik) melarutkan kristal
tersebut yang kemudian diukur absorbansinya menggunakan Enzyme-linked
Immunosorbent Assay (ELISA) reader. Intensitas warna ungu yang terbentuk
proporsional dengan jumlah sel yang hidup. Oleh karena itu, jika intensitas warna
ungu semakin besar, maka jumlah sel hidup semakin banyak (Mardihusodo dkk,
2011).
I.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh faktor tempat tumbuh terhadap aktivitas antikanker
ekstrak daun patikala (Etlingera. elatior) pada sel kanker serviksa (HeLa) dengan
menggunakan metode MTT?
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh faktor tempat
tumbuh terhadap aktivitas antikanker daun patikala (Etlingera. elatior) pada sel kanker
HeLa dengan menggunakan metode MTT.
I.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi tentang apakah ada aktivitas
antikanker pada sel kanker HeLa yang dapat dipengaruhi oleh ekstrak berdasarkan
perbedaan tempat tumbuh dengan menggunakan metode MTT.
3
BAB III
METODE PENELITIAN
7
ditekan di atas tissue untuk meniriskan sisa cairan. Selanjutnya, sel dicuci dengan
PBS (Phospate buffered salina) sebanyak 100 µl tiap sumuran yang terisi sel,
kemudian PBS dibuang dengan cara seperti sebelumnya. Sampel seri konsentrasi
dimasukkan dalam sumuran dengan 3 kali pengulangan atau sesuai kebutuhan.
Kemudian plate diinkubasi dalam inkubator CO2 selama 24 jam atau tergantung
dengan efek sampel terhadap sel (24-48 jam) (CCRC, 2010).
III.4.5.5 Uji Aktivitas dengan Metode MTT Assay
Setelah waktu inkubasi sel tersebut telah selesai kemudian sel dikeluarkan
dari inkubator CO2 dan didokumentasikan. Selanjutnya disiapkan reagen MTT
dengan konsentrasi (0,5 mg/ml) untuk 1 well plate. Sampel dibuang kemudian
dicuci dengan PBS dan ditambahkan reagen MTT 100 µl tiap sumuran, termasuk
kontrol media. Sel diinkubasi selama 2-4 jam. Sel diamati dengan mikroskop
inverted. Jika terbentuk formazan ditambahkan stopper 100 µl SDS 10% dalam
HCl 0,01 N. Plate dibungkus dengan alumunium foil dan diinkubasi pada suhu
ruang semalam. Selanjutnya dibuka pembungkus plate dan dibaca dengan Elisa
reader dengan ƛ = 550-620 nm (CCRC, 2010).
III.5 Variabel Penelitian
III.5.1 Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah tempat tumbuh patikala.
III.5.2 Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah aktivitas antikanker terhadap sel
HeLa menggunakan metode MTT.
III.6 Analisis Data
Hasil uji aktivitas berupa respon absorbansi (serapan) dikonversi dalam persen
hidup. (CCRC, 2009)
Data yang didapat dibuat grafik dan dihitung persentase sel hidup dan ditentukan nilai IC 50.
Nilai IC50 merupakan nilai konsentrasi yang menghasilkan hambatan proliferasi sel kanker
sebanyak 50% dan menunjukkan potensi ketoksikan suatu senyawa terhadap sel. Nilai IC50
ditentukan menggunakanpersamaan regeresi linear dari persentase viabilitas sel hidup terhadap
log konsentrasi dengan menggunakan Microsoft Excel, sehingga didapatkan persamaany = bx + a,
lalu dimasukkan rumus y = 50%.
8
III.7 Jadwal penelitian
Seminar
Proposal
Pelaksanaan Penelitian
Analisis Data
Penyelesaian Penyusunan
Hasil
Seminar Hasil
Ujian Tugas
Akhir
9
SKEMA KERJA PENELITIAN
1. Skema Kerja Pembuatan Ekstrak Daun Patikala (Etingera elatior (Jack) R.M.Smith)
Residu
Filtrat Residu
- Diuapkan menggunakan rotary evaporator
Ekstrak Kental
10
1. Pembuatan Medium RPMI-1640 (Roswell Park Memorial Institute)
Media lengkap
2. Preparasi Penanaman dan Panen Sel Kanker HeLa
Sel
-
Diambil dari inkubator CO2 dan diamati
kondisi sel (jika sudah konfluen 80% sel
siap dipanen).
-
Panen sel dilakukan sesuai dengan
Protokol Panen Sel
-
Sel dihitung sesuai Protokol Perhitungan Sel
Sel hasil (10.000 per sumuran dalam 96 well plate atau
disesuaikan dengan jenis sel yang digunakan)
-
Sel ditanam sebanyal 100 µl dalam masing-
Hasil perhitungan sel
masing sumuran dan sisakan 3 sumuran kosong
untuk control media
-
Distribusi sel diamati dengan mikroskop
Inverted dan didokumentasi.
Penanaman sel -
Sel diinukbasi 24 jam atau sesuai kondisi sel
jika sudah attach dan siap diberi
perlakuan (konfluen 80%).
11
3. Pembuatan Larutan Uji
12
5. Uji Aktivitas Antikanker dengan Metode MTT Assay
- Setelah waktu inkubasi sel dilakukan dari
Sampel diinkubasi inkubator CO2 dan didokumentasikan
- Reagen MTT disiapkan dengan konsentrasi
(0,5 mg/mL) untuk 1 well plate
- Buang sampel, cuci dengan PBS dan
tambahkan reagen MTT 100 µl tiap
sumuran, termasuk kontrol media
- Sel diinkubasi selama 2-4 jam
- Sel diamato dengan mikroskop inverted (jika
terbentuk formazan tambahkan stopper 100 µl
SDS 10% dalam HCl 0,01 N)
13
DAFTAR PUSTAKA
Brigita, O.I.K., Rolan, R., Wisnu, C, P., Supriatno Salam. 2021. Skrining Fitokimia
dan Profil KLT Ekstrak dan Fraksi dari Daun Berenuk (Cresentia cujete L.)
serta Uji DPPH. Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda,
Indonesia.
CCRC. (2009). Prosedur Tetap Subkultur Sel. Cancer Chemoprevention Research Center,
6–9.
CCRC. (2010). Prosedur Tetap Uji Kombinasi dengan Agen Kemoterapi. Cancer
Chemoprevention Research Center Fakultas Farmasi UGM, 6–9.
Habsah, M., Lajis, N. H., Sukari, M. A., Yap Y. H., Kikuzaki, H., Nakatani,
N., & Ali A. M. (2005). Antitumour Promoting and Cytotoxic
Constituentssof Etlingera elatior. Malaysian J Medical Sci. 12. 6-12.
Longo, DL. 2009. Harrison’s hematology and oncology. Derived from arrison’s Principles
of Internal Medicine. 17th Edition. Mc Graw Hill. Toronto: Medical Publishing
Division.
Mardihusodo, H.R., Wahyuningsih, M.S.H., Ardian, O., Empel, G.V., 2011. Sitotoksisitas
Campuran Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan (Tithoniadiversifolia
(HEMSLEY) A. GRAY.) Dan Rimpang Kencur (KaempferiagalangaL.) Pada Sel
WiDR. Majalah Obat Tradisional, Vol. 16, No. 3, hal. 174-181.
Widiya Nurmalasari, Ferry Ferdiansyah Sofian, 2018. Aktivitas Antikanker Serviks Dari
1
Beberapa Tanaman Obat. Suplemen Volume 16 Nomor 1. Fakultas Farmasi
Universitas Padjadjaran : Bandung
Jenova, R., (2009). Uji Toksisitas Akut Yang Diukur Dengan Penentuan LD50 Ekstrak
Herba Putri Malu (Mimosa pudica L.) Terhadap Mencit Balb/C. Skripsi.
Universitas Diponegoro. Semarang
WHO. 2014. Comprehensive cervical cancer control: a guide to essential practice Second
edition. Australia: Word Health Organization